Anda di halaman 1dari 8

INDONESIAN GOVERNANCE JOURNAL

(Kajian Politik – Pemerintahan)

Volume 2– Nomor 2, Oktober 2019

Available online at: http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/igj

Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam


meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Kupu
Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal
Sri Sutjiatmi1,Farida Umaroh2
1,2IlmuPemerintaha, Universitas Pancasakti Tegal
Jalan Halmahera No 1 Kecamatan Tegal Timur
Kota Tegal, 52121
Koresponden Email : Sutji_fisip@yahoo.co.id

Information Article ABSTRACT


History Article Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana
Submission : 28-Agustus-2019 efektivitas program Keluarga Harapan dalam meningkatkan
Revision : 20-September-2019
Published : 27-Oktober-2019 kesejahteraan masyarakat di kecamatan dukuhturi Kabupaten
Tegal. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif,
Teknik analisa data ini menguraikan, menafsirkan dan
menggambarkan data yang terkumpul secara sistemik dan
sistematik.temuan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan sudah
sesuai dengan alur pelaksanaan PKH diantaranya yaitu: penetapan
rumah tangga sasaran, proses sosialisasi, pelaksanaan pertemuan
awal dan validasi, pembentukan kelompok Keluarga Penerima
Manfaat (KPM), Pelaksanaan pemutakhiran data KPM,
pelaksanaan penyaluran bantuan dan pelaksanaan verifikasi
komitmen fasilitas pendidikan (fasdik), fasilitas kesehatan (faskes)
dan kesejahteraan sosial.

Key word: Efektivitas, Program Keluarga Harapan,


Kesejahteraan masyarakat
Indonesian Governance Journal (Kajian Politik - Pemerintahan)
Vol. 2 (2), Oktober 2019 - 2
Sri Sutjiatmi, Farida Umaroh
lanjutan (SD s.d SLTA). PKH memiliki manfaat
1. PENDAHULUAN
yakni memberikan income effect kepada RTSM
Dalam rangka percepatan penanggulangan melalui pengurangan beban pengeluaran rumah
kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan tangga, Untuk memutus rantai kemiskinan antar
di bidang perlindungan sosial, sejak tahun 2007 generasi melalui peningkatan kualitas
pemerintah Indonesia telah melaksanakan kesehatan/nutrisi, pendidikan dan kapasitas
Program Keluarga Harapan (PKH).Program pendapatan anak dimasa depan serta
serupa telah dilaksanakan dan cukup berhasil di memberikan kepastian kepada anak akan masa
beberapa Negara yang di kenal dengan depannya.
Conditional Cash Transfers (CCT) atau bantuan Sejak tahun 2012, untuk memperbaiki
tunai bersyarat. PKH bukan kelanjutan program sasaran penerima PKH data awal untuk
Subsidi Langsung Tunai (BLT) yang diberikan penerima PKH diambil dari Basis Data Terpadu
dalam rangka membantu rumah tangga miskin dari hasil pendataan Program Perlindungan
mempertahankan daya belinya pada saat Sosial (PPLS) 2011, yang di kelola oleh Tim
pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. Nasional Percepatan Penanggulangan
PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya Kemiskinan (TNP2K). sasaran PKH yang
membangun sistem perlindungan sosial kepada berbasis Rumah Tangga, terhitung sejak saat
masyarakat miskin. adanya hasil pendataan program perlindungan
Program Keluarga Harapan di Indonesia sosial tersebut berubah menjadi berbasis
dicanangkan untuk membantu penduduk miskin keluarga. Perubahan ini bertujuan untuk
kluster terbawah berupa bantuan bersyarat. mengakomodasi prinsip bahwa keluarga yaitu
Program ini di harapkan mampu berkontribusi (orang tua ayah, ibu dan anak) orang tua
untuk mempercepat pencapaian Tujuan memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan,
Pembangunan Milenium (Millennium kesehatan, kesejahteraan dan masa depan anak.
Development Goals atau MDGs). Sedangkan Karena itu keluarga adalah unit yang sangat
tujuan MDGs yang di dukung melalui Program relevan dengan peningkatan kualitas sumber
Keluarga Harapan, yaitu pengurangan penduduk daya manusia dalam upaya memutus rantai
miskin ekstrim dan kelaparan, pencapaian kemiskinan antar generasi.
pendidikan dasar, kesetaraan gender, Seluruh keluarga miskin yang menerima
pengurangan angka kematian bayi dan balita, bantuan Program Keluarga Harapan berhak
dan pengurangan kematian ibu melahirkan. mendapatkan bantuan tunai apabila memenuhi
Fokus Program Keluarga harapan pada kriteria kepesertaan dan memenuhi
RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) penerima kewajibannya, kriteria kepesertaan Keluarga
bantuan yang memiliki akses yang lebih baik miskin yang menerima bantuan seperti Memiliki
untuk memanfaatkan pelayanan social dasar ibu hamil/nifas/anak balita, Memiliki anak usia
kesehatan, ketidakberdayaan dan keterasingan 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan dasar
social yang selama ini melekat pada diri warga (anak pra sekolah), Anak usia SD/MI/Paket
miskin. A/SDLB (usia 7-12), Anak SLTP/MTs/Paket
RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) B/SMPLB (usia 12-15), Anak SLTA/MA/Paket
merupakan penerima bantuan PKHyang C/SMALB (usia 15-18), Anak usia 7-21 tahun
memiliki berbagai kewajiban yang harus yang belum menyelesaikan pendidikan
dipenuhi khususnya kewajiban kesehatan, Termasuk anak penyandang disabilitas, Anak
pendidikan dan kesejahteraan sosial.Kewajiban Penyandang disabilitas berat (usia 0-21) dan
itu adalah memeriksakan kandungan bagi ibu lansia diatas 70 tahun.
hamil, pemeriksaan kesehatan, pemberian (http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/Pu
asupan gizi dan imunisasi anak balita, kewajiban blikasi/Kajian%20dan%20artikel/Kajian%20PK
menyekolahkan anak ke sekolah dasar dan H.pdf.).
Indonesian Governance Journal (Kajian Politik - Pemerintahan)
Vol. 2 (2), Oktober 2019 - 3
Sri Sutjiatmi, Farida Umaroh
Besaran bantuan tunai yang di berikan batas minimum dan maksimum adalah antara
untuk peserta Program Keluarga Harapan 15-25% pendapatan rata-rata RTSM pertahun.
bervariasi tergantung jumlah anggota keluarga Pelaksanaan program keluarga harapan
yang di perhitungkan dalam penerimaan (PKH) di Kabupaten Tegal pada tahun 2012
bantuan, baik komponen kesehatan serta terdapat 20.750 keluarga. Setelah dilakukan
pendidikan dan kesejahteraan sosial. Besar verifikasi dan validasi, pada tahun 2015 menjadi
bantuan yang diperolah di kemudian hari dapat 35.464 keluarga dan di tahun 2016 mendapat
berubah sesuai dengan kondisi keluarga saat itu tambahan 29.000 keluarga yang belum
atau apa bila peserta tidak dapat memenuhi diverifikasi.(http://berita.suaramerdeka.com/pe
syarat yang ditentukan. nerima-pkh-bertambah-29-000 keluarga/).
Ketentuan bantuan yang diberikan pada Sedangkan penerima Program Keluarga
Program Keluarga Harapan di tahun 2015 Harapan di kecamatan Dukuhturi Kabupaten
sampai ke tahun 2017 mengalami perubahan, Tegal pada tahun 2016 total penerima bantuan
adapun besaran indeks dan komponen bantuan PKH sebanyak 1.381 keluarga Miskin dari 18
dalam table berikut : (delapan belas) Desa. Salah satu desa yang
Tabel 1 Indeks dan Komponen Bantuan PKH menjadi objek penelitian yaitu Desa Kupu. Data
Tahun 2015 dan 2017 awal tahun 2012 Penerima bantuan PKH di Desa
Komponen bantuan Bantuan Ksm/ Tahun
Tahun 2015 Tahun 2017 2015 2017 Kupu sebanyak 20 keluarga Keluarga Penerima
Bantuan tetap - Rp. 500.000 - Manfaat sedangkan data terbaru pada tahun
a. ibu hamil/ KPM Reguler Rp. 1.000.000 Rp. 1.890.000 2017 sebanyak 38 Keluarga Penerima Manfaat,
menyusui/
nifas/
(komponen
kesehatan dan
penambahan jumlah peserta penerima bantuan
balita/anak pendidikan) merupakan tujuan untuk pemerataan program
prasekolah
b. anak SD dan KPM Lanjut Rp. 450.000 Rp. 2000.000 dalam mengentaskan kemiskinan. Kelompok
yang sederajat Usia peserta PKH di desa kupu dibagi menjadi dua
c. anak SMP KPM Rp. 750.000 Rp.2000.000 kelompok yang terdiri dari kelompok nusaindah
dan
sederajat
yang Penyandang
Disabilitas
satu (ada 20 keluarga penerima manfaat) dan
kelompok nusaindah dua (ada 18 keluarga
d. anak SMA - Rp. 1.000.000 -
dan yang penerima manfaat).
sederajat Dengan berlangsungnya pelaksanaan
Bantuan - Rp. 950.000 -
minimum per Program Keluarga Harapan di Desa Kupu dalam
KSM
Bantuan - Rp. 3.700.000 - kurun waktu lima tahun terhitung dari tahun
maksimum 2012-2017, tidak luput dari peran petugas
KSM
Sumber : Buku Kerja Pendamping dan Operator PKH Tahun 2015 pendamping dan operator Program Keluarga
Sumber : SK Kemensos RI dalam Buku Kebijakan Pelaksanaan PKH Harapan baik dari tingkat kecamatan maupun
Tahun 2017.
kabupaten untuk mensukseskan Program
Dengan berdasarkan tabel di atas di Keluarga Harapan, maka peran petugas dalam
dapati bahwa bantuan Program Keluarga pelaksanaan Kegiatan Program Keluarga
Harapan memiliki sebaran bantuan diantaranya Harapan sangat dibutuhkan agar dapat di
yaitu untuk pendidikan, Kesehatan dan monitoring oleh pemerintah sehingga
Kesejahteraan sosial. Terkait dengan bantuan implementasi Program Keluarga Harapan sesuai
kesehatan berlaku bagi keluarga miskin dengan atau tepat dengan sasaran program.
anak dibawah 6 tahun atau ibu hamil/nifas
besar bantuan kesehatan ini tidak dihitung 2. METODE
berdasarkan jumlah anak, besar bantuan adalah
Keberadaan peneliti pada penelitian
16% rata-rata pendapatan RTSM pertahun,
kualitatif sebagai human instrument, berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informasi
Indonesian Governance Journal (Kajian Politik - Pemerintahan)
Vol. 2 (2), Oktober 2019 - 4
Sri Sutjiatmi, Farida Umaroh
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan calon peserta dari program tersebut yang akan
data, menilai kualitas data, menafsir data dan di seleksi lagi, dalam proses ini calon peserta
membuat kesimpulan atas temuannya. akan dilihat kembali apakah keluarga tersebut
Dalam penelitian kualitatif, instrument memenuhi kriteria atau tidak.
utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun Pelaksanaan penetapan Rumah Tangga
selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi Sasaran yang akan menjadi calon Peserta data
jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan diperoleh dari data PPLS tahun 2011 yang
dengan data yang telah ditemukan melalui dikirim kepada Kementrian Sosial, Pendamping
observasi dan wawancara. menerima SUPA (Surat Pertemuan Awal) sesuai
Informan Penelitian adalah orang yang dengan by name by addres.
dimanfaatkan untuk memberikan informasi Proses sosialisasi merupakan proses yang
tentang situasi dan kondisi latar penelitian, ia memberikan informasi kepada masyarakat
harus mempunyai banyak pengalaman tentang mengenai program keluarga harapan agar
latar penelitian. Oleh karena itu seorang masyarakat lebih memahami dan mengetahui
informan harus bener-bener tau atau pelaku terkait program tersebut. Sosialisasi ini
yang terlibat langsung dengan permasalahan dilaksanakan oleh pendamping yang
penelitian. Memilih seorang informan harus berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait.
dilihat kompetensinya bukan hanya sekedar Respon dari calon peserta yang layak
untuk menghadirkannya (Moleong 2006:132). memperoleh bantuan PKH responnya positif
Teknik pengumpulan data merupakan tetapi bagi peserta yang tidak masuk dalam
usaha untuk mengumpulkan bahan-bahan yang kategori tidak layak menjadi peserta karena dari
berhubungan dengan penelitian yang dapat keluarga tersebut tidak memenuhi kualifikasi
berupa data, fakta, gejala, maupun informasi penerima bantuan PKH tentunya mereka
yang sifatnya valid (sebenarnya), realible (dapat kecewa dan berharap ada bantuan lain.
dipercaya), dan objektif (sesuai dengan Pelaksanaan pertemuan awal dan validasi
kenyataan). merupakan kegiatan mencocokan data awal
Analisis data kualitatif menurut (Moleong dengan bukti atau fakta sesuai kriteria untuk
2006) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan memperoleh data calon peserta PKH yang
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, sebenarnya dengan tujuan untuk mendapatkan
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat kondisi terkini dari calon peserta Program
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan Keluarga Harapan.
menemukan apa yang di ceritakan kepada orang Proses pertemuan awal dilakukan oleh
lain. Teknik analisis yang digunakan dalam pendamping yang terlebih dahulu berkoordinasi
penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. dengan pemerintah desa. Jawaban tersebut
Teknik analisa data ini menguraikan, dapat di perkuat oleh skema Teknis Tahapan
menafsirkan dan menggambarkan data yang Pertemuan awal bagi calon peserta PKH.
terkumpul secara sistemik dan sistematik. Pembentukan kelompok dalam program
keluarga harapan merupakan pembagian
kelompok peserta berdasarkan tempat tinggal
3. TEMUAN DAN DISKUSI yang disesuaikan dengan jarak rumah peserta
PELAKSANAAN KEGIATAN PKH PKH dan peserta yang lainnya yang ada dalam
satu desa tersebut, pengelompokan ini bertujuan
Penetapan rumah tangga sasaran untuk memudahkan pendamping dan peserta
merupakan proses awal yang dilaksanakan pada saat pertemuan kelompok. anggota
dalam menetapkan calon peserta yang akan dimasing-masing kelompok dalam satu
menjadi peserta Program Keluarga Harapan. kelompok terdapat ketua kelompok yang
Dalam penetapan ini siapa yang akan menjadi
Indonesian Governance Journal (Kajian Politik - Pemerintahan)
Vol. 2 (2), Oktober 2019 - 5
Sri Sutjiatmi, Farida Umaroh
bertanggung jawab atas kelompoknya masing- Pelaksanaan verifikasi komitmen
masing. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
Proses pembentukan kelompok dilakukan memastikan komitmen peserta PKH terhadap
oleh pendamping diantaranya peserta yang persyaratan yang diberlakukan dengan tujuan
eligble atau masuk dalam kategori layak ikut mendapatkan data anggota rumah tangga yang
program keluarga harapan di kumpulkan memenuhi komitmen.
kembali untuk dibentuk kelompok dalam satu
kelompok terdiri dari 1-30 orang yang nantinya
KOMITMEN PESERTA PKH TERHADAP
akan ada yang dipilih sebagai ketua, bendahara
PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN
dan sekretaris kelompoknya, di desa kupu
sendiri mulai tahun 2015- 2017 terdapat dua KESEJAHTERAAN
kelompok. serta manfaat dari pembentukan Kehadiran peserta PKH yang memperoleh
kelompok adalah untuk edukasi, sebagai komponen pendidikan sangat penting karena
menggali informasi dari setiap perubahan data kehadiran peserta sangat berpengaruh dalam
yang ada di peserta, dan untuk memotivasi ibu- nominal pencairan bantuan.
ibu peserta program keluarga harapan untuk Peserta memiliki Kewajiban yang perlu
rajin keposyandu dan mengontrol keaktifan diperhatikan karena Apabila peserta tidak
anak di sekolah. memenuhi komitmennya, maka berlaku
Penyaluran bantuan merupakan salah satu ketentuan bagi peserta program untuk
siklus dalam proses pemberian bantuan PKH, mendapatkan sanksi sebagai berikut:
besaran bantuan dipengaruhi oleh komponen
yang dimiliki keluarga peserta PKH dalam 1. Pengurangan bantuan adalah 10% setiap
pemenuhan komitmennya. Bantuan diberikan bulannya sebelum penyaluran periode
kepada peserta empat tahap dalam satu tahun. berikutnya.
Dalam penyaluran bantuan terkait 2. Peserta tidak mendapat bantuan jika
kesehatan di tahun 2016 nominal seluruh komponen anggota tidak memenuhi
disamaratakan yaitu Rp. 1.890.000 per empat kewajiban selama tiga bulan berturut-turut.
tahap dalam satu tahun, bagi yang memperoleh 3. Peserta PKH yang seluruh komponen
komponen kesehatan wajib hadir di posyandu anggotanya dalam enam bulan berturut-
dan pos kesehatan yang telah disediakan. turut tidak memenuhi komitmen maka di
Dalam proses penyaluran bantuan samping bantuan tidak diberikan, yang
berdasarkan pendapat dari penerima bantuan di bersangkutan akan dikeluarkan dari peserta
atas dapat dilihat, dalam penyaluran bantuan PKH. (Kementerian sosial RI BIMTEK
masih sering mengalami keterlambatan Program Keluarga Harapan tahun 2016)
penerima bantuan tidak dapat bertindak lebih
Kehadiran peserta PKH dalam fasilitas
hanya bisa bersabar pendamping juga tida
pendidikan juga berpengaruh pada nominal
mempunyai andil untuk penyaluran bantuan
pencairan bantuan, kehadiran bagi peserta PKH
karena bantuan langsung dari pusat yang
yang masuk dalam komponen kesehatan wajib
disalurkan ke ATM Penerima bantuan PKH.
memeriksakan anak-anak dan ibu hamil ke
Penggunaan bantuan bagi peserta PKH
sarana kesehatan yang ada di Desa Tersebut.
diharapakan untuk keperluan komponen,
Begitu pula dengan peserta pada kategori lansia
karena tidak ada sanki tertulis yang diberikan
juga wajib memeriksakan kesehatannya ke
kepada peserta yang menyalahgunakan bantuan
posyandu lansia yang ada di Desa.
jadi perlu adanya kerja sama antara peserta dan
Dalam meningkatkan kehadiran peserta
pendamping untuk menghimbau agar bantuan
PKH bagi lansia untuk mengunjungi posyandu
tersebut digunakan sebagaimana mestinya.
lansia maupun dari petugas terkait yang
Indonesian Governance Journal (Kajian Politik - Pemerintahan)
Vol. 2 (2), Oktober 2019 - 6
Sri Sutjiatmi, Farida Umaroh
bersangkutan untuk berkunjung kerumah (home diwajibkan melaksanakan persyaratan dan
care). Adaptasi dalam program keluarga ketentuan yang telah ditetapkan.
harapan adalah kemampuan organisasi untuk Apabila dikaitkan dengan aspek teori
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. sebagaimana dikatakan oleh Sondang P. Siagian
Berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan (2015), mengatakan efektivitas adalah
program dengan keadaan di lapangan. pemanfaatan sumber daya, sarana dan
Pencapaian tujuan adalah keseluruhan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara
upaya pencapaian tujuan harus dipandang sadar ditetapkan sebelumnya untuk
sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar menghasilkan sejumlah barang atas jasa
pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas
diperlukan pentahapan, baik dalam arti menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai
pentahapan pencapaian bagian-bagiannya tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika
maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. hasil kegiatan semakin mendekati sasaran,
berarti makin tinggi efektivitasnya.
Kesesuaian antara teori dengan praktek
HAMBATAN EFEKTIVITAS PKH DI DESA
terjadi dalam pelaksanaan Program Keluarga
KUPU
Harapan di Desa Kupu, Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan suatu program tentu Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan
tidak menutup kemungkinan timbul suatu kesejahteraan masyarakat di Desa Kupu jika
hambatan-hambatan yang dihadapi dilapangan dilihat dari proses pelaksanaan sudah sesuai
hambatan tersebut bisa muncul saat program dengan alur pelaksanaan PKH diantaranya yaitu:
telah dilaksanakan, yang bisa dirasakan baik penetapan rumah tangga sasaran, proses
dari petugas maupun masyarakat yang sosialisasi, pelaksanaan pertemuan awal dan
bersangkutan. Dalam hal ini penulis akan validasi, pembentukan kelompok Keluarga
mengulik hambatan-hambatan apa yang Penerima Manfaat (KPM), Pelaksanaan
dirasakan dalam mengefektifkan program pemutakhiran data KPM, pelaksanaan
keluarga harapan di Desa Kupu. penyaluran bantuan dan pelaksanaan verifikasi
Apabila dicermati dari informasi yang komitmen fasilitas pendidikan (fasdik), fasilitas
didapatkan terkait dengan hambatan kesehatan (faskes) dan kesejahteraan sosial.
pelaksanaan program PKH di Desa Kupu maka Meskipun pelaksanaan program keluarga
terlihat bahwa ada beberapa hambatan yang harapan sudah dilaksanakan oleh para
dirasakan oleh pendamping dan peserta PKH pendamping dimasing-masing Desa di Desa
antara lain: banyaknya pengaduan dari Kupu sendiri khususnya pada saat sosialisasi
masyarakat yang tidak memperoleh bantuan mengenai program tersebut berbarengan
atau tidak menjadi peserta PKH, belum adanya dengan pelaksanaan pertemuan awal dan
kesadaran dari peserta, dan pencairan bantuan validasi hal tersebut dirasa sangat kurang
yang sering tidak tepat waktu. efektiv untuk pemahaman masyarakat mengenai
Program Keluarga Harapan atau yang program keluarga harapan meskipun demikian
disebut PKH adalah program asistensi sosial pelaksanaan pelaksanaan pertemuan kelompok
kepada rumah tangga yang memenuhi di Desa Kupu rutin diadakan pada setiap satu
kualifikasi tertentu dengan memeberikan bulan sekali.
persyaratan dalam rangka untuk mengubah Komitmen peserta program keluarga
perilaku miskin. Program sebagaimana harapan dalam memanfaatkan komponen
dimaksud merupakan program pemberian uang bantuan yang diperoleh seperti komponen
tunai kepada rumah tangga sangat miskin pendidikan, komponen kesehatan dan
(RTSM) dan bagi anggota keluarga RTSM kesejahteraan sosial beberapa dari peserta yang
diwawancarai oleh penulis cukup komit
Indonesian Governance Journal (Kajian Politik - Pemerintahan)
Vol. 2 (2), Oktober 2019 - 7
Sri Sutjiatmi, Farida Umaroh
terhadap kehadiran peserta di fasilitas mengumpulkan raport anak untuk
pendidikan karena para peserta mengetahui pemutakhiran, tidak mengumpulkan bukti
resiko ataupun sanksi yang diperoleh jika anak- kelahiran dan kesadaran yang kurang seperti
anak mereka kehadiran disekolah kurang dari sering menyepelekan pertemuan kelompok.
85% bantuan akan dipotong ataupun dipending Salah satu dari peserta juga mengatakan kalau
sedangkan komitmen peserta difasilitas bantuan sering tidak tepat waktu jadi bantuan
pendidikan peserta program keluarga harapan tidak sesuai jadwal pencairan.
pada waktu-waktu tertentu wajib mengunjungi
posyandu atau fasilitas kesehatan yang terdapat
4. KESIMPULAN
di Desa.
Di Desa Kupu untuk penerima bantuan Berdasarkan hasil penelitian mengenai
pada komponen kesejahteraan sosial yang efektivitas program keluarga harapan dalam
terdiri dari penyandang disabilitas dan lansia meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
diatas 70 tahun keatas terdapat satu peserta Desa Kupu Kecamatan Dukuhturi Kabupaten
PKH yang masuk dalam kategori tersebut tetapi Tegal dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
berdasarkan informasi dari pendamping A. Pelaksanaan Kegiatan Program Keluarga
bantuan tersebut belum tersalurkan padahal Harapan
komponen kesejahteraan sosial sudah jika dilihat dari proses pelaksanaan sudah
berlangsung dari tahun 2016. sesuai dengan alur pelaksanaan PKH
Bisa dikatakan bahwa Efektifitas diantaranya yaitu: penetapan rumah tangga
Program Keluarga Harapan di Desa Kupu belum sasaran, proses sosialisasi, pelaksanaan
efektif karena melihat dari jumlah peserta pertemuan awal dan validasi, pembentukan
Program Keluarga Harapan yang berjumlah 38 kelompok Keluarga Penerima Manfaat
Keluarga Penerima Manfaat masih belum komit (KPM), Pelaksanaan pemutakhiran data
terhadap fasilitas yang diberikan kepada peserta KPM, pelaksanaan penyaluran bantuan dan
seperti fasilitas pendidikan peserta program pelaksanaan verifikasi komitmen fasilitas
keluarga harapan yang mempunyai anak usia pendidikan (fasdik), fasilitas kesehatan
sekolah lebih memilih untuk tidak melanjutkan (faskes) dan kesejahteraan sosial. Aspek-
pendidikannya hingga tamat SMA dan sasaran aspek tersebut sudah dilaksanakan oleh
penerimaan bantuan yang belum merata untuk pendamping PKH yang ada di Desa Kupu.
masyarakat Desa Kupu. Namun demikian ada beberapa kekurangan
Dalam pelaksanaan suatu program tentu dalam pelaksanaan PKH seperti:
tidak menutup kemungkinan timbul suatu a. Penetapan rumah tangga sasaran
hambatan yang dihadapi dilapangan hambatan Sasaran program keluarga harapan
tersebut dapat muncul saat program telah adalah masyarakat miskin yang memiliki
dilaksanakan, yang bias dirasakan baik dari anak usia sekolah, balita dan ibu hamil.
petugas maupu dari masyarakat yang tetapi ada dari peserta PKH yang
bersangkutan. seharusnya tidak layak memperoleh
Apabila dicermati dari informasi yang bantuan PKH karena keluarga tersebut bisa
diperoleh terkait dengan hambatan pelaksanaan dikategorikan keluarga mampu, hal tersebut
program keluarga harapan (PKH) di Desa Kupu yang menjadikan program keluarga
maka terlihat bahwa ada beberapa hambatan harapan belum tepat sasaran.
yang dirasakan oleh pendamping dan peserta b. Proses sosialisasi
PKH antara lain: adanya pengaduan-pengaduan Proses sosialisasi yang seharusnya
dari masyarakat yang tidak memperoleh dilaksanakan terlebih dahulu sebelum
bantuan atau tidak menjadi peserta PKH belum pertemuan awal dan validasi tetapi di Desa
adanya kesadaran dari peserta PKH seperti tidak
Indonesian Governance Journal (Kajian Politik - Pemerintahan)
Vol. 2 (2), Oktober 2019 - 8
Sri Sutjiatmi, Farida Umaroh
Kupu sosialisasi dilakukan bersamaan peserta PKH antara lain: banyaknya pengaduan
dengan pertemuan awal. Hal tersebut dari masyarakat yang tidak memperoleh
mengakibatkan kurangnya informasi bagi bantuan atau tidak menjadi peserta PKH, belum
masyarakat tentang program keluarga adanya kesadaran dari peserta, dan pencairan
harapan. bantuan yang sering tidak tepat waktu.
c. Penyaluran bantuan
Bantuan langsung yang diperoleh
peserta PKH dipergunakan untuk keperluan DAFTAR PUSTAKA
sekolah anak dan pemenuhan kebutuhan Direktorat Jenderal Kemetrian Keuangan. 2015.
terkait kesehatan bagi anak. Tetapi Kajian Program Keluarga Harapan.
beberapa ada yang mempergunakan Effendi, Sofyan. 1982. Metode Penelitian Survei.
bantuan tersebut untuk keperluan lain Jakarta: Erlangga.
diluar komponen. Bantuan juga sering tidak Kemetrian sosial. 2011. Buku Panduan Keluarga
Harapan. Jakarta.
tepat waktu hal tersebut bisa saja terjadi
Kementerian Sosial Ri. 2015. Buku Kerja
karena keterlambatan pada waktu verifikasi Pendamping Dan Operator Pkh. Direktorat
maupun kendala- kendala lain, Karena Jaminan Sosial Direktorat Jenderal
prosedur pencairan bantuan yang Perlindungan Dan Jaminan Sosial.
mengurus bukan pendamping melainkan Kementerian sosial RI. 2016. BIMTEK Program
dari pusat. Keterlambatan Penyaluran Keluarga Harapan.
Moleong, L. Lexy. 2006. Metode Penelitian
bantuan komponen kesejahteraan sosial di
Kualitatif. Bandung: Rosda
Desa Kupu juga hingga tahun 2017 juga Siagian, P. Sondang. 2015. Manajemen Sumber
belum tersalurkan padahal komponen Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
tersebut ada mulai tahun 2016. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandung:
B. Komitmen peserta PKH terhadap Alfabeta.
pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
sosial
Suharto, Edi. 2013. Kemiskinan & Perlindungan
Komitmen peserta dalam meningkatkan Sosial di Indonesia. Bandung:
kehadiran baik disarana pendidikan Alfabeta.
maupun kesehatan cukup komit karena Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik
para peserta mengetahui resiko ataupun Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan
sanksi yang diperoleh. Sedangkan dalam Kebijakan Sosial. Bandung: CV. Alfabeta
komponen kesejahteraan sosial di Desa
Kupu terdapat satu peserta yang
memperoleh bantuan pada komponen
kesejahteraan sosial berdasarkan informasi
dari pendamping bantuan tersebut belum
tersalurkan padahal komponen tersebut
sudah berlangsung dari tahun 2016 serta
terbatasnya fasilitas kesehatan yang belum
merata seperti kurangnya sarana posyandu
lansia.
Hambatan-hambatan yang dirasakan
dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan
di Desa Kupu maka terlihat bahwa ada beberapa
hambatan yang dirasakan oleh pendamping dan

Anda mungkin juga menyukai