Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM KELUARGA

HARAPAN ( PKH )
PENDAMPING KECAMATAN MANGGAR
DESA PADANG & LALANG
MARIO PRATAMA, S.SOS
019*
Pengertian PKH

PKH adalah program pemberian


bantuan sosial bersyarat kepada
keluarga miskin dan rentan.

Dalam istilah internasional disebut


Conditional Cash Transfer (CCT) atau
Foto: KPM PKH menunjukkan KKS, 2019
Bantuan Tunai Bersyarat

2
Lanjutan…..?

PKH merupakan salah satu program perlindungan sosial di


Indonesia dalam bentuk bantuan sosial. Bantuan ini diberikan
kepada KELUARGA MISKIN dan RENTAN MISKIN dengan
persyaratan tertentu dimana mereka terdaftar dalam Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS). PKH bertujuan untuk mendukung
upaya penanggulangan kemiskinan nasional.
Tujuan PKH
melalui akses layanan
1 Meningkatkan taraf hidup pendidikan, kesehatan
dan kesejahteraan
Mengurangi beban sosial
pengeluaran dan Kurangi beban 2
Menciptakan perubahan perilaku
meningkatkan pendapatan
dan kemandirian KPM dalam
keluarga miskin dan rentan Perubahan perilaku mengakses layanan Kesehatan,

3
Pendidikan dan kesejahteraan
Mengurangi kemiskinan sosial
Kurangi 4
dan kesenjangan
kemiskinan
Mengenalkan manfaat produk
Inklusi Keuangan dan jasa keuangan formal kepada
5

keluarga penerima manfaat


Tujuan PKH
• Jangka pendek, PKH diharapkan dapat membantu mengurangi beban
pengeluaran keluarga miskin;
• Jangka menengah, PKH diharapkan mampu menciptakan perubahan perilaku
peserta dalam mengakses layanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan
sosial, dalam kondisi pandemi covid-19 KPM PKH diharapkan dapat
menerapkan protokol kesehatan sehingga menghasilkan generasi yang lebih
sehat dan cerdas;
• Jangka panjang, PKH diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar
generasi.
Alur Pelaksanaan PKH
PENETAPAN CALON PESERTA PKH

Penetapan Lokasi
Sumber Data (bdsk provinsi, daerah
kabupaten/kota, dan
kecamatan)
Penetapan calon peserta PKH
• Data Terpadu • Penetapan wilayah
Kesejahteraan Sosial ditetapkan oleh Direktur
(Permensos No 11/2019) kepesertaan Jaminan Sosial
• Pengecualian untuk:
Keluarga
• Penetapan jumlah
• Korban bencana alam
• Korban bencana sosial calon Keluarga
• Komunitas Adat Terpencil Penerima Manfaat
Pasal 33 & 34
Peraturan Menteri Sosial Nomor 1
Tahun 2018 Tanggal 8 Januari 2018
tentang Program Keluarga Harapan
Kriteria Penerima Manfaat
PKH

8
HAK KPM PKH

Bantuan Pendampingan
Sosial PKH PKH

Program bantuan
komplementer di
Pelayanan di bidang kesehatan,
fasilitas kesehatan, pendidikan, subsidi
pendidikan, energi, ekonomi,
dan/atau perumahan, dan
kesejahteraan pemenuhan kebutuhan
sosial dasar lainnya.
Sumber : Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2018 9
tentang Program Keluarga Harapan Pasal 6
KEWAJIBAN KPM 10
PKH
Sanksi KPM PKH

Apabila KPM tidak memenuhi


kewajiban akan dikenakan sanksi
berupa penangguhan
atau
penghentian bantuan
sosial pkh

11
Kebijakan PKH Tahun 2021
12
Berperan dalam pencegahan Stunting, penanganan gizi buruk
01 dan penderita TBC melalui pelaksanaan P2K2.

Penyempurnaan skema graduasi bagi KPM PKH ber-


02 dasarkan perubahan status kesejahteraan dalam DTKS

Kebijakan
Target graduasi 10% dari total KPM
03 PKH

Resertifasikasi KPM PKH


04 kohor 2007 sd 2013

Sinergitas KPM Transisi dan Graduasi melalui program


05 kewirausahaan dan pembiayaan usaha mikro lainnya
Skema Bantuan Per Tahap
No Kategori Indek/Tahun Indeks/3 bulan
Rp. Rp.
1. Ibu Hamil 3.000.000 750.000
2. Anak usia 0 sd 6 tahun 3.000.000 750.000
3. Anak Sekolah SD 900.000 225.000
4. Anak Sekolah SLTP 1.500.000 375.000
5. Anak Sekolah SLTA 2.000.000 500.000
6. Disabilitas berat 2.400.000 600.000
7. Lanjut Usia 70 tahun ke atas 2.400.000 600.000

Perhitungan bantuan sosial PKH dibatasi maksimal 4 (empat) orang dalam satu keluarga yang kategorinya dapat terdiri atas:
 Ibu hamil/nifas dibatasi kehamilan ke 2 (dua) di dalam keluarga PKH.
 Anak usia dini 2 (dua) anak di dalam keluarga PKH.
 Anak usia sekolah (SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat).
 Lanjut usia dengan usia ≥ 70 (tujuh puluh) tahun maksimal 1 (satu) orang di dalam keluarga PKH.
 Penyandang disabilitas berat maksimal 1 (satu) orang di dalam keluarga PKH.

13
#PENYALURAN BANTUAN SOSIAL PKH

Penyaluran Bantuan Sosial PKH adalah pemberian bantuan berupa uang kepada
keluarga miskin, tidak mampu, dan/atau rentan terhadap risiko sosial berdasarkan penetapan
pejabat yang menangani pelaksanaan PKH

1 2
bantuan PKH disalurkan secara
berupa UANG NONTUNAI
5
dapat diakses melalui
Kartu Keluarga
3 4 Sejahtera dan Buku
Tabungan
dilaksanakan secara melalui Bank Penyalur
KKS
BERTAHAP dalam 1 ke Rekening Penerima
tahun Manfaat
Jadwal Penyaluran Final Closing Penyaluran
Bansos
Bantuan Sosial PKH (Tanggal 5)

Agustus September Oktober November Januari Januari Februari Maret 1


Pemutahiran Dilakukan Setiap Saat Penyaluran

November Desember Januari Februari Maret April Mei Juli 2


Pemutahiran Dilakukan Setiap Saat
Penyaluran

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 3


Pemutahiran Dilakukan Setiap Saat
Penyaluran

Mei Juni Juli Agustus September


Oktober November Desember 4
Pemutahiran Dilakukan Setiap Saat
Penyaluran

Entry Verifikasi Entry Verifikasi Entry Verifikasi Pengajuan Dana Ke KPPN

15
TAHAP PENYALURAN BANTUAN
TAHUN 2021
•Pagu Anggaran bansos PKH Tahun 2021 sebesar Rp. 28.709.816.300.000
•Rencana Penyaluran diberikan per triwulanan yaitu:

Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV


(Januari, Februari, (April, Mei, Juni) (Juli, Agustus, September) (Oktober, November, Desember)
Maret)

Januari April Juli Oktober


Rp. 7.177.454.075.000 Rp. 7.177.454.075.000 Rp. 7.177.454.075.000 Rp. 7.177.454.075.000
Proses SPD2 dan Pencairan akan
dimulai pada minggu I untuk
termin I Januari 2021
Tugas Pendamping Sosial

1. Bertanggung jawab dalam penyediaan informasi dan sosialisasi


PKH di kelurahan/desa;
2. Melakukan kegiatan pendampingan PKH di Kelurahan/desa;
3. Memastikan pelaksanaan PKH sesuai dengan rencana;
4. Menyelesaikan permasalahan dalam pelaksanaan PKH;
5. Membangun jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam
pelaksanaan PKH; dan
6. Melaporkan pelaksanaan PKH kepada pelaksana PKH daerah
kabupaten/kota.
PEMADANAN DATA
DAN KELAYAKAN
PENERIMA
BANTUAN SOSIAL
TAHUN 2021
Surat dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tanggal 22
Februari 2021
PEMADANAN DATA DAN PEREKAMAN KTP

Berdasarkan surat Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor B-


24/MS/1/KS.02.02/2/2021tanggal 9 Februari 2021, tindak lanjut dari peningkatan kualitas
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data penerima bantuan sosial yang meliputi
PKH, Sembako/BPNT, BST tahun 2021.
Hal-hal yang disampaikan :
• Dalam rangka tertib administrasi semua penerima bansos, datanya harus padan dengan
data Nomor Induk Kependudukan (NIK)dari Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam
Negeri.
• Bagi daerah yang menerima bansos agar memastikan penerima bansos di daerahnya
memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), bagi yang belum memiliki KTP agar melakukan
perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP).
SURAT DARI MENTERI SOSIAL
TANGGAL 12 MARET 2021
Percepatan Penyelesaian Perbaikan Data dan Verifikasi
Kelayakan Penerima Bantuan Sosial

 Menyusul surat Menteri Sosial Nomor S-25/MS/C/1/DI.01/2/2021 tanggal 26


Februari 2021 perihal Perbaikan Data Salur Penerima Bantuan Sosial. Data
perbaikan termasuk dari daerah dilakukan validasi dengan pemadanan data
berdasarkan data kependudukan di Kementerian Dalam Negeri cq Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Hasil pemadanan kemudian dipetakan
dalam data penerima PKH, Sembako/BPNT, BST yang sudah valid dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Padan dengan data kependudukan;
2. Tidak Ganda, dan;
3. Telah Salur sebelumnya.
Diminta untuk mempercepat penyelesaian perbaikan data di daerah masing-masing.
Data diakses melalui SIKS – NG dengan login supervisor.
Surat dari Menteri Sosial tanggal
Syarat kelayakan Penerima Manfaat Usulan DTKS, lampiran Surat
Menteri Sosial Nomor S-32/MS/C/1.7/DI.01/3/2021 tanggal 16 Maret 2021
 Angka garis kemiskinan tiap kabupaten / kota masing-masing
 Keputusan Menteri Sosial Nomor 146/HUK/2013 tentang kriteria fakir miskin teregister sebagai berikut :
a. Tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar;
b. Mempunyai kemampuan hanya menyekolah anaknya sampai jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama;
c. Mempunyai dinding rumah terbuat dari bambu/kayu/tembok dengan kondisi tidak baik/kualitas rendah, termasuk tembok yang usang/berlumut
atau tembok tidak plester;
d. Kondisi lantai terbuat dari tanah atau kayu/semen/keramik dengan kondisi tidak baik/kualitas rendah;
e. Atap terbuuat dari ijuk/rumbia atau genteng/seng/asbes dengan kondisi tidak baik/kualitas rendah;
f. Mempunyai penerangan bangunan tempat tinggal bukan dari listrik atau listrik tanpa meteran;
g. Luas lantai rumah kecil kurang dari 8 m2/orang;
h. Mempunyai sumber air minum berasal dari sumur atau mata air tak terlindungi / sungai / air hujan/ lainnya;
i. Mempunyai pengeluaran sebagian besar digunakan untuk memenuhi konsumsi makanan pokok dengan sangat sederhana;
j. Tidak mampu atau mengalami kesulitan untuk berobat ke tenaga medis, kecuali puskesmas atau disubsidi pemerintah;
k. Tidak mampu membeli pakaian satu kali dalam satu tahun untuk setiap anggota keluarga

Anda mungkin juga menyukai