Available online at: http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/pgj
Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam
meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Kupu Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Farida Umaroha, Sri Sutjiatmib* aIlmu Pemerintaha, Universitas Pancasakti Tegal bIlmu Pemerintaha, Universitas Pancasakti Tegal
Information Article ABSTRACT
History Article Abstract english version, written using cambria-11, italic. Submission : date-month-year Abstract contain research aim/purpose, method, and reseach Revision : date-month-year Published : date-month-year results; written in 1 paragraph, single space among rows, using past tense sentences and 100-200 word in abstract. Must be DOI Article: including purpose, design/methodology/approach, findings, xxxxxxxxxxx limitations/implications, and originality/value.
menyekolahkan anak ke sekolah dasar dan 1. PENDAHULUAN lanjutan (SD s.d SLTA). PKH memiliki manfaat Dalam rangka percepatan penanggulangan yakni memberikan income effect kepada RTSM kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan melalui pengurangan beban pengeluaran rumah di bidang perlindungan sosial, sejak tahun 2007 tangga, Untuk memutus rantai kemiskinan antar pemerintah Indonesia telah melaksanakan generasi melalui peningkatan kualitas Program Keluarga Harapan (PKH).Program kesehatan/nutrisi, pendidikan dan kapasitas serupa telah dilaksanakan dan cukup berhasil di pendapatan anak dimasa depan serta beberapa Negara yang di kenal dengan memberikan kepastian kepada anak akan masa Conditional Cash Transfers (CCT) atau bantuan depannya. tunai bersyarat. PKH bukan kelanjutan program Sejak tahun 2012, untuk memperbaiki Subsidi Langsung Tunai (BLT) yang diberikan sasaran penerima PKH data awal untuk dalam rangka membantu rumah tangga miskin penerima PKH diambil dari Basis Data Terpadu mempertahankan daya belinya pada saat dari hasil pendataan Program Perlindungan pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. Sosial (PPLS) 2011, yang di kelola oleh Tim PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya Nasional Percepatan Penanggulangan membangun sistem perlindungan sosial kepada Kemiskinan (TNP2K). sasaran PKH yang masyarakat miskin. berbasis Rumah Tangga, terhitung sejak saat Program Keluarga Harapan di Indonesia adanya hasil pendataan program perlindungan dicanangkan untuk membantu penduduk miskin sosial tersebut berubah menjadi berbasis kluster terbawah berupa bantuan bersyarat. keluarga. Perubahan ini bertujuan untuk Program ini di harapkan mampu berkontribusi mengakomodasi prinsip bahwa keluarga yaitu untuk mempercepat pencapaian Tujuan (orang tua ayah, ibu dan anak) orang tua Pembangunan Milenium (Millennium memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan, Development Goals atau MDGs). Sedangkan kesehatan, kesejahteraan dan masa depan anak. tujuan MDGs yang di dukung melalui Program Karena itu keluarga adalah unit yang sangat Keluarga Harapan, yaitu pengurangan penduduk relevan dengan peningkatan kualitas sumber miskin ekstrim dan kelaparan, pencapaian daya manusia dalam upaya memutus rantai pendidikan dasar, kesetaraan gender, kemiskinan antar generasi. pengurangan angka kematian bayi dan balita, Seluruh keluarga miskin yang menerima dan pengurangan kematian ibu melahirkan. bantuan Program Keluarga Harapan berhak Fokus Program Keluarga harapan pada mendapatkan bantuan tunai apabila memenuhi RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) penerima kriteria kepesertaan dan memenuhi bantuan yang memiliki akses yang lebih baik kewajibannya, kriteria kepesertaan Keluarga untuk memanfaatkan pelayanan social dasar miskin yang menerima bantuan seperti Memiliki kesehatan, ketidakberdayaan dan keterasingan ibu hamil/nifas/anak balita, Memiliki anak usia social yang selama ini melekat pada diri warga 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan dasar miskin. (anak pra sekolah), Anak usia SD/MI/Paket RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) A/SDLB (usia 7-12), Anak SLTP/MTs/Paket merupakan penerima bantuan PKHyang B/SMPLB (usia 12-15), Anak SLTA/MA/Paket memiliki berbagai kewajiban yang harus C/SMALB (usia 15-18), Anak usia 7-21 tahun dipenuhi khususnya kewajiban kesehatan, yang belum menyelesaikan pendidikan pendidikan dan kesejahteraan sosial.Kewajiban Termasuk anak penyandang disabilitas, Anak itu adalah memeriksakan kandungan bagi ibu Penyandang disabilitas berat (usia 0-21) dan hamil, pemeriksaan kesehatan, pemberian lansia diatas 70 tahun. asupan gizi dan imunisasi anak balita, kewajiban (http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/Pu PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL
Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi
blikasi/Kajian%20dan%20artikel/Kajian%20PK 16% rata-rata pendapatan RTSM pertahun, H.pdf.). batas minimum dan maksimum adalah antara Besaran bantuan tunai yang di berikan 15-25% pendapatan rata-rata RTSM pertahun. untuk peserta Program Keluarga Harapan Pelaksanaan program keluarga harapan bervariasi tergantung jumlah anggota keluarga (PKH) di Kabupaten Tegal pada tahun 2012 yang di perhitungkan dalam penerimaan terdapat 20.750 keluarga. Setelah dilakukan bantuan, baik komponen kesehatan serta verifikasi dan validasi, pada tahun 2015 menjadi pendidikan dan kesejahteraan sosial. Besar 35.464 keluarga dan di tahun 2016 mendapat bantuan yang diperolah di kemudian hari dapat tambahan 29.000 keluarga yang belum berubah sesuai dengan kondisi keluarga saat itu diverifikasi.(http://berita.suaramerdeka.com/pe atau apa bila peserta tidak dapat memenuhi nerima-pkh-bertambah-29-000 keluarga/). syarat yang ditentukan. Sedangkan penerima Program Keluarga Ketentuan bantuan yang diberikan pada Harapan di kecamatan Dukuhturi Kabupaten Program Keluarga Harapan di tahun 2015 Tegal pada tahun 2016 total penerima bantuan sampai ke tahun 2017 mengalami perubahan, PKH sebanyak 1.381 keluarga Miskin dari 18 adapun besaran indeks dan komponen bantuan (delapan belas) Desa. Salah satu desa yang dalam table berikut : menjadi objek penelitian yaitu Desa Kupu. Data Tabel 1 Indeks dan Komponen Bantuan PKH awal tahun 2012 Penerima bantuan PKH di Desa Tahun 2015 dan 2017 Kupu sebanyak 20 keluarga Keluarga Penerima Komponen bantuan Bantuan Ksm/ Tahun Tahun 2015 Tahun 2017 2015 2017 Manfaat sedangkan data terbaru pada tahun Bantuan tetap - Rp. 500.000 - 2017 sebanyak 38 Keluarga Penerima Manfaat, a. ibu hamil/ KPM Reguler Rp. 1.000.000 Rp. 1.890.000 penambahan jumlah peserta penerima bantuan menyusui/ nifas/ (komponen kesehatan dan merupakan tujuan untuk pemerataan program balita/anak pendidikan) dalam mengentaskan kemiskinan. Kelompok prasekolah b. anak SD dan KPM Lanjut Rp. 450.000 Rp. 2000.000 peserta PKH di desa kupu dibagi menjadi dua yang sederajat Usia kelompok yang terdiri dari kelompok nusaindah c. anak SMP KPM Rp. 750.000 Rp.2000.000 satu (ada 20 keluarga penerima manfaat) dan dan sederajat yang Penyandang Disabilitas kelompok nusaindah dua (ada 18 keluarga penerima manfaat). d. anak SMA - Rp. 1.000.000 - dan yang Dengan berlangsungnya pelaksanaan sederajat Program Keluarga Harapan di Desa Kupu dalam Bantuan - Rp. 950.000 - minimum per kurun waktu lima tahun terhitung dari tahun KSM Bantuan - Rp. 3.700.000 - 2012-2017, tidak luput dari peran petugas maksimum pendamping dan operator Program Keluarga KSM Sumber : Buku Kerja Pendamping dan Operator PKH Tahun 2015 Harapan baik dari tingkat kecamatan maupun Sumber : SK Kemensos RI dalam Buku Kebijakan Pelaksanaan PKH kabupaten untuk mensukseskan Program Tahun 2017. Keluarga Harapan, maka peran petugas dalam Dengan berdasarkan tabel di atas di pelaksanaan Kegiatan Program Keluarga dapati bahwa bantuan Program Keluarga Harapan sangat dibutuhkan agar dapat di Harapan memiliki sebaran bantuan diantaranya monitoring oleh pemerintah sehingga yaitu untuk pendidikan, Kesehatan dan implementasi Program Keluarga Harapan sesuai Kesejahteraan sosial. Terkait dengan bantuan atau tepat dengan sasaran program. kesehatan berlaku bagi keluarga miskin dengan anak dibawah 6 tahun atau ibu hamil/nifas 2. METODE besar bantuan kesehatan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak, besar bantuan adalah PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL
Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi
Keberadaan peneliti pada penelitian Penetapan rumah tangga sasaran kualitatif sebagai human instrument, berfungsi merupakan proses awal yang dilaksanakan menetapkan fokus penelitian, memilih informasi dalam menetapkan calon peserta yang akan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan menjadi peserta Program Keluarga Harapan. data, menilai kualitas data, menafsir data dan Dalam penetapan ini siapa yang akan menjadi membuat kesimpulan atas temuannya. calon peserta dari program tersebut yang akan Dalam penelitian kualitatif, instrument di seleksi lagi, dalam proses ini calon peserta utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun akan dilihat kembali apakah keluarga tersebut selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi memenuhi kriteria atau tidak. jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan Pelaksanaan penetapan Rumah Tangga dengan data yang telah ditemukan melalui Sasaran yang akan menjadi calon Peserta data observasi dan wawancara. diperoleh dari data PPLS tahun 2011 yang Informan Penelitian adalah orang yang dikirim kepada Kementrian Sosial, Pendamping dimanfaatkan untuk memberikan informasi menerima SUPA (Surat Pertemuan Awal) sesuai tentang situasi dan kondisi latar penelitian, ia dengan by name by addres. harus mempunyai banyak pengalaman tentang Proses sosialisasi merupakan proses yang latar penelitian. Oleh karena itu seorang memberikan informasi kepada masyarakat informan harus bener-bener tau atau pelaku mengenai program keluarga harapan agar yang terlibat langsung dengan permasalahan masyarakat lebih memahami dan mengetahui penelitian. Memilih seorang informan harus terkait program tersebut. Sosialisasi ini dilihat kompetensinya bukan hanya sekedar dilaksanakan oleh pendamping yang untuk menghadirkannya (Moleong 2006:132). berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait. Teknik pengumpulan data merupakan Respon dari calon peserta yang layak usaha untuk mengumpulkan bahan-bahan yang memperoleh bantuan PKH responnya positif berhubungan dengan penelitian yang dapat tetapi bagi peserta yang tidak masuk dalam berupa data, fakta, gejala, maupun informasi kategori tidak layak menjadi peserta karena dari yang sifatnya valid (sebenarnya), realible (dapat keluarga tersebut tidak memenuhi kualifikasi dipercaya), dan objektif (sesuai dengan penerima bantuan PKH tentunya mereka kenyataan). kecewa dan berharap ada bantuan lain. Analisis data kualitatif menurut (Moleong Pelaksanaan pertemuan awal dan validasi 2006) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan merupakan kegiatan mencocokan data awal bekerja dengan data, mengorganisasikan data, dengan bukti atau fakta sesuai kriteria untuk memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat memperoleh data calon peserta PKH yang dikelola, mensintesiskannya, mencari dan sebenarnya dengan tujuan untuk mendapatkan menemukan apa yang di ceritakan kepada orang kondisi terkini dari calon peserta Program lain. Teknik analisis yang digunakan dalam Keluarga Harapan. penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Proses pertemuan awal dilakukan oleh Teknik analisa data ini menguraikan, pendamping yang terlebih dahulu berkoordinasi menafsirkan dan menggambarkan data yang dengan pemerintah desa. Jawaban tersebut terkumpul secara sistemik dan sistematik. dapat di perkuat oleh skema Teknis Tahapan Pertemuan awal bagi calon peserta PKH. Pembentukan kelompok dalam program 3. TEMUAN DAN DISKUSI keluarga harapan merupakan pembagian PELAKSANAAN KEGIATAN PKH kelompok peserta berdasarkan tempat tinggal yang disesuaikan dengan jarak rumah peserta PKH dan peserta yang lainnya yang ada dalam PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL
Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi
satu desa tersebut, pengelompokan ini bertujuan karena tidak ada sanki tertulis yang diberikan untuk memudahkan pendamping dan peserta kepada peserta yang menyalahgunakan bantuan pada saat pertemuan kelompok. anggota jadi perlu adanya kerja sama antara peserta dan dimasing-masing kelompok dalam satu pendamping untuk menghimbau agar bantuan kelompok terdapat ketua kelompok yang tersebut digunakan sebagaimana mestinya. bertanggung jawab atas kelompoknya masing- Pelaksanaan verifikasi komitmen masing. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk Proses pembentukan kelompok dilakukan memastikan komitmen peserta PKH terhadap oleh pendamping diantaranya peserta yang persyaratan yang diberlakukan dengan tujuan eligble atau masuk dalam kategori layak ikut mendapatkan data anggota rumah tangga yang program keluarga harapan di kumpulkan memenuhi komitmen. kembali untuk dibentuk kelompok dalam satu kelompok terdiri dari 1-30 orang yang nantinya KOMITMEN PESERTA PKH TERHADAP akan ada yang dipilih sebagai ketua, bendahara PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN dan sekretaris kelompoknya, di desa kupu sendiri mulai tahun 2015- 2017 terdapat dua KESEJAHTERAAN kelompok. serta manfaat dari pembentukan Kehadiran peserta PKH yang memperoleh kelompok adalah untuk edukasi, sebagai komponen pendidikan sangat penting karena menggali informasi dari setiap perubahan data kehadiran peserta sangat berpengaruh dalam yang ada di peserta, dan untuk memotivasi ibu- nominal pencairan bantuan. ibu peserta program keluarga harapan untuk Peserta memiliki Kewajiban yang perlu rajin keposyandu dan mengontrol keaktifan diperhatikan karena Apabila peserta tidak anak di sekolah. memenuhi komitmennya, maka berlaku Penyaluran bantuan merupakan salah satu ketentuan bagi peserta program untuk siklus dalam proses pemberian bantuan PKH, mendapatkan sanksi sebagai berikut: besaran bantuan dipengaruhi oleh komponen yang dimiliki keluarga peserta PKH dalam 1. Pengurangan bantuan adalah 10% setiap pemenuhan komitmennya. Bantuan diberikan bulannya sebelum penyaluran periode kepada peserta empat tahap dalam satu tahun. berikutnya. Dalam penyaluran bantuan terkait 2. Peserta tidak mendapat bantuan jika kesehatan di tahun 2016 nominal seluruh komponen anggota tidak memenuhi disamaratakan yaitu Rp. 1.890.000 per empat kewajiban selama tiga bulan berturut-turut. tahap dalam satu tahun, bagi yang memperoleh 3. Peserta PKH yang seluruh komponen komponen kesehatan wajib hadir di posyandu anggotanya dalam enam bulan berturut- dan pos kesehatan yang telah disediakan. turut tidak memenuhi komitmen maka di Dalam proses penyaluran bantuan samping bantuan tidak diberikan, yang berdasarkan pendapat dari penerima bantuan di bersangkutan akan dikeluarkan dari peserta atas dapat dilihat, dalam penyaluran bantuan PKH. (Kementerian sosial RI BIMTEK masih sering mengalami keterlambatan Program Keluarga Harapan tahun 2016) penerima bantuan tidak dapat bertindak lebih Kehadiran peserta PKH dalam fasilitas hanya bisa bersabar pendamping juga tida pendidikan juga berpengaruh pada nominal mempunyai andil untuk penyaluran bantuan pencairan bantuan, kehadiran bagi peserta PKH karena bantuan langsung dari pusat yang yang masuk dalam komponen kesehatan wajib disalurkan ke ATM Penerima bantuan PKH. memeriksakan anak-anak dan ibu hamil ke Penggunaan bantuan bagi peserta PKH sarana kesehatan yang ada di Desa Tersebut. diharapakan untuk keperluan komponen, PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL
Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi
Begitu pula dengan peserta pada kategori lansia kualifikasi tertentu dengan memeberikan juga wajib memeriksakan kesehatannya ke persyaratan dalam rangka untuk mengubah posyandu lansia yang ada di Desa. perilaku miskin. Program sebagaimana Dalam meningkatkan kehadiran peserta dimaksud merupakan program pemberian uang PKH bagi lansia untuk mengunjungi posyandu tunai kepada rumah tangga sangat miskin lansia maupun dari petugas terkait yang (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTSM bersangkutan untuk berkunjung kerumah (home diwajibkan melaksanakan persyaratan dan care). Adaptasi dalam program keluarga ketentuan yang telah ditetapkan. harapan adalah kemampuan organisasi untuk Apabila dikaitkan dengan aspek teori menyesuaikan diri dengan lingkungannya. sebagaimana dikatakan oleh Sondang P. Siagian Berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan (2015), mengatakan efektivitas adalah program dengan keadaan di lapangan. pemanfaatan sumber daya, sarana dan Pencapaian tujuan adalah keseluruhan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara upaya pencapaian tujuan harus dipandang sadar ditetapkan sebelumnya untuk sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar menghasilkan sejumlah barang atas jasa pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas diperlukan pentahapan, baik dalam arti menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai pentahapan pencapaian bagian-bagiannya tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Kesesuaian antara teori dengan praktek HAMBATAN EFEKTIVITAS PKH DI DESA terjadi dalam pelaksanaan Program Keluarga KUPU Harapan di Desa Kupu, Pelaksanaan Program Dalam pelaksanaan suatu program tentu Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan tidak menutup kemungkinan timbul suatu kesejahteraan masyarakat di Desa Kupu jika hambatan-hambatan yang dihadapi dilapangan dilihat dari proses pelaksanaan sudah sesuai hambatan tersebut bisa muncul saat program dengan alur pelaksanaan PKH diantaranya yaitu: telah dilaksanakan, yang bisa dirasakan baik penetapan rumah tangga sasaran, proses dari petugas maupun masyarakat yang sosialisasi, pelaksanaan pertemuan awal dan bersangkutan. Dalam hal ini penulis akan validasi, pembentukan kelompok Keluarga mengulik hambatan-hambatan apa yang Penerima Manfaat (KPM), Pelaksanaan dirasakan dalam mengefektifkan program pemutakhiran data KPM, pelaksanaan keluarga harapan di Desa Kupu. penyaluran bantuan dan pelaksanaan verifikasi Apabila dicermati dari informasi yang komitmen fasilitas pendidikan (fasdik), fasilitas didapatkan terkait dengan hambatan kesehatan (faskes) dan kesejahteraan sosial. pelaksanaan program PKH di Desa Kupu maka Meskipun pelaksanaan program keluarga terlihat bahwa ada beberapa hambatan yang harapan sudah dilaksanakan oleh para dirasakan oleh pendamping dan peserta PKH pendamping dimasing-masing Desa di Desa antara lain: banyaknya pengaduan dari Kupu sendiri khususnya pada saat sosialisasi masyarakat yang tidak memperoleh bantuan mengenai program tersebut berbarengan atau tidak menjadi peserta PKH, belum adanya dengan pelaksanaan pertemuan awal dan kesadaran dari peserta, dan pencairan bantuan validasi hal tersebut dirasa sangat kurang yang sering tidak tepat waktu. efektiv untuk pemahaman masyarakat mengenai Program Keluarga Harapan atau yang program keluarga harapan meskipun demikian disebut PKH adalah program asistensi sosial pelaksanaan pelaksanaan pertemuan kelompok kepada rumah tangga yang memenuhi PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL
Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi
di Desa Kupu rutin diadakan pada setiap satu Apabila dicermati dari informasi yang bulan sekali. diperoleh terkait dengan hambatan pelaksanaan Komitmen peserta program keluarga program keluarga harapan (PKH) di Desa Kupu harapan dalam memanfaatkan komponen maka terlihat bahwa ada beberapa hambatan bantuan yang diperoleh seperti komponen yang dirasakan oleh pendamping dan peserta pendidikan, komponen kesehatan dan PKH antara lain: adanya pengaduan-pengaduan kesejahteraan sosial beberapa dari peserta yang dari masyarakat yang tidak memperoleh diwawancarai oleh penulis cukup komit bantuan atau tidak menjadi peserta PKH belum terhadap kehadiran peserta di fasilitas adanya kesadaran dari peserta PKH seperti tidak pendidikan karena para peserta mengetahui mengumpulkan raport anak untuk resiko ataupun sanksi yang diperoleh jika anak- pemutakhiran, tidak mengumpulkan bukti anak mereka kehadiran disekolah kurang dari kelahiran dan kesadaran yang kurang seperti 85% bantuan akan dipotong ataupun dipending sering menyepelekan pertemuan kelompok. sedangkan komitmen peserta difasilitas Salah satu dari peserta juga mengatakan kalau pendidikan peserta program keluarga harapan bantuan sering tidak tepat waktu jadi bantuan pada waktu-waktu tertentu wajib mengunjungi tidak sesuai jadwal pencairan. posyandu atau fasilitas kesehatan yang terdapat di Desa. 4. KESIMPULAN Di Desa Kupu untuk penerima bantuan pada komponen kesejahteraan sosial yang Berdasarkan hasil penelitian mengenai terdiri dari penyandang disabilitas dan lansia efektivitas program keluarga harapan dalam diatas 70 tahun keatas terdapat satu peserta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di PKH yang masuk dalam kategori tersebut tetapi Desa Kupu Kecamatan Dukuhturi Kabupaten berdasarkan informasi dari pendamping Tegal dapat penulis simpulkan sebagai berikut : bantuan tersebut belum tersalurkan padahal A. Pelaksanaan Kegiatan Program Keluarga komponen kesejahteraan sosial sudah Harapan berlangsung dari tahun 2016. jika dilihat dari proses pelaksanaan sudah Bisa dikatakan bahwa Efektifitas sesuai dengan alur pelaksanaan PKH Program Keluarga Harapan di Desa Kupu belum diantaranya yaitu: penetapan rumah tangga efektif karena melihat dari jumlah peserta sasaran, proses sosialisasi, pelaksanaan Program Keluarga Harapan yang berjumlah 38 pertemuan awal dan validasi, pembentukan Keluarga Penerima Manfaat masih belum komit kelompok Keluarga Penerima Manfaat terhadap fasilitas yang diberikan kepada peserta (KPM), Pelaksanaan pemutakhiran data seperti fasilitas pendidikan peserta program KPM, pelaksanaan penyaluran bantuan dan keluarga harapan yang mempunyai anak usia pelaksanaan verifikasi komitmen fasilitas sekolah lebih memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan (fasdik), fasilitas kesehatan pendidikannya hingga tamat SMA dan sasaran (faskes) dan kesejahteraan sosial. Aspek- penerimaan bantuan yang belum merata untuk aspek tersebut sudah dilaksanakan oleh masyarakat Desa Kupu. pendamping PKH yang ada di Desa Kupu. Dalam pelaksanaan suatu program tentu Namun demikian ada beberapa kekurangan tidak menutup kemungkinan timbul suatu dalam pelaksanaan PKH seperti: hambatan yang dihadapi dilapangan hambatan a. Penetapan rumah tangga sasaran tersebut dapat muncul saat program telah Sasaran program keluarga harapan dilaksanakan, yang bias dirasakan baik dari adalah masyarakat miskin yang memiliki petugas maupu dari masyarakat yang anak usia sekolah, balita dan ibu hamil. bersangkutan. tetapi ada dari peserta PKH yang PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL
Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi
seharusnya tidak layak memperoleh tersalurkan padahal komponen tersebut bantuan PKH karena keluarga tersebut bisa sudah berlangsung dari tahun 2016 serta dikategorikan keluarga mampu, hal tersebut terbatasnya fasilitas kesehatan yang belum yang menjadikan program keluarga merata seperti kurangnya sarana posyandu harapan belum tepat sasaran. lansia. b. Proses sosialisasi Hambatan-hambatan yang dirasakan Proses sosialisasi yang seharusnya dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan dilaksanakan terlebih dahulu sebelum di Desa Kupu maka terlihat bahwa ada beberapa pertemuan awal dan validasi tetapi di Desa hambatan yang dirasakan oleh pendamping dan Kupu sosialisasi dilakukan bersamaan peserta PKH antara lain: banyaknya pengaduan dengan pertemuan awal. Hal tersebut dari masyarakat yang tidak memperoleh mengakibatkan kurangnya informasi bagi bantuan atau tidak menjadi peserta PKH, belum masyarakat tentang program keluarga adanya kesadaran dari peserta, dan pencairan harapan. bantuan yang sering tidak tepat waktu. c. Penyaluran bantuan Bantuan langsung yang diperoleh peserta PKH dipergunakan untuk keperluan DAFTAR PUSTAKA sekolah anak dan pemenuhan kebutuhan Direktorat Jenderal Kemetrian Keuangan. 2015. terkait kesehatan bagi anak. Tetapi Kajian Program Keluarga Harapan. beberapa ada yang mempergunakan Effendi, Sofyan. 1982. Metode Penelitian Survei. bantuan tersebut untuk keperluan lain Jakarta: Erlangga. diluar komponen. Bantuan juga sering tidak Kemetrian sosial. 2011. Buku Panduan Keluarga tepat waktu hal tersebut bisa saja terjadi Harapan. Jakarta. karena keterlambatan pada waktu verifikasi Kementerian Sosial Ri. 2015. Buku Kerja maupun kendala- kendala lain, Karena Pendamping Dan Operator Pkh. Direktorat Jaminan Sosial Direktorat Jenderal prosedur pencairan bantuan yang Perlindungan Dan Jaminan Sosial. mengurus bukan pendamping melainkan Kementerian sosial RI. 2016. BIMTEK Program dari pusat. Keterlambatan Penyaluran Keluarga Harapan. bantuan komponen kesejahteraan sosial di Moleong, L. Lexy. 2006. Metode Penelitian Desa Kupu juga hingga tahun 2017 juga Kualitatif. Bandung: Rosda belum tersalurkan padahal komponen Siagian, P. Sondang. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. tersebut ada mulai tahun 2016. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: B. Komitmen peserta PKH terhadap Alfabeta. pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. sosial Bandung: Alfabeta. Komitmen peserta dalam meningkatkan Suharto, Edi. 2013. Kemiskinan & Perlindungan kehadiran baik disarana pendidikan Sosial di Indonesia. Bandung: Alfabeta. maupun kesehatan cukup komit karena Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik para peserta mengetahui resiko ataupun Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan sanksi yang diperoleh. Sedangkan dalam Kebijakan Sosial. Bandung: CV. Alfabeta komponen kesejahteraan sosial di Desa Kupu terdapat satu peserta yang memperoleh bantuan pada komponen kesejahteraan sosial berdasarkan informasi dari pendamping bantuan tersebut belum