Anda di halaman 1dari 8

PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL

Available online at: http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/pgj

Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) dalam


meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Kupu
Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal
Farida Umaroha, Sri Sutjiatmib*
aIlmu Pemerintaha, Universitas Pancasakti Tegal
bIlmu Pemerintaha, Universitas Pancasakti Tegal

Information Article ABSTRACT


History Article Abstract english version, written using cambria-11, italic.
Submission : date-month-year Abstract contain research aim/purpose, method, and reseach
Revision : date-month-year
Published : date-month-year results; written in 1 paragraph, single space among rows, using
past tense sentences and 100-200 word in abstract. Must be
DOI Article: including purpose, design/methodology/approach, findings,
xxxxxxxxxxx limitations/implications, and originality/value.

Key word:
Acknowledgment
© 2018 Published by Governmental Studies. Selection and/or peer-review under responsibility of PGJ
PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL

Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi


menyekolahkan anak ke sekolah dasar dan
1. PENDAHULUAN
lanjutan (SD s.d SLTA). PKH memiliki manfaat
Dalam rangka percepatan penanggulangan yakni memberikan income effect kepada RTSM
kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan melalui pengurangan beban pengeluaran rumah
di bidang perlindungan sosial, sejak tahun 2007 tangga, Untuk memutus rantai kemiskinan antar
pemerintah Indonesia telah melaksanakan generasi melalui peningkatan kualitas
Program Keluarga Harapan (PKH).Program kesehatan/nutrisi, pendidikan dan kapasitas
serupa telah dilaksanakan dan cukup berhasil di pendapatan anak dimasa depan serta
beberapa Negara yang di kenal dengan memberikan kepastian kepada anak akan masa
Conditional Cash Transfers (CCT) atau bantuan depannya.
tunai bersyarat. PKH bukan kelanjutan program Sejak tahun 2012, untuk memperbaiki
Subsidi Langsung Tunai (BLT) yang diberikan sasaran penerima PKH data awal untuk
dalam rangka membantu rumah tangga miskin penerima PKH diambil dari Basis Data Terpadu
mempertahankan daya belinya pada saat dari hasil pendataan Program Perlindungan
pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. Sosial (PPLS) 2011, yang di kelola oleh Tim
PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya Nasional Percepatan Penanggulangan
membangun sistem perlindungan sosial kepada Kemiskinan (TNP2K). sasaran PKH yang
masyarakat miskin. berbasis Rumah Tangga, terhitung sejak saat
Program Keluarga Harapan di Indonesia adanya hasil pendataan program perlindungan
dicanangkan untuk membantu penduduk miskin sosial tersebut berubah menjadi berbasis
kluster terbawah berupa bantuan bersyarat. keluarga. Perubahan ini bertujuan untuk
Program ini di harapkan mampu berkontribusi mengakomodasi prinsip bahwa keluarga yaitu
untuk mempercepat pencapaian Tujuan (orang tua ayah, ibu dan anak) orang tua
Pembangunan Milenium (Millennium memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan,
Development Goals atau MDGs). Sedangkan kesehatan, kesejahteraan dan masa depan anak.
tujuan MDGs yang di dukung melalui Program Karena itu keluarga adalah unit yang sangat
Keluarga Harapan, yaitu pengurangan penduduk relevan dengan peningkatan kualitas sumber
miskin ekstrim dan kelaparan, pencapaian daya manusia dalam upaya memutus rantai
pendidikan dasar, kesetaraan gender, kemiskinan antar generasi.
pengurangan angka kematian bayi dan balita, Seluruh keluarga miskin yang menerima
dan pengurangan kematian ibu melahirkan. bantuan Program Keluarga Harapan berhak
Fokus Program Keluarga harapan pada mendapatkan bantuan tunai apabila memenuhi
RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) penerima kriteria kepesertaan dan memenuhi
bantuan yang memiliki akses yang lebih baik kewajibannya, kriteria kepesertaan Keluarga
untuk memanfaatkan pelayanan social dasar miskin yang menerima bantuan seperti Memiliki
kesehatan, ketidakberdayaan dan keterasingan ibu hamil/nifas/anak balita, Memiliki anak usia
social yang selama ini melekat pada diri warga 5-7 tahun yang belum masuk pendidikan dasar
miskin. (anak pra sekolah), Anak usia SD/MI/Paket
RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) A/SDLB (usia 7-12), Anak SLTP/MTs/Paket
merupakan penerima bantuan PKHyang B/SMPLB (usia 12-15), Anak SLTA/MA/Paket
memiliki berbagai kewajiban yang harus C/SMALB (usia 15-18), Anak usia 7-21 tahun
dipenuhi khususnya kewajiban kesehatan, yang belum menyelesaikan pendidikan
pendidikan dan kesejahteraan sosial.Kewajiban Termasuk anak penyandang disabilitas, Anak
itu adalah memeriksakan kandungan bagi ibu Penyandang disabilitas berat (usia 0-21) dan
hamil, pemeriksaan kesehatan, pemberian lansia diatas 70 tahun.
asupan gizi dan imunisasi anak balita, kewajiban (http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/Pu
PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL

Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi


blikasi/Kajian%20dan%20artikel/Kajian%20PK 16% rata-rata pendapatan RTSM pertahun,
H.pdf.). batas minimum dan maksimum adalah antara
Besaran bantuan tunai yang di berikan 15-25% pendapatan rata-rata RTSM pertahun.
untuk peserta Program Keluarga Harapan Pelaksanaan program keluarga harapan
bervariasi tergantung jumlah anggota keluarga (PKH) di Kabupaten Tegal pada tahun 2012
yang di perhitungkan dalam penerimaan terdapat 20.750 keluarga. Setelah dilakukan
bantuan, baik komponen kesehatan serta verifikasi dan validasi, pada tahun 2015 menjadi
pendidikan dan kesejahteraan sosial. Besar 35.464 keluarga dan di tahun 2016 mendapat
bantuan yang diperolah di kemudian hari dapat tambahan 29.000 keluarga yang belum
berubah sesuai dengan kondisi keluarga saat itu diverifikasi.(http://berita.suaramerdeka.com/pe
atau apa bila peserta tidak dapat memenuhi nerima-pkh-bertambah-29-000 keluarga/).
syarat yang ditentukan. Sedangkan penerima Program Keluarga
Ketentuan bantuan yang diberikan pada Harapan di kecamatan Dukuhturi Kabupaten
Program Keluarga Harapan di tahun 2015 Tegal pada tahun 2016 total penerima bantuan
sampai ke tahun 2017 mengalami perubahan, PKH sebanyak 1.381 keluarga Miskin dari 18
adapun besaran indeks dan komponen bantuan (delapan belas) Desa. Salah satu desa yang
dalam table berikut : menjadi objek penelitian yaitu Desa Kupu. Data
Tabel 1 Indeks dan Komponen Bantuan PKH awal tahun 2012 Penerima bantuan PKH di Desa
Tahun 2015 dan 2017 Kupu sebanyak 20 keluarga Keluarga Penerima
Komponen bantuan Bantuan Ksm/ Tahun
Tahun 2015 Tahun 2017 2015 2017 Manfaat sedangkan data terbaru pada tahun
Bantuan tetap - Rp. 500.000 - 2017 sebanyak 38 Keluarga Penerima Manfaat,
a. ibu hamil/ KPM Reguler Rp. 1.000.000 Rp. 1.890.000 penambahan jumlah peserta penerima bantuan
menyusui/
nifas/
(komponen
kesehatan dan
merupakan tujuan untuk pemerataan program
balita/anak pendidikan) dalam mengentaskan kemiskinan. Kelompok
prasekolah
b. anak SD dan KPM Lanjut Rp. 450.000 Rp. 2000.000 peserta PKH di desa kupu dibagi menjadi dua
yang sederajat Usia kelompok yang terdiri dari kelompok nusaindah
c. anak SMP KPM Rp. 750.000 Rp.2000.000 satu (ada 20 keluarga penerima manfaat) dan
dan
sederajat
yang Penyandang
Disabilitas
kelompok nusaindah dua (ada 18 keluarga
penerima manfaat).
d. anak SMA - Rp. 1.000.000 -
dan yang Dengan berlangsungnya pelaksanaan
sederajat Program Keluarga Harapan di Desa Kupu dalam
Bantuan - Rp. 950.000 -
minimum per kurun waktu lima tahun terhitung dari tahun
KSM
Bantuan - Rp. 3.700.000 -
2012-2017, tidak luput dari peran petugas
maksimum pendamping dan operator Program Keluarga
KSM
Sumber : Buku Kerja Pendamping dan Operator PKH Tahun 2015 Harapan baik dari tingkat kecamatan maupun
Sumber : SK Kemensos RI dalam Buku Kebijakan Pelaksanaan PKH kabupaten untuk mensukseskan Program
Tahun 2017.
Keluarga Harapan, maka peran petugas dalam
Dengan berdasarkan tabel di atas di pelaksanaan Kegiatan Program Keluarga
dapati bahwa bantuan Program Keluarga Harapan sangat dibutuhkan agar dapat di
Harapan memiliki sebaran bantuan diantaranya monitoring oleh pemerintah sehingga
yaitu untuk pendidikan, Kesehatan dan implementasi Program Keluarga Harapan sesuai
Kesejahteraan sosial. Terkait dengan bantuan atau tepat dengan sasaran program.
kesehatan berlaku bagi keluarga miskin dengan
anak dibawah 6 tahun atau ibu hamil/nifas 2. METODE
besar bantuan kesehatan ini tidak dihitung
berdasarkan jumlah anak, besar bantuan adalah
PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL

Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi


Keberadaan peneliti pada penelitian Penetapan rumah tangga sasaran
kualitatif sebagai human instrument, berfungsi merupakan proses awal yang dilaksanakan
menetapkan fokus penelitian, memilih informasi dalam menetapkan calon peserta yang akan
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan menjadi peserta Program Keluarga Harapan.
data, menilai kualitas data, menafsir data dan Dalam penetapan ini siapa yang akan menjadi
membuat kesimpulan atas temuannya. calon peserta dari program tersebut yang akan
Dalam penelitian kualitatif, instrument di seleksi lagi, dalam proses ini calon peserta
utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun akan dilihat kembali apakah keluarga tersebut
selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi memenuhi kriteria atau tidak.
jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan Pelaksanaan penetapan Rumah Tangga
dengan data yang telah ditemukan melalui Sasaran yang akan menjadi calon Peserta data
observasi dan wawancara. diperoleh dari data PPLS tahun 2011 yang
Informan Penelitian adalah orang yang dikirim kepada Kementrian Sosial, Pendamping
dimanfaatkan untuk memberikan informasi menerima SUPA (Surat Pertemuan Awal) sesuai
tentang situasi dan kondisi latar penelitian, ia dengan by name by addres.
harus mempunyai banyak pengalaman tentang Proses sosialisasi merupakan proses yang
latar penelitian. Oleh karena itu seorang memberikan informasi kepada masyarakat
informan harus bener-bener tau atau pelaku mengenai program keluarga harapan agar
yang terlibat langsung dengan permasalahan masyarakat lebih memahami dan mengetahui
penelitian. Memilih seorang informan harus terkait program tersebut. Sosialisasi ini
dilihat kompetensinya bukan hanya sekedar dilaksanakan oleh pendamping yang
untuk menghadirkannya (Moleong 2006:132). berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait.
Teknik pengumpulan data merupakan Respon dari calon peserta yang layak
usaha untuk mengumpulkan bahan-bahan yang memperoleh bantuan PKH responnya positif
berhubungan dengan penelitian yang dapat tetapi bagi peserta yang tidak masuk dalam
berupa data, fakta, gejala, maupun informasi kategori tidak layak menjadi peserta karena dari
yang sifatnya valid (sebenarnya), realible (dapat keluarga tersebut tidak memenuhi kualifikasi
dipercaya), dan objektif (sesuai dengan penerima bantuan PKH tentunya mereka
kenyataan). kecewa dan berharap ada bantuan lain.
Analisis data kualitatif menurut (Moleong Pelaksanaan pertemuan awal dan validasi
2006) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan merupakan kegiatan mencocokan data awal
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, dengan bukti atau fakta sesuai kriteria untuk
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat memperoleh data calon peserta PKH yang
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan sebenarnya dengan tujuan untuk mendapatkan
menemukan apa yang di ceritakan kepada orang kondisi terkini dari calon peserta Program
lain. Teknik analisis yang digunakan dalam Keluarga Harapan.
penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Proses pertemuan awal dilakukan oleh
Teknik analisa data ini menguraikan, pendamping yang terlebih dahulu berkoordinasi
menafsirkan dan menggambarkan data yang dengan pemerintah desa. Jawaban tersebut
terkumpul secara sistemik dan sistematik. dapat di perkuat oleh skema Teknis Tahapan
Pertemuan awal bagi calon peserta PKH.
Pembentukan kelompok dalam program
3. TEMUAN DAN DISKUSI keluarga harapan merupakan pembagian
PELAKSANAAN KEGIATAN PKH kelompok peserta berdasarkan tempat tinggal
yang disesuaikan dengan jarak rumah peserta
PKH dan peserta yang lainnya yang ada dalam
PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL

Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi


satu desa tersebut, pengelompokan ini bertujuan karena tidak ada sanki tertulis yang diberikan
untuk memudahkan pendamping dan peserta kepada peserta yang menyalahgunakan bantuan
pada saat pertemuan kelompok. anggota jadi perlu adanya kerja sama antara peserta dan
dimasing-masing kelompok dalam satu pendamping untuk menghimbau agar bantuan
kelompok terdapat ketua kelompok yang tersebut digunakan sebagaimana mestinya.
bertanggung jawab atas kelompoknya masing- Pelaksanaan verifikasi komitmen
masing. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
Proses pembentukan kelompok dilakukan memastikan komitmen peserta PKH terhadap
oleh pendamping diantaranya peserta yang persyaratan yang diberlakukan dengan tujuan
eligble atau masuk dalam kategori layak ikut mendapatkan data anggota rumah tangga yang
program keluarga harapan di kumpulkan memenuhi komitmen.
kembali untuk dibentuk kelompok dalam satu
kelompok terdiri dari 1-30 orang yang nantinya
KOMITMEN PESERTA PKH TERHADAP
akan ada yang dipilih sebagai ketua, bendahara
PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN
dan sekretaris kelompoknya, di desa kupu
sendiri mulai tahun 2015- 2017 terdapat dua KESEJAHTERAAN
kelompok. serta manfaat dari pembentukan Kehadiran peserta PKH yang memperoleh
kelompok adalah untuk edukasi, sebagai komponen pendidikan sangat penting karena
menggali informasi dari setiap perubahan data kehadiran peserta sangat berpengaruh dalam
yang ada di peserta, dan untuk memotivasi ibu- nominal pencairan bantuan.
ibu peserta program keluarga harapan untuk Peserta memiliki Kewajiban yang perlu
rajin keposyandu dan mengontrol keaktifan diperhatikan karena Apabila peserta tidak
anak di sekolah. memenuhi komitmennya, maka berlaku
Penyaluran bantuan merupakan salah satu ketentuan bagi peserta program untuk
siklus dalam proses pemberian bantuan PKH, mendapatkan sanksi sebagai berikut:
besaran bantuan dipengaruhi oleh komponen
yang dimiliki keluarga peserta PKH dalam 1. Pengurangan bantuan adalah 10% setiap
pemenuhan komitmennya. Bantuan diberikan bulannya sebelum penyaluran periode
kepada peserta empat tahap dalam satu tahun. berikutnya.
Dalam penyaluran bantuan terkait 2. Peserta tidak mendapat bantuan jika
kesehatan di tahun 2016 nominal seluruh komponen anggota tidak memenuhi
disamaratakan yaitu Rp. 1.890.000 per empat kewajiban selama tiga bulan berturut-turut.
tahap dalam satu tahun, bagi yang memperoleh 3. Peserta PKH yang seluruh komponen
komponen kesehatan wajib hadir di posyandu anggotanya dalam enam bulan berturut-
dan pos kesehatan yang telah disediakan. turut tidak memenuhi komitmen maka di
Dalam proses penyaluran bantuan samping bantuan tidak diberikan, yang
berdasarkan pendapat dari penerima bantuan di bersangkutan akan dikeluarkan dari peserta
atas dapat dilihat, dalam penyaluran bantuan PKH. (Kementerian sosial RI BIMTEK
masih sering mengalami keterlambatan Program Keluarga Harapan tahun 2016)
penerima bantuan tidak dapat bertindak lebih
Kehadiran peserta PKH dalam fasilitas
hanya bisa bersabar pendamping juga tida
pendidikan juga berpengaruh pada nominal
mempunyai andil untuk penyaluran bantuan
pencairan bantuan, kehadiran bagi peserta PKH
karena bantuan langsung dari pusat yang
yang masuk dalam komponen kesehatan wajib
disalurkan ke ATM Penerima bantuan PKH.
memeriksakan anak-anak dan ibu hamil ke
Penggunaan bantuan bagi peserta PKH
sarana kesehatan yang ada di Desa Tersebut.
diharapakan untuk keperluan komponen,
PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL

Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi


Begitu pula dengan peserta pada kategori lansia kualifikasi tertentu dengan memeberikan
juga wajib memeriksakan kesehatannya ke persyaratan dalam rangka untuk mengubah
posyandu lansia yang ada di Desa. perilaku miskin. Program sebagaimana
Dalam meningkatkan kehadiran peserta dimaksud merupakan program pemberian uang
PKH bagi lansia untuk mengunjungi posyandu tunai kepada rumah tangga sangat miskin
lansia maupun dari petugas terkait yang (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTSM
bersangkutan untuk berkunjung kerumah (home diwajibkan melaksanakan persyaratan dan
care). Adaptasi dalam program keluarga ketentuan yang telah ditetapkan.
harapan adalah kemampuan organisasi untuk Apabila dikaitkan dengan aspek teori
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. sebagaimana dikatakan oleh Sondang P. Siagian
Berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan (2015), mengatakan efektivitas adalah
program dengan keadaan di lapangan. pemanfaatan sumber daya, sarana dan
Pencapaian tujuan adalah keseluruhan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara
upaya pencapaian tujuan harus dipandang sadar ditetapkan sebelumnya untuk
sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar menghasilkan sejumlah barang atas jasa
pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas
diperlukan pentahapan, baik dalam arti menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai
pentahapan pencapaian bagian-bagiannya tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika
maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. hasil kegiatan semakin mendekati sasaran,
berarti makin tinggi efektivitasnya.
Kesesuaian antara teori dengan praktek
HAMBATAN EFEKTIVITAS PKH DI DESA
terjadi dalam pelaksanaan Program Keluarga
KUPU
Harapan di Desa Kupu, Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan suatu program tentu Keluarga Harapan (PKH) dalam meningkatkan
tidak menutup kemungkinan timbul suatu kesejahteraan masyarakat di Desa Kupu jika
hambatan-hambatan yang dihadapi dilapangan dilihat dari proses pelaksanaan sudah sesuai
hambatan tersebut bisa muncul saat program dengan alur pelaksanaan PKH diantaranya yaitu:
telah dilaksanakan, yang bisa dirasakan baik penetapan rumah tangga sasaran, proses
dari petugas maupun masyarakat yang sosialisasi, pelaksanaan pertemuan awal dan
bersangkutan. Dalam hal ini penulis akan validasi, pembentukan kelompok Keluarga
mengulik hambatan-hambatan apa yang Penerima Manfaat (KPM), Pelaksanaan
dirasakan dalam mengefektifkan program pemutakhiran data KPM, pelaksanaan
keluarga harapan di Desa Kupu. penyaluran bantuan dan pelaksanaan verifikasi
Apabila dicermati dari informasi yang komitmen fasilitas pendidikan (fasdik), fasilitas
didapatkan terkait dengan hambatan kesehatan (faskes) dan kesejahteraan sosial.
pelaksanaan program PKH di Desa Kupu maka Meskipun pelaksanaan program keluarga
terlihat bahwa ada beberapa hambatan yang harapan sudah dilaksanakan oleh para
dirasakan oleh pendamping dan peserta PKH pendamping dimasing-masing Desa di Desa
antara lain: banyaknya pengaduan dari Kupu sendiri khususnya pada saat sosialisasi
masyarakat yang tidak memperoleh bantuan mengenai program tersebut berbarengan
atau tidak menjadi peserta PKH, belum adanya dengan pelaksanaan pertemuan awal dan
kesadaran dari peserta, dan pencairan bantuan validasi hal tersebut dirasa sangat kurang
yang sering tidak tepat waktu. efektiv untuk pemahaman masyarakat mengenai
Program Keluarga Harapan atau yang program keluarga harapan meskipun demikian
disebut PKH adalah program asistensi sosial pelaksanaan pelaksanaan pertemuan kelompok
kepada rumah tangga yang memenuhi
PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL

Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi


di Desa Kupu rutin diadakan pada setiap satu Apabila dicermati dari informasi yang
bulan sekali. diperoleh terkait dengan hambatan pelaksanaan
Komitmen peserta program keluarga program keluarga harapan (PKH) di Desa Kupu
harapan dalam memanfaatkan komponen maka terlihat bahwa ada beberapa hambatan
bantuan yang diperoleh seperti komponen yang dirasakan oleh pendamping dan peserta
pendidikan, komponen kesehatan dan PKH antara lain: adanya pengaduan-pengaduan
kesejahteraan sosial beberapa dari peserta yang dari masyarakat yang tidak memperoleh
diwawancarai oleh penulis cukup komit bantuan atau tidak menjadi peserta PKH belum
terhadap kehadiran peserta di fasilitas adanya kesadaran dari peserta PKH seperti tidak
pendidikan karena para peserta mengetahui mengumpulkan raport anak untuk
resiko ataupun sanksi yang diperoleh jika anak- pemutakhiran, tidak mengumpulkan bukti
anak mereka kehadiran disekolah kurang dari kelahiran dan kesadaran yang kurang seperti
85% bantuan akan dipotong ataupun dipending sering menyepelekan pertemuan kelompok.
sedangkan komitmen peserta difasilitas Salah satu dari peserta juga mengatakan kalau
pendidikan peserta program keluarga harapan bantuan sering tidak tepat waktu jadi bantuan
pada waktu-waktu tertentu wajib mengunjungi tidak sesuai jadwal pencairan.
posyandu atau fasilitas kesehatan yang terdapat
di Desa.
4. KESIMPULAN
Di Desa Kupu untuk penerima bantuan
pada komponen kesejahteraan sosial yang Berdasarkan hasil penelitian mengenai
terdiri dari penyandang disabilitas dan lansia efektivitas program keluarga harapan dalam
diatas 70 tahun keatas terdapat satu peserta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
PKH yang masuk dalam kategori tersebut tetapi Desa Kupu Kecamatan Dukuhturi Kabupaten
berdasarkan informasi dari pendamping Tegal dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
bantuan tersebut belum tersalurkan padahal A. Pelaksanaan Kegiatan Program Keluarga
komponen kesejahteraan sosial sudah Harapan
berlangsung dari tahun 2016. jika dilihat dari proses pelaksanaan sudah
Bisa dikatakan bahwa Efektifitas sesuai dengan alur pelaksanaan PKH
Program Keluarga Harapan di Desa Kupu belum diantaranya yaitu: penetapan rumah tangga
efektif karena melihat dari jumlah peserta sasaran, proses sosialisasi, pelaksanaan
Program Keluarga Harapan yang berjumlah 38 pertemuan awal dan validasi, pembentukan
Keluarga Penerima Manfaat masih belum komit kelompok Keluarga Penerima Manfaat
terhadap fasilitas yang diberikan kepada peserta (KPM), Pelaksanaan pemutakhiran data
seperti fasilitas pendidikan peserta program KPM, pelaksanaan penyaluran bantuan dan
keluarga harapan yang mempunyai anak usia pelaksanaan verifikasi komitmen fasilitas
sekolah lebih memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan (fasdik), fasilitas kesehatan
pendidikannya hingga tamat SMA dan sasaran (faskes) dan kesejahteraan sosial. Aspek-
penerimaan bantuan yang belum merata untuk aspek tersebut sudah dilaksanakan oleh
masyarakat Desa Kupu. pendamping PKH yang ada di Desa Kupu.
Dalam pelaksanaan suatu program tentu Namun demikian ada beberapa kekurangan
tidak menutup kemungkinan timbul suatu dalam pelaksanaan PKH seperti:
hambatan yang dihadapi dilapangan hambatan a. Penetapan rumah tangga sasaran
tersebut dapat muncul saat program telah Sasaran program keluarga harapan
dilaksanakan, yang bias dirasakan baik dari adalah masyarakat miskin yang memiliki
petugas maupu dari masyarakat yang anak usia sekolah, balita dan ibu hamil.
bersangkutan. tetapi ada dari peserta PKH yang
PANCASAKTI GOVERNMENT JOURNAL

Farida Umaroh, Sri Sutjiatmi


seharusnya tidak layak memperoleh tersalurkan padahal komponen tersebut
bantuan PKH karena keluarga tersebut bisa sudah berlangsung dari tahun 2016 serta
dikategorikan keluarga mampu, hal tersebut terbatasnya fasilitas kesehatan yang belum
yang menjadikan program keluarga merata seperti kurangnya sarana posyandu
harapan belum tepat sasaran. lansia.
b. Proses sosialisasi
Hambatan-hambatan yang dirasakan
Proses sosialisasi yang seharusnya
dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan
dilaksanakan terlebih dahulu sebelum
di Desa Kupu maka terlihat bahwa ada beberapa
pertemuan awal dan validasi tetapi di Desa
hambatan yang dirasakan oleh pendamping dan
Kupu sosialisasi dilakukan bersamaan
peserta PKH antara lain: banyaknya pengaduan
dengan pertemuan awal. Hal tersebut
dari masyarakat yang tidak memperoleh
mengakibatkan kurangnya informasi bagi
bantuan atau tidak menjadi peserta PKH, belum
masyarakat tentang program keluarga
adanya kesadaran dari peserta, dan pencairan
harapan.
bantuan yang sering tidak tepat waktu.
c. Penyaluran bantuan
Bantuan langsung yang diperoleh
peserta PKH dipergunakan untuk keperluan DAFTAR PUSTAKA
sekolah anak dan pemenuhan kebutuhan
Direktorat Jenderal Kemetrian Keuangan. 2015.
terkait kesehatan bagi anak. Tetapi
Kajian Program Keluarga Harapan.
beberapa ada yang mempergunakan Effendi, Sofyan. 1982. Metode Penelitian Survei.
bantuan tersebut untuk keperluan lain Jakarta: Erlangga.
diluar komponen. Bantuan juga sering tidak Kemetrian sosial. 2011. Buku Panduan Keluarga
tepat waktu hal tersebut bisa saja terjadi Harapan. Jakarta.
karena keterlambatan pada waktu verifikasi Kementerian Sosial Ri. 2015. Buku Kerja
maupun kendala- kendala lain, Karena Pendamping Dan Operator Pkh. Direktorat
Jaminan Sosial Direktorat Jenderal
prosedur pencairan bantuan yang
Perlindungan Dan Jaminan Sosial.
mengurus bukan pendamping melainkan Kementerian sosial RI. 2016. BIMTEK Program
dari pusat. Keterlambatan Penyaluran Keluarga Harapan.
bantuan komponen kesejahteraan sosial di Moleong, L. Lexy. 2006. Metode Penelitian
Desa Kupu juga hingga tahun 2017 juga Kualitatif. Bandung: Rosda
belum tersalurkan padahal komponen Siagian, P. Sondang. 2015. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
tersebut ada mulai tahun 2016.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandung:
B. Komitmen peserta PKH terhadap Alfabeta.
pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan.
sosial Bandung: Alfabeta.
Komitmen peserta dalam meningkatkan Suharto, Edi. 2013. Kemiskinan & Perlindungan
kehadiran baik disarana pendidikan Sosial di Indonesia. Bandung:
Alfabeta.
maupun kesehatan cukup komit karena
Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik
para peserta mengetahui resiko ataupun Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan
sanksi yang diperoleh. Sedangkan dalam Kebijakan Sosial. Bandung: CV. Alfabeta
komponen kesejahteraan sosial di Desa
Kupu terdapat satu peserta yang
memperoleh bantuan pada komponen
kesejahteraan sosial berdasarkan informasi
dari pendamping bantuan tersebut belum

Anda mungkin juga menyukai