Anda di halaman 1dari 3

PEMANFAATAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SERTA KENDALA

NYA BAGI MASYARAKAT KURANG MAMPU

Azra Melinda
Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Padang
E-mail : azramelinda19@gmail.com

ABSTRAK
Kemiskinan masih menjadi permasalahan utama di negara berkembang termasuk
Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai macam program pengentasan kemiskinan
untuk mengurangi angka kemiskinan, salah satunya yaitu Program Keluarga Harapan (PKH).
Artikel ini bertujuan mendeskripsikan pemanfaatan dana PKH oleh masyarakat kurang
mampu dalam bidang pendidikan dan kesehatan di Kota Padang beserta dengan
permasalahan yang terjadi dalam proses pemanfaatan dana dan penyebab terjadinya
permasalahan dalam pemanfaatan dana PKH di nagari tersebut. Penelitian ini dilakukan di
Lakuak, Kecamatan Padang timur, Kota Padang. Metode penelitian dilakukan melalui
pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Informan
penelitian adalah dinas sosial, pendamping PKH, dan penerima PKH. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Uji
keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Teknik analisis data melalui tiga alur
kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam proses pemanfaatan dana PKH masyarakat penerima
menggunakannya untuk keperluan pendidikan dan kesehatan. Namun, masih terjadi
permasalahan yaitu adanya penerima PKH yang kurang cermat dalam mengelola dana dan
memanfaatkan dana tidak untuk pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut terjadi karena
kurangnya pengawasan pendamping, penerima tidak hadir saat sosialisasi, dan dana tidak
tepat sasaran.
Kata Kunci: pemanfaatan dana PKH, masyarakat kurang mampu, Kota Padang
PENDAHULUAN
Program Keluarga Harapan (PKH) yang memberikan bantuan dana bersyarat adalah
salah satu kebijakan penanggulangan kemiskinan dengan basis pemberian bantuan sosial.
Menurut Purwanto (2013), Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan pengembangan
sistem perlindungan sosial yang dapat meringankan dan membantu Rumah Tangga Sangat
Miskin (RTSM) dalam hal mendapatkan akses pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar.
Agar memperoleh bantuan, anggota PKH diwajibkan memenuhi persyaratan dan komitmen
yang telah diberikan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, yaitu
pendidikan dan kesehatan. Dalam kebijakan PKH, setiap anggota RTSM wajib
menyekolahkan anak-anaknya minimal sampai pada jenjang sekolah menengah pertama dan
di bidang kesehatan, anggota RTSM yang memiliki anggota keluarga yang sedang hamil
maka wajib memeriksakan kehamilannya secara rutin ke puskesmas (Peraturan Menteri
Sosial no 1 tahun 2018). Jadi, Program yang dijalankan ini seharusnya bersifat
memberdayakan, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang cerdas dalam menyelesaikan
masalahnya sendiri, khususnya masalah kemiskinan.
Program percepatan penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial, mulai
digalakkan pada tahun 2007 dengan dilaksanakannya Program Keluarga Harapan (PKH).
Sebagai prioritas nasional dalam lima tahun mendatang (2010-2015) PKH pelaksanaannya
dititikberatkan pada perluasan jangkauan pelayanan terhadap target RTSM dan wilayah
pelaksanaan kegiatan PKH. Sesuai dengan ketentuan, salah satu strategi PKH adalah
mendorong pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota melalui Dinas Sosial masing-
masing untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah. Dengan menggunakan sistem yang
mekanisme yang telah diatur di dalam Pedoman Umum PKH 2007, pemerintah daerah dapat
melanjutkan program ini terhadap RTSM peserta PKH apabila dipandang pendapatannya
masih berada dibawah garis kemiskinan. Selan itu, pemerintah daerah juga dapat memperluas
jangkauan pelayanan PKH kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) agar lepas dari masalah
kemiskinan. Mengingat PKH adalah program prioritas nasional, maka tidak hanya
Kementeriaan Sosial yang harus melaksanakannya tetapi pemerintah daerah juga bisa
mengembangkan dan melanjutkannya sesuai dengan kemampuan dukungan APBD. Maka
dari itu tujuan penelitian adalah untuk menganalisis implementasi PKH dalam
menanggulangi kemiskinan, serta untuk mengetahui dan menganalisis faktor kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan PKH. Jadi, kontribusi penelitian bagi pemerintah pusat dan
daerah sebagai referensi dalam rangka memberdayakan masyarakat serta memberikan
informasi bagi pembaca dan penulis lain sebagai inspirasi.
Tujuan dari tulisan ini terkhususnya pada PEMANFAATAN PROGRAM
KELUARGA HARAPAN (PKH) SERTA KENDALA NYA BAGI MASYARAKAT
KURANG MAMPU. Dari beberapa artikel yang ditemui lebih banyak membahas tentang
dampak PKh terhadap kesejahteraan sosial. Pendampingan pemanfaatan dana bantuan
dilakukan di tiap kecamatan dan bertujuan supaya para ibu rumah tangga penerima dana
program Keluarga Harapan bisa menggunakan dana bantuan tersebut sesuai dengan
kebutuhan. Apabila ada penyelewengan penggunaan dana maka pihak Dinas Sosial akan
dikenai sangsi penghentian bantuan. Contoh kasus nya yaitu permasalahan di Kelurahan
simpang haru terkait anak sekolah sangatlah beragam. Ada beberapa ibu rumah tangga yang
mengalami keluhan dikarenakan banyaknya tanggungan sekolah anaknya, ada pula anak yang
putus sekolah karena tidak ada biaya, dan ada beberapa anak di Kelurahan Simpang haru
yang berprestasi tetapi tidak bisa melanjutkan sekolah. Sehingga Kebijakan Program
Keluarga Harapan (PKH) perlu di implementasikan di Kelurahan tersebut
Menyadari akan hal itu, maka Program Keluarga Harapan (PKH) di gulirkan di Kota
Padang untuk merespons permasalahan yang ada, seperti yang terdapat di Kecamatan Padang
Timur. Dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) ini, diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada masyarakat miskin yang ada di Kelurahan simpang haru khususnya yang
terdapat di Kecamatan Padang timur untuk ikut berperan serta terhadap program PKH yang
nantinya akan memberikan dampak yang logis bagi kehidupan mereka terutama pada
peningkatan kualitas hidup melalui kesehatan dan pendidikan yang nantinya diharapkan dapat
memutus rantai kemiskinan yang selama ini menjerat rumah tangga sangat miskin (RTSM).
Dan disadari sepenuhnya bahwa PKH ini dilakukan melalui pendekatan kesejahteraan bagi
keluarga miskin dengan cara memberikan bantuan tunai langsung kepada rumah tangga
sangat miskin (RTSM) dengan persyaratan yang telah ditentukan (Iryanti, 2014).

Anda mungkin juga menyukai