Anda di halaman 1dari 20

MENGKRITISI ASAS-ASAS HUKUM ACARA

PERDATA DAN PIDANA


Disusun Oleh
Willya Kerli Safitei
Yona Safitri 20052085
Hukum Acara
Sub Materi

Hukum Acara Hukum Acara Masalah dan Fakta


Perdata Pidana
PART 01

Hukum Acara
Perdata
Pengertian Hukum Acara Perdata

Menurut M.H Tirtaamidjaja berpendapat


bahwa mengatakan hukum acara perdata
Wirdjono Prodjodikoro berpendapat bahwa ialah suatu akibat yang timbul dari hukum
hukum acara perdata adalah rangkaian perdata materil.
peraturan peraturan yang memuat cara
bagaimana orang harus bertindak terhadap
dan di mukan pengadilan dan cara
bagaimana pengadilan itu harus bertindak,
satu sama lain untuk melaksanakan
berjalannya peraturan peraturan hukum
perdata.
Asas Asas Hukum Acara Perdata

Hakim bersifat menunggu Persidangan bersifat terbuka


Segala tuntutan hak sepenuhnya Setiap orang diperbolehkan
diserahkan pada pihak yang untk hadir dan mendengarkan
berkepentingan dan jika tidak ada dan mendengarkan
tuntutan hak dari pihak tertentu pemeriksaan di pengadilan
maka hakim tidak berhak mengurus
perkara
Mendengar kedua belah pihak
Hakim pasif (ultra petita non
Pasal 4 ayat 1UU NO. 48 Tahun
cognoscitur)
2009tentang kekuasaan
Ruang lingkup atau liuas pokok
kehakiman yang berbunyi:
sengketa yang diajukan
“pengadilan mengadili menurut
ditentukan oleh para pihak yang
hukum dengtan tidak membeda
berperkara, bukan oleh hakim.
bedakan orang”
LANJUTAN

Putusan harus disertai alas


alasan

Alas an alas an ini


merupakan suatru
pertanggungjawaban hakim
pada putusan terhadap para
pihak,masyarakat,
pengadilan yang lebih tinggi
dan ilmu hukum.
LANJUTAN

Tidak ada keharusan


Beracara Dikenakan mewakilkan
Biaya
Setiap orang yang
Dalam hukum acara berkepentingan dapat
perdata,berperkara melewati dan menjalani
dikenakan biaya pemeriksaaan dipersidangan
secara langsung. Disisi lain
kepaniteraan, panggilan,
para pihak jugadapat diwakili
pemberitahuan dan oleh pengacara selama
material. beracara di muka pengadilan.
Title text addition

Title text addition


Title text addition The user can demonstrate on a projector or
computer, or print the presentation and make
The user can demonstrate on a projector or
it film
computer, or print the presentation and make
it film
Title text addition
The user can demonstrate on a projector or
computer, or print the presentation and make
it film
Title text addition
The user can demonstrate on a projector or
computer, or print the presentation and make Title text addition
it film
The user can demonstrate on a projector or
computer, or print the presentation and make
it film
PART 02

Hukum Acara
Pidana
Pengertian Hukum Acara Pidana

J. De Bosch Kemper mengatakan


hukum acara pidana adalah Sejumlah
asas-asas dan peraturan-peraturan
undang-undang yang mengatur hak
Hukum Acara Pidana merupakan Negara untuk menghukum bilamana
pelengkap dari hukum pidana atau undang-undang pidana dilanggar.
dengan kata lain hukum acara
pidana sering disebut sebagai
hukum pidana formil.
Asas Asas Hukum Acara Perdata

Asas Peradilan Cepat, Sederhana, dan


Biaya Ringan Asas in presentia

Termuat dalam Pasal 2 ayat 4 Undang- Pada dasarnya


Undang Nomor 48 Tahun 2009 pengadilan memeriksa
tentang Kekuasaan Kehakiman. dengan hadirnya
“Sederhana” di sini artinya adalah, terdakwa, tetapi
dengan ketentuan dan
pemeriksaan dan penyelesaian
pertimbangan tertentu,
perkara dilakukan dengan cara efisien
pengadilan dapat
dan efektif. “Biaya ringan” artinya memeriksa tanpa
adalah biaya perkara yang dapat adanya terdakwa (in
dijangkau oleh masyarakat banyak. absentia).
Isilah “Cepat” sendiri diartikan
“segera”.
LANJUTAN

Asas Pemeriksaan Asas Persamaan di


Pengadilan Terbuka untuk Muka Hukum (equality
Umum before the law)

Asas ini menunjukkan Hukum memberikan


pada dasarnya pengadilan jaminan dan kepastian
dapat dihadiri khalayak tentang hak dan kewajiban
umum. warga negara.
LANJUTAN

Asas Pengawasan Asas Praduga Tak Bersalah


(Presumption of innocent)

Pemeriksaan di muka Implikasi dari asas ini,


umum sidang pengadilan bahwa seseorang yang
bersifat akuator, yang melakukan tindak pidana
berarti si terdakwa masih memiliki hak untuk
mempunyai kedudukan tidak dinyatakan bersalah
sebagai “pihak” yang sebelum ada putusan
sederajat menghadapi hakim yang menyatakan ia
pihak lawannya, yaitu bersalah.
Penuntun Umum.
LANJUTAN
Asas Ganti Rugi dan Asas Bantuan Hukum (Asas
Rehabilitasi Legal Assistance)
Ganti kerugian adalah hak
seseorang untuk dapat Setiap orang yang
mendapatkan pemenuhan tersangkut perkara wajib
atas tuntutannya yang diberi kesempatan
berupa imbalan sejumlah memperoleh bantuan
uang karena ditangkap atau hukum yang semata-mata
ditahan dituntut dan diadili diberikan untuk
tanpa alasan yang melaksanakan kepentingan
berdasarkan UU (Pasal 1 pembelaan atas dirinya.
butir 22 KUHAP)
Lanjutan
Asas Akusator Asas Formalitas

Kebebasan memberikan dan setiap proses pidana


mendapatkan nasihat hukum mulai dari penyelidikan
menunjukkan bahwa dengan sampai pada
KUHAP telah dianut asas akusator penuntutan harus
itu. dilakukan secara
formal tertulis.

Asas Oppurtunitas

Wewenang penuntut menjadi kekuasaan


sepenuhnya penuntut umum atau jaksa.
PART 03

Masalah dan Fakta


Masalah dan Fakta
Lemahnya Kapasitas Hakim Banyaknya pemalsuan
Sebagai Pemimpin Sidang Dalam hingga penghilangan bukti
Praktik Persidangan bukti kasus yang
disengajakan
Faktannya :
Pada saat ketika dilakukannya Faktannya :
persidangan hakim yang memiliki Banyak penyeleidik ketika
keterbatasan kapasitas intelektual, menyelidik suatu kasus, banyak
spiritual, dan integritas Faktor ini yang memalsukan bukti bukti
akan berpengaruh pada kasus tersebut, bisa mungkin
kemampuannya untuk melakukan dikarenakan oknum penyelidik
pemaknaan atas fakta sosial yang tersebut telah di suap oleh
selanjutnya akan dikonversi menjadi pelaku, sehingga ia melakukan
"fakta hukum. hal tersebut.
Pembahasan
Lemahnya kapasitas hakim sebagai pemimpin
siding dalam praktik persidangan
Hukum acara perdata sebagai himpunan kaedah beracara,
secara substansial mengandung makna, bagaimana para pihak,
terutama hakim sebagai pemimpin sidang, memiliki kapasitas
intelektual, spiritual dan integritas profesi untuk melakukan
tahapan sidang yang terdiri dari legal problem identifi cation,
legal problem solving dan decision making atas suatu sengketa.
Meialui tiga tahap ini, hakim memiliki tugas mengadili menurut
hukum (Pasal 5 ayat 1) UU No. 14 Tahun 1970, dengan
kewajiban menggali, menglkuti dan memahami nilai-nilai
hukum yang hidup dalam masyarakat (Pasal 27 ayat 1) undang-
undang yang sama.
REFERENSI

Referensi
Eddy O.S. Hiariej (2020). Hukum acara pidana, jurnal hukum.2
VOL (II)243-250.
Laila. M rasyid(2015). Hukum acara perdata.Unimal Press. Jl.
Sulawesi No.1-2 Kampus Bukit
Indah Lhokseumawe
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum-acara-
pidana/
Thank you

Anda mungkin juga menyukai