Penghentian Jaksa tidak berwenang untuk Para pihak yang berperkara bebas
pemeriksaan mencabut tuntutannya menghentikan pemeriksaan
perkara perkara sebelum hakim
menjatuhkan putusan.
Tujuan Mencari dan mendapatkan Memberikan perlindungan hukum
kebenaran materil ialah kebenaran oleh pengadilan untuk mencegah
yang selengkap lengkapnya dari terjadinya tindakan main hakim
suatu perkara pidana dengan sendiri (eigenrichting), sehingga
menerapkan ketentuan hukum acara terjadi tertib hukum jadi tujuan
pidana jujur dan tepat. dari Hukum Acara perdata adalah
untuk mencapai tertib hukum,
dimana seseorang
mempertahankan haknya melalui
badan peradilan, sehingga tidak
akan terjadinya perbuatan
sewenang-wenang.
Fungsi Menentukan perbuatan – perbuatan Fungsi hukum acara perdata
apa sajayang dapat dipidanakan, menyelesaikan masalah dalam
siapa saja yang dapat dipidanakan, mempertahankan kebenaran hak
dan pidana apa yang dapat individu. Perkara perdata yang
dijatuhkandan memberikan diajukan oleh individu yang di
peraturan cara bagaimana negara ajukan untuk memperoleh
dengan menggunakan alat alatnya kebenaran dan keadilan wajib
diselesaikan oleh hakim dengan
kewajaran sebagai tugasnya.
.
Inisiatif Jaksa selaku penuntut umum yang Pihak penggugat (the plaintiff)
pengajuan mewakili kepentingan umum. yang mewakili kepentingannya
perkara sendiri secara perorangan.
Perdamaian Selama belum diputus oleh hakim, Selama belum diputus oleh
tidak dapat ditawarkan perdamaian hakim, selalu dapat ditawarkan
untuk mengakhiri perkara perdamaian untuk mengakhiri
perkara
Sumber 1. Undang-Undang Dasar 1945, 1. Het Herziene Indonesisch
ketentuan UUD 1945 yang langsung Reglement (HIR atau Reglemen
mengenai Hukum Acara Pidana Indonesia), merupakan sumber
adalah Pasal 24 ayat (1) : kekuasaan hukum acara perdata yang
kehakiman dilakukan oleh sebuah diwariskan oleh pemerintahan
Mahkamah Agung dan lain-lain Belanda. Adapun sumber tersebut
badan kehakiman menurut undang- sebenarnya mengacu pada idi
undang. Ayat (2): susunan dan Pasal 5 Ayat 1 Undang-undang
kekuasaan badan-badan kehakiman Darurat Nomor 1 Tahun 1951
itu diatur dengan undang-undang. Tentang Tindakan-Tindakan
Pasal 25: syarat- syarat untuk Sementara Untuk
menjadi dan untuk diberhentikan Menyelenggarakan Kesatuan
sebagai hakim ditetapkan dengan Susunan Kekuasaan dan Acara
undang-undang. Penjelasan kedua Pengadilan-Pengadilan Sipil.
pasal ini mengatakan, kekuasaan 2. Burgeijk Wetboek atau Kitab
kehakiman ialah kekuasaan yang Undang-undang Hukum Perdata
merdeka, artinya terlepas dari (KUHPer) khususnya dalam buku
pengaruh kekuasaan pemerintah. IV Tentang Pembuktian dan
Berhubung dengan itu, harus Kadaluwarsa (Pasal 1865-1993)
diadakan jaminan dalam undang- 3.Rechtreglement
undang kedudukannya para hakim. Buitengewesten(RBG)
Pasal II Aturan Peralihan UUD 4. UU nomor 49 tahun 2009
1945; segala badan negara dan tentang peradilan umum
peraturan yang ada masih langsung 5.UU nomor 48 tahun 2009
berlaku, selama belum diadakan tentang kekuasaan kehakiman
yang baru menurut undang-undang 6.UU nomor 20 tahun 1947
dasar ini. tentang peradilan ulangan
2. Kitab Undang-Undang Hukum 7. UU nomor 3 tahun 2009
Acara Pidana (KUHAP) UU No. 8 tentang mahkamah agung
Tahun 1981, LN 1981 Nomor 76, . Peraturan Mahkamah Agung,
Tambahan Lembar Negara Nomor Surat edaran Mahkamah Agung
3209. dan Yurisprudensi Mahkamah
3. Undang-Undang Pokok Agung
Kekuasaan Kehakiman (UU No. 48
Tahun 2009, LN 2009 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5076).
4. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan
Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana.
5. Undang-Undang No. 5 Tahun
1986 tentang Mahkamah Agung.