Anda di halaman 1dari 12

HUKUM ACARA PERDATA

• DOSEN : DENNY SUWONDO


• EMAIL: dhewonr@yahoo.com
DEFINISI

• Hukum Acara Perdata adalah hukum yang mengatur


bagaimana ditegakkannya hukum perdata materiil. Dalam
hal ini hukum acara perdata mengatur bagaimana cara
berperkara dipengadilan, bagaimana cara mengajukan
gugatan dan lain sebagainya di dalam hukum perdata.
• Menurut Wirjono Prodjodikoro, Hukum Acara Perdata
adalah rangkaian peraturan yang memuat cara bagaimana
orang harus bertindak dihadapan pengadilan dan cara
bagaimana pengadilan itu harus bertindak, satu sama lain
untuk melaksanakan berjalannya peraturan hukum
perdata.
Sudikno Mertokusumo :
 Hukum Acara Perdata ialah peraturan hukum yang mengatur
bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata
materiil dengan perantaraan hakim atau peraturan hukum
yang menentukan bagaimana caranya menjamin pelaksanaan
hukum perdata materiil. Hukum acara perdata mengatur
tentang bagaimana caranya mengajukan tuntutan hak, cara
memeriksa dan cara memutusnya, serta bagaimana
pelaksanaan daripada putusannya.
R. Subekti  berpendapat : Hukum acara itu mengabdi
kepada hukum materiil, setiap perkembangan dalam
hukum materiil itu sebaiknya selalu diikuti dengan
penyesuaian hukum acaranya. Oleh karena itu Hukum
Perdata diikuti dengan penyesuaian hukum acara
perdata dan Hukum Pidana diikuti dengan
penyesuaian hukum acara pidana.

Soepomo seorang ahli hukum adat mengatakan


bahwa dalam peradilan tugas hakim ialah
mempertahankan tata hukum perdata, menetapkan
apa yang ditentukan oleh hukum dalam suatu
perkara.
Materi :
• Pengertian , ruang lingkup
• Gugatan
• Kekuasaan mengadili
• Tata cara/proses pemanggilan
• Pihak Dalam gugatan
• Proses Acara Verstek
• Eksepsi
• Penyitaan
• Pembuktian
• putusan
AZAS-AZAS HAP

• HAKIM BERSIFAT PASIF


• SIDANG TERBUKA UNTUK UMUM
• MENDENGAR KE-2 BELAH PIHAK
• TIDAK ADA KE HARUSAN MEWAKILKAN
• PUTUSAN HAKIM DENGAN ALASAN – ALASAN
• BERACARA PDT DI KENAKAN BIAYA
PENJELASAN

1. HAKIM BERSIFAT PASIF


• Makna :
Inisiatif perkara pdta pada pihak yang berkepentingan, bukan dari hakim
• Tugas hakim : Ps 5 UUKK (UU No: 48 Th 2009)
Ps 4 (2)
• Hakim wajib mengadili seluruh tuntutan, dilarang menjatuhkan putusan
selain apa yang dituntut (ps 178 HIR )
• Hakim mencari kebenaran formil didasarkan pada bukti-bukti yang
diajukan tanpa harus disertai keyakinannya.
• Misal :
Bila sudah ada pengakuan terhadap kebenaran atas suatu hal, ia tidak
perlu meyelidiki lebih lanjut apa sungguh-sungguh benar/tidak
Para pihak bebas mengajukan upaya hk, bahkan mau mengakhiri untuk
damai.
• Dalam pengertian aktifnya hakim :
Memimpin jalannya sidang – lancar
Menentukan panggilan
Tetapkan hari sidang
Mendengar keterangan pihak-pihak
Meneliti alat bukti
Memanggil saksi-saksi
Memberi nasehat
Psl 132 HIR
2. SIDANG TERBUKA UNTUK UMUM
Setiap orang boleh hadir menyaksikan
Psl 13 UUKK
Tujuan ASAS :
Peradilan tidak memihak, adil, benar sesuai aturan hk.
( DUE PROCESS LAW)
Kec. → masalah cerai karena perzinahan, pemeriksaan
perkara – tertutup. Putusan tetap terbuka.
3. Mendengar ke 2 pihak
Hk acara pdt → perlakuan dan kesempatan yang sama
untuk membela kepntingan ( psl, 121, 132 HIR )
AZAS DLM PERSIDANGAN PERKARA PDT

1. Sidang terbuka untuk umum di kantor Pengadilan Negeri . Maksudnya


agar supaya ada pengawasan dari masyarakat, agar ada kepercayaan
masyarakat, hakim memutus objektif, tidak berat sebelah
2. Sidang dengan hakim majelis. Pada prinsipnya sidang pengadilan
dilakukan oleh hakim majelis yaitu 3 orang hakim, salah satu menjadi
ketua dan dibantu oleh seorang Panitera
3. Semua pihak diberi kesempatan yang sama untuk memberi
keterangan dan hakim tidak berat sebelah.
4. Hakim mempunyai kewajiban untuk Mengundurkan diri di dalam
mengadili perkara, dimana diantara hakim dengan pokok (formil –
pihak yang menghadap; pihak formil – pihak materiil pendiri, kuasa,
wali/curator). Masih ada hubungan kekeluargaan ;
5. Di dalam persidangan para pihak wajib datang
•  
4. TIDAK ADA KEHARUSAN MEWAKILKAN
Tetapi bila dikehendaki para pihak yang berperkara,
diperbolehkan mewakilkan pada kuasanya (ps 123 HIR )
Beda :
RV psl 106 → wjib mewakilkan, bila berhalangan hadir
5. PUTUSAN DISERTAI ALASAN-ALASAN
Menjaga agar putusan hakim tidak sewenang-wenang
(ps 14 UUKK ; 184 (1), 319 HIR )
Hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-
nilai hk yang hidup dalam masyarakat
(ps 5 UUKK)
6. BERACARA DENGAN BIAYA
(psl 4(2) UUKK ; 121 (4), 182, 183 HIR
Biaya : PANGGIL, PANITERA, BEA MATERAI
TIDAK MAMPU → PRODEO
“Pemerataan keadilan”
 

Anda mungkin juga menyukai