Anda di halaman 1dari 7

Nama: Satria Sakti Herisman

Martha
NPM: 2110012111140
Tugas: Hukum Acara PTUN
1. Asas-asas yang terdapat dalam hukum perdata untuk
beracara?
1) Hakim Bersifat Menunggu
arti hakim bersifat menunggu adalah menerangkan bahwa hakim menunggu diajukannya perkara
atau gugatan. Dengan kata lain, hakim tidak boleh aktif mencari perkara atau “menjemput bola”
di masyarakat.
2) Hakim Pasif
yaitu hakim dalam memeriksa suatu perkara bersikap pasif. Artinya, ruang lingkup atau luas
pokok sengketa yang diajukan kepada hakim ditentukan oleh pihak yang beperkara dan bukan
oleh hakim.
3) Hakim Aktif
Hakim harus aktif sejak perkara dimasukkan ke pengadilan, dalam artian untuk memimpin
sidang, melancarkan jalannya persidangan, membantu para pihak mencari kebenaran, sampai
dengan pelaksanaan putusan (eksekusi).
4) Sidang Pengadilan Terbuka untuk Umum
Artinya, setiap orang boleh menghadiri dan mendengarkan pemeriksaan perkara di persidangan.
5) Mendengar Kedua Belah Pihak
adalah kedua belah pihak harus diperlakukan sama, tidak memihak, dan didengar bersama-
sama.
6) Putusan Harus Disertai Alasan
Semua putusan hakim (pengadilan) pada asas hukum acara perdata harus memuat alasan-
alasan putusan yang dijadikan dasar untuk mengadili. Alasan ini merupakan argumentasi
sebagai pertanggungjawaban hakim kepada masyarakat, para pihak, pengadilan yang lebih
tinggi, dan ilmu hukum sehingga mempunyai nilai objektif.
7) Hakim Harus Menunjuk Dasar Hukum Putusannya
Hakim (pengadilan) tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu
perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan
wajib untuk memeriksa dan mengadilinya
8) Hakim Harus Memutus Semua Tuntutan
hakim harus memutus semua tuntutan penggugat. Hakim tidak boleh memutus lebih atau lain
dari pada yang dituntut.
9) Beracara Dikenakan Biaya
Asas hukum acara perdata selanjutnya adalah seseorang yang akan beperkara dikenakan
biaya perkara. Biaya perkara tersebut meliputi biaya kepaniteraan, biaya panggilan,
pemberitahuan para pihak, serta biaya meterai.
10) Tidak Ada Keharusan Mewakilkan
Tidak ada ketentuan yang mewajibkan para pihak mewakilkan pada orang lain (kuasa) untuk
beperkara di muka pengadilan, sehingga dapat terjadi langsung pemeriksaan terhadap para
pihak yang beperkara.
2. Pengertian keputusan tata usaha negara?

Menurut Pasal 1 angka 9 UU PTUN Keputusan Tata


Usaha Negara (KTUN) adalah suatu Penetapan
tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata
usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha
negara yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,
individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum
bagi seseorang atau badan hukum perdata.
3. Pengertian sangketa tata usaha negara?

Pasal 1 angka 10 Undang-undang Nomor 51 Tahun


2019, dijelaskan bahwa Sengketa Tata Usaha Negara
adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha
negara antara orang atau badan hukum perdata
dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di
pusat maupun di daerah, sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk
sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Pengertian badan atau pejabat tata usaha
negara?

Dalam Pasal 1 angka 8 UU Peradilan TUN,


maka Badan/Pejabat TUN adalah Badan atau
Pejabat yang melaksanakan urusan
pemerintahan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai