Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)

“Kelas Edukasi Antikorupsi Bagi Disabilitas”


Oleh:
Ketua
Helmi Chandra SY, S.H., M.H. (1030099102)
Anggota
Dr. Uning Pratimaratri, S.H., M.Hum. (0008086701)
Hendriko Arizal, S.H., M.H. (1011088601)
Resma Bintani Gustaliza, S.H., M.H. (1028088801)
Ahmad Iffan, S.H., M.H. (1008119302)
Shelvin Putri Irawan, S.H. -
Andika Pamungkas -
Sowan Suyun -

Universitas Bung Hatta


2021
A. Latar Belakang
Disabilitas mempunyai hak, kedudukan dan kewajiban yang setara
dengan semua warga negara. Hal tersebut tercantum dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 28 huruf D ayat (1) yang menjelaskan bahwa
setiap orang berhak atas pengakuan jaminan perlindungan dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Salah
satunya termasuk jaminan untuk menggunakan hak politik sebagai
pemilih dalam penyelenggaraan pemilu. Dalam Pasal 13 Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menjelaskan bahwa
hak-hak politik bagi disabilitas meliputi hak dipilih dan memilih dalam
kegiatan politik, serta diperbolehkan menyalurkan aspirasi politik
tersebut baik tertulis atau lisan.

Senada dengan itu, dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017


tentang pemilu yang menjelaskan bahwa disabilitas yang memenuhi
syarat memiliki kesempatan yang sama sebagai pemilih, sebagai calon
anggota DPR, DPD, DPRD, Calon Presiden dan Wakil Presiden serta
sebagai penyelenggara Pemilu. Hal itu juga dipertegas oleh putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 135/PUU-XIII/2015, MK berpendapat
bahwa disabilitas gangguan jiwa atau gangguan ingatan yang memiliki
sisi kecepatan pemulihan maupun tetap berhak mendapatkan hak pilih
dalam pemilu.

Selanjutnya, berdasarkan Surat Edaran KPU Nomor


1401/PL.02.1-SD/01/KPU/XI/2018, KPU dalam pemilu 2019 melakukan
pendaftaran terhadap pemilih disabilitas agar dapat memperoleh hak
pilihnya dalam pemilu. Indonesia sebagai negara demokrasi pasti
menjunjung tinggi hak-hak masyarakat termasuk dalam Pemilu. Hal itu
harus dilaksanakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik
termasuk bagi penyandang disabilitas.

Keterbatasan yang dimiliki penyandang disabilitas rentan menjadi sasaran


kecurangan pemilu. Ditambah oleh besarnya jumlah penyandang
disabilitas, berdasarkan Data Potensial Pemilih Pemilu (DP4) penyandang
disabilitas di Sumatera Barat sebanyak 9.172 jiwa.

Kondisi ini diperkuat dengan hasil wawancara penulis yang mengungkap


pengakuan dari salah satu disabilitas korban kecurangan pemilu di
Sumatera Barat. Serta adanya tambahan referensi hasil penelitian penulis
berupa artikel terkait pemenuhan hak pilih oleh KPU terhadap disabilitas
di Provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memberikan edukasi seputar titik


rawan dan kesulitan disabilitas untuk melaporkan kecurangan pemilu
yang dialami serta melihat juga pola pelaku melakukan kecurangan
pemilu. Kemudian menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada disabilitas
terutama terkait pemilu. Sehingga pada akhirnya dapat menciptakan
disabilitas anti kecurangan pemilu terutama bagi pemilih pemula.

B. Pelaksanaan PKM
Penyelenggaraan Kelas edukasi Anti Korupsi kepada penyandang
disabilitas dengan mengangkat tema “Disabilitas Anti Kecurangan
Pemilu” sudah dimulai dengan tahap Persiapan pada tanggal 2-5
November 2021 dengan membentuk tim pelaksana, koordinasi jadwal dan
tempat kegiatan, menyiapkan rundown kegiatan serta kebutuhan selama
pelaksanaan kegiatan. Uraiannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tim Pelaksana
Kegiatan Kelas Edukasi Antikorupsi kepada Penyandang Disabilitas
ini diselenggarakan oleh kolaborasi dosen pengajar matakuliah
Pendidikan Anti Korupsi (PAK), mahasiswa dan alumni Fakultas Hukum
Universitas Bung Hatta berkerjasama dengan Pusat Kajian Bung Hatta
Anti Korupsi (BHAKTI) yang terdiri dari:

No. Nama NIDN/NPM Jabatan


1 Helmi Chandra SY., S.H., M.H. 1030099102 Dosen
2 Dr. Uning Pratimaratri, S.H., M.Hum. 0008086701 Dosen
3 Hendriko Arizal., S.H., M.H. 1011088601 Dosen
4 Resma Bintani Gustaliza, S.H., M.H. 1028088801 Dosen
5 Ahmad Iffan., S.H., M.H. 1008119302 Dosen
6 Andika Pamungkas 18-276 Mahasiswa
7 Sowan Suyun 18-203 Mahasiswa
8 Shelvin Putri Irawan, S.H. - Alumni

2. Waktu dan Tempat


Penyelenggaraan Kelas Edukasi Antikorupsi kepada Penyandang
Disabilitas ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu 10 November 2021
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Kota Padang

3. Peserta Kegiatan
Kegiatan Kelas Edukasi Antikorupsi ini diikuti oleh 27 (dua puluh
tujuh) orang penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2
Kota Padang yang terdiri dari penyandang disabilitas sensorik
(Indrawian), gerak dan fisik (Cacat tubuh), intelektual (Keterbelakangan
mental ).

4. Rundown kegiatan
Rundown kegiatan Kelas Edukasi Antikorupsi ini terdiri dari beberapa
susunan kegiatan sebagai berikut:

No Acara Jam PIC


1 Pembukaan 09.00-09.10 Resma Bintani
Wib Gustaliza,
S.H.,M.H.
2 Sambutan Kepala Sekolah 09.10-09.20 Kepala Sekolah
Wib
3 Pemateri 1: 09.20-09.50 Dr.Uning
 ‌Pemaparan Materi tentang Wib Pratimaratri,
Nilai-nilai Antikorupsi; S.H.,M.Hum.
 Tanya Jawab.
4 Istirahat 09.50-09.55 Panitia
Wib
5 Pemateri 2: 09.55-10.25 Helmi Chandra SY,
 Pemaparan Materi tentang Wib S.H.,M.H.
Modus Kecurangan Pemilu;
 Tanya Jawab.
6 Penyerahan Perangka Sosial 10.25-10.40 Panitia
kepada Wib
disabilitas
7 Foto Bersama 10.40-10.50 Panitia
Wib
8 Penutup 10.50-11.00 Resma Bintani
Wib Gustaliza,
S.H.,M.H.

5. Narasumber
Dalam kegiatan Kelas Edukasi Antikorupsi ini narasumber berjumlah
2 (dua) orang yaitu pertama, Dr. Uning Pratimaratri, S.H., M.Hum yang
merupakan dekan sekaligus dosen dengan latar belakang keilmuan
hukum pidana serta pengampu matakuliah Pendidikan Anti Korupsi
(PAK) di Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta. Materi yang
disampaikan dalam kegiatan ini berjudul “Generasi Muda Anti Korupsi”.
Berikut beberapa tampilan materi persentasinya.
Selanjutnya, narasumber kedua adalah Helmi Chandra SY, S.H.,M.H
yang merupakan dosen pengampu matakuliah Pendidikan Anti Korupsi
(PAK) di Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta. Materi yang
disampaikan dalam kegiatan ini berjudul “Disabilitas Anti Kecurangan
Pemilu”. Berikut beberapa tampilan materi persentasinya.
6. Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan Kelas Edukasi Antikorupsi ini di dokumentasikan dalam 3
(tiga) bentuk yakni Berita Website, Video Youtube dan Foto.

a. Berita Website
Kegiatan Kelas Edukasi Antikorupsi ini dipublikasikan di website
resmi Universitas Bung Hatta https://bunghatta.ac.id/ Senin, 15
November 2021.
Link publikasi:
https://bunghatta.ac.id/news-3565-
penyandang_disabilitas_rawan_kecurangan_pemilu:_bhakti_fakultas_huk
um_universitas_bung_hatta_turun_tangan.html

Tampilan publikasi di Website Universitas Bung Hatta


b. Video Youtube
Kegiatan Kelas Edukasi Antikorupsi ini juga memiliki output
berupa audi visual yang dipublikasikan di media sosial youtube
yang dapat ditonton pada link https://youtu.be/nh_8YFYb8Gk

Tampilan publikasi di media sosial youtube

c. Foto

Peserta kelas edukasi antikorupsi menyimak pemaparan materi dari narasumber


Foto bersama dengan peserta dan guru pendamping kelas edukasi antikorupsi

Wawancara dengan salah satu disabilitas terkait kecurangan pemilu yang dialami
Penyerahan sovenir untuk peserta kelas edukasi antikorupsi yang diwakili oleh guru pendamping

Penyerahan sovenir untuk sekolah yang diwakili oleh Plt Kepala Sekolah SLB N 2 Padang
Foto bersama tim pelaksana kelas edukasi antikorupsi bagi disabilitas
C. Lampiran
1. Surat Tugas
2. Absensi kegiatan dan penerima sovenir

Anda mungkin juga menyukai