Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK SEKOLAH DASAR MELALUI

MEDIA LAGU KU JAGA DIRIKU DI DESA KUBU BATU KECAMATAN


WAY KHILAU PESAWARAN

Aksel Fadly Masamanda1 Anggita Safitri2 Eyan Arizama3 Putri Nur Hikhmah4 Tri
Murti Wahyuningsih5 Vicky F Sanjaya6

Pendidikan Biologi Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung1 Bimbingan Konseling


Pendidikan Islam Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung2 Pemikiran Politik Islam
Usuluddin UIN Raden Intan Lampung3 Pendidikan Biologi Tarbiyah UIN Raden
Intan Lampung4 Pendidikan Anak Usia Dini Tarbiyah UIN Raden Intan
Lampung5 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung6

Email : akselfdly17@gmail.com, anggitasafitri0701@gmail.com,


eyanarizama2@gmail.com, putrinurhikmah.pn@gmail.com,
vicky@radenintan.ac.id

Abstrak
Program pengabdian pada Masyarakat dalam bentuk sosialisasi ini dilaksankan atas dasar kerjasama
mahasiswa KKN-DR UIN Raden Intan Lampung dengan SDN 15 Way Khilau dan SDN 3 Way
Khilau tepatnya di desa Kubu Batu untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada siswa
sekolah dasar kelas dua dan tiga mengenai pentingnya membentengi diri agar mampu terhindar dari
perilaku yang beresiko terhadap pelecehan seksual maupun perilaku seksual menyimpang. Metode
yang digunakan adalah dengan mensosialisasikan dan melakukan bimbingan belajar kepada anak-
anak yang ada di SDN 15 Way Khilau dan SDN 3 Way Khilau. Tujuan sosialisasi tersebut yaitu
untuk mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya menjaga diri melalui pengenalan fungsi-fungsi
organ tubuh dan bagian-bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain dengan
menggunakan media lagu yang berjudul ku jaga diriku beserta gerakannya supaya anak-anak
memahami akan pentingnya menjaga diri.dari orang lain.
Kata Kunci : Pendidikan Seks Pada Anak Sekolah Dasar

Abstract
This community service program in the form of outreach was carried out on the basis of the
collaboration of KKN-DR students at UIN Raden Intan Lampung with SDN 15 Way Khilau and
SDN 3 Way Khilau to be precise in Kubu Batu village to provide socialization and understanding to
second and third grade elementary school students about the importance of fortify oneself so as to
be able to avoid behavior that is at risk of sexual harassment and deviant sexual behavior. The
method used is to socialize and provide tutoring to children at SDN 15 Way Khilau and SDN 3 Way
Khilau. The purpose of the socialization is to educate children about the importance of taking care
of themselves through an introduction to the functions of organs and body parts that may and may
not be touched by other people using the medium of a song entitled I take care of myself along with
the movements so that children understand about the importance of protecting yourself from others.
Keyword : Sex Education in Elementary School Children
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu pola penting dalam meningkatkan


potensi anak sejak dini. Pendidikan pada anak adalah upaya pembinaan anak sejak
dini dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan
jasmani dan rohaninya (Mulyasa, 2012). Sementara Seks dalam arti yang sempit
berarti kelamin, seks dalam arti yang luas berarti seksualitas. Seksualitas
merupakan suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan seks.
Pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi
tentang masalah seksual. Informasi yang diberikan di antaranya pengetahuan
tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen,
agama agar tidak terjadi "penyalahgunaan" organ reproduksi tersebut. Pendidikan
seks didefinisikan sebagai pendidikan mengenai anatomi organ tubuh yang dapat
dilanjutkan pada reproduksi seksualnya dan akibat- akibatnya bila dilakukan tanpa
mematuhi aturan hukum, agama, dan adat istiadat, serta kesiapan mental dan
material seseorang.

Pendidikan seks dapat dikatakan sebagai cikal bakal pendidikan kehidupan


berkeluarga yang memiliki makna sangat penting. Membahas masalah seks pada
anak memang tidak mudah. Namun, mengajarkan pendidikan seks pada anak harus
diberikan agar anak tidak salah melangkah dalam hidupnya. Pendidikan seks wajib
diberikan orangtua pada anaknya sedini mungkin supaya anak dapat mengerti
mengenai organ tubuh mereka dan dapat pula dilanjutkan pengenalan organ tubuh
internal supaya mereka mengenal dan mengetahui apa saja daerah tubuh yang boleh
disentuh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Maraknya kasus kekerasan dan penyimpangan seksual pada anak. di


bawah umur menjadi fokus perhatian pemerintah. Sejak masa pemerintahan
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, melalui Instruksi Presiden No. 5 Tahun
2014 tentang Gerakan Nasional Anti Kekerasan Terhadap Anak, permasalahan
tersebut telah mencuri perhatian pemerintah karena tidak sedikit anak yang menjadi
korban kekerasan dan penyimpangan seksual. Menurut data yang dihimpun dari
kpai.go.id pelaku kekerasan terhadap anak meningkat setiap tahunnya. Hasil
pemantauan KPAI dari 2011 sampai 2014, terjadi peningkatan yang sigfnifikan.
Tahun 2011 terjadi 2178 kasus kekerasan, 2012 ada 3512 kasus, 2013 ada 4311
kasus, 2014 ada 5066 kasus (kpai.go.id).

Kasus kekerasan dan penyimpangan seksual pada anak disebabkan oleh


beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya pendidikan seks pada anak dan
masyarakat. Menurut Yuliana (2016), seorang pemerhati perempuan dan anak dari
komunitas jejer wadon solo mengatakan bahwa maraknya kasus pelecehan seksual
terhadap perempuan dan anak dipicu karena masih rendahnya pemahaman sex
education atau pendidikan seks (http://solo.tribunnews.com/). Hal tersebutlah yang
melatarbelakangi mahasiswa KKN UIN Raden Intan Lampung mengadakan
sosialisasi yaitu salah satu bentuk pengabdian kami pada masyarakat dalam lingkup
pendidikan, diadakannya sosialisasi pengenalan pendidikan seks sejak dini di desa
Kubu Batu kecamatan Way Khilau kabupaten Pesawararan. Tujuan sosialisasi
tersebut yaitu untuk mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya menjaga diri
melalui pengenalan fungsi-fungsi organ tubuh dan bagian-bagian tubuh yang boleh
dan tidak boleh disentuh oleh orang lain dengan menggunakan media lagu yang
berjudul ku jaga diriku beserta gerakannya supaya anak-anak memahami akan
pentingnya menjaga diri.dari orang lain.

TEORI YANG DIGUNAKAN

Menurut Seto (2008:18), pada masa ini para guru dan orangtua atau
pendidik harus memberikan perhatian mereka secara khusus dalam menstimulasi
tumbuh kembang si anak. Termasuk yang terpenting di dalamnya adalah terkait
dengan pertumbuhan biologisnya, di mana perkembangan seksual anak tidak
berjalan atau jangan dibiarkan untuk berjalan dengan sendirinya. Sebab mereka
membutuhkan bantuan, arahan dan segala perhatian khusus yang harapannya
perkembangan seksual anak tidak salah arah dan berkembang secara normal sesuai
dengan anak pada umumnya. Maka pada masa ini para guru dan orangtua harus
memiliki pemahaman agar bisa memberikan stimulasi yang tepat sehingga
perkembangan seksual anak tidak salah arah dan berkembang secara normal sesuai
dengan anak pada umumnya.

Romdloni (2017:99) menyatakan bahwa “pendidikan seks adalah


membimbing dan mengarahkan anak laki-laki dan perempuan semenjak kecil
hingga remaja atau dewasa untuk mengenal tentang arti, fungsi dan tujuan naluri
seks sehingga anak dalam perkembangannya dapat memahami dan
menyalurkannya ke jalan yang benar”

Sedangkan Hadiarni (2018:41-43) menyatakan bahwa “kekerasan seksual


kepada anak tidak hanya dilakukan oleh orang yang tidak dikenal, melainkan dapat
terjadi dari orang terdekat”. Banyak khasus yang ditemukan tetangga mencabuli
anak tetangganya, kakek mencabulinya cucunya, hingg kasus yang paling miris
adalah seorang ayah yang berani mencabuli anaknya. Sangat penting bagi orang tua
dan guru untuk mengajarkan pendidikan seks kepada anak sejak anak masih kecil
yaitu dengan:

a. Ajarkan konsep perbedaan jenis kelamin kepada anak. Memberikan contoh


bahwa laki-laki nantinya akan seperti ayah dan perempuan seperti ibu. Konsep
perbedaan jenis kelamin ini juga berfungsi untuk mengajarkan anak
menggunakan toilet dan pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya.
b. Tanamkan budaya malu kepada anak. Penting mengajarkan rasa malu kepada
anak agar anak dapat menghargai dirinya sendiri. Mengajarkan batasan-batasan
dalam bermain dengan lawan jenis. Memberi arahan untuk tidak melepas dan
mengganti pakaian di tempat umum.
c. Kenalkan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain.
Kenalkan anak bagian-bagian tubuh dan fungsinya, kemudian berikan
penjelasan ada bagian tubuh tertentu yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang
lain. Bagian tubuh tersebut antara lain dada, bibir, organ reproduksi dan pantat.

METODELOGI PENGABDIAN

Penulis melaksanakan pengabdian dengan metode pendidikan yang


bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak sekolah dasar tentang
fungsi-fungsi organ tubuh pada manusia dan memberikan pemahaman kepada anak
bahwa ada beberapa organ tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Kegiatan ini berlokasi di dua tempat yaitu sekolah SDN 15 Way Khilau dan SDN
3 Way Khilau tepatnya di desa Kubu Batu yang dilaksanakan pada 20 Juli 2023 dan
21 Juli 2023 yang berdurasi sekitar 1 jam
HASIL DAN PEMBAHASAN

Fokus utama kegiatan ini yaitu memberikan pemahaman kepada siswa sekolah
dasar mengenai pentingnya menjaga diri, berikut ini penulis akan menguraikan
kegiatan sosialisasi yang lakukan di SD Negeri 15 Way Khilau dan SD Negeri 3
Way Khilau.

Tabel 1. Bentuk Pengenalan Pendidikan

No Nama Kegiatan
1 Pengenalan bagian tubuh (organ manusia ) beserta fungsinya
2 Pengenalan bagian tubuh yang tidak boleh di sentuh orang lain
3 Memberikan contoh gerakan dan memutar lagu berjudul Kujaga Diriku
4 Meminta siswa untuk memperagakan ulang gerakan
5 Tanya jawab kepada siswa dan memberikan Reward kepada siswa yang
bisa menjawab pertanyaan

KESIMPULAN

Pendidikan merupakan aspek penting dalam mengembangkan potensi anak


sejak dini, termasuk pendidikan seks yang bertujuan untuk membantu
perkembangan fisik dan mental. Pendidikan seks merupakan upaya memberikan
pengetahuan, kesadaran, dan informasi mengenai isu-isu seksual, termasuk
pengenalan organ tubuh, moralitas, etika, dan agama. Kasus kekerasan dan
penyimpangan seksual terhadap anak di bawah umur menjadi perhatian serius
pemerintah, dan salah satu faktor yang berkontribusi ialah kurangnya pendidikan
seks. Dalam islam pendidikan seks merupakan hal penting mencangkup penekanan
pada konsep aurat dan etika dalam berpenampilan dan berprilaku. Hasilnya
menunjukan bahwa anak-anak merespon dengan antusias terhadap materi
pendidikan seks, meskipun ada beberapa kendala teknis seperti keterbatasan
peralatan dan listrik.
DAFTAR PUSTAKA

Roqib, M. 2008. Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini: Jurnal Pemikiran
Alternatif Pendidikan. Vol 13 (3)

Ratnasari, Risa Fitri. 2016. Pentingnya Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini:
Jurnal Tarbawi Khatulistiwa Vol 2 (2)

Abduh, Muhammad dkk. Model Pendidikan Seks Pada Anak Sekolah Dasar
Berbasis Teori Perkembangan Anak: The Progressive and Fun Education
Seminar

Rahmasari, Rizka. 2023. Penerapan Pendidikan Seksual Dini Berbasis Media


Audio Visual Melalui Lagu Kujaga Tubuhku. Jurnal Obsesi: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini. Volume 7 (1)

Sari, Meliana & Febi Andriyani. 2020. Cara Guru Dalam Pengenalan Pendidikan
Seks Pada Anak Usia Dini Di TK Kurnia Ilahi Kecamatan Rambatan. Child
Education Jurnal. Volume 2 (1)

Anda mungkin juga menyukai