BIDANG KEGIATAN :
PKM ?
Diusulkan oleh :
SURAKARTA
2021
PENGESAHAN USULAN PKM ?
1. Judul kegiatan : PENDIDIKAN SESK DALAM KELUARGA BAGI ANAK USIA DINI , SASARAN
ANAK SEKOLAH DIDAERAH KAMPUNG TAPEN
2. Bidang kegiatan : PKM ?
3. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama lengkap : Khadijah Ayu Vivi Anggorowati
b. NIM : 2020121001
c. Program studi : S1 Ilmu Keperawatan
d. Program Tinggi : Universitas Sahid Surakarta
e. Alamat Rumah dan No.telp/HP : Tapen ,Nusukan ,Surakarta , No HP 089614017990
f. Alamat email : khadijahayuv.a@gmail.com
4. Anggota pelaksana kegiatan / penulisan : 3 orang
5. Dosen pendamping
a. Nama lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No Tel / Hp :
6. Biaya kegiatan total
a. Dikti :
b. Sumber lain (Sebutkan...) :
7. Jangkauan waktu pelaksanaan :
Menyetujui
NIM 2020121001
Pada PKM - ini, kami mengusulkan pendidikan seks sejak dini sesuai usia anak sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan dan bahaya dari ketidak tauan anak di Indonesia , karena fakta di lapangan
masih bayak anak yang belum mendapat kan pendidikan seks sesuai dengan umurnya , kami
mengusulkan memberikan pendidikan seks pada anak sering kali dianggap hal yang tabu bagi orang tua .
Padahal , pendidikan seks seharusnya sudah diberikan sejak dini .
Usulan yang kami buat ini bukan tanpa alasan , karena memberikan pendidikan seks sejak dini
pada anak sangat penting . Memberi pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari pelecehan
seksual . Anak-anak kita tidak mendapat pendidikan seksual sejak dini , Sementara orang yang mengincar
anak ada di sekelilingnya . Ketika terjadi pelecehan seksual , anak yang tidak tahu menganggap hal itu
bukan masalah . Pendidikan seks juga mencegah perilaku seks bebas, kehamilan tidak diinginkan ,
aborsi , pemerkosaan , hingga penularan penyakit seksual . Boyke mengatakan, kurangnya pengetahuan
tentang seks bisa menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan pada usia dini . Akibatnya , bisa
membuat anak melakukan aborsi tidak aman dan berujung pada peningkatan risiko kematian ibu . Kasus
aborsi yang tidak aman per tahun menyumbang angka kematian ibu. Itu karena mereka kurang mendapat
pendidikan seks . Sayangnya, menurut dokter Sonia Wibisono yang juga manulis buku "Anak Bayi
Datang dari Mana? " , pendidikan seks sering dianggap hal yang tabu . Akhirnya orangtua merasa risih
membicarakannya dengan anak atau membiarkan anak mencari tahu dengan sendirinya ketika beranjak
remaja . Bahkan , ada pula yang menganggap membicarakan seks sama dengan mengajarkan anak
berhubungan seks . Padahal tidak demikian . Tentunya , pendidikan seks diberikan sesuai usia anak .
Dalam buku "Anak Bayi Datang dari Mana?", Boyke dan Sonya pun mempaparkan bagaimana cara
orangtua memberi tahu anak mengenai seks . Misalnya, sejak kecil anak diberi tahu bagian organ intim
yang tidak boleh disentuh oleh orang lain , siapa yamg boleh membuka bajunya , hingga apa yang harus
dilakukan anak ketika ada orang yang ingin menciumnya . Dengan memberi pendidikan seks , anak dapat
melindungi organ intimnya dan tahu bagaimana cara bergaul yang sehat .
Dengan pertimbangan itu kami sangat yakin bahwa pendidikan seks sejak dini yang kami lakukan
ini dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat . Selain itu, dengan cara masa kini dan sesuai umur
yang kami lakukan , kami dapat menurunkan tinggkat pelecehan pada anak .
Kata kunci : Pentingnya pendidikan seks pada anak usia dini sesuai dengan umur anak
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Judul Program
PENDIDIKAN SEKS DALAM KELUARGA BAGI ANAK USIA DINI , SASARAN ANAK
SEKOLAH DIDAERAH KAMPUNG TAPEN
1.2 Latar Belakang
Masalah seks masih dianggap tabu dikalangan masyarakat dan dibicarakan di depan
anak-anak apalagi untuk mengajarkannya kepada anak-anak. Masyarakat beranggapan bahwa
pendidikan seks belum pantas diberikan kepada anak kecil. Padahal pendidikan seks yang
diberikan sejak dini sangat berpengaruh dalam kehidupan anak ketika dia memasuki masa
remaja. Apalagi anak-anak sekarang kritis, dari segi pertanyaan dan tingkah laku. Itu semua
karena pada masa ini anak-anak memiliki rasa keingintahuan yang besar.
Pendidikan seks yang tidak diberikan di usia dini mengakibatkan tingginya kekerasan
seksual pada anak yang dilakukan orang-orang terdekat anak termasuk keluarga. Fenomena
ini menunjukkan pentingnya pemahaman akan pendidikan seks pada anak usia dini. Masalah
pendidikan seks pada saat ini kurang diperhatikan orang tua sehingga mereka menyerahkan
semua pendidikan anak kepada sekolah termasuk pendidikan seks. Padahal yang
bertanggungjawab akan pendidikan seks pada anak usia dini adalah orang tua, sedangkan
sekolah hanya sebagai pelengkap dan disekolah tidak ada kurikulum tentang pendidikan seks
sehingga pendidikan seks pada anak usia dini kadang terabaikan.
Untuk menghadapi masa depannya, pengetahuan dan informasi tentang seks sangat
penting diketahui oleh generasi penerus bangsa. Akan tetapi anak-anak dan remaja rentan
terhadap kesalahan informasi tentang pengetahuan seks. Jika tidak mendapatkan pendidikan
seks yang benar, mereka akan percaya akan mitos-mitos tentang seks yang tidak benar.
Informasi tentang seks sebaiknya didapatkan dari orang tua, guru atau sumber informasi yang
benar.
Di Indonesia banyak anak-anak tidak mendapatkan pendidikan seks yang benar dan
cukup. Mereka justru mendapat informasi tentang seks dari teman sebaya, internet, dan
majalah. Padahal sumber informasi tersebut belum tentu benar dan dapat dipertanggung
jawabkan. Pemberian pendidikan atau informasi mengenai masalah seks masih menjadi pro
dan kontra di masyarakat Indonesia.
1. Bagaimana cara agar pendidikan seks sejak dini sesuai usia anak sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan dan bahaya dari ketidak tauan anak
2. Bagaimana cara memberikan pendidikan seks pada anak sesuai usia yang sering kali delum
diberikan dan masih dianggap hal yang tabu bagi orang tua
1. Dengan memberi pendidikan seks sesuai usia dan sedini mukin , anak dapat melindungi organ
intimnya dan tahu bagaimana cara bergaul yang sehat .
2. Dengan dilakukan pendidikan seks sesuai usia dan sedini mukin diharapkan dapat memberikan
masukan kepada pemerinah mengenai persepsi pendidikan seks, agar dapat membantu orang
tua untuk mengarahkan sikap dan perilaku seks pada anak.
3. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mengurangi tinggkat pelecehan , mencegah
perilaku seks bebas, kehamilan tidak diinginkan , aborsi , pemerkosaan , hingga penularan
penyakit seksual.