Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ADVOKASI

Advokasi kasus : kekerasan pada anak (neglect),


kehamilan usia sekolah, dan pernikahan usia
sekolah
Kelompok 1
 Definisi Pengabaian Pada Anak (Neglect)
Menurut Terry E. Lawson (dalam, Muthmainnah 2014:445)
menjelaskan bahwa kekerasan pengabaian/penelantaran
(Neglect abuse), terjadi ketika orang dewasa (orang tua,
pendidik, pengasuh), tidak memberikan perhatian bahkan
lebih memilih untuk mengabaikan/menelantarkan anak,
misalnya orang tua yang membiarkan anaknya kelaparan
karena orang tua terlalu sibuk atau sedang tidak ingin
diganggu, mengabaikan kebutuhan anak untuk dilindungi,
ditemani, dan diberikan kasih sayang.
 Defenisi kehamilan usia sekolah dan pernikahan usia dini

Penelitian yang dilakukan Raj et al. (2010) menyebutkan bahwa keadaan


sosial ekonomi, rendahnya pencapaian pendidikan, struktur budaya dan
keluarga semuanya secara konsisten diidentifikasi sebagai faktor risiko
kehamilan remaja. Sehingga remaja yang telah hamil saat usia sekolah terpaksa
harus dinikahkan.
Penelitian lain yang meneliti hal serupa dilakukan oleh Honig (2012) dalam
penelitiannya yang berjudul teen pregnancy menyatakan bahwa penggambaran
media memengaruhi perilaku seksual remaja. Tayangan televisi dan majalah
yang memiliki konten pronografi akan mendorong remaja yang untuk terlibat
dalam aktivitas seksual.
kedua hal diatas pernikahan dini dan juga kehamilan usia sekolah
merupakan satu kesatuan jika remaja telah hamil saat usia sekolah maka
terpaksa pihak orang tua terpaksa harus menikahkan anak mereka meskipun
masih duduk di bangsu sekolah.
Tujuan Advokasi

• Membantu pihak berwajib dalam menyelesaikan sengketa atau


permasalahan
• Membangun bukti tentang apa yang perlu diubah dan bagaimana
perubahan itu bisa terjadi;
• Meningkatkan perhatian tentang masalah penting dan berikan suara
kepada mereka yang terkena dampak;
• Mempengaruhi orang-orang yang berkuasa untuk memberikan
kepemimpinan, mengambil tindakan, dan menginvestasikan sumber daya;
• Menciptakan perubahan positif menuju keadilan dan kesetaraan sosial
yang lebih besar
CONTOH KASUS ANAK YANG MENGALAMI KEKERASAN KORBAN NEGLECT
Masyarakat kabupten Sikka merupakan penduduk yang dengan latarbelakaang hidup bergantungan pada lahan
pertanian. Sehingga seluruh hari-hari mereka dihabiskan di kebun. Karena kesibukan masyarakat pada daerah
pertanian dan demi mengejar hasil yang baik itu mereka bahkan hidup lama di kebun dan bahkan jarak antar kebun
mereka cukup berpuluh-puluhan kilo sehingga mereka memutuskan untuk tinggal sementara di kebun saja. Kebiasaan
meninggalkan anak dengan waktu yang cukup lama ini membuat banyakanak-anak di Desa terserbut yang dabaikan
dan tidak diperhatikan dengan baik. Mereka tidak mempersipakandiri ke sekolah dan belajar sebagai usia belajar,
selain itu mereka tidaj diperhatikan makan minumnya karena kesibukan pada pekerjaan mengurus kebun yang
jaraknya sangat jauh. Selain itu bahkan anak-anak mereka tersebut menjadi kurus, pakainnaya kurang diperhatikan
bahkan ada beberapa yang bahkan tidak mandi dan kelihatan kumal. Selain itu karena keinginan anak-anaki tersebut
untuk menjelajah kota maumere, mereka bahkan kemudian mengikuti orang-orang kampong yang berjualan di pasar
Maumere. Sesampai di pasar mereka bahkan dipekerjakan dengan mengakut barang-barang pasar dan bahkan tidak
diupahkan,. Bahlan tidak jarang dari antara mereka yang bertiga tersebut ada yang dipukul hingga luka-luaka, bahkan
ditendang orang-orang dewasa sehingga saat ini mereka kemudian dibiarkan terlantar di pasar da orang tua mereka
tidak sibuk dan bahkan lupa kalau mereka meninggalkan anak yang sedang membutuhkan pegasuhanan untuk
tumbuh. Perlakukan-perlakukan yang sperti ini tentu kan membbuat anak-anak menjadi lebih diabaikan apabila tidak
ada kesadaran para orang tua untuk memberikan yang terbaik pada anak dan memperhatikan tumbuh kembangnya.
Strategi advokasi

1. Pendekatan personal
Sebagai langkah awal yang ingin dilakukan adalah advokat melakukan pendekatan dengan orang tua sehingga
membeikan dampak yang baik menyampaikan situasi atau keadaan anak kepada orang tua yang terlalu sibuk
dengan pekerjaan sehingga lupa mengurus anak-anaknya. Selain itu mengedukasikan orang tua dengan
mmemebrikan masukan yang positif terkait perkembnagan anak terkini
2. Melakukan pendekatan ke pihak-pihak desa terkait pemberian psikoedukasi kepada masyrakat terkait pola
pengasuhan dan memberikan sosiailisasi terkait bentk-bentuk kkerasan dengan latar belakang pengabaian
yang bisa diperoleh anak. Membangun MoU dengan piha desa dan orang tua sehingga mereka komitmen
dalam mengasuh anak sehingga kejadian dengan kasus serupa tidak teulang lagi
3. Pihak desa bersam para advokat yang terlibat tersebut bisa melakukan kerja sama dengan sekolah untk
memberikan pendampingan terhadap anakl-anak yang sering diperhatikan untuk pendidikan atau mereka yang
sering putus sekolah karena tidak diperhatikan oleh orang tua.
4. Anak-anak yang menjadi korban kekerasan itu kemudian harus mendapaykan bantuan
medis yang ada dan segera ditangani secepatnya apabila ada luka-luak serius yang bisa
membahayakan anak dan dilakukan pengechekan eshatan secara berkala
5. Melakukan pawai sederhana dengan memberikan surat terbuka melakukan pawai untuk
menyampaikan suarat terbuka pada pemerintah Bupati atau Lembaga DPR sehingga boleh
mendapatkan perhatian yang lebih serius t3rsebut
6. Pemerintah harus dengan perhatian melaui dinas-dinas sosial,pendidikan dan kesehaan
melakukan bantuan penyuluhan terhada daerah tersebut yang tertinggal itu untuk
mewmberikan bantuan untuk mengakses isu-isu yang spesifik yang sering terjadi dan bahkan
kurang diperhatikan
7. Melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku kekerasan terhadap anak-anak yang
diabaikan tersebut dengan memberikan efe jera pada para pelaku.
 
Contoh kasus pernikahan dini dan hamil sekolah….

Di lansir dari Jakarta, CNN Indonesia


Kasus mengemparkan pernikahan usia sekolah terjadi di Bone Bolango Provinsi
Gorontalo. Bupati Hamim Pou mengungkap ada 11 pelajar sekolah menengah pertama
(SMP) di daerah itu memutuskan menikah saat usia sekolah , hal ini karena terlalu lama
tidak ada pembelajaran di sekolah, pembelajaran dilakukan secara daring akibat dari
gembarnya kasus penyakit menular Covid-19, selain itu pernikahan dini terjadi karena
murid yang terlanjur hamil. virus corona juga membuat penghasilan orang tua siswa
menurun sehingga sulit membayar uang sekolah anak. keadaan ini membuat banyak
siswa yang memilih menikah diusia sekolah.
Dari kasus di atas berikut strategi advokasi yang dirancangkan sebagai upaya untuk
menurunkan pernikahan usia sekolah.
Mencari informasi lebih lanjut terkait permasalahan yang ada

Menyususunn strategi

Strategi Mengadvokasi para orang tua agar lebih memperhatikan


advokasi pendidikan pada anak

Mengadvokasi pihak sekolah agar memberi denda kepada siswa


yang ingin menikah di usia sekolah.

Melakukan kampanye terkait pentingnya sekolah bagi anak usia


dini
Hasil yang di harapkan

1. Dapat memberi gambaran tentang pentingnya perhatian serta kasih sayang orang
dewasa terhadap anak.
2. Para orang tua lebih memperhatikan kesejahteraan anak, serta para orang tua dan
orang dewasa lainnya dapat mengetahui bahwa selain kekerasan secara fisik, verbal,
dan emosional, pengabaian terhadap anak juga merupakan salah satu kekerasan
pada anak yang sangat penting diperhatikan.
3. Angka kekerasan pengabaian pada anak semakin menurun.
4. Para orang tua dapat mengetahui pentingnya pendidikan bagi anak di saat masih
usia sekolah.
5. Angka kehamilan serta pernikahan anak sekolah semakin menurun.
Kesimpulan

Kesimpulan dari permasalahan serta strategi advokasi yang telah dijabarkan bahwa
anak merupakan individu yang masih polos dalam proses tumbuh kembangnya anak
sangat membutuhkan perhatian dari orang dewasa terlebih dari orang tua biologisnya,
karena ketika anak tumbuh tanpa perhatian dari orang dewasa atau orang tua maka
akan menimbulkan banyak permasalahan ketika beranjak remaja nanti, bisa saja anak
akan menjadi pemurung, tidak bahagia, dan bahkan bisa menjadi korban bully,
pengabaian pada anak ini juga bisa berdampak pada kehamilan usia sekolah, sehingga
berdampak pada pendidikan anak yang terpaksa harus dinikahkan saat masih usia
sekolah. maka dari itu untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
diharapkan agar orang tua harus bisa menyelaraskan atau menyesuaikan waktu untuk
sekedar memberi perhatian pada anak.
DAFTAR PUSTAKA

• Muthhmainnah. (2014). Membekali anak dengan kemampuan membela diri. Jurnal pendidikan anak. Vol. 3. No. 2.
Hal. 445-446
• Zainal Muh. (2018). Implementasi advokasi, komunikasi, mobilisasi sosial dalam program pembanguan bidang
kesehatan [sebuah tinjauan teoritis]. Jurnal perspektif komunikasi. Vol. 1. No. 3.
• Pratomo Hadi. (2013). Pendekatan & strategi advokasi. Hal. 1-20
Nama Kelompok 1 :
1.Paulus Lunga
2.Maria Yuliana D. Nurak
3.Maria Magdalena Nona Senna

Anda mungkin juga menyukai