Anda di halaman 1dari 3

Laporan kegiatan UKM

Penyuluhan “Sexs Education”

I. Latar belakang Kegiatan

Secara umum, orang tua merasa sulit untuk membicarakan tentang seks
kepada anak mereka yang masih kecil. Hampir bisa dipastikan bahwa tidak ada
orang tua yang merasa nyaman ketika harus mengajarkan seks kepada anak
mereka. Pasti ada rasa malu, risih, segan, yang akan menghinggap diperasaan orang
tua jika harus berbicara seks terhadap anaknya. Hal ini karena orang tua masih
merasa tabuh membicarakan sex education terhadap anak dan lebih baik
menghindari pembicaraan tersebut. Pendidikan seks terhadap anak usia dini
sangatlah penting diberikan. Pemberian sex education ini harus diberikan kepada
anak sesuai tahapannya. Menyampaikan pendidikan seks pada anak berbeda,
bergantung pada tingkatan usianya. Issue yang dibahas bias saja sama, namun
penjelasan lebih mendetail seiring tingkatan usia, kemampuan berfikir dan
perkembangan emosi anak. Akses informasi sangat mudah diperoleh anak. Seperti
dari internet, HP, komik dewasa dan anak, Televisi, Playstation dan lain
sebagainya. Anak-anak yang tidak diberikan pendidikan seks akan mencari sendiri
apa yang ia ingin ketahui. Akhirnya anak mulai mencoba seperti ciuman, seks
bebas, homo/lesbi, dan lain sebagainya. Banyak sekali kasus yang terjadi karena
minimnya pengetahuan tentang masalah seksual. Banyak orang tua menganggap
hal ini penting ketika anak mereka sudah terkena masalah seksual. Jalan satu-
satunya untuk menyikapi fenomena ini yaitu dengan memberikan anak-anak kita
pemahaman seks yang benar, yang dilandasi agama.

Berdasarkan hasil observasi banyak sekali ditemukan anak-anak yang tidak


paham dan tidak mengenali pemahaman akan sex. Misalnya banyak ditemukan
anak-anak yang bermain hanya menggunakan busana minim atau bahkan tidak
berbusana. Tetapi orang tua merasa itu hal yang biasa saja karena masih dianggap
anak-anak. Kemudian ada juga ditemukan anak laki-laki yang bermain dengan
anak perempuan dan memegang bagian yang seharusnya tidak boleh disentuh.
Beberapa bulan yang lalu salah seorang siswa laki-laki diluar dari jam sekolah
kedapatan melalukan permainan dengan anak perempuan selayaknya berhubungan
intim. Setelah ditanggani oleh seorang psikolog. Masalah itu banyak timbul
dikarenakan rendahnya pemahaman terhadap pendidikan seks terhadap anak usia
dini.. Anak harusnya mendapat informasi tentang seks melalui orang tuanya bukan
dari televise, internet,dan lain sebagainya. Penyuluhan sex education pada anak
usia dini merupakan salah satu solusi untuk dapat memberikan wawasan kepada
orang tua bagaimana cara memberikan sex education pada anak usia dini sehingga
orang tua menyadari bahwa pemberian pendidikan seks harus diberikan sedini
mungkin sesuai dengan tahapannya dan melalui penyuluhan ini dapat mengubah
pola pikir remaja yang beranggapan dengan membicarakan seks seakan-akan Hal
tabu.
II. Tujuan Kegiatan
1. Memberi pengetahuan yang memadai kepada siswa mengenai diri siswa
sehubungan dengan kematangan fisik, mental dan emosional sehubungan dengan
seks
2. Mengurangi ketakutan dan kegelisahan sehubungan dengan terjadinya
perkembangan serta penyesuaian seksual pada anak
3. Mengembangkan sikap objektif dan penuh pengertian tentang seks
4. Menanamkan pengertian tentang pentingnya nilai moral sebagai dasar mengambil
keputusan
5. Memberikan cukup pengetahuan tentang penyimpangan dan penyalahgunaan seks
agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan fisik dan mental
6. Mendorong anak untuk bersama-sama membina masyarakat bebas dari kebodohan
III. Manfaat Kegiatan
1. Lebih terbukanya pikiran anak terhadap topik yang berkaitan dengan masalah
seksual
2. Mengerti dan memahami peran dari jenis gender
3. Menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat
4. Menyadari masalah yang akan timbul akibat dari seks bebas
5. Memiliki kesadaran akan fungsi seksualnya
6. Menciptakan rasa percaya diri

IV. Pelaksanaan Kegiatan


Waktu : Kamis, 20 Desember 2019
Tempat : Aula Desa Pembuang Hulu I
Sasaran : Remaja SMP 1 N Hanau dan SMK N 1 Hanau
Intervensi : Penyuluhan “sexs education”
Pelaksana : Tenaga Kesehatan Puskesmas Pembuang Hulu
1. dr Jovian Chendy
2. Herliana amd. KL
Durasi : 120 menit
Jumlah Peserta :
V. Monitoring dan Evaluasi
Secara umum, Pelaksanaan penyluhan “Sexs Education” Berjalan
dengan baik, Peserta yang tidak dapat di hitung jumlah nya, cukup antusias
memperhatikan materi yang di sampaikan oleh presentator, Banyak
pertanyaan yang di lontarkan terkait materi pasca pemberian materi atau di
tengah – tengah materi. Materi yang antusias nya cukup tinggi terkait
pennyakit menular seksual, banyak peserta menannyakan topik ini, salah satu
pertanyaan nya “ apakah penyakit AIDS dapat di sembuhkan ?” atau “jika
terkena penyakit AIDS apa sesorang itu pasti meninggal karna penyakit AIDS
ny?” , Adakah Obat Untuk penyakit AIDS?” dan masih banyak lagi. Karna
keterbatasan waktu sehingga tidak semua peserta dapat menannyakan. Ada
juga peserta yang menannyakan hal terkait materi setelah acara di tutup.

Desa Pembuang Hulu II, 15 Febuari 2020

Dokter Internship Dokter Pendamping

dr Jovian Chendy dr Nani Haryati Syamsi

Anda mungkin juga menyukai