Diusulkan Oleh :
Meilicha Anggraini Pratiwi PO.71.24.2.17.022
Nabilah Vista PO.71.24.2.17.024
Rita Rukmawati PO.71.24.2.17.031
Wahida Rahmawati PO.71.24.2.17.039
Dosen Pembimbing :
Sari Wahyuni, SST, M.Keb.
Nesi Novita, S.SiT, M.Kes. Elita Vasra, SST, M.Keb. Meilicha Anggraini Pratiwi
NIP.197308121992032002 NIP.197305191993012001 NIM.PO.71.24.2.17.022
Mengetahui,
Wakil Direktur III Ka. Unit Penelitian Dosen Pembimbing
Lukman, S.Kep, Ners, MM, M.Kep. Dr. Drs. Sonlimar Mangunsong, Apt, M.Kes. Sari Wahyuni, SST, M.Keb.
NIP.197204231996031001 NIP.1963021411994021001 NIP.198502252008122002
Mengesahkan,
Direktur
ii
PRAKATA
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT., atas berkat
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
PKM-P di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Palembang Tahun
2020 dengan judul “Efektivitas Aplikasi Sleepy Melodies Terhadap Proses
Hypno Sleeping Pada Bayi 0-6 Bulan”.
Dengan selesainya proposal PKM-P ini penulis menyampaikan rasa hormat
dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan turut
berkontribusi dalam pembuatan proposal PKM-P ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, disertai keseluruhan
rasa rendah hati, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran dari
pembaca agar proposal PKM-P ini dapat lebih baik. Akhir kata penulis
mengucapkan, semoga Allah SWT., melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua, Aamiin.
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ii
PRAKATA........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
RINGKASAN...................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................4
1.5 Luaran Penelitian.............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................5
2.1 Konsep Pelayanan..............................................................................................5
2.2 Konsep Pengertian Bayi.....................................................................................7
2.3 Hipnoterapi.......................................................................................................22
2.4 White Noise......................................................................................................31
2.5 Sistem Operasi Mobile.....................................................................................32
2.6 Kerangka Berpikir............................................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................36
3.1 Desain Penelitian..................................................................................................36
3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan (R&D)...................................................36
3.3 Subjek dan Objek Penelitian................................................................................41
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................................41
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian............................................................................42
3.6 Kerangka Konsep.................................................................................................42
3.7 Definisi Operasional.............................................................................................42
Teknik Analisis Data........................................................................................................44
3.8 Implikasi atau Aspek Etik Penelitian....................................................................47
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN............................................................48
iv
4.1 Biaya Penelitian................................................................................................48
4.2 Jadwal Penelitian..............................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................49
LAMPIRAN.....................................................................................................................52
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET.......................................................................69
1. Tulis data diri Anda pada tempat yang telah disediakan...................................69
4. Bila telah selesai mengisi lembar angket, mohon segera dikembalikan............69
v
RINGKASAN
Masa nifas adalah masa enam minggu pasca persalinan atau 42 hari sejak
bayi lahir sampai organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil.
Pada masa nifas hanya sebagian ibu postpartum yang berhasil menyesuaikan diri
dalam fase perubahan psikologis pasca melahirkan, sebagian lain tidak berhasil
menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan psikologis. Menurut Nasri
(2017) salah satu masalah ibu nifas adalah masalah psikologis, gangguan afek
atau mood yang paling sering dijumpai pada ibu nifas adalah postpartum blues.
Menurut Ibrahim (2012) banyak faktor yang diduga menjadi pemicu terjadinya
postpartum blues diantaranya adalah faktor hormonal, umur, paritas, pengalaman
dalam proses kehamilan dan persalinan, pendidikan, status perkawinan, kehamilan
yang tidak diinginkan, riwayat gangguan jiwa, sosial ekonomi, dan dukungan
sosial. Selain itu, kesiapan dalam merawat bayi juga termasuk dalam faktor
terjadinya post partum blues jika anak rewel berkepanjangan. Salah satu cara bagi
ibu yang terkena postpartum blues yang dikarenakan kesulitan dalam hal merawat
anak khususnya menidurkan anak adalah dengan menggunakan metode hypno
sleeping dengan media white noise. Menurut National Sleep Foundation, white
noise dapat memberikan bayi merasakan proses tidur yang lebih baik, tanpa
terusik dengan suara bernada tinggi yang mengganggu.
Seiring berjalannya revolusi industri 4.0 yang mengubah cara kerja manusia
dari penggunaan manual menjadi digitalisasi, representasinya aplikasi yang dapat
digunakan dalam pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
membuat aplikasi Sleepy Melodies berbasis android. Tujuan penelitian ini untuk
menghasilkan aplikasi Sleppy Melodies berbasis android dalam membantu ibu
untuk membuat anak lebih mudah untuk tidur. Desain penelitian ini menggunakan
model Research and Development. Sumber data penelitian ini berasal dari ibu
yang memiliki anak usia 0-6 bulan, bidan, ahli materi, dan ahli media.
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dengan lahir hidup sebesar 27.876 dan lahir mati sebanyak 13 kasus, angka
kelahiran yang tinggi tersebut tidak menutup kemungkinan adanya masalah
kesehatan yang juga tinggi pada ibu melahirkan baik fisiologi maupun
psikologis, khususnya kejadian postpartum blues.
Menurut Ibrahim (2012) banyak faktor yang diduga menjadi pemicu
terjadinya postpartum blues diantaranya adalah faktor hormonal, umur,
paritas, pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan, pendidikan,
status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, riwayat gangguan jiwa,
sosial ekonomi, dan dukungan sosial. Selain itu, kesiapan dalam merawat
bayi juga termasuk dalam faktor terjadinya post partum blues jika anak rewel
berkepanjangan.
Salah satu cara bagi ibu yang terkena postpartum blues yang
dikarenakan kesulitan dalam hal merawat anak khususnya menidurkan anak
adalah dengan menggunakan metode hypno sleeping dengan media white
noise. Menurut National Sleep Foundation, white noise dapat memberikan
bayi merasakan proses tidur yang lebih baik, tanpa terusik dengan suara
bernada tinggi yang mengganggu. Sebuah studi awal tahun 1990 yang
diterbitkan dalam Archives of Disease in Childhood yang diterbitkan oleh US
National Library of Medicine National Institutes of Health, menemukan,
bahwa white noise dapat membantu bayi tidur. Empat puluh bayi baru lahir
dipelajari dan ditemukan bahwa 80% bayi tersebut dapat tertidur setelah 5
menit mendengar white noise.
Untuk meningkatkan lingkungan kamar tidur, perangkat yang tersedia
secara komersial dan aplikasi ponsel cerdas dimaksudkan untuk menutupi
suara yang mengganggu dan memperbaiki tidur telah dikembangkan. Salah
satu yang paling popular aplikasi yang disebut "White Noise Machine"
(WNM) dengan setidaknya 250 aplikasi di Google Play untuk perangkat
Android, pada bulan Mei 2020. WNM juga tersedia sebagai perangkat yang
berdiri sendiri, termasuk inear bud, mirip dengan headphone, atau perangkat
eksternal, yang mirip dengan jam alarm.
Seiring berjalannya revolusi industri 4.0 yang mengubah cara kerja
manusia dari penggunaan manual menjadi digitalisasi dan otomatisasi
2
perpaduan internet dengan manufaktur (Badan Kerjasama Penyelenggara
Pendidikan Tinggi Teknik Industri, 2017), representasinya aplikasi yang
dapat digunakan dalam pelayanan masyarakat. Menurut Jogiyanto (2013),
aplikasi merupakan penerapan serta menyimpanan sesuatu hal atau data ke
dalam suatu sarana atau media.
Berdasarkan studi pendahuluan mengenai pemanfaatan android
diketahui bahwa pemanfaatan handphone oleh ibu hanya sebatas untuk
telepon (63,8%), SMS (36,4%), berfoto/mengambil video (54,5%), memutar
musik/video (54,5%), game (18,2%), media sosial (81,8%), bahkan untuk
belanja online (36,4%), dan hanya sebagian kecil ibu (18,2%) yang
memanfaatkan handphone sebagai media informasi seputar kesehatan.
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan upaya untuk membantu
tenaga kesehatan dan ibu dalam menggunakan media yang lebih menarik
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak khususnya dalam
membuat anak lebih mudah tertidur serta membantu mengurangi angka post
partum blues pada ibu yang mengalami masalah dalam hal merawat anak
melalui penelitian dengan judul “Efektivitas Aplikasi Sleepy Melodies
Terhadap Proses Hypno Sleeping Pada Bayi 0-6 Bulan”.
3
1.4 Manfaat Penelitian
A. Bagi Institusi Pendidikan
1) Meningkatkan daya kreativitas mahasiswa untuk berinovasi pada
teknologi tepat guna diberbagai bidang, khususnya dalam ilmu
kebidanan.
2) Meningkatkan potensi sumber daya dan peluang bagi institusi
pendidikan dalam terlaksananya Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM) Penelitian.
B. Bagi Masyarakat
1) Memudahkan ibu dan tenaga kesehatan dalam menenangkan bayi serta
membantu menidurkan bayi.
2) Mengurangi tingkat stress para ibu dan tenaga kesehatan dalam
merawat serta memberikan pelayanan optimal pada bayi.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Bentuk-Bentuk Pelayanan
Pelayanan dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu:
1) Layanan Dengan Lisan
Layanan dengan lisan dilakukan oleh petugas-petugas di bidang
hubungan masyarakat (humas), bidang layanan informasi dan bidang-
bidang lain yang tugasnya memberikan penjelasan atau keterangan
kepada siapapun yang memerlukan.
2) Layanan Dengan Tulisan
Layanan dengan tulisan merupakan bentuk layanan yang paling
menonjol dalam pelaksanaan tugas. Tidak hanya dari segi jumlah tetapi
juga dari segi peranannya. Pada dasarnya pelayanan melalui tulisan
tulisan cukup efisien terutama layanan jarak jauh karena faktor biaya.
Agar layanan dalam bentuk tulisan dapat memuaskan pihak yang
dilayani, satu hal yang dapat diperhatikan adalah faktor kecepatan, baik
dalam pengolahan masalah maupun proses penyelesaiannya,
5
(pengetikannya, penandatanganannya, dan pengiriman kepada yang
bersangkutan).
3) Layanan Dengan Perbuatan
Dilakukan oleh sebagian besar kalangan menegah dan bawah. Karena
itu faktor keahlian dan keterampilan petugas tersebut sangat menetukan
hasil perbuatan atau pekerjaan.
C. Manajemen Pelayanan
Menurut Moenir (2006) manajemen pelayanan adalah manajemen
proses, yaitu sisi manajemen yang mengatur dan mengendalikan proses
layanan, agar mekanisme kegiatan pelayanan dapat berjalan tertib, lancar,
tepat mengenai sasaran dan memuaskan bagi pihak yang harus dilayani.
Sedangkan menurut Ratminto dan Atik septi Winarsih (2005)
manajemen pelayanan adalah suatu proses penerapan ilmu dan seni untuk
menyusus rencana, mengimplementasi rencana, mengkoordinasikan dan
menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan demi tercapainya tujuan
pelayanan.
D. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan (service quality) telah hampir menjadi faktor
yang menetukan dalam menjaga keberlangsungan suatu organisasi
birokrasi pemerintah maupun organisasi perusahaan. Kualitas pelayanan
yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa publik, sangat
penting dalam upaya mewujudkan kepuasanpengguna jasa publik
(customer satisfaction). Menurut Sinambela (2011) kualitas pelayanan
adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan
pelanggan (meeting the needs of customers). Sedangkan menurut Kasmir
dalam Pasolong (2011) mengatakan bahwa pelayanan yang baik adalah
kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan yang dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah
ditentukan.
6
2.2 Konsep Pengertian Bayi
A. Pengertian Bayi
Bayi adalah anak berusia 0 - 12 bulan (Husaini, 2002). Bayi adalah
usia 0 bulan hingga 1 tahun, dengan pembagian masa neonatal usia 0 – 28
hari, masa neonatal dini usia 0 – 7 hari, masa neonatal lanjut usia 8 –28
hari (Soetjiningsih, 2017).
Bayi adalah aset bangsa paling berharga serta penerus masa depan
suatu bangsa. Oleh sebab itu sangat penting untuk memperhatikan dan
meprioritaskan pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi merupakan
usia 0-12 bulan, masa bayi juga dikenal sebagai masa golden age atau
periode emas. Pada masa ini, proses tumbuh kembang berjalan sangat
cepat dan sangat menentukan perkembangan anak di masa depan. Agar
periode tersebut berkembang sesuai harapan, maka anak harus mendapat
stimulasi yang tepat sejak dini supaya otak anak dapat berkembang secara
maksimal dan menghindari terjadinya gangguan pertumbuhan
(Mahayu,2016).
7
d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan
mainan selesai bermain}, berpisah dengan ibu/pengasuh anak,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan
sebagainya.
8
lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan
Omega 6 (Arachldonlc Acid) pada otak dan retina.
Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah
trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin
sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu
hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-
obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis
seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh
buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil,
dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah
kehamilan 5 bulan.
Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi
anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:
Menjaga kesehatannya dengan baik.
Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.
Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.
Memberi stimulasi dini terhadap janin.
Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan
keluarganya.
Menghindari stres baik fisik maupun psikis.
Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi
kehamilannya.
2) Masa bayi (infancy) umur 0 - 11 bulan.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ.
Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:
a. Masa neonatal dini,umur 0 - 7 hari.
b. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang
menjadi anak sehat adalah:
9
Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di
sarana kesehatan yang memadai.
Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat
dilahirkan, jangan terlambat pergi kesarana kesehatan bila
dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.
Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang
dapat menenangkan perasaan ibu.
Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita
dan penuh rasa syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat
membantu jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya.
Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks
menghisap diperhatikan oleh karena berhubungan dengan
masalah pemberian ASI.
10
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada
masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita
akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama
kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih
berlangsung; dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan
cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak
yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubunganhubungan antar
sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai
dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga
bersosialisasi.
Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan
bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian
anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap
kelalnan/penyimpangan sekecll apapun apablla tidak dideteksl
apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas
sumber daya manusia dikemudian hari.
11
taman-taman kota, atau ke tempat-tempat yang menyediakan
fasilitas permainan untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut menciptakan
suasana bermain yang bersahabat untuk anak (child friendly
environment). Semakin banyak taman kota atau taman bermain
dibangun untuk anak, semakin baik untuk menunjang kebutuhan
anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu
panca indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses
memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan
baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini adalah
dengan cara bermain. Orang tua dan keluarga diharapkan dapat
memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat
dllakukan intervensl dini bila anak mengalami kelainan atau
gangguan.
12
* Memegang tangannya sendiri.
* Berusaha memperluas pandangan.
* Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.
* Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.
* Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri.
13
* Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
* Membungkung memungut mainan kemudian berdiri kembali.
* Berjalan mundur 5 langkah.
* Memanggil ayah dengan kata “papa”. Memanggil ibu dengan kata “mama”
* Menumpuk 2 kubus.
* Memasukkan kubus di kotak.
* Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa
mengeluarkan suara yang menyenangkannatau menarik tangan ibu.
* Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing.
14
* Melompat kedua kaki diangkat.
* Mengayuh sepeda roda tiga.
* Menggambar garis lurus.
* Menumpuk 8 buah kubus.
* Mengenal 2-4 warnah.
* Menyebut nama, umur, tempat.
* Mengerti arti kata di atas, dibawah, di depan.
* Mendengarkan cerita.
* Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.
* Mengenakan celana panjang, kemeja baju.
15
* Menangkap bola kecil dengan kedua tangan.
* Menggambar segi empat.
* Mengerti arti lawan kata.
* Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.
* Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.
* Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10
* Mengenal warna-warni
* Mengungkapkan simpati.
* Mengikuti aturan permainan.
* Berpakaian sendiri tanpa di bantu.
Tabel 2.1
Tahapan Perkembangan Anak
16
2. Penyakit kronis atau kelainan konginetal seperti tuberkolosis, anemia,
kelainan jantung bawaan mengakibatkan setardasi pertumbuhan
jasmani.
3. Lingkungan fisis dan kimia meliputi sanitasi lingkungan yang kurang
bagi bayi, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radio aktif, zat
kimia dan rokok mempunyai dampak yang negatif terhadap
pertumbuhan anak.
4. Hubungan psikologis, yaitu hubungan anak dengan orang sekitarnya,
seorang anak yang tidak dikehendaki orang tuanya atau anak yang
selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan didalam
perkembangan maupun pertumbuhan.
5. Faktor endokrin seperti gangguna hormone. Salah satu contohnya
pada penyakit hipoteroid yang akan menyebabkan anak mengalami
hambatan pertumbuha. Defisiensi hormon pertumbuhan akan
menyebabkan anak menjadi kerdil.
6. Sosial ekomoni, seperti kemiskinan yang selalu berkaitan dengan
kekurangan makanan kesehatan lingkungan yang jelek dan
ketidaktahuan akan menghambat pertumbuhan anak.
7. Pemberian ASI ekslusif pada usia 0-6 bulan dapat membantu
pertambahan berat badan bayi karena komponen ASI sesuai dengan
kebutuhan bayi.
8. Pemakaian obat-obatan, seperti pemakaian kortikosteroid dalam
jangka lama akan menghambat pertumbuhan. Demikian halnya
dengan pemakaian obat perangsang terhadap rangsangan susunan
saraf pusat yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon
perkembangan dan pertumbuhan.
9. Genetik atau Hereditas
10. Status Kesehatan Anak dalam Keluarga
17
baru yang nantinya akan menunjukkan peryumbuhan seperti umur, tinggi
badan, berat badan, dan pertumbuhan gigi (Maryunani, 2010).
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan keahlian
( Kualitas ) dan merupakan aspek tingkah laku pertumbuhan. Contohnya,
kemampuan berjalan, berbicara, dan berlari ( Marni dan Rahardjo, 2012)
Pertumbuhan bayi dan anak balita
Hampir tidak ada dua bayi yang sama dalam perumbuhan, ada
yang tetap tumbuh kecil, tetapi ada juga yang menjadi besar, tumbuh
secara berlebihan. Di antara kedua pertumbuhan tersebut dinamakan
“pertumbuhan rata-rata”. Pertumbuhan rata-rata seorang bayi dipengaruhi
oleh :
1. Faktor Keturunan
2. Faktor gizi ( makanan)
3. Faktor Kemampuan orang tua (sosial-ekonomi)
4. Faktor kelamin
5. Faktor ras/suku bangsa
18
5. Perkembangan fungsi pengelihatan
6. Perkembangan fungsi pendengaran
7. Perkembangan tingkah laku dan fungsi sosial-adaptif untuk
menyempurnakan dirinya sebagai mahluk yang hidup dalam
suatu lingkungan alam dan berhubungan dengan manusia lain.
Berat Badan
Berat Badan = 8 + 2n Kg
Berat badan bayi baru lahir (neonatal) dalam hal ini berat
badan setelah minggu pertama setelah kelahirannya. Bayi akan
mengalami penurunan berat badannya sekitar 10 % dari berat badan
pada saat dilahirkannya yang merupakan fisiologis yang sering tidak
menunjukkan gejala-gejala. Selanjutnya setelah akhir minggu pertama
ini berat badan bayi bertambah kembali pada keadaan berat semula
(saat dilahirkan) sampai hari kesepuluh hingga ke empatbelas.
19
Berat Badan Bayi
Tinggi Badan
Lingkar Kepala
20
sekali. Pada anak yang lebih besar, yaitu umur 12-27 bulan,
pengukuran lingkar kepala dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Gigi
2.3 Hipnoterapi
A. Pengertian Hipnoterapi
Menurut (Setiawan, 2009) tentang Hipnotherapi, dikatakan bahwa
Hipnoterapi dipandang sebagai salah satu cabang ilmu psikologi yang
mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan,
dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai salah satu teknik
terapi pikiran yang menggunakan hipnotis. Hipnotis dapat diartikan
21
sebagai ilmu member sugesti atau perintah kepada pikiran bawah sadar.
Orang yang ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut
“hypnotherapist” (hipnoterapis).
Hipnoterapi merupakan konsep penyembuhan yang
menyeimbangkan system harmonisasi tubuh dengan mengatur kembali
pola pola negative yang sering dilakukan, baik secara sadar maupun tidak
secara sadar oleh seseorang. Dengan memasuki pikiran bawah sadar klien,
pola-pola negative yang selama ini dilakukan oleh klien bisa dikoreksi dan
deprogram kembali dengan memberikan pandangan – pandangan baru
yang bisa memberikan kenyamanan dan ketenangan secara jangka panjang
bagi klien ( Hakim, 2010)
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa Hipnoterapi
sebagai aplikasi hipnosos dalam menyembuhkan gangguan mental dan
meringankangangguan fisik. Uraian ini sesuai pendapat (Anam, 2010)
bahwa dalam praktek di lapangan hipnoterapi telah terbukti secara medis
bisa mengatasi berbagai macam gangguan psikologis maupun fisik.
Misalnya menghilangkan kebiasaan buruk merokok, menghilangkan
phobia, mengurangi nyeri, membei efek anesthesia pada cabut gigi dan
sebagainya ( Gunawan, 2010)
B. Manfaat Hipnoterapi
1. Hipnoterapi Untuk Kesehatan dan Kedokteran
a. Mind Power dan Hypnosis Healing. Penyembuhan dengan
Kekuatan Pikiran.
b. Mengobati Psikosomatis, yaitu penyakit fisik yang disebabkan
atau diperparah oleh masalah psikologis.
c. Masalah tidur, kesulitan tidur, insomnia, mimpi buruk, terbayang
hal yang menyeramkan ketika menutup mata.Menghilangkan
sakit kepala dan migren yang sering kambuh.
d. Membantu mengurangi nyeri menstruasi.
e. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
f. Mengatasi masalah kehamilan seperti mual, pusing, dan takut
melahirkan.
g. Menyembuhkan alergi dan asma.
h. Melenyapkan rasa nyeri yang sering kambuh pada bagian tubuh
tertentu.
22
i. Menambah nafsu makan. Menghilangkan rasa mual ketika
makan.
j. Memprogram pikiran untuk menyukai nasi, ikan laut, daging, dsb.
k. Menghilangkan Sakit Kepala dan Migren yang sering kambuh.
l. Mengatasi impotensi non-organis dan ejakulasi dini secara
permanen.
m. Mengatasi frigiditas dan kesulitan orgasme.
n. Membantu mengurangi nyeri menstruasi.
2. Hipnoterapi Untuk Kesehatan dan Kedokteran
a. Mengubah rasa minder menjadi percaya diri.
b. Menyembuhkan fobia atau rasa takut yang berlebihan dan tidak
wajar.
c. Menyembuhkan gagap.
d. Menghilangkan latah.
e. Mengatasi Depresi (Selalu murung, tidak punya semangat hidup).
f. Bangkit dari kesedihan akibat ditinggal orang yang dicintai.
g. Trauma (Post Traumatic Stress Disorder)
h. Kecemasan (Anxiety Disorder)
i. Menghilangkan kecanduan. Kecanduan belanja, perjudian,
alkohol, dsb
j. Menghilangkan berbagai kebiasaan buruk.
k. Kesulitan merasa bahagia padahal kebutuhan hidup selalu
tercukupi.
l. Membangun penghargaan diri untuk yang merasa dirinya tidak
berguna.
m. Trauma jatuh cinta. Kesulitan menjalin hubungan, cemas setiap
kali ada yang mendekati, atau takut jatuh cinta lagi karena tidak
takut disakiti hati.
n. Mengatasi kebosanan pada pasangan.
o. Mengatasi penyimpangan seksual.
23
g. Anak kurang nafsu makan atau hanya mau makanan tertentu.
h. Remaja yang tidak bisa mandiri, selalu bergantung pada orang
tua.
i. Anak dan remaja korban orang tua yang bercerai.
j. Mengatasi anak yang pemalu, penakut, manja, cengeng, dan
masih banyak masalah anak maupun remaja yang bisa dibantu
dengan hipnoterapi.
24
Dalam ilmu hypnosis, pikiran manusia diibaratkan seperti bawang
yang memiliki lapisan. Manusia mempunyai dua jenis pikiran yang
bekerja secara simultan dan saling mempengaruhi, yaitu pikiran sadar dan
pikiran bawah sadar. Pikiran sadar atau conscious mind adalah proses
mental yang disadari dan bisa dikendalikan. Pikiran bawah sadar atau
subconscious mind adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis
sehingga kita tidak menyadarinya. Besarnya pengaruh pikiran sadar
terhadap seluruh aspek kehidupan seseorang, misalnya sikap, kepribadian,
perilaku, kebiasaan, cara pikir, dan kondisi mental seseorang hanya 12%.
Sedangkan besarnya pengaruh pikiran bawah sadar adalah 88%. Untuk
mudahnya kita bulatkan menjadi 10% dan 90%. Dari sini dapat kita
ketahui bahwa pikiran bawah sadar mengendalikan diri kita 9 kali lebih
kuat dibandingkan pikiran sadar.
Pikiran sadar mempunyai fungsi mengidentifikasi informasi yang
masuk, membandingkan dengan data yang sudah ada dalam memori kita,
menganalisa data yang baru masuk tersebut dan memutuskan data baru
akan disimpan, dibuang atau diabaikan sementara. Sementara itu pikiran
bawah sadar yang kapasitasnya jauh lebih besar dari pikiran sadar
mempunyai fungsi yang jauh lebih komplek. Semua fungsi organ tubuh
kita diatur cara kerjanya dari pikiran bawah sadar. Selain itu nilai-nilai
yang kita pegang, sistem kepercayaan dan keyakinan terhadap segala
sesuatu juga disimpan di sini. Memori jangka panjang kita juga terdapat
dalam pikiran bawah sadar.
25
Garis putus-putus (pada gambar di atas) meng-ilustrasi-kan Critical
Factor. Critical Factor adalah bagian dari pikiran yang selalu menganalisis
segala informasi yang masuk dan menentukan tindakan rasional seseorang.
Critical Factor ini melindungi pikiran bawah sadar dari ide, informasi,
sugesti atau bentuk pikiran lain yang bisa mengubah program pikiran yang
sudah tertanam di bawah sadar. Ketika kita dalam kondisi sadar seperti
sekarang ini, Critical Factor akan menghalangi afirmasi atau sugesti yang
ingin kita tanamkan ke pikiran bawah sadar. Sugesti yang diucapkan
dalam kondisi sadar terhalang oleh Critical Factor, sehingga efeknya
sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.
Saat hypnotist melakukan hypnosis, yang terjadi adalah hypnotist
mem-by-pass Critical Factor subjek (orang yang dihipnotis) dan langsung
berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar subjek. By-pass di sini jangan
disalah-artikan sebagai suatu bentuk manipulasi. Menembus Critical
Factor ini dilakukan dengan suatu teknik yang dinamakan "induksi".
Induksi bisa dilakukan dengan cara membuat pikiran sadar subjek dibuat
sibuk, lengah, bosan, bingung (tidak memahami) atau lelah sehingga pintu
gerbang menuju pikiran bawah sadar, yaitu Critical Factor terbuka atau
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena Critical Factor terbuka atau
pengawasannya lemah maka sugesti akan langsung menjangkau pikiran
bawah sadar. Critical Factor menjadi tidak aktif ketika seseorang dalam
kondisi trance hypnosis. Maka dari itu, semua sugesti - selama tidak
bertentangan dengan sistem kepercayaan dan nilai-nilai dasar yang dianut
seseorang - akan diterima oleh pikiran bawah sadar sebagai kebenaran,
kemudian disimpan sebagai program pikiran. Program pikiran yang sudah
ditanamkan melalui sugesti dalam kondisi hypnosis, akan menjadi pemicu
perubahan yang seketika dan permanen.
D. Tahapan Hipnoterapi
Tahapan Hipnoterapi Menurut The Indonesian Board Of Hypnotrapi
(IBH), (2015) bahwa hipnoterapi dapat dilakukan melalui beberapa
tahapan, yaitu :
Induction
Deepening
Suggestion
26
Termination
b. Induction (Induksi)
Induksi merupakan sugesti untuk membawa klient dari normal state ke
hypnosis state, atau dengan kata lain induksi akan membuat conscious
dari klien “sangat rileks” atau bahkan “tertidur”. Terdapat ratusan
jenis induksi yang diperuntukkan untuk klien dengan tipe sugestivitas
yang berbedabeda. Sebagai pemahaman awal, secara garis besar,
teknik induksi dibagi atas 2 kelompok, yaitu : 1. Induksi untuk klien
dengan sugestivitas rendah, 2. Induksi untuk klien dengan sugestivitas
tinggi. Dalam memberikan induksi, harus mahir dalam menyusun
variasi kalimat pacing- leading. Dalam sesi hypnotherapi, terget
seorang hypnotherapist adalah membawa klient ke suasana yang rilek
27
dan sugestif, tidak selalu harus “tertidur” atau “deep trance”. Kondisi
deeptrance hanya diperlukan untuk teknik trerapeutic tertentu (The
Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), 2015).
c. Deepening
Konsep dasar dari deepening ini adalah membimbing klient untuk
berimajinasi melakukan sesuatu kegiatan atau berada di suatu tempat
yang mudah dirasakan oleh klien. Rasa mengalami secara dalam ini
akan membimbing klien memasuki trance level lebih dalam.
Deepening dapat berupa imajinasi :
1) Alam atau tempat : gunung, pantai, taman bunga, rumah, dan
kamar.
2) Hitungan : hitungan dan sugesti langsung
(The Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), 2015).
e. Suggestion Therapy
Suggestion Therapy merupakan salah satu metode Hypnotherapi paling
sederhana dan hanya dapat diterapkan ke kasus-kasus sederhana, antara
lain : kasus-kasus yang sangat jelas penyebabnya, serta sebagai teknik
28
untuk meningkatkan motivasi dan empowerment (pemberdayaan). Pada
prinsipnya suggestion therapi adalah scrip sebuah cerita atau saran yang
disampaikan kepada klien, berkaitan dengan dengan permasalahan
klien. Untuk menyusun script suggestion therapy dibutuhkan
pengetahuanpengetahuan praktis yang berkaitan dengan pemberdayaan
diri serta pengetahuan praktis mengenai psikologi manusia. Suggestion
therapy biasanya dilakukan sekitar 15-20 menit pada saat pelaksanaan
suggestion therapi tetap dapat dilakukan prosos deeping berulang kali
untuk pendalaman relaksasi klien. Untuk kasus-kasus kompleks, tidak
disarankan menggunakan suggestion therapi secara langsung,
melainkan menggunkan Hypnotrerapeutic technique (Hypnotherapy
Advanced) untuk menggali permasalahan secara lebih jelas (The
Indonesian Board Of Hypnotrapi (IBH), 2015).
E. Hypnosleeping
Hypnosleep adalah sebuah cara dalam memberikan sugesti kepada
anak dengan kata-kata, materi cerita atau dongeng yang mengandung
kisah-kisah tauladan sehingga mampu membangun karakter anak sesuai
karakter yang ingin ditanamkan pada diri anak yang disampaikan saat anak
berada dalam kondisi alam bawah sadar yang seperti sedang tidur atau
mendekati tidur. Dengan begitu perilaku negatif pada anak dapat dirubah
dengan cara yang mudah dan dapat menambah kedekatan anak dengan
orangtua melalui hypnosleep. Hypnosleep dilakukan ketika anak mau tidur
malam dilanjut pada saat anak bangun pagi dan dilakukan secara rutin atau
29
bertahap. Dalam hypnosleep, orang tua berperan sebagai hipnotis,
sementara anak selaku suyet atau orang yang dihipnosis.
Gelombang otak manusia dibagi menjadi empat kategori yaitu,
beta (<12-25 Hz), alpha (<8-12 Hz), theta (<4-8 Hz) dan delta (<0.5 – 4
Hz). Gelombang otak dapat diukur dengan alat electroencephalograph
(EEG). Hypnosleep dilakukan pada saat anak dalam tingkat kesadaran
theta (<4-8Hz). Kondisi theta merupakan kondisi mediatif yang sangat
mendalam, ide- ide kreatif sering muncul pada kondisi ini. Informasi yang
diterima anak saat otak dalam kondisi ini akan langsung menjangkau
bawah sadar dan tersimpan dalam memori jangka panjang. Karena itu
kondisi ini disebut kondisi yang sangat sugestif dan pada kondisi theta
biasa ditandai dengan rapid eye movement (REM) atau pergerakkan mata.
Selain itu dalam proses hypnosleep cerita atau dongen yang
disampaikan harus sesuai dengan permasalahan yang dialami klien dan
disampaikan dengan menarik dengan memperhatikan efek visualisasi,
auditorial dan kinestekniknya.
30
White Noise dimaksudkan untuk menutupi suara-suara
mengganggu di lingkungan kamar tidur dan menjadi pendekatan
nonfarmakologis untuk meningkatkan kualitas tidur dan meningkatkan
kualitas tidur.
Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran publik akan meningkat
pentingnya kualitas tidur untuk kesehatan dan kesejahteraan secara
keseluruhan. Hasil dari studi survei yang dilakukan oleh National Sleep
Foundation menunjukkan bahwa setidaknya enam dari sepuluh orang
Amerika melaporkan bahwa Lingkungan kamar tidur yang tenang, gelap,
dan sejuk adalah tiga hal yang penting elemen untuk mendapatkan tidur
malam yang nyenyak. Untuk meningkatkan lingkungan kamar tidur,
perangkat yang tersedia secara komersial dan aplikasi ponsel cerdas
dimaksudkan untuk menutupi suara yang mengganggu dan memperbaiki
tidur telah dikembangkan. Salah satu yang paling popular aplikasi yang
disebut "White Noise Machine" (WNM) dengan setidaknya 250 aplikasi di
Google Play untuk perangkat Android, pada bulan Mei 2020. WNM juga
tersedia sebagai perangkat yang berdiri sendiri, termasuk inear bud, mirip
dengan headphone, atau perangkat eksternal, yang mirip dengan jam
alarm.
Ada beberapa teori mengapa WNM dapat meningkatkan kualitas
tidur. Yang pertama adalah bahwa suara yang dipancarkan memiliki sifat
meningkatkan atau membangunkan sifat yang membuai otak untuk tidur.
Ada beberapa bukti terbatas bahwa suara hujan, misalnya, adalah
umumnya broadband di alam, sama efektifnya dengan lagu pengantar tidur
dalam memfasilitasi tidur pada anak-anak. Loewy dan rekan menemukan
itu baik lagu pengantar tidur maupun suara broadband menurunkan detak
jantung dan laju pernapasan serta meningkatkan kualitas tidur di antara
bayi prematur. Teori kedua adalah bahwa derau putih bisa "menutupi"
keberadaan suara lain yang bisa mengganggu tidur. Masking adalah
sebuah proses psikoakustik yang menjadi ambang batas untuk mendengar
suara dimunculkan dengan adanya suara penutup. Sistem pendengaran
manusia tetap aktif selama tidur, dan mungkin demikian bereaksi terhadap
31
sinyal yang dianggap relevan. Probabilitastubuh yang merespons
kebisingan selama tidur meningkat seiring dengan meningkatnya suara
tersebut tingkat tekanan dari stimulus akustik. Penurunan kekerasan yang
dirasakan dari peristiwa kebisingan dengan kekuatan penyamaran parsial
oleh karena itu menghasilkan lebih sedikit gangguan yang disebabkan
kebisingan dan lebih sedikit tidur terfragmentasi. Kemungkinan ketiga
adalah white noise berfungsi sebagai kontrol stimulus. Artinya, itu
mungkin bertindak sebagai isyarat untuk tidur itu membantu individu
tertidur dengan cepat dan mempertahankan tidur.
32
B. Aplikasi
Aplikasi berasal dari bahasa inggris, yaitu to Applicate, yang artinya
menerapkan atau terapan. Namun, pengertian aplikasi secara umum adalah
suatu paket program yang sudah jadi dan dapat digunakan. Aplikasi
merupakan satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani
kebutuhan akan beberapa aktivitas, seperti sistem perniagaan, game,
pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir
dilakukan manusia (Pramono, 2005).
Menurut Jogiyanto (2013) aplikasi merupakan penerapan,
menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu
sarana atau media yang dapat digunakan untuk menerapkan atau
mengmplementasikan hal atau permasalahan yang ada sehingga berubah
menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari
hal data, permasalahan, dan pekerjaan itu sendiri. Aplikasi memiliki
banyak jenis. Diantaranya aplikasi desktop yang beroperasi secara offline
dan aplikasi web yang beroperasi secara online.
33
2.6 Kerangka Berpikir
34
Diperlukan beberapa kali uji coba pemakaian
aplikasi Sleepy Melodies pada masyarakat serta
perbaikan desain aplikasi guna mencapai tujuan
yang diharapkan secara optimal.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
36
Analysis
Analisis
Analisis Masalah
Masalah
Analisis Kebutuhan
Analisis Kebutuhan
Tujuan
Tujuan Analisis
Analisis
(Observasi
(Observasi dan
dan Wawancara)
Wawancara)
Design
Mendesain
Mendesain Media
Media Aplikasi
Aplikasi Immunecare
Immunecare
Navigasi Flowchart Story Board
Development &
Impelemntation
Revisi Tahap I
Evaluation
Final Products
37
A. Analysis (Analisis)
Pada tahap ini, kegiatan utama adalah menganalisis perlunya
pengembangan media baru dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat
pengembangan media baru (Sugiyono, 2016).
Berdasarkan tahap analisis masalah melihat data yang ada, bahwa
berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun (2017), jumlah ibu
bersalin/nifas di Sumatera Selatan sebanyak 171.345, sedangkan di Kota
Palembang sendiri berdasarkan Profil Kesehatan Kota Palembang (2017),
jumlah ibu nifas sebanyak 28.078, dengan angka kelahiran sebesar 27.889,
dengan lahir hidup sebesar 27.876 dan lahir mati sebanyak 13 kasus, angka
kelahiran yang tinggi tersebut tidak menutup kemungkinan adanya
masalah kesehatan yang juga tinggi pada ibu melahirkan baik fisiologi
maupun psikologis, khususnya kejadian postpartum blues.
Tahap analisis kebutuhan akan menentukan hal apa saja yang
dibutuhkan dalam mengatasi masalah di atas. Oleh sebab itu, peneliti
berupaya membantu tenaga kesehatan dan ibu dalam menggunakan media
yang lebih menarik dengan menghasilkan aplikasi Sleepy Melodies
berbasis android yang dapat digunakan untuk menenangkan anak dan
membuat anak tertidur dengan nyaman.
B. Design (Desain)
Hasil analisis kebutuhan dirancangan konsepnya sebagai dasar untuk
tahap pengembangan yakni dengan penetapan berbagai fitur dan materi.
Menu tampilan aplikasi ini ditujukan untuk ibu, Gambar 3.2 Masing-
masing menu terdiri dari berbagai tools yang dapat digunakan oleh user
sesuai kebutuhan. Rancangan konsep tampilan menu aplikasi dapat dilihat
pada gambar berikut.
38
Registrasi Awal
Menu Tampilan
Pilihan
Sounds of Record
white noise Sounds
Pilihan
Sounds
Materi -Dalam
Kandungan
- Shh
Menu - Kotak
Tampilan Musik
Pilihan Video - Ventilator
Edukasi - Dan lainnya
Petunjuk
Pemakaian
Aplikasi
About Us
39
C. Development (Pengembangan) dan Implementation (Implementasi)
Pada tahap pengembangan dan implementasi, media aplikasi Sleepy
Melodies dikembangkan dengan menerapkan desain kerangka rancangan
aplikasi Sleepy Melodies yang telah dibuat pada tahap desain. Setelah
produk awal selesai, maka aplikasi Sleepy Melodies selanjutnya divalidasi
oleh para ahli. Berikut tahapan pengembangan dan implementasi yang
akan dilakukan :
1) Pengembangan Produk dan Penerapan Desain
Pada tahap ini, media aplikasi Sleppy Melodies yang dikembangkan
mulai dilakukan pembuatan media. Tujuan dari tahapan pengembangan
produk dan penerapan desain adalah menghasilkan produk awal media
aplikasi Sleepy Melodies.
2) Validasi Ahli (Ahli Media dan Ahli Materi)
Validasi media dan materi dilakukan setelah media aplikasi Sleppy
Melodies sudah diproduksi. Validasi ahli akan memberikan
masukan/saran perbaikan terhadap produk awal media aplikasi Sleepy
Melodies sesuai dengan lembar penilaian yang diberikan.
3) Revisi I
Revisi ini merupakan tahap akhir dari rangkaian tahapan pengembangan
dan implementasi. Revisi media aplikasi Sleepy Melodies dilakukan
sesuai dengan penilaian dan saran dari ahli media dan ahli materi.
D. Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi ini merupakan tahapan terakhir dalam model
ADDIE. Tahapan ini merupakan tahapan akhir sebelum dihasilkan produk
akhir, yaitu media aplikasi Sleepy Melodies berbasis android. Pada tahap
ini dilakukan dua kali uji coba, yaitu uji coba kelompok kecil untuk
mendapatkan masukan/saran perbaikan terakhir sebelum diuji cobakan
pada lapangan/kelompok besar. Langkah-langkah pada tahap evaluasi
adalah sebagai berikut :
a) Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba ini dilakukan pada ibu dan bayi di Klinik Gria Bunda Ceria
Palembang setelah produk awal media aplikasi Sleppy Melodies
40
berbasis android direvisi. Uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan
masukan/saran perbaikan terakhir pada produk media aplikasi Sleepy
Melodies yang dikembangkan.
b) Revisi II
Revisi pada tahap ini dilakukan untuk penyempurnaan produk awal
sebelum diuji cobakan pada kelompok besar di lapangan. Revisi pada
tahap ini dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari ibu maupun
bidan terhadap media aplikasi Sleepy Melodies
c) Uji Coba Kelompok Besar
Produk media aplikasi Sleepy Melodies yang telah direvisi tahap II,
kemudian dilakukan uji coba akhir pada uji coba lapangan. Aplikasi
Sleepy Melodies diuji cobakan pada ibu dan bayi dengan jumlah yang
lebih besar untuk mengetahui kelayakan aplikasi Sleepy Melodies.
Setelah dilakuakn uji coba lapangan, maka dapat diketahui kelayakan
aplikasi Sleepy Melodies berbasis android dalam membantu ibu untuk
menidurkan dan menenangkan bayi di Klinik Gria Bunda Ceria Kota
Palembang.
41
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak
dalam usia cakupan imunisasi dasar (0 bulan ̶ 6 bulan) serta tenaga kesehatan
(bidan) yang bertugas Klinik Gria Bunda Ceria Kota Palembang.
Sampel dalam penelitian ini berupa kriteria inklusi dan eksklusi,
diantaranya :
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu yang memiliki anak dalam usia cakupan imunisasi dasar (0 bulan ̶
6 bulan) di wilayah kerja Klinik Gria Bunda Ceria Kota Palembang.
2) Ibu tersebut bersedia menjadi responden penelitian.
b. Kriteria Eksklusi
Ibu yang tidak mempunyai telepon genggam berbasis android di wilayah
kerja Klinik Gria Bunda Ceria Kota Palembang.
Sampel dalam penelitian ini adalah ahli materi, ahli media, bidan,
dan ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang ada pada saat penelitian
dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Pengukuran
Variabel Definisi Operasional
Skala Penilaian
Aplikasi Sleepy Aplikasi Sleepy Ordinal 1. Sangat Tidak
42
Melodies merupakan
aplikasi interaktif
yang dapat
dioperasikan oleh dua Layak
pengguna sekaligus 2. Tidak Layak
Melodies Berbasis
yakni tenaga 3. Cukup Layak
Android
kesehatan dan ibu 4. Layak
dalam membantu 5. Sangat Layak
menenangkan bayi
serta membuat bayi
tertidur.
1. Sangat Tidak
Tanggapan atau sikap
Baik
Respon Ibu dan ibu dan tenaga
2. Tidak Baik
Tenaga Kesehatan kesehatan (bidan) Ordinal
3. Cukup Baik
(Bidan) terhadap aplikasi
4. Baik
Sleppy Melodies
5. Sangat Baik
43
Teknik Analisis Data
A. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpulan data mencakup metode pengumpulan
data, instrumen penelitian, serta validitas dan reabilitas instrumen.
1) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner angket terbuka. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang
berisi pertanyaan yang memberi pilihan respon.
2) Instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Lembar penelitian pada ahli media dan ahli materi (para ahli)
Pada lembar penilaian yang diberikan kepada para ahli, diperoleh
skor penilaian berdasarkan aspek-aspek tertentu. Penelitian tahap ini
digunakan untuk keperluan perbaikan dari aplikasi Sleepy Melodies,
maka aspek yang dinilai tersebut dijadikan acuan perbaikan aplikasi
Sleepy Melodies. Berikut konversi nilai dari aspek yang dinilai :
1. Sangat Tidak Layak digunakan di lapangan (skor : 0% - 20%)
2. Tidak Layak digunakan di lapangan (skor : 21% - 40%)
3. Cukup Layak digunakan di lapangan dengan revisi (skor : 41% -
60%)
4. Layak digunakan di lapangan dengan revisi (skor : 61% - 80%)
5. Sangat Layak digunakan di lapangan tanpa revisi (skor : 81% -
100%)
Hasil pada lembar penilaian yang diberikan kepada para ahli,
dianalisis dengan teknik presentase yang kemudian diinterpretasikan
dengan ketentuan kriteria interpretasi berikut.
Tabel 3.2
Kriteria Uji Kelayakan Para Ahli
Skor Rata-rata Kriteria Respon
0% - 20% Sangat Tidak Layak
21% - 40% Tidak Layak
41% - 60% Cukup Layak
61% - 80% Layak
81% - 100% Sangat Layak
Sumber : Diadaptasi dari Sudaryono (2013)
44
Setelah diketahui skor hasil penelitian para ahli, kemudian dilakukan
revisi dari hasil penilaian yang dilakukan oleh para ahli. Apabila
skor yang diberikan >80%, maka tidak perlu dilakukan
revisi/perbaikan terhadap aspek yang dinilai. Apabila skor yang
diberikan ≤80%, maka dilakukan revisi terhadap aspek yang dinilai.
Perbaikan juga dilakukan atas komentar dan saran yang diberikan
oleh para ahli.
b. Lembar angket respon ibu dan bidan terhadap aplikasi Sleepy
Melodies
Data hasil proses pengembangan aplikasi Sleepy Melodies diperoleh
dari ibu dan tenaga kesehatan sebagai responden. Dari lembar
penilaian yang disebar akan diperoleh skor penilaian berdasarkan
aspek-aspek tertentu. Penelitian pada tahap ini untuk mengetahui
respon ibu dan tenaga kesehatan (bidan) terhadap aplikasi Sleepy
Melodies. Hasil pada lembar angket respon ibu dan bidan, dianalisis
dengan teknik presentase yang kemudian diinterpretasikan dengan
ketentuan kriteria interpretasi berikut :
Tabel 3.3
Kriteria Respon Ibu Dan Bidan
Skor Rata-rata Kriteria Respon
0% - 20% Sangat Tidak Baik
21% - 40% Tidak Baik
41% - 60% Cukup Baik
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat Baik
Sumber : Diadaptasi dari Riduwan (2013)
45
dengan judul Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk Notifikasi
Jadwal Kuliah Berbasis Android.
b. Kuesioner lembar penelitian oleh ahli materi ini diadopsi dari
Kuesioner Penelitian Tafakur Khoirot (2015) dengan judul Skripsi
Pengembangan dan Uji Kelayakan Modul Pembelajaran Microsoft
Access 2010 Sebagai Bahan Ajar Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi Untuk Kelas XI SMK Negeri Bansari.
c. Kuesioner angket respon ibu dan bidan terhadap aplikasi Sleepy
Melodies diadopsi dari Angket Penilaian Ahli Dalam Penelitian
Singgih Yuntoto (2015) dengan judul skripsi Pengembangan
Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi
Pengoperasian Sistem Pengendali Elektronik Pada Siswa Kelas XI
SMKN 2 Pengasih. Serta diadopsi dari R.P., Luh Arida Ayu., & I
Gede S.A. (2018) dengan judul jurnal Analisis Data Kuisioner
Kepuasan Pengguna Aplikasi Pembelajaran Bebantenan.
46
B. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain
(Sugiyono, 2016).
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat,
yaitu dilakukan untuk memperoleh informasi tentang variabel dependen
dan masing variabel independen. Pada umumnya analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dari persentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2013). Analisis univariat dari penelitian ini, yaitu untuk
menghasilkan aplikasi Sleepy Melodies berbasis android, untuk
mengetahui respon ibu dan tenaga kesehatan terhadap aplikasi Sleepy
Melodies, serta untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik dari ibu
yang memiliki bayi usia 0-6 bulan yang ada pada saat penelitian di Klinik
Gria Bunda Ceria Kota Palembang
47
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
48
DAFTAR PUSTAKA
49
Khoirot, T. (2015). Pengembangan dan Uji Kelayakan Modul Pembelajaran
Microsoft Access 2010 Sebagai Bahan Ajar Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi Untuk Kelas XI SMK Negeri Bansari. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika. Universitas Negeri
Yogyakata. Yogyakarta.
Kucugoglu RN, PhD, Sibel et.al, 2016. Effect of White Noise in Relieving
Vaccination Pain in Premature Infants. Elsevier Pain Management Nursing
Vol 17 : 392-400
Mahayu, Putri. 2016. Buku Lengkap Perawatan Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Saufa
Moenir, A.S. (2010). Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Muhammad Noer. Hypnoteaching for Succes Learning (Yogyakarta: Pedagogia,
2010, hal.17)
Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Notoatmodjo, S. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pasalong, H. (2011). Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Pramono, dkk. (2005). Kolaborasi Flash, Dreamweaver, dan PHP Untuk Aplikasi
Website. Yogyakarta: Andi Offset.
Ramadhan, T., & Utomo, V.G (2014). Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk
Notifikasi Jadwal Kuliah Berbasis Android. Program Studi Teknik
Informatika. STMIK Provinsi Semarang. Vol. 5. No. 2. Hal. 47–55.
R.P., Luh Arida Ayu., & I Gede S.A. (2018). Analisis Data Kuisioner Kepuasan
Pengguna Aplikasi Pembelajaran Bebantenan. E-Jurnal Matematika. Vol. 7.
No. 3. Hal. 286–290.
Safaat, N.H. (2011). Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan
Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika.
Saryono & Anggraini, M.D. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Septi W.A., & Ratminto. (2005). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
50
Sinambela, dkk. (2011). Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara.
Soetjiningsih. 2017. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosadakarya.
Sudaryono, dkk. (2013). Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
The Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH). 2015. Basic Hypnotherapy
Certified Hypnotist (CH) Student Manual. Jakarta: The Indonesian Board of
Hypnotherapy.
Windasari, I.P., & Rizki, R.Y. (2016). Aplikasi Mobile Kartu Menuju Sehat (M-
KMS). Jurusan Sistem Komputer. Universitas Diponegoro. Vol. 6 No. 2.
Yulianti, L. (2018). Pengembangan Mobile Application Berbasis Android
Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Untuk Siswa Kelas XI Akuntansi 1
SMK Negeri 2 Magelang Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta.
Yuntoto, S. (2015). Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media
Pembelajaran Kompetensi Pengoperasian Sistem Pengendali Elektronik
Pada Siswa Kelas XI SMKN 2 Pengasih. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Teknik Elektro. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
51
LAMPIRAN
52
Lampiran 2. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Meilicha Anggraini Pratiwi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi D-IV Kebidanan
4 NIM PO.71.24.2.17.022
5 Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 06 Mei 1999
7 E-mail ichameilischa@gmail.com
8 Nomor Handphone 081368677062
B. Riwayat Pendidikan
Tahun Masuk Institusi
2005-2011 SD YP INDRA Palembang
2011-2014 SMP Negeri 1 Palembang
2014-2017 SMA Negeri 1 Palembang
53
Kritis
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian haris
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengena sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Progam Kreativitas Mahasiswa
(PKM) Penelitian.
(Meilicha Anggraini P)
54
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Nabilah Vista
gelar)
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi D-IV Kebidanan
4 NIM/NIDN PO.71.24.2.17.024
5 Tempat Tanggal Lahir Palembang, 24-07-1999
6 Email Bellasta24@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0895 6322 6739
B. Riwayat Pendidikan
Tahun Masuk Institusi
2005-2011 SD Negeri 95 Palembang
2011-2014 SMP Negeri 15 Palembang
2014-2017 SMA Negeri 3 Palembang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian haris
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengena sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Progam Kreativitas Mahasiswa
(PKM) Penelitian.
55
Anggota Peneliti
(Nabilah Vista)
56
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
57
Enkerang
10 Sekretaris HMJP periode HMP D-IV Kebidanan 2019
2018-2019 Poltekkes Palembang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian haris
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengena sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Progam Kreativitas Mahasiswa
(PKM) Penelitian.
(Rita Rukmawati)
58
Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Lembaga
Terbaik III Cabang Syarhil ke IV
2 Pengembangan 2017
Tingkat Kecamatan Sematang Borang
Tilawatil Qur’an
D4 Kebidanan
3 IP Terbaik IV semester I Poltekkes 2018
Palembang
D4 Kebidanan
4 IP Terbaik II semester II Poltekkes 2018
Palembang
59
Palembang
Direktur Poltekkes
Penerima Beasiswa Mahasiswa
7 Kemenkes 2019
Berprestasi Semester III
Palembang
The Indonesian
2019
12 Certified of Hypnotism Board of
Hypnotherapy
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian haris
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengena sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Progam Kreativitas Mahasiswa
(PKM) Penelitian.
(Wahida Rahmawati)
60
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
Nama Lengkap (dengan Sari Wahyuni, SST, M.Keb.
1
gelar)
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Dosen
4 NIP 198502252008122002
5 NIDN 4002258501
6 Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 25 Februari 1985
7 E-mail sariwahyuniplg@gmail.com
8 Nomor Telepon/ HP 085268353044
Jln. Jend Sudirman Komp RSMH
9 Alamat Kantor
No.1365 Palembang 30126
10 Nomor Telepon/ Faks 0711-373104
- Konsep Kebidanan
- Asuhan Kehamilan
11 Mata Kuliah Yang Diampu - Organisasi Manajemen Pelayanan
Kebidanan
- Mutu Pelayanan Kebidanan
B. Riwayat Pendidikan
Tahun
Gelar Akademik Nama Institusi Jurusan
Masuk/Lulus
Universitas
S1/Sarjana Kebidanan 2005 – 2006
Padjadjaran
Univeristas
S2/Magister Kebidanan 2013 – 2016
Brawijaya
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber Jumlah
1 2015 The Role of T Helper Subsets in the Universitas 40.000.000,-
61
Pregnancy Outcomes of Pregnant Brawijaya
Pristane-Induced Lupus Mice Model
Natural antioxidants intake after
exercise can reduce Risbinakes
2 2016 2016 7.500.000,-
Malondialdehyde (MDA) level in
the preterm pregnant.
Perbedaan Nyeri Persalinan Dan
Kecemasan Ibu Bersalin Antara
Yang Mendapatkan Terapi Murottal Risbinakes
3 2018 2018 7.500.000,-
Qur’an Dan Musik Klasik Di BPM
Teti Herawati Palembang Tahun
2018
E-Modul Berbasis Android Pada DIPA
Materi Hypnoprenatal Untuk Poltekkes
Meningkatkan Hasil Belajar Kemenkes 10.000.000,-
4 2019
Mahasiswa Di Prodi D3 Kebidanan Palembang
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 2019
Muhammadiyah Palembang
Vol/ Nomor/
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Tahun
1 Perbedaan Nyeri Persalinan
Pada Ibu Yang Mendapatkan
Jurnal Kesehatan 14/2/Desember
Terapi Murottal Qur’an Dan
Poltekkes Palembang 2019
Musik Klasik Di Klinik
Bersalin Kota Palembang
62
Jumlah
No Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman
Asuhan Neonatus Bayi dan
1 Balita Penuntun Belajar 2014 164 EGC
Praktik Klinik
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian haris
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengena sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan sebagai dosen pembimbing dalam pengajuan Proposal Progam
Kreativitas Mahasiswa (PKM) Penelitian.
63
Lampiran 3 Lembar Penilaian Ahli Media
Yang Terhormat,
…………………………
Kami ingin meminta bantuan Ibu/Bapak agar dapat mengisi angket ini.
Angket ini ditujukan untuk mengetahui pendapat Ibu/Bapak terhadap kelayakan
media Aplikasi Sleepy Melodies Berbasis Android. Penilaian, saran, dan koreksi
dari Ibu/Bapak akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas aplikasi Sleepy Melodies ini. Atas perhatian dan ketersediaan Ibu/Bapak
kami mengucapkan terima kasih.
A. Petunjuk Pengisian
1. Ibu diharapkan mengisi dengan tanda ceklist ( √ ) pada kolom jawaban yang
tersedia sesuai dengan penilaian yang ada.
2. Kriteria penilaian :
5 = Sangat Layak
4 = Layak
3 = Cukup Layak
2 = Tidak Layak
1 = Sangat Tidak Layak
B. Aspek Penilaian
Alternatif Pilihan
No Pernyataan
5 4 3 2 1
1 Media aplikasi Sleepy Melodies
yang dikembangkan dapat
digunakan secara efektif dan efisien.
2 Media aplikasi Sleepy Melodies
dapat digunakan secara komunikatif
(Group Discussion)
3 Media aplikasi Sleepy Melodies
dapat dikelola dengan mudah.
4 Media aplikasi Sleepy Melodies
dapat dioperasikan dengan mudah.
5 Petunjuk penggunaan disampaikan
secara jelas.
64
6 Aplikasi Sleepy Melodies yang
digunakan tepat.
7 Pemilihan warna yang digunakan
sesuai.
8 Pemilihan font huruf yang
digunakan sesuai.
9 Desain tombol yang digunakan
sesuai.
10 Tata letak pola desain yang
digunakan sesuai.
11 Tampilan gambar dan video yang
ada sesuai dengan materi.
12 Keseimbangan proporsi gambar dan
video digunakan sesuai.
13 Pemilihan efek suara yang
digunakan sesuai.
14 Desain media aplikasi Sleepy
Melodies rapi.
15 Media aplikasi Sleepy Melodies
didesain secara menarik.
Sumber : Diadopsi dari Lembar Validasi Ahli Media Penelitian Leny Yulianti
(2018) Dengan Judul Skripsi Pengembangan Mobile Application Berbasis
Android Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Untuk Siswa Kelas XI Akuntansi
1 SMK Negeri 2 Magelang Tahun Ajaran 2016/2017.
65
tampil
dan
sebagai ibu halaman
password
menu
a. Tampil
menu
record
a. Menyentu
sounds
Melihat h Sound
b. Berbagai
menu of white
suara
4 Sounds of noise
white
White b. Memilih
noise yang
Noise sounds of
telah
white oise
disediakan
berhasil
terputar.
Tampil
Melihat Menyentuh Materi
5 menu /tap ikon tentang
Materi Materi bayi
Tampil
Melihat
Menyentuh Video
menu
6 ikon video edukasi
Video
edukasi tentang
edukasi
bayi.
Menyentuh/t Tampil
Melihat
ap icon petunjuk
6 menu
Petunjuk penggunaan
Petunjuk
aplikasi
Melihat
Menyentuh/t Tampil data
9 menu
ap About Us About Us
About Us
Sumber : Diadopsi dari Jurnal Ramadhan, T., & Utomo, V.G (2014) dengan
judul Rancang Bangun Aplikasi Mobile Untuk Notifikasi Jadwal
Kuliah Berbasis Android.
D. Kesimpulan
Media Aplikasi Immunecare Berbasis Android ini dinyatakan *):
1. Sangat Tidak Layak digunakan di lapangan (skor : 0 - 20)
2. Tidak Layak digunakan di lapangan (skor : 21 - 40)
3. Cukup Layak digunakan di lapangan dengan revisi (skor : 41 - 60)
4. Layak digunakan di lapangan dengan revisi (skor : 61- 80)
5. Sangat Layak digunakan di lapangan tanpa revisi (skor : 81-100)
*) Lingkari salah satu
67
Lampiran 4 Kuesioner Angket Respon Ibu Terhadap Aplikasi Sleepy Melodies
KUESIONER PENELITIAN
Tanggal :
A. Identitas Responden No. Responden :
1. Nama Ibu :
2. Usia Ibu :
3. Pendidikan Ibu : a) Tidak Tamat SD / Tamat SD
b) Tamat SMP
c) Tamat SMA
d) Tamat Akademik / Sarjana
4. Pekerjaan Ibu :
5. Nama Bayi dan Tanggal Lahir Bayi :
6. Alamat :
7. No. Handphone (Whatsapp) :
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
5 4 3 2 1
1 Saya senang mendapatkan
bantuan untuk menenangkan anak
dengan Aplikasi Sleepy Melodies
ini
2 Aplikasi Sleepy Melodies
membuat saya nyaman untuk
menenagkan anak
3 Aplikasi Sleepy Melodies
memudahkan saya untuk
memahami kondisi anak.
4 Tampilan keseluruhan aplikasi
68
Sleepy Melodies ini menarik.
5 Aplikasi Sleepy Melodies ini
mudah dioperasikan.
6 Menu yang ada dalam aplikasi
Sleepy Melodies ini menarik.
7 Komposisi warna dan tampilan
aplikasi Sleepy Melodiesini
serasi.
8 Gambar dalam aplikasi Sleepy
Melodies ini menarik dan
memiliki keterangan yang jelas.
9 Tata letak teks dan animasi dalam
aplikasi Sleepy Melodies
menarik.
10 Materi dalam aplikasi Sleepy
Melodies ini tersusun dengan rapi
sehingga mudah dipahami.
11 Bahasa dalam aplikasi Sleepy
Melodies mudah dipahami.
12 Di dalam aplikasi Sleepy
Melodies tidak terdapat kalimat
yang ambigu atau
membingungkan
13 Petunjuk penggunaan aplikasi
Sleepy Melodies dapat dipahami
dengan jelas.
15 Menurut saya aplikasi Sleepy
Melodies seperti ini perlu
digunakan untuk pelayanan
kesehatan lainnya guna
memudahkan pekerjaan ibu dan
tenaga kesehatan.
Sumber : Diadopsi dari R.P., Luh Arida Ayu., & I Gede S.A. (2018) dengan judul
jurnal Analisis Data Kuisioner Kepuasan Pengguna Aplikasi
Pembelajaran Bebantenan.
69
Lampiran 5 Kuesioner Angket Respon Bidan Terhadap Aplikasi Sleepy Melodies
ANGKET RESPON BIDAN
Nama : ........................................
No. Responden : ........................................
: ........................................
Angket ini berisikan butir – butir pernyataan yang dimaksudkan untuk mengetahui
pendapat bidan tentang Aplikasi Android Sleepy Melodies Sebagai Media dalam
membantu ibu dan tenaga kesehatan untuk menenangkan bayi di Klinik Gria
Bunda Ceria. Untuk itu berikan respon atau pendapat pada angket ini sesuai
dengan petunjuk yang diberikan.
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Aplikasi Sleepy Melodies dapat digunakan untuk
menenangkan bayi
2 Aplikasi Sleepy Melodies dapat mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu.
3 Aplikasi Sleepy Melodies memudahkan saya untuk
memperjelas kondisi bayi yang sedang rewel
4 Tampilan keseluruhan aplikasi Sleepy Melodies ini
menarik.
5 Aplikasi Sleepy Melodies ini mudah dioperasikan.
6 Menu yang ada dalam aplikasi Sleepy Melodies ini
70
menarik.
7 Komposisi warna dan tampilan aplikasi Sleepy
Melodies ini serasi.
8 Gambar dalam aplikasi Sleepy Melodies ini menarik
dan memiliki keterangan yang jelas.
9 Tata letak teks dan animasi dalam aplikasi Sleepy
Melodies menarik.
10 Materi dalam aplikasi Sleepy Melodies ini meliputi
pengetahuan tentang bayi
11 Aplikasi Sleepy Melodies dapat mempersingkat
waktu dalam menenangkan anak
12 Di dalam aplikasi Sleepy Melodies tidak terdapat
kalimat yang ambigu atau membingungkan.
13 Aplikasi Sleepy Melodies dapat digunakan dengan
mudah.
14 Aplikasi ini dapat digunakan sebagai sarana ibu
menangkan bayi ketika rewel
15 Aplikasi Sleepy Melodies dapat mempersingkat
waktu pelayanan imunisasi dasar.
16 Fitur pada aplikasi Sleepy Melodies sudah berjalan
dengan baik dan aplikasi Sleepy Melodies mudah
diinstall.
17 Aplikasi Sleepy Melodies memenuhi kualitas
sebagai media membantu menenagkan anak
Sumber : Diadopsi dari Angket Penilaian Ahli Dalam Penelitian Singgih Yuntoto
(2015) dengan judul skripsi Pengembangan Aplikasi Android Sebagai
Media Pembelajaran Kompetensi Pengoperasian Sistem Pengendali
Elektronik Pada Siswa Kelas XI SMKN 2 Pengasih.
71
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Jalan Jenderal Sudirman KM 3,5 Nomor 1365 Samping Masjid Ash-Shoffa
Komplek RS Moh. Hoesin Palembang 30126 Telepon / Faksimil : (0711) 360952
Website : www.poltekkespalembang.ac.id Email : poltekkes_palembang@yahoo.com
72
1