Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Ibu
Hamil
Oleh
NABILAH VISTA
NIM. PO.71.24.4.21.025
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KOMPREHENSIF
Disusun Oleh
Nabilah Vista
PO.71.24.4.20.024
Menyetujui,
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
ii
Elita Vasra, SST, M.Keb
NIP. 197305191993012001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan komprehensif
terkait Asuhan Kebidanan pada ibu hamil. Penulisan Laporan komprehensif ini
dilakukan dalam rangka memenuhi tugas praktik Asuhan Kebidanan Holistik
Kehamilan pada Program Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Palembang. Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini
kami juga mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................................3
C. Ruang Lingkup.................................................................................................3
D. Manfaat.............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
KAJIAN KASUS DAN TEORI.......................................................................................5
A. Kajian Masalah Kasus......................................................................................5
B. Kajian Teori......................................................................................................5
1. Konsep Kehamilan............................................................................................5
2. Hipertensi dalam Kehamilan...........................................................................9
a. Definisi...............................................................................................................9
b. Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan...........................................................10
c. Penilaian Klinik................................................................................................12
d. Patofisiologi......................................................................................................13
e. Etiologi dan Predisposisi...................................................................................15
f. Tanda dan Gejala..............................................................................................16
g. Faktor Resiko....................................................................................................17
h. Diagnosis Hipertensi.........................................................................................17
i. Komplikasi........................................................................................................18
j. Penanganan.......................................................................................................18
BAB III...........................................................................................................................20
TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN.................................................................20
A. Data Subjektif.................................................................................................20
B. Data Objektif (O)............................................................................................22
C. Analisis (A)......................................................................................................23
D. Penatalaksanaan (P).......................................................................................24
E. Pembahasan....................................................................................................27
v
BAB IV............................................................................................................................29
PENUTUP.......................................................................................................................29
A. Kesimpulan......................................................................................................29
B. Saran................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................vi
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan
termasuk salah satu dari tiga penyebab mortalitas dan morbiditas ibu bersalin. Di
Indonesia angka mortalitas dan morbiditas ibu yang disebabkan oleh hipertensi
masih cukup tinggi. Hal ini disebakan karena etiologi yang tidak jelas, juga oleh
perawatan dalam persalinan masih ditangani oleh petugas non medik dan sistem
rujukan yang belum sempurna. Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami oleh
semua lapisan ibu hamil sehingga pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi
dalam kehamilan harus benar-benar dipahami oleh semua tenaga medik baik di
pusat maupun di daerah. (Prawihardjo, 2016).
1
tempat tinggal. Diantara penduduk perempuan usia 10-54 tahun terdapat
kehamilan pada usia sangat muda (<15 tahun) meskipun dengan proporsi yang
sangat kecil (0,02%) terutama terjadi di perdesaan (0,03%). Proporsi kehamilan
pada usia remaja (15-19 tahun) adalah 1,97%, pedesaan (2,71%) lebih tinggi
dibanding perkotaan (1,28%)
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya pengkajian mendalam pada ibu hamil dengan
hipertensi kronik.
b. Tersusunya identifikasi diagnosa/masalah kebidanan berdasarkan
data subyektif dan data obyektif ibu hamil dengan hipertensi
kronik.
c. Diketahuinya kebutuhan segera pada ibu hamil dengan hipertensi
kronik.
d. Tersusunnya rencana tindakan yang akan dilakukan pada kasus ibu
hamil dengan hipertensi kronik.
e. Terlaksananya tindakan untuk menangani kasus ibu hamil dengan
hipertensi kronik.
f. Terlaksananya evaluasi untuk menangani kasus ibu hamil dengan
hipertensi kronik.
g. Tersusunnya pendokumentasian kasus ibu hamil dengan hipertensi
kronik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan pelayananan
kebidanan yang berfokus pada masalah kesehatan ibu hamil yang masuk dalam
asuhan kebidanan kehamilan.
3
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Pengembangan ilmu ke dalam praktik yang bisa meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman secara langsung, sehingga
menambah wawasan dalam menerapkan asuhan kebidanan pada kasus
kehamilan dengan hipertensi kronik
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman teori, memperdalam
ilmu, dan menerapkan asuhan terkait kehamilan dengan hipertensi
kronik.
b. Bagi Tenaga Kesehatan di PMB
Diharapkan dapat memberikan informasi bagi tenaga kesehatan
khususnya bidan di Puskesmas mengenai penanganan kehamilan
dengan hipertensi.
c. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan gambaran terkait
kejadian kehamilan dengan hipertensi kronik.
4
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI
B. Kajian Teori
1. Konsep Kehamilan
a. Definsi Kehamilan
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang terjadi bila sel telur
(ovum) dibuahi dan berkembanng sampai menjadi janin (fetus) yang
matang (aterm). Kehamilan juga dapat didefinisikan sebagai
dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi, yaitu bertemunya sel telur dan
sperma, sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Aprilia, 2019)
Menurut Dartiwen dan Nurhayati (2019) Kehamilan merupakan
suatu proses dari kehidupan seorang wanita yang akan menyebabkan
adanya perubahan pada wanita tersebut. Perubahan – perubahan itu
5
tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi, seperti faktor fisik,
psikologis, lingkungan, sosial budaya dan ekonomi.
b. Tanda Kehamilan
Menurut Hutahean, 2013 tanda dan gejala kehamilan dibagi menjadi
tiga yaitu :
1) Tanda presumtif
Tanda presumtif yaitu tanda duga hamil yaitu amenore, morning
sickness; sering buang air kecil, serta payudara membesar dan
tegang
2) Tanda mungkin Hamil
Tanda mungkin hamil diantaranya
a) Pembesaran abdomen (12 minggu).
b) Tanda piskacek, yaitu pertumbuhan Rahim tidak sama ke
semua arah,tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah
implantasi plasenta sehingga bentuk rahim tidak simetris
(usia 4-6 minggu).
c) Tanda hegar,yaitu perubahan pada isthmus uteri yang
menyebabkan isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak
(usia 6 minggu).
d) Tanda doogell,yaitu pelunakan pada leher Rahim akibat
peningkatan vaskularisasi (usia 8 minggu).
e) Tanda chadwick, yaitu warna merah tua atau kebiruan pada
vagina akibat vaskularisasi (usia 6-8 minggu).
f) Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi uterus yang
datangnya sewaktu-waktu, tidak beraturan dan tidak
mempunyai irama tertentu (akhir trimester pertama).
g) Tes kehamilan (testpack) positif (usia 7-10 hari setelah
konsepsi).
3) Tanda pasti Hamil
Tanda pasti hamil yaitu terdengarnya denyut jantung janin, adanya
6
pergerakan janin (usia 19 minggu), dan terlihatnya fetus dalam USG
(usia 5-6 minggu) (Hutahean, 2013)
a) Uterus
Uterus akan membesar pada awal kehamilan. Hal ini dikarenakan
terjadi peningkatan kadar estrogen dan progesterone. Berat uterus
normal kurang lebih 30 gram, namun pada akhir kehamilan (40
minggu) menjadi 1.000 gram,dengan panjang lebih kurang 20 cm
dan tebal dinding lebih kurang 2,5 cm. Pada awal kehamilan
sering terjadi pengeluaran cairan vagina yang lebih banyak,
namun hal ini merupakan keadaan yang fisiologis.
b) Vagina
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormone
estrogen. Hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah,agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut tanda
chadwick. Warna porsiopun tampak lebab (livide).
c) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditis sampai terbentuknya plasenta di usia kehamilan kira-
kira 16 minggu. Korpus luteum graviditis berdiameter kurang
lebih 3 cm. Ovarium akan mengecil setelah plasenta terbentuk.
d) Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormone
somatommamotropin, estrogen dan progestron, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Pada usia kehamilan 12 minggu ke atas
dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih,
7
disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjer-kelenjer
asinus yang mulai bersekresi, terjadi hiperpigentasi, sehingga
warna areola menjadi lebih gelap.
e) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi bagian
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone
hormone (MSH) yang meningkat. Hormon MSH merupakan salah
satu hormone yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis
f) Sistem Kardiovaskuler
Sirkusi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi plasenta, Uterus yang membesar dengan pembuluh-
pembuluh darah yang membesar pula.
g) Sistem Respirasi
Seorang ibu hamil trimester 1 secara fisiologis tidak mengalami
gangguan pernapasan.Kehamilan yang lebih lanjut tidak jarang
mengeluhkan adanya sesak dan napas pendek. Hal ini ditemukan
pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan
oleh uterus yang membesar kea rah diafragma, sehingga
diafragma kurang leluasa bergerak.
h) Sistem Pencernaan
Pada kehamilan terdapat perasaan mual (nausea) pada bulan-
bulan pertama kemungkinan akibat kadar hormone estrogen yang
meningkat. Makanan lebih lama berada dalam lambung dan apa
yang dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin
baik untuk reabsorpsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi,
yang memang merupakan salah satu keluhan utama ibu hamil.
i) Sistem Perkemihan
Saat hamil kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai
membesar pada bulan-bulan pertama, sehingga timbul keinginan
untuk berkemih. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.
8
2) Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester 1
Menurut Hutahean, 2013 Perubahan psikologis yang sering terjadi
pada ibu hamil trimester pertama adalah sebagai berikut :
9
dipakai lagi, kecuali edema generalisata (anasarka). Perlu dipertimbangkan
faktor resiko timbulnya hipertensi dalam kehamilan, bila didapatkan
edema generalisata, atau kenaikan berat badan >0,57 kg/minggu.
Primigravida yang mempunyai kenaikan berat badan rendah, yaitu <0,34
kg/minggu, menurunkan resiko hipertensi, tetapi menaikan resiko berat
badan bayi rendah (Prawihardjo, 2016).
10
Pada pasien yang sudah mendapat pengobatan ACE inhibitors,
ARB atau Hidroklorotiazid sebelum hamil segera dihentikan
setelah mengetahui dirinya hamil karena dapat menyebabkan
kelainan kongenital. Wanita hamil dengan hipertensi kronis tetap
disarankan untuk diet rendah garam dengan mengurangi asupan
garam.
Prinsip pengobatan hipertensi kronis tanpa komplikasi pada
wanita hamil adalah mempertahankan tekanan darah kurang dari
150/100 mmHg. Jangan memberikan pengobatan hingga tekanan
darah diastolik kurang dari 80 mmHg. Pada wanita hamil dengan
gangguan target organ karena hipetensi kronis harus
mempertahankan tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg.
Terminasi kehamilan dilakukan pada usia kehamilan lebih dari 37
minggu dengan atau pun tanpa pengobatan antihipertensi
sebelumnya. Pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu
diharapkan terminasi kehamilan setelah pemberian kortikosteroid
selesai (John J.E Wantania, 2015).
11
Sumber : Prawirohardjo, 2016
12
c. Penilaian Klinik
Gambar 2.1
Penilaian Klinik Hipertensi dalam Kehamilan
(Sumber : Prawirohardjo, 2013)
13
d. Patofisiologi
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui
dengan jelas. Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi
dalam kehamilan, tetapi tidak ada satu pun teori yang dianggap mutlak
benar. Teori-teori yang sekarang banyak dianut adalah (Prawirohardjo,
2013).
14
Produksi oksidan pada manusia adalah suatu proses normal,
karena oksidan memang dibutuhkan untuk perlindungan tubuh.
Adanya radikal bebas dalam darah, maka hipertensi dalam kehamilan
disebut “toxaemia”. Radikal hidroksil akan merusak membran sel,
yang mengandung banyak asam lemak tidak jernih menjadi peroksida
lemak. Peroksida lemak selain akanmerusak membran sel, juga akan
merusak nukleus dan protein sel endotel. Produksi oksidan (radikal
bebas) dalam tubuh yang bersifat toksis, selalu diimbangi dengan
produksi antioksidan.
15
vasopresor pada hipertensi dalam kehamilan sudah terjadi pada
trimester I (pertama). Peningkatan kepekaan pada kehamilan yang
akan menjadi hipertensi dalam kehamilan, sudah dapat ditemukan
pada kehamilan dua puluh minggu. Fakta ini dapat dipakai sebagai
prediksi akan terjadinya hipertensi dalam kehamilan.
5) Teori Genetik
Ada faktor keturunan dan familal dengan model gen tunggal.
Genotipe ibu lebih menentukan terjadinya hipertensi dalam
kehamilan secara familial jika dibandingkan dengan genotipe janin.
Telah terbukti bahwa pada ibu yang mengalami preeklampsia, 26%
anak perempuannya akan mengalami preekalmpsia pula, sedangkan
hanya 8% anak menantu mengalami preeklampsia
16
1) Kehamilan pertama (primigravida)
2) Penambahan berat badan yang signifikan selama kehamilan,
dimana melebihi penambahan yang disarankan sesuai perhitungan
Indeks Massa Tubuh (IMT >30).
3) Penyakit penyerta dalam kehamilan seperti diabetes mellitus,
ginjal, gangguan hati, gangguan peredaran darah.
4) Kelainan darah seperti trombophilia. Trombophilia adalah suatu
keadaan dimana terjadinya perubahan pada dinding pembuluh
darah yang mengakibatkan terjadinya perubahan tekanan darah,
yang diakibatkan karena produksi dari thrombin yang lebih dari
abnormal. Faktor pendukung terjadinya trombophilia diantaranya
karena faktor herediter, kebiasaan tidak baik seperti merokok,
efek penggunaan alat kontrasepsi serta gangguan peredaran darah.
5) Kelainan autoimun dimana terjadi ketidaksesuaian antara
imunitas ibu dan imunitas yang terbentuk pada janin, sehingga
ketidaksesuaian tersebut menyebabkan respon yang menyebabkan
keabnormalan dalam kehamilan.
6) Kehamilan multiple.
7) Sindroma antiphospolipid.
8) Usia ibu terlalu muda atau terlalu tua (Husin, 2013)
17
g. Faktor Resiko
Terdapat banyak faktor resiko untuk terjadinya hipertensi dalam
kehamilan, yang dapat dikelompokkan dalam faktor resiko sebagai berikut.
1) Primigravida, primipaternitas.
2) Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel,
diabetes mellitus, hidrops fetalis, bayi besar.
3) Umur yang ekstrim.
4) Riwayat keluarga pernah preeklampsi/eklampsia.
5) Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum
hamil.
6) Obesitas (Prawihardjo, 2014).
h. Diagnosis Hipertensi
Hipertensi dalam kehamilan mencakupi hipertensi karena kehamilan
dan hipertensi kronik (meningkatnya tekanan darah sebelum usia
kehamilan 20 minggu). Nyeri kepala, kejang dan hilangnya kesadaran
sering berhubungan dengan hipertensi dalam kehamilan. Keadaan lain
yang dapat mengakibatkan kejang ialah epilepsi, malaria, trauma kepala,
meningitis, ensefalitis, dan lain-lain.
18
i. Komplikasi
1) Jangka Pendek (Mustafa et al., 2012; Malha et al., 2018)
a) Pada Ibu
Eklampsia, hemoragik, isemik stroke, kerusakan hati
(HELL sindrom), gagal hati, disfungsi ginjal, persalinan
cesar, persalinan dini, dan abruptio plasenta.
b) Pada Janin
Kelahiran preterm, induksi kelahiran, gangguan
pertumbuhan janin, sindrom pernapasan, kematian janin
2) Jangka Panjang
Wanita yang mengalami hipertensi saat hamil memiliki risiko
kembali mengalami hipertensi pada kehamilan berikutnya, juga
dapat menimbulkan komplikasi kardiovaskular, penyakit ginjal
dan timbulnya kanker. Hipertensi pada kehamilan dapat
berkembang menjadi pre-eklampsia, eklampsia dan sindrom
HELLP. Kemudian dapat bermanifestasi dengan kejadian serebral
iskemik atau hemoragik pada pra, peri, dan postpartum menjadi
penyakit stroke. Gejala pre-eklampsia/eklampsia adalah sakit
kepala, gangguan penglihatan (kabur atau kebutaan) dan kejang.
Hal ini dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian bagi ibu
dan janin bila tidak segara dilakukan penanganan (Vidal et al.,
2011).
j. Penanganan
1) Hipertensi Karena Kehamilan Tanpa Proteinuria
Tangani secara rawat jalan
a) Pantau tekanan darah, urin (untuk proteinuria) dan kondisi
janin setiap minggu.
b) Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai
preeklampsia ringan.
c) Jika kondisi janin memburuk atau terjadi pertumbuhan
janin terhambat, rawat untuk penilaian kesehatan janin.
19
d) Beri tahu pasien dan keluarga tanda bahaya dan gejala
preeclampsia atau eklampsia.
e) Jika tekanan darah stabil, janin dapat dilahirkan secara
normal (Saifuddin, 2014).
2) Preeklampsi Ringan
Jika belum ada perbaikan, lakukan penilaian 2 kali seminggu
secara rawat jalan:
a) Pantau tekanan darah, urin (untuk proteinuria), refleks,
dan kondisi janin.
b) Konseling pasien dan keluarganya tentang tanda-tanda
bahaya preeclampsia dan eklampsia.
c) Diet biasa dan lebih banyak istirahat.
20
BAB III
TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
2. Keluhan
Ny. E datang ke bidan mengaku sudah terlambat haid 1 bulan dan hasil
testpacknya (+), ingin memeriksakan kehamilannya. Akhir-akhir ini ibu
sering pusing dan merasa mudah lelah
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 11 tahun
b. Siklus Haid : 28 hari
c. Lama Haid : 5 hari
d. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
e. Disminorhea : Kadang –kadang.
f. HPHT : 13 Juli 2021
g. HPL : 20 April 2022
21
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Hami Tahun UK Jenis Penolong JK BB Ket.
l ke Lahir Persalina
n
1 2002 aterm spontan bidan L 3100 gr Hidup
K
2 2004 aterm spontan bidan PR 3000 gr Hidup
5. Riwayat Kesehatan
2) Hidrasi
a) Jenis Cairan yang diminum :
Air putih, sesekali minum teh/kopi
b) Jumlah cairan yang diminum :
22
± 6 -7 gelas airputih/ hari
c. Personal Hygiene
1) Mandi : 2 kali/hari
2) Gosok Gigi : 2 kali/hari
3) Ganti Pakaian : 2 kali/hari, ganti pakaian dalam 2 kali/hari
d. Aktivitas Fisik :
.. Tidak pernah olahraga, hanya melakukan aktivitas rumah tangga.
7. Riwayat Psikososial
Klien merasa cemas dengan keadaan hipertensi yang dialaminya.
23
4) Pernapasan : 21x/ menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
Rambut tidak rontok, tidak ada ketombe, muka tidak bengkak dan
tidak pucat, sklera putih, konjungtiva merah muda, telinga simetris,
bersih, tidak ada tanda infeksi, hidung bersih, tidak ada polip, mulut
bersih, tidak ada sariawan, tidak ada karies gigi.
b. Leher :
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan
kelenjar limfe dan tidak ada pelebaran vena jugularis
c. Dada :
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, puting.menonjol,
areola hiperpigmentasi, colostrum belum keluar.
d. Abdomen :
Tidak ada luka bekas SC, tidak ada nyeri tekan, Palpasi : Ballotement
belum teraba
e. Genetalia :
Tidak ada riwayat keputihan, tidak ada haemoroid
f. Ekstremitas :
1) Atas : kuku tidak pucat, tidak oedema
2) Bawah : kuku tidak pucat, tidak oedema, tidak varises
3. Pemeriksaan Penunjang :
Plano test (+)
C. Analisis (A)
Diagnosis :
24
D. Penatalaksanaan (P)
No. Tindakan Rasionalisasi
1 Memberitahu klien mengenai Klien berhak mendapatkan
hasil pemeriksaan. Tekanan darah informasi tentang keadaanya.
Ny.E tinggi (180/100 mmHg) dan
yang lainnya dalam batas normal.
2 Memberitahu ibu bahwa ibu Hipertensi kronis merupakan
mengalami hipertensi kronik dan gangguan pada sistem peredaran
memberikan KIE kepada ibu darah, dimana tekanan darah
mengenai hipertensi kronik. mengalami peningkatan dari
keadaan normal yang terjadi
sebelum kehamilan mencapai usia
20 minggu (ibu telah memiliki
gangguan tersebut sebelum hamil)
dan berlanjut hingga 6 minggu
postpartum atau menetap serta
memiliki kadar protein urine < 300
mg atau ≤+1. (Husin, 2013).
25
(Prawirohardjo, 2013).
26
et all, 2018)
6 Memberitahukan metode Penatalaksanaan Non
farmakologi dan non Farmakologis terdiri dari
farmakologis yang dapat a. Dietary Approaches to
mengatasi hipertensi yang dialami Stop Hypertension
klien. (DASH), melakukan
olahraga atau aktifikas
fisik, mengurangi asupan
natrium, hindari konsumsi
alkohol, berhenti merokok,
faktor psikologi dan stress,
dan kalsium (Iri Kuswadi,
2019)
b. Beberapa jenis penanganan
non farmakologi yang
dapat dilakukan adalah
akupresur (akupuntur tanpa
jarum), terapi herbal, terapi
jus, pijat (massage), yoga,
aromaterapi, pernafasan
dan relaksasi, meditasi,
hypnosis dan perawatan
dirumah. (Ritu Jain, 2011)
Penatalaksanaan farmakologis
dielakukan dengan memberikan
anti hipertensi dimana obat yang
dianjurkan sebagai antihipertensi
pada ibu hamil dan menyusui
adalah Metildopa, clonidine, CCB,
Betabloker, Labetalol, ACE-I &
ARB, Hydrochlortiazid,
7 Menjelaskan kepada ibu Menjelaskan tanda bahaya
mengenai tanda bahaya kehamilan kehamilan khususnya menjelaskan
kepada klien dan keluarga tanda
27
bahaya dan gejala preeclampsia
atau eklampsia
8 Mengajarkan ibu teknik rileksasi Mengajarkan ibu teknik rileksasi
hypno untuk mengurangi dan hypno dengan mengajarkan ibu
kecemasan yang dirasakan Teknik hypnoself dan rileksasi
nafas dalam untuk mengurangi
kecemasan yang dirasakan ibu serta
menjelaskan kepada ibu untuk
mengelola stress karena akan
berdampak pada kehamilannya.
9 Memberikan terapi dan Memberikan terapi nifedipine 10
menjelaskan kepada ibu tentang mg 1x1 dan Paracetamol 500 mg
cara mengkonsumsinya 2x1 yang hanya di konsumsi jika
ibu merasa pusing
10 Menganjurkan klien melakukan Menganjurkan klien untuk
pemeriksaan lanjutan. memeriksakan diri ke dokter
spesialis kebidanan dan
menganjurkan klien untuk
melakukan test laboratorium
(protein urine) dan menganjurkan
klien untuk melakukan
pemeriksaan ulang 1 minggu
kemudian atau jika terdapat
keluhan.
E. Pembahasan
Pada kasus ini, klien mengalami hipertensi pada kehamilannya. Hal ini
mungkin saja dikarenakan ibu sudah memiliki Riwayat hipertensi sejak
sebelum hamil, hamil dengan faktor usia (>35 tahun), IMT tubuh ibu yang
berlebih, serta pola hidup yang cenderung tidak sehat. Setelah melakukan
Asuhan Kebidanan pada Ny. E G3P2A0 usia kehamilan 4 minggu dengan
hipertensi kronis dengan menerapkan manajemen asuhan kebidanan dapat
diambil kesimpulan:
28
1. Pada pengkajian data diperoleh hasil data subyektif ibu mengeluh
pusing, sakit kepala dan mudah lelah. Hasil pemeriksaan pada Ny. E
diperoleh keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TTV
(Tekanan Darah : 180/100 mmHg, Nadi : 100 x/menit, Pernapasan :
21 x/menit, Suhu: 36,5oC), BB : 70 kg, TB: 157 cm, IMT : 28,4,
LILA: 32 cm.
2. Pada langkah interpretasi data diperoleh diagnosa kebidanan yaitu
Ny. E G3P2A0 dengan hipertensi. Masalah yang muncul yaitu ibu
mengeluh pusing, sakit kepala dan mudah lelah. Kebutuhannya
adalah beri motivasi untuk melakukan pola hidup sehat dan
memenuhi kebutuhan nutrisi yang seimbang.
3. Perencanaan yang dilakukan adalah perawatan dirumah yaitu dengan
cara menerapkan pola hidup sehat, berikan ibu terapi obat Nifedipine
10 mg di minum 1x1 pada malam hari sesudah makan dan
Paracetamol 500 mg di minum 3x1 atau ketika ibu merasa pusing
saja, menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi
aktivitas sehari-hari, menganjurkan ibu untuk melakukan diet
seimbang dalam kehamilan dengan makan makanan yang tinggi
protein, rendah lemak, diet garam dan juga mengurangi
mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat.
4. Diagnosis kebidanan mengacu pada hasil pengkajian dari data
subjektif dan objektif. Intervensi sudah dilakukan secara
komperhensif, namun apabila tekanan darah klien masih tinggi
setelah mendapatkan intervensi secara farmakologi dan non-
farmakologi, kolaborasi dengan dokter spesialis obstetric dan
ginekologi serta pemeriksaan penunjang lainnya dibutuhkan untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kasus ini, kami dapat memahami secara nyata tentang asuhan yang
diberikan pada ibu hamil dengan hipertensi kronik. Asuhan kebidanan yang
diberikan pada Ny. E berjalan sesuai teori. Selain itu dari penatalaksanaan kasus
ini kami dapat:
1. Melakukan pengkajian mendalam pada ibu hamil dengan hipertensi
kronik.
2. Menyusun identifikasi diagnosa/masalah kebidanan berdasarkan data
subyektif dan data obyektif pada ibu hamil dengan hipertensi kronik.
3. Melakukan tindakan untuk menangani kasus ibu hamil dengan hipertensi
kronik
4. Melakukan evaluasi untuk menangani kasus ibu hamil dengan hipertensi
kronik
5. Melakukan pendokumentasian kasus ibu hamil dengan hipertensi kronik
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat memahami teori dan praktik pelaksanaan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi kronik
2. Bagi Bidan Pelaksana di PMB Teti Herawati
Diharapkan dapat menambah informasi mengenai asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan hipertensi kronik.
3. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan dapat mempraktikkan penanganan yang telah diberikan
ketika mengalami hipertensi pada kehamilan dan menyiapkan kehamilan
yang sehat serta menjaga nutrisi, pola hidup sehat, dan mengelola stress
untuk mengurangi faktor resiko terjadinya hipertensi pada kehamilan.
30
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian, dkk. 2012. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Husin, Farid. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung Seto
Kemenkes 2019, Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019
Malha et al., 2018. Hypertension in Pregnancy in Hypertension: A Companion to
Braunwald's Heart Disease (Third Edition) Ch 39. Elsevier
Mufdillah, dkk. 2012. Konsep Kebidanan Edisi Revisi. Yogyakarta: Nuha Medika
Mustafa, R., Ahmed, S., Gupta, A., et al., 2012. A comprehensive review of hypertension
in pregnancy. Journal of Pregnancy. Vol 2012.
Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Ritu Jain. 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta:
Gramedia
Saifuddin, Abdul Bari. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Vidal S.M., Schneck, M.J., Flaster, M.S., et al., 2011. Stroke- and pregnancyinduced
hypertensive sindromes. Women’s Health. Vol 7 (3): 283-92.
Wantania, J.E, John. 2015. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNSRAT. Manado
31