Oleh
NABILAH VISTA
PO.71.24.4.21.025
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
“Asuhan Kebidanan Holistik pada ibu bersalin dengan Ketuban Pecah Dini
(KPD) ”
Disusun Oleh
Nabilah Vista
PO.71.24.4.21.025
ii
Rosyati Pastuty, S.SiT, M.Kes Rina
NIP : 197210141992032002 Badge :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pendahuluan terkait
Asuhan Kebidanan pada Ibu bersalin. Penulisan Laporan Pendahuluan ini dilakukan
dalam rangka memenuhi tugas praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Kehamilan
Program Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Palembang. Laporan ini
terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih
iii
kepada :
1. Bapak Muhammad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Palembang,
2. Ketua Jurusan Kebidanan dan jajaran yang telah memfasilitasi dalam
pelaksanaan kegiatan praktik profesi
3. Pembimbing Akademik Ibu Rosyati Pastuty S.SiT, M.Kes dan ibu Rina selaku
pembimbing lahan praktik.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penulisan laporan pendahuluan
ini, sehingga masukan yang membangun kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................ii
iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I.....................................................................................................................................1
TINJAUAN TEORI...............................................................................................................1
A. Konsep Kehamilan...................................................................................................1
B. Emesis Gravidarum.................................................................................................5
C. Etiologi Emesis Gravidarum...................................................................................6
D. Patofisiologi...............................................................................................................6
E. Web of Caution (WOC) Emesis Gravidarum.........................................................8
F. Manifestasi Klinik....................................................................................................9
G. Pengaruh Emisis Gravidarum pada Ibu dan Janin..............................................9
H. Pemeriksaan Penunjang........................................................................................10
I. Penatalaksanaan.....................................................................................................10
J. Komplikasi..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
v
BAB I
TINJAUAN TEORI
Jalan lahir atau passage merupakan kondisi panggul ibu. Terdapat dua
bagian yaitu bagian keras dan bagian lunak. Bagian keras adalah tulang-tulang
panggul ibu, sedangkan bagian lunak terdiri dari otot, jaringan dan ligament.
Bagian lunak yang berperan dalam persalinan diantaranya segmen bawah
rahim, otot dasar panggul, vagina dan perinium. Selain itu otot-otot, jaringan
ikat dan ligament alat urogenital juga mempengaruhi persalinan (Fitriana &
Nurwiandani, 2018). Kemudian menurut Dutton, et al (2012) faktor jalan lahir
dapat mempengaruhi jalannya persalinan misalnya bagaimana panggul ibu,
riwayat cedera atau bedah panggul, kandung kemih penuh, prolaps kandung
kemih, dan rektokel.
c. Passenger
Aspek passanger terdiri dari janin, plasenta, dan air ketuban. Pada janin,
faktor yang mempengaruhi diantaranya berat badan janin, posisi janin didalam
perut ibu, presentasi dan bagian terbawah janin, sikap dan letak janin seperti
rasio kepala terhadap bahu, serta kondisi tali pusat. Selain itu, plasenta dan air
ketuban termasuk ke dalam bagian passenger. Letak perlekatan dan berat
plasenta, serta kondisi air ketuban juga dapat mempengaruhi proses
persalinan.
d. Position
e. Psychologic Response
Respon psikologi ibu merupakan bagian yang krusial saat persalinan. Saat
persalinan biasanya ibu merasa cemas atau menurunnya kemampuan ibu
karena ketakutan untuk mengatasi nyeri persalinan. Respon fisik terhadap
kecemasan dan ketakutan ibu yaitu dikeluarkannya hormon katekolamin.
Hormon tersebut menghambat kontraksi uterus dan aliran darah plasenta
(Manurung, 2011).
Terdapat banyak factor yang mempengaruhi psikologis ibu menurut
(Rohani et al., 2011) diantaranya adalah emosi dan persiapan intelektual,
pengalaman melahirkan sebelumnya, kebiasaan adat, dan dukungan dari orang
terdekat. Sejalan dengan itu, kondisi psikis ibu bersalin dipengaruhi oleh
adanya support system berupa dorongan positif, persiapan persalinan,
pengalaman lalu, dan strategi adaptasi atau coping (Sukarni & Wahyu. P,
2015)
4. Tanda Persalinan
a. Terjadinya His Permulaan
His persalinan memiliki sifat :
1) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
2) Sifatnya teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatannya makin besar
3) Kontraksi uterus menyebabkan perubahan uterus
4) Makin beraktivitas (jalan), kekuatan makin bertambah.
b. Bloody Show
Dengan his permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan
pendataran dan pembukaan, lendir yang terdapat dikanalis servikalis lepas, kapiler
pembuluhan darah pecah, yang menjadikan perdarahan sedikit.
c. Terjadinya Pengeluaran Cairan
Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek. Sabagian besar
KPD menjelang pembukaan lengkap tetapi kadang pecah pada pembukaan kecil
(Asrinah, 2014).
Tahapan persalinan normal terbagi atas 4 fase atau yang dikenal dengan istilah
kala dalam persalinan. Berdasarkan Buku Obstetri Fisiologi FK UNPAD (2011),
empat fase dalam persalinan normal adalah sebagai berikut:
a. Kala I
c. Kala III
Kala III atau yang dikenal dengan kala uri dimulai dari lahirnya bayi
hingga lahirnya plasenta. Pada fase ini dilakukan manajemen aktif kala III.
Setelah bayi lahir, terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta seperti uterus
membulat, terjadinya semburan darah, tali pusat memanjang, dan naiknya
fundus uteri, yang disebabkan oleh jatuhnya plasenta di Segmen Bawah
Rahim (SBR) yang disertai dengan kontraksi uterus. Pelepasan dan
pengeluaran plasenta serta membran, terjadi karena factor mekanis dan
hemostatis yang saling berhubungan. Lamanya kala uri yaitu hingga plasenta
lahir lengkap adalah 15-30 menit pada primigravida maupun multigravida
(Fitriana & Nurwiandani, 2018).
d. Kala IV
Saat ini, fokus utama dalam asuhan persalinan normal sudah mengalami
pergeseran paradigma. Awalnya fokus utama dalam asuhan persalinan adalah
menangani komplikasi, namun kini telah berubah menjadi mencegah komplikasi
baik pada ibu maupun bayi. Pencegahan komplikasi persalinan dapat dilakukan
dengan menerapkan pendekatan. Salah satunya dengan asuhan sayang ibu.
Asuhan sayang ibu merupakan salah satu aspek dari 5 benang merah dalam
persalinan. Asuhan ini adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya,
kepercayaan, dan keinginan ibu. Dengan menggunakan prinsip ini sangat membantu
ibu agar merasa aman dan nyaman dalam melalui proses persalinan. Pada persalinan
dengan prinsip ini, pada kala I ibu diberikan makan dan minum dalam rangka
memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi ibu bersalin yang tetap mengacu pada
filosofi kebidanan.
Menurut (WHO et al., 2015) dalam Buku Pedoman Praktik Esensial
Manajemen Terintegrasi dalam Asuhan Kehamilan, Persalinan, Pasca Persalinan,
dan Bayi Baru Lahir Edisi ke-3 dijelaskan mengenai rekomendasi terbaru perihal
pedoman kesehatan maternal dan perinatal. Panduan baru yang telah direvisi
memberikan bukti terbaru berlandaskan norma dan standar yang dapat diterapkan
oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan primer. Panduan ini bertujuan untuk
memberikan asuhan yang berkualitas dan terintegrasi selama kehamilan, persalinan
dan nifas baik bagi ibu maupun bagi bayi. Dalam buku ini WHO, UNFPA (United
Nations Population Fund), UNICEF (United Nations Children’s Fund), dan Bank
Dunia bersama-sama berfokus dalam upaya menurunkan angka mortalitas serta
mordibitas maternal dan perinatal dengan prinsip asuhan sayang ibu. Prinsip dan
peraturan pada setiap organisasi diatur oleh keputusan relevan dari pihak organisasi
dan setiap organisasi mengimplementasikan intervensi yang disebutkan di buku ini
berdasarkan prinsip dan peraturan antara bidang yang difokuskan. Adapun standar
asuhan pada persalinan berdasarkan pedoman dari buku ini adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi
1) Menjelaskan semua prosedur, meminta izin dan inform consent serta
mendiskusikan hasil temuan pada ibu.
2) Memberi informasikan mengenai progres persalinan kepada ibu.
3) Memberikan pujian dan dukungan selama proses persalinan kepada
ibu.
4) Melindungi privasi ibu selama melakukan tindakan, pemeriksaan dan
diskusi
5) Apabila ibu diketahui adalah ODHA, cari tahu apa yang ibu inginkan
dari pendamping persalinannya dan hargai keinginannya.
b. Hygine
1) Menganjurkan ibu untuk mandi atau melakukan personal hygine
termasuk pada daerah genital ibu selama proses persalinan
berlangsung.
2) Melakukan vulva hygine setiap sebelum pemeriksaan dalam
3) Mencuci tangan menggunakan sabun setiap sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan dalam.
4) Menggunakan sarung tangan steril ketika melakukan pemeriksaan
dalam
5) Memastikan kebersihan tempat persalinan dan lingkungannya, serta
membersihkan tempat persalinan jika terdapat kotoran
6) Tidak melakukan praktik pemasangan huknah (enema)
c. Nutrisi
1) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum sesuai keinginannya
selama persalinan berlangsung.
2) Meminum cairan yang bernutrisi sangat penting, bahkan di masamasa
akhir persalinan.
3) Jika ibu terlihat letih dan lelah selama persalinan, pastikan ibu makan
dan minum
d. Eliminasi
D. Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang
biasa terjadi trimester pertama. Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini
tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat akibat
berkurrangnya pengosongan lambung. Mual di pagi hari lebih umum
daripada di saat yang lain, karena perut mengandung kumpulan asam
gastrik yang diendapkan semalaman. Mual muntah adalah perubahan
hormon yang akan mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan, terutama di pagi hari.
Kekurangan intake dan kehilangan cairan karena muntah
menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
bekurang.Natrium dan klorida dalam darah maupun dalam urine turun,
selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi sehingga
menyebabkan aliran darah ke jaringan berkurang kekurangan kalium
sebagai akbat dari muntah bertambah banyak sehingga dapat merusak
hati (Runiari, 2019)
Emesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi
lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam
aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah. Selain
itu, dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke
jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan
oksigen ke jaringan berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang
toksik. Di samping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit,
dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung
(sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
E. Web of Caution (WOC) Emesis Gravidarum
DAFTAR PUSTAKA