OLEH :
Npm:1919401018
Prodi:D3 Kebidanan
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini.saya
berterima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang sudah memberikan bimbingannya.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu Saya
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata Saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Pengantar 1
1.2 Tujuan Penulisan 2
1.3 Manfaat Penulisan 2
BAB V PENUTUP 9
5.1 Kesimpulan 9
5.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. PENGANTAR
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali
merupakan kejadian yang berbahaya (Dorlan, 2011). Kegawatdaruratan dapat juga didefinisikan
sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan
membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa/nyawa (Campbell, 2000). Sedangkan
kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam
kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit dan
gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya (Chamberlain, Geoffrey,
& Phillip Steer, 1999). Kasus gawat darurat obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera
ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian
ibu janin dan bayi baru lahir (Saifuddin, 2002). Masalah kedaruratan selama kehamilan dapat
disebabkan oleh komplikasi kehamilan spesifik atau penyakit medis atau bedah yang timbul secara
bersamaan. Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen
yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis (≤ usia 28 hari), serta membutuhkan pengetahuan
yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang mengancam jiwa yang bisa
saja timbul sewaktu-waktu (Sharieff, Brousseau, 2006) Penderita atau pasien gawat darurat adalah
pasien yang perlu pertolongan tepat, cermat, dan cepat untuk mencegah kematian/kecacatan.
Ukuran keberhasilan dari pertolongan ini adalah waktu tanggap (respon time) dari penolong.
Pengertian lain dari penderita gawat darurat adalah penderita yang bila tidak ditolong segera akan
meninggal atau menjadi cacat, sehingga diperlukan tindakan diagnosis dan penanggulangan segera.
Karena waktu yang terbatas tersebut, tindakan pertolongan harus dilakukan secara sistematis
dengan menempatkan prioritas pada fungsi vital sesuai dengan urutan ABC, yaitu : A (Air Way) :
yaitu membersihkan jalan nafas dan menjamin nafas bebas hambatan B (Breathing) : yaitu menjamin
ventilasi lancar C (Circulation): yaitu melakukan pemantauan peredaran darah Cara mencegah
terjadinya kegawat daruratan adalah dengan melakukan perencanaan yang baik, mengikuti panduan
yang baik dan melakukan pemantauan yang terus menerus terhadap ibu/klien.
Solusio Plasenta, yaitu lepasnya plasenta dari tempat melekatnya yang normal pada uterus sebelum
janin dilahirkan. Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) lakukan persalinan dengan
segera jika : Pembukaan serviks lengkap, persalinan dengan ekstrasi vacuum Pembukaan belum
lengkap, persalinan dengan sektio seksaria. Pada setiap kasus solution plasenta, waspadai terhadap
kemungkinan terjadinya perdarahan pascapersalinan. Jika perdarahan ringan atau sedang (dimana
ibu tidak berada dalam bahaya) tindakan bergantung pada denyut jantung janin (DJJ) : DJJ normal
atau tidak terdengar , pecahkan ketuban dengan kokher : Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan
pemberian oksitosin Jika serviks kenyal, tebal dan tertutup, persalinan dengan seksio seksaria
DJJ abnormal (kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali/menit : Lakukan persalinan dengan segera
Jika persalinan pervaginam tidak memungkinkan, persalinan diakhiri dengan seksio seksaria
BAB II
Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba, seringkali
merupakan kejadian yang berbahaya (Dorlan, 2011). Kegawatdaruratan dapat juga didefinisikan
sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan
membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa/nyawa (Campbell, 2000). Sedangkan
kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam
kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian banyak penyakit dan
gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya (Chamberlain, Geoffrey,
& Phillip Steer, 1999). Kasus gawat darurat obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera
ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasus ini menjadi penyebab utama kematian
ibu janin dan bayi baru lahir (Saifuddin, 2002). Masalah kedaruratan selama kehamilan dapat
disebabkan oleh komplikasi kehamilan spesifik atau penyakit medis atau bedah yang timbul secara
bersamaan. Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan evaluasi dan manajemen
yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis (≤ usia 28 hari), serta membutuhkan pengetahuan
yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang mengancam jiwa yang bisa
saja timbul sewaktu-waktu (Sharieff, Brousseau, 2006) Penderita atau pasien gawat darurat adalah
pasien yang perlu pertolongan tepat, cermat, dan cepat untuk mencegah kematian/kecacatan.
Ukuran keberhasilan dari pertolongan ini adalah waktu tanggap (respon time) dari penolong.
Pengertian lain dari penderita gawat darurat adalah penderita yang bila tidak ditolong segera akan
meninggal atau menjadi cacat, sehingga diperlukan tindakan diagnosis dan penanggulangan segera.
Karena waktu yang terbatas tersebut, tindakan pertolongan harus dilakukan secara sistematis
dengan menempatkan prioritas pada fungsi vital sesuai dengan urutan ABC, yaitu : A (Air Way) :
yaitu membersihkan jalan nafas dan menjamin nafas bebas hambatan B (Breathing) : yaitu menjamin
ventilasi lancar C (Circulation): yaitu melakukan pemantauan peredaran darah Solusio Plasenta, yaitu
lepasnya plasenta dari tempat melekatnya yang normal pada uterus sebelum janin dilahirkan. Jika
terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) lakukan persalinan dengan segera jika :
Pembukaan serviks lengkap, persalinan dengan ekstrasi vacuum Pembukaan belum lengkap,
persalinan dengan sektio seksaria. Pada setiap kasus solution plasenta, waspadai terhadap
kemungkinan terjadinya perdarahan pascapersalinan. Jika perdarahan ringan atau sedang (dimana
ibu tidak berada dalam bahaya) tindakan bergantung pada denyut jantung janin (DJJ) : DJJ normal
atau tidak terdengar , pecahkan ketuban dengan kokher : Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan
pemberian oksitosin Jika serviks kenyal, tebal dan tertutup, persalinan dengan seksio seksaria
DJJ abnormal (kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali/menit : Lakukan persalinan dengan segera
Jika persalinan pervaginam tidak memungkinkan, persalinan diakhiri dengan seksio seksari
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
Dalam buku utama Yulizawati, SST.,M.Keb Aldina Ayunda Insani, S.Keb Bd.,M.Keb Lusiana
dengan judul Asuhan Persalinan II, pembahasan yang di paparkan sangat jelas dan
rinci yang dimulai dari apa itu persalinan apa itu proses persalinan,tanda tanda persalinan. Di
buku ini juga di buat tentang tahapan tahapan persalinan sehingga mempermudah memahami
materi yang ada dibuku tersebut,dan terdapat banyak soal latihan untuk menguji seberapa
dalam materi yang sudah dipelajari. Kemudian Dalam buku Asuhan Persalinan karya Ari
Kurniawan
pada buku ini di jelaskan bagaimana definisi kala I,kala II,kala III,kala IV ,seperti apa
itu Kala I,Kala II,Kala III,Kala IV contoh gambar,contoh soal beserta penjelasan dan disertai
BAB IV
KELEMAHAN BUKU
Dalam buku utama, Yulizawati, SST.,M.Keb Aldina Ayunda Insani, S.Keb Bd.,M.Keb Lusiana
El Sinta B, SST.,M.Keb Feni Andriani,S.Keb Bd., M.Keb dengan Asuhan Persalinan II pada buku ini
kelemahannya hanya terlalu tebal sehingga membuat pembaca menjadi jenuh ketika melihat
dan membacanya
Dalam buku pembanding karya Yulizawati, SST.,M.Keb Aldina Ayunda Insani, S.Keb
Bd.,M.Keb Lusiana El Sinta B, SST.,M.Keb Feni Andriani,S.Keb Bd., M.Keb , dengan judul Asuhan
Persalinan , pada buku ini kelemahannya pada kurangnya pembahasan dari contoh yang
diberikan, jenis kertas yang digunakan dan pada contoh gambar yang tidak berwarna
sehingga membuat pembaca tidak bersemangat dan menjadi jenuh ketika membaca bukunya
Kedua buku ini berbeda dalam hal tampilan. Buku karya Yulizawati, SST.,M.Keb Aldina
Ayunda Insani, S.Keb Bd.,M.Keb Lusiana El Sinta B, SST.,M.Keb Feni Andriani,S.Keb Bd., M.Keb a
memiliki pembahasan yang secara detail di jelaskan. Sedangkan, Buku karya Ari Kurniawan
tidak di jelaskan secara rinci dan kurang lengkap.