Anda di halaman 1dari 46

Asuhan kebidanan persalinan

pada ny. L dengan atonia uteri di


klinik rizki

OLEH
1. NABILA SAFITRI
2. OKTARIA CHRISTIN BR TAMBUNAN
3. SARI HON OT TARULI TAMBA
4. SRI MAYANA
Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak
perdarahan pospartum dini (50%), dan merupakan alasan
paling sering untuk melakukan histerektomi  peripartum.

Kontraksi uterus merupakan mekanisme utama untuk


mengontrol  perdarahan setelah melahirkan. Perdarahan
pospartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi
serabut-serabut miometrium yang mengelilingi pembuluh
darah yang memvaskularisasi daerah implantasi
plasenta.

Atonia Uteri (relaksasi otot uterus) adalah uteri tidak


berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan
fundus uteri (plasenta telah lahir).
Atonia uteri adalah kegagalan serabut-serabut otot
miometrium uterus untuk berkontraksi dan memendek.
Etiologi

Beberapa penyebab tersering kejadian pada ibu


dengan atonia uteri :
gemeli, makrosomia, polihidramnion, atau
paritas tinggi, umur terlalu muda atau terlalu
tua, hipertensi dalam kehamilan, infeksi uterus,
anemia berat, penggunaan oksitosin yang
berlebihan dalam  persalinan (induksi partus),
riwayat perdarahan pasca persalinan
sebelumnya atau riwayatmanual plasenta,
pimpinan kala III yang salah, dengan memijit-
mijit dan mendorong uterus sebelum plasenta
terlepas.
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. L


DENGAN ATONIA UTERI DI KLINIK RIZKI
Hari/Tanggal   :Selasa/10-11-2020
Waktu             : 01.45  Wib
Tempat            : Klinik Rizki Jl. Pancing

SUBYEKTI
    Identitas
Nama Istri : Ny. “L”                                 Suami  : Tn. “M”
Umur : 21 tahun                               Umur : 30 tahun
Suku                     : Batak                                    Suku : Batak
Agama                   : Kristen Protestan                 Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA                                     Pendidikan : SMA
Pekerjaan  : Ibu rumah tangga                Pekerjaan :
Buruh
Alamat : Jln. Krakatau
3.1.2        Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan mengeluh sakit pinggang menjalar
keperut bagian bawah ingin melahirkan.
3.1.3        Riwayat Menstruasi
Menarche          : 14 tahun
Siklus                   : 21 hari
Lama haid          : 6 hari
Disminore          : Tidak Pernah
Jumlah darah   : 2-3 kali ganti pembalut sehari
3.1.4        Riwayat kehamilan sekarang
Hamil ke : 1 ( pertamaa ) HPHT: 04-02-2020   
UK : 9 bulan
Gerakan janin ibu : ibu mengatakan sudah merasakan gerakan
janin sejak usia kehamilan 4 bulan dan masih dirasakan sampai
sekarang dengan frekuensi lebih dari 10x dalam 12 jam.
ANC : 6x di Klinik
Tanda-tanda bahaya atau penyulit:  tidak ada
Kekhawatiran Khusus : Tidak ada.
Riwayat kehamilan yang lalu
Hamil UK Jenis Penolong Tempat Riwayat penyakit JK Umur BBL
ke persalinan persalinan persalinan
Hamil Bersalin Nifas

H A M I L I N I

Riwayat kesehatan / penyakit yang diderita sekarang


ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, campak,
hepatitis, asma, tuberkulosis, malaria, anemia berat, ginjal dan kelamin/HIV-AIDS serta
riwayat kembar.
Riwayat biologis

Nutrisi Sebelum hamil Setelah melahirkan


Komposisi Nasi, sayur, tahu, tempe, Nasi, sayur, ikan, tahu,
ikan, tempe, telur
Porsi 1 piring 1 piring
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Minum Air putih 6-8 gelas sehari Air putih 6-8 gelas sehari
Eliminasi Sebelum hamil Setelah hamil
Frekuensi BAB 1-2x sehari 1-2x sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada
Frekuensi BAK 5-6x sehari 7-8x sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada

Istirahat Sebelum hamil Setelah hamil

Siang 1-2 jam 1-2 jam

Malam 6-7 jam 6-7 jam

Masalah Tidak ada Dikala 3 menjelang


persalinan ibu sulit tidur
Personal Hygine Sebelum hamil Saat hamil
Mandi 2x sehari 2x sehari
Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari
Potong kuku 1x seminggu 1x seminggu
Cuci rambut 2x seminggu 2x seminggu
Kebutuhan psikososial
1.    Status perkawinan       : Sah, 1 kali dengan lama perkawinan  ± 1 tahun.
2.    Respon ibu dan keluarga : Ibu maupun keluarga merasa bahagia dengan
kehamilan ini.
3.    Riwayat KB    : Ibu tidak menggunakan KB
4.    Rencana KB    : Ibu belum memilih KB yang akan digunakan
5.    Beban Kerja    : Pekerjaan rumah tangga
6.    Kebisaan hidup sehat  : Ibu dan suami tidak merokok serta tidak minum-
minuman keras.
7.    Sosial Budaya : Tidak ada kepercayaan yang berhubungan dengan
kehamilan
8.    Dukungan keluarga     : Keluarga membantu ibu dalam mengerjakan

pekerjaan rumah, mengingatkan ibu untuk


memeriksa kehamilannya ke Klinik,
mengingatkan ibu untuk makan dan beristirahat.
9.    Pengambilan keputusan dalam keluarga   : Suami sekaligus sebagai kepala
keluarga.
10.Tempat dan petugas kesehatan yang diingikan untuk membantu persalinan :  Ibu
ingin melahirkan di Klinik dan ditolong oleh
bidan
OBYEKTIF
Pemeriksaan umum
1.    HTP                             : 11 – 11 – 2020
2.    Keadaan umum           : Baik
3.    Kesadaran                   : Composmentis
4.    Emosi                          : Stabil
Pemeriksaan antropometri
1.    BB/TB (sebelum hamil)          : 49 kg/ 157 cm
2.    BB (setelah hamil)                  : 58 kg
3.    LILA                                       : 25 cm
Tanda-tanda vital
1.    TD                   : 150/90 mmHg
2.    Suhu                : 37,6 0C
3.    Nadi                : 80 x/menit
4.    Respirasi          : 24 x/menit
Pemeriksaan fisik
Kepala
•Inspeksi
Warna rambut hitam, distribusi merata, tidak ada ketombe.
•Palpasi
Tidak ada benjolan/lesi.
Wajah
•Inspeksi
Wajah tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
•Palpasi
Tidak ada oedema.
Mata
•Inspeksi
Tidak ada secret.
Konjungtiva tidak anemis, skelera tidak ikterus.
•Palpasi
Tidak ada odem palpebra
Hidung
•Inspeksi
Hidung bersih, tidak ada secret, tidak ada napas cuping hidung.
•Palpasi
Tidak ada polip.
Mulut
•Inspeksi
Bibir tidak pucat, mulut bersih, tidak ada caries, tidak ada gigi berlubang,
tidak ada gusi berdarah.
Telinga
•Inspeksi
Telinga bersih, tidak ada sekret.
Leher
•Inspeksi
Tidak ada bendungan vena jugularis.
•Palpasi
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Payudara
Inspeksi
Bentuk simetris, terdapat hiperpigmentasi areola, putting susu menonjol, tidak ada
retraksi/dimpling.
Palpasi
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada massa/benjolan, ada pengeluaran
kolostrum.

Abdomen
a. Inspeksi
Tidak bekas luka operasi, linia nigra, striae albicans
b. Palpasi
Leopod I : Tinggi fundus uteri 31 cm, teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting difundus uteri.
Leopod II : Teraba datar dank eras seperti papan dibagian kanan perut ibu
dan tidak teraba jelas dibagian kiri ibu .
Leopod III : Teraba bulat, keras dan tidak melenting diperut bagian bawah
ibu
Leopod IV : kepala masuk PAP 1/5 bagian , PBBJ : 3100 gram
c. Auskultasi
DJJ frekuensi 132 x/menit/ Reguler 
Ekstremitas
•Inspeksi
Bawah : Tidak ada varises.
•Palpasi
Atas           : Tidak ada oedema, kuku jari tidak pucat.
Bawah       : ada oedema pada bagian kaki, kuku jari tidak pucat
•Perkusi
Ada refleks patella.
 
Pemeriksaan penunjang
       Hb :-
       Protein urin : -
       Glukosa urine : -
       Golongan darah : -
KALA I

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN


KEBUTUHAN
Dx : Ny. L, usia 21 Thn, G1P0A0, Gestasi 39 mg 3 h, Pu-Ka, Pres-
Kep, Sudah Masuk PAP, Intra Uterin, Janin hidup, tunggal,
keadaan ibu dengan hipertensi dan bayi baik, ibu inpartu kala I
fase aktif.

1.G1P0A0
Do : saat pemeriksaan inspeksi terlihat tonus abdomen ibu masih
kencang, terdapat
linea nigra, srtiae albican dan dilihat dari buku pemeriksaan
kehamilannya
riwayat kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguuran.
2.Gestasi 39 mg 3 hr
Do : HPHT ibu pada tanggal 10 -11-2020 dan menurut rumus
neagle diperoleh hasil
TK: 10-11-2020
HPHT : 04-02-2020
06-09 x 4 = 36 TTP : 11-11-2020
09 x 2 = 18+6 =24 TBBJ : 36-11x155 = 25x155 = 3.875gr
Uk = 39 mg 3 h
3.Pu-Ka
Do : Saat palpasi leopod II terabah bagian keras, memapan dan
memanjang di sebelah kanan abdomen ibu, bagian kosong dan
kecil-kecil disebelah kiri yang menandakan punggung janin
berad di sebelah kanan, dan ekstremitas disebelah kiri.
4.Pres-Kep
Do : Saat palpasi leopod III terabah bagian bulat, keras dan tidak melenting
di bagian bawah abdomen ibu yang berarti bagian terbawah janin adalah
kepala.

5.Sudah Masuk PAP


Do : Saat pemeriksaan palpasi leopod IV tangan bidan sudah tidak menyatu
lagi (divergen)

6.Intra Uterin
Do : Ibu tidak ada merasakan nyeri pada abdomennya selama dilakukannya
pemeriksaan palpasi leopod

7.Janin Hidup
Do : Pergerakan janin terlihat dan terabah saat di leopod dan saat
pemeriksaan
auskultasi terdengar DJJ dengan frekuensi 132 x/i
8.Tunggal

Do : Saat dileopod hanya terabah 1 bagian punggung, 1 bagian


kepala dan DJJ hanya terdengar di satu bagian yaitu kuadaran
kanan bawah pusat

9.Kedaan Ibu dengan Hipertensi dan Janin Baik


Do : Setelah dilakukan pemeriksaan keadaan umum diperoleh
hasil
TD : 150/90 mmHg
RR : 24x/i
DJJ : 132x/i
HR : 80x/i
T : 37,60C
His : 3x10’/35”
11.Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif
Do : Saat dilakukan pemeriksaan dalam diperoleh hasil
Pembukaan : 6 cm
Konsistensi : Lunak
Turunan Kepala : Hodge 3
Evismen : 60%
Arah porsio : Antefleksi
 
Masalah : - Cemas
- Nyeri kontraksi
- Hipertensi
Kebutuhan : - Support
- Asuhan sayang ibu
- Pemberian obat penurun tensi
 
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada datayang mendukung
IV. KEBUTUHAN TINDAKKAN SEGERA
Tidak ada data yang mendukung
 V . INTERVENSI
Tgl :10 nov 2020-11-17 Pukul : 01. 45 Wib
1.Lakukan pemeriksaan keadaan unmum ibu
Rasio : Untuk memantau dan memastikan keadaan ibu tetap baik-baik
saja
2.Beritahu ibu hasil pemeriksaan
Rasio : Agar ibu mengetahui keadaan umumnya saat ini dan tidak
merasa cemas
3.Jeaskan keadaan ibu dan berikan informent Consent pada keluarga
Rasio : Informent Consent bertujuan untuk membuat persetujuan
dengan keluarga dengan tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien, sehingga segala sesuatu yang terjadi terhadap pasien tidak
menjadi kesalahan dan tanggung jawab klinik.
4.Berikan obat penurun tensi secara sublingual (dibawah lidah)
Rasio : Pemberian obat ini bertujun untuk menurunkan tensi ibu, agar
tidak terjadi kejang pada saat persalinan nanti
5. Periksa kembali tekanan darah ibu setelah 1 jam pemberian nipedipine
Rasio : Untuk memantau keadaan tekanan darah ibu agar tidak terjadi
peningkatan
6. Ajarkan ibu mobilisai dan posisi yang nyaman (miring kanan/kiri) untuk
mempercepat penurunan kepala.
Rasio : Agar ibu mengetahui cara-cara untuk mempercepat penurunan
kepala dan pembukaan serviks seta posisi yang nyaman untuk ibu
dan baik untuk janin agar janin tetap mendaatkan asupan osigen
yang cukup.
7. Ajurkan suami dan keluarga untuk menemani ibu dan memberikan
dukungan
Rasio : Agar ibu merasa nyaman dan merasa dihargai serta ibu lebih
bersemangat karena mendapatkan perhatian dari suami dan
keluarganya sehingga rasa cemas ibu terhadap persalinannya
berkuarang
8.Ajarkan suami untuk memijat punggung ibu saat ibu merasa nyeri karena
kontraksi
Rasio : Pijatan pada punggung tepatnya di lumbal lima dapat memberikan rasa
nyaman serta dapat sedikit mengurangi rasa nyeri yang di rasakan ibu
saat
kontraksi berlangsung
9.Berikan ibu kebutuhan nutrisi dan cairan
Rasio : Agar ibu memiliki tenaga untuk meneran saat proses persainan
di
kala II nanti.
10.Ajarkan ibu teknik relaksasi
Rasio : Agar ibu mengetahui cara-cara untuk lebih rilex sehingga tida
terlalu focus dengan rasa sakitnya sehingga tekanan darah ibu
tidak
meningkat
11.Lakukan pemantaaan kemajuan persainan
Rasio : Pemantauan kemajuan persalinan bertujuan untuk memantau
setiap kemajuan- kemajuan persalian termasuk pembukaan,
penurunan kepala, vital sign ibu djj tetap dalam batas normal
serta
untuk mengetahui tindakan yang akan kita lakukan apa bila
terjadi
masalah.
12.Siapkan peralatan APN
Rasio : Agar persalinan dapat segera kita lakukan apabila pembukaan
sudah lengkap dan kepala sudah tampak di vulva
VI. IMPLEMENTASI
Tgl : 10-11-2020 Pukul : 01.50 Wib
1. Melakuka pemeriksaan keadaan umum ibu dan janin, seperti TTV ibu,
pembukaannya dan
DJJ
2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaannya keadaan umumnya dengan
hipertensi dan janinnya baik
TD : 150/90 mmHg His : 3x10’/35”
HR: 80 x/i Penurunan Kepala : Hodge 2
RR : 24 x/i Pembukaan : 6 cm
T : 36,60C Effisment : 60%
DJJ : 132 x/i Arah Porsio: Antefleksi
3. Menjelaskan keadaan umum ibu kepada keluarga dan emungkinan
yang akan terjadi apabila dilakukan persalinan normal dan berikan
Informent Consent
4. Memberikan obat penurun tensi Nipedipine secara sublingual (dibawah
lidah) dan biarkan obatnya sampai habis agar tekanan darah ibu menurun
5. Memeriksa kembali tekanan darah ibu 1 jam setelah pemberian
nipedipine untuk memantau penurunan tekanan darah ibu
6. Mengajarkan ibu mobilisai dan posisi yang nyaman (miring kanan/kiri)
untuk mempercepat penurunan kepala.
7. Menganjurkan suami dan keluarga untuk menemani ibu dan memberikan
dukungan kepada ibu agar ibu lebih bersemangat dan tidak terfokus
dengan rasa sakitnya.
8. Mengajarkan suami untuk memijat punggung ibu saat ibu merasa nyeri
karena kontraksi agar ibu merasa lebih nyaman dan nyerinya sedikit
berkurang
9. Memberikan ibu makan dan minum untuk menambah tenaga agar ibu
memiliki tenaga untuk meneran saat proses persalinan nanti.
10. Mengajarkan ibu teknik-ternik relakasi seperti menarik nafas panjang
saat
ada kontraksi, mendengarkan musik musik dengan nada slow sehingga
ibu tidak terlalu fokus terhadap rasa sakit yang dirasakannya.
11. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan
lembar partograf.
12. Menyiapkan peralatan-peralatan APN agar persalinan dapat segera
dilakukan apabila semua pembukaan sudah lengka dan kepala janin
sudah
tampak di vulva.
 VII. EVALUASI
Tgl : 10-11-2020 Pukul 02.40 Wib

1. Pemeriksaan keadaan umum ibu sudah dilakukan


2. Ibu sudah mengetahui keadaan umum dirinya dan janinnya
3. Bidan sudah menjelaskan keadaan umum ibu dengan
hipertensi dan kemungknan yang akan terjaddi dan
keluarga
tetap memilih untuk melakukan persalinan normal, dan
suami
sudah menandatangani informent Consennt.
4. Ibu sudah dibeikan nipedipne secara sublinggual (dibawah
Lidah)
5. Tekanan darah ibu sudah di periksa setelah 1 jam
pemberrian
nipedipine dan hasilnya TD ibu menurun menjai
140/90mmHg, dan ibu tidak merasa cemas
6.Ibu sudah memahami posisi posisii yang nyaman
untuk mempercepat penurunan kepala janin dan ibu
sudah melakukannya
7.Suami dan keluarga sudah hadir untuk menemani
dan memberi dukungan pada ibu
8.Suami sudah paham dan sudah melakukannya
9.Ibu tidak ingin makan, hanya ingin minum teh manis
dan teh hangat saja dan sudah di berikan
10.Ibu sudah mengerti teknik-teknik relaksasi dan sdah
melakukannya.
11.Pemanauan kemajuan persalinan sudah di catat
dalam lembar partograf
12.Peralatan APN sudah di persiapkan.
Tgl Waktu Pembukaa Kondisi Ibu Kondisi Janin
n Serviks

TD N R S Obat yang HIS DJJ Penurunan Ketuban/Penyu


diberikan Kepala supan

10/11/20 01.45 Wib 6 cm 150/90 80x/i 24x/i 36,60C Nipedipine 3x10’/3 132 x/i Hodge 2 (4/5) Utuh/0
20 mmHg Sublingual 5”

02.15 Wib - - 80x/i 24x/i 36,60C - 3x10’/3 132x/i - -


5”

02.45 Wib - 140/90 78x/i 22x/i 36,60C - 3x10’/3 134x/i - -


mmHg 5”

03.15 Wib - 130/90 80x/i 222x/i 36,80C - 4x10’/4 134x/i - -


mmHg 0”

03.45 Wib 10 Cm 130/90 80x/i 24x/i 37,30C - 5x/10’/ 134x/i Hodge 4 (5/5) -/-
mmHg 45”
KALA II

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALA DAN


KEBUTUHAN
Dx : Ny. L, Usia 21 Thn, Ibu inpartu kala II
Ds : - Ibu mengatakan mulesnya semakin bertambah lama dan
semakin
sering
- Ibu mengatakan seperti ingin BAB
- Ibu mengatakan ada rasa ingin meneran
Do :- Keluarnya lendir bercampur darah
Adanya tanda gejala kala II
Do-Ran : Dorongan Meneran - Per-Jol : Perinium Menonjol
Tek-Nus : Tekanan Anus - Vul-ka : Vulva Membuka
 
Masalah : - Cemas menghadapi persalinan
- Nyeri yang semakin sering
Kebtuhan : - Support
- Asuhan persalinan kala II
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Kejang

IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


.- Rujuk RS
- Kolaborasi dengan dokter
V. INTERVENSI
Tgl : 10-11-2020 Pukul : 03. 45 wib
1. Beritahu ibu pembukaannya sudah lengkap dan persalinan akan
segera berlangsung
Rasio : Agar ibu mengetahui keadaannya sudah buka lengkap dan

akan segera bersalin


2. Tanyakan ibu pendamping persalinannya
Rasio : Agar ibu merasa nyaman dan merasa haknya dihargai
sehingga ibu bisa melahirkan dengan nyaman dan hal ini
juga
sangat baik untuk psikis ibu bersalin
3. Pasang infus glukose
Rasio : Agar ibu memiliki tenaga dan glukose adalah cairan yang
cocok untuk ibu dengan kondisi hipertensi agar tekanan
darahnya tidak meningkat
4. Lakukan asuhan persalinan normal
Rasio : Asuhan persalinan normal dilakukan untuk
melahirkan
bayi dengan selamat dan ibu juga selamat
 
VI. IMPLEMENTASI
Tgl : 10-11-2020 Pukul :03.50 Wib
1. Memberitahu ibu pembukaannya sudah lengkap dan
persalinannya
akan segera berlangsung
TD : 130/90 mmHg
His: 5x10’/45” konsistensi : lunak
HR : 80 x/i Penurunan Kepala : Hodge 4
RR: 24 x/i Pembukaan : 10 cm
T : 37,30C Effisment : 100%
DJJ : 134 x/i reguler Arah Porsio : Antefleksi
2. Menanyakan ibu mengenai pendamping, untuk menemani
ibu selama proses persalinan berlangsung agar ibu merasa
nyaman untuk melahirkan bayinya dan lebih bersemangat
karena ada yang mendampinginya.
3. Memasang cairan infus glukose, untuk memberikan
tenaga kepada ibu dan caiiran infus glukose juga
merupakan cairan yang coccok untuk kondisii dengan
hipertensi agar tekanan darah tidak meningkat d=sehingga
iibu tidak mengalami kejang saat proses persalinnya
berlangsung nanti.
4. Melakukan asuhan persalinana normal.
VII. EVALUASI
Tgl : 10-11-2020 Pukul : 04. 00 Wib
1. Ibu sudah mengetahui keadaannya sudah pembukaan
lengkap dan sudah siap untuk melakukan persalinan.
2. Ibu memilih suami sebagai pendamping persalinannya dan
suami sudah dihadirkan untuk menemmani ibu
3. Cairan infuse glukose sudah di pasangkan
4. Asuhan persalinan normal sudah dilakukan dan bayi sudah
lahir
JK : Laki-laki PB : 48 cm adanya laserasi jalan
lahir 20
BB : 3.700 gr Pukul : 04.00 Wib
KALA III

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN


KEBUTUHAN
Dx : Ny. L, Usia 21 Thn, Ibu inpartu kala III
Ds : - Ibu mengatakan Merasa senang saat melihat
bayinya
telah lahir
- Ibu mengatakan merasa lelah karena meneran
- Ibu mengata merasa perutnya mules
Do : - Adaya tanda-tanda pengeluaran Plasenta
- Tali pusat semakin memanjang
- Adanya semburan darah secara tiba-tiba
- Perut membundar
Masalah : lelah dan mules
Kebutuhan : - Support
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang mendukung

IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Tidak ada data yang mendukung
V. INTERVENSI
Tgl : 10-11-2020 Pukul : 04. 10 Wib
1. Beritahu ibu keadaan umumnya
Rasio : Agar ibu mengetahui keadaan Umumnya dan tidak merasa
cemas
2. Berikan ibu nutrisi
Rasio : Agar ibu memiliki tenaga karena ibu merasa lelah saat
meneran di kala II
4. Lakukan Asuhan Persalinan Kala III
Rasio : Agar plasenta dapat di lahirkan dengan lengkap
VI. IMPLEMENTASI
Tgl : 10-11-2020 Pukul : 04.15 Wib
1. Memberitahu ibu keadaan umumnya dalam batas Normal
TD : 130/90 mmHg RR : 24x/i
HR : 80x/i T : 37,70C
2. Memberikan ibu kebutuhan nutrisi untuk memulihkan tenaga ibu
3. Melakukan asuhan persalinan kala III untuk melahirkan plasenta
dengan lengkap

VII. EVALUASI
Tgl : 10-11-2020 Pukul : 04.30 Wib
1. Ibu sudah mengetahui kedaan umumnya dalam batas niormal dan ibu
tidak cemas lagi
2. Ibu ingin minum air hangat dan sudah di berikan
3. Asuhan persalinan kala III sudah dilakukan dan plasenta sudah lahir
Berat Plasenta : 500 gr Panjang Tali pusat : 45 Cm
Diameter Plasenta : 18 cm Kotiledon : 20
KALA IV
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN
Dx : Ny. L, Usia 21 Thn, Ibu inpartu Kala IV
Ds : - Ibu mengatakan merasa bahagia karena persalinannya berjalan
dengan lancar
- Ibu mengatakan merasa lapar dan lelah karena meneran
- Ibu mengatakan perutnya tidak terasa mules
Do : Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal
TD : 130/90 mmHg RR : 24x/i
HR : 80x/i T : 37,70C
Pendarahan : +/-750 ml ( 3 Nierbekken lebih)
Masalah : lelah
Pendarahan
Kebutuhan : Support
Penanganan Atonia Uteri dan Asuhan pemantauan
kalaIV
Pendarahan Post Partum

IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Pemasangan Tampon
Rujuk RS

V. I NTERVENSI
Tgl : 10-11-2020 Pukul : 04.45 Wib
1. Beritahu ibu keadaan umnya dalam batas normal dan terjadi
pendarahan post partum
Rasio : Agar ibu mengetahui keadaan umum yang di alaminya saat
ini
2. Pasang Infus RL dengan Oksitosin 20 Ui
Rasio : Untuk Merangsang Terjadinya Kontraksi Untuk
Mengecilkan Pembulu darah
3. Beritahu keluarga terjadinya pendarahan pada ibu
Rasio : Agar keluarga mengetahui dampak persalinan normal dengan

hipertensi
4. Lakukan Penghactingan laserasi jalan lahir
Rasio : Penghactingan dilakukan untuk mengurangi
sumber pendarahan serta agar perinium ibu rapi
dan tidak infeksi
5. Lakukan Masase fundus selama 15 detik
Rasio : Dengan memasase fundus diharapkan dapat merangsang
uterus untuk berkontraksi
6. Lakukan pemasangan tampon dan kompres Es selama 2 jam
Rasio : pemasangan tampon dan kompres Es dilakukan bertujuan
untuk mengecilkan pembulu darah yang melebar dan
menghentikan pendarahan
7. Lakukan pemantauan kala IV selama 2 jam
Rasio : untuk memantau keadaan ibu setelah persalinan dan
memantau pendarahan Ibu
V. IMPLEMENTASI
Tgl : 10-11-2020 Pukul : 04.50 Wib
1. Memberitahu ibu keadaan umumnya dan terjadi pendarahan post
partum
TD : 130/90 mmHg pendarahan : 750 ml (2 nierbeken ukuran
sedang)
HR : 76x/i T : 37,70C
RR : 24x/i
2. Melakukan pemasangan infus RL 500ml dengan Oksitosin 20 UI
untuk memberikan tenaga kepada itu serta Oksiosin sebagai
uterotonika untuk menghentikan pendarahannya dan merangsang
kontraksi
3. Memberitahu keluarga terjadinya pendarahan pada ibu, agar keluarga
mengetahui keadaan ibu dan resiko persalinan normal dengan
hipertensi
4. Melakukan penjahitan laserasi jalan lahir dengan derajat 2
5. Melakukan masasse fundus selama 15 detik untuk merangsang
terjadinya kontraksi
6. Melakukan pemasangan Tampon dan komprres es pada fundus ibu
yang bertujuan untuk menghentkan pendarahan yang terjadi dan
mengecilkan pembuluh darah.
7. Melakukan pemantauan kala IV selama 2 jam untuk memantau
keadaan ibu setelah persalinan
 
VII. EVALUASI
Tgl : 10-11-2020 Pukul : 05.55 Wib
1. Ibu sudah mengetahui keadaan umumnya dan terjadinya pendarahan
post partum
2. Pemasangan infus RL dengan drip Oksitosin 20 UI sudah di lakukan
3. Ibu dan keluarga sudah mengetahui apa dampak dan resiko yang
terjadi pada persalinan dengan hipertensi
4. Penjahitan laserasi sudah dilakukan
5. Masasse fundus sudah di lakukan tapi pendarahan belum juga
berhenti
6. Tampon sudah di pasang dan sudah dilakukan kompres es selama 2
jam dan pendarahan sudah mulai berhenti
7. Sudah dilakukan pemantauan selama 2 jam pada kala IV

1 Jam pertama :
15 menit pertama :
TD : 130/90 mmHg RR : 24x/i
HR : 76x/i T : 37,70C
15 menit kedua :
TD : 130/90 mmHg RR : 24 x/i
HR :80 x/i T : 37,3
15 menit ketiga
TD : 130/80 mmHg RR : 24x/i
HR : 80 x/i T : 37,3
15 menit keempat
TD : 130//90 mmH RR : 24x/i
HR :80x/i T : 37,3
2 Jam pertama
30 menit pertama :
TD : 120/80 mmHg RR : 24x/i
HR : 80x/i T: 37
30 menit pertama :
TD : 120/80 mmHg RR : 24x/i
HR : 80x/i T: 37
SEKIAN TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai