Anda di halaman 1dari 10

PERBEDAAN PERAN AYAH DAN PERAN IBU DALAM

MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS ANAK


PRA PUBERTAS DI DUSUN KALIABU
GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
SITI NUR ISROWATI
201310201131

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
PERBEDAAN PERAN AYAH DAN PERAN IBU DALAM
MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS ANAK
PRA PUBERTAS DI DUSUN KALIABU
GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar


Sarjana Keperawatan
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh:
SITI NUR ISROWATI
201310201131

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

PERBEDAAN PERAN AYAH DAN PERAN IBU DALAM


MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS ANAK
PRA PUBERTAS DI DUSUN KALIABU
GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:
SITI NUR ISROWATI
201310201131

Telah Disetujui Pada Tanggal:


15 Agustus 2017

Pembimbing

Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.,


PERBEDAAN PERAN AYAH DAN PERAN IBU DALAM MEMBERIKAN
PENDIDIKAN SEKS ANAK PRA PUBERTAS DI DUSUN KALIABU GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Siti Nur Isrowati


Mahasiswa Studi Ilmu Keperawatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Intisari: Dampak dari ketidakpahaman pendidikan seks pada anak menyebabkan banyak hal-
hal negatif yang terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah. Peran ayah dan ibu
sangat penting untuk anak dalam hal pendidikan seks. Tetapi, banyak peran pengasuhan
dimaknai sebagai tanggungjawab ibu sedangkan ayah lebih cenderung berperan dalam
mencari nafkah untuk keluarga.Mengetahui perbedaan peran ayah dan peran ibu dalam
memberikan pendidikan seks pada anak pra pubertas.Metode penelitian kuantitatif non
eksperimen dengan metode komparatif. Sampel diambil dengan teknik Total Sampling yaitu
68 ayah dan 68 ibu yang mempunyai anak pra pubertas usia 10-12 tahun di dusun Kaliabu,
Gamping Sleman Yogyakarta. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian
dianalisis dengan uji Mann Whitney.Peran ayah dalam pendidikan seks pada anak pra
pubertas sebagian besar kategori kurang sebanyak 28 orang (41,2%), Peran ibu dengan
kategori cukup sebanyak 31 orang (45,6%). Hasil uji Mann-Whitney diperoleh p-value
sebesar 0,031 < 0,05. Diharapkan ayah dan ibu memberikan peran dalam pendidikan seks
secara bersama-sama dikarenakan pemberian peran ayah dan ibu dalam pendidikan seks yang
optimal dapat meningkatkan kualitas pendidikan seks dan pengembangan diri pada anak.

Kata kunci : peran ayah dan peran ibu ,pendidikan seks ,pra pubertas

Abstrak: The effect of poor sex education understanding in children are such as the high
number of premarital sex. Fathers’ and mothers’ roles are very important for children
especially related to sex education. However, many parenting roles are defined as mothers’
responsibility, while fathers tend to play the role of earning money for family members. The
study is to investigate the difference of fathers’ and mothers’ role in giving sex education for
children in pre-puberty period. The study employed non-experimental quantitaive method
with comparative method. Total sampling was used to draw samples of 69 fathers and 68
mothers having 10-12 years. Fathers’ role in sex education for children in puberty period at
Kaliabu, Gamping, Sleman, Yogyakarta are mostly in poor category which are shown in 28
respondents (41.2%). Mothers’ role in sex education for children in puberty period at
Kaliabu, Gamping, Sleman, Yogyakarta are mostly in adequate category which are shown in
31 respondents (45.6%). Fathers and mothers are expected to play roles in sex education
together because an optimum role giving for fathers and mothers in sex education can
improve sex education quality and children’s self-development.

Keywords : fathers’ and mothers’ role, sex education, pre-puberty


PENDAHULUAN membahas seks pada anak, 27% mengaku
Masa pra pubertas atau masa belum menghindari topik tersebut karena
produktif dikenal dengan periode usia 7-14 keyakinan agama dan 11% mengatakan
tahun (Kemenkes,2015). Masa ini juga tidak percaya dengan pendidikan seks
dikenal sebagai peralihan dari kanak-kanak (Kompas,2013 dalam skripsi Wiji,2014).
awal menuju masa kanak-kanak akhir Di Yogyakarta orangtua telah memberikan
sampai menjelang masa akhir pra pubertas pendidikan seks pada anak sekitar 42%
dimana pada perixode ini anak terjadi yang memberikan pendidikan seks dengan
kematangan seksual dan masa remaja baik (Marliati, 2016).
dimulai. Perkembangan pengetahuan sosial Ketidahpahaman dengan
yang berkembang atau usia anak yang pendidikan seks akan di didasari dengan
semakin bertambah, dan masa rasa keingintahuan yang meningkat.
keingintahuan anak akan meningkat sesuai Sehingga, tidak jarang anak-anak mencari
bertambahnya usia, untuk itu diperlukan tahu melalui media-media seperti internet
pengetahuan untuk menjalani kehidupan yang bersifat pornografi, bahkan tayangan
yang baik. Pendidikan seks anak dapat televisi yang mengarah kepada hal seperti
memberikan pengetahuan akan kondisi itu. Sebab tak jarang anak menanyakan hal
tubuhnya, lawan jenis, dan pemahaman tentang pendidikan seks kepada orangtua
untuk menghindari dari kekerasan seksual. tetapi tak jarang orangtua mengalihkan
Pendidikan seks yang dimaksud antara lain serta menganggap bahwa membicarakan
untuk mengenalkan anggota tubuh mereka mengenai seks kepada anak adalah hal
dan dapat menyebutkan perubahan fisik tabu. Dampak dari ketidakpahaman
atau psikologis (Dewi, 2015). pendidikan seks pada anak menyebabkan
Wakil ketua Komnas HAM Siti banyak hal-hal negativ yang terjadi, seperti
Noor laila berpendapat, bahwa pendidikan tingginya hubungan seks di luar nikah
seks bagi anak sangat penting agar anak karena kehamilan yang tidak di inginkan
lebih mengenal tubuh dan fungsinya serta penualaran virus seperti HIV/AIDS
(Linggasari, 2016) Dalam hal ini kebijakan (Dokter kecil,2011).
pemerintah nomor 61 tahun 2014 Tentang Masalah pendidikan seks kurang
Kesehatan Reproduksi pasal 11 yaitu diperhatikan oleh orangtua dan cenderung
mencegah dan melindungi remaja dari menyerahkan pendidikan serta pendidikan
perilaku seksual beresiko lainnya yang seks pada sekolah. Padahal yang
dapat berpengaruh terhadap kesehatan bertanggung jawab dalam memberikan
reproduksi mempersiapkan remaja untuk pendidikan seks yaitu orangtua
menjalani kehidupan reproduksi yang (Listiyana,2012). Menurut penelitian
sehat dan bertanggung jawab. (Emilia,2015), peran orangtua dalam
Secara umum 70% orangtua belum memberikan pendidikan seks sangatlah
memberikan pendidikan seks pada anak, penting, karena orangtua adalah guru
sedangkan hanya 30% orangtua yang pertama bagi anak serta diharapkan
memberikan pendidikan seks dengan baik. orangtua lebih terbuka dalam memberikan
Di Indonesia baru sekitar 35% orangtua pendidikan seks sehingga dapat
menyampaikan informasi tentang seks dan meningkatkan peran sebagai pendidik serta
hal-hal yang berkaitan dengan teman dalam pendidikan seks.
pertumbuhan. Berdasarkan survei Peran ayah dan ibu sangat penting
dilakukan kepada 2.305 orangtua di Jawa untuk anak dalam hal pendidikan seks.
Tengah, lebih dari 12,47 % orangtua Tetapi, banyak peran pengasuhan
merasa bahwa yang bertanggungjawab dimaknai sebagai tanggungjawab ibu
dalam memberikan pendidikan seks pada sedangkan ayah lebih cenderung berperan
anak adalah sekolah, rasa malu menjadi dalam mencari nafkah untuk keluarga.
alasan 44% orangtua sehingga tidak Namun, peran pengasuhan akan menjadi
lebih optimal apabila ayah terlibat dalam ayah mengatakan bahwa pendidikan seks
peran karena pada dasarnya yang sepenuhnya diberikan kepada ibu.
betanggung jawab adalah ayah dan ibu Berdasarkan latar belakang diatas,
(Yuwanto,2014). Beberapa penelitian banyak sekali kejadian-kejadian yang
menunjukkan peran ayah yang hanya diakibatkan kurangnya pendidikan seks
sebatas peran memenuhi kebutuhan fisik pada anak seperti seks bebas dan sejumlah
atau material dengan bekerja akan penyimpangan seksual. Oleh sebab itu
membuat kurangnya kedekatan afeksi pentingnya orangtua yang mencakup ayah
antara ayah dan anak yang akan dan ibu berperan dalam memberikan
berdampak pada kurang optimalnya pendidikan seksual
perkembangan anak (Yuwanto,2014).
Peran ibu bagi anak-anaknya yaitu, METODE PENELITIAN
sebagai pemerhati kebutuhan anak, kasih Penelitian ini menggunakan desain
sayang, perawatan, memberi pembelajaran kuantitatif non eksperimen dengan metode
untuk anak lebih mandiri dan memelihara komparatif adalah penelitian yang
kebahagian dan kedamaian di dalam membandingkan keberadaan satu variabel
keluarga (Listiyana,2012). Sehingga peran dua atau lebih sampel yang berbeda
ayah berbeda dengan ibu , ibu yang (Sugiyono, 2016).Dalam penelitian ini
berdasarkan karakteristik maternalnya peneliti ingin mencari perbedaan peran
menyebabkan banyak peran kepada anak, ayah dan peran ibu dalam memberikan
sehingga kedekatan antara ibu dan anak pendidikan seks. Penelitian ini
menjadi lebih kuat.Untuk itu, keterlibatan menggunakan variabel tunggal yaitu peran
orangtua yang mencakup ayah dan ibu dalam memberikan pendidikan seks anak
sangatlah penting dalam hal memberikan pra pubertas pada dua sampel peran ibu
pendidikan seks. dan peran ayah. Populasi penelitian ini
Dengan memperhatikan minat pada berjumlah 68 ayah dan 68 ibu yang
seks dalam diri anak, maka pendidikan memiliki anak usia anak antara 10-12
seksual sangat penting di berikan pada tahun.. Variabel penelitian ini di peroleh
anak. Pendidikan seksual yang diberikan menggunakan kuesioner dengan kriteria:
dari orangtua mampu membuat anak lebih Baik (76%-100%), Cukup (56%-75%),
paham daripada informasi yang di peroleh Kurang (<55%). Sampel diambil dengan
dari luar yang seringkali informasinya teknik Total Sampling yaitu 68 ayah dan
tidak benar (Lestari,2013). 68 ibu yang mempunyai anak pra pubertas
Berdasarkan dari hasil studi usia 10-12 tahun di dusun Kaliabu,
pendahuluan di Dusun Kaliabu Gamping Gamping Sleman Yogyakarta. Hasil
Sleman Yogyakarta dari 10 Kepala penelitian dianalisis dengan uji Mann
keluarga yang mempunyai anak pra Whitney.
pubertas meliputi ayah dan ibu yang di
wawancarai, didapatkan 8 dari ibu sudah HASIL PENELITIAN DAN
memberikan pendidikan seks seperti PEMBAHASAN
memberikan pengetahuan tentang cara Penelitian ini telah dilakukan di
membersihkan alat kelamin ketika terjadi Dusun Kaliabu Gamping Sleman
menstruasi, mengajarkan tata cara bergaul Yogyakarta. Dusun Kaliabu terdiri dari 3
dengan lawan jenis dan 2 ibu tahu akan RT dengan 1 RW dengan jumlah
pendidikan seks tetapi menurutnya belum penduduk sebanyak 350 yang terdiri dari
pantas untuk diberikan kepada anaknya, berbagai tingkat umur dan kalangan.
sedangkan 3 dari ayah mengatakan sudah Karakteristik responden pada
meberikan pendidikan seks walaupun penelitian ini dikelompokkan berdasarkan
hanya memberikan nasihat seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan sumber
bagaimana mencari teman yang baik dan 8 informasi tentang pendidikan seksual
diuraikan sebagai berikut: anak sebagian besar adalah perempuan
sebanyak 39 orang (57,4%).
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden Berdasarkan Tabel 4.4. Distribusi Peran
Usia, Pendidikan, Pekerjaan dan Ayah dalam Pendidikan Seks
Sumber Informasi tentang Pendidikan Anak Pra Pubertas di Dusun
Seksual di Dusun Kaliabu Gamping Kaiabu Gamping Sleman
Sleman Yogyakarta Yogyakarta

Karakteristik Ayah Ibu Peran Frekuensi (F) Persentase


F % F % ayah (%)
Usia Kurang 28 41,2
Dewasa dini (18-40 36 52,9 46 67,6 Cukup 21 30,9
tahun) 32 47,1 22 32,4 Baik 19 27,9
Dewasa madya (41- Jumlah 68 100
60) tahun)
Jumlah 68 100 68 100 Sumber : Data primer tahun 2017
Pendidikan
Tidak tamat SD 1 1,5 2 2,9 Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan
SD 4 5,9 5 7,4
SMP 17 25,0 21 30,9
peran ayah dalam pendidikan seks pada
SMA 38 55,9 36 52,9 anak pra pubertas di Dusun Kaliabu
PT 8 11,8 4 5,9 Gamping Sleman Yogyakarta sebagian
Jumlah 68 100 68 100 besar kategori kurang sebanyak 28 orang
Pekerjaan (41,2%).
IRT 0 0 29 42,6 Hal ini di dukung dengan teori bahwa
PNS 5 7,4 3 4,4
Pedagang 24 35,3 11 16,2 pendidikan yang kurang akan menghambat
Tani 17 25,0 9 13,2 terhadap nilai-nilai yang baru
Lain-lain 22 32,4 16 23,5 diperkenalkan, sebaliknya makin tinggi
Jumlah 68 100 68 100 tingkat pendidikan seseorang, makin
Jenis kelamin anak mudah menerima informasi sehingga
Laki-laki 29 42,6 29 42,6
Perempuan 39 57,4 39 57,4
makin banyak pula pengetahuan yang
Jumlah 68 100 68 100 dimiliki (Parini, 2001 dalam
Sumber : Data primer tahun 2017 Kunfayakun,2011). Sedangkan dari
pekerjaan sebagian besar bekerja sebagai
Tabel 4.1 menunjukkan responden petani dan buruh. Menurut Kunfayakun
kelompok ayah sebagian besar masuk 2011, seseorang yang bekerja sebagai
dalam rentang usia dewasa dini sebanyak petani umumnya disibukkan oleh
36 orang (52,9%), demikian juga pekerjaannya sendiri, sehingga anaknya
responden kelompok ibu sebagian besar kurang perhatian dari orangtua dan anak
juga masuk dalam rentang usia dewasa akan mencari kasih sayang dan perhatian
dini sebanyak 46 orang (67,6%). pada orang lain.
Pendidikan responden kelompok ayah
sebagian besar SMA sebanyak 38 orang
(55,9%), demikian juga responden
kelompok ibu sebagian besar
berpendidikan SMA sebanyak 36 orang
(52,9%). Pekerjaan ayah sebagian besar
adalah pedagang sebanyak 24 orang
(35,3%), sedangkan pekerjaan ibu
sebagian besar adalah ibu rumah tangga
sebanyak 29 orang (42,6%). Jenis kelamin
Tabel 4.5. Distribusi Peran Ibu Hasil uji Mann-Whitney perbedaan
dalam Memberikan Pendidikan peran ayah dan peran ibu dalam
Seks Anak Pra Pubertas di Dusun memberikan pendidikan seks pada anak
Kaliabu Gamping Sleman pra pubertas diperoleh p-value sebesar
Yoyakarta 0,031 <  (0,05), berarti ada perbedaan
peran ayah dan peran ibu dalam
Peran ibu Frekuensi Persenta memberikan pendidikan seks pada anak
(F) se (%) pra pubertas di Dusun Kaliabu Gamping
Kurang 13 19,1 Sleman Yogyakarta. Menurut penelitian
Cukup 31 45,6 Wiendijarti (2011), bahwa ibu lebih bisa
Baik 24 35,3 memahami, karena ibu yang melahirkan,
Jumlah 68 100
ibu yang paling mengerti, ibu yang lebih
Sumber : Data primer tahun 2017 terbuka dan flexible, ibu tempat mengadu
dan mencurahkan perasaan. Ibu masih
Tabel 4.5 menunjukkan peran ibu dominan dalam hal kedekatan secara
dalam pendidikan seks pada anak pra emosional dengan anak, sehingga hal ini
pubertas di Dusun Kaliabu Gamping berdampak pada tanggungjawab
Sleman Yogyakarta sebagian besar menyampaikan pengenalan seks pertama
kategori cukup sebanyak 31 orang kali. Karakter seorang ibu cenderung lebih
(45,6%). Hal ini sesuai dengan teori dekat dan lebih peka terhadap perasaan
Kusmiran (2012) dalam Sari (2016), anaknya, dikarenakan ibu lebih banyak
kebanyakan orangtua masih menganggap meluangkan waktu pada anaknya.
tabu untuk pembicaraan mengenai seks Ayah sebagai orangtua sebagian
sehingga orangtua menjadi kurang terbuka besar dianggap sebagai sosok orangtua
terhadap anak. Hal ini didukung dengan yang hanya bertanggung jawab untuk
ibu yang merasa dirinya kurang mampu urusan biaya pendidikan, keamanan dan
untuk menyampaikan informasi mengenai kenyamanan tempat tinggal, urusan
seks kepada anak, karena pengaruh dari kendaraan dan hal-hal umumnya
kurangnya sumber informasi. Jenis Wien.dijarti, 2011. Ayah umumnya
pekerjaan termasuk dalam faktor yang bertanggung jawab diluar rumah untuk
mempengaruhi peran orangtua dalam mencari nafkah, pada dasarnya pekerjaan
memberikan pendidikan seks, pada peran mendidik kurang memberikan ganjaran
orangtua dalam kategori kurang pada positif karena hasilnya tidak dapat
pekerja petani. Pada penelitian Munandari dinikmati secara langsung.
(2012) dalam Emilia (2015),
menunjukkan bahwa pekerjaan orangtua SIMPULAN
mempengaruhi peran orangtua dalam Kesimpulan yang dapat
memberikan pendidikan seks pada anak. diperoleh dari penelitian ini yaitu :
1. Peran ayah dalam pendidikan seks
Tabel 4.6. Hasil Uji Perbedaan pada
Peran Ayah Dan Peran Ibu Dalam 2. Anak pubertas di Dusun Kaliabu
Memberikan Pendidikan Seks Anak Gamping Sleman Yogyakarta
Pra Pubertas di Dusun Kaliabu sebagian besar kategori kurang
Gamping Sleman Yogyakarta sebanyak 28 orang (41,2%).
3. Peran ibu dalam pendidikan seks pada
Variabel Z p-value anak pubertas di Dusun Kaliabu
Gamping Sleman Yogyakarta
Peran dalam sebagian besar kategori cukup
memberikan -2,163 0,031
pendidikan seks sebanyak 31 orang (45,6%).
Sumber : Data primer tahun 2017
4. Ada perbedaan peran ibu dan ayah Ajaran 2015/2016. Universitas
dalam memberikan pendidikan seks Negeri Semarang.lib.unnes.ac.id.
pada anak pra pubertas, ditunjukkan di akses tanggal 30 November
dengan Hasil uji Mann-Whitney 2016
diperoleh p-value sebesar 0,031 < Emilia. (2015). Identifikasi Peran
0,05. Orangtua Dalam Memberikan
Pendidikan Seks Pada Anak
SARAN Tunagrahita di SLB N 1
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, BANTUL Skripsi tidak
maka peneliti memberikan saran-saran Dipublikasikan. Stikes 'Aisyiyah
sebagai berikut: Yogyakarta.
1. Bagi Ayah di Dusun Kaliabu Ida Wiendijarti. (2011). Komunikasi
Gamping Sleman Yogyakarta Interpersonal Orangtua Anak
Diharapkan bagi ayah yang kurang Dalam Pendidikan Seksua
dalam perannya sebagai pemberi Universitas Pembangunan
pendidikan seksual ataupun Nasional "Veteran" Yogyakarta.
reproduksi dapat teratasi dan menjadi repository.upnyk.ac.id. diaskes
nilai baik serta seimbang dengan tanggal 13 Agustus 2017.
peran ibu karena peran ayah yang (2011). Pendidikan Seks (Seks
multifungsi dalam proses pengasuhan Education) Sejak Dini
akan meningkatkan kualitas http://dokterkecil.wordpress.com,
pendidikan dan pengembangan diri diakses 6 Januari 2017
anak dengan cara lebih percaya diri Kemenkes RI. (2015). Profil Kesehatan
dalam membantu dan menemani Indonesia . pusdatin.kemkes.go.id.
tumbuh kembang anak sehingga dapat diakses tanggal 1 Maret 2017
memberi pendidikan seks bersama ibu Kunfayakun . (2011). Hubungan Peran
secara bersama-sama. Orangtua Dalam Pendidikan Seks
2. Bagi Ibu di Dusun Kaliabu Gamping Dengan Perilaku Seksual Siswa
Sleman Yogyakarta SLTPN 3 Salam Magelang Jawa
Bagi ibu yang secara keseluruhan Tengah Tahun 2011, Naskah
sudah berperan cukup dalam Publikasi Stkes 'Aisyiyah
memberikan pendidikan seks dapat Yogyakarta.opac.unisayogya.ac.i
mengajak ayah agar terlibat dalam d diakses tanggal 13 Agustus
memberi pengasuhan dan pendidikan 2017.
seks, karena ayah juga memiliki peran Lestari. (2015). Meningkatkan
yang cukup andil dalam membantu Pengetahuan Pendidikan Seks
anak menjalani tahapan Melalui Layanan Informasi Pada
perkembangannya. Sehingga sangat Siswa Kelas VI Madrasah
dibutuhkan dukungan oleh ibu agar Ibtidaiyah Negri Sumurejo Kota
ayah tetap terlibat dalam pengasuhan Semarang Tahun Ajaran
pemberian pendidikan seks pada 2015/2016. Univertas Negeri
anak. Semarang . Lib.unnes.ac.id,
diakses tanggal 30 November
DAFTAR PUSTAKA 2016.
listiyana. (2012). Peranan Ibu Dalam
Dewi. (2015). Meningkatkan Pengetahuan Mengenalkan Pendidikan Seks
Pendidikan Seks Melalui Layanan Pada Anak Usia Dini, UIN Maliki
Informasi Pada Siswa Kelas VI Malang. portalgaruda.org diakses
Madrasah Ibti'daiyah Negeri tanggal 25 November 2016.
Sumurrejo Kota Semarang Tahun
Perpu. (2014). PP No 16 Tahun 2014
Tentang Kesehatan
Reproduksi.kesga.kemkes.go.id.
diakses tanggal 1 Februari 2017
Ratna Sari. (2016). Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Sex Education Pada
Remaja Usia Awal Di Desa
Karangmojo Kecamatan
Karangmojo Kabupaten Gunung
Kidul Yogyakarta,Naskah
Publikasi Stikes Jendral Ahmad
Yani
repository.stikesayaniyk.ac.id.
diakses tanggal 13 Agustus 2017.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Wiji. (2014). Hubungan Sikap Orangtua
Dngan Kualitas Komunikasi
Orangtua Dan Anak Tentang
pendidikan Seks Remaja di SMP
N 1 SEWON BANTUL. Jurnal
Tidak Dpublikasikan Stikes
Aisiyah Yogyakarta.
Yuwanto. (2014). Pahami Peran Ayah
Bagi Anak Mencegah Kekerasan
Terhadap Anak.
www.ubaya.ac.id, diakses 6
Januari 2017.

Anda mungkin juga menyukai