Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama yang akan menentukan

keberhasilan pembangunan nasional, karena pendidikan itu sendiri merupakan

bimbingan dan asuhan bagi anak dalam menuju kedewasaan, dengan

pendidikan akan menciptakan anak yang mampu menunjukkan individualitas

diri yang sesuai dengan nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Hasbullah (2003:10) menyatakan bahwa pendidikan sebagai suatu bentuk

kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai

sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak

sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk secara khusus untuk

memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

Berbicara tentang pendidikan untuk mengembangkan seluruh aspek

kemampuan anak baik secara intelektual, kecakapan hidup juga penting

menanamkan pendidikan moral atau karakter. Dewasa ini, ada beberapa fakta

yang sangat meresahkan pikiran dan menghawatirkan kita semua kehidupan

seks bebas telah merebak dikalangan kehidupan remaja dan anak. Selain

kehudupan seks bebas, kejahatan seks terhadap anak-anak saat ini ternyata

tidak saja dilakukan oleh orang-orang yang tidak dikenal oleh korbannya.

Dalam beberapa kasus yang terjadi, kejahatan seks justru dilakukan oleh orang-

orang yang dekat dengan kehidupan anak. Selain itu anak-anak sudah dapat

1
mengakses semua layanan melalui berbagai situs di internet sehingga

kenakalan anak semaikin meningkat.

Orang tua maupun pendidik harus selalu ingat dan sabar karena

keterbatasan kecerdasan, pengetahuan, dan pengalaman pada anak akan

membuat anak untuk lebih mudah meniru perilaku orang yang ada

disekitarnya. Anak seusia ini belum mampu membedakan mana yang baik dan

mana yang buruk. Pentingnya pujian dan contoh dalam menyampaikan

pendidikan seks tersebut.

Kehidupan seks bebas dan kejahatan yang terjadi belakangan ini

adalah hal-hal yang perlu diperkenalkan kepada anak usia dini. Pendidikan

seks ini dapat diberikan oleh orang tua ataupun oleh pihak sekolah. Media yang

menarik sangat mendukung untuk mengajarkan pendidikan seks kepada anak

usia dini, karena anak belajar melalui bermain. Melalui media aiped anak dapat

bermain sambil belajar tentang seks education dengan adanya berupa tampilan-

tampilan gambar di depan layar.

Dari fenomena-fonomena atau gejala-gejala tersebut di atas maka

penulis dan pendidik yang ada di sebuah lembaga pendidikan formal yaitu TK

Negeri Pembina berupaya untuk memperkenalkan atau mengajarkan

pendidikan seks sejak usia dini dengan judul “ Belajar Seks Education

Melalui Bermain Ipad”.

2
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalahnya sebagai berikut:

1) Kehidupan seks bebas telah merebak dikalangan kehidupan remaja dan

anak.

2) Kejahatan seks terhadap anak-anak telah banyak dilakukan oleh orang-orang

yang dekat dengan kehidupan anak.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara guru menggunakan media ipad dalam menyampaikan

pendidikan seks pada anak TK Negeri Pembina Selatpanjang ?

2. Apakah dengan media ipad guru dapat mengajarkan pendidikan seks pada

anak TK Negeri Pembina Selatpanjang ?

D. Tujuan

Adapun tujuannya adalah:

1. Untuk memberi informasi dan mengajarkan pendidikan seks pada anak TK

Negeri Pembina Selatpanjang.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan atau cara menggunakan media ipad dalam

menyampaikan pendidikan sek pada anak TK Negeri Pembina Selatpanjang.

3
E. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat sebagai

berikut:

a) Manfaat Secara Teoritis

Penelitian ini dapat menambah informasi atau sumbangan ilmiah bagi

perkembangan anak usia dini secara umum khususnya dalam mengajarkan

seks education pada anak TK Negeri Pembina Selatpanjang.

b) Manfaat Secara Praktis

1) Bagi Anak

Dapat mempelajari dan mengenalkan pendidikan seks sejak usia dini di

TK Negeri Pembina Selatpanjang.

2) Bagi Guru

a. Diharapkan dapat membantu dan mempermudah pengambilan

tindakan perbaikan untuk tahap selanjutnya, terutama pada anak usia

dini.

b. Sebagai masukan bagi guru dalam mengajarkan dan memperkenalkan

pendidikan seks sejak usia dini

c. Sebagai bahan penelitian lebih lanjut bagi pihak yang terkait, di masa

yang akan datang terutama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

4
3) Bagi Sekolah

Meningkatkan prestasi sekolah yang dapat dilihat dari peningkatan

pendidikan yang berkarakter melalui media ipad pada TK Negeri

Pembina Selatpanjang.

4) Bagi Orang Tua

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi orang tua untuk mendampingi

dan mengajarkan anak tentang pendidikan seks sejak usia dini.

5) Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan berpijak dalam rangka

menindak lanjuti penelitian ini dalam ruang lingkup yang lebih luas.

5
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Masa usia dini adalah adalah masa yang paling cepat dan paling

mudah bagi anak dalam menerima berbagai pengaruh dan ransangan dari

lingkungan luar yang mengelilinginya. Anak biasanya menampung informasi

dengan cepat, apakah informasi itu positif atau negatif. Mengingat pentingnya

masa usia dini itulah maka sebagai pendidik harus dapat menanamkan

bermacam-macam konsep yang benar pada anak, karena anak membentuk

konsep melalui pengalaman bermain langsung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Muhibbin 2005:10)

pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan. Pendidikan dalam arti luas, ialah sebagai sebuah

proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh

pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan

kebutuhan.

2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan dapat dilihat dalam GBHN, Pereturan Pemerintah,

dan Undang-Undang Pendidikan. Dalam GBHN dijelaskan bahwa

6
kebijaksanaan pembangunan sektor pendidikan ditujukan untuk meningkatkan

kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,

tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, berotos kerja, professional,

bertanggung jawab, produktif, dan sehat jasmani dan rohani.

B. Seks Education

1. Penegertian Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini

Selama ini, jika kita berbicara mengenai seks maka yang terbersit

dalam benak sebagian besar orang adalah hubungan seks. Padahal, seks itu

artinya jenis kelamin yang membedakan laki-laki dan perempuan secara

biologis. Jadi pendidikan seks dimaksud adalah anak mulai mengenal anggota-

anggota tubuh mereka, dapat menyebutkan ciri-ciri tubuh dan fungsinya serta

cara melindunginya.

Pendidikan seks bukan sebuah hal yang tabu untuk dibicarakan atau

didiskusikan, akan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menerima hal

ini secara terbuka. Pendidikan seks sangat diperlukan untuk mengantisipasi,

mengetahui dan mencegah kegiatan seks bebas dan mampu menghindari

dampak-dampak negatif lainnya. Peran orang tua dibantu oleh lembaga

pendidikan atau lembaga pendukung lainnya sangat diperlukan untuk

mengajarkan pendidikan seks sejak dini pada anak. Di sekolah guru memiliki

peranan penting dalam mengenalkan pendidikan sek ini, seorang guru harus

mampu mengembangkan ide-ide kreatif dan menggunakan berbagai metode

7
agar anak bisa memahami pendidikan seks dengan merasa tidak digurui.

Bermain dengan menggunakan media ipad diharapkan anak lebih cepat

memahami pendidikan seks itu sendiri karena media ipad ini dirancang dengan

menampilkan gambar-gambar yang berkaitan dengan pendidikan seks

diantaranya gambar atau simbol laki-laki dan perempuan, gambar boneka laki-

laki dan perempuan. Sambil melihatkan gambar anak-anak akan memahami

serta tertarik untu melihat dan mendengarkan.

2. Beberapa Hal Yang Perlu Disampaikan dalam Seks Education

Belajar tentang seks berbeda dengan belajar tentang keterampilan

lainnya. Misalnya kita belajar renang agar mengetahui tentang teknik berenang

yang baik, namun belajar tentang seks bukanlah belajar bagaimana aktivitas

seks yang baik, melainkan apa yang akan timbul atau dampak dari aktivitas

seks tersebut. Beberapa hal yang perlu disampaikan dalam pendidikan seks

1. Mengenalkan perbedaan lawan jenis

2. Memperkenalkan organ seks

3. Menghindari anak dari kemungkinan pelecehan seksual

4. Informasikan tentang asal usul anak

5. Persiapan menghadapi masa puberitas.

8
3. Manfaat Sek Education

Pendidikan seks penting diberikan kepada anak, bahkan lebih baik lagi

diberikan jauh sebelum anak mengenal sekolah. Manfaat dari pendidikan seks

adalah :

1. Untuk mengetahui informasi seksual (bisa membedakan jenis kelamin)

2. Agar anak memiliki kesadaran akan pentingnya memahami masalah

seksualitas

3. Agar anak memiliki kesadaran akan fungsi-fingsi seksualnya

4. Agar anak memahami masalah-masalah seksualitas

5. Agar anak memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-

masalah seksualitas.

C. Bermain

Menurut Fakhruddin Asef Umar (2010:34) menyatakan bahwa

bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

anak usia dini, sebab bermain adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari

dunia anak. Para pendidik harus dapat memberikan sebuah stimulasi dalam

situasi yang menyenangkan dengan berbagai strategi, metode, materi dan

media yang menarik dan mudah dilaksanakan.

Untuk merancang sebuah permainan, perlu memperhatikan hal-hal

berikut:

a. Menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak untuk bebas mencoba

dan menjelajahi berbagai benda, kegiatan maupun peralatan.

9
b. Mengorganisasikan lingkungan didalam dan diluar kelas untuk

memberikan kesempatan pada anak mengembangkan seluruh aspek

perkembangannya melalui permainan simbolis.

c. Membiarkan anak untuk bergabung dalam perlombaan secara

berkelompok saat perkembangan mereka sudah siap, jika anak sudah

tertarik untuk bergabung dalam sebuah grup lomba.

Setiap kegiatan yang dirancang untuk anak haruslah disesuaikan

dengan kronologi usia, perkembangan kompetensi, gaya belajar, dan

lingkungannya, sehingga kegiatan tersebut dapat diterima dan dilaksanakan

dengan sempurna (tepat guna).

D. Permainan Ipad

Permaianan ipad adalah sebuah permainan yang dirancang untuk

digunakan dalam proses belajar mengajar media ipad ini terbuat dari kardus

bekas, dengan ada sebuah tampilan layar untuk digunakan menampilkan

gambar-gambar dalam memperkenalkan pendidikan seks sejak usia dini.

Bermain dengan menggunakan media ipad keterlibatan anak adalah

hal yang sangat penting dalam beraktivitas atau melakukan sesuatu, sehingga

anak tidak hanya duduk diam menunggu perintah atau melihat guru yang

melakukan. Untuk mempelajari sesuatu dengan cepat dan efektif, anak harus

melihatnya, mendengarnya, dan merasakannya (learning by doing).

10
BAB III

METODE DAN SISTEMATIKA PENULISAN

A. Metode Penulisan

1. Spesifikasi Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk menggambarkan keadaan

sesuatu atau status fenomena. Dalam penelitian ini akan dideskripsikan

permainan yang dapat mengenalkan dan mengajarkan pendidikan seks sejak

usia dini.

2. Metode Pengumpulan informasi

Metode pengumpulan informasi yang digunakan adalah studi pustaka.

Studi pustaka merupakan salah satu metode pengumpulan informasi yang

bersumber dari pustaka, buku, majalah, internet dan lain-lain. Bahan pustaka

berupa referensi yang disalin di perpustakaan dan buku-buku tentang seks

education.

B. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya nyata ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang :

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Perumusan Masalah

D. Tujuan Penulisan

11
E. Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisi tentang :

A. Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

2. Tujuan Pendidikan

B. Seks Education

1. Penegertian Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini

2. Beberapa Hal Yang Perlu Disampaikan dalam Seks Education

3. Manfaat Seks Education

C. Permainan

D. Permainan Ipad

BAB III METODE DAN SISTEMATIKA PENULISAN, berisi tentang :

A. Metode Penulisan

B. Sistematika Penulisan

BAB IV PEMBAHASAN, berisi tentang :

A. Prosedur Implementasi Permainan Ipad Dalam Pembelajaran Seks

Education

BAB V PENUTUP, berisi tentang :

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

12
BAB 1V

PEMBAHASAN

A. Prosedur Implementasi Permainan Ipad Dalam Pembelajaran Seks

Education

Pada umumnya bermain ipad sangat senang dilakukan oleh anak

sambil beristirahat dan santai di rumah dengan menggunakan layar sentuh anak

dapat bermain. Kegiatan yang banayak dilakukan anak seperti bermain gems

dan internetan. Oleh karena itu, pada karya tulis ini penulis ingin

mamanfaatkan kecanggihan teknologi dan mengaplikasikan dalam bentuk

mainan yang bisa digunakan dan dimainkan anak dalam mempelajari

pendidikan seks.

Kegiatan anak terintegrasikan dalam suatu pembelajaran terpadu yang

meliputi seluruh aspek pengembangan atau kecerdasan anak. Jenis permainan

yang akan dikembangkan disini adalah satu permainan untuk semua talenta

atau kecerdasa. Artinya, satu jenis permainan baik permainan edukatif yang

berbasis kegiatan dan media mampu mengembangkan lebih dari satu aspek

perkembangan sekaligus.

Sasaran utama dalam permainan ini adalah anak dapat membedakan

antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki, bagaimana busana yang

digunakan, perbedaan dalam posisi tubuh ketika buang air kecil serta tau

bagaimana cara melindunginya. Penting bagi pendidik untuk mendukung

13
keingintahuan anak tentang pendidikan seks agar mereka dapat mengantisipasi

dan mengatasi masalah tersebut dengan memberikan kesempatan belajar yang

sesuai bagi kebutuhan dan aspek perkembangan mereka.

a. Kegiatan:

Bercerita dengan menggunakan gambar-gambar yang akan ditampilkan di

depan layar ipad.

b. Tujuan pengajaran:

1. Mampu membedakan jenis kelamin perempuan dan laki-laki

2. Mampu membedakan cara berbusana

3. Mampu membedakan posisi tubuh ketika buang air kecil

4. Bisa melindungi alat kelamin

c. Besarnya kelompok :

Permainan ini dapat dilakukan secara perorangan dan dapat juga dilakukan

untuk kelompok yang terdiri dari empat sampai enam orang anak yang

bekerjasama.

d. Tempat kegiatan:

Permainan dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas (halaman

sekolah).

e. Apa yang diperlukan:

1. Mainan ipad

2. Kartu-kartu huruf

3. Gambar boneka perempuan dan laki-laki

4. Keranjang tempat kartu huruf

14
5. Bendera merah putih

f. Persiapan:

1. Guru memperlihatkan gambar perempuan dan laki-laki di depan layar

ipad

2. Guru menceritakan beda antara perempuan dan laki-laki

3. Setelah menceritakan semua gambar yang telah disediakan

4. Setelah guru bercerita anak-anak diminta untuk mencari kartu huruf

bacaan perempuan dan laki-laki dan menyusunnya.

g. Apa yang dilakukan:

1. Anak-anak diminta untuk duduk membentuk lingkaran. Lalu jelaskan

cara melaksanakan permainan dan sampaikan aturan mainnya.

Sampaikan juga apa yang akan dilakukan anak setelah guru bercerita.

2. Mulailah permainan setelah bercerita anak mengambil gambar

berdasarkan jenis kelaminnya.

3. Setelah mengambil gambar anak-anak berlari ke tempat keranjang dan

mengambil kartu huruf yang telah disediakan guru.

4. Anak-anak mengambil dan menyusun kartu huruf satu persatu sampai

selesai membentuk kata perempuan dan laki-laki.

5. Setelah selesai menyusun anak yang terlebih dahulu menyelesaikan

mengambil bendera dan kembali ke finis.

h. Bantuan :

Pendidik dapat memberikan bantuan atau bimbingan kepada anak saat

menyusun huruf sehingga membentuk kata. Berikan dorongan dan

15
semangat agar anak dapat menyelesaikannya. Biarkanlah anak

mengerjakan sebatas kemampuan dan pemahaman mereka.

i. Penilaian/Evaluasi:

Penilaian dalam permainan ini tidak hanya dilihat dari hasil akhirnya saja,

namun juga dilihat saat proses permainan itu berlangsung, mulai dari awal

hingga akhir permainan. Setelah itu, minta kepada anak untuk

menceritakan pengalamannya saat bermain. Dengan Permainan ipad ini

ada beberapa bidang pengembangan yang dapat dikembangkan yaitu:

bahasa, kognitif, social emosional, motorik halus dan pembiasaan.

Dengan kegiatan-kegiatan ini mudah-mudahan anak dapat memiliki

perspektif yang baru mengenai pendidikan seks, semakin meningkat

kesadarannya mengenai pentingnya pendidikan seks sejak usia dini dan tahu

bagaimana cara melindungi dirinya dari perlakuan orang lain.

16
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak,

sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain. Bermain dapat

digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan

tertentu pada anak. Banyak konsep dasar yang dapat dipelajari anak melalui

kreativitas bermain. Sudah menjadi tugas seorang pendidik untuk merancang

permainan kreatif, menarik, dan menyenangkan yang dapat mengoptimalkan

kecerdasan anak tentang pendidikan seks .

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran-saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dapat lebih kreatif dalam memilih metode atau media-media pembelajaran

yang lebih menarik bagi anak untuk mengoptimalkan kecerdasan anak

tentang pendidikan seks.

2. Bagi Orang Tua

Agar dapat membantu dan memotivasi sarta bekerja sama dengan guru yang

ada di sekolah untuk mengoptimalkan kecerdasan anak tentang pendidikan

seks baik di rumah maupun di sekolah.

17
3. Bagi Kepala Sekolah

Diharapkan hasil karya nyata ini dapat memberikan masukan dalam

membina pendidik-pendidik yang ada di sekolah agar lebih kreatif dalam

memilih metode dan media untuk mengoptimalkan kecerdasan anak tentang

pendidikan seks sejak usia dini.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi landasan berpijak dalam rangka

menindak lanjuti penelitian ini dalam ruang lingkup yang lebih luas.

18
DAFTAR PUSTAKA

Fakhruddin Asef Umar. 2010. Sukses Menjadi Guru TK-PAUD. Jogjakarta: Benig.

Hasbullah. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo

Persada.

19

Anda mungkin juga menyukai