Penerapan Pendidikan

Seks Bagi Anak Usia Dini

By : Gemala Ranti., M.Pd
Apa itu Pendidikan
Seks?
❑ Menurut International technical guidance on
sexuality education (UNESCO) :
“Pendidikan seksual merupakan proses pengajaran
dan pembelajaran berbasis kurikulum tentang aspek
kognitif, emosional, fisik dan sosial seksualitas”
❑ Menurut Robinson and Davies dalam artikel
mereka (Sexuality Education in Early Childhood)
“Pendidikan seks, merupakan pendidikan yang
mengutamakan pemahaman anak sesuai dengan
tingkat pengetahuan mereka tentang kesehatan,
kesejahteraan, dan kemandirian mereka sendiri,
sehingga mereka paham akan hubungan sosial yg
ramah untuk diri mereka”
 Pendidikan Seks Bagi
Anak Usia Dini
• Pendidikan yg memberikan pengenalan
bagian-bagian tubuh : fungsi, cara
mengendalikannya, dan merawatnya.
• Menanamkan kepada anak bahwa ada
hal yang boleh dan tidak boleh
dilakukan oleh orang lain terhadap
dirinya begitu sebaliknya.
• Pendidikan seks memberikan batasan
kepada anak bagaimana harusnya dia
berperilaku, apa saja yg berhak anak
ketahui, dan kapan mereka harus tau.
Anak juga dibekali bagaimana mereka
mampu menjaga diri dan berani
mengatakan tidak pada pelaku
kejahatan seksual.
 Landasan Pendidikan Seks bagi Anak
❖ Teori Sigmun Freud tentang perkembangan psikoseksual pada manusia.
Menurutnya, awal perkembangan manusia berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian dan terus
mempengaruhi perilaku di kemudian hari. Hal tersebut dipengaruhi oleh dorongan dan rasa nyaman pada setiap
tahapanya.
1. Tahap oral (usia 0-1tahun): Artinya mulut adalah sumber utama kesenangan. “Tahap ini terkait dengan
menyusui, menggigit, mengisap, dan menjelajahi dunia dengan memasukkan sesuatu ke dalam mulut”.
2. Tahap anal (usia 1-3tahun): Freud percaya bahwa selama tahap ini, menerapkan toilet training serta belajar
mengendalikan buang air besar dan kandung kemih adalah sumber utama kesenangan dan ketegangan.
3. Tahap phalic (usia 3-6 tahun): Pada tahap ini, anak mulai menyadari jenis kelaminnya sendiri. Pengetahuan
akan identitas diri sudah mulai berkembang, dan rasa ingin tahu yang tinggi tentang fungsi dan alat kelamin
mereka.
4. Tahap laten (6 tahun-puberitas): Tahap ini adalah saat seseorang mengembangkan keterampilan sosial dan
komunikasi yang sehat. Energi kesenangan cenderung pada belajar, melakukan hoby, dll.
5. Tahap genital (puberitas-dewasa): Memasuki masa pubertas menyebabkan libido menjadi aktif kembali.
Selama tahap perkembangan psikoseksual akhir ini, individu dapat mengembangkan minat seksual yang
kuat pada lawan jenis. Menurut Freud, tahap perkembangan psikoseksual ini ditandai dengan
matangnya organ reproduksi anak
 Tahapan Pendidikan Seks Menurut UNICEF
❖ Menurut UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund), Ada 4 Level Pendidikan Seks :

1. Level 1, tahapan mendasar : usia 5-8 th. Pada tahapan ini keluarga dalam hal ini orang tua berperan
penting dalam membangun pengetahuan awal anak. Guru di sekolah juga mengambil peran untuk
memberikan penguatan edukasi seks kepada anak.

2. Level 2, usia 9-12 th, tahapan pengembangan rasa tanggung jawab serta kontrol sosial yang sehat
terhadap anak, sehingga anak tetap aman dalam perkembangan sosial seksualitasnya.

3. Level 3, usia 12-15 th, tahapan ini anak sudah mulai memasuki masa-masa kesenangan dan konflik seputar
sosial seksualitasnya. Sehingga memberikan edukasi seks dengan menguatkan moralitas dalam bersikap
itu sangat penting.

4. Level 4, usia 15-18 th, tahapan ini anak sudah mulai bisa membuat keputusan sendiri terkait urusan
mereka. Orang tua dan guru diharapkan mampu mengarahkan anak kepada hal-hal yang positif.
 Muatan Pendidikan Seks bagi Anak

❖ Menurut Robinson and Davies dalam artikel mereka (Sexuality Education in Early Childhood) ada beberapa
hal penting dalam Pendidikan seks anak usia dini:

1) Membangun literasi anak-anak seputar seksualitas;

2) Meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk bersosialisasi dengan lingkungannya;

3) Meningkatkan benteng pertahanan dari predator seks;

4) Menanamkan sikap tanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka;

5) Mengembangkan kesadaran akan hubungan etis dalam kehidupan.

Kenapa Penting?
Mengutip dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap,
sebanyak 207 anak menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual di satuan
pendidikan sepanjang tahun 2021.
Data ini terus bertambah disepanjang tahun 2022.
5 Negera yang
Menerapkan Pendidikan
Seks Terbaik di Dunia
Menurut data Bank Dunia, negara-negara di Eropa
cenderung memiliki tingkat kehamilan remaja terendah,
semua ini berkat pendidikan seks yang diberikan di
sekolah. Bagi negara-negara di Eropa, pendidikan seks
adalah wajib. Diantaranya Negara :
❑ Swedia
❑ Serbia
❑ Belanda
❑ Denmark
❑ Portugal
Hal tersebut Sejalan dengan Himbauan UNESCO
yang menyarankan setiap negara di dunia untuk
menerapkan pendidikan seksual yang komprehensif,
termasuk Indonesia.
Bagaimana Paradigma
Masyarakat Indonesia
terhadap Pend Seksual?
Mayoritas masyarakat Indonesia masih
tabu dengan istilah pendidikan seks,
(Zakiyah et al., 2016). Tidak jarang
masyarakat menganggap pendidikan seks
tidak pantas diberikan kepada peserta
didik di sekolah, apalagi kepada anak usia
dini.
Pendidikan seks dianggap bertentangan
dengan norma, karena sebagian
masyarakat menganggap Pendidikan seks
adalah perihal mengajarkan hubungan
suami istri.
 Bagaimana Cara Menerapkan Pendidikan Seks Kepada Anak?
7) Ajarkan anak merawat, menjaga bagian-
❑Sebagai Orang tua bagian tubuhnya, mana yang boleh dan tidak
1) Jadilah pelindung utama bagi anak boleh disentuh. Terutama bagaimana bersikap
2) Tanamkan nilai moral dan agama Ketika orang asing mencoba memegang bagian
tubuh tsb. Berani menolak dan katakan TIDAK.
3) Sesuaikan dengan tingkat usia dan
kematangan anak 8) Selalu dampingi anak ketika menonton
4) Ajarkan anak rasa malu dan sopan Youtube atau bermain game online
*Malu Ketika memperlihatkan bagian- 9) Gunakan Media atau APE agar saat
bagian tubuh yang tidak boleh dilihat oleh mengedukasi anak lebih menarik dan konkrit
orang lain
10) Tanamkan rasa percaya (trust) kepada anak,
*Malu Membuka atau Memakai baju di bahwa anak bisa bicara secara terbuka kepada
ruangan terbuka orang tuanya
*Malu jika ada orang asing terutama saat
berganti pakaian atau memakai baju terbuka 11) Berikan contoh yang baik kepada anak,
bagaimana menjaga diri, menghargai orang
5) Kenalkan bagian-bagian tubuh reproduksi lain, dll.
dengan sebutan yang sebenarnya, misalnya
:penis, vagina. Dengan begitu anak dapat 12) Jangan memperlihatkan adegan suami istri
memahami bahwa membicarakan bagian tubuh yang tidak pantas didepan anak
adalah hal yang sehat dan tidak perlu
canggung
6) Berikan Batasan cara mengeskpresikan kasih
sayang (physical touch)
 Bagaimana Cara Menerapkan Pendidikan Seks Kepada Anak?
❑Sebagai Guru
1) Berkolaborasi dengan orang tua, dalam
upaya melanjutkan Pendidikan seks yang
sudah ditanamkan di rumah oleh orang
tua.
2) Memberikan perlindungan dan bisa
dipercaya bukan sebaliknya, karna guru
adalah orang tua kedua bagi anak.
3) Memberikan stimulasi edukasi seks
dengan metode yang bervariasi seperti,
* Nyanyian, tepuk tangan, permainan, dll
4) Menanamkan nilai norma dan agama,
serta selalui mengembangkan rasa
empati, saling menghargai dengan
sesama.
5) Menggunakan APE untuk menjelaskan
bagian-bagian tubuh kepada anak, baik
bagaimana fungsi, cara menjaga dan
merawatnya.
6) Selalu memperhatikan batasan laki-laki
dan perempuan di setiap kegiatan, baik di
ruangan kelas maupun di luar. Walaupun
anak masih usia dini, anak harus paham atas
perbedaan gender.
7) Memberikan pemahaman kepada anak
bagaimana bersikap dengan orang asing saat
di sekolah maupun di luar sekolah.
8) Evaluasi setiap perkembangan
pemahaman anak tentang Pendidikan seks.
Lindungi Anak Kita dari Para
Predator Seksual
 Manfaat Mengenalkan
Pend Seks Pada Anak
• Anak akan paham cara merawat dan
menjaga diri sendiri
• Anak akan tahu cara bersikap
terhadap orang asing yg berniat
melecehkannya
• Anak akan lebih percaya diri
• Anak memiliki rasa empati dan
mengharagai dalam berinteraksi dengan
lingkungan sosialnya
• Anak memiliki rasa malu dan sopan
santun yang tinggi