Anda di halaman 1dari 58

KOMPOSIT

-:knologi modern memerlukan bahan yang tidak seperti


biasanya dengan kombinasi
--'at yang tidak ditemui dalam bahan paduan logam, keramik, dan polimer konvensional.
::'sebut benar khususnya untuk bahan-bahan yang diperlukan untuk penerbangan dan
;:rtasi di dalam air' lnsinyur-insinyur penerbangan sangat mencari bahan struktur yang
:-nyai massa jenis rendah, tetapi yang kuat, kaku, tahan kikisan, tahan pukul, dan tidak
nfrn-tr:- berkarat' Bahan-bahan tersebut mempunyai sifat-sifat yang hebat (formidoble).
Sering
kl ::ran yang kuat relatif berat dengan semakin meningkatnya kekuatan atau kekakuan yang
I @=' cat menurun kekuatan pukulnya. Kombinasi sifat-sifat bahan diperluas dengan
prg:nbangan bahan-bahan komposit. Komposit termasuk paduan logam multifasa, keramik-
'Er-=-ik, dan polimer-polimer. Contoh perlit baja mempunyai struktur mikro yang terdiri dari
&,san selang-seling dari ferit (cr) dan sementit (Fe3C). Fasa ferit bersifat lunak dan ulet,
er.entara sementit lebih bersifat keras dan sangat rapuh. Kombinasi sifat-sifat mekanis perlit
h':-atasan sangat ulet dan kuat) adalah fasa bahan yang super. Terdapat juga komposit yang
eradi secara alami, misalnya kayu yang terdiri dari serat-serat selulose yang luwes dan
3E€gang bersama oleh suatu bahan yang lebih kaku yang disebut dengan lignin. Tulang
adalah
a;-]posit yang kuat yang terdiridari protein lunak berupa kolagen dan mineral keras dan getas
re'Jpa apatit.

lstilah komposit digunakan untuk suatu bahan yang disusun dari dua bahan yang
berbeda
':rg diikat bersama di mana salah satu sebagai matriks dan yang lainnya mengelilingi serat-
atau partikel-partikel lainnya. lstilah komposit dikenal pula dengan bahan komposit yang
='at
L9? Teknotogi Bahan Laniut

(motrix\'dan yang kedua disebut dengan fasa


terdiri dari dua fasa, pertama disebut fasa matriks
sebaran(dispersedphase\sebagaimanaGambar3'lyangmenunjukkanskemageometrisdan
: 579)'
sifat-srfat partikel komposit (Callister' 2OA7

;t:

'n /)
,f'.:tJr /. \',
'4;,
X'

(b;

;:
.: r'a!" .1-l

tdt k)

dan (e)
(a) konsentrasi, (b) ukuran, (c) bentuk, (d) distribusi'
Gambar 3,1 Skema geometris partikel komposit:
orientasi (Callister, 2007: 579)

Compcites

Fiber-reinforced Structural
Particle-reinlorced
rl
r-l
Large-
particle
Dispersion-
strengthened
l'-l
-a;iign"utDixontinuous Laminates
Continusus
(shoro
i-! Sandwich
Paners
I
l

Aligned
l-l Randomly
oriented

2007: 579)
Gambar 3.2 Klasifikasi tipe komposit (Callister'
menjadi tiga kategori: (1) komposn
Komposit {composites) dapat diklasifikasikan
partikel atau diperkuat suatu sebaran' dan (3) kompos:
diperkuat serat, (2) komposit diperkuat
Komposit diperkuat serat (y'bre
struktur sebagaimana Gambar 3.2 (Callister, 2007:579)'
Kampasit k&$$
ti{@

wraorced) terbagi menjadi dua di antaranya serat menerus (continuous) (searah


oebanan/alignedl, dan serat terputus (discontinuous) (pendek/short). Sedangkan serat
rrcek dibagi menjadi searah dan acak (rondomly oriented\. Komposit diperkuat partikel atau
uiae.kuat suatu sebaran (porticles reinforced) dibagi menjadi dua yaitu: partikel besar (large
. c/es) dan penguatan sebaran (dispersed-strengtened). Untuk komposit struktur dibagi
rme-.adi dua yaitu laminasi (laminotes) dan panel sondwich.

3.1 Komposit Diperkuat Serat


Serat-serat dapat berupa serat pendek atau serat utuh di seluruh matriks dan semuanya
oer:nkan dalam arah yang sama atau secara acak. Misalnya komposit yang melibatkan kaca
d;'- serat-serat karbon dalam polimer, serat keramik dalam logam, dan serat logam dalam
rer:nik. Banyak plastik diperkuat dengan serat kaca yang menghasilkan bahan sangat kuat atau
=r63t kaku daripada hanya plastik saja. Komposit polimer digunakan untuk panel instrumen
Gr'Jaraan, perangkat shower kamar mandi, dan helm-helm penyelamat. Roda kendaraan
Er:,.at dari karet yang diperkuat dengan anyaman kawat-kawat dan nylon-nylon. Sebuah
r@r.rc-. umum adalah komposit keramik yang diperkuat dengan logam, yaitu beton yang
fue-{,.Jat dengan batang baja. Komposit-komposit logam yang diperkuat dengan keramik
ue-"akan untuk nosel roket, cetakan penarikan kawat (wire-drowing dies), alat-alat potong,
rar aolikasi lainnya yang memerlukan kinerja pada temperatur tinggi.
Eungsi utama serat-serat dalam komposit adalah menahan kebanyakan beban yang
fre- <an pada komposit dan membuatnya kaku. Untuk alasan tersebut, bahan serat
mrre-:unyai kekuatan tinggi dan modtllus elastisitas tinggi pula. Keramik sering digunakan untuk
ry::-serat dalam komposit. Keramik memiliki kekuatan tarik dan modulus elastisitas yang
T!.9 tetapi getas dan adanya sedikit kekurangan yang dapat mengurangi kekuatan tariknya.
Ie-e:n penggabungan serat-serat tersebut dalam matriks yang ulet memungkinkan
'rn'e-:,entuk suatu komposit yang memakai serat-serat yang bersifat kekuatan tinggi dan
rrrrr'r- rrs elastisitas tinggi dan melindungi sifat-sifat bahan matriks untuk membuat komposit
e:,- saik daripada hanya bahan matriks saja atau rusaknya sifat-sifat bahan serat.
I
Srfat-sifat bahan matriks yang diperlukan diantaranya: (L) sebagai permukaan-permukaan
i

:r:: sehingga gaya-gaya yang diterapkan pada komposit diteruskan pada serat-serat yang
1tn Teknotogi Bahan Lanjut

dianggap sebagai penanggungjawab utama untuk kekuatan komposit,


(21 melindung
oermukaan-permukaan serat dari kerusakan, dan (3) menjaga serat-serat terpisah
untur

menghi ndari Perambatan retak.

serat-serat yang digunakan dapat menerus, sepanjang panjang komposit, atau terputus-
putus untuk ukuran pendek. Serat-serat tersebut ditempatkan pada satu sumbu, sehingga
(Bolton, 1998: 304)'
memiliki arah yang sama atau berorientasi acak sebagaimana Gambar 3.3

ffi
{a} Menerus, sejajar
ffi
tb) ferputus, 9elaJar
ffi
Terputus,

yang sejajar, (c) serat


Gambar 3.3 Bentuk-bentuk serat penguat: (a) serat menerus yang sejajar, (b) serat terputus
rambut yang relatif sejajar, dan (e) contoh serat rambut
terputus yang acak (Bolton, 1998: 304), (d) contoh serat
yang acak

pensejajaran semua serat dalam komposit memberikan pengarahan pada sifat-sifatnya'


Tabel 3.1 menunjukkan sifat-sifat beberapa bahan penguat serat (fibre) yang umum digunakan
(Bolton, 1998: 304).
Komposit .

Tabel 3.1 sifat-sifat Bahan-Bahan penguat serat yang Umum Digunakan (Bolton, 1998: 304)

Fibre Density Tensile Tensile


Mdm' modulus strength
GPa MPa
Alumina 3.2 170 2100
Silicon caibide (Nicalon) 2.6 250 zzao
Boron 2.65 420 3500
CaAon 1.8 250 27AO
E-Glass 2.5 70 2200.
Poly*hylene (Speara 1000) 0.97 t72 2964
Polyamide (Ammid) (Kevtar 49) 1.45 125 3000
Note: *3500 MPa freshly drawn.

Untuk Poliamid (polyamidel yang dikenal sebagai Aramid atau nama perdagangan
adalah Kevlar memiliki sifat-sifat sebagaimana Tabel 3.2 (Anonim ,2OI7b). Kevlar
=-<enalnya
c.: ah serat organik dalam keluarga poliamid aromatik (aramid). Kevlar tidak meleleh, tetapi
.E--'a i pada tem peratur yang
relatif tinggi pada 427 -482oC da lam uda ra da n sekita r 53goc da lam
hi:-3gen, jika diuji dengan peningkatan temperatur pada 10"C/menit sebagaimana hasil analisis
e-ografimetrik (IGA: Thermo Grovimetric Anotysis) Kevlar 49 pada Gambar 3.4 (Anonim,
l::lb). Persentase berat Kevlar dari temperatur ruang menurun landai di udara hingga
r':-capai temperatur 500oC, diikuti penurunan drastis menuju 6O0oC, tetapi tetap menurun
ar,:ai di Nitrogen hingga mencapai temperatur 600"C.

Gambar 3.4 TGA Kevlar 49: (a) di udara, dan (b) dr Nitrogen (Anonim, 2017b)

Kevlar adalah bahan tahan api, tetapi dapat dibakar pada indeks batas Oksige n (limiting
:{.gen index) 29. Pembakaran biasanya berhenti jika sumber penyalaan diambil, tetapi untuk
:;-an bubur (pulp) dan debu Kevlar sekali dinyalakan dapat terus membara. Dalam uji
at
{D Teknologi Bahan Lanjut

laboratorium, kain Kevlar (tebal 0.1.L-0,33 mm) tidak terbakar terus jika sumber penyalaan
diambil setelah 12 detik.

Tabel 3.2 Sifat-sifat Poliamid/Aramid/Kevlar (Anonim, 201 7b)

No. Sil'at-sifht,Nama Kerlar 29 Kevlar -19

I Nlassa ienis (s'cm3) 1.4.1 1..14


2 Kadar air benans saat dikirim (qo) 10 3.5
-) Kekuatan patah (I\IPa) 2920 3000
.t Pertambahan pan1alg saat puhrs (9o) 3.6 2^t
5 Perrrnsutan tarik pada I77"( 0. B8 1.77

Serat kaca (fibre glassl banyak digunakan untuk penguat polimer. Serat-serat panjangnya
bisa sepanjang komposit, atau pendek-pendek tidak menerus dan berorientasi acak dalam
komposit. Bentuk lain komposit adalah menggunakan tikar serat kaca (glass fibre mots) atar.,,
kain plastik. Hal tersebut bisa dalam bentuk bundel serat acak yang berupa potongan untai tikar
(chopped strond mat) atau filamen tikar menerus {continuous filament mof) yang longgar da'
terikat bersama dengan suatu perekat atau anyaman kain (bi-directionol fabric) sebagaiman;
Gambar 3.5 (Bolton, 1998: 305).

Wli
Choppsd sfrend md Contlnuous flamgnt mfrt
ffi
Bklirecfionalfabric

Gambar 3.5 Contoh-contoh serat bentuk tikar dan kain (Bolton, 1998: 305)

Pengaruh kain adalah untuk meningkatkan kedua kekuatan dan modulus tarik yar-,g
jumlah perubahannya tergantung pada kedua bentuk serat dan jumlahnya. Serat-serat mene''J
memberikan kekuatan tarik dan modulus tarik komposit tertinggi, tetapi dengan sifat-s'*
pengarahan yang tinggi. Kekuatan sepanjang arah serat bisa sekitar 30 MPa, yaitu sek:r
kekuatan plastik saja. Serat-serat pendek yang beorientasi acak tidak menunjukkan sifat-si'=-
dan tidak memberikan kekuatan tarik serta modulus tarik yang tinggi. Tabel 3.3 memberira'
contoh-contoh nilai kekuatan dan modulus yang dicapai oleh polimer yang diperkuat dengar
serat kaca {Bolton, 1998:305).
-dbFa.
Komposit .ry

Tabel 3,3 SifatSifat Poliester yang Diperkuat dengan Serat Kaca (Bolton, 1998: 305).

Csnrps*ic % by weight Tensile Tensile


of glassfibre
modulus 0Pa strength MPa

Folprter rlone 2to 4 20 to ?0


With strort rrndorn fibres l0 to 45 5to14 40to 180
With plain wcavc cloth ,15 to 65 l0 to ?0 250 to 350
!ffith long fibres 50 to 80 20 to 50 400 to 1200

rogam-logam yang diperkuat serat adalah pengembangan dari polimer yang


d*e-^oangkan sejaktahun 1970 ketika produksiserat-serat Boron dan Karbida Silikon menjadl
,g1rE,( karena koefisien muai termal keramik lebih rendah daripada logam, misalnya keramik
lfi.trnt3 Silikon memiliki koefisien muaitermal sekitar seperlima Aluminium, sehingga komposit
Er-:€JUt mengurangi koefisien muai termalnya. Konduktivitas termal dan listrik keramik yang
,f,,r"1g daripada logam, mengakibatkan komposit tersebut memiliki konduktivitas termal dan
isr-r yang lebih rendah. Sebagaicontoh, konduktivitastermal Aluminium adalah 201- Wm 1K1
s6r i3mposit Karbida Aluminium-Silikon dengan 15% Karbida Silikon memiliki 140 Wm K
i 1.
rer ^gkatan yang berarti dalam modulus elastisitas tarik dapat dicapai dengan memasukkan
keramik di dalam logam, peningkatan yang berarti terjadi khususnya untuk logam-
=7::-serat
ryr- Aluminium dan Magnesium yang modulusnya rendah.
Tabel 3.4 Komposit Logam yang Diperkuat Serat (Bolton, 1998: 305)

Composite Tensile strengh MPa

Aluminium + 5Wo silica fibres 900


Aluminium + 50Vo boron fibres I 100
Nickel + 8olo boron fibfts 2740
Nickel + 40Yo tungsten fibres I 100
Copper + 50Yo tungsten fibres 1200
Copper + 8V/o tungsten 6bres 1800
lOB Teknalogi Bahan Laniut

Sebagaicontoh,moduluselastisitasAluminiumadalahToGPa,sementarakomposi:
KarbidaAluminium-Silikondengan50%KarbidaSilikonmenerussekitar200GPa.Peningkatar
yangberartidalamkekuatantarik|ogamdapatdicapaidenganmemasukkanserat.sera:
keramIk.Tabel3.4memberikanbeberapacontohlogamyangdiperkuatseratdankekuatantarik
yang dicaPai (Bolton, 1998: 305)'
silikor
kaca diperkuat dengan serat Karbida
Komposit matriks keramik seperti keramik kekuatar
Silikon, memungkinkin modulus elastisitas'
dan Alumina diperkuat whisker Karbida kaca Lio-Alzo:
ditingkatkan' Contoh' sebuah keramik
dan ketangguhan bahan matriks keramik
Mgo-Siozdenganmodulustarik86GPasebagaikompositdengan50%seratKarbidaSilikot"
3/2
ke 17 MNm
L'5 MNm
sekitar 130 GPa, ketangguhannya diperbaikidari
diperkuat modulusnya
1g0 Gpa menjadi 620 GPa. Alumina
diperkuat dengan
dan kekuatan tariknya diperbaiki dari
j,,2
daripada bentuk
Karbida Silikon sebagai kristal tunggal
Kar,bida Silikon menggunak an whiskers
seratpolikristalin.Dengan25%whiskersKarbidaSilikon,modulustarikdiperbaikidari340GPa
patah dari 4'5
300 MPa ke 900 MPa dan ketangguhan
menjadi 390 GPa, kekuatan tariknya dari
11411*'elz ke 8,0 MNm-3/2
(Bolton, 1998: 305)'

dan Serat Menerus


3.1.1 Hukum Campuran antara Matriks
matriks' m' dan massa serat' mr' yaitu:
Massa komposit, m. adalah massa
(3'1)
1-11. = yfl,n r r'r
(3'1) ditulis
dengan massa jenis (p)' maka persamaan
Jika massa adalah volume (v) dikalikan
sebagai:

Vc pc= Vm pm+ mf Pf

sehingga, I

p.= (v,/v.) Pm
+ (vr/vc) Pr

v./v.adalahfraksivolumematriks,V'danvt/v'fraksivolumeserat'Vr'maka
(3'2)
pc= vm pm+ Vt Pt
V. =1 - Vt. Persamaan
(3'2) diistilahkan sebagai hukum campuran
Catatan: Vm = Vc- vr, berarti
(tow of mixturel.
#4e
Kampash *#M
.:aa::$::t:

)ipertimbangkan hukum campuran untuk modulus elastisitas suatu komposit yang serat-
-']enerusnya sejajar terhadap arah pembebanan sebagaimana Gambar 3.6 (Bolton, 1998:

Gambar 3.6 Serat-serat menerus sejajar terhadap arah pembebanan (Bolton, 19g8: 307)

fut.:' komposit, F. adalah jumlah beban pada matriks, F,, dan pada beban serat (F1)

F- = F, + Fr (3.3)

Tegangan (o) adalah gaya/luas, sehingga untuk komposit, o.. =F,/d,, untuk matriks, o, =
:-
"- untuk serat, or = Ftf at, yang mana a. adalah luas penampang melintang komposit, a,
aa: :t luas penampang melintang matriksnya komposit, dan ar adalah luas penampang
rr -tong seratnya komposit.
Bila o = Ee, dengan E adalah modulus elastisitas, dan e adalah regangan, maka

Fc=ocdc=Ecta.,F.=6mom=Er€?*,Fr=ord1 =frear.Regangan(e) diasumsikansama


rr:-< komposit, matriks, dan serat jika serat terikat kokoh pada matriksnya. Persamaan (3.3)
G::I ditulis, *
E6t!.=Emt0m=ErCdt
Itt- karenanya, jika A, sebagai fraksi luas a,/a. dan Ar sebagai fraksi luas ar/a.:
E.=ArE*+AtEt (3.4)

Bila a. = dc - 3f, maka A. = L - Ar


@
:{& Teknalogi Bahan Laniut

Persamaan (3.4) adalah hukum campuran untuk modulus tarik, bila serat-serat menerus
sejajar terhadap arah pembebanan. Fraksi luas adalah setara terhadap fraksi volume, sehingga
persamaan (3.4) dapat ditulis menjadi:

E. = V. E. + Vr Er (3.5)

Sekarang dipertimbangkan modulus elastisitas jika serat-seratnya tegak lurus terhadap


arah pembebanan sebagaimana Gambar 3.7 (Bolton, 19981307).

Gambar 3.7 Serat-serat menerus tegak lurus terhadap arah pembebanan (Bolton, 1998: 307)

Total pertambahan panjang komposit, 6. dalam arah beban merupakan jumlah


pertambahan panjang matriks, 6' dan serat, 61 :

5._5.+6t (3.6)

Tegangan matriks adalah sama pada serat dan pada keseluruhan komposit. Regangan e =
6/L,yangmanaL adalah panjang semula, maka

6. = 0l = (o/E) L,yang mana o adalah tegangan. Persamaan (3.6) dapat ditulis sebagai

(o/E,l L. = (o/E,) [ + (o/Erl L t


^
dan

tf E,= Y^12^ + Lt/Et (3.71

Mengingat 1 = L' + Lr, yang mana L' adalah fraksi panjang matriks, t^/1, dan Lt adalah

fraksi panjang serat Lt/1,. Fraksi panjang adalah setara fraksi volume dan persamaan (3.7|
menjadi:
@
Kamposit
@
L/E,=\1^f 7^+Vr/Et (3.8)

Persamaan (3.5) memberikan nilai modulus elastisitas terhadap persamaan


{3.8). Untuk
as'rposit epoksi-kaca dengan fraksivolume serat 65%, persamaan (3.5) memberikan modulus
:€stisitas bila beban 0o terhadap serat (modulus epoksi adalah 3,5 Gpa, dan modulus serat
a= ah 70 GPa):

E. = V. E. + V1 * = 0,35%ox 3,5 GPa + 0,65%ox 70 GPa = 47 Gpa,


Dan persamaan (3.7) memberikan:

!/E, = L^/E^ + L1/* = (0,35/3,5) + (0,65/70) = 0,L!, maka E. = !/0,1-! =9,09 Gpa.
E. = 9 GPa bila beban pada 90o terhadap serat. Jadi nilai modulus elastisitas jika beban
:€{erja tegak lurus serat, maka kekuatan komposit hanya =9 GPa/47 Gpa x 100% = 19%. Hal
sesuai dengan Gambar 3.8 yang menunjukkan dengan semakin tegak lurusnya arah
=--<ebut
:e:an terhadap arah serat, modulusnya semakin menurun yang pada sudut 90o, nilainya
r€^jadi minimum.

Gambar 3.8 menunjukkan suatu komposit epoksi serat kaca, bagaimana modulus
:;':lsitas bervariasi dengan sudut antara arah beban dan arah serat (Bolton, 1998: 308).

H
i
a
o-
o
5
:
o

E
=

Ande ollbret

Gambar 3.8 Modulus elastisitas bervariasidengan sudut antara arah beban dan arah serat (Bolton, 1g98: 308)

Dapat disimpulkan bahwa modulus elastisitas bahan komposit mencapai nilai tertinggi
rr: 3136 serat penguat adalah searah dengan arah pembebanan, jika arah pembebanan menuju
:e::x lurus, maka nilainya menjadi minimalyang mana nilai-nilai modulus elastisitas diantaranya
772 Teknalogi Eahan Lanjut

ditunjukkan dengan garis lengkung yang semakin menurun dengan semakin tidaksearahnya
antara arah pembebanan dan arah serat.

lstilah bahan isotropis digunakan untuk suatu bahan yang sifat-sifatnya sama ke segala
arah, istilah bahan anisotropis untuk suatu bahan yang sifat-sifatnya tergantung pada arahnya
Suatu komposit dengan serat-serat menerus yang sejajar adalah suatu bahan yang anisotropis.

Pertimbangan kekuatan komposit diperkuat seraL lebih sulit diprediksi daripada


kekakuannya, karena terdapat sejumlah cara komposit menjadi gagal: seratnya putus, matriks
pecah, atau antarmuka serat-matriks rusak. Matriks mempunyai kekuatan yang lebih rendal'
daripada serat-serat, maka jika suatu bahan fraksi volumenya sangat kecil, kemudian matriksnya
gagal, beban harus dibawa oleh serat, tetapi tidak terdapat banyak serat untuk membawa bebar
hingga hancur. Jika beban yang diberikan dalam arah sejajar serat-serat, persamaan (3), F. = F-
+ Fr memberikan:

Oc?c=0,606*$iil1

dengan o. adalah tegangan patah komposit, o. adalah tegangan serat jika matriksnya
gagal, maka

oc = om Ar+ oi At= om V.+ or Vr (3.e)

dan karena terdapat sedikit serat, maka pengaruhnya diabaikan, jadi

oc = om Vm (3.10 I

Pada fraksi volume serat yang besar, serat-serat mengambil beban mayoritas setelal'
matriks gagal, sehingga menjadi penentu kekuatannya, maka

Oc=OtVt (3.11

dengan or adalah tegangan patah serat.

Tegangan tergantung pada orientasi serat-serat relatif terhadap arah beban. Gambar 3.9
menunjukkan pengaruh orientasi serat terhadap kekuatan (strength) komposit serat menerus
tipikal untuk epoksi diperkuat serat kaca (Bolton, 1998: 309). Kekuatan tertinggi diperoleh paoa
pembebanan searah sudut serat (angle of fibresl dan semakin menurun jika pembebana-
mengarah menuju tegak lurus arah serat berupa kurva.
Kamposit &,

15 gl 45 60 75 SO
AnlF olfibrs'
Gambar 3.9 Variasi kekuatan komposit serat menerus tipikal untuk epoksi diperkuat serat kaca
(Bolton, 1998: 309)

lorrtoh 1:

Sebuah komposit dengan serat kaca menerus sejajar arah beban dengan modulus tarik 76
!:: dan kekuatan serat 1500 MPa dalam matriks peliester dengan modulus tarik 3 Gpa dan
{e.Jatan 50 MPa. Tentukan modulus tarik dan kekuatan komposit jika beban yang diberikan
c; ah sejajar dengan arah serat dengan fraksi voum e 6O%.

lrrrggunakan persamaan (3.5):

E. = V' E' + Vr Et = O,ATox 3 GPa + O,6Yox 76 GPa = 46,8 GPa.

Jika V. diasumsikan bahwa serat-serat berlanjut menerima beban setelah matriks gagal,
r',E(a persamaan (3.11) memberikan kekuatan komposit:

oc = or Vt= 1500 MPa x 0,6%o = 900 MPa.

fqrtoh 2:

Sebuah tiang beton yang diperkuat dengan batang-batang baja pada keseluruhan
Jar.3ngnya dan sejajar dengan sumbu tiang(column). Jika beton memiliki modulus elastisitas
lj 3pa dan kekuatan tarik beton adalah 2,8 MPa, dan modulus elastisitas batang baja adalah
-"- -:Pa dan kekuatan tarik batang baja adalah 4OO MPa, tentukan modulus elastisitas dan
{E( -3tan tarik komposit, jika batang baja menempati LO% penampang melintang tiang beton.
@ TeknologiBahan Lanjut

Menggunakan persamaan (3.5):

Modulus elastisitas komposit: E. = V, E. + Vr Et=O,9%o x 15 GPa +O,LTo x 210 GPa =34,5


GPa.

Menggunakan persamaan (3.9):

Kekuatan tarik komposit: o. = o, V, + or Vr = 0,9Tox 2,8 MPa + 0,7To x 400 MPa = 42,5 GPa.

Tegangan patah beton dengan serat menerus dipioleh dari keberadaan serat dan
matriksnya. Serat dianggap getas seluruhnya dan matriks dianggap ulet yang diindikasikan
sebagaimana Gambar 3.10a yang kekuatan patah betonnya diwakili dalam gabungan tarikan
serat dan matriksnya (Callister, 2OO7:5871.

Strain Shatn

o)

Gambar 3.10 Kekuatan patah beton sebagai gabungan tarikan serat dan matriksnya (Callister, 2007:587)

Sifat-sifat tegangan dan regangan beton diwakili oleh tegangan dan regangan serat dan
matriksnya. Komposit beton diperkuat dengan serat baja yang terdiri dari serat baja dan matrik
pasta semen sebagaimana diilustrasikan dalam Gambar 3.10b yang mewakili serat dan matriks
dari Gambar 3.10a. Pada daerah Tahap I (Stage /), kedua serat dan matriks berdeformasi secara
elastis, yang kurva normal adalah linier/garis lurus. Untuk komposit tipe tersebut, pada
regangan luluh (av.), matriks mulai luluh dan berdeformasi secara plastis, sementara sera:
meregang secara elastis sejauh kekuatan tarik serat secara signifikan lebih tinggi daripada
M,,
Komposit irt*#,
,:$r,

{:<uatan luluh matriks yang ditandai dengan proses pada


Tahap ll (Stage tt) yang biasanya
-e'npir linier, tetapigradiennya sedikit menurun
dibandingkan dengan Tahap l. setelah melalui
-:]ap I dan Tahap ll, proporsi beban yang diberikan ditanggung oleh serat-serat yang
r*'ingkat' Komposit beton mulai patah, bila serat-serat mulai patah
terkait dengan regangan
(€r) seperti pada Gambar 3.10b. Patahnya
=:ah komposit beton bukan merupakan bencana
-n:lk beberapa alasan. pertama, tidak semua serat patah pada saat yang sama, hal itu
tKarenakan variasi kekuatan patah dan kegetasan bahan
serat. Kedua, setelah serat-serat
EE:3n' matriks masih utuh sejauh er masih < e' pada Gambar
3.i.0a. Jadi dengan patahnya serat-
baja dalam beton, yang lebih pendek daripada aslinya,
=-:i serat-serat masih tertanam di dalam
re:'iks beton, akibatnya beban mampu dipertahankan meski
berkurang, sementara matriks
E- :r'UUt berdeformasi secara piastis.

Jika komposit serat menerus dibebani tegak lurus (9o') (tronsverse


loading) terhadap arah
cr::. maka tegangan komposit sama dengan serat dan
matriksnya:

CIc=Om=Om=O
Hal tersebut disebut dengan kondisi isostress. Regangan
atau deformasi di seluruh
rcr:osit, e. adalah

tc = tnrVr+ etVr
lika e = o/E, modulus elastisitas untuk pembebanan searah
serat (in the direction of
w*;r*tent atau dikenalpula sebagai tongitudinotdirection), Ecr= EmV,+
EiVrdapat ditulis,
of E,1 = (o/E,) V, + (o/Ei) Vr
;ika E't adalah modulus elastisitae untuk pembebanan tegak
lurus arah serat (tronsverse),

l/E,r- (V,/E,) + (Vr/Erl


(ekuatan tarik tiga komposit diperkuat
serat arah memanjang (tongitudinal) dan
:ang (tronsverse) dengan kadar serat masing-masing
sekitar 50% volume sebagaimana
3.5 (Callister, 2OO7 : 592).
.:TXR" Teknologi Bahan Lanjut
,rrrsur:

Tabel 3.5 Kekuatan Tarik 3 Komposit Diperkuat Serat Arah Memanjang dan Melintang dengan Kadar Serat sekitar
50% Volume (Callister, 2007.592)

Kekuatan tarik (MPa) Persentase


No. Bahan kekuatan,
Memanjang Melintang
or/ot
1, Poliester-serat kaca 700 20 2,86
2 Karbon (modulus tinggi)-serat epoksi p00 35 3,5
3 KevlarTM-serat epoksi 1200 20 0,004

Tampak dalam Tabel 3.5 bahwa kekuatan tarik dengan pembebanan dalam arah
memanjang jauh lebih besar daripada dalam arah melintang terhadap arah serat yang berarti
bahwa pembebanan ke arah melintang harus dihindari karena kekuatannya praktis sangat
kecil l<4% secara umum).

3.', .2 Serat-Serat Terputus

Sifat-sifat komposit yang mengandung serat-serat tidak menerus (terputus-putus) yang


pendek tergantung pada panjang serat, orientasinya, dan fraksi volumenya. Untuk
mempertimbangkan pengaruh panjang serat, perlu dipertimbangkan pemindahan tegangan
antara matriks dan serat-serat. Jika beban diberikan pada komposit pada matriksnya dan
diteruskan ke serat-sertanya dengan beberapa kombinasi geser dan tarikan atau tegangan-
tegangan tekan yang melintang antarmuka. Keberadaan ikatan antara bahan matriks dan serat-
serat memainkan peranan yang kritis dalam penentuan sifat-sifat komposit.

Untuk suatu komposit di bawah tarikan, dapat dipertimbangkan serat tidak menerL,ls
dalam matriks sebagai yang ditarik akibat tegangan geser antarmuka yang berindak pada
permukaan serat sebagaimana Gambar 3.11 (Bolton, 1998: 309).
!r@.
Komposit t.

Fibre in matrir

forces
Tensile stress
applied by
in fbre
matrix

3ambar 3.11 Satu serat dalam suatu matriks yang ditarik akibat tegangan geser antarmuka yang berindak pada
permukaan serat (Bolton, 1998: 309)

Tegangan-tegangan geser tersebut akan menjadi maksimum pada ujung serat yang
-:'nbentang dekat di tengahnya. Tegangan-tegangan tarik dalam serat menjadi nol pada ujung
,:-g mengakibatkan tegangan gesernya berkurang. Untuk serat yang cukup panjang, tegangan
:::er mengecil menjadi nol dan tegangan tarik naik menjadi maksimum di pusat daerah serat.
- .3 serat tidak cukup panjang, tegangan geser tidak akan menjadi nol dan tegangan tarik tidak
-=rcapai nilai maksimum. Untuk mencapai tegangan tarik maksimum, panjang serat harus
:: ng tidak sama dengan suatu panjang kritis, Lc. Gambar 3.12 menunjukkan pola tegangan
:=',k yang diharapkan untuk panjang serat yang berbeda.

s
I 6 {
f,l*, I t
I r*lss I t
s6 .t
a
o
n
c c
o I I
F F
Dbner&rgllkr Oi*rncc&rgfur
(a) Lengffi>c{tcdhn!ilt {b} L6n00r " aitraC tgnsr {e} Lrngb < crfrcdh*gfi

Gambar 3.l2Polategangan tarik yang diharapkan untuk panjang serat yang berbeda

Pertimbangkan tegangan geser antarmuka yang bekerja pada serat tunggal dalam matriks
:ebagaimana Gambar 3.L3 (Bolton, 1998: 310). Jika r adalah tegangan geser antarmuka rata-
I -:ta, lalu gaya geser bekerja pada suatu penampang serat, panjang x dan diameter penampang
-elintang seragam D, maka:
,**
J& Teknotogi Bahan Laniut

Gaya geser = tegangan geser x luas = t nDx


Diameter
t^

matriks (Bolton' 1998: 310)


Gambar 3,13 Gaya geser pada antarmuka serat iunggal dalam
serat' or' maka:
Gaya geser mengakibatkan tegangan geser di sepanjang

at%nDz=TnDx,

sehingga,
q=4rxlD
yaitu jika x = O, ke nilai maksimumnya
tegangan meningkat dari nol pada ujung sebuah serat,
diberikan oleh:
yang mungkin jika x =%. Jadi nilai maksimum tegangan tariknya
(3.12)
ot=2rL, lD
Tabel 3.6 Nilai-nilai rasio LJD tipikal (Bolton, 1998: 311)

Fibrc Matrix .LJDr*io


Poly*tor 40
Glasr
PotypropYlme 140
6lase
Epoxry 35
Crrbon
Ep<l;ry 35
Boron
Silicon ca*ide Alumins l0
Aluminiun 20
Boron

kurang dari ot/2r jika komposit


Rasio panjang kritis terhadap diameter, L./D harus tidak
poliester diperkuat serat kaca' nilai
adalah realistis potensial pada serat. Jika suatu komposit
maksimum tegangan seratnya dapat menahan 1500 MPa dan tegangan gesernya 25 MPa'
D = 5 pm = 0,005 mm, lalu L' = 30 x 0'005
kemudian L./D adalah 30. Untuk diameter serat-serat,
Komposit
a
*
_
r. iika serat-serat digunakan lebih besar daripada diameter, maka panjang kritisnya
. Tabel 3.6 menunjukkan nilai-nilai rasio L./D tipikal (Bolton, 1_998: 311).

.[la panjang serat lebih panjang daripada panjang kritis dan variasi tegangan diaggap
jarak sebagaimana Gambar 3.I2a, maka tegangan tarik rata-rata serat diberikan
='radap
, =s di bawah kurva tegangan-jarak serat dibagi dengan panjang serat:

-:gangan rata-rata = ((L- l*l +% L.) (oi..*/L)

= (L- (U/ZL)) or,"* (3.13)

-egangan rata-rata = (l- (L,/zL)) (2t1./O) (3.14)

- <a panjang serat sama dengan panjang kritis sebagaimana Gambar 3.11b, maka
. *a-€air tarik rata-rata serat adalah:
-egangan rata-rata = /, tegangan maksimum (3.1s)

= ILJD (3.16)

.ika panjang serat kurang dari panjang kritis sebagaimana Gambar 3.IIc, maka tegangan
ffK =ta-rata
serat tidak pernah mencapai nilai maksimum. Luas di bawah kurva tegangan tarik-
-€.9 serat adalah % nilai tegangan maksimum yang dicapai, yaitu 2rL/D, sehingga:
Tegangan rata-rata = L/D (3.17)

Sebagaimana diindikasikan persamaan di atas, tegangan rata-rata untuk serat pendek


G€t kurang daripada tegangan maksimum serat yang dapat menahan. Dengan suatu serat
rr€F€rus dianggap semuanya mencapai tegangan maksimum sebagaimana Gambar 3.14
k,ro n, 1998: 311), jika gagal berirti bukan kasus serat pendek karena jatuhnya tegangan dekat
,u.{!-€ serat.

ao
6 Max.
E
o ste€s
E
tn
co
F
Distanca along fibre

Gambar 3.14 Pemindahan tegangan untuk suatu serat menerus (Bolton, 1998: 311)
*
",1& Teknologi Bahan Lanjut
e*t

Jika dibandingkan Gambar 3.L4 dengan Gambar 3.15 yang menunjukkan tegangan serat
rata-rata terhadap suatu serat pendek dibandingkan dengan serat-serat yang akan gagal
sepanjang serat sebagai panjang kritis yang meningkat (Bolton, 1"998: 312). Nilai tegangan rata-
rata dapat digunakan aturan campuran persamaan (3.9) untuk memberikan nilai tegangan
gagalnya komposit.
o
:
6
1.
x
{E 0.8
E
o 0.6
an

E 0.4
0.5 at critical length
th
E 0.

ll- oor
4812
Lengthlcritical length

Gambar 3.15 Tegangan rata-rata untuk suatu serat-serat pendek (Bolton, 1998: 312)

Modulus tarik komposit dengan serat-serat pendek yang searah dengan pembebanan
yang kurang sejajar dengan komposit serat menerus. Suatu modifikasi aturan campuran dapat
digunakan terkait dengan suatu parameter efisiensi panjang, t1L untuk mempertimbangkan
bahwa serat tidak menerus. Persamaan (5) menjadi:

E.=VrE.+nLVfEf (3.18)

Untuk serat karbon dengan panjang 0,1 mm dan diameter 8 pm dalam epoksi dengan
parameter efisiensi 0,20. Dengan panjang serat 1,0 mm, parameter efisiensi 0,89 dan
panjangnya meningkat, sehingga mendekati l_.

Modulus tarik komposit dengan serat-serat pendek yang tidak searah, lebih rendah
memberikan kesearahan untuk serat-serat pendek yang sama bila sejajar. Suatu orientasl
parameter efisiensi, r1o dapat digunakan untuk mempertimbangkannya, lalu persamaan (3.18i
menjadi:

E. = V. E' + qoqL Vr Er (3.19:

Untuk serat-serat acak secara 3 dimensi, orientasi parameter efisiensi mempunyai nilai 2
..llll(:t:..:j::

Komposit ,

S;atu komposit poliester serat kaca mengandung 60% volume serat yang panjangnya 3
- <a tegangan patah serat 1500 MPa, tegangan geser 25 MPa dan matriks mempunyai
rfrrilrill'"

lrcl ,::an tarik 50 MPa, tentukan kekuatan komposit tersebut.


ranjang kritis yang diperoleh dari cara di atas, L. = 0,15 mm, karena panjang serat sama
@rE:' 3 mm, jadi panjang serat (L=3mffi ) L. = 0,15mm) adalah lebih daripada panjang kritisnya.
rsre-:xai persamaan (3.13) (dipakaijika panjang serat lebih panjang daripada panjang kritis, L>

* - :i maksimum rata-rata yang bekerja pada serat adalah


Tegangan rata-rata maksimum = lL - (L,/zL)l ot,""

= 11 - (0,15/2x3)l 1500 = 1462,5 MPa

menggunakan persamaan (3.9), kekuatan komposit adalah

Kekuatan = oc = om A.* or Ar= 50 MPa x O,4yo + L462,5 MPa x 0,6Yo =897,5 MPa

Kekuatan 897,5 MPa adalah lebih keciljika dibandingkan dengan kekuatan 900 MPa yang
:=-.:di pada serat menerus dan lebih besar daripada 470 MPa untuk serat-serat yang sama
::l:-gan panjang kritisnya. Jika serat menerus, 6c = o,rVr= 1500 x 0,6%o= 900 MPa, dan jika panjang

--t-serat sama dengan panjang kritisnya:

Tegangan rata-rata maksimum = ll - (U/2L)l or.""

= lI- (0,1,512x0,15)l 1500 = 750 MPa, sehingga

Kekuatan = o,c = om A,+ otAi= 50 MPa x 0,4/o+ 750 MPa xO,6Yo = 470 MPa.

Untuk memberikan ide penguatan yang mungkin ditunjukkan suatu sifat mekanis
:,:,ikarbonat dengan penguatan serat terputus dan beorientasi acak dengan penguat serat kaca
Tabel 3.7 yang diberikan pembanding dengan dan tanpa penguat (Callister, 2007:
=cagaimana
:34).
-e
W
urw,
Teknolagi Bahan Lanjut

Tabel 3.7 Sifat Mekanis Polikarbonat Tanpa dan Dengan Penguatan Serat Kaca Terputus yang Berorientasi Acak
(Callister, 2007:594\

0;'o
Tanpa trolume oensuatan serat
No. Sifat-silat
oenzuat 20 30 40
1 It{assa ienis spesifik t.rg-t.22 1.35 1,43 1.52
2 Kekuatan tarik (NIPa) 59-62 tt0 t3l 159
3 Nlodulus elastisitas (GPa) 2.21-2.315 iql 8.62 11,6
.l Pefiambahan nanians (9o) 90-l 1 5 4-6 3-5 3-5
5 Keknatan pukul (/&rir) t2-r6 2.0 2,0 2.5

di antaranya: whiskers,
Klasifikasi serat berdasarkan diameternya dibagi menjadi tiga
serat-serat, dan kawat-kawat. Whiskers adalah kristal tunggal yang mempunyai ratio
panjang/diameter yang sangat besar. Konsekuensinya ukurannya kecil dan derajat
kristalinitasnya sempurna tanpa cacat, sehingga dipertimbangkan kekuatannya sangat tinggi.
Whiskers tidak disiapkan sebagai media penguat, karena harganya sangat mahal, lebih lanjut
persiapannya sulit dan sering tidak praktis digabungkan ke dalam matriks. Bahan whiskers
termasuk grafit, Karbida Silikon, Nitrida Silikon, dan Oksida Aluminium.

Bahan yang diklasifikasikan sebagai serat-serat adalah baik polikristalin maupun amorf
yang mempunyai diameter kecil. Bahan-bahan yang berserat umumnya polimer atau keramik,
misalnya aramid polimer, kaca, karbon, Boron, Oksida Aluminium, Karbida Silikon sebagaimana
beberapa data dalam Tabel 3.8 (Callister, 2007: 596).
d{AE
Komposit
:
Tabel 3.8 Sifat-Sifat Beberapa Bahan Penguat Berupa Serat (Callister, 2007: 596)

Massa Kekuata:r Kekuatan


E khusus
No. Bahan jenis Tarik Khusrs E (GPa)
(GPa)
relatif iGPa) (GPa)
trtrhiskers
1 Grafit it ?0 v.l ?00 318
2 Nitrida Silikon J,t 1.56-?,2 350-380 109-118
-1 OksidaAluminium 4,0 I 0-?0 t.5-5.0 700- 1 5 00 I 75-375
I KarbidaSilikon ?0 6.35 480 t _50

Serat-serirt
5 OksidaAluminiun 3.95 1.38 0 t5 379 96
6 fuanud,Kevlar 49D{ 1.44 3,6-4,1 :,5-?,85 nI 9l
Karbont 1.78-2.15 l,5-4,8 0.7-?.7 t28-724 I 06-10j
8 E-kaca 2,58 1.15 1.31 7:.-{ 28. i
9 Boron 7\7 t5 1,4 400 156
10 Kasbida Silikon 3,0 3.9 1.3 400 I -)-1

1l L{{M\WE {Sp ectra 9SOrMl 0,9? 2.6 3,68 l1? 1?1


Kawat-krrwat
1: Baia kekuataa tingsi ?.9 2.39 0.3 210 26.6
l3 Moiibdmum 103 a", 0.22 324 31,8
t1 Wol&am 19,3 2,89 0.15 447 21
Catatal, , karbor sebagai peagganti grafit yang digunakao sebagai sefat-serat. yang
kristalin daa bahan non kristalin untuk area cn'rtdl nisaiignmerul.

3 Komposit Matriks Polimer


(omposit matriks polimer (polymer-matrix composite/PMC) terdiri dari suatu resin
n penguat dengan berat molekul tinggi) polimer sebagai matriks dengan serat-serat
, media penguat. Bahan,,tersebut digunakan paling banyak ragamnya dari aplikasi
, juga dalam jumlah terbanyak dalam temperatur ruang, mudah difabrikasi, dan murah

(omposit polimer. diperkuat dengan serat-serat kaca (glass fiber-reinforced polymer


sederhananya disebut dengan fiberglass adalah suatu komposit yang terdirr
sat-serat kaca yang diproduksi dalam jumlah terbanyak. Komposisi fiberglass umumnya
(aca yang ditarik menjadi serat-serat (kadang disebut sebagai E-glossl yang diameter
rsrnralnya dalam rentang antara 3 dan 20 pm. Kaca tersebut popular sebagai bahan
r-guat serat untuk beberapa alasan: (1) mudah ditarik ke dalam serat-serat kekuatan tinggi
rar keadaan meleleh, (2) mudah tersedia dan dapat difabrikasi ke dalam plastik berpenguat
G
.& Teknolagi Bahan Laniut
G.

(3) sebagai
kaca secara ekonomis menggunakan banyak variasi teknologi pembuatan komposit,
suatu serat yang relatif kuat, dan jika ditanam dalam matriks plastik menghasilkan
komposit
plastik
yang mempunyai kekuatan yang sangat tinggi, dan (4) jika digabung dengan berbagai
permukaan mudah
memiliki suatu ketahanan kimia untuk berbagai lingkungan korosif' Cacat
yang
dialami dengan penggosokan atau pengikisan oleh benda keras lainnya' Permukaan
kelemahan
dibiarkan dalam atmosfer normal bahkan dalam waktu pendek umumnya memiliki
yang baru
lapisan permukaan yang memengaruhi ikatan terhadap mat?iksnya' Serat-serat
ditarik, normalnya dilapisi selama penarikan dengan suatu ukuran lapisan tipis bahan
yang
yang tidak diinginkan'
melindungi permukaan serat dari kerusakan atau interaksi lingkungan
Lapisan tersebut umumnya diambil sebelum pembuatan komposit
yang digantikan dengan
larutan pengikat antarserat dan matriks.
kekuatan
Terdapat beberapa pembatasan untuk bahan fibergloss, meskipun memiliki
yang diperlukan pada
yang tinggi, mereka tidak amat kaku dan tidak menunjukkan kekakuannya
jembatan' Kebanyakan bahan
beberapa aplikasi, misalnya bagian strukur pesawat terbang dan
2O0oc, pada temperatur lebih tinggi,
fibergtass terbatas pelayanannya di bawah temperatur
kebanyakan polimer mulai mengalir atau lapuk. Temperatur pelayanan dapat
diperluas ke
sekitar 300"C dengan menggunakan penggabungan Silika yang sangat murni
untuk serat-
598)'
seratnya dan polimer temperatur tinggi sebagai resin poliamid (Callister, 2007:
pipa-pipa
Banyak penggunaan fibergtoss yang familiar untuk badan mobil, badan kapal,
plastik, wadah-wadah penyimpan, dan lantai-lantai di industri. lndustri transportasi
dalam
menggunakan jumlah yang meningkat dari plastik yang diperkuat dengan serat kaca
upaya mengurangi berat kendaraan dan dorongan efisiensi bahan bakar.

Komposit polimer diperkuat serat karbon (carbon fiber-reinforced polymer


composites/CFRp). Diproduksi menggunakan serat karbon karena memiliki serat
berkinerja

tinggi yang paling banyak digunakan dalam komposit matriks polimer dengan alasan-alasan
sebagai: (1) serat-serat karbon memiliki modulus tertinggi dan kekuatan khusus untuk
bahan
tinggi
serat penguat, mereka tetap mempertahankan modulus tariknya yang tinggi dan kekuatan
pada temperatur tinggi, oksidasi pada temperatur tinggi menjadi masalah, (3) pada temperatur
ruang, serat-serat karbon tidak dipengaruhi oleh uap air atau aneka pelarut, atau asam'
dan

basa, (4) serat-serat karbon menunjukkan keragaman fisik dan sifat-sifat mekanis,
memungkinkan komposit digabungan dengan serat-serat untuk memiliki sifat-sifat keteknikan,
..4&
Komposit &t5

-" {5) proses pembuatan serat dan komposit telah dan


sedang dikembangkan, sehingga relatif
:,::K mahal dan biaya efektif.

serat-serat karbon tidak semuanya kristalin, tetapi


terdiri dari kedua grafit dan daerah
-':-<ristalin' Daerah nonkristalin
tanpa susunan 3 dimensi jaringan karbon heksagonal
yang
:::but dengan karakteristik grafit sebagaimana Gambar 3.16 (Callist
er,2oo7:432).

Gambar 3.16 Skuktur grafit (Cailister ,200t.. 432)

struktur grafit terdiri dari lapisan-lapisan heksagonal


susunan atom-atom karbon yang di
:' :'n lapisan-lapisan tiap atom karbonnya diikat oleh 3 atom tetangga koplanar dengan ikatan-
n=::n kovalen yang kuat. sifat-sifat lain yang diinginkan
darigrafit adalah: kekuatan tinggi dan
-=: litas kimia yang bagus pada temperatur tinggi dan atmosfir non oksidasi, konduktivitas
:;-3s yang tinggi, koefisien muai yang rendah dan ketahanan kejut panas
yang tinggi,
:*=-empelan gas yang tinggi, dan mampu mesinnya
baik. Grafit umumnya digunakan sebagai
":-en pemanas tungku listrik, sebagai elektrode-elektrode las busur listrik, cawan-cawan
-::alurgi, cetakan cor paduan logam dan keramik, refraktori temperatur
tinggi, isolator-
'5: :tor, noselroket, bejana reaktor.$imia, kontaktor
listrik, sikat kontak (brushes)dan tahanan-
=-anan, elektrode-erektrode baterai, dan arat pemurnian udara.
Teknik pembuatan serat-serat karbon adalah sangat
kompleks yang terdiri daritiga bahan
:n3:nik yang berbeda yaitu: rayon, polyocrylonifril (PAN),
dan pitch.Teknik pemrosesannya juga
:e-:eda yang berakibat pada sifat_sifat serat.

Klasifikasi serat-serat karbon adalah dengan modulus


tarik dengan 4 kelas: standar,
rt-engah, tinggi, dan sangat tinggi' Diameter serat normalnya
berada dalam rentang antara 4
=- L0 pm, keduanya tersedia dalam bentuk menerus dan terputus. serat-serat karbon
-.€,,
W Teknologi Eahan Laniut

normalnya dilapisi dengan suatu pelindung epoksiyang juga memperbaikiadesi dengan matriks
polimer.

Komposit polimer diperkuat serat karbon dewasa ini digunakan sangat luas dalam
peralatan olahraga dan rekreasi (batang-batang pancing, klub golf), pelindung lilitan motor
roket, bejana bertekanan, komponen struktur pesawat terbang, baik militer atau komersil,
pesawat dan helikopter (misal: sayap, badan, stabiliser, dan komponen kemudi).

Komposit polimer diperkuat serat Aramid (aramid fiber-reinforced polymer/AFRP). Serat


Aramid memiliki kekuatan tinggi dan modulus tinggi yang mulai dikenalkan awal 1970. Bahan
tersebut diinginkan untuk rasio kekuatan-berat yang sangat baik yang menjadi superior
terhadap logam-logam. Secara kimia kelompok bahan tersebut dikenal sebagai
polyparophenylene terephthalamide. ferdapat beberapa bahan Aramid, nama perdagangan
yang umum adalah KevlarrM dan NomexrM. Untuk beberapa tingkatan (Kevlar 29,49, dan 149)
memiliki sifat-sifat mekanis yang berbeda. Selama sintesis, molekul yang kaku diarahkan ke arah
sumbu serat sebagai daerah kristalcairan, satuan terulang (repeot unit)dan model ikatan rantai
sebagaimana Gambar 3.17 (Callister, 2007: 599).
.----_--3:1*___-__1
a f,
Ic I
{
a/\
I
t,o.
0 0
I I
.t a

t
0

Gambar 3.17 Skema satuan terulang dan struktur ikatan rantai serat-serat Aramid (Kevla$ dan pengarahan rantai
terhadap arah serat dan ikatan H antar-rantai sebelah (Callister, 2007: 599)

Serat-serat Kevlar memiliki kekuatan tarik memanjang dan modulus tarik sebagaimana di
dalam Tabel 3.8 yang lebih tinggi daripada bahan serat polimer lainnya, namun relatif lemah
terhadap gaya tekan. Selain bahan tersebut dikenal dengan ketangguhan, ketahanan pukul,
ketahanan terhadap rangkaan (creepl dan kegagalan lelahnya. Meskipun Aramid tergolong
termoplastik, namun tahan terhadap pembakaran dan stabil pada temperatur yang relatif tinggi,
dan rentang temperaturnya antara -2OO"C dan 200oC. Secara kimia mereka rentan degradasi
dengan asam kuat dan basa, tetapi mereka lembam (inertl terhadap larutan dan kimia lainnya"
i@
Komposit
Wlll

i-=t-serat Aramid paling sering digunakan dalam komposit yang memiliki matriks polimer,
ua-an matriks umumnya adalah epoksi dan poliester. Serat-serat aramid relatif fleksibel dan
e< ulet, mereka diproses dengan operasi tekstil. Aplikasi khusus komposit Aramid adalah
rr:cuk balisik (peluru, rompi antipeluru), barang-barang olah raga, ban luar, tali-tali, wadah
-ral, bejana tekan, dan sebagai pengganti asbes dalam rem kendaraan, permukaan-permukaan
rcc, ng, dan gasket-gasket.
r

Sifat-sifat komposit epoksi yang diperkuat serat-serat kaca, karbon, dan aramid terdapat
raarr Tabel 3.9 (Callister,2OOT:600) sebagai perbandingan sifat-sifat mekanis antar 3 bahan
larg dibuat dalam arah memanjang dan melintang dengan fraksi volume serat 0,60 untuk
ffu3 S€l€lt.
-&l 3.9 Sifat-Sifat Komposit Matriks Epoksi yang Diperkuat dengan Serat-Serat Kaca, Karbon, dan Aramid dalam
Arah Memanjang dan Melintang (Callister, 2007: 600)

Kaca Karbon Aramid


No- Silat-sitat
('E-kaca ) (kekuatan tinggi) (Kerlar .1

I I\,{assa ienis relatif 2.1 1.6 I ..1


2 N{odulus tar"it
Nlemaniang (GPa) {5 l.t5 76
N'{elintan-s (GPa t2 1t] 5.5
-1 Kekuatan tadk
{lr{Pa 1020 12,10 l-380
Irlelintane 0\IPa) .lt) -11 l0
,1 Regangan tarik maksimum
N fernadang
lernaniang _ j. -J 0.9 1.8
\{elintang 0-.t 0.:t 0.5

Komposit diperkuat dengan sq{at lainnya selain serat kaca, serat karbon, dan serat aramid
!a -Tr matriks polimer, yaitu Boron, Karbida Silikon, dan Oksida Aluminium yang memiliki
r{:.julus tarik, kekuatan tarik, kekuatan spesifik, dan modulus spesifik dalam bentuk serat
*t;gaimana Tabel 3.8. Komposit polimer yang diperkuat dengan serat Boron telah banyak
sE-'rakan dalam komponen pesawat terbang militer, baling-baling rotor helikopter, dan
;:E€€rapa barang olahraga. Serat-serat Karbida Silikon dan Oksida Aluminium digunakan dalam

='l:t tenis, papan rangkaian (circuit boord), baju tahan peluru (mititary ormor), dan kerucut
roket.
"xc-rg
&
Teknologi Bahan Laniut
"l&

berongga
Contoh desain sebuah poros komposit

SebuahporoskompositberonggadidesainmempunyaidiameterluarT0mm,diameter
dalam50mm,danpanjanglmsebagaimanaGambar3'18(Callister'2007:601)'
r0 ?o

berongga (Callister, 2007: 601)


Gambar 3.1g Skema sebuah poros komposit

Sifatmekanispentingadalahkekakuanlenturdalammoduluselastisitasmemanjang
komposit filamen'
parameter tidak penting untuk aplikasi
kekuatan dan ketahanan lelah adalah uji 3 garis lenturan
defleksi izin maksimum jika dikenai
Kekakuan yang spesifik adalah sebagai
(threepointsbending\sebagaimanaGambar3.lg(misal2garistumpuandiujungdanbeban
loooNditengahmenghasilkandefleksielastisyangtidaklebihdari0,35mmpadaposisitengah-
tengah.Serat-seratmenerussearahsejajarsumbupipayangdigunakan.Bahanseratyang karbon, kelas
untuk digunakan adalah bahan serat kaca, dan bahan serat
memungkinkan serat yang
matriks adalah resin epoksi, dan fraksivolume
standar, menengah, dan tinggi. Bahan karena jika
diizinkan maksimum yaitu 0,6. lstilah
three points bending mengandung kesalahan'
titik pada
terjadi penetrasi 3 titik' yang terjadi
2
pengujian benar-benar 3 titik, berarti dapat
tumpuandanltitikpadapenekanan,sehinggayangterwujudadalahpenancapandanbukan berupa
bending,karena kenyataan pengujiannya
pelenturan, jadiyangtepat adalah three lines garis pada
bidang sempit selebar garis kontak akibat penekanan' yang terjadi 2
3 garis atau
tumpuandanl.garispadapenekanan,makaterwujudlahpengujianlentur/pelenturan.

(3.20)
Tegangan,o=Mc/l
dengan M: momen lentur maksimum'
c: jarak dari pusat spesimen ke
serat terluar'
,rli{q l s {

Komposit tlt

l: momen inersia penampang melintang,


F: gaya

Penampanq N,I c I o
Persesi emnat FLi4 dt2 (bd3) t2 3FL,'2bd2
Lingliaran FLi4 R (nR4)r':l FL/(rrR3)

Gambar 3.19 Suatu uji lentur 3 garis (Callister, 2002: 601)

Berikut contoh perbandingan modulus elastisitas terhadap biaya total untuk 4 komposit
lnrff$ epoksi dengan serat kaca dan serat karbon.
Diminta: (a)tentukan 4 bahan serat jika tertanam dalam matriks epoksi memenuhi kriteria
ItrE citetapkan, dan (b) pilih satu bahan yang paling murah (anggap biaya fabrikasi adalah sama
um-( semua serat). Modulus elastisitas, massa jenis, biaya untuk serat, dan matriks terdapat
ra;- Tabel 3.10 (Callister, 2007 : 602).

Tabel 3.10 Modulus Elastisitas, Massa Jenis, Biaya Serat, dan Matriks (Callister, 2007:602)

No. Nlodulus N{assa Bial a


Bahan
Elastisitas (GPa ieris LtS$ kr
t
2
Serat-serat
Serat-serat
kaca
karbon ll.Itndnlu"s starularl
72.5 4$ 2.5
2.10 1.80 35.00
3 ,Serat-serat karbou (lrlodulus sedzurg) 285 1.80 70.()0
.l Serat-serat karbon (N{oclulus tinggi) 400 1.80 I 75.00
) Resur cpoksi_ 2.1 1. l{ 9.00
[er.elesaian:
ia lefleksi untuk uji lentur 3 garis adalah Ay = FL3/48 tt (3.21)
)engan Ay adalah defleksi di tengah-tengah, F adalah gaya yang diterapkan, L adalah jarak
i garis tumpuan, E adalah modulus elastisitas, dan I adalah momen inersia penampang.
-ntuk pipa memiliki diameter dalam, didan diameter luar do.

=;(doa-dia) (3.22)
4FL3/3n|y (d"a - dia) (3.23)
==
-'.rtuk desain diketahui data:
:=1000N
-=1,0m
ji' = 0,35 mm
G
Teknalogi Bahan Lanjut
13
do=70mm
di = 50 mm.
maka E = 4FL3 /3rrAy (doo - d'o)

= 4 (1000N) (1,0m)3 /[3n {0,35x 10 3 m) {(70 x L0 3 m)a - {(50 x 103 m)a}l


E = 69,3 GPa.
Tahap berikutnya adalah menentukan fraksi volume serat dan matriks untuk 4 calon bahan
serat. Dalam haltersebut digunakan aturan pencampufiin:
E., = E,V* + ErVr = E, (1 -Vi) + EtVr
Tabel 3.11 diberikan volume serat dan volume matriks yang diperlukan untuk perhitungan
E., = 69,3 GPa (Callister,2OOT:603). Perlu dicatat bahwa hanya 3 serat karbon yang
memungkinkan, karena fraksi volumenya < 0,6.

Tabel 3.1 1 Fraksi Volume Serat dan Volume Matriks untuk 3 Tipe Serat Karbon untuk Modulus Komposit,
Ecs = 69,3 GPa (Callister, 2007: 603)

(b) Penentuan volume serat dan volume matriks untuk tiap tipe serat. Total volume pipa, \.',

dalam centimeter adalah


Vc =rrl (d"2 - di2)/4 = 7r (100 cm) [(70cm)'- (50 cm)21]/4 = 1885cm3.
Volume serat Karbon (Modulus standar) adalah 6O% x L885cm3 = 552,3cm3, sehingg:
volume matriksnya =1885cm3 - 552cm3 = 1333cm3. Jika massa jenis serat Karbon (Modul":
standar) adalah 1,8 gf cm3, maka beratnya adalah 552 cm3x L,8 gf cm3 = 993,69 atau 0,994k9
Harga serat Karbon (Modulus standar) USS3S/kg, maka biaya pembelian serat Karbc-
(Modulus standar) adalah USS35/ke x 0,994kg = USS34,79 atau dibulatkan menja:
USS34,80. Hasil-hasil perhitungan selanjutnya untuk volume serat, volume matriks, massa
biaya, dan biaya total untuk 3 komposit matriks epoksi dengan serat Karbon sebagaima.:
Tabel 3.12 (Callister, 2007: 603)
.-I

Kamposit IAl

-mel 3 12 volume serat, Volume Matriks,


Massa, Biaya, dan Biaya Totaluntuk 3
Komposit Matriks Epoksice^:a-
Serat Karbon (Callister, 2002: 603)

I
j:::: I f_,. Lu, Ri;*a 1

:1 !,t!tt!tu .!,n.lu,-.>j:-rrrv,2al .rffi_r1.rl.r


],.1*,I
,,i?,
,. ,..

lru*l;ili
-l Bi:^a p,r.r

I
\I.dut,s secra'g_
' \f.tkrltrs turggi
]@r+sa rs f; r+rs f, ^io ilrr_li ;i iii
_r.1rfi.r.7ti _t8.5rr

-rc] ,lr.,.ru Iir,$ r.zss T,,. r{r1ilr,.'


Biaya paling murah adalah komposit
matriks epoksi dengan serat Karbon (Modulus
-;:;-::r') dengan harga US$ 49,50.

3-1.4 Komposit Matriks Logam

Komposit matriks logam (Metal-matrix


composite/MMC) adalah logam ulet. Bahan
E-:i3-t digunakan pada temperatur rebih tinggi daripada
rogam dasarnya, penguatan
*t-:erbaiki kekakuan spesifiknya, kekuatan
spesifiknya, ketahanan abrasi, ketahanan
:r;':knya' konduktivitas panasnya, dan kestabilan
dimensinya. Beberapa keuntungan bahan
E:€:rt melebihi komposit matriks polimer termasuk temperatur
operasi yang lebih tinggi,
n'6:' -udah terbakar, dan ketahanan degradasinya
lebih baik daripada fluida organik" Komposit
'nir-':s logam jauh lebih mahal daripada PMC, dan
oleh karena nya, MMC digunakan secara
ef:;:3s. paduan super (superttoys) juga paduan Aluminium,
Magnesium, Titanium, dan
-e-:;ga digunakan sebagai bahan matriks.
Penguatan dalam bentuk serat-serat menerus
lle:'-ir':5' whiskers yang rentang konsentrasinya atau
antara Lo dan 60% volume. Bahan serat
"rme-€'rs termasuk Karbon,
Karbida silikon, Boron, oksida Aluminium,
dan logam refraktori
lffig=- tahan temperatur tinggi). Pacla sisi lain, penguatan
tidak kontinu terutama terdiri dari
rr5{:'s Karbida silikon, potongan serat-serat oksida Aluminium
dan Karbon, Karbida silikon,
@- l<sida Aluminium' Berarti ceromic metoltermasuk
dalam MMC.Tabel 3.13 menampilkan
mr:t-' rat beberapa MMC umum dengan penguat
serat menerus dan mengarah (callister,
frlt 2007:
:#
. ,,,', Teknologi Bahan Lanjut

Tabel3,13 Sifat-Sifat Beberapa MMC Umum dengan Penguat Serat Menerus dan Mengarah
(Callister, 2007: 604)

Nlassa Moduius Kekuatan


Serat
No Serat Nlatriks jenis
(0o vol.) tarik meraanjang (GPa)
(g,'cm3)
I Karbon 6061 Al +l 2.14 320 620
) Boron 6061 Al -18 207 I5l5
3 sic' 6061 Al 50 ) ()1 130 t-180
:t Ahunina 380.0 Al 21 100 340
5 Karbon AZ-l INIs 38 1.83 -300 510
6 Borsic Ti +5 ,3.68 22(' r?70

Beberapa kombinasi penguatan matriks adalah reaktif tinggi pada temperatur tinggi.
Konsekuensinya, degradasi komposit disebabkan oleh proses temperatur tinggi atau pengenaar
temperatur tinggi saat pengoperasian. Masalah tersebut diselesaikan dengan pemberiar
perlindungan pelapisan permukaan pada penguat atau modifikasi komposisi paduan matriks.

Normalnya proses MMC melibatkan dua tahapan: konsolidasi atau sintesis (pemberiar
penguat ke dalam matriks), diikuti dengan suatu pembentukan. Teknik konsolidasi serat tida(
menerus dibentuk dengan operasi standar pemotongan logam (misalnya penempaan, ekstrusi
atau pengerolan).

Pembuat mobil dewasa ini telah menggunakan MMC dalam produknya, misalnya
beberapa komponen mesin disertakan suatu matriks paduan Aluminium yang diperkuat dengar
serat-serat Oksida Aluminium dan Karbon. MMCtersebut adalah ringan, tahan aus, dan distors
termal. MMC digunakan juga dalam poros penggerak (yang memiliki kecepatan putar lebih tingg
dan tingkat kebisingan getarannya berkurang), batang penyetabil yang diekstrusi, komponer
suspensi dan transmisi yang ditempa.

lndustri penerbangan juga menggunakan MMC. Aplikasi struktur termasuk komposc


matriks diperkuat paduan Aluminium, serat-serat Boron digunakan sebagai penguat untut
pesawat ruang angkasa, serat grafit menerus untuk Hubble telescope (Hubble spoce telescope
diperkenalkan pada 1990).
'.@
Kamposit .J!XI

Sifat-sifat rapuh dan rangkakan pada temperaturtinggi dari beberapa paduan super (Ni
lar :aduan dasar Kobalt) diperkaya dengan penguatan serat logam tahan temperatur tinggi,
ua:- 'dVolfram. Ketahanan oksidasi pada temperatur tinggi dan kekuatan pukul yang bagus juga
rar;l dipertahankan. Desain terkait dengan komposit tersebut memungkinkan temperatur
rre,=si yang lebih tinggi dan efisiensi lebih baik untuk mesin turbin.

115 Komposit Matriks Keramik


Bahan keramik tahan oksidasi dan keusangan pada temperatur tinggi yang wataknya tidak
1,Tr-:3n patah getas, beberapa bahan tersebut ideal untuk penggunaan pada temperaturtinggi
16. :egangan tinggi khususnya untuk komponen pada mesin-mesin mobil dan turbin gas
cj;.!at terbang. Nilai ketangguhan patah untuk bahan keramik adalah rendah dan yang tipikal
rr::ak antara I dan 12 MPaVm sebagaimana Tabel 3.14 (Callister, 2007: 738-739). Secara
(ci-:-as, nilai ketangguhan patah logam jauh lebih tinggi daripada keramik sekitar 24 sampai
rer:an 87 MPaVm.
Tabel 3.14 Nilai Ketangguhan Patah dan Kekuatan Tarik pada Temperatur Ruang
(Callister, 2007: 738-739)

Ketangguhan patah, Kekuatan tarik


No. Bahan
Kr. (\,IPaim) (N{Pa)
Oksida Al murni 99.9% 4,2-5,9 282-55 I
2 Oksida Al 96% 3,85-3.95 358
J Beton 0.2-1.4
4 Lrtan alami 3,4 1050
5 Intan sintetis 6,0-i0,7 800-1400
6 Kaca Borosilikat {Pyrex) 0,77 69
7 Kaca kapur soda 0.75 69
8 Keramik kaca (Pfr oceram) t,6-2,1 123-3 70
I Silika oenssabungan 0,79 104
10 Karbida Silikon. penekanan Panas 4.8-6.1 230-825
ll Karbida Silikon, disinter 48 96-520
t? Nitrida Silikon, penekanan Panas 4.1-6.0 700-1000
l3 Nitrida Silikon. ikata:r reaksr 3.6 ?50-345
l4 Nitrida Silikon, disinter 51 4 I 4-550

t5 Zirkonia. 30;6 mol Y:O: 7-0-i2-0 800-1500


.1*
- T*nologiBahan bniut

Ketangguhan patah keramik telah diperbaiki secara signifikan dengan pengembanga-


generasi baru dari komposit matriks keramik (ceromic-motrix composite/CMCl, serat-serat, ata-
whiskers dari satu bahan keramik yang telah ditanam ke dalam matriks keramik lainnya. CMC
telah diperluas hasil ketangguhan patahnya menjadi antara sekitar 6 dan 20 (MPaVm). Perbaika'
sifat patah dari interaksi antara pelanjutan retak dan partikel-partikel fasa sebaran. Normalnva
retak mulai terjadi dengan fasa matriks yang mana perambatan retak terhambat atau terhalarg
oleh partikel-partikel, serat-serat, atau whisker-whisker. Suatu cara yang menarik da'
menjanjikan teknik peningkatan ketangguhan dengan penerapan transformasi fasa unt.r
menangkap perambatan retak yang tepat diistilahkan deigan tronsformotion toughening
Partikel-partikel kecil Zirkonia yang telah distabilkan disebar dalam bahan matriks, sering xai
AlrOs atau ZrOz sendiri. Tipikal CaO, MgO, YzOs, dan CeO digunakan sebagai penyetab
Stabilisasi sebagian menyimpan fasa tetragonal yang metastabil pada kondisi ruang daripaca
fasa monoklinik (monoclinicl yang stabil, kedua fasa ditandai dalam diagram fasaZrOz-ZrCa&
yang menunjukkan fasa Zirkonia-Kalsium, ss berarti larutan padat (solid solutionl sebagaimane
Gambar 3.20 (Callister, 2007 : 44L).

ft
*B
!3oa

lctr{ml
:r&ln}

i4rd

o *
{rtqr Coiru*tlho {*!! €d}

Gambar 3.20 Diagram fasaZrOz-TrCaOr yang menunjukkan fasa Zirkonia-Kalsium (Callister,2007'.441)


,@
Komposit @ @

' Daerah/medan tegangan (stress field region) di depan perambatan retak fasa Zirkonia-
r {.asium menyebabkan partikel metastabiltetragonal bertransformasi ke fasa stabil monoklinik.
i ue-yertai transformasi tersebut, suatu volume partikel sedikit bertambah yang mengakibatkan
I q:lgan tekan pada permukaan retakdekat ujung retak (crock tip)yang cenderung mencubit
i p',rn) dan ditandai dengan 2 anak panah yang berhadapan yang menutup retakan (crach shut),
I crean demikian pertumbuhan retak (crock) ditahan sebagaimana didemonstrasikan pada
I arcar 3.21 (Callister, 2OO7: 6061.
ij trtonoctinic
z'or t

II ry *J ffiL*
I p3rticts
l-N I

@q@@q@
w6
I@
-jr^**
@^X@
@ lX@,,-6leE])Y'
*'"'

K *b9% l@ @@Y glcraci<


+crack
I
t
lb;6ex]
*e l"@i.c.^.-
le*#-tabh
I
I
-@e?
i%-ke6.l
@@69
,, r"&*ur
@@
ffi'H-?-S
lep***b-6-:
a_- 6)
r"t*io"a
l
*n'"t"t padicles

[
J Itoa, 3.21 Pertumbuhan retak yang ditahan: (a) retak di sekitar partikel-partiket tetragonal ZrOz, dan(b) partikel-
II partikel monoklinikZrOz bertransformasi ke medan tegangan (Callister, 2007: 606)

I reknik peningkatan ketangguhan yang dikembangkan dewasa ini melibatkan


lcr;.faatan whiskers keramik, sering digunakan SiC atau SieN+. Keberadaan whiskers
I t*"Sr.tbat perambatan retak dengan: (1) membelokkan ujung-ujung retakan (deftecting
[ .otr' tipsl,
(21membentuk jembatanTnelintang permukaan-permukaan retakan, (3) menyerap

I* selama pencabutan ikatan whiskers dari matriksnya, dan/atau (4) menyebabkan


stribusian tegangan-tegangan di daerah bersebelahan terhadap ujung retakan.
I -.
I Secara umum, peningkatan kandungan serat-serat dapat memperbaiki kekuatan dan
daram raber 3 15 untuk Arumina (Arzo:) diperkuat
ffiJlil,l'"'jukkan

f=t,il,::fl::,
-j1Sia.,.

19ti, Teknologi Bahan Lanjut

Tabel 3.15 Kekuatan dan Ketangguhan Patah untuk Berbagai Kandungan SeralSerat Whiskers SiC dalam Alur
-;
(Callister, 2007: 606)

Ketanggtrhan
patah.
Kr. (\'IPar:m)

Pembuatan komposit matriks keramik menggunakan teknik penekanan panas (r::


pressing\, penekanan isostatik panas (hof isistatic pressingl, dan sintering fasa cair. Alumi-':
diperkuat whiskers SiC yang digunakan sebagai sisipan perkakas potong (cutting tool inse-
untuk pemesinan paduan logam yang keras, umur perkakas tersebut lebih lama daripac:
Karbida Sementit.

3.1.6 Komposit Karbon-Karbon

Satu bahan teknik yang paling menjanjikan adalah komposit matriks karbon ya.=-
diperkuat serat yang sering diistilahkan dengan sebuah komposit karbon-karbon. Nama terseb-:
menyiratkan kedua penguat dan matriksnya adalah karbon. Bahan tersebut relatif baru da-
mahal, oleh karenanya dewasa ini tidak diperluas secara intensif. Sifat-sifat yang diinginka-
termasuk modulus tarik dan kekuatan tarik tinggi yang dapat bertahan sampai temperatL'
melebihi 2000oC, tahan terhadap rangkaan, dan nilai ketangguhan patah relatif besar. Leb -
lanjut komposit karbon-karbon mempunyai koefisien muai rendah dan konduktivitas pana:
relatif tinggi, sifat-sifat tersebut berpasangan dengan kekuatan tinggi yang rentan terhada:
kejut panas. Kekurangan mayoritas tersebut sebagai suatu kecenderungan beroksidasi pac:
temperatur tinggi.

Komposit karbon-karbon digunakan dalam motor roket, sebagai bahan pesawat terbar;
dan mobil berkinerja tinggi, untuk cetakan tekan panas, dalam komponen mesin turbin lanju:
dan sebagai pelindung untuk kendaraan.

Alasan utama bahan komposit karbon-karbon yang digunakan terbatas adalah hargan\:
yang sangat mahal dan teknik pembuatannya relatif kompleks. Proses pendahuluannya serup;
terhadap penggunaan serat karbon, dan komposit matriks polimer, yaitu serat-serat karbc-
,j@ffiq,
Kamposit ,##1
rrliis!:

rE-erus diletakkan pada 2 atau 3 dimensi pola, serat-serat kemudian diresapi (impregnated)
rE-gan resin polimer cair, sering kali memakai suatu phenolic, benda bekerja kemudian
n'ae-tuk ke dalam bentuk akhir, dan resin diizinkan mengeras. Pada saat resin matriks dipirolisis,
uar:- diubah ke dalam karbon dengan pemanasan dalam suatu atmosfer inert, selama pirolisis,
*co-:onen-komponen molekul mengadung Oksigen, Hidrogen, dan Nitrogen yang diusir ke luar
t*3- "ggalkan molekul-molekul rantai karbon yang besar. Perlakuan panas selanjutnya pada
E-:€ratur yang lebih tinggi sehingga menyebabkan matriks karbon memadat dan kekuatannya
ne- rgkat. Komposit yang dihasilkan berisi serat-serat karbon semula (tetap/tidak berubah),
rar- rgpgs6dung matriks karbon yang dipirolisis.

3"'l .7 Komposit Gabungan

Komposit gabungan (hybrid compositel yang diperkuat serat sebagai sesuatu yang relatif
la-- Ciperoleh dengan dua atau lebih macam serat yang berbeda dalam matriks tunggal,
'rcn-:csit gabungan memiliki kombinasi keseluruhan yang lebih baik daripada komposit yang
'rr;t-r3 sdtu tipe serat saja. Suatu aneka kombinasi serat dan bahan matriks banyak digunakan,
:rc: sistem umum terbanyak adalah serat-serat karbon dan kaca yang disatukan ke dalam
'e' - rolimer. Serat-serat karbon yang kuat dan relatif kaku akan memberikan penguatan massa
e": 'endah, tetapi relatif mahal. Serat-serat kaca relatif murah dan tidak sekaku karbon.
;,;c--gan serat kaca-karbon lebih kuat dan lebih tangguh, memiliki ketahanan pukul lebih
lrg dan diproduksi pada biaya yang lebih murah daripada semua plastik yang diperkuat serat-
s:: <arbon atau kaca.
-erdapat beberapa cara untuk menggabungkan dua serat yang berbeda yang
akan
rer:e'garuh pada sifat-sifat keseturuahannya. Sebagai contoh, serat-serat disearahkan
re:- -:,an disatukan dengan yang lainnya, atau laminasi yang terdiri dari beberapa lapis, masing-
rnas,-g terdiri dari satu tipe serat diselang-seling dengan lainnya. Sifat-sifat semua komposit
rnr6;: cu nga n sebenarnya tida k isotropik (o nisotropic).

-,ka komposit penggabungan diberitegangan tarik, kegagalannya bukan sebagai bencana


ihm:r rerjadi secara tibatiba). Serat-serat karbon yang pertama gagal, kemudian beban
dclr'::rkan ke serat-serat kaca. Atas kegagalan serat-serat kaca, fasa matriks harus menahan
rrpE- r3r'lg diberikan. Akhirnya komposit tersebut gagal bersama-sama fasa matriksnya.
&
Ji& TeknologiBahan Lanjut

Penggunaan utama komposit gabungan adalah untuk komponen struktur transportasi


darat, laut, dan udara beban ringan, peralatan olah raga, dan komponen ortopedik beban
ringan.

Satu di antara komposit gabungan adalah untuk ban luar (tyrel kendaraan bermotor yang
dibuat dari dua atau lebih macam serat yang berbeda dalam matriks tunggal sebagaimana
Gambar 3.22 (Anonim,2OITaaxl. Serat utama adalah penguat batang baja untuk pengikat pada
kedua tepi keliling peleg ban, serat kedua adalah anyaman kawat baja, dan serat ketiga adalah
hamparan Nylon yang kesemuanya diikat oleh matriks karet ban. Lapisan bagian dalam ban luar
berupa bahan Holobutyl.

Gambar 3.22 Komposit gabungan berupa ban luar kendaraan bermotor yang dibuat dari 3 macam serat (batang
baja, kawat baja, & Nylon) dalam matriks karet (Anonim, 2017aax)

3.1.8 Proses Pembuatan Komposit Diperkuat Serat

Untuk fabrikasi plastik yang diperkuat serat menerus yang memenuhi persyaratan desain
serat-serat harus terdistribusi secara merata dalam matriks plastik, dan semua orientasinya
harus searah. Beberapa teknik mencakup pultrusion, prepeg production process, dan filomen
winding akan dibahas.

Pultrusion digunakan untuk membuat komponen yang memiliki panjang menerus dar
penampang melintang yang tetap (misalnya: batang, tabung, gelagar). Dengan teknik Pultrusiw
diilustrasikan sebagaimana Gambar 3.23 (Callister, 2007: 608). Serat menerus diurai (y'br
*ffiSryt
Komposit Ft#

ltrt,''9s) dari gulungan secara bersama, lalu diresapi


dengan resin termoset dalam suatu tangki,
@-'( melalui sebuah cetakan baia (performing die) yang menampilkan bentuk yang
diinginkan
@- :engan rasio resin/serat yang konstan. Hasilnya dilalukan melalui
suatu cetakan pembentuk
c--ng die) sebagai mesin yang presisi menjadi bentuk akhir, yang mana
cetakan tersebut
oca-askan untuk memulai pengerasan resin matriks. Alat penarik (pulters)produk
melalui suatu
:s:<an menentukan kecepatan produksi. Tabung dan penampang yang
berlubang
:me-ungkinkan dibuat dengan menggunakan mandrel terpusat (center
mondrels)atau penyisip
rr ::rlubang' Penguatan utama dari serat-serat kaca, karbon, aramid normalnya ditambahkan
r'='z 40 dan 70 % volume' Umumnya digunakan bahan matriks termasuk poliester,
ester vinil,
la,- -esin epoksi.

Pultrusion adalah suatu proses menerus yang mudah


diotomatisasi, laju produksinya
e;:; tinggi, membuat biayanya sangat efektif. Lebih lanjut, bentuk-bentuk yang sangat
m'' ariasi memungkinkan, tidak ada batasan praktik untuk panjang produk yang diproduksi.

,* Preforming
die

Resin
impregnation
tank

Gambar 3,23 Diagram proses pullruslon (Callister, 2007: 60g)

Proses produksi prepeg (prepeg production process) adalah proses


produksi komposit
ra-; ilawali dengan penguatan dengafr serat menerus yang diresapi dengan
resin polimer yang
rur': sebagian di-cure, yang selanjutnya dibentuk menjadi suatu pita ke dalam suatu cetakan
w:'< di'cure sepenuhnya tanpa ditambah resin lagi. Prepeg adalah istilah industri komposit
'u'T-( peresapan penguat serat menerus dengan resin polimer yang di-cure hanya sebagian.
pt;" iadi bentuk bahan komposit yang paling banyak digunakan untuk bahan struktur.
Proses prepeg diilustrasikan sebagaimana Gambar 3.24 (Callist
er,2007:60g)yang dimulai
@r€an mengurai gulungan serat menerus yang diseret menuju penumpukan
lapis dan ditekan
!i :':ara lembaran yang dilepas yang dibawa oleh suatu kertas pembawa yang dijulur ke
:6*4?,.

W Teknotogi Bahan Laniut

sepasang rol yang dipanaskan yang mana proses tersebut disebut sebagai proses kalendering
Pelepasan lembaran kertas telah dilapisi dengan suatu film tipis dari larutan resin yang
dipanaskan dengan viskositasnya yang relatif rendah, sehingga dapat meresapkan resin ke serat'
serat. Sebuah pelat pengatur ketebalan (doctor blode\ menyapu resin ke dalam suatu film yang
tebal dan lebarnya sama. Produk prepeg akhir berupa pita tipis yang mengandung serat menerus
terarah yang ditanam dalam resin yang sebagian di-cure, sebagai suatu persiapan pembuata-
gulungan dalam suatu inti kardus. Sebagaimana ditunjuk*an dalam Gambar 3.23 pelepasa-
lembaran kertas diambil sebagai pita yang digulung. Rentang ketebalan pita tipikal antara 0,0E
dan 0,25 mm dengan rentang lebar antara 35 dan 45% volume.
Hopper co{talnr08
healdd resin

pad a,e m pe,,,::l, #ffi:'.# :::::::il11.1;llll'll),,s, .,"nka re


prepeg disimpan pada OoC atau lebih rendah, dan waktu yang digunakan dalam temperat-'
na n:

ruang harus diminimalisir. Jika ditanganidengan cukup, prepeg termoset memiliki umur pal;-q
tidak 6 bulan atau lebih lama.

Kedua resin termoplastik dan resin termoset digunakan serat-serat karbon, kaca, c:-
aramid sebagai penguat umumnya.

Pembuatan nyata dimulai dengan peletakan pila prepeg ke dalam permukaan peralat:-
Normalnya jumlah lapisan yang diletakkan (setelah pengambilan dari kertas landasan pemba',.,a
ke suatu ketebalan yang diinginkan. Susunan peletakan bisa searah, tetapi lebih seri-5
,,,,ffi
Komposit . 1

rrT$gt:l

3r'ientasinya selang-seling untuk menghasilkan lapisan melintang atau laminasi bersudut. Curing
:<hir dilaksanakan dengan pemanasan dan penekanan serentak.

Prosedur peletakan bisa dilaksanakan sepenuhnya secara manual (hond lay-up), yang
-ana operator memotong panjang pita dan memposisikannya pada orientasi yang diinginkan
:ada permukaan peralatan. Secara selang-seling pola pita dipotong dengan mesin, kemudian
: etakkan dengan tangan. Biaya pembuatan dapat lebih dikurangi dengan peletakan prepeg
::cara otomatis dan prosedur pembuatan lainnya (misalnya: penggulungan filamen) yang
-eniadakan kebutuhan tenaga kerja manual. Metode otomatisasiadalah penting untuk banyak
::,ikasi bahan komposit yang biayanya efektif.
Peggulungan filamen (filoment winding) adalah proses yang mana serat-serat penguat
-?nerus secara akurat dan diposisikan dalam pola tertentu untuk membentuk suatu bentuk
-cang (biasanya silindris). Serat-serat yang diuntai (strondl atau yang ditarik (tow), pertama
: ^rasukkan ke dalam bak resin, kemudian digulung secara menerus oleh suatu mandrel,
: 3sanya menggunakan peralatan penggulungan secara otomatis sebagaimana Gambar 3.25
lallister, 2007: 6101. Setelah cukup, lapisan diaplikasikan, curing dilaksanakan di dalam oven

:: s (fow pregs) dengan lebar 1"0 mm atau kurang.

U
-ttt\

Clt$st&hl tlds{

ir@s?
\+-
*TT
LI m,s*q
ll
<u>

Gambar 3.25 Teknik penggulungan filamen heliks, keliling, dan polar (Callister, 2007: 610)

Variasi penggulungan yang mungkin (heliks, keliling, dan polar) untuk memberikan sifat-
;-': mekanis yang diinginkan. Komponen gulungan filamen memiliki rasio kekuatan-berat yang
:-39i. juga derajat keseragaman penggulungan yang tinggi dan orientasiyang memadai untuk
@'
t# TeknologiEahan Laniut

teknik tersebut. Lebih lanjut, jika proses tersebut diotomatisasi, secara ekonomis prosesnya
oaling menarik. Struktur gulungan filamen yang umum termasuk rumah motor roket, tangki
penyimpanan, pipa-pipa, dan bejana tekan.

Teknik pembuatan dewasa ini digunakan untuk menghasilkan variasi yang luas bentuk-
bentuk struktur yang tidak perlu dibatasi pada permukaan revolusi (seperti gelagar l). Teknologi
tersebut sangat maju dengan cepat, karena biayanya sangat efe*l(if.

3.2 Komposit Diperkuat Partikel


Komposit diperkuat partikel adalah beberapa bahan matriks yang diisi dengan bahan lain
dalam bentuk partikel. Komposit tersebut dirancang untuk memenuhi satu atau lebih fungsi-
fungsi berikut:
(1) penyiapan sebaran bahan yang sangat keras, sehingga menjadi tangguh, matriks yang tahan
kejut seperti Karbida Sementit untuk alat potong;
penggunaan sebaran
12) Penyiapan bahan yang dapat meningkatkan kekuatan tarik, misalnya
halus bahan AlzO: dalam Aluminium; dan
(3) pengurangan biaya keseluruhan bahan untuk beberapa bahan dengan bahan yang lebih
murah sebagai pengisiyang lebih murah.

Jika bahan mengandung partikel dan diberi tegangan, bahan akan mengalami regangan
elastis. Dalam hal tersebut, partikel-partikel berkontribusi menahan beban dan menyiapkan
penghalang pergerakan dislokasi dengan asumsi partikel-partikel tersebut adalah kuat. Jadijika
volume dengan partikel-partikel yang kuat dalam komposit adalah proporsional besar, mereka
menghasilkan kemampuan tinggi dalam menahan beban. Metode yang paling memuaskan
untuk meningkatkan kekuatan tarik adalah menggunakan bentuk serat-serat panjang. Jika
matriks menerima beban, mereka meneruskan beban, sehingga gaya berhenti pada permukaan
serat. Jika serat cukup panjang, maka gaya diteruskan untuk mengawali patah dan serat
berkontribusi sepenuhnya sebagai kekuatan bahan komposit. Jelaslah kekuatan akan searah
dengan gaya yang bekerja yang nilai maksimumnya adalah paralelterhadap arah serat.

Bahan-bahan yang diperkuat dengan partikel mempunyai partikel-partikel dengar


diameter kisaran 1 prm atau lebih yang disebar di seluruh matriks. Jumlah partikel-partike
&
Komposit "g&
*
J!r---tnya sekitar seperempat atau setengah atau lebih dari volume komposit (Bolton, 1998:
:':
Partikel besar dalam Gambar 3.2 mengindikasikan bahwa interaksi antara partikel-matriks
:L::< dapat diperlakukan pada tingkatan atom atau molekul. Untuk komposit yang diperkuat
:l:-gan sebaran partikel, normalnya jauh lebih kecil pada kisaran diameter 10-100 nm atau 0,01-
I I .rm (Callister, 2007: 580). Menurut Callister (2007: 580), terdapat perbedaan yang
-e-:njukkan kemajuan pengembangan partikel pemerkuat komposit yang diameternya
kecil 10 kali daripada yang dikemukakan Bolton (1998: 313), yakni dari 1"00 nm ke 10
=-:kin

Cermets (ceromic-mefol) atau karbida sementit adalah komposit yang melibatkan


:;-: kel-partikel keramik dalam suatu matriks logam yang banyak digunakan untuk ujung alat-
; :: potong. Partikel-partikel keramik bersifat keras, tetapi getas dan ketangguhannya kurang;
logam bersifat lunak dan ulet. Penanaman partikel-partikel keramik di dalam logam
=:angkan
-='nbuat suatu bahan menjadi kuat, keras, dan tangguh. Bola-bola kaca luas digunakan dengan
:,: mer untuk membuat suatu komposit lebih kuat dan lebih kaku daripada hanya polimer.
i:'net adalah contoh komposit yang diperkuat dengan partikel-partikel keramik yang keras dan
:t'ada dalam suatu matriks logam. Keramik yang digunakan memiliki kekuatan yang tinggi,
-:niliki modulus tarik yang tinggi, dan kekerasan tinggi, tetapi getas. Dengan penggabungan
:3'tikel-partikelkeramik, sekitar80%volume didalam matriks, suatu komposit dapat diproduksi
::'rgan kekuatan, kekerasan, dan ketangguhan yang dapat digunakan sebagai suatu bahan
:e rka kas.

Contoh, Karbida Wolfram (Tungsten Corbide/WC) adalah keramik sangat keras (sekitar
1200 HV) dengan modulus tarik yang tinggi, tetapi sangat getas. Perkakas yang dibuat dari bahan
::rsebut bersifat sangat getas.
Suatu cermef melibatkan karbida Wolfram dalam matriks logam. Kobalt dapat dibuat
.ecagai pencampur serbuk Karbida Wolfram dengan serbuk Kobalt. Kemudian padatan serbuk
::.sebut dipanaskan di atas temperatur leleh Kobalt. Cairan Kobalt mengalir sekitar tiap partike
<.arbida Wolfram. Komposit mempunyai ketangguhan yang lebih baik daripada hanya Karbioa
,'r'olfram, sehingga perambatan retak melalui bahan dapat dihambat. Saat digunakan partike
rarbida Wolfram dalam permukaan bahan berfungsi sebagai perkakas dengan kemampua-
1/U Teknologi Bahan Lanjut

potong. Bila partikel-partikel Karbida Wolfram pada permukaan potong menjadi tumpul dan
menjadi patah atau terlepas dari matriks Kobaltnya, lalu tampil partikel-partikel Karbida
Wolfram segar yang dapat melanjutkan kemampuan potongnya. Untuk alat potong yang halus,
jumlah Kobalt dalam komposit hanya sedikit meskipun partikel-partikel Karbida Wolfram yang
halus terlepas dengan mudah, tetapi perkakas tetap tajam. Untuk suatu pemotongan kasar,
jumlah Kobalt ditingkatkan untuk mencapai ketangguhan dan partikel-partikel Karbida Wolfrarn
yang kasar dapat digunakan. Gambar 3.26 menunjukkan sebuEh komposit Karbida Wolfram-
Ko ba lt (Cal lister, 2OO7 : 582\.

gelap
Gambar 3.26 Sebuah komposit Karbida Wolfram-Kobalt, daerah terang adalah matriks Kobalt, dan daerah
adalah partikel Karbida Wolfram. 1 00X (Callister, 2007 : 582)

Tabel 3.16 menunjukkan komposisi dan penggunaan beberapa komposit Karbida


Wolfram-Kobalt yang digunakan sebagai bahan perkakas (Bolton, 1998: 313).
i#eh,
Komposit W

Tabel 3'16 Komposisi dan penggunaan komposit Karbida Wolfram-Kobalt


sebagai bahan perkakas
(Bolton, 1998: 313)

KobsIt KaSide UkuftNa


No. lYolfram K*rbida Penggrraaan klusls
(qi,)
{iro) \ilolfrea
3 97 Sedaag Peoesinan besi cor. logam bukanbesi bahanbukia
logam
,] 6 94 Halus Pemesinan paduan bukanbesi dan fult
3 6 94 Sedaog Pe.nggulaan pemesinal umum selain b?ja. cetakan dan
nosel ukura! kecil dan sedanq
4 6 94 Kasar Pemesinan besi cor. loeam bukin h;si .Jt;
5 0 90 Halus Pemesinan baia, peuge&aisaa. oernb6tukilEffiG"
6 0 90 Kasa.r Matabor-matabot
7 6 84 Halus Pertambangan dan pertatas pembeltr:kan l,oeam
E l6 84 Kasar Perlaftbangardan perkakas pembenlukal logan.
cetakan (dlesJ ukuran sedalg danbesar
9 23 75 Sedang Perkakas pembentukan logam sentak-an tinggi seperti
celakaa pembentuk kepala baut cetakan ekstrusi
dingin

Sebuah komposit Tembaga yang diperkuat dengan partikel-partikel Wolfram


=3agaimana Gambar 3.27 memiliki rentang nilai modulus elastisitas dengan batas nilai atas
-sper bound) menggunakan persama?h E. = V, E. + Vo Eo dan batas nilai bawah (lower bound)
-'lggunakan persamaao E. = (E. Ep)/(V' Eo + Vp E,) (Callister, 2oo7: 5811. Nilai-nilai yang
::andai dengan titik-titik adalah hasil dari eksperimen. Persentase volume partikel-partikel
ttr:lfram yang diisikan ke dalam eksperimen komposit Tembaga diperkuat dengan partikel-
:;'tikel Wolfram mulai sekitar 35% hingga hampir 80%. Nilai-nilai modulus elastisitas yang
::3pai terendah pada 160 Gpa dan tertinggi pada 2g0 Gpa.

:a
I

o ro ,,j0 60 80 lo0
lurgltli olMtdi.n {ita)

Gambar 3.27 Komposit Tembaga yang diperkuat dengan partikel-partikel Wolfram (Callister,
2007: 58l)
JI
TeknologiBahan Laniut
*
Banyak bahan polimer digabung dengan pengisi-pengisi. Sebagai contoh pengisi-pengisi
seperti manik-manik kaca (gtass beods), tepung Silika, dan partikel-partikel karet. Pengisi-pengisi
tersebut dapat dianggap sebagai serat-serat terputus yang mempunyai panjang sekitar
diameternya. Pengaruh pengisi-pengisi tersebut pada kekuatan tarik dan modulus elastisitas
cenderung lebih kecil.

Arang hitam mengandung partikel-partikel Karbon sangat halus yang banyak digunakan
sebagai suatu pengisi karet vulkanisir. Arang hitam memperkuat, memperkaku, memperkeras,
memperbaki ketahanan aus, dan memperbaiki ketahanan panas suatu karet.

Ketangguhan beberapa polimer ditingkatkan dengan penggabungan partikel-partikel kecil


karet dalam matriks polimer. Polistirin dipertangguh dengan cara tersebut dengan pengisi
partikel-partikel butadiena untuk membuat polistirin tahan pukul (high impact
polystyrene/H/PS). Partikel-partikel karet meningkatkan ketangguhan dari sekitar Ike!,7 MNm
(Bolton, 1998: 314). Mereka menghentikan perjalanan retak dan mereka mudah berubah
3/2

bentuk dan menyerap energi. Karet memiliki modulus tarik dan kekuatan tarik yang lebih rendah
daripada bahan matriks dan akhirnya menurunkan modulus tarik dan kekuatan tarik, tetapi lebih
banyak pertambahan panjang sebelum putus dan sebagai bahan yang lebih tangguh'

Kekuatan logam dapat ditingkatkan dengan sebaran partikel-partikel kecil di seluruh


logam tersebut. Perlakuan larutan diikuti dengan pengendapan pengerasan untuk paduan
Aluminium-Tembaga yang dapat membuat sebaran halus suatu senyawa Aluminium-Tembaga
di dalam seluruh paduan. Hasilnya adalah suatu bahan yang berkekuatan tarik lebih tinggi
karena pergerakan dislokasi melalui seluruh paduan dapat dihalangi. Cara lain, yaitu dengan
memasukkan suatu sebaran partikel-partikel kecil ke seluruh logam dengan sintering.
proses sintering melibatkan pemadatan suatu serbuk logam ke dalam suatu cetakan
kemudian dipanaskan sampai pada suatu temperatur cukup tinggi yang mengikatkan partikel-
partikel secara bersama dalam suatu serbuk. Jika hal tersebut dilakukan pada Aluminium
menghasilkan suatu Oksida Aluminium yang halus yang tersebar, sekitar tO%ke seluruh matriks
Aluminium. Oksida Aluminium terjadi karena hadirnya Oksigen yang diliputi Oksida Aluminium
kemudian serbuk Aluminium dikompaksi. Banyak lapisan Oksida permukaan menjadi terpisah
dari Aluminium dan menjadi logam yang tersebar. Serbuk Oksida Aluminium merupakan suatu
keramik yang tersebar ke seluruh matriks Aluminium, sehingga memberikan suatu bahan yang
*ffiffir
Kamposit ,

ecih kuat daripada yang hanya dimiliki oleh Aluminium saja. Pada temperatur ruang, kekuatan

=:ik serbuk Aluminium yang disinter (Sintered Aluminium Powder/SAP) sekitar 400 MPa
:,tandingkan dengan 90 MPa untuk Aluminium. Aluminium sinter mempunyai keunggulan
-elebihi dari sebaran paduan Aluminium yang dikeraskan yang kekuatannya tetap lebih baik
33da temperatur tinggi sebagaimana Gambar 3.28 (Bolton, 1998: 3L5) karena pada temperatur
:rrggi partikel-partikel yang terendapkan dalam paduan pengerasan presipitasi cenderung
:ergabung atau menuju ke dalam larutan logam.
s Al-Cu alloy
$mo
f,goo
(D

;200.
o
E 100
c
o^
F0l
0 200 400
Temperature oQ

Gambar 3,28 Pengaruh temperatur pada kekuatan tarik paduan Alurninium-Tembaga dan serbuk aluminium yang
disinter/SAP (Bolton, 1998: 317)

3.3 Komposit Struktur


Suatu komposit struktur normalnya dibuat dari bahan komposit yang homogen yang sifat-
;'atnya tidak hanya tergantung pada sifat-sifat bahan pembentuknya, tetapi juga pada desain
geametris dan variasi elemen strukturnya. Komposit laminasi dan sondwich adalah dua contoh
.rrum komposit struktur.

33.1 Komposit Laminasi

Komposit laminasi adalah bahan susunan berlapis bersama. Plywood adalah sebuah
yang mana lembaran kayu tipis direkat bersama untuk memberikan struktur laminasi
=ntoh
-enjadi lebih kuat. Plywood dibuat dengan cara pengeleman bersama lembaran kayu tipis 3
E€*s vanB arah seratnya bersudut 90o satu sama lain sebagaimana Gambar 3.29 {Bolton, 1998:
::'1. Arah butir adalah arah serat selulose dalam kayu sebagai komposit alam, selanjutnya
*nasilkan struktur Plywood yang mana seratnya saling tegak lurus satu sama lainnya.
@-
e# Teknologi Bahan Laniut

Grain

Gambar 3.29 Plywood 3 lapis (Bolton, 1998i 317)

Lapisan-lapisan yang berorientsi dengan arah kekuatan yang tinggi dan ditumpuk lalu
direkatkan bersama bervariasi dengan tiap lapisannya sebagaimana Gambar 3.30 (Callister,
2007:61.1.1.

Gambar 3.30 Penumpukan lapisan penguat serat untuk komposit laminasi (Callister, 2007:611)

Salah satu contoh struktur laminasi yang relatif kompleks, yaitu struktur papan ski modern
sebaga i ma na Ga mba r 3.3 1 (Ca llist er, 2007 : 577 l.

Papan ski modern terdiri dari beberapa komponen yang dibuat dari beberapa jenis bahan
di antaranya: pada bagian tepi dibuat dari baja yang dikeraskan, pada bagian dalam bawah
dibuat dari beberapa lapisan bahan kaca serat yang dilapis saling tegak lurus dengan kemiringan
45". Pada bagian inti dibuat dari bahan plastik poliuretan yang tebal yang dibungkus dengan
bahan kaca serat dan disususn saling tegak lurus. Pada bagian dalam atas dibuat dari beberapa
lapisan bahan kaca serat pada arah 0o dan 90o. Pada tiap beberapa lapisan dibuat sisipan dari
bahan kaca serat yang bersudut 45o untuk meningkatkan ketahanan torsi, dan pada bagian atas
dan samping dibuat dari bahan plastik ABS dengan temperatur transisi kaca (Tg) yang rendah.
Serta pada bagian dasar dibuat dari bahan plastik berpenguat serat karbon yang ditanam dalarn
im&
Komposit ,;

.g:

r::'iksnya. Jadi jenis bahan yang dilibatkan adalah lima macam, yaitu baja yang dikeraskan,
rre;:ik ABS, Poliuretan, kaca serat, dan plastik berpenguat serat karbon.

:f;"J"T;:n'jI:ll1
Ka€ srat 4So sling F*hamn dan keindahan
tegak luw untuk
kehatwntorsi
Bsgian smping: plastik
Lapisn searah 0o dan beberapa A89 dengan Te rendah
9f km €rat untuk keka*mn untuk penahanaa dan
memaniaqg kei rdahan

Pembungkus inti: lapisn ulirg


tegak I urus kau K6t untuk ttrsi
kotak den ikatan lapistr lw inti
Bagian inti: plastik
poliuretan sebagai pengiii
Lapi$n sling tegak lurus k*
Prat 456 untuk kekatMn tersi Lipistr peredam plastik
Foliureta n untuk ketahanan

Lipisn ssrah 0. dan


lagian tepi: baja yang beberaFa tff kE{a serat
llsaslcn untuh untuk kekakuan memaniang
ffitongansliu Lapisn sling tegak luru: kas
sat 49' utrtuk kekakuan torsi

Bagi*n das: pemmpatan karbon


{partikelpertikel karbon ditanam
dalm mtriks plstik untuk
k*kekmn dan ketahamn abrasi

Gambar 3.31 Skuktur laminasi kompleks untuk papan ski modern (Callister, 2007'.577)
*:ak hanya kayu yang dapat dilaminasi, tetapi logam pun juga dapat dilaminasi
-ana Gambar 3.32 (Bolton, 1998: 317). Untuk paduan Aluminium-Tembaga dilapisi
iluminium agar ketahanan korosi bahan menjadi lebih baik. Baja yang dipakai untuk
-,'.adah makanan sering dilap-isi dengan Timah putih untuk memperbaiki ketahanan
r.: Laminasijuga dapat dibuat dari konstruksi bahan anyaman seperti kain, kertas, dan
{;= yang digulung yang ditanam dalam matriks plastik.

luminium

Al4udloy
Aluminium

Gambar 3.32 Paduan Aluminium-Tembaga dilapis dengan Aluminium (Bolton, 1998: 317)
TeknologiEahan Lanjut

3.3.2 Komposit Sandwich

Busa-busa (foamsl adalah komposit khusus yang komponen pembentuknya diikat dengan
matriks yang tidak padat, melainkan bergelembung dengan suatu gas. Busa-busa tersebut
digunakan sebagai bantalan furnitur, pengemas dan lapisan penyerap energi, untuk isolas
panas, pengapung, untuk struktur panel, dan sebagai pengisi panel berlapis. Pararneter penent-
sifat busa adalah rasio massa jenis busa terhadap bahan matrlRs bukan busa, dan struktur selule'
busa. Busa dapat dibentuk sebagai sel terbuka atau sel tertutup atau campuran dari keduanya
Dengan struktur sel tertutup gelembung-gelembung gas berada di dalam busa tidak terhubung
sementara struktur sel terbuka sehingga gelembung-gelembung bergabung dan terhubung.
Busa struktur dan busa berlapis {sandwich) memiliki kulit yang padat yang menyelimuti inti busa
Gambar 3.33 menunjukkan kurva-kurva tegangan tekan dan regangan tekan untuk busa-busa
polimer (Bolton, 1998: 315). Pada garis lurus awal kurva {cel/ woll bendl dinding sel mendapat
bengkokan, setelah garis lurus awal kurva, dinding sel hanya tertekuk karena tegangan yang
diberikan (cellwall buckle). Tahap selanjutnya, jika dinding sel cukup elastis, terjadi deformasi
mendatar pada tegangan yang hampir konstan. Deformasi busa masih elastis dan dapal
diperoleh kembali. Akhirnya, bila sel busa tidak dapat diperoleh kembali karena tekukan
berakibat busa menjadi hancur (cell woll crush).
t

# bend
walb
c€fi I

{7g**il*
t
+ cdw*crudl
g o.03

=
O
fi o.oz
Cell wali
Io bend
a 0.01
E
oo
0-o o'2 '"."*ll*i.i.

Gambar 3,33 Kurva-kurva tegangan tekan dan regangan tekan untuk busa-busa polimer (Bolton, 1998: 315)
Komposit *
a
-!i

Dengan digunakan bantalan busa diperlukan ketahanan yang meningkat secara menerus
ft'rlgan peningkatan beban, sehingga kedataran kurva tegangan-regangan tidak diperlukan. jadi
E"etu kurva tegangan-regangan busa yang ditunjukkan sebagai A adalah yang diperlukan. Busa-
niisa digunakan untuk pengemasan, butuh menyerap energi terkait dengan paket yang
dFtuhkan, sehingga suatu dataran kurva sangat diindikasikan untuk B sebagaimana Gambar
3.32 yang mengindikasikan suatu penyerapan energi yang besar. Bentuk paket massa jenis
tErdah dengan suatu rasio massa jenis untuk berat busa. Terhadap plastik yang tak berbusa,
ra-; C,01 boleh dipakai untuk pengemasan instrumen paket kecil/ringan, dan busa massa jenis
E,r besar digunakan untuk komponen yang lebih berat.

Untuk busa struktur dan berlapis dengan perkiraan yang wajar, modulus elastisitas busa,
E-;ari bahan matriks padat adalah

E:=V,E, (3.21)

c:-€an V' adalah fraksi volume busa sebagai matriks padat yang diperoleh dari:

Vr=vr/(v.+vr) (3.22)

@nEan v' adalah volume busa dalam bentuk padat dan v, adalah volume gas. Massa jenis busa:

Pr=(m,+mr)/(v'+vr)
dengan m' adalah massa busa dalam bentuk padat dan m* adalah massa gas dalam busa.
bamaan (3.22) dapat ditulis sebagai:
V, = (v, Pr)/(m' + mr)

.*a rn. sangat kecil dibandingkan.dengan ms, maka dapat diabaikan. Bila p, = m,/v,, maka

V, = pr/p, dan persamaan (3.2L) dapat ditulis sebagai:

Er = (pr/p.) E, (3.23)

Untuk busa-busa dengan massa jenis seragam, tetapitanpa kulit struktur, hubungan lebih
ryr telah diperoleh secara eksperimen menjadi:
g1= (p/p,)n E, F.2qt
ryan n sekitar 1,5 untuk busa dalam tarikan dan 2 untuk busa dalam tekanan.
lqlili'

Sebagai contoh, polistirin yang dibuat busa dengan fraksi volume polimer 0,5 aka-
mempunyai modulus tarik sekitar 0,5t,t - 0,35 kali daripada polistirin yang tidak dibuat busa
Perbandingan modulus sekitar 0,52 = 0,25 kali daripada polistirin yang tidak dibuat busa
Perluasan polistirin digunakan untuk isolasi panas dan pengemasan mempunyai fraksi volun':
sekitar 0,05 dan modulus tarik sekitar 0,051's = O,OLL kali daripada polistirin yang tidak dibt a:
busa dan modulus tekannya sekitar 0,052 = 0,0025 kali daripada polistirin yang tidak dibuat busa

Modulus yang lebih rendah berarti plastik yang dibuat busa adalah jauh lebih fleksibe
daripada tidak dibuat busa, tetapi dalam pelenturan hal tersebut menurunkan modulus yang
lebih daripada yang ditentukan oleh kemampuan meningkatkan momen inersia, l. Mome'
inersia untuk luas penampang segiempat dengan lebar, b, dan tinggi, d, adalah bd3/12. Karena
massa jenis yang lebih rendah untuk plastik yang dibuat busa, maka luas penampang menjac
l
lebih besar untuk massa yang sama dan inersianya juga lebih besar. Parameter penting dalar
penentuan kekakuan gelagar yang diberi beban lentur adalah perkalian E dan l. Contoh untur
sebuah kantilever dengan panjang (L) diberi beban (F) pada satu ujungnya yang bebas, defleksi
y untuk ujung bebasnya adalah FL3/3El (Bolton, 1998: 317). Untuk memperkecil defleksi tiap uni:
gaya, yaitu y/F, sehingga kantilever lebih kaku, jika nilai El adalah besar. Dengan plastik yang
dibuat busa, reduksi dalam E dapat lebih daripada nilai yang diperoleh dari peningkatar
dalam l.

Kardus (corrugated cordboord\ adalah bentuk lain dari struktur laminasi sebagaimana
Gambar 3.34a yang terdiri dari tumpukan lapisan bergelombang (corrugoted) di antara kertas-
kertas yang strukturnya lebih kaku jika searah likuan kertas daripada hanya kertas tak
bergelombang. Suatu struktur dengan perbedaan tumpukan inti berupa Aluminium, polimer
atau kertas bentuk sarang lebah (honeycomb structure) dilapis diantara lembaran tipis logam
atau polimer sebagaimana Gambar 3.34b (Bolton, 1998: 317). Struktur tersebut memiliki
kekakuan yang baik dan sangat ringan yang sering digunakan untuk struktur panel-panel. Bentuk
lain dari lapisan panel memiliki sebuah inti dengan massa jenis rendah seperti busa polimer,
lapisan antara dua panelyang lebih kuat dan lebih kaku.
Komposit .*53

{.}

Sarnbar 3.3a (a) Kardus (conugated cardboard), dan (b) struktur bentuk sarang lebah (honeycomb structure)
(Bolton, 1998: 317)

Kekakuan laminasi tergantung dari modulus elastisitas bahan dan arah pembebanan.
!'c:- apisan selang-seling yang dibuat dari bahan dengan kekakuan yang berbeda ditunjukkan
r*-;gaimana Gambar 3.35a (Bolton, L998: 318). Jika ikatan antarlapisan diasumsikan sama
on=gangkan, kemudian timbul masalah penentuan modulus elastisitas lapisan yang sama halnya
@:E=n serat-serat dalam matriks. Dapat diterapkan hukum campuran (persamaan (3.5))
w-;:a i:
E,=VrEr+VzEz (3.2s)

ry-g:r E.: modulus elastisitas komposit, Er untuk bahan 1, dan E2 untuk bahan 2. Vr adalah rasio
rffi]r--g bahan L, dan Vz rasio volume bahan 2.

.ika bahan dibebani sebagaimana Gambar 3.35b, kemudian dianggap tiap lapisan
n'er_::iami tegangan yang sama, maka berlaku persamaan (3.8):
'-lE, =Y117, +Yz/Ez (3.26)

th* 3,35 Suatu lapisan selang-seling yang dibuat dari bahan dengan kekakuan yang berbeda: (a) beban selalar
lapisan, dan (b) beban tegak lurus lapisan (Bolton, 1998: 318)
*
.,1& Teknologi Bahan Lanjut
*.

Contoh 1:

Selembar plywood terdiri dari 3 lembaran tipis dan tebal, lembaran bagian atas dan lembara-
bagian bawah memiliki serat yang sama arahnya dan lembaran yang di tengah dengan sera:
pada sudut yang tepat. Kayu mempunyai modulus tarik 10 GPa untuk gaya dalam arah sejaja'
terhadap serat dan dalam arah melintang senilai 0,4 GPa. Tentukan modulus tarik laminasi jika
beban dalam arah sejajar dengan serat sebelah luar. Situasi pembebanan serupa denga.
Gambar 3.34a, maka dipakai persamaan (3.25):

E. = Vr Er + Vz 7r= (2/31x 10 + (1/31O,4 = 6,8 GPa

Contoh 2:

Seberapa lebar (d) suatu baja empat persegi panjang, jika modulus elastisitasnya adalah 21C

GPa, harus mempunyai kekakuan yang sama sebagai laminasi yang terdiri dari 2 buar
permukaan dengan tebal (b) = 1,5 mm, modulus elastisitas 7 GPa, dan inti busa polimer seteba
6 mm dengan massa jenis 50% polimer bukan busa yang memiliki modulus elastisitas 7 GPa
Untuk kekakuan yang sama, maka hasil perkalian modulus (E) dan momen inersia (l) harus same
untuk laminasi baja.

lnti mempunyai modulus tarik diperoleh dengan persamaan (3.24\:

Er = (pr/pr)" E. = 0,51's x7 = 2,47 GPa


dan modulus tekan:

E1 = (p1/p,)n E, = 0,52 x7 = 1,75 GPa

Satu permukaan gelagar yang dibengkokkan adalah satu dalam keadaan tarik dan satu
yang lainnya dalam keadaan tekan, maka digunakan modulus rata-rata ,11 = (2,47 GPa + 1,75
GPal/2 = 2,Lt GPa.

Kekakuan bengkokan laminasi adalah jumlah kekakuan bengkok inti dan permukaar
lembaran-lembaran terhadap sumbu sentral dari (bd3)/12, dengan b adaiah lebar, dan d adalal^
tinggi sebagaimana Gambar 3.36 (Bolton, 1998: 319). Momen inersia il) untuk penampang
persegi panjang sekitar sejajar sumbu berjarak h dari sumbu melalui pusat penampang perseg
panjang adalah I + Ah2, dengan A adalah luas penampang (teorema sumbu sejajarl
h=(6/21+0,75=3,75; A = b x d;
-&
Komposit *S
-
*-l-{t
,.{W^^T:ai*
t r-@- t o***"",.-
,'li i t=rabout
XjE---i-X Vydia+At2
i i\--
I I in::';*
i
\*:-**,,,J

Errbar 3,36 Momen inersia penampang, (bdr)/12, dengan b adalah tebal, d adalah lebar, dan h, jarak terhadap
sumbu senkal (Bolton, 1998:319)

.Jntuk larninasi diperoleh :

qEl)raminasi = Et (b xh3\/Lz + E, (b xh3\/L2 + Ah2 =

Er (b x h3)/12 + E, (b xh3llt2 + bdh2 =

l2,ttx{b x 63)/121 +7 x2 buah x bl(1,53/12) +1-,5 x 3,7521 = 3696

lEl)r.'inu,i = 360b, berarti I = 360b1210 = 1,7b'

ladi (bd3)/12 = L,7b; maka d3 =20,4; jadi lebar suatu baja empat persegi panjang
s = i 73mm.

133 Studi Kasus Komposit Bilah Kincir Angin Poliester Diperkuat Serat
Rami-€-Kaca

Masalah getaran pada bilah kincir angin penghasil daya listrik merupakan hal yang serius
mrg oapat mematahkan bilah tersebut ketika bilah kincir angin terkena angin kencang yang
1pr-,xtuasi. Telah diteliti sifat-sifat mekanis terkait dengan sifat getaran pada komposit resin
Jgr €ster yang diperkuat dengan bahan rami (yute) yang digabung dengan serat karbon dan serat
Gf,: Tujuan penelitian untuk memperoleh bahan komposit ramah lingkungan yang
rr,."-,-'lnjukkan kekuatan dan kekakuan yang baik terkait dengan sifat peredaman getaran yang
la," ;ntuk desain bilah kincir angin. Metode penelitian meliputi: pemilihan bahan matriks Car,
.=.- poliester, bahan penguat dari serat rami, serat karbon dan serat kaca, pembuatar
;€s ''i1en uji lentur dari bahan komposit dengan teknik vocuurn infusion. Laminasi dibuat dengan
,4&,
.&,, Teknotagi Bahan Laniut

penumpukan kain serat rami dibungkus dengan 1 lapis kain serat kaca dan kain serat rami
dibungkus dengan 1 lapis kain serat karbon. Pengujian lentur dengan uji getaran bebas untuk
memperoleh modulus elastisitas dan sifat-sifat getaran spesimen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kekuatan lentur tertinggi diperoleh untuk penguat serat rami yang dibungkus dengan
penguat serat karbon, diikuti penguat serat rami yang dibungkus dengan serat kaca, da.
terendah hanya penguat serat rami, sebagai kompromiantara sifat-sifat kekakuan (stiffnp" -,
rasio peredaman (damping rotiol, yang terbaik adalah penguat serat rami !30g orDu
dengan serat kaca (Murdani dkk: 2017). Bentuk fisik dari ketiga serat sebagaimana Gambar 3 i-
(Murdani dkk: 2017).

Gambar3.37 Bentukfisik kain serat:(a)Rami, (b)Kaca, dan (c)Karbon (Murdanidkk:2017)

Hasil uji lentur berupa kekuatan lentur (flexuralstress) terhadap defleksi (displacemer:
dari 9 spesimen kombinasi dari ketiga bahan penguat serat rami, serat kaca, dan serat karbo-
sebagaimana Gambar 3.38 (Murdani dkk: 2OI7). Kode JC, JlC, dan JJJC adalah komposit penguar
serat rami (J) yang dibungkus dengan penguat serat karbon (C), dua J (atau JJ) berarti dilap:s
dua kali, dan tiga J (atau jJJ) berarti dilapisi tiga kali. Demikian juga untuk kode JG, JJG, dan JJIG
dengan uraian serupa, tetapi pembungkus serat rami dengan penguat serat kaca (G). Untuk kodt
J, JJ, dan JJJ hanya digunakan serat ramisaja yang penguatnya dalam matriks polyester. Tampar
pada Gambar 3.38 bahwa kekuatan tertinggi komposit dimiliki oleh serat rami yang dibungku:
dengan serat karbon dalam matriks polyester, disusul komposit serat rami yang dibungkus
dengan serat kaca, dan hanya penguat serat rami dalam matriks poliester.
@
Kamposit ",&z

! l:rJ

9-

Displacement l*rml

3*tbar 3,38 Kekuatan lentur spesimen dengan bahan penguat serat rami (J), serat kaca (JG), dan serat karbon
(JC) (Murdani dkk: 2017)

Kemampuan menyerap getaran untuk ketiga komposit ditunjukkan sebagaimana Gambar


!.jl f Murdani dkk: 2OL7). Amplitudo getaran untuk spesimen komposit dengan penguat serat
cir yang dibungkus dengan serat karbon dalam matriks poliester adalah tertinggi, disusul
rcncosit serat rami yang dibungkus dengan serat kaca, dan hanya penguat serat rami dalam
-a:'iks poliester.

,:lo
.","tlI I a,;
i,{,^'-
,]{/.\r li"
F.:r I E".

rfrrsli
Figure 8. Free Vib-tioollpoo.. of specrmeru

Gambar 3.39 Kemampuan menyerap getaran untuk ketiga komposit, J, JG, dan JC (Murdani dkk: 2017)
Teknolagi Bahan Lanjut
"ffi,,
itd{r:

Tuntutan bilah kincir angin selain kekuatan lentur lflextural modulus, E)yang tinggijuga
kemampuan menyerap getaran yang dinyatakan dalam domping ratio, q. Dari ke-9 spesimer
komposit sebagaimana Gambar 3.40 (Murdani dkk: 2017) diperoleh kekuatan lentur tertingg
untuk spesimen JG, tetapi domping ratio-nya rendah, sedangkan damping rofio tertinggi untur
spesimen JJJC, tetapi kekuatan lentur rendah. Jadi kompromi antara kekuatan lentur da.
damping rotio yang memadai diperoleh untuk spesimen JJG"

-15 0.1
(,.09

-10
I 0.08
0.0? 'r'
;-. l{} {r .i;
06
= 0.05 d

:z'
0.04 ,g
..,
a
_ lu 0.0:] E
0.0: o
2 0.01
r) 0
J JJ JJJ .JC .IJC JJJ(; JC JJC JJJC

Lamrn atc5 ('r{r fifrural !un

Gambar 3,40 Kekuatan lentur dan damping rafio 9 spesimen komposit (Murdani dkk: 2017)

3.4 Pertanyaan Komposit


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai pengukuran pemahamam Anda seteiat
mempelajari subbab sebelumnya.
1) Apa yang dimaksud dengan komposit?
2\ Jelaskan mengapa perlit baja dapat disebut sebagai komposit!
3) ielaskan klasifikasi tipe kompositl
4) Sebutkan bahan-bahan berpenguat serat untuk komposit yang Anda ketahui dan manax=l'
yang kekuatan tariknya tertinggil
s) Apa yang Anda ketahui perihal Kevlar?
6) Apa perbedaan antara Kevlar 29 dan Kevlar 49?
7) Apa perbedaan antara serat kaca yang pendek dan yang panjang?
8) Berapa kekuatan tarik komposit Tembaga diperkuat serat-serat Wolfram (Tungsten) 5CBo:

e) Bagaimana cara menghitung massa jenis komposit yang terdiri dari matriks dan serat?
10) Jelaskan pengaruh variasi sudut antara arah pembebanan dengan arah serat ter
modulus elastisitas yang dihasilkan pada kompositl

Anda mungkin juga menyukai