lstilah komposit digunakan untuk suatu bahan yang disusun dari dua bahan yang
berbeda
':rg diikat bersama di mana salah satu sebagai matriks dan yang lainnya mengelilingi serat-
atau partikel-partikel lainnya. lstilah komposit dikenal pula dengan bahan komposit yang
='at
L9? Teknotogi Bahan Laniut
;t:
'n /)
,f'.:tJr /. \',
'4;,
X'
(b;
;:
.: r'a!" .1-l
tdt k)
dan (e)
(a) konsentrasi, (b) ukuran, (c) bentuk, (d) distribusi'
Gambar 3,1 Skema geometris partikel komposit:
orientasi (Callister, 2007: 579)
Compcites
Fiber-reinforced Structural
Particle-reinlorced
rl
r-l
Large-
particle
Dispersion-
strengthened
l'-l
-a;iign"utDixontinuous Laminates
Continusus
(shoro
i-! Sandwich
Paners
I
l
Aligned
l-l Randomly
oriented
2007: 579)
Gambar 3.2 Klasifikasi tipe komposit (Callister'
menjadi tiga kategori: (1) komposn
Komposit {composites) dapat diklasifikasikan
partikel atau diperkuat suatu sebaran' dan (3) kompos:
diperkuat serat, (2) komposit diperkuat
Komposit diperkuat serat (y'bre
struktur sebagaimana Gambar 3.2 (Callister, 2007:579)'
Kampasit k&$$
ti{@
:r:: sehingga gaya-gaya yang diterapkan pada komposit diteruskan pada serat-serat yang
1tn Teknotogi Bahan Lanjut
serat-serat yang digunakan dapat menerus, sepanjang panjang komposit, atau terputus-
putus untuk ukuran pendek. Serat-serat tersebut ditempatkan pada satu sumbu, sehingga
(Bolton, 1998: 304)'
memiliki arah yang sama atau berorientasi acak sebagaimana Gambar 3.3
ffi
{a} Menerus, sejajar
ffi
tb) ferputus, 9elaJar
ffi
Terputus,
Tabel 3.1 sifat-sifat Bahan-Bahan penguat serat yang Umum Digunakan (Bolton, 1998: 304)
Untuk Poliamid (polyamidel yang dikenal sebagai Aramid atau nama perdagangan
adalah Kevlar memiliki sifat-sifat sebagaimana Tabel 3.2 (Anonim ,2OI7b). Kevlar
=-<enalnya
c.: ah serat organik dalam keluarga poliamid aromatik (aramid). Kevlar tidak meleleh, tetapi
.E--'a i pada tem peratur yang
relatif tinggi pada 427 -482oC da lam uda ra da n sekita r 53goc da lam
hi:-3gen, jika diuji dengan peningkatan temperatur pada 10"C/menit sebagaimana hasil analisis
e-ografimetrik (IGA: Thermo Grovimetric Anotysis) Kevlar 49 pada Gambar 3.4 (Anonim,
l::lb). Persentase berat Kevlar dari temperatur ruang menurun landai di udara hingga
r':-capai temperatur 500oC, diikuti penurunan drastis menuju 6O0oC, tetapi tetap menurun
ar,:ai di Nitrogen hingga mencapai temperatur 600"C.
Gambar 3.4 TGA Kevlar 49: (a) di udara, dan (b) dr Nitrogen (Anonim, 2017b)
Kevlar adalah bahan tahan api, tetapi dapat dibakar pada indeks batas Oksige n (limiting
:{.gen index) 29. Pembakaran biasanya berhenti jika sumber penyalaan diambil, tetapi untuk
:;-an bubur (pulp) dan debu Kevlar sekali dinyalakan dapat terus membara. Dalam uji
at
{D Teknologi Bahan Lanjut
laboratorium, kain Kevlar (tebal 0.1.L-0,33 mm) tidak terbakar terus jika sumber penyalaan
diambil setelah 12 detik.
Serat kaca (fibre glassl banyak digunakan untuk penguat polimer. Serat-serat panjangnya
bisa sepanjang komposit, atau pendek-pendek tidak menerus dan berorientasi acak dalam
komposit. Bentuk lain komposit adalah menggunakan tikar serat kaca (glass fibre mots) atar.,,
kain plastik. Hal tersebut bisa dalam bentuk bundel serat acak yang berupa potongan untai tikar
(chopped strond mat) atau filamen tikar menerus {continuous filament mof) yang longgar da'
terikat bersama dengan suatu perekat atau anyaman kain (bi-directionol fabric) sebagaiman;
Gambar 3.5 (Bolton, 1998: 305).
Wli
Choppsd sfrend md Contlnuous flamgnt mfrt
ffi
Bklirecfionalfabric
Gambar 3.5 Contoh-contoh serat bentuk tikar dan kain (Bolton, 1998: 305)
Pengaruh kain adalah untuk meningkatkan kedua kekuatan dan modulus tarik yar-,g
jumlah perubahannya tergantung pada kedua bentuk serat dan jumlahnya. Serat-serat mene''J
memberikan kekuatan tarik dan modulus tarik komposit tertinggi, tetapi dengan sifat-s'*
pengarahan yang tinggi. Kekuatan sepanjang arah serat bisa sekitar 30 MPa, yaitu sek:r
kekuatan plastik saja. Serat-serat pendek yang beorientasi acak tidak menunjukkan sifat-si'=-
dan tidak memberikan kekuatan tarik serta modulus tarik yang tinggi. Tabel 3.3 memberira'
contoh-contoh nilai kekuatan dan modulus yang dicapai oleh polimer yang diperkuat dengar
serat kaca {Bolton, 1998:305).
-dbFa.
Komposit .ry
Tabel 3,3 SifatSifat Poliester yang Diperkuat dengan Serat Kaca (Bolton, 1998: 305).
Sebagaicontoh,moduluselastisitasAluminiumadalahToGPa,sementarakomposi:
KarbidaAluminium-Silikondengan50%KarbidaSilikonmenerussekitar200GPa.Peningkatar
yangberartidalamkekuatantarik|ogamdapatdicapaidenganmemasukkanserat.sera:
keramIk.Tabel3.4memberikanbeberapacontohlogamyangdiperkuatseratdankekuatantarik
yang dicaPai (Bolton, 1998: 305)'
silikor
kaca diperkuat dengan serat Karbida
Komposit matriks keramik seperti keramik kekuatar
Silikon, memungkinkin modulus elastisitas'
dan Alumina diperkuat whisker Karbida kaca Lio-Alzo:
ditingkatkan' Contoh' sebuah keramik
dan ketangguhan bahan matriks keramik
Mgo-Siozdenganmodulustarik86GPasebagaikompositdengan50%seratKarbidaSilikot"
3/2
ke 17 MNm
L'5 MNm
sekitar 130 GPa, ketangguhannya diperbaikidari
diperkuat modulusnya
1g0 Gpa menjadi 620 GPa. Alumina
diperkuat dengan
dan kekuatan tariknya diperbaiki dari
j,,2
daripada bentuk
Karbida Silikon sebagai kristal tunggal
Kar,bida Silikon menggunak an whiskers
seratpolikristalin.Dengan25%whiskersKarbidaSilikon,modulustarikdiperbaikidari340GPa
patah dari 4'5
300 MPa ke 900 MPa dan ketangguhan
menjadi 390 GPa, kekuatan tariknya dari
11411*'elz ke 8,0 MNm-3/2
(Bolton, 1998: 305)'
Vc pc= Vm pm+ mf Pf
sehingga, I
p.= (v,/v.) Pm
+ (vr/vc) Pr
v./v.adalahfraksivolumematriks,V'danvt/v'fraksivolumeserat'Vr'maka
(3'2)
pc= vm pm+ Vt Pt
V. =1 - Vt. Persamaan
(3'2) diistilahkan sebagai hukum campuran
Catatan: Vm = Vc- vr, berarti
(tow of mixturel.
#4e
Kampash *#M
.:aa::$::t:
)ipertimbangkan hukum campuran untuk modulus elastisitas suatu komposit yang serat-
-']enerusnya sejajar terhadap arah pembebanan sebagaimana Gambar 3.6 (Bolton, 1998:
Gambar 3.6 Serat-serat menerus sejajar terhadap arah pembebanan (Bolton, 19g8: 307)
fut.:' komposit, F. adalah jumlah beban pada matriks, F,, dan pada beban serat (F1)
F- = F, + Fr (3.3)
Tegangan (o) adalah gaya/luas, sehingga untuk komposit, o.. =F,/d,, untuk matriks, o, =
:-
"- untuk serat, or = Ftf at, yang mana a. adalah luas penampang melintang komposit, a,
aa: :t luas penampang melintang matriksnya komposit, dan ar adalah luas penampang
rr -tong seratnya komposit.
Bila o = Ee, dengan E adalah modulus elastisitas, dan e adalah regangan, maka
Persamaan (3.4) adalah hukum campuran untuk modulus tarik, bila serat-serat menerus
sejajar terhadap arah pembebanan. Fraksi luas adalah setara terhadap fraksi volume, sehingga
persamaan (3.4) dapat ditulis menjadi:
E. = V. E. + Vr Er (3.5)
Gambar 3.7 Serat-serat menerus tegak lurus terhadap arah pembebanan (Bolton, 1998: 307)
5._5.+6t (3.6)
Tegangan matriks adalah sama pada serat dan pada keseluruhan komposit. Regangan e =
6/L,yangmanaL adalah panjang semula, maka
6. = 0l = (o/E) L,yang mana o adalah tegangan. Persamaan (3.6) dapat ditulis sebagai
Mengingat 1 = L' + Lr, yang mana L' adalah fraksi panjang matriks, t^/1, dan Lt adalah
fraksi panjang serat Lt/1,. Fraksi panjang adalah setara fraksi volume dan persamaan (3.7|
menjadi:
@
Kamposit
@
L/E,=\1^f 7^+Vr/Et (3.8)
!/E, = L^/E^ + L1/* = (0,35/3,5) + (0,65/70) = 0,L!, maka E. = !/0,1-! =9,09 Gpa.
E. = 9 GPa bila beban pada 90o terhadap serat. Jadi nilai modulus elastisitas jika beban
:€{erja tegak lurus serat, maka kekuatan komposit hanya =9 GPa/47 Gpa x 100% = 19%. Hal
sesuai dengan Gambar 3.8 yang menunjukkan dengan semakin tegak lurusnya arah
=--<ebut
:e:an terhadap arah serat, modulusnya semakin menurun yang pada sudut 90o, nilainya
r€^jadi minimum.
Gambar 3.8 menunjukkan suatu komposit epoksi serat kaca, bagaimana modulus
:;':lsitas bervariasi dengan sudut antara arah beban dan arah serat (Bolton, 1998: 308).
H
i
a
o-
o
5
:
o
E
=
Ande ollbret
Gambar 3.8 Modulus elastisitas bervariasidengan sudut antara arah beban dan arah serat (Bolton, 1g98: 308)
Dapat disimpulkan bahwa modulus elastisitas bahan komposit mencapai nilai tertinggi
rr: 3136 serat penguat adalah searah dengan arah pembebanan, jika arah pembebanan menuju
:e::x lurus, maka nilainya menjadi minimalyang mana nilai-nilai modulus elastisitas diantaranya
772 Teknalogi Eahan Lanjut
ditunjukkan dengan garis lengkung yang semakin menurun dengan semakin tidaksearahnya
antara arah pembebanan dan arah serat.
lstilah bahan isotropis digunakan untuk suatu bahan yang sifat-sifatnya sama ke segala
arah, istilah bahan anisotropis untuk suatu bahan yang sifat-sifatnya tergantung pada arahnya
Suatu komposit dengan serat-serat menerus yang sejajar adalah suatu bahan yang anisotropis.
Oc?c=0,606*$iil1
dengan o. adalah tegangan patah komposit, o. adalah tegangan serat jika matriksnya
gagal, maka
oc = om Vm (3.10 I
Pada fraksi volume serat yang besar, serat-serat mengambil beban mayoritas setelal'
matriks gagal, sehingga menjadi penentu kekuatannya, maka
Oc=OtVt (3.11
Tegangan tergantung pada orientasi serat-serat relatif terhadap arah beban. Gambar 3.9
menunjukkan pengaruh orientasi serat terhadap kekuatan (strength) komposit serat menerus
tipikal untuk epoksi diperkuat serat kaca (Bolton, 1998: 309). Kekuatan tertinggi diperoleh paoa
pembebanan searah sudut serat (angle of fibresl dan semakin menurun jika pembebana-
mengarah menuju tegak lurus arah serat berupa kurva.
Kamposit &,
15 gl 45 60 75 SO
AnlF olfibrs'
Gambar 3.9 Variasi kekuatan komposit serat menerus tipikal untuk epoksi diperkuat serat kaca
(Bolton, 1998: 309)
lorrtoh 1:
Sebuah komposit dengan serat kaca menerus sejajar arah beban dengan modulus tarik 76
!:: dan kekuatan serat 1500 MPa dalam matriks peliester dengan modulus tarik 3 Gpa dan
{e.Jatan 50 MPa. Tentukan modulus tarik dan kekuatan komposit jika beban yang diberikan
c; ah sejajar dengan arah serat dengan fraksi voum e 6O%.
Jika V. diasumsikan bahwa serat-serat berlanjut menerima beban setelah matriks gagal,
r',E(a persamaan (3.11) memberikan kekuatan komposit:
fqrtoh 2:
Sebuah tiang beton yang diperkuat dengan batang-batang baja pada keseluruhan
Jar.3ngnya dan sejajar dengan sumbu tiang(column). Jika beton memiliki modulus elastisitas
lj 3pa dan kekuatan tarik beton adalah 2,8 MPa, dan modulus elastisitas batang baja adalah
-"- -:Pa dan kekuatan tarik batang baja adalah 4OO MPa, tentukan modulus elastisitas dan
{E( -3tan tarik komposit, jika batang baja menempati LO% penampang melintang tiang beton.
@ TeknologiBahan Lanjut
Kekuatan tarik komposit: o. = o, V, + or Vr = 0,9Tox 2,8 MPa + 0,7To x 400 MPa = 42,5 GPa.
Tegangan patah beton dengan serat menerus dipioleh dari keberadaan serat dan
matriksnya. Serat dianggap getas seluruhnya dan matriks dianggap ulet yang diindikasikan
sebagaimana Gambar 3.10a yang kekuatan patah betonnya diwakili dalam gabungan tarikan
serat dan matriksnya (Callister, 2OO7:5871.
Strain Shatn
o)
Gambar 3.10 Kekuatan patah beton sebagai gabungan tarikan serat dan matriksnya (Callister, 2007:587)
Sifat-sifat tegangan dan regangan beton diwakili oleh tegangan dan regangan serat dan
matriksnya. Komposit beton diperkuat dengan serat baja yang terdiri dari serat baja dan matrik
pasta semen sebagaimana diilustrasikan dalam Gambar 3.10b yang mewakili serat dan matriks
dari Gambar 3.10a. Pada daerah Tahap I (Stage /), kedua serat dan matriks berdeformasi secara
elastis, yang kurva normal adalah linier/garis lurus. Untuk komposit tipe tersebut, pada
regangan luluh (av.), matriks mulai luluh dan berdeformasi secara plastis, sementara sera:
meregang secara elastis sejauh kekuatan tarik serat secara signifikan lebih tinggi daripada
M,,
Komposit irt*#,
,:$r,
CIc=Om=Om=O
Hal tersebut disebut dengan kondisi isostress. Regangan
atau deformasi di seluruh
rcr:osit, e. adalah
tc = tnrVr+ etVr
lika e = o/E, modulus elastisitas untuk pembebanan searah
serat (in the direction of
w*;r*tent atau dikenalpula sebagai tongitudinotdirection), Ecr= EmV,+
EiVrdapat ditulis,
of E,1 = (o/E,) V, + (o/Ei) Vr
;ika E't adalah modulus elastisitae untuk pembebanan tegak
lurus arah serat (tronsverse),
Tabel 3.5 Kekuatan Tarik 3 Komposit Diperkuat Serat Arah Memanjang dan Melintang dengan Kadar Serat sekitar
50% Volume (Callister, 2007.592)
Tampak dalam Tabel 3.5 bahwa kekuatan tarik dengan pembebanan dalam arah
memanjang jauh lebih besar daripada dalam arah melintang terhadap arah serat yang berarti
bahwa pembebanan ke arah melintang harus dihindari karena kekuatannya praktis sangat
kecil l<4% secara umum).
Untuk suatu komposit di bawah tarikan, dapat dipertimbangkan serat tidak menerL,ls
dalam matriks sebagai yang ditarik akibat tegangan geser antarmuka yang berindak pada
permukaan serat sebagaimana Gambar 3.11 (Bolton, 1998: 309).
!r@.
Komposit t.
Fibre in matrir
forces
Tensile stress
applied by
in fbre
matrix
3ambar 3.11 Satu serat dalam suatu matriks yang ditarik akibat tegangan geser antarmuka yang berindak pada
permukaan serat (Bolton, 1998: 309)
Tegangan-tegangan geser tersebut akan menjadi maksimum pada ujung serat yang
-:'nbentang dekat di tengahnya. Tegangan-tegangan tarik dalam serat menjadi nol pada ujung
,:-g mengakibatkan tegangan gesernya berkurang. Untuk serat yang cukup panjang, tegangan
:::er mengecil menjadi nol dan tegangan tarik naik menjadi maksimum di pusat daerah serat.
- .3 serat tidak cukup panjang, tegangan geser tidak akan menjadi nol dan tegangan tarik tidak
-=rcapai nilai maksimum. Untuk mencapai tegangan tarik maksimum, panjang serat harus
:: ng tidak sama dengan suatu panjang kritis, Lc. Gambar 3.12 menunjukkan pola tegangan
:=',k yang diharapkan untuk panjang serat yang berbeda.
s
I 6 {
f,l*, I t
I r*lss I t
s6 .t
a
o
n
c c
o I I
F F
Dbner&rgllkr Oi*rncc&rgfur
(a) Lengffi>c{tcdhn!ilt {b} L6n00r " aitraC tgnsr {e} Lrngb < crfrcdh*gfi
Gambar 3.l2Polategangan tarik yang diharapkan untuk panjang serat yang berbeda
Pertimbangkan tegangan geser antarmuka yang bekerja pada serat tunggal dalam matriks
:ebagaimana Gambar 3.L3 (Bolton, 1998: 310). Jika r adalah tegangan geser antarmuka rata-
I -:ta, lalu gaya geser bekerja pada suatu penampang serat, panjang x dan diameter penampang
-elintang seragam D, maka:
,**
J& Teknotogi Bahan Laniut
at%nDz=TnDx,
sehingga,
q=4rxlD
yaitu jika x = O, ke nilai maksimumnya
tegangan meningkat dari nol pada ujung sebuah serat,
diberikan oleh:
yang mungkin jika x =%. Jadi nilai maksimum tegangan tariknya
(3.12)
ot=2rL, lD
Tabel 3.6 Nilai-nilai rasio LJD tipikal (Bolton, 1998: 311)
.[la panjang serat lebih panjang daripada panjang kritis dan variasi tegangan diaggap
jarak sebagaimana Gambar 3.I2a, maka tegangan tarik rata-rata serat diberikan
='radap
, =s di bawah kurva tegangan-jarak serat dibagi dengan panjang serat:
- <a panjang serat sama dengan panjang kritis sebagaimana Gambar 3.11b, maka
. *a-€air tarik rata-rata serat adalah:
-egangan rata-rata = /, tegangan maksimum (3.1s)
= ILJD (3.16)
.ika panjang serat kurang dari panjang kritis sebagaimana Gambar 3.IIc, maka tegangan
ffK =ta-rata
serat tidak pernah mencapai nilai maksimum. Luas di bawah kurva tegangan tarik-
-€.9 serat adalah % nilai tegangan maksimum yang dicapai, yaitu 2rL/D, sehingga:
Tegangan rata-rata = L/D (3.17)
ao
6 Max.
E
o ste€s
E
tn
co
F
Distanca along fibre
Gambar 3.14 Pemindahan tegangan untuk suatu serat menerus (Bolton, 1998: 311)
*
",1& Teknologi Bahan Lanjut
e*t
Jika dibandingkan Gambar 3.L4 dengan Gambar 3.15 yang menunjukkan tegangan serat
rata-rata terhadap suatu serat pendek dibandingkan dengan serat-serat yang akan gagal
sepanjang serat sebagai panjang kritis yang meningkat (Bolton, 1"998: 312). Nilai tegangan rata-
rata dapat digunakan aturan campuran persamaan (3.9) untuk memberikan nilai tegangan
gagalnya komposit.
o
:
6
1.
x
{E 0.8
E
o 0.6
an
E 0.4
0.5 at critical length
th
E 0.
€
ll- oor
4812
Lengthlcritical length
Gambar 3.15 Tegangan rata-rata untuk suatu serat-serat pendek (Bolton, 1998: 312)
Modulus tarik komposit dengan serat-serat pendek yang searah dengan pembebanan
yang kurang sejajar dengan komposit serat menerus. Suatu modifikasi aturan campuran dapat
digunakan terkait dengan suatu parameter efisiensi panjang, t1L untuk mempertimbangkan
bahwa serat tidak menerus. Persamaan (5) menjadi:
E.=VrE.+nLVfEf (3.18)
Untuk serat karbon dengan panjang 0,1 mm dan diameter 8 pm dalam epoksi dengan
parameter efisiensi 0,20. Dengan panjang serat 1,0 mm, parameter efisiensi 0,89 dan
panjangnya meningkat, sehingga mendekati l_.
Modulus tarik komposit dengan serat-serat pendek yang tidak searah, lebih rendah
memberikan kesearahan untuk serat-serat pendek yang sama bila sejajar. Suatu orientasl
parameter efisiensi, r1o dapat digunakan untuk mempertimbangkannya, lalu persamaan (3.18i
menjadi:
Untuk serat-serat acak secara 3 dimensi, orientasi parameter efisiensi mempunyai nilai 2
..llll(:t:..:j::
Komposit ,
S;atu komposit poliester serat kaca mengandung 60% volume serat yang panjangnya 3
- <a tegangan patah serat 1500 MPa, tegangan geser 25 MPa dan matriks mempunyai
rfrrilrill'"
Kekuatan = oc = om A.* or Ar= 50 MPa x O,4yo + L462,5 MPa x 0,6Yo =897,5 MPa
Kekuatan 897,5 MPa adalah lebih keciljika dibandingkan dengan kekuatan 900 MPa yang
:=-.:di pada serat menerus dan lebih besar daripada 470 MPa untuk serat-serat yang sama
::l:-gan panjang kritisnya. Jika serat menerus, 6c = o,rVr= 1500 x 0,6%o= 900 MPa, dan jika panjang
Kekuatan = o,c = om A,+ otAi= 50 MPa x 0,4/o+ 750 MPa xO,6Yo = 470 MPa.
Untuk memberikan ide penguatan yang mungkin ditunjukkan suatu sifat mekanis
:,:,ikarbonat dengan penguatan serat terputus dan beorientasi acak dengan penguat serat kaca
Tabel 3.7 yang diberikan pembanding dengan dan tanpa penguat (Callister, 2007:
=cagaimana
:34).
-e
W
urw,
Teknolagi Bahan Lanjut
Tabel 3.7 Sifat Mekanis Polikarbonat Tanpa dan Dengan Penguatan Serat Kaca Terputus yang Berorientasi Acak
(Callister, 2007:594\
0;'o
Tanpa trolume oensuatan serat
No. Sifat-silat
oenzuat 20 30 40
1 It{assa ienis spesifik t.rg-t.22 1.35 1,43 1.52
2 Kekuatan tarik (NIPa) 59-62 tt0 t3l 159
3 Nlodulus elastisitas (GPa) 2.21-2.315 iql 8.62 11,6
.l Pefiambahan nanians (9o) 90-l 1 5 4-6 3-5 3-5
5 Keknatan pukul (/&rir) t2-r6 2.0 2,0 2.5
di antaranya: whiskers,
Klasifikasi serat berdasarkan diameternya dibagi menjadi tiga
serat-serat, dan kawat-kawat. Whiskers adalah kristal tunggal yang mempunyai ratio
panjang/diameter yang sangat besar. Konsekuensinya ukurannya kecil dan derajat
kristalinitasnya sempurna tanpa cacat, sehingga dipertimbangkan kekuatannya sangat tinggi.
Whiskers tidak disiapkan sebagai media penguat, karena harganya sangat mahal, lebih lanjut
persiapannya sulit dan sering tidak praktis digabungkan ke dalam matriks. Bahan whiskers
termasuk grafit, Karbida Silikon, Nitrida Silikon, dan Oksida Aluminium.
Bahan yang diklasifikasikan sebagai serat-serat adalah baik polikristalin maupun amorf
yang mempunyai diameter kecil. Bahan-bahan yang berserat umumnya polimer atau keramik,
misalnya aramid polimer, kaca, karbon, Boron, Oksida Aluminium, Karbida Silikon sebagaimana
beberapa data dalam Tabel 3.8 (Callister, 2007: 596).
d{AE
Komposit
:
Tabel 3.8 Sifat-Sifat Beberapa Bahan Penguat Berupa Serat (Callister, 2007: 596)
Serat-serirt
5 OksidaAluminiun 3.95 1.38 0 t5 379 96
6 fuanud,Kevlar 49D{ 1.44 3,6-4,1 :,5-?,85 nI 9l
Karbont 1.78-2.15 l,5-4,8 0.7-?.7 t28-724 I 06-10j
8 E-kaca 2,58 1.15 1.31 7:.-{ 28. i
9 Boron 7\7 t5 1,4 400 156
10 Kasbida Silikon 3,0 3.9 1.3 400 I -)-1
(3) sebagai
kaca secara ekonomis menggunakan banyak variasi teknologi pembuatan komposit,
suatu serat yang relatif kuat, dan jika ditanam dalam matriks plastik menghasilkan
komposit
plastik
yang mempunyai kekuatan yang sangat tinggi, dan (4) jika digabung dengan berbagai
permukaan mudah
memiliki suatu ketahanan kimia untuk berbagai lingkungan korosif' Cacat
yang
dialami dengan penggosokan atau pengikisan oleh benda keras lainnya' Permukaan
kelemahan
dibiarkan dalam atmosfer normal bahkan dalam waktu pendek umumnya memiliki
yang baru
lapisan permukaan yang memengaruhi ikatan terhadap mat?iksnya' Serat-serat
ditarik, normalnya dilapisi selama penarikan dengan suatu ukuran lapisan tipis bahan
yang
yang tidak diinginkan'
melindungi permukaan serat dari kerusakan atau interaksi lingkungan
Lapisan tersebut umumnya diambil sebelum pembuatan komposit
yang digantikan dengan
larutan pengikat antarserat dan matriks.
kekuatan
Terdapat beberapa pembatasan untuk bahan fibergloss, meskipun memiliki
yang diperlukan pada
yang tinggi, mereka tidak amat kaku dan tidak menunjukkan kekakuannya
jembatan' Kebanyakan bahan
beberapa aplikasi, misalnya bagian strukur pesawat terbang dan
2O0oc, pada temperatur lebih tinggi,
fibergtass terbatas pelayanannya di bawah temperatur
kebanyakan polimer mulai mengalir atau lapuk. Temperatur pelayanan dapat
diperluas ke
sekitar 300"C dengan menggunakan penggabungan Silika yang sangat murni
untuk serat-
598)'
seratnya dan polimer temperatur tinggi sebagai resin poliamid (Callister, 2007:
pipa-pipa
Banyak penggunaan fibergtoss yang familiar untuk badan mobil, badan kapal,
plastik, wadah-wadah penyimpan, dan lantai-lantai di industri. lndustri transportasi
dalam
menggunakan jumlah yang meningkat dari plastik yang diperkuat dengan serat kaca
upaya mengurangi berat kendaraan dan dorongan efisiensi bahan bakar.
tinggi yang paling banyak digunakan dalam komposit matriks polimer dengan alasan-alasan
sebagai: (1) serat-serat karbon memiliki modulus tertinggi dan kekuatan khusus untuk
bahan
tinggi
serat penguat, mereka tetap mempertahankan modulus tariknya yang tinggi dan kekuatan
pada temperatur tinggi, oksidasi pada temperatur tinggi menjadi masalah, (3) pada temperatur
ruang, serat-serat karbon tidak dipengaruhi oleh uap air atau aneka pelarut, atau asam'
dan
basa, (4) serat-serat karbon menunjukkan keragaman fisik dan sifat-sifat mekanis,
memungkinkan komposit digabungan dengan serat-serat untuk memiliki sifat-sifat keteknikan,
..4&
Komposit &t5
normalnya dilapisi dengan suatu pelindung epoksiyang juga memperbaikiadesi dengan matriks
polimer.
Komposit polimer diperkuat serat karbon dewasa ini digunakan sangat luas dalam
peralatan olahraga dan rekreasi (batang-batang pancing, klub golf), pelindung lilitan motor
roket, bejana bertekanan, komponen struktur pesawat terbang, baik militer atau komersil,
pesawat dan helikopter (misal: sayap, badan, stabiliser, dan komponen kemudi).
t
0
Gambar 3.17 Skema satuan terulang dan struktur ikatan rantai serat-serat Aramid (Kevla$ dan pengarahan rantai
terhadap arah serat dan ikatan H antar-rantai sebelah (Callister, 2007: 599)
Serat-serat Kevlar memiliki kekuatan tarik memanjang dan modulus tarik sebagaimana di
dalam Tabel 3.8 yang lebih tinggi daripada bahan serat polimer lainnya, namun relatif lemah
terhadap gaya tekan. Selain bahan tersebut dikenal dengan ketangguhan, ketahanan pukul,
ketahanan terhadap rangkaan (creepl dan kegagalan lelahnya. Meskipun Aramid tergolong
termoplastik, namun tahan terhadap pembakaran dan stabil pada temperatur yang relatif tinggi,
dan rentang temperaturnya antara -2OO"C dan 200oC. Secara kimia mereka rentan degradasi
dengan asam kuat dan basa, tetapi mereka lembam (inertl terhadap larutan dan kimia lainnya"
i@
Komposit
Wlll
i-=t-serat Aramid paling sering digunakan dalam komposit yang memiliki matriks polimer,
ua-an matriks umumnya adalah epoksi dan poliester. Serat-serat aramid relatif fleksibel dan
e< ulet, mereka diproses dengan operasi tekstil. Aplikasi khusus komposit Aramid adalah
rr:cuk balisik (peluru, rompi antipeluru), barang-barang olah raga, ban luar, tali-tali, wadah
-ral, bejana tekan, dan sebagai pengganti asbes dalam rem kendaraan, permukaan-permukaan
rcc, ng, dan gasket-gasket.
r
Sifat-sifat komposit epoksi yang diperkuat serat-serat kaca, karbon, dan aramid terdapat
raarr Tabel 3.9 (Callister,2OOT:600) sebagai perbandingan sifat-sifat mekanis antar 3 bahan
larg dibuat dalam arah memanjang dan melintang dengan fraksi volume serat 0,60 untuk
ffu3 S€l€lt.
-&l 3.9 Sifat-Sifat Komposit Matriks Epoksi yang Diperkuat dengan Serat-Serat Kaca, Karbon, dan Aramid dalam
Arah Memanjang dan Melintang (Callister, 2007: 600)
Komposit diperkuat dengan sq{at lainnya selain serat kaca, serat karbon, dan serat aramid
!a -Tr matriks polimer, yaitu Boron, Karbida Silikon, dan Oksida Aluminium yang memiliki
r{:.julus tarik, kekuatan tarik, kekuatan spesifik, dan modulus spesifik dalam bentuk serat
*t;gaimana Tabel 3.8. Komposit polimer yang diperkuat dengan serat Boron telah banyak
sE-'rakan dalam komponen pesawat terbang militer, baling-baling rotor helikopter, dan
;:E€€rapa barang olahraga. Serat-serat Karbida Silikon dan Oksida Aluminium digunakan dalam
='l:t tenis, papan rangkaian (circuit boord), baju tahan peluru (mititary ormor), dan kerucut
roket.
"xc-rg
&
Teknologi Bahan Laniut
"l&
berongga
Contoh desain sebuah poros komposit
SebuahporoskompositberonggadidesainmempunyaidiameterluarT0mm,diameter
dalam50mm,danpanjanglmsebagaimanaGambar3'18(Callister'2007:601)'
r0 ?o
Sifatmekanispentingadalahkekakuanlenturdalammoduluselastisitasmemanjang
komposit filamen'
parameter tidak penting untuk aplikasi
kekuatan dan ketahanan lelah adalah uji 3 garis lenturan
defleksi izin maksimum jika dikenai
Kekakuan yang spesifik adalah sebagai
(threepointsbending\sebagaimanaGambar3.lg(misal2garistumpuandiujungdanbeban
loooNditengahmenghasilkandefleksielastisyangtidaklebihdari0,35mmpadaposisitengah-
tengah.Serat-seratmenerussearahsejajarsumbupipayangdigunakan.Bahanseratyang karbon, kelas
untuk digunakan adalah bahan serat kaca, dan bahan serat
memungkinkan serat yang
matriks adalah resin epoksi, dan fraksivolume
standar, menengah, dan tinggi. Bahan karena jika
diizinkan maksimum yaitu 0,6. lstilah
three points bending mengandung kesalahan'
titik pada
terjadi penetrasi 3 titik' yang terjadi
2
pengujian benar-benar 3 titik, berarti dapat
tumpuandanltitikpadapenekanan,sehinggayangterwujudadalahpenancapandanbukan berupa
bending,karena kenyataan pengujiannya
pelenturan, jadiyangtepat adalah three lines garis pada
bidang sempit selebar garis kontak akibat penekanan' yang terjadi 2
3 garis atau
tumpuandanl.garispadapenekanan,makaterwujudlahpengujianlentur/pelenturan.
(3.20)
Tegangan,o=Mc/l
dengan M: momen lentur maksimum'
c: jarak dari pusat spesimen ke
serat terluar'
,rli{q l s {
Komposit tlt
Penampanq N,I c I o
Persesi emnat FLi4 dt2 (bd3) t2 3FL,'2bd2
Lingliaran FLi4 R (nR4)r':l FL/(rrR3)
Berikut contoh perbandingan modulus elastisitas terhadap biaya total untuk 4 komposit
lnrff$ epoksi dengan serat kaca dan serat karbon.
Diminta: (a)tentukan 4 bahan serat jika tertanam dalam matriks epoksi memenuhi kriteria
ItrE citetapkan, dan (b) pilih satu bahan yang paling murah (anggap biaya fabrikasi adalah sama
um-( semua serat). Modulus elastisitas, massa jenis, biaya untuk serat, dan matriks terdapat
ra;- Tabel 3.10 (Callister, 2007 : 602).
Tabel 3.10 Modulus Elastisitas, Massa Jenis, Biaya Serat, dan Matriks (Callister, 2007:602)
=;(doa-dia) (3.22)
4FL3/3n|y (d"a - dia) (3.23)
==
-'.rtuk desain diketahui data:
:=1000N
-=1,0m
ji' = 0,35 mm
G
Teknalogi Bahan Lanjut
13
do=70mm
di = 50 mm.
maka E = 4FL3 /3rrAy (doo - d'o)
Tabel 3.1 1 Fraksi Volume Serat dan Volume Matriks untuk 3 Tipe Serat Karbon untuk Modulus Komposit,
Ecs = 69,3 GPa (Callister, 2007: 603)
(b) Penentuan volume serat dan volume matriks untuk tiap tipe serat. Total volume pipa, \.',
Kamposit IAl
I
j:::: I f_,. Lu, Ri;*a 1
lru*l;ili
-l Bi:^a p,r.r
I
\I.dut,s secra'g_
' \f.tkrltrs turggi
]@r+sa rs f; r+rs f, ^io ilrr_li ;i iii
_r.1rfi.r.7ti _t8.5rr
Tabel3,13 Sifat-Sifat Beberapa MMC Umum dengan Penguat Serat Menerus dan Mengarah
(Callister, 2007: 604)
Beberapa kombinasi penguatan matriks adalah reaktif tinggi pada temperatur tinggi.
Konsekuensinya, degradasi komposit disebabkan oleh proses temperatur tinggi atau pengenaar
temperatur tinggi saat pengoperasian. Masalah tersebut diselesaikan dengan pemberiar
perlindungan pelapisan permukaan pada penguat atau modifikasi komposisi paduan matriks.
Normalnya proses MMC melibatkan dua tahapan: konsolidasi atau sintesis (pemberiar
penguat ke dalam matriks), diikuti dengan suatu pembentukan. Teknik konsolidasi serat tida(
menerus dibentuk dengan operasi standar pemotongan logam (misalnya penempaan, ekstrusi
atau pengerolan).
Pembuat mobil dewasa ini telah menggunakan MMC dalam produknya, misalnya
beberapa komponen mesin disertakan suatu matriks paduan Aluminium yang diperkuat dengar
serat-serat Oksida Aluminium dan Karbon. MMCtersebut adalah ringan, tahan aus, dan distors
termal. MMC digunakan juga dalam poros penggerak (yang memiliki kecepatan putar lebih tingg
dan tingkat kebisingan getarannya berkurang), batang penyetabil yang diekstrusi, komponer
suspensi dan transmisi yang ditempa.
Sifat-sifat rapuh dan rangkakan pada temperaturtinggi dari beberapa paduan super (Ni
lar :aduan dasar Kobalt) diperkaya dengan penguatan serat logam tahan temperatur tinggi,
ua:- 'dVolfram. Ketahanan oksidasi pada temperatur tinggi dan kekuatan pukul yang bagus juga
rar;l dipertahankan. Desain terkait dengan komposit tersebut memungkinkan temperatur
rre,=si yang lebih tinggi dan efisiensi lebih baik untuk mesin turbin.
ft
*B
!3oa
lctr{ml
:r&ln}
i4rd
o *
{rtqr Coiru*tlho {*!! €d}
' Daerah/medan tegangan (stress field region) di depan perambatan retak fasa Zirkonia-
r {.asium menyebabkan partikel metastabiltetragonal bertransformasi ke fasa stabil monoklinik.
i ue-yertai transformasi tersebut, suatu volume partikel sedikit bertambah yang mengakibatkan
I q:lgan tekan pada permukaan retakdekat ujung retak (crock tip)yang cenderung mencubit
i p',rn) dan ditandai dengan 2 anak panah yang berhadapan yang menutup retakan (crach shut),
I crean demikian pertumbuhan retak (crock) ditahan sebagaimana didemonstrasikan pada
I arcar 3.21 (Callister, 2OO7: 6061.
ij trtonoctinic
z'or t
II ry *J ffiL*
I p3rticts
l-N I
@q@@q@
w6
I@
-jr^**
@^X@
@ lX@,,-6leE])Y'
*'"'
[
J Itoa, 3.21 Pertumbuhan retak yang ditahan: (a) retak di sekitar partikel-partiket tetragonal ZrOz, dan(b) partikel-
II partikel monoklinikZrOz bertransformasi ke medan tegangan (Callister, 2007: 606)
f=t,il,::fl::,
-j1Sia.,.
Tabel 3.15 Kekuatan dan Ketangguhan Patah untuk Berbagai Kandungan SeralSerat Whiskers SiC dalam Alur
-;
(Callister, 2007: 606)
Ketanggtrhan
patah.
Kr. (\'IPar:m)
Satu bahan teknik yang paling menjanjikan adalah komposit matriks karbon ya.=-
diperkuat serat yang sering diistilahkan dengan sebuah komposit karbon-karbon. Nama terseb-:
menyiratkan kedua penguat dan matriksnya adalah karbon. Bahan tersebut relatif baru da-
mahal, oleh karenanya dewasa ini tidak diperluas secara intensif. Sifat-sifat yang diinginka-
termasuk modulus tarik dan kekuatan tarik tinggi yang dapat bertahan sampai temperatL'
melebihi 2000oC, tahan terhadap rangkaan, dan nilai ketangguhan patah relatif besar. Leb -
lanjut komposit karbon-karbon mempunyai koefisien muai rendah dan konduktivitas pana:
relatif tinggi, sifat-sifat tersebut berpasangan dengan kekuatan tinggi yang rentan terhada:
kejut panas. Kekurangan mayoritas tersebut sebagai suatu kecenderungan beroksidasi pac:
temperatur tinggi.
Komposit karbon-karbon digunakan dalam motor roket, sebagai bahan pesawat terbar;
dan mobil berkinerja tinggi, untuk cetakan tekan panas, dalam komponen mesin turbin lanju:
dan sebagai pelindung untuk kendaraan.
Alasan utama bahan komposit karbon-karbon yang digunakan terbatas adalah hargan\:
yang sangat mahal dan teknik pembuatannya relatif kompleks. Proses pendahuluannya serup;
terhadap penggunaan serat karbon, dan komposit matriks polimer, yaitu serat-serat karbc-
,j@ffiq,
Kamposit ,##1
rrliis!:
rE-erus diletakkan pada 2 atau 3 dimensi pola, serat-serat kemudian diresapi (impregnated)
rE-gan resin polimer cair, sering kali memakai suatu phenolic, benda bekerja kemudian
n'ae-tuk ke dalam bentuk akhir, dan resin diizinkan mengeras. Pada saat resin matriks dipirolisis,
uar:- diubah ke dalam karbon dengan pemanasan dalam suatu atmosfer inert, selama pirolisis,
*co-:onen-komponen molekul mengadung Oksigen, Hidrogen, dan Nitrogen yang diusir ke luar
t*3- "ggalkan molekul-molekul rantai karbon yang besar. Perlakuan panas selanjutnya pada
E-:€ratur yang lebih tinggi sehingga menyebabkan matriks karbon memadat dan kekuatannya
ne- rgkat. Komposit yang dihasilkan berisi serat-serat karbon semula (tetap/tidak berubah),
rar- rgpgs6dung matriks karbon yang dipirolisis.
Komposit gabungan (hybrid compositel yang diperkuat serat sebagai sesuatu yang relatif
la-- Ciperoleh dengan dua atau lebih macam serat yang berbeda dalam matriks tunggal,
'rcn-:csit gabungan memiliki kombinasi keseluruhan yang lebih baik daripada komposit yang
'rr;t-r3 sdtu tipe serat saja. Suatu aneka kombinasi serat dan bahan matriks banyak digunakan,
:rc: sistem umum terbanyak adalah serat-serat karbon dan kaca yang disatukan ke dalam
'e' - rolimer. Serat-serat karbon yang kuat dan relatif kaku akan memberikan penguatan massa
e": 'endah, tetapi relatif mahal. Serat-serat kaca relatif murah dan tidak sekaku karbon.
;,;c--gan serat kaca-karbon lebih kuat dan lebih tangguh, memiliki ketahanan pukul lebih
lrg dan diproduksi pada biaya yang lebih murah daripada semua plastik yang diperkuat serat-
s:: <arbon atau kaca.
-erdapat beberapa cara untuk menggabungkan dua serat yang berbeda yang
akan
rer:e'garuh pada sifat-sifat keseturuahannya. Sebagai contoh, serat-serat disearahkan
re:- -:,an disatukan dengan yang lainnya, atau laminasi yang terdiri dari beberapa lapis, masing-
rnas,-g terdiri dari satu tipe serat diselang-seling dengan lainnya. Sifat-sifat semua komposit
rnr6;: cu nga n sebenarnya tida k isotropik (o nisotropic).
Satu di antara komposit gabungan adalah untuk ban luar (tyrel kendaraan bermotor yang
dibuat dari dua atau lebih macam serat yang berbeda dalam matriks tunggal sebagaimana
Gambar 3.22 (Anonim,2OITaaxl. Serat utama adalah penguat batang baja untuk pengikat pada
kedua tepi keliling peleg ban, serat kedua adalah anyaman kawat baja, dan serat ketiga adalah
hamparan Nylon yang kesemuanya diikat oleh matriks karet ban. Lapisan bagian dalam ban luar
berupa bahan Holobutyl.
Gambar 3.22 Komposit gabungan berupa ban luar kendaraan bermotor yang dibuat dari 3 macam serat (batang
baja, kawat baja, & Nylon) dalam matriks karet (Anonim, 2017aax)
Untuk fabrikasi plastik yang diperkuat serat menerus yang memenuhi persyaratan desain
serat-serat harus terdistribusi secara merata dalam matriks plastik, dan semua orientasinya
harus searah. Beberapa teknik mencakup pultrusion, prepeg production process, dan filomen
winding akan dibahas.
Pultrusion digunakan untuk membuat komponen yang memiliki panjang menerus dar
penampang melintang yang tetap (misalnya: batang, tabung, gelagar). Dengan teknik Pultrusiw
diilustrasikan sebagaimana Gambar 3.23 (Callister, 2007: 608). Serat menerus diurai (y'br
*ffiSryt
Komposit Ft#
,* Preforming
die
Resin
impregnation
tank
sepasang rol yang dipanaskan yang mana proses tersebut disebut sebagai proses kalendering
Pelepasan lembaran kertas telah dilapisi dengan suatu film tipis dari larutan resin yang
dipanaskan dengan viskositasnya yang relatif rendah, sehingga dapat meresapkan resin ke serat'
serat. Sebuah pelat pengatur ketebalan (doctor blode\ menyapu resin ke dalam suatu film yang
tebal dan lebarnya sama. Produk prepeg akhir berupa pita tipis yang mengandung serat menerus
terarah yang ditanam dalam resin yang sebagian di-cure, sebagai suatu persiapan pembuata-
gulungan dalam suatu inti kardus. Sebagaimana ditunjuk*an dalam Gambar 3.23 pelepasa-
lembaran kertas diambil sebagai pita yang digulung. Rentang ketebalan pita tipikal antara 0,0E
dan 0,25 mm dengan rentang lebar antara 35 dan 45% volume.
Hopper co{talnr08
healdd resin
ruang harus diminimalisir. Jika ditanganidengan cukup, prepeg termoset memiliki umur pal;-q
tidak 6 bulan atau lebih lama.
Kedua resin termoplastik dan resin termoset digunakan serat-serat karbon, kaca, c:-
aramid sebagai penguat umumnya.
Pembuatan nyata dimulai dengan peletakan pila prepeg ke dalam permukaan peralat:-
Normalnya jumlah lapisan yang diletakkan (setelah pengambilan dari kertas landasan pemba',.,a
ke suatu ketebalan yang diinginkan. Susunan peletakan bisa searah, tetapi lebih seri-5
,,,,ffi
Komposit . 1
rrT$gt:l
3r'ientasinya selang-seling untuk menghasilkan lapisan melintang atau laminasi bersudut. Curing
:<hir dilaksanakan dengan pemanasan dan penekanan serentak.
Prosedur peletakan bisa dilaksanakan sepenuhnya secara manual (hond lay-up), yang
-ana operator memotong panjang pita dan memposisikannya pada orientasi yang diinginkan
:ada permukaan peralatan. Secara selang-seling pola pita dipotong dengan mesin, kemudian
: etakkan dengan tangan. Biaya pembuatan dapat lebih dikurangi dengan peletakan prepeg
::cara otomatis dan prosedur pembuatan lainnya (misalnya: penggulungan filamen) yang
-eniadakan kebutuhan tenaga kerja manual. Metode otomatisasiadalah penting untuk banyak
::,ikasi bahan komposit yang biayanya efektif.
Peggulungan filamen (filoment winding) adalah proses yang mana serat-serat penguat
-?nerus secara akurat dan diposisikan dalam pola tertentu untuk membentuk suatu bentuk
-cang (biasanya silindris). Serat-serat yang diuntai (strondl atau yang ditarik (tow), pertama
: ^rasukkan ke dalam bak resin, kemudian digulung secara menerus oleh suatu mandrel,
: 3sanya menggunakan peralatan penggulungan secara otomatis sebagaimana Gambar 3.25
lallister, 2007: 6101. Setelah cukup, lapisan diaplikasikan, curing dilaksanakan di dalam oven
U
-ttt\
Clt$st&hl tlds{
ir@s?
\+-
*TT
LI m,s*q
ll
<u>
Gambar 3.25 Teknik penggulungan filamen heliks, keliling, dan polar (Callister, 2007: 610)
Variasi penggulungan yang mungkin (heliks, keliling, dan polar) untuk memberikan sifat-
;-': mekanis yang diinginkan. Komponen gulungan filamen memiliki rasio kekuatan-berat yang
:-39i. juga derajat keseragaman penggulungan yang tinggi dan orientasiyang memadai untuk
@'
t# TeknologiEahan Laniut
teknik tersebut. Lebih lanjut, jika proses tersebut diotomatisasi, secara ekonomis prosesnya
oaling menarik. Struktur gulungan filamen yang umum termasuk rumah motor roket, tangki
penyimpanan, pipa-pipa, dan bejana tekan.
Teknik pembuatan dewasa ini digunakan untuk menghasilkan variasi yang luas bentuk-
bentuk struktur yang tidak perlu dibatasi pada permukaan revolusi (seperti gelagar l). Teknologi
tersebut sangat maju dengan cepat, karena biayanya sangat efe*l(if.
Jika bahan mengandung partikel dan diberi tegangan, bahan akan mengalami regangan
elastis. Dalam hal tersebut, partikel-partikel berkontribusi menahan beban dan menyiapkan
penghalang pergerakan dislokasi dengan asumsi partikel-partikel tersebut adalah kuat. Jadijika
volume dengan partikel-partikel yang kuat dalam komposit adalah proporsional besar, mereka
menghasilkan kemampuan tinggi dalam menahan beban. Metode yang paling memuaskan
untuk meningkatkan kekuatan tarik adalah menggunakan bentuk serat-serat panjang. Jika
matriks menerima beban, mereka meneruskan beban, sehingga gaya berhenti pada permukaan
serat. Jika serat cukup panjang, maka gaya diteruskan untuk mengawali patah dan serat
berkontribusi sepenuhnya sebagai kekuatan bahan komposit. Jelaslah kekuatan akan searah
dengan gaya yang bekerja yang nilai maksimumnya adalah paralelterhadap arah serat.
Contoh, Karbida Wolfram (Tungsten Corbide/WC) adalah keramik sangat keras (sekitar
1200 HV) dengan modulus tarik yang tinggi, tetapi sangat getas. Perkakas yang dibuat dari bahan
::rsebut bersifat sangat getas.
Suatu cermef melibatkan karbida Wolfram dalam matriks logam. Kobalt dapat dibuat
.ecagai pencampur serbuk Karbida Wolfram dengan serbuk Kobalt. Kemudian padatan serbuk
::.sebut dipanaskan di atas temperatur leleh Kobalt. Cairan Kobalt mengalir sekitar tiap partike
<.arbida Wolfram. Komposit mempunyai ketangguhan yang lebih baik daripada hanya Karbioa
,'r'olfram, sehingga perambatan retak melalui bahan dapat dihambat. Saat digunakan partike
rarbida Wolfram dalam permukaan bahan berfungsi sebagai perkakas dengan kemampua-
1/U Teknologi Bahan Lanjut
potong. Bila partikel-partikel Karbida Wolfram pada permukaan potong menjadi tumpul dan
menjadi patah atau terlepas dari matriks Kobaltnya, lalu tampil partikel-partikel Karbida
Wolfram segar yang dapat melanjutkan kemampuan potongnya. Untuk alat potong yang halus,
jumlah Kobalt dalam komposit hanya sedikit meskipun partikel-partikel Karbida Wolfram yang
halus terlepas dengan mudah, tetapi perkakas tetap tajam. Untuk suatu pemotongan kasar,
jumlah Kobalt ditingkatkan untuk mencapai ketangguhan dan partikel-partikel Karbida Wolfrarn
yang kasar dapat digunakan. Gambar 3.26 menunjukkan sebuEh komposit Karbida Wolfram-
Ko ba lt (Cal lister, 2OO7 : 582\.
gelap
Gambar 3.26 Sebuah komposit Karbida Wolfram-Kobalt, daerah terang adalah matriks Kobalt, dan daerah
adalah partikel Karbida Wolfram. 1 00X (Callister, 2007 : 582)
:a
I
o ro ,,j0 60 80 lo0
lurgltli olMtdi.n {ita)
Gambar 3.27 Komposit Tembaga yang diperkuat dengan partikel-partikel Wolfram (Callister,
2007: 58l)
JI
TeknologiBahan Laniut
*
Banyak bahan polimer digabung dengan pengisi-pengisi. Sebagai contoh pengisi-pengisi
seperti manik-manik kaca (gtass beods), tepung Silika, dan partikel-partikel karet. Pengisi-pengisi
tersebut dapat dianggap sebagai serat-serat terputus yang mempunyai panjang sekitar
diameternya. Pengaruh pengisi-pengisi tersebut pada kekuatan tarik dan modulus elastisitas
cenderung lebih kecil.
Arang hitam mengandung partikel-partikel Karbon sangat halus yang banyak digunakan
sebagai suatu pengisi karet vulkanisir. Arang hitam memperkuat, memperkaku, memperkeras,
memperbaki ketahanan aus, dan memperbaiki ketahanan panas suatu karet.
bentuk dan menyerap energi. Karet memiliki modulus tarik dan kekuatan tarik yang lebih rendah
daripada bahan matriks dan akhirnya menurunkan modulus tarik dan kekuatan tarik, tetapi lebih
banyak pertambahan panjang sebelum putus dan sebagai bahan yang lebih tangguh'
ecih kuat daripada yang hanya dimiliki oleh Aluminium saja. Pada temperatur ruang, kekuatan
=:ik serbuk Aluminium yang disinter (Sintered Aluminium Powder/SAP) sekitar 400 MPa
:,tandingkan dengan 90 MPa untuk Aluminium. Aluminium sinter mempunyai keunggulan
-elebihi dari sebaran paduan Aluminium yang dikeraskan yang kekuatannya tetap lebih baik
33da temperatur tinggi sebagaimana Gambar 3.28 (Bolton, 1998: 3L5) karena pada temperatur
:rrggi partikel-partikel yang terendapkan dalam paduan pengerasan presipitasi cenderung
:ergabung atau menuju ke dalam larutan logam.
s Al-Cu alloy
$mo
f,goo
(D
;200.
o
E 100
c
o^
F0l
0 200 400
Temperature oQ
Gambar 3,28 Pengaruh temperatur pada kekuatan tarik paduan Alurninium-Tembaga dan serbuk aluminium yang
disinter/SAP (Bolton, 1998: 317)
Komposit laminasi adalah bahan susunan berlapis bersama. Plywood adalah sebuah
yang mana lembaran kayu tipis direkat bersama untuk memberikan struktur laminasi
=ntoh
-enjadi lebih kuat. Plywood dibuat dengan cara pengeleman bersama lembaran kayu tipis 3
E€*s vanB arah seratnya bersudut 90o satu sama lain sebagaimana Gambar 3.29 {Bolton, 1998:
::'1. Arah butir adalah arah serat selulose dalam kayu sebagai komposit alam, selanjutnya
*nasilkan struktur Plywood yang mana seratnya saling tegak lurus satu sama lainnya.
@-
e# Teknologi Bahan Laniut
Grain
Lapisan-lapisan yang berorientsi dengan arah kekuatan yang tinggi dan ditumpuk lalu
direkatkan bersama bervariasi dengan tiap lapisannya sebagaimana Gambar 3.30 (Callister,
2007:61.1.1.
Gambar 3.30 Penumpukan lapisan penguat serat untuk komposit laminasi (Callister, 2007:611)
Salah satu contoh struktur laminasi yang relatif kompleks, yaitu struktur papan ski modern
sebaga i ma na Ga mba r 3.3 1 (Ca llist er, 2007 : 577 l.
Papan ski modern terdiri dari beberapa komponen yang dibuat dari beberapa jenis bahan
di antaranya: pada bagian tepi dibuat dari baja yang dikeraskan, pada bagian dalam bawah
dibuat dari beberapa lapisan bahan kaca serat yang dilapis saling tegak lurus dengan kemiringan
45". Pada bagian inti dibuat dari bahan plastik poliuretan yang tebal yang dibungkus dengan
bahan kaca serat dan disususn saling tegak lurus. Pada bagian dalam atas dibuat dari beberapa
lapisan bahan kaca serat pada arah 0o dan 90o. Pada tiap beberapa lapisan dibuat sisipan dari
bahan kaca serat yang bersudut 45o untuk meningkatkan ketahanan torsi, dan pada bagian atas
dan samping dibuat dari bahan plastik ABS dengan temperatur transisi kaca (Tg) yang rendah.
Serta pada bagian dasar dibuat dari bahan plastik berpenguat serat karbon yang ditanam dalarn
im&
Komposit ,;
.g:
r::'iksnya. Jadi jenis bahan yang dilibatkan adalah lima macam, yaitu baja yang dikeraskan,
rre;:ik ABS, Poliuretan, kaca serat, dan plastik berpenguat serat karbon.
:f;"J"T;:n'jI:ll1
Ka€ srat 4So sling F*hamn dan keindahan
tegak luw untuk
kehatwntorsi
Bsgian smping: plastik
Lapisn searah 0o dan beberapa A89 dengan Te rendah
9f km €rat untuk keka*mn untuk penahanaa dan
memaniaqg kei rdahan
Gambar 3.31 Skuktur laminasi kompleks untuk papan ski modern (Callister, 2007'.577)
*:ak hanya kayu yang dapat dilaminasi, tetapi logam pun juga dapat dilaminasi
-ana Gambar 3.32 (Bolton, 1998: 317). Untuk paduan Aluminium-Tembaga dilapisi
iluminium agar ketahanan korosi bahan menjadi lebih baik. Baja yang dipakai untuk
-,'.adah makanan sering dilap-isi dengan Timah putih untuk memperbaiki ketahanan
r.: Laminasijuga dapat dibuat dari konstruksi bahan anyaman seperti kain, kertas, dan
{;= yang digulung yang ditanam dalam matriks plastik.
luminium
Al4udloy
Aluminium
Gambar 3.32 Paduan Aluminium-Tembaga dilapis dengan Aluminium (Bolton, 1998: 317)
TeknologiEahan Lanjut
Busa-busa (foamsl adalah komposit khusus yang komponen pembentuknya diikat dengan
matriks yang tidak padat, melainkan bergelembung dengan suatu gas. Busa-busa tersebut
digunakan sebagai bantalan furnitur, pengemas dan lapisan penyerap energi, untuk isolas
panas, pengapung, untuk struktur panel, dan sebagai pengisi panel berlapis. Pararneter penent-
sifat busa adalah rasio massa jenis busa terhadap bahan matrlRs bukan busa, dan struktur selule'
busa. Busa dapat dibentuk sebagai sel terbuka atau sel tertutup atau campuran dari keduanya
Dengan struktur sel tertutup gelembung-gelembung gas berada di dalam busa tidak terhubung
sementara struktur sel terbuka sehingga gelembung-gelembung bergabung dan terhubung.
Busa struktur dan busa berlapis {sandwich) memiliki kulit yang padat yang menyelimuti inti busa
Gambar 3.33 menunjukkan kurva-kurva tegangan tekan dan regangan tekan untuk busa-busa
polimer (Bolton, 1998: 315). Pada garis lurus awal kurva {cel/ woll bendl dinding sel mendapat
bengkokan, setelah garis lurus awal kurva, dinding sel hanya tertekuk karena tegangan yang
diberikan (cellwall buckle). Tahap selanjutnya, jika dinding sel cukup elastis, terjadi deformasi
mendatar pada tegangan yang hampir konstan. Deformasi busa masih elastis dan dapal
diperoleh kembali. Akhirnya, bila sel busa tidak dapat diperoleh kembali karena tekukan
berakibat busa menjadi hancur (cell woll crush).
t
# bend
walb
c€fi I
{7g**il*
t
+ cdw*crudl
g o.03
=
O
fi o.oz
Cell wali
Io bend
a 0.01
E
oo
0-o o'2 '"."*ll*i.i.
Gambar 3,33 Kurva-kurva tegangan tekan dan regangan tekan untuk busa-busa polimer (Bolton, 1998: 315)
Komposit *
a
-!i
Dengan digunakan bantalan busa diperlukan ketahanan yang meningkat secara menerus
ft'rlgan peningkatan beban, sehingga kedataran kurva tegangan-regangan tidak diperlukan. jadi
E"etu kurva tegangan-regangan busa yang ditunjukkan sebagai A adalah yang diperlukan. Busa-
niisa digunakan untuk pengemasan, butuh menyerap energi terkait dengan paket yang
dFtuhkan, sehingga suatu dataran kurva sangat diindikasikan untuk B sebagaimana Gambar
3.32 yang mengindikasikan suatu penyerapan energi yang besar. Bentuk paket massa jenis
tErdah dengan suatu rasio massa jenis untuk berat busa. Terhadap plastik yang tak berbusa,
ra-; C,01 boleh dipakai untuk pengemasan instrumen paket kecil/ringan, dan busa massa jenis
E,r besar digunakan untuk komponen yang lebih berat.
Untuk busa struktur dan berlapis dengan perkiraan yang wajar, modulus elastisitas busa,
E-;ari bahan matriks padat adalah
E:=V,E, (3.21)
c:-€an V' adalah fraksi volume busa sebagai matriks padat yang diperoleh dari:
Vr=vr/(v.+vr) (3.22)
@nEan v' adalah volume busa dalam bentuk padat dan v, adalah volume gas. Massa jenis busa:
Pr=(m,+mr)/(v'+vr)
dengan m' adalah massa busa dalam bentuk padat dan m* adalah massa gas dalam busa.
bamaan (3.22) dapat ditulis sebagai:
V, = (v, Pr)/(m' + mr)
.*a rn. sangat kecil dibandingkan.dengan ms, maka dapat diabaikan. Bila p, = m,/v,, maka
Er = (pr/p.) E, (3.23)
Untuk busa-busa dengan massa jenis seragam, tetapitanpa kulit struktur, hubungan lebih
ryr telah diperoleh secara eksperimen menjadi:
g1= (p/p,)n E, F.2qt
ryan n sekitar 1,5 untuk busa dalam tarikan dan 2 untuk busa dalam tekanan.
lqlili'
Sebagai contoh, polistirin yang dibuat busa dengan fraksi volume polimer 0,5 aka-
mempunyai modulus tarik sekitar 0,5t,t - 0,35 kali daripada polistirin yang tidak dibuat busa
Perbandingan modulus sekitar 0,52 = 0,25 kali daripada polistirin yang tidak dibuat busa
Perluasan polistirin digunakan untuk isolasi panas dan pengemasan mempunyai fraksi volun':
sekitar 0,05 dan modulus tarik sekitar 0,051's = O,OLL kali daripada polistirin yang tidak dibt a:
busa dan modulus tekannya sekitar 0,052 = 0,0025 kali daripada polistirin yang tidak dibuat busa
Modulus yang lebih rendah berarti plastik yang dibuat busa adalah jauh lebih fleksibe
daripada tidak dibuat busa, tetapi dalam pelenturan hal tersebut menurunkan modulus yang
lebih daripada yang ditentukan oleh kemampuan meningkatkan momen inersia, l. Mome'
inersia untuk luas penampang segiempat dengan lebar, b, dan tinggi, d, adalah bd3/12. Karena
massa jenis yang lebih rendah untuk plastik yang dibuat busa, maka luas penampang menjac
l
lebih besar untuk massa yang sama dan inersianya juga lebih besar. Parameter penting dalar
penentuan kekakuan gelagar yang diberi beban lentur adalah perkalian E dan l. Contoh untur
sebuah kantilever dengan panjang (L) diberi beban (F) pada satu ujungnya yang bebas, defleksi
y untuk ujung bebasnya adalah FL3/3El (Bolton, 1998: 317). Untuk memperkecil defleksi tiap uni:
gaya, yaitu y/F, sehingga kantilever lebih kaku, jika nilai El adalah besar. Dengan plastik yang
dibuat busa, reduksi dalam E dapat lebih daripada nilai yang diperoleh dari peningkatar
dalam l.
Kardus (corrugated cordboord\ adalah bentuk lain dari struktur laminasi sebagaimana
Gambar 3.34a yang terdiri dari tumpukan lapisan bergelombang (corrugoted) di antara kertas-
kertas yang strukturnya lebih kaku jika searah likuan kertas daripada hanya kertas tak
bergelombang. Suatu struktur dengan perbedaan tumpukan inti berupa Aluminium, polimer
atau kertas bentuk sarang lebah (honeycomb structure) dilapis diantara lembaran tipis logam
atau polimer sebagaimana Gambar 3.34b (Bolton, 1998: 317). Struktur tersebut memiliki
kekakuan yang baik dan sangat ringan yang sering digunakan untuk struktur panel-panel. Bentuk
lain dari lapisan panel memiliki sebuah inti dengan massa jenis rendah seperti busa polimer,
lapisan antara dua panelyang lebih kuat dan lebih kaku.
Komposit .*53
{.}
Sarnbar 3.3a (a) Kardus (conugated cardboard), dan (b) struktur bentuk sarang lebah (honeycomb structure)
(Bolton, 1998: 317)
Kekakuan laminasi tergantung dari modulus elastisitas bahan dan arah pembebanan.
!'c:- apisan selang-seling yang dibuat dari bahan dengan kekakuan yang berbeda ditunjukkan
r*-;gaimana Gambar 3.35a (Bolton, L998: 318). Jika ikatan antarlapisan diasumsikan sama
on=gangkan, kemudian timbul masalah penentuan modulus elastisitas lapisan yang sama halnya
@:E=n serat-serat dalam matriks. Dapat diterapkan hukum campuran (persamaan (3.5))
w-;:a i:
E,=VrEr+VzEz (3.2s)
ry-g:r E.: modulus elastisitas komposit, Er untuk bahan 1, dan E2 untuk bahan 2. Vr adalah rasio
rffi]r--g bahan L, dan Vz rasio volume bahan 2.
.ika bahan dibebani sebagaimana Gambar 3.35b, kemudian dianggap tiap lapisan
n'er_::iami tegangan yang sama, maka berlaku persamaan (3.8):
'-lE, =Y117, +Yz/Ez (3.26)
th* 3,35 Suatu lapisan selang-seling yang dibuat dari bahan dengan kekakuan yang berbeda: (a) beban selalar
lapisan, dan (b) beban tegak lurus lapisan (Bolton, 1998: 318)
*
.,1& Teknologi Bahan Lanjut
*.
Contoh 1:
Selembar plywood terdiri dari 3 lembaran tipis dan tebal, lembaran bagian atas dan lembara-
bagian bawah memiliki serat yang sama arahnya dan lembaran yang di tengah dengan sera:
pada sudut yang tepat. Kayu mempunyai modulus tarik 10 GPa untuk gaya dalam arah sejaja'
terhadap serat dan dalam arah melintang senilai 0,4 GPa. Tentukan modulus tarik laminasi jika
beban dalam arah sejajar dengan serat sebelah luar. Situasi pembebanan serupa denga.
Gambar 3.34a, maka dipakai persamaan (3.25):
Contoh 2:
Seberapa lebar (d) suatu baja empat persegi panjang, jika modulus elastisitasnya adalah 21C
GPa, harus mempunyai kekakuan yang sama sebagai laminasi yang terdiri dari 2 buar
permukaan dengan tebal (b) = 1,5 mm, modulus elastisitas 7 GPa, dan inti busa polimer seteba
6 mm dengan massa jenis 50% polimer bukan busa yang memiliki modulus elastisitas 7 GPa
Untuk kekakuan yang sama, maka hasil perkalian modulus (E) dan momen inersia (l) harus same
untuk laminasi baja.
Satu permukaan gelagar yang dibengkokkan adalah satu dalam keadaan tarik dan satu
yang lainnya dalam keadaan tekan, maka digunakan modulus rata-rata ,11 = (2,47 GPa + 1,75
GPal/2 = 2,Lt GPa.
Kekakuan bengkokan laminasi adalah jumlah kekakuan bengkok inti dan permukaar
lembaran-lembaran terhadap sumbu sentral dari (bd3)/12, dengan b adaiah lebar, dan d adalal^
tinggi sebagaimana Gambar 3.36 (Bolton, 1998: 319). Momen inersia il) untuk penampang
persegi panjang sekitar sejajar sumbu berjarak h dari sumbu melalui pusat penampang perseg
panjang adalah I + Ah2, dengan A adalah luas penampang (teorema sumbu sejajarl
h=(6/21+0,75=3,75; A = b x d;
-&
Komposit *S
-
*-l-{t
,.{W^^T:ai*
t r-@- t o***"",.-
,'li i t=rabout
XjE---i-X Vydia+At2
i i\--
I I in::';*
i
\*:-**,,,J
Errbar 3,36 Momen inersia penampang, (bdr)/12, dengan b adalah tebal, d adalah lebar, dan h, jarak terhadap
sumbu senkal (Bolton, 1998:319)
ladi (bd3)/12 = L,7b; maka d3 =20,4; jadi lebar suatu baja empat persegi panjang
s = i 73mm.
133 Studi Kasus Komposit Bilah Kincir Angin Poliester Diperkuat Serat
Rami-€-Kaca
Masalah getaran pada bilah kincir angin penghasil daya listrik merupakan hal yang serius
mrg oapat mematahkan bilah tersebut ketika bilah kincir angin terkena angin kencang yang
1pr-,xtuasi. Telah diteliti sifat-sifat mekanis terkait dengan sifat getaran pada komposit resin
Jgr €ster yang diperkuat dengan bahan rami (yute) yang digabung dengan serat karbon dan serat
Gf,: Tujuan penelitian untuk memperoleh bahan komposit ramah lingkungan yang
rr,."-,-'lnjukkan kekuatan dan kekakuan yang baik terkait dengan sifat peredaman getaran yang
la," ;ntuk desain bilah kincir angin. Metode penelitian meliputi: pemilihan bahan matriks Car,
.=.- poliester, bahan penguat dari serat rami, serat karbon dan serat kaca, pembuatar
;€s ''i1en uji lentur dari bahan komposit dengan teknik vocuurn infusion. Laminasi dibuat dengan
,4&,
.&,, Teknotagi Bahan Laniut
penumpukan kain serat rami dibungkus dengan 1 lapis kain serat kaca dan kain serat rami
dibungkus dengan 1 lapis kain serat karbon. Pengujian lentur dengan uji getaran bebas untuk
memperoleh modulus elastisitas dan sifat-sifat getaran spesimen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kekuatan lentur tertinggi diperoleh untuk penguat serat rami yang dibungkus dengan
penguat serat karbon, diikuti penguat serat rami yang dibungkus dengan serat kaca, da.
terendah hanya penguat serat rami, sebagai kompromiantara sifat-sifat kekakuan (stiffnp" -,
rasio peredaman (damping rotiol, yang terbaik adalah penguat serat rami !30g orDu
dengan serat kaca (Murdani dkk: 2017). Bentuk fisik dari ketiga serat sebagaimana Gambar 3 i-
(Murdani dkk: 2017).
Hasil uji lentur berupa kekuatan lentur (flexuralstress) terhadap defleksi (displacemer:
dari 9 spesimen kombinasi dari ketiga bahan penguat serat rami, serat kaca, dan serat karbo-
sebagaimana Gambar 3.38 (Murdani dkk: 2OI7). Kode JC, JlC, dan JJJC adalah komposit penguar
serat rami (J) yang dibungkus dengan penguat serat karbon (C), dua J (atau JJ) berarti dilap:s
dua kali, dan tiga J (atau jJJ) berarti dilapisi tiga kali. Demikian juga untuk kode JG, JJG, dan JJIG
dengan uraian serupa, tetapi pembungkus serat rami dengan penguat serat kaca (G). Untuk kodt
J, JJ, dan JJJ hanya digunakan serat ramisaja yang penguatnya dalam matriks polyester. Tampar
pada Gambar 3.38 bahwa kekuatan tertinggi komposit dimiliki oleh serat rami yang dibungku:
dengan serat karbon dalam matriks polyester, disusul komposit serat rami yang dibungkus
dengan serat kaca, dan hanya penguat serat rami dalam matriks poliester.
@
Kamposit ",&z
€
! l:rJ
9-
Displacement l*rml
3*tbar 3,38 Kekuatan lentur spesimen dengan bahan penguat serat rami (J), serat kaca (JG), dan serat karbon
(JC) (Murdani dkk: 2017)
,:lo
.","tlI I a,;
i,{,^'-
,]{/.\r li"
F.:r I E".
rfrrsli
Figure 8. Free Vib-tioollpoo.. of specrmeru
Gambar 3.39 Kemampuan menyerap getaran untuk ketiga komposit, J, JG, dan JC (Murdani dkk: 2017)
Teknolagi Bahan Lanjut
"ffi,,
itd{r:
Tuntutan bilah kincir angin selain kekuatan lentur lflextural modulus, E)yang tinggijuga
kemampuan menyerap getaran yang dinyatakan dalam domping ratio, q. Dari ke-9 spesimer
komposit sebagaimana Gambar 3.40 (Murdani dkk: 2017) diperoleh kekuatan lentur tertingg
untuk spesimen JG, tetapi domping ratio-nya rendah, sedangkan damping rofio tertinggi untur
spesimen JJJC, tetapi kekuatan lentur rendah. Jadi kompromi antara kekuatan lentur da.
damping rotio yang memadai diperoleh untuk spesimen JJG"
-15 0.1
(,.09
-10
I 0.08
0.0? 'r'
;-. l{} {r .i;
06
= 0.05 d
:z'
0.04 ,g
..,
a
_ lu 0.0:] E
0.0: o
2 0.01
r) 0
J JJ JJJ .JC .IJC JJJ(; JC JJC JJJC
Gambar 3,40 Kekuatan lentur dan damping rafio 9 spesimen komposit (Murdani dkk: 2017)
e) Bagaimana cara menghitung massa jenis komposit yang terdiri dari matriks dan serat?
10) Jelaskan pengaruh variasi sudut antara arah pembebanan dengan arah serat ter
modulus elastisitas yang dihasilkan pada kompositl