Anda di halaman 1dari 30

tusru f

q,
qrl
l*l
crl
Komponen Struktur Lentur Gfr
buah dl
!
!
l-:-

,__ H
-& :
:

'r-t
GIET EII

FERII.AXI' f,
I 4'
Dif,rfrGi tt
d.h C*
s:,al h*
Hcrrrre (f,I I
5.1 PENDAHULUAN diildi tcfli
Kditr L
Balok adalah komponen struktur yang memikul beban-beban akibat gravitasi, seperti lrrrr;-r gil
beban mati dan beban hidup. Komponen struktur balok merupakan kombinasi dari
elemen tekan dan elemen tarik, sehingga konsep dari komponen struktur tarik dan trr=l{5
tekan yang telah dipelajari dalam bab terdahulu, akan dikombinasikan dalam bab ini. E.iiL-ffi
Datam pembahasan ini diasumsikan bahwa batok tak akan tertekuk, karena bagian rcgrtr hH
elemen yang mengalami tekan, sepenuhnya terkekang baik dalam arah sumbu kuat Lrfiri -t
ataupun sumbu lemahnya. Asumsi ini mendekati kenyataan, sebab dalam banyak kasus
balok cukup terkekang secara lateral, sehingga masalah stabilitas tidak perlu mendapat *[ =41
penekanan lebih.
ll-lgnz&
5.2 LENTUR SEDERHANA PROFIL SIMETRIS
Rumus umum perhitungan tegangan akibat momen lentur, seperti dipelajari dalam
mata kuliah Mekanika Bahan (o = M'clD dapat digunakan dalam kondisi yang umum.
Tegangan lentur pada penampang profil yang mempunyai minimal satu sumbu simetri,
dan dibebani pada pusat gesemya, dapat dihitung dari persamaan:

M M..
/=
d. r,
5.1

dengan S, = Luuns = 1- 5.2


'y "*
. -M'c
x -v M'c
y x
sehmggaJ= , * GaErif.!rI
xy t
I
I

BAB 5I KOMPONEN STHUKTUR LENTUR 81

dengan: / =teganganlentur
:
M*, M, = momen lentur arah x dar, Y
I
S,, S, = modulus Penampang atah x dan Y
I
I, I, = momen inersia arah x dan Y
l,
c*, cy = jarak dari titik berat ke tepi serat arah x dan y

Gambar 5.1 menunjukkan beberapa penampang yang mempunyai minimal satu


buah sumbu simetri.

-Tc

,I I
s =-l a -'' Cn
v

GAMBAR 5.1 x Modulus Penampang Berbagai ]lpe Profil Simetri

5.3 PERILAKU BALOK TERKEKANG LATERAL


Distribusi tegangan pada sebuah penampang WF akibat momen lentur, diperlihatkan
dalam Gambar 5.2. Pada daerah beban layan, penampang masih elastik (Gambar.
5.2.a),kondisi elastik berlangsung hingga tegangan pada daerah terluar mencapai kuat
lelehnya ({,). Setetan mencapai regangan leleh (er), regangan akan terus naik tanpa
diikuti kenaikan tegangan (Gambar 5.3).
Ketika kuat leleh tercapai pada serat terluar (Gambar 5.2.b), tahanan momen
nominal sama dengan momen leleh Mn*, dan besarnya adalah:
Mr= Mn, = E'/, 5.4
Ketika kondisi pada Gambar 5.2.dtercapai, semua daerah dalam penampang melampaui
regangan lelehnya, dan dinamakan kondisi plastis. Tahanan momen nominal dalam
kondisi ini dinamakan momen plastis Mr, yang besarnya:
I
M_=L,)ydA=f..2
p "v;' "v 5.5

dengan Z dlkeral sebagai modulus plastis.

e<ero<J, e=euo=ln e>euo=f, e>>xrO=f,

Ig
"LV_
A
H
<)
E
M<M!, M=M Mjxp<M<M M=M
(a) (b) (c) @
I

| 5.3 GAMBAR 5.2 a Distribusi Tegangan pada llngkat Pembebanan yang Berbeda
88 PEBENCANAAN STRUKTUR BAJA

Karena Mo = M, + 0,5(M, + Mr), maka


.-FE
^-5d
oi= ffi (M, - 0,1 Mt - o,! Mz)
M2
I,lE -=1{

Dalam beberapa kasus tertentu, terkadang masalah limit lendutan lebih menentukan
Frofl$Fil.
6t:.ii dqlf
dalam pemilihan profil balok daripada tahanan momennya.
krftsllt
I CONTOH 5-4
Rencanakan komponen struktur balok berikut yang memikul beban mati, D = 2N
kg/m dan beban hidup L = l2OO kg/m. Panjang bentang balok I = 8 m. Material yang
--m
"-tt
digunakan adalah BJ 37. Dipersyaratkan lendutan tak melebihi U3W. IilB
=

Penyelesaian:
DdaEdt
driFdr td
qu = 1,2(2N) + 1,6(1200) = 2,16 ton/m

Mu r corTolt !
*'urrl={x(2,16)(8)2 nmfl
17,28 ton.m
YFJl.L,rilf&
[Grs Efr 1frl
G.cI- rj
Penampang diasumsikan kompak. Maka tahanan rencana 0;M, adalah:
r:t

6.'M =6.'M =6.'2'f


lon|Dp,Dx"y l*r*
z -- M, ffir=
":perlu 8oo.ooo mm3 = 8oo cm3 fiD=trH,l
fir.fl- ( 4r
Cobalah profil WF 300'200'8'12 (2, = 822,& cm3>
Periksa kelangsingan penampang:
,b200
\=*r=ffi,=8'33
|
h 294-2(12+ l8)
= 29,25 P, = !filD
;:

wI
=Jl=
w 8

),
P
.t r lJ-r{
?r,
'
14=4 =7o.97 + - f,=ry-70=28,37 ,tsmfupd
tlf, 'lzqo f, "lz+o

1690-@= ,lf, ={:*


rc8.44 :2550 2550
=_- = 104-0
lf, lz+o H, =k&
^lf, 'lz+o
U
7,
Penampang dinyatakan kompak!
Selanjutnya dihitung 1,
'rfi-T
*ro untuk memenuhi syarat lendutan.
Grma&a pdl
1

Mr= i x 1200 x 82 = 18,75 ton.m = 18,75.107 N.mm Ah:bd bcrr d


(untuk memeriksa syarat lendutan, hanya beban hidup saja yang dipertimbangkan) u = lq,s
82 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Itt*
Daerah elastis F- Daerah plastis
4=ril
:

1=t{
'n=1f,
=tt
',
a
v
s=4
,m
GAMBAR 5.3 r Diagram Tegangan-Regangan Material Baja

btut
Selanjutnya diperkenalkan istilah faktor bentuk factor, sF), yang merupakan
(shape "ql,
perbandingan antara modulus plastis dengan modulus penampang, yaitu:
*={:
sF=6='#=tr M
v
s.6 'l$fii

Untuk profil WF dalam lentur arah sumbu kuat (sumbu r), faktor bentuk berkisar antara
H*
1,09 sampai 1,18 (umumnya 1,12). Dalam arah sumbu lemah (sumbu y) nilai faktor
elrllir' 1*
bentuk bisa mencapai 1,5.
rffi{fr
I CONTOH 5-1
br
(ddffi
Tentukan faktor bentuk penampang persegi berikut, dalam arah sumbu kuat (sumbu x)! lHrr,#
rttrilI
Penyelesaian: rE{rfi l*
ET*hT
Fft t{*lt
Z,= 21, +1)= j'o'nz tihfr,,r;
Acr!il
r,= $.u.t3 r,ar.\*il
H"rd$i
sr = =
d {frdq,} g,,
#l= S.u.n'.? ['o'n'
\'l z \.0.r,
flr

sF = f =?= r,s i|*


ffi=|= fl-rTTTil
,rt
ilnf --
I CONTOH 5.2
Tentukan faktor bentuk dari profil WF berikut, terhadap sumbu y!

t=tr
JE {-rT'TTT]

,i,

Grf[tarl
BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 83

Penyelesaian:

Zy = 2 (, t,ri) +z
{<a
- ry ; t)
zr=).y**t.U-Ztr).t-2
r, = zl$.yu'l*
i
- ztt) +3 (d

rr=f.yu3*$ra-ztr)t-3
i

I.
sr=d=ltib2*i@-2,);t
3
:

t,

i
\r1
i dan faktor bentuk f:
I

Faku,
zn
SF=6=
s,_itru2+*@-ztr)t-2 =1. =
',t
t
I
5.6 \r,02+[a-ry+
I
Pada saat tahanan momen plastis M, tercapai, penampang balok akan terus
hta.u
berdeformasi dengan tahanan lentur konstan Mo, kondisi ini dinamakan sendi
hnor
plastis. Pada suatu balok tertumpu sederhana-(sendi rol), munculnya sendi
plastis di daerah tengah bentang akan menimbulkan situasi ketidakstabilan, yang
dinamakan mekanisme keruntuhan. secara umum, kombinasi antara dua sendi
(sendi sebenarnya dan sendi plastis) akan mengakibatkan mekalisme keruntuhan.
bu x)l Dalam Gambar 5.4 sudut rotasi 6 elastik dalam daerah beban layan M,
hingga serat terluar melcapai kuat leleh
d pada saat Mr,. Sudut rotasi kemudian
menjadi inelastik parsial hingga momen ilastis Mo teriapai. Ketika sendi plastis
tercapai, kurva M-0 menjadi horizontal dan lendutan balok tetap bertambah, dan
pada tengah bentang timbul rotasi 0 yang mengakibatkan lendutan balok tak
u,
lagi kontinu.
Agar penampang mampu mencapai ?utanpamenimbulkan keruntuhan akibat
ketidakstabilan ini, maka harus dipenuhi ketiga macam syamt yakni kekangan
lateral, perbandingan lebar dan tebal flens (bftr), perbandingan tinggi dan rebal
web (hlt.).

4 = beban layan

q = beban layan terfaktor

GAMBAR 5.4 e Sendi Plastis dan Kurva M0


BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 83

Penyelesaian:

Zy = 2 (, t,ri) +z
{<a
- ry ; t)
zr=).y**t.U-Ztr).t-2
r, = zl$.yu'l*
i
- ztt) +3 (d

rr=f.yu3*$ra-ztr)t-3
i

I.
sr=d=ltib2*i@-2,);t
3
:

t,

i
\r1
i dan faktor bentuk f:
I

Faku,
zn
SF=6=
s,_itru2+*@-ztr)t-2 =1. =
',t
t
I
5.6 \r,02+[a-ry+
I
Pada saat tahanan momen plastis M, tercapai, penampang balok akan terus
hta.u
berdeformasi dengan tahanan lentur konstan Mo, kondisi ini dinamakan sendi
hnor
plastis. Pada suatu balok tertumpu sederhana-(sendi rol), munculnya sendi
plastis di daerah tengah bentang akan menimbulkan situasi ketidakstabilan, yang
dinamakan mekanisme keruntuhan. secara umum, kombinasi antara dua sendi
(sendi sebenarnya dan sendi plastis) akan mengakibatkan mekalisme keruntuhan.
bu x)l Dalam Gambar 5.4 sudut rotasi 6 elastik dalam daerah beban layan M,
hingga serat terluar melcapai kuat leleh
d pada saat Mr,. Sudut rotasi kemudian
menjadi inelastik parsial hingga momen ilastis Mo teriapai. Ketika sendi plastis
tercapai, kurva M-0 menjadi horizontal dan lendutan balok tetap bertambah, dan
pada tengah bentang timbul rotasi 0 yang mengakibatkan lendutan balok tak
u,
lagi kontinu.
Agar penampang mampu mencapai ?utanpamenimbulkan keruntuhan akibat
ketidakstabilan ini, maka harus dipenuhi ketiga macam syamt yakni kekangan
lateral, perbandingan lebar dan tebal flens (bftr), perbandingan tinggi dan rebal
web (hlt.).

4 = beban layan

q = beban layan terfaktor

GAMBAR 5.4 e Sendi Plastis dan Kurva M0


84 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Bqi p
&ru
,ilf,; -
tuCr f
lr,
Lffi bff;
Fdr d[d ra
r cotrTrflt
r Tahanan
Bacrftill
GAMBAR 5.5 Momen Nominal Penampang Kompak dan lldak Kompak rsmt3h.f
bets xm{qt
5.4 DESAIN BALOK TERKEKANG LATERAL
Tahanan balok dalam desain LRFD harus memenuhi persyaratan:
rNTrtII
hu.M,> M,
dengan: Ob = 0,90
5.7

F
Mn = tahanan momen nominal
Mu -- momen lentur akibat beban terfaktor l.'
Dalam perhitungan tahanan momen nominal dibedakan antara penampang kompak,

T
tidak kompak, dan langsing seperti halnya saat membahas batang tekan. Batasan
penampang kompak, tidak kompak, dan langsing adalah:
1. Penampangkompak : i<A-p
2, Penampang tidak kompak , lo < i < i,
3. Langsing : ,\ > z\-
IL
Penampang Kompak Ft.*n .1ir
Tahanan momen nominal untuk balok terkekang lateral dengan penampang kompak:
i#';
Mnp=M =Z'f 5.8 IIEd'4 =ill
dengan: Mp = tahanan momen plastis Coba Fuft t!
Z = modulus plastis
fy = kuat leleh , D"
^I= 4n
Penampang'lidak Kompak
Tahanan momen nominal pada saat ,\ = ,\. adalah:
Mn=M,=Uy-f,)'S 5.9
A
.t i', =_=
dengan: ,f, = tahanan leleh n

f, = tegangan sisa
S = modulus penampang
Karena l, (= ?
Besarnya tegangan sisa/, - 70 MPa untuk penampang gilas panas, dan 115 MPa untuk
penampang yang dilas.
ainyatat.in h
BAB 5r KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 85

Bagi penampang tidak kompak yang mempunyai ,\, < i < ,\,, maka besarnya
tahanan momen nominal dicari dengan melakukan interpolasi linear, sehingga diperoleh:
r -i
--r----- I-I-
Mn = M + \r-lo
Lr-Lo o ----+ Mr 5.10

dengan: I - kelangsingan penampang Aabk G fi )


Ln Lo dapat dilihat dalam Tabel lS-t p"rutlr*rBaja atau dalam Tabel 9.1
(hal. 184) danTabel9.2
Untuk balok-balok hibrida di mana ft , f* maka perhitungan M, harus didasarkan
pada nilai terkecil antara ([rr- f,) dengan f_.
I CONTOH 5-3
Rencanakan balok untuk memikul beban mati, D = 350 kg/m dan beban hidup, Z =
1500 kg/m. Bentang balok, Z = 12 m. Sisi tekan flens terkekang lateral. Gunakan profil
baja WF dengan fy = 240 MPa dan = 450 tvtpa.
4,

Penyelesaian:
5.7
eu = l,2D + 1,6L = 1,2(350) + 1,6(1500)
= 2820 kg/m = 2,82 tonlm
12m
Mu ={A,.1} =f x2,82x122 = 50,76 ton.m
mpak,
|atasan
Mn =
+,
=t# = 56'4 ton'm
- t) * i r. (d - 2tt)2
Z* = b.tt @

z,=Lyz.1*i,;@-ztr)
h=d-2(ro+tr)

Untuk fy = M0 14Pa
Coba profil WF 350.350.12.19

i"- b
2tt #i, =s,21 <^p
170 fL = p,el
1240
'lf,

350-2(20+19)
i-w h
tw I2 =22.67.tr=ff=#= rc8.44

Karena lr(= 9.21) < tr, (= 10,97) dan t_(= 22,67). tr, (= 108,44) maka penampang
Pa untuk dinyatakan kompak.
86 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

z, l4@ - 2tr)2
= b'tr(d.- tt) +
= 350(19X350 - 19) * f,1tZ1tZSO - 2(rn2 = 2.493.182 w#
{m
z,
Mo = Z* f, = 2'493'182 (240) = 59'84 ton'm
U!3
I
M, (= 59,84ton'm) ,* ,= 56,4 ton'm)

Untuk/ = 450 MPa qpi


Coba profil 350.350.12.19

,b350 = e'21 > ip = 179-


+ = 8,ol (tidak kompak)
^t= f+= ;fi, {,
=
"/450
. h 350-2(20+19) = 22,67 1 l, =
".- t* 12 # y =# = 79,2 (komPak) 3U[ Bt"trt
1,lJ
rhd
Penampang dinyatakan tidak kompak! r*irry
Mo = Z,xfy= x (450) = 112'19 ton'm rurffl
2'493'182
lrrt
M, = (fy-,,f, ) x s, = (1, f,) lh Fdil+
\tl
M, = (4so - 70) .r#f,aE = 87,5 ton'm ,{,( -
\-T) n
(profil terlalu kuat, coba profll lain yang lebih kecil)

Dicoba menggunakan WF 300.300. 10. 15

'
nr= b 300 ru > no=
=l0>11-=S=+=8,01
= (tidakkompak)
2+= 2x 15 -J450 ,ffr=

300 -2J-18 + 15)


tt
"w=L-
tw l0 =23,44 |^='69i
, =g=79,2 (kompak)
{, "/450 li-..fr
Penampang dinyatakan tidak kompak! LJ
#*,ir,
z, = b'ty@ - tr) +f,t.@ - 2,)' Ir
z, = 300(15)(300 - 15) * ]trox:oo - 2(rn2 = !.464.750 mm3

I.
Mo = Z*'f, = l'464'750 (450) = 65'91 ton'm 'tl
lm
*n
M, = (f, f,).5,= U, - il *l CF*
\z)
lL_

= (4so - 70)''"rra',,*-lE = 51.68 ton'm


\2)
BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 87

I--I I-i.
n l rprp P ,L -,L r
-^

Mn = #ffi x 65,e1. x 51,68 = 63,32 ton'm


OK ##*pqi
M
M, (= 63,32 ton.m) , (= 56.4 ton.m) OK
;

i
5.5 LENDUTAN BALOK
lput l SNI 03-1729-2002 Pasal6.4.3 membatasi besamya lendutan yang timbul pada balok.
I

Dalam pasal ini dipersyaratkan lendutan maksimum untuk balok pemikul dinding atau
bagian finishing yang getas adalah sebesar L1360, sedangkan untuk balok biasa lendutan
tidak boleh lebih dari Ll24O. Pembatasan ini dimaksudkan agar balok memberikan
kemampulayanan yang balk (serviceability). Besar lendutan pada beberapa jenis
pembebanan balok yang umum terjadi ditunjukkan sebagai berikut:

a_l
M,.L2
T6.Er

+lffiffifffl-rrrrm+
E----frr Lt=
5qo L 5 /l ,,\r'
= +g \gso''-l EI =
s MoL'
'"'i u2 r L/2 I 2
384 EI 48 EI
't 't - --7

hatl
P.b QLz -
lt
1<-s+l+fi----a
ll
4b2)
Lt= -*---488r
/\:
I
2
7r/7r
7mr
L__...-.*l
M,
'r'4ov M^ 5 Mo.L'- Mr.L'- M;E
LL= 48
I rn-nrnrnrmrrrrrmrf 1 EI t6Er l6EI
\ '|, .
D:-------------ffir /
)
r2
fuI fsnto - 3Mt - 3M2)
'l
88 PEBENCANAAN STRUKTUR BAJA

Karena Mo = M, + 0,5(M, + Mr), maka


.-FE
^-5d
oi= ffi (M, - 0,1 Mt - o,! Mz)
M2
I,lE -=1{

Dalam beberapa kasus tertentu, terkadang masalah limit lendutan lebih menentukan
Frofl$Fil.
6t:.ii dqlf
dalam pemilihan profil balok daripada tahanan momennya.
krftsllt
I CONTOH 5-4
Rencanakan komponen struktur balok berikut yang memikul beban mati, D = 2N
kg/m dan beban hidup L = l2OO kg/m. Panjang bentang balok I = 8 m. Material yang
--m
"-tt
digunakan adalah BJ 37. Dipersyaratkan lendutan tak melebihi U3W. IilB
=

Penyelesaian:
DdaEdt
driFdr td
qu = 1,2(2N) + 1,6(1200) = 2,16 ton/m

Mu r corTolt !
*'urrl={x(2,16)(8)2 nmfl
17,28 ton.m
YFJl.L,rilf&
[Grs Efr 1frl
G.cI- rj
Penampang diasumsikan kompak. Maka tahanan rencana 0;M, adalah:
r:t

6.'M =6.'M =6.'2'f


lon|Dp,Dx"y l*r*
z -- M, ffir=
":perlu 8oo.ooo mm3 = 8oo cm3 fiD=trH,l
fir.fl- ( 4r
Cobalah profil WF 300'200'8'12 (2, = 822,& cm3>
Periksa kelangsingan penampang:
,b200
\=*r=ffi,=8'33
|
h 294-2(12+ l8)
= 29,25 P, = !filD
;:

wI
=Jl=
w 8

),
P
.t r lJ-r{
?r,
'
14=4 =7o.97 + - f,=ry-70=28,37 ,tsmfupd
tlf, 'lzqo f, "lz+o

1690-@= ,lf, ={:*


rc8.44 :2550 2550
=_- = 104-0
lf, lz+o H, =k&
^lf, 'lz+o
U
7,
Penampang dinyatakan kompak!
Selanjutnya dihitung 1,
'rfi-T
*ro untuk memenuhi syarat lendutan.
Grma&a pdl
1

Mr= i x 1200 x 82 = 18,75 ton.m = 18,75.107 N.mm Ah:bd bcrr d


(untuk memeriksa syarat lendutan, hanya beban hidup saja yang dipertimbangkan) u = lq,s
BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 89

5q'La 5M.L2
^ 384E1 48EI

r perlu- -=5M'L2 5x 9'6x 107 x80002


'x -
488. L -
= 12.000.10a mm4 = 12.000 cma
48x2oo.ooo"(#)
Profil WF 300.200.8.12 tak cukup karena memiliki 1, = 11.300 cma. SelanSutnya profil
bntukan diganti dengan WF 350.175.7.11 yang memiliki 1, = 13.600 cma dan Z,= 840,85 cm3.
Periksa lendutan:

^ Sq'Lo 5M'Lz
ts'=3g4[l= 48EI=
5 x 9,6 x 107 x 8ooo2

,.D = 200 4M
f
laa yung
= 23,53rn- . 3ft- G
26,67 mm)
ir

i
I
Dalam contoh soal ini tampak bahwa kondisi batas layan (lendutan) lebih menentukan
I
daripada kondisi batas tahanan, dalam proses desain profil yang aman.
6
I
ton/m
r CONTOH 5-5
Rencanakanlah komponen struktur balok baja berikut ini dengan menggunakan profil
WF seekonomis mungkin. Asumsikan terdapat kekangan lateral yang cukup pada bagian
flens tekan profil. Dipersyaratkan pula bahwa lendutan tidak boleh melebihi LI3OO.
Gunakan material BJ 37!

Penyelesaian:

P(D=4ton;Z=l0ton)

[+_8 m

Pu= 1,2(4) + 1,6(10) = 20,8 ton

*, ='-# - 4+ai = 41,6 ton.m = 4r,6.ra7 N.mm


Asumsikan profil kompak!

Mo = Mn =
+ =tl,bq = 46,22.t07 N.mm

Mp _Z.f
x uy

z,p,,tu=? =*%'= te2533 cm3

Gunakan profil WF 500.200.10.16 (2,= 2096,36 cm3; I,= 47.800 cma)


Akibat berat sendiri profil, momen lentur bertambah menjadi:

tut,= t,z({e.0897)(8)2) + 41,6 = 42,4611tonm


dangkan)
90 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Periksa syarat kelangsingan profil: ff =3"'


. 10,97 tu g4nrhfr
oLu=P=u'" ^o=ff= It
soo -'z
!9i'z0) = 42,8 . to =ffi = 108,44 c-=fu
{= rh

Penampang dinyatakan kompak! C+f


Mn = Z,f, = 2096,36,103(240) = 50,31 ton'm
Q'M,= 0,90(50,31) = 45,281ton'm > 42,4611 ton'm ilrcrqglrrttr
.t
Periksa terhadap syarat lendutan:
10x10ax80003
tr=h
A maKs P.L] !h
48EI
= 11,16 rn-
48 x 200.000 x 47.800 x 10.000
. ffi-f = 26,67 mm)
q=+
s5

r=H S, f
5.6 GESER PADA PENAMPANG GILAS
Perencanaan balok yang memiliki bentang panjang biasanya lebih ditentukan oleh syarat hi krn
lendutan daripada syarat tahanan. Pada balok dengan bentang menengah, ukuran profil
lebih ditentukan oleh lentur pada balok. Namun demikian, pada balok-balok dengan ,=dft
&r"l
bentang pendek, tahanan geser lebih menentukan dalam pemilihan profil.
Untuk menurunkan persamaan tegangan geser untuk penampang simetris, lihat
potongan dz dari balok pada Gambar 5.6, denganfree body diagram-nya dalam Gambar ,baG.r qf
5.6.a. Blla tegangan geser satuan v, bekerja sejarak y1 dari sumbu netral, maka dari Erur gul
Gambar 5.6.c diperoleh hubungan:
,=Y'a''
I-t
&"Gor Yrflil
r,*qttll
hryi
f = ll=J
rr ,fr" *

a CONTOH $r
(b)
Ifet fiorihrl
uom gE lli
----I--E otch 0cnr h nF
Ir
lt',E
- rrl
C' + dC'
<-
frr**
\
* TcgqnFdTF
V =Iih
O = 3fi.il
GAMBAR 5.6 r Penurunan Persamaan Tegangan Geser _ _9Jxt
-*--Jffi
BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 91

dC' = v't'dz 5.11

dan gaya horizontal akibat momen lentur adalah:


l2
II
g' = ).f.dA 5.t2
!1 !2
t
C,+dC,=J([+dfldA 5.13
/r

Mengurangkan Persamaan 5.13 dengan Persamaan 5.12 diperoleh:


!2

4g, = lay at s.t4


)1

dJ=dM.v
I 5.L5
!2 l2

ac, = t442.oo
!r
=ff1' l1
oo 5.16

Dari Persamaan 5.16 dan 5.12 diperoleh hubungan:


leh syarat
l2
ran profil
t dengan ,=#:*h^
!2
ptris, lihat
dengan mengingat bahwa V = #,serta Q = [y dA,maka diperoleh persamaan untuk
n Gambar
maka dari tegangan geser yang sangat familiar bagi kital'

, _v.Q
I.r 5.18
C' + dC'
dengan V adalah gaya geser dan Q adalah momen statis terhadap garis netral. Terkadang
7T untuk menghitung tegangan geser digunakan aproksimasi yang merupakan harga ratatata
tJ--l iiz
luas penampang web, dengan mengabaikan efek dari lubang alat pengencang, yaitu:
"VV
rv 5.19
Aww d.t

r coNToH 5-6
Hitung distribusi tegangan geser elastik pada profil WF 350.350.12.L9 yang memikul
beban geser layan sebesar 95 ton. Hitung pula berapa besar gaya geser yang dipikul
oleh flens dan berapa yang dipikul oleh pelat web.

Penyelesaian:
Tegangan pada pertemuan antara flens dan web:

V = 95 ton = 95.104 N
O = 350(19)(175 - 9,5) = 1.100.575 mm3

,.weD
, =2!-L1!1]-!.1eQ!Zr = 216.2 Mpa
40.300 x loa x 12
92 PERENCANAAN STRUKTUB BAJA

19 r cotlTolt
I
216,2 MPa Tcdr t-
_ i- &h Brm{
tt
' 175
lffi
I
244,88 MPa
trt Ftr
l-
*

175
d =I[r
b =IXlr
it_ ro = lE:
7.41 MPa
b = l5r
(a) (b) Tegangan geser !, = lo*
[ =d-t(
kdtrl
x 104 x 1.100.575 =i.4tMPa
r't' 'tz'
-. - 95
zn.n.=
*1300; *+ * rt0 -
I
Ir
Tegangan pada sumbu netral:
Xar FEr
O = 1.100.575 +!Or - D)2OD = 1'246'591rrf[I3 l: =il'f
t! =ft
95 x 104 x 1.246.591
-. -=--4ofr 244.88 MPa
' r1oo,12 =
adalah:
Gaya geser yang dipikul oleh flens dan web masing-masing OCBAT{ THf
1

Vn.n, = 2 (+X7,41)(19)(350) = 4,927 ton


IHfrH**
v*"b = gs 1 +'gzl = 9o'073 ton &Crdf
Tampak bahwa 94Vo gaya geser dipikul oleh web' L- fqnfr
Bila digunakan rumus pendekatan dari Persamaan 5'19:
i - V - 95 x lOa = 226-19 Mpa (1,347o di bawah harga maksimum)
,r" < #f
tv d't. 350 x 12 harf*l
4*l
Tahanan Geser Nominal Penampang Gilas Bifekrr
DalamContoh5.6tampakbahwagayagesersebagianbesardipikulolehwebjikaweb
Bcrryr 4*
kombinTig"r:igT t"i r".ridl
dalam kondisi stabil (artinya ketid"trtluil". akibat
yaitu: Tg
ruo g"r", nominal pelai web ditentukan oleh sNI03-1729-2OO2Pasal8.8.3, lll
5'20
V, = rr'A- = 0,60'f*'A.
l.-
dengan: /,- = kuat leleh web
4 = luas PenamPang web
Persamaan5.2odapatdigunakanbilasyaratkelangsinganuntuktebalpelatweb
berikut dipenuhi:
h< 1100
t- l;-
' Vv.
dan kuat geser rencana harus memenuhi persamaan:
Q,.Vnz vu
GIIS i.!nl
BAB 5T KOMPONEN STBUKTUR
LENTUR 93
I CONTOH 5-7
Tentukan tahanan ger
,;,,"h;;';;"'6"=r;;3'*:;:,T^-:';rEr wF 300'300'10.1s. Material yang
digunakan

Penyelesaian:
Data profll:
d =300mm
D =300mm
ro =18mm
, =15mm
t* =l0mm
h - 4 -2?o+ tr)=300 _2(18 + t5)
=234mm
Periksa persamaan 5.21
:

:h - -JT
czt _ )2. lt
t* 10-'J'+ ll00 _ II00

Karena persamaan 5.21


7==ffi=lt
terpenuhi, maka:
= o'6'fr'd't. = 0,6(240)(234X10)
Y:
Vd = 43,2 ton
= 0,90'V, = 0,90(33,2)
= 30,321 ton

,.? BEBAN TERPUS BALOK


Bila balok dikenai beban
terpusat, leleh
*u:Td:T:i[,6:i roUu,

ff
< f-Rn
Ru
ffil"ff t:I*: T*#ffl I;, 6" u#,"r. *
dengan: d = faktor reduksi 5.23

& = kuat tumpu nominal pelat web akibat beban terpusat


Bila Persamaan 5.23 dinenrhi
rcb
li).
ilil ;;il,' ;'J,',ff,,Xl,; n,trffi ff t'iii,\\i; ;w;::r,
^ +^t- ):

3:,,J,
*da pe r a we b
l

+
k-
T--
t

GAMBAR 5.7 e Balok


dengan Beban Terpusat
g4 PERENCANMN STRUKTUR BAJA

L. Lentur lokal Pada flens {*


R, = 6,25'tt''fry
d = 0'90 flL
2. Leleh lokal Pada web
Rn = (a'k+Il)'ly.t- Cn*
I s i>d
d = lz,s j<d {*
0 =1O mm 5. Ictt
k = jarak dari muka sayap terluar ke haki- lengkungan badan'
N = dimensi longitudinal pelat perletakan
(panjang dukung)' minimal sebesar
ru
ft. mm {=*
3. Lipat Pada web *=;
Rn=a'tilt.r(?)''l \r# r cor.Tofi
(o.ts i>dz q=+
o={o'rs -='\
I

,lq=+
,=r+ - o,r\
iiua: j = o,z

> o'z
F
tt-r#
f
Iaa: I il Q|,
0 = 0,75 Pl*re #
kasus:
r|F IN.UT
Tekuk web bergoyang terbagi atas dua macam
a. bila sisi tekan flens dikekang terhadap rotasi pada posisi kerja R': rHrt
L X.ffn
f !r= z,z
untut
tftr-G[ L

='''':' "1, .,,l*z)'\


*nh'L fi=;
=[l
='[t
r,, -) Rn*
lika
*1, pada posisi kerja R,:
IMT
*4 ={
b. Jika sisi tekan flens tak dikekang terhadap rotasi
, b" -[
untuk9.J-1,7
l. Lb =f!
L L(-U
aq =t
=f,
=tn
3 rilFr
Mt
I
*-Ir= #
GAMBAR 5.8 Tekuk Web BergoYang
BAB 5! KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 95

o,='tPl,r(+H'l 5.28

nr<a
! fi, ,t --) R, -) -
M=My
- _l3,25untuk M>M..
',-Il.62untuk
d = 0'85

5. Lentur pada pelat web


24.08'r 3
R, = ,L IE'I* s.29
-
6 = 0,90

I CONTOH 5-8

Periksa apakah komponen struktur tersebut perlu pengaku atau tidak! Gunakan profil
WF 300.800.14.26, k = 54 mm, fr= 240 MPa, N = 200 mm.

Penyelesaian:
1. Leleh lokal pada web
Daerah lapangan (j > d)
fRn= Q@.k+N)..fy,.t.
= 1,0(5(54) + 2o0QaD0a)
= 157,92 ton (> Pu,= 60 ton, tak perlu pengaku)
DaerahtumpuanU<A
QRn = 6@.k+It).,fy,.t.
= 1,0(2,5(54) + 2}0eagea)
= 112,56 ton (< Pu, * Puz= 120 ton, perlu pengaku)

2. Lentur lokal pada flens


QRn = 0.6,25.r.fyr
= 0,90(6,25) (262)(240)
= 91,26 ton (> P,. = 60 ton, tak perlu pengaku)
3. Lipat pada web
Daerah lapangan (7 > d/2)

6. R,= $.a.t*2
r

l1
t
.r\i)
/, \1,s.l

l
E.fri tr
t
96 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

= o,i5(0,7e)(tq,lt. (r+# - o,r)(#)'j] {2eq!qqr2qr2q 4=QIf


= 142,14 ton (> P,, = 60 ton, tak perlu pengaku)

Daerah tumpuan (i < dlz)


d'4=o
*, s*inegr fiih
0.R,= 0.o.t*'
[, (?)''] meoenuh U
TeFgil ry
= 0,7s(0,3e)( t+t,
ft. (r{# - o,r)(#)'''1 lzooloo:zto::o
Daerah krifo;t
= 71,24 ton (< ,ur* ,,r= 120 tor,, perlu pengaku) tetrgah rrct
4. Tekuk web bergoyang (asumsikan sisi tekan flens terkekang terhadap rotasi)

?/800 _ v\
hbr= '\ 2 "'/ 300
t- Lo ffi=2'47>23
R -+-

I CONTOH 5-9
Tentukan dimensi bearing plate tntuk tumpuan balok, bila diketahui reaksi tumpuan p-l**r
akibat beban mati, D = 10 ton, dan reaksi akibat beban hidup, I = 20 ton. Balok iif, - ----:-_
yang digunakan WF 350.350.12.19 (k = 39 mm). Balok ini terletak di atas beton yang
"!
mempunyai f ,' = 22,5 MPa. ff = lt_t-(ufi
/
6-*1"> tl.
Penyelesaian: r

6.2-f, > t,
R ,A
^u++
--n o-|-r-r.4 ap
6 1.0

Panjang bearing plate harus memenuhi Persamaan 5.25 dan 5.26. P > ogr"tu
x{ rl
Dari Persamaan 5.25:
Rn= (2.5k + It/]..fy_.t. ltdasrtta hg*l
R I(l@d*
N=
=-! - 2,5k= 24o
f*'t- i19'009= - 2.5 x39 = 55,27 mm = 60 mm
x 12 mahi rY= il
perqrarm r>f,
Tahanan tumpu nominal dari beton: Sq.d
Pp = 0,85 'f 'r'At
P ,= rldi:
t#4
Ar p..ru =
&= ##& = 23.000 mm2

l,ebar pelat,, = 2}p = 383 mm = 390 mm


IEORT uMulf I
Periksa lipat pada web: Seiruhidpd#
=o't'l <o'2 f=M.ctldg+l*t
#=# E'.fr.'tf eken lebih Eil
Rn= 0,39t,2 . ,# (?)'' beoo* penilfql
[., I w balok ini rak rrjl
BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 97
g
R, = o,3e x n2fr +: x S iry=
" (14)''] 61,5 ton

Q'Rn= 0,75 x 61,5 = 46,1 ton (> 44 ton, OKI)


sehingga dimensi pelat, N = 60 mm x B = 390 mm. Langkah selanjutnya adalah
menentukan tebal pelat.

Tegangan tumpu merata,, = 18,8 Mpa


w #}ffi =
Daerah kritis bagi lentur diambil sepanjang ujung luar flens hingga sejarak ft dari
tengah web.

r rotasi)

Empuan
M=
t(l-r)'x
u Balok u
2
bn yang
M_
u
18,8.(195 - 3512.'
= 228.758,4'N
Q.M, > MU

6.2..f, > M,
olwi'fr=tr,
Mu x4
't2>-- 0,9x{xN

Masukkan harga-harga yang sudah diketahui, maka diperoleh I > 65 mm.


Karena ukuran bearing plate terlalu tebal, maka dimensinya perlu diperbesar. Dicoba,
memakai N = 200 mm dan B = 360 mm, dan bila dihitung kembali akan ditemukan
persyaratan t > 33,5 mm. Ambil / = 35 mm.
Secara umum tebal pelat dapat dihitung melalui persamaan:

/-
,-tl ^breJ
il
5.30
\Q't,

5.8 TEORI UMUM LENTUR


Sejauh ini pembahasan hanya terbatas pada bentuk-bentuk profll simetris, sehingga rumus
f = M'cll dapat digunakan untuk menghitung tegangan lentur elastik. Pembahasan berikut
akan lebih mengeneralisasi lenturan pada batang prismatis (batang yang mempunyai
bentuk penampang melintang sama di setiap potongannya). Diasumsikan pula dalam
balok ini tak terjadi puntir.
98 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

dan sudr* 7r
Mt- t"" Jr =,
Y"o"vl,
Bila u
beban,txl h
Lentur dl
Potongan a-a E
Bila leour
o=k-y

GAMBAR 5.9 r Balok Prismatis dengan Lentur Murni

Perhatikan balok dengan penampang seragam pada Gambar 5.9 yang dikenai
momen pada bidang ABCD. Bidang ABCD membentuk sudut 7 terhadap bidang xz.
Momen ini direpresentasikan dengan vektor normal terhadap ABCD'
Perhatikan pula potongan berjarak z pada Gambar 5.10. Syarat kesetimbangan
dalarn lree body diPenuhi bila:
I
>.f.
'n =0 -+ lo'dA=O 5.31

2M,=g -. ru,= [y'o'dA


A
GAEAR 5"II
2Mr= g - w, = !x'o'dA

Momen dan M, positif bila menghasilkan lentur positif, artinya lentur yang
M, @r
mengakibatkan iekan pdda bagian atas balok dan tarik pada bagian bawah. q I''a. "
"{
Lentur dalam Bidang Yz ff,=&f,
Jika lentur terjadi dalam bidang yz, tegarlgar. o proporsional terhadap y, sehingga: !l

o = kr.! s.34 4=tJ,


't
Penggunaan Persamaan 5'31 hingga 5.33 memberikan hasil: dan grfu y h

'1r
t s.35
k1 JY'dA =O taD?= r
A
f s.36
M, = kt Jy''dA = kl I, t'
A
Daleh
t s.37
rlentanl=qI
Mr= k, l^w'ae = k;I*y
Persamaan 5.35 menunjukkan bahwa r haruslah sumbu berat. Penggunaan Persamaan l-entur dh
5.34 dan 5.37 memberikan:
T€gangm H I
,, -M, -M, 5.38 -q dan -r:
nr- I*- Iry
BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 99

dan sudut y dapat ditentukan sebagai:


MI
tanT-i=f s.39
yry
L Bila penampang memiliki minimal satu sumbu simetri (1, O, y
= = !r) maUa
beban dan lentur terjadi dalam bidang yz.

Lentur dalam Bidang xz


Bila lentur terjadi dalam bidang xz, tega.,ga. 7 proporsional terhadap x, sehingga:
o = kz.! 5.40

Lenai
lg xz.

trngan

' 5.31
,/
5.32

GAMBAR 5.10 u Free Body dari Balok pada potongan Sejarak z


5.33

r yang Penggunaan Persamaan 5.31 hingga 5.33 memberikan hasil:


I
k..A)x'dA = 0
s.4t
I
M* = kz Jxy'dA = kz. I* 5.42
gga: A-
I
5.34 M, = k, ).x2-ae = kz. Iy
"A 5.43

dan sudut 7 haruslah:


5.J5 M" I*
lan1/=----::=---a
'MvIn 5.44
5.36
Dalam kasus penampang yang memiliki paling sedikit satu sumbu
dan tan 7 = 0, maka beban dan lentur terjadidalam bidang xz.
simetri 1, -0

Lentur di Luar Bidang xz dan yz


Tegangan total o merupakan penjumJahan dari tegangan akibat Ientur daram bidang
xz dan yz.
100 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

o = kll+kr'x s.45

M*= kfl,+kz'Ixy 5.46

Mn = k, I, + kr'[, 5.47

Menyelesaikan Persamaan 5.46 dan 5.47 serta substitusi ke Persamaan 5.45 akan
memberikan:
M.I
"'x^y M.Iry
_ --y Mr. I* - M* I,
Ir'Iy- I;
'y+
Ir'Iy - I;
s.48
l,r

Persamaan 5.48 merupakan persamaan umum lentur, dengan mengasumsikan:


balok lurus, prismatis, sumbu x dan y adalah dua sumbu berat yang saling tegak lurus, r coxToil
material elastik linear, tak ada pengaruh puntir. dAr
Brlot
Bila penampang mempunyai setidaknya satu sumbu simetri, maka dengan men- Ulgqrr*r p
substitusikan Ir=0, Persamaan 5'48 menjadi: drmCftp
M M., drmr**rr f
o= * s'4e
7', i':- t,t
M' rryst
Dari Persam aan 5.39 dan 5.44didefinisik
antan T =
q
Bila tegangan dalam sumbu netral sama dengan nol, o dalam Persamaan 5.48
dapat disubstitusi dengan nol. Jika dipecahkan untuk -xly, akan diperoleh bentuk: I
|_rrrTT
*
)
-=l
lM,.I, - Mr.I,
[ I*.Iy-I*yz
Ir'Iy
M; I, -
- I;
Mr- Iry
5.50 F-
l*_
Dari Gambar 5.9 tampak bahwa tan o = - f,, sehingga Persamaan 5.48 dapat
ditulis sebagai:
M
t, - t, I, twt y - I,
_4x
tan&=-- Ir,I" _ _= q-1**^,
+^^ ^, 5.5r
I,-;ixt* r 4f
v Io = [l?
Jika penampang memiliki paling tidak satu buah sumbu simetri (1,0, = 0):
= -'[
I s.sz Ir=il
rana=
la"t \=t+
cr-0,
r coNToH 5-10 c, = lf,
Sebuah profil WF 4O0.400.t3.21 dikenai beban yang membentuk sudut 5o terhadap r,= li
sumbu vertikal. Hitung kemiringan sumbu netral! 14= 0l
lf= o
Penyelesaian:
Data profil WF 400.400.13.21: Iprrrrr Ujrfi I
1, = 66.600' 10a mma dan
Iv = 22.400'10a mma. -{l
lA-
I
BAB 5I KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 101

5.45 tany=tan85o
UeUan
),-Bidan8
5.46
I
ta, a=ltany
5.47 I,
_l_ tana=kffitan85o
akan
a = 75,420

Sumbu
I netral
v

I CONTOH 5-11
Balok dengan bentang 3 m memikul beban merata 0,75 ton/m (termasuk berat sendiri).
Digunakan profil siku tak sama kaki L 75.170.10. Hitung tegangan pada titik A, B,
dan c bila profll dapat melentur dalam arah sembarang dan hitung pula bila profil
diasumsikan hanya melentur pada bidang vertikal saja.

Penyelesaian:

v
q = O,75 ton/m
----T
€,
ll0
v _-->I

l..__ L=3m_-"__rl

BI
,t
v

J=
ry [170(85 - 62,1)(-ts,2 + 5) + 6s(-62,t + 5)(32,5 + t0 - rs,2))to
= -1.410.325,5 mma
I_
x 709 x 104 mma
I_
v
88,2 x 104 mma
€* = 62,1 mm
15,2 mm
v
terhadap M-
x
Lfnr'= 0.84375 tm
M_
x 0,84375 x 107 N.mm
M=
v
0

Lentur terjadi pada arah sembarang:

M,(Iy'y - Ir'x)
fe= I,I
xyl"y I
_ 2
102 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

0,84375 * 10'* (88,2 , 10


F
709 488,2 x 108 - (-1.4t0.325,r2
+ 145,88 MPa

M*(Ir'y - Ir'x)
.fa= I*.Iy - I*yz
0,84375 x 107 x (88,2 x 104 x 107,9 -(-1.410.325,5 x -5,2))
709 x 88,2 x 108 - (-1.410.325,12 {
+ l'73,79 MPa
M,(Ir-y - Ir'x) Bctil d
fc= .I _ I
Ixyry 2
Berr Sil
BerI {
0,84375 x 107x(88,2x 104 x-62,1 -(-1.410.3?5,5x-15'2))
709 x 88,2 x 108 - (-1.410.325,12
= -150,788 MPa Bctcr If;r
Di rcr!*
Lentur dalam bidang vertikal saja:
Bctr qh
t
M;J
a' 0,84375 x 107 x r07,9
128,4 MPa Th*nr
fA --Lo-- tx -- =
709 x 104 --i,-
rLWll

r -
M*'y
xr 0,84375 x lo7 - (62,1) Kncfirirl
Lc- = -73,9 MPa
tx -- 7O9 x l}a
Persamaan-persamaan umum lentur di atas berlaku hanya untuk material yang
elastik linear (o < ,fr). nila material telah mencapai batas plastis, maka persamaan
berikut dapat dipakai'untuk material yang memiliki paling tidak satu sumbu simetri. llryi::
Fada r& {
Mw M,,,
-' <! 5.55
0o M*
-'
Qo'Mn,
[r=]xFn{i
dengan: Mu adalah momen terfaktor
Mn adalah tahanan lentur nominal
0b = 0'90

r coNToH 5-12
Rencanakanlah struktur gording pada suatu rangka atap dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
Jarak antar gording = 1,25 m
Jarak antar kuda-kuda =4m AEd btur
Sudut kemiringan atap = 25" q = lll,Ol
Penutup atap genteng, beral = 50 kg/m2 g-ff
qr =
Tekanan tiup angin = 4O kglm2 gr=g'il
Penyelesaian: .r" = *fft
cobalah menggunakan profil light lip channel 150.65.20.3,2, dengan data-data:
,, = *frt
BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 103

utN Ix = 332.104 mma


'*
I [[-X,,
Iv
Zx
Z
)
=
=
= 54'104 mma
44,331.103 mm3
12,268.103 mm3

,,1...*ll__.,

liu
Beban mati:
Berat gording = 7,51 kglm
Berat atap= 1,25(50) = 62,5 kglm
q - 70,01 kg/m
Beban hidup:
Di tengah-tengah gording P = 100 kg
Beban angin:
Tekanan angin = 40 kg/mz
Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,4
= 0,02(25) - 0,4 = 0,1
Koefisien angin isap = -0,4
@t"ku, =0,1(40)(1,25) =5kg/m
yang @i,up = -0'4(40X1,25) = -20 kglm
Eraan
Etri. Mencari momen-momen pada gording:
Pada arah sumbu lemah dipasang trekstang pada tengah bentang sehingga

Lr= jarak kuda-kuda = 2 m.


i,x

Akibat beban mati:


q = l0,Ol kglm
e,- q'cos 25 = 7o,01(cos 25) - 63,45 kglm
e, = e' sin 25 = 70,01(sin 25) = 29,59 yt1^

M, = f,62,+s11+y, = 126,9 kg.m

M, = Lr{ze,ss){z), = 14,795 kg.m


104 PEBENCANAAN STRUKTUR BAJA

IM B
lGl
16''H-l
/c-'rL[
t";l]-,
Dengan krtt
Akibat beban hidup:
Unmt f,-t
P=l00ks Unnrt&
Unu* Dl
*.= i(P:cos
a).L,= ] ttoo)t"os 25)(a) = 90,631 kg.m Unurt dJ
l1
M, =
i (P'sin a)'L, = f, (100)(sin 25)(2) = 2l,l3l kg'm
I CONTOH"T
Akibat angin: Periksalat E
Karena beban angin bekerja tegak lurus sumbu -r sehingga hanya ada M* Ma' = 2 hr,
ML, = 2"8 Elt
angin tekan: U = fiS1+;2 = 10 kg.m kesabilm d
angin hisap: u,= kg.m
f{-zo)(4)2 = -40 Penyelerfu
Kombinasi Beban:
Hitung lrmt
Mo = lff
Kombinasi Beban Arah x (kg'm) Arah y (kg'm) Mry = rt
l.U=1,4D r77,66 20,713
2.U=1,2D+0,5L, t97,5955 28,3195 Periksa L"l-f
3.U=1,2D+l,6Lo 297,2896 51,5636 br= n
U=1,2D+l,6Lo+0,8IV 305,2896 51,5636
4.U=1,2D+1,3W+0,5L- 2t0,5955 28,3r95
Ur 2x}i
5. U = O,9D x. l.3W t27,21 13,3155
74,21 13,3155 h 2Sg
t
Iadi Mw = 305,2896 kg.m = 305,2896.104 N.mm
Muy = 51,5636 kg.m = 51,5636.104 N.mm
Penampang fir

Asumsikan penampang kompak:


Hitung
" t" +
M__ Z-:f.. = 44,337.103(240) = 10.639.440 N.mm
W = XJ\
Mn, = Zr'1, = 12,268'lo3(240) = 2.944.320 N'mm
?=#=
M^ = lf-'.
Untuk mengantisipasi masalah puntiran maka Mn dapat dibagi dua sehingga: M' = M'.'
MM
.b.'M ' Karena Mo =
M ,
MNJ \
'D
a;2 10,+ +
,4 = l,( I

305.2896 x 104 51,5636 x 104


lC*'M:V
'L

0,9 x 10.639.440 = 0,32 + 0,39 = 0,71 < 1,0 G


'

lx 0,9 x 2.944.32O ln;41


Untuk struktur berpenampang I dengan rasio brld < 1,0 dan merupakan bagian /
t-
lOx[il
dari struktur dengan kekangan lateral penuh maka harus dipenuhi persyaratan seperti \ 0,9 x 2L{t
pada SNI 03-1729-2002 Pasal 11.3.1 sebagai berikut: Jadi, profil VtF It
BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 105
-

(#hf .(#h)'=,, 5.54

w*r.w#)1 =1,0 5.55

Dengan ketentuan:
Untukbrld<0,5: (=1.0
Untuk 0",5
= brld <
; t = 1,6
1,0
Untukb,ld<0,3: 4=1.0
Untuk 0",3 < bfld < 1,0 : T =0,4 + brld > l,O

r coNToH 5-13
Periksalah kekuatan profll WF 250.250.9.14 untuk memikul momen akibat
beban mati
= Mry = 0,6 ton.m serta momen akibat beban hidtp Mu 6 ton.m dan
Y-^ ] fon'm. =
Y, j.?,8 ton'm. Asumsikan terdapat penyokong lateral yang cukup-"untuk menjaga
kestabilan struktur. Gunakan material BJ 371

Penyelesaian:
Hitung momen terfaktor dalam arah x dan y:
M^ = 1,2(2) + 1,6(6) = 12 ton.m
Mu, = I,2(0,6) + 1,6(2,8) = 5,2 ron.m

Periksa kelangsingan penampang:


h.

i= #;= 8.e3 .
t= ro,ezr
ff
n
t-9_250-2(t4+16) = 21,7 . (= 108,44)

Penampang d;Vatakan kompak !


ff
Hitung rasio
f:
bt 25o
periksa dengan Persamaan 5.52 dan 5.53
A=25o=r-,
M* = Mor= Z*f, = 936,89.103(240) = 22,48536 ton.m
Mrr=Mor=Znf, = 442'103(240) = 10,608 ton.m

Karena Mr* = Mr*,Mn, = Mo, serta dengan mengambil nilai C* = C*u = 1'0 dan
+ persamaan
10.+
7) = 1.4, maka 5.53 lebih menentukan!
U..|.+
OK
IC*_.
\ffi) .\tM;) <,,0
ICnu.M,,\t.+

| x 12 \r.4 / 1.0 x 5.2 \r.4


Bran
perti \o'sx
1,0
2L48s36l .lorI66c/ = o,eoso. l.o OK
Jadi, profll WF 250.250.9.14 cukup kuat untuk memikul beban momen
lentur tersebut.
106 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

SOAL-SOAL LATIHAN
S'5.1 Suatu komponen struktur. lentur terbuat dari dua buah pelat sayap ukuran 12 mm x 190 mm dan
pelat badan ukuran 9 mmx 425 mm. Material yang digunakan adalah BJ 41.
a) Hitunglah modulus plastis penampang (Z) dan momen plastis (Mr) dalam arah sumbu kuat
b) Hitunglah besarnya modulus penampang elastis (,9) dan momen leieh (Mr) dalam arah sumbu t>
kuat I
I

S.5.2 Suatu komponen struktur lentur terbuat dari dua buah pelat sayap yang berbeda, yaitu 12 mm F-{ r

x 300 mm (sayap atas) dan 12 mm x 175 mm (sayap bawah) serta pelat badan ukuran 9 mm
x 400 mm. Hitunglah besarnya modulus plastis penampang dalam arah sumbu kuat dan hitung GarSr Si.f
pula besamya momen plastis yang bersangkutan. Gunakan material BJ 37!
8E.7 Hitnngtah bcrl
S.5.3 Suatu balok baja seperti pada gambar terbuat dari profi1 WF 500.200.10.16 (dari baja BJ 37), a) c/F mI
dengan kekangan lateral menerus pada sisi flens tekan. Periksalah apakah profil tersebut mencukupi
untuk memikul beban seperti pada gambar!
b) wF,ilItI
c) wF 2fi.jll
fEt Desainlah rh
4a = 20 kN/m 5m.2CX)_tO.t6tf
beban mri rfr
bertulaog
-r?
fc.t Prcfl Tf .0nil
Hitraghhsql
4.5 m 4,5 -
------*l t51O
Gambar S.5.3
pd t
Desaintah
tr*.l
Mor = &)
Mo'= slEr
s.5.4 Sebuah balok dengan panjang 7,5 m tertumpu dengan sendi pada ujung kanan, dan tertumpu
-f-vnq.ll
dengan rol pada jarak 1,5 m dari ujung kiri seperti pada Gambar S.5.4 di halaman 106. Flens ={
tekan balok terkekang lateral secara menerus. Periksalah apakah profil WF 250.125.6.9 dari baja
BJ 41 mencukupi untuk memikul beban-beban tersebut! (beban sudah termasuk berat sendiri
nilt nercan*r *
profll)
Jarat amgo*
Jarat aw Hil
Sudtt tql
eo = 50 kN/m; 4, = 20 kN/m Berar peuq {
Tekanan dqp {i
Guatam n*fl

Gambar S.5.4

s.5.5 Profil wF 400.200.8.13 sepanjang 10 m ditumpu sederhana pada kedua ujungnya, dan digunakan
sebagai suatu komponen struktur lentur. Bagian sayap tekan terkekang lateral secara menerus
dan material yang digunakan adalah BJ 37. Jika raslo LID = 3, hitunglah beban kerja total yang
diperbolehkan bekerja (dalam kN/m) pada balok tersebut!

s.5.6 Rencanakanlah balok baja dengan prof,l WF pada struktur berikut dengan seekonomis mungkin.
Dipersyaratkan pula batas lendutan tidak boleh melebihi t/300 (material yang digunakan adalah
BJ 37). Perhitungkan pula berat sendiri profil!
BAB 5T KOMPONEN STRUKTUR LENTUR 107

Po=40kN;Pr=50kN
m

Bt
bu

[m
l*__. . 4m

!m
Gambar 5.5.6
ng

s'5.7 Hitunglah besarnya tahanan geser rencana dari profil-profil berikut:


t7), a) WF 700.300.13.24, fy = 250 Mpa
pi b) wF 400.400.13.21, fy = 290 MPa
c) WF 250.250.9.14, fy = 410 Mpa
S'5'8 Desainlah ukuran bearing plate yang diperlukan untuk mendistribusikan reaksi
dari balok WF
500.200.10.16 yang memiliki panjang bentang 4,8 m diukur dari as ke as tumpuan.
Balok memikul
beban mati sebesar 50 kN/m dan beban hidup 50 kN/m. Balok menumpu pada
dinding beton
bertulang dengan fi = 25 Mpa. Material balok dan bearing plate adalah BJ 37.

S'5'9 Profil WF 400'200.8.13 memikul beban yang membentuk sudut l0o terhadap sumbu
vertikal.
Hitunglah sudut kemiringan sumbu netral profll tersebut, diukur dari sumbu vertikal
penampang.

5'5'10 Desainlah prof,l WF yang dapat memikul momen lentur dua arah sebagai
berikut:
Ma, = 80 N.mm Mr, = 175 N.mm
Mo, = 5 N'mm Mr, = 15 N'mm
nPu Asumsikan terdapat pengekang lateral menerus pada balok tersebut, gunakan
material BJ 371
lens
baja s'5.11 Rencanakan struktur gording dari suatu rangka atap dengan data berikut:
diri Jarak antar gording = 1.5 m
Jarak antar kuda-kuda = 3,75 m
Sudut kemirin1an atap =20
Berat penutup atap = 25 kgm2
Tekanan tiup angin = 20 kglm2
Gunakan material BJ 37!

akan
rcrus
yang

gkin.
dalah

Anda mungkin juga menyukai