12
Komponen Struktur Komposit
GAMBAR 12.I r f,T
yang DiselubunE la
Pada awal d
komposit unot h
oleh AISC (ArGi
struktur kompori
beton (Gamba t.?.
Perilaku toq
material ini dTr,
jika gaya geser h
menggunakanf-l
berupa stud. bsFr
ini selanjutnya ft
memberikaa sarr-
yang telah rnengEa
dari satu buah d
Di samping iu, F
12.1 STRUKTUR KOMPOSIT tenaga kerja.tzl-
Sejumlah ncl
Penggunaan balok baja untuk menopang suatu pelat beton telah ditemukan sejak lama. berfungsi koryrrl
Namun pada saat itu pelat beton dan balok baja tidak dihubungkan dengan suatu peng- dipasang lebih sofl
hubung geser sehingga yang dihasilkan adalah suatu penampang non komposit. Pada penuh, hal ini fu
penampang non komposit, pelat beton akan mengalami lendutan yang cukup besar ini dikatakan mrrg
yang disebabkan oleh besarnya beban yang harus dipikul oleh pelat beton tersebut. Seiring@r
Seiring berkembangnya metode pengelasan yang baik serta ditemukannya alat-alat yang digunakan d{
penghubung geser yang menahan gaya geser horizontal, maka lekatan antara pelat mempunyai tegillr
beton dan balok baja dapat ditingkatkan. Pada akhirnya kedua material ini (baja dan ini mempunyai h
beton) akan menjadi satu kesatuan komponen struktur yang disebut dengan komponen positif satu arah F
struktur komposit. Komponen struktur komposit ini dapat menahan beban sekitar 33
hingga 5OVo leb1h besar daripada beban yang dapat dipikul oleh balok baja saja tanpa
adanya perilaku komposit.
Pada awal tahun 1930 konstruksi jembatan juga sudah mulai menggunakan
penampang komposit, namun baru pada tahun 1944 dikeluarkan peraturan oleh AASHTO
(American Association of State Highway and Transportation Officials) tentang spesifikasi
jembatan jalan raya dengan struktur komposit. Pada sekitar tahun 1950 penggunaan !-
I
t-l-+\JJ_(_\:
lantai jembatan komposit mulai berkembang dengan pesat (terutama di Amerika). pada I
I
-- --
jembatan ini gaya geser longitudinal ditransfer dari balok baja kepada pelat beton i
I
bertulang dengan menggunakan penghubung geser. Hal ini mengakibatkan pelat beton l
I
tersebut akan turut serta membantu memikul momen lentur yang timbul. Penampang
komposit ini dapat dilihat dalam Gambar l2.l.a. GAMBAR 122 r FEfll
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 279
(a) (b)
GAMBAR 12.1 a (al Lantai Jembatan Komposit dengan Penghubung Geser, (b) Balok Baja
yang Diselubungi Beton
Pada awal tahun 1960 mulai dikembangkan pula penggunaan komponen struktur
komposit untuk bangunan gedung yang menganut pada spesifikasi yang dikeluarkan I
I
oleh AISC (American Institute of Steel Construction) pada tahun 1952. Komponen
struktur komposit yang digunakan dapat berupa balok baja yang diselubungi dengan il
dari pelat baja ini dapat diletakkan dalam arah tegak lurus atau sejajar terhadap balok.
Namun pada sistem pelat lantai komposit, umumnya arah rib diletakkan tegak lurus
terhadap balok lantai dan sejajar dengan arah balok induk. Gambar 12.2 memperlihatkari
sistem pelat lantai yang menggunakan pelat baja gelombang dengan arah rib tegak lurus
terhadap sumbu balok.
Pembahasan awal dalam bab ini akan difokuskan pada komponen struktur komposit
biasa dengan penghubung geser dan akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai
pelat lantai komposit dengan menggunakan pelat baja gelombang.
Dengan menggunakan kontruksi komposit dalam desain suatu komponen struktur
ternyata dapat diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut:
a. dapat mereduksi berat profil baja yang dipakai
GAMBAR I?3f,,1
b. tinggi profil baja yang dipakai dapat dikurangi Komposit Oergr f
c. meningkatkan kekakuan lantai
d. dapat menambah panjang bentang layan
ditransformasfu
Reduksi berat sekitar 2O-307o dapat diperoleh dengan memanfaatkan perilaku Gambar l)-J,rr
sistem komposit penuh. Dengan adanya reduksi ber4t ini maka secara langsung juga dan regangamp
dapat mengurangi tinggi profil baja yang dipakai. Berkurangnya tinggi profil baja diagram q!q;:
yang dipakai akan mengakibatkan berkurangnya tinggi bangunan secara keseluruhan, dengan teori H
dan membawa dampak pula berupa penghematan material bangunan, terutama untuk datar sebelum t
' dinding luar dan tangga. dalam gambal
Kekakuan dari pelat lantai komposit pada dasarnya lebih besar daripada kekakuan regangan bats t
pelat beton dan balok baja yang beraksi non komposit. Secara normal pelat beton
berperilaku sebagai pelat satu arah yang membentang di antara balok-balok penopang. 8.=&r
Dalam desain komposit, momen inersia balok akan bertambah sehingga kekakuan
E
pelat lantai akan meningkat. Meningkatnya kekakuan ini akan memberikan beberapa atau t, =
keuntungan dalam pelaksanaan konstruksi, antara lain bahwa lendutan akibat beban i,
hidup akan berkurang, dan penggunaan perancah selama proses konstruksi struktur dengan:
d =[
komposit akan mampu mengurangi lendutan akibat beban mati. Di samping itu dengan
menggunakan asumsi desain komposit, maka kapasitas penampang dalam menahan , =E
T
beban akan jauh lebih besar daripada kapasitas pelat beton atau profil baja yang bekerja
sendiri-sendiri. Namun dalam claerah momen negatif, kekakuan dari sistem komposit
Modulus cB
harus dihitung kembali karena dalam daerah ini beton (yang mengalami tarik) harus E" = Qlt
diabaikan. Dalam daerah momen negatif biasanya harus disediakan tulangan tekan pada
pelat beton.
dengan w fl
fr' "fi
Berat jenis b€ln;
12.2 TEGANGAN ELASTIS DALAM BALOK KOMPOSIT perhatiken
perhitungan
l[
Kuat rencana dari balok komposit biasanya didasarkan pada kondisi saat terjadi lehr r
keruntuhan, namun perilaku balok komposit pada saat beban layan merupakan salah satu transformasi lue L
hal penting yang harus dipahami. Lendutan harus selalu dikontrol pada saat beban layan, n, sedangkan tetdl
dan dalam beberapa kasus kuat rencana bisa ditentukan oleh syarat kemampulayanan. dalam Gambar l?t
Tegangan lentur dan geser dalam balok homogen dapat dihitung berdasarkan formula: letak garis netrdt
dapat dihitung bm
.fu=T danl=fi 12.1 menggunakan peut
(a) (b)
GAMBAR t2.3 s (a) Diagram Regangan Balok Komposit, (b) Diagram Tegangan pada Balok
Komposit dengan Penampang Tertransformasi
ditransformasikan menjadi baja, namun mempunyai efek yang sama dengan beton.
Gambar 12.3 menunjukkan sebuah segmen dari balok komposit dengan diagram tegangan
dan regangannya. Jika pelat beton dihubungkan secara kaku terhadap profil baja, maka
diagram regangan akan mempunyai bentuk seperti pada gambar tersebut. Hal ini sesuai
dengan teori lendutan kecil, yang menyatakan bahwa penampang melintang akan tetap
datar sebelum atau sesudah terjadi lentur. Namun, distribusi tegangan linear seperti
dalam gambar hanya tepat untuk balok yang homogen. Hubungan antara tegangan dan
regangan baja dan beton dapd dinyatakan sebagai:
8r=8, atau
ti=+ 12.2
E
atau f, = 7i f, = n1, 12.3
Perhatikan penampang komposit yang ditunjukkan dalam Gambar 12.3 (tata cara
perhitungan lebar efektif balok komposit akan dijelaskan kemudian). untuk men-
transformasi luas beton, Ar, maka lebar efektif pelat beton dapat dibagi dengan dengan
n, sedangkan tebal beton tidak perlu diubah. Hasil proses transformasi ini ditunjukkan
dalam Gambar L2.3.b. Untuk menghitung tegangan, maka harus dihitung terlebih dahulu
letak garis netral dan momen inersia dari penampang tersebut. Sehingga selanjutnya
dapat dihitung besarnya tegangan lentur pada bagian atas dan bawah profil baja, a"rgu,
menggunakan persamaan:
M'v
rst I 12.5
TT
t
M'tt.
rl)
Jsb - t 12.6
I
tr
282 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
Tegangan yang terjadi pada serat atas beton dihitung berdasarkan persamaan
t_ M.n
J, - n.+
12.7
Prosedur ini hanya tepat untuk momen lentur positif, dengan serat atas penampang
komposit berada dalam tekan, sedangkan untuk momen lentur negatif akan mengakibatkan
beton berada dalam kondisi tarik, padahal tegangan tarik beton sangat kecil sehingga Penydeseh
tidak dapat menahan tegangan tarik yang terjadi. Lebar efehiif ;
bE = *=!
12.3 LEBAR EFEKTIF BALOK KOMPOSIT be= bs',
Konsep lebar efektif sangat berguna dalam proses desain suatu komponen struktur Menentuka fl
(komposit), terutama ketika proses desain harus dilakukan terhadap suatu elemen yang F
"b€im
mengalami distribusi tegangan yang tidak seragam. Besarnya lebar efektif dari suatu
E*O= {
, =jh-rr
komponen struktur komposit dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Untuk balok-balok interior:
b^-L-
L4 t2.t Pelat betoo ft
bE=
2.
bo
*
b, =
*bo + (arak pusat balok ke tepi pelat) 12.11
Pelat Ben
Profil WF
balok interior
balok eksterior
L_l_,. f ___J
r
--I--
GAMBAR 12.4 Lebar Efektif Balok Komposit 12J-
-T_
r coNToH 12-1 30
I
Hitunglah momen inersia (I) dan modulus tampang (^9) untuk penampang komposit
berikut ini, jika diketahui mutu beton untuk pelat adalah f', = 25 MPa. I
*
BAB 12 r KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 243
,i
wF 300.300.10.15
bo--3m
Penyelesaian:
Lebar efektif pelat beton diambil nilai terkecil dari:
b^=L-690-l5ocm)
L 4 4 | br=l50cm
br= bo = 300 cm )
Menentukan nilu n:
Eo",on = 47OO.,ff, = 47OOJB = 23.500 MPa
Eou,u= 200.000 MPa
F
' =#=ffi=8'51 =8
Pelat beton ditransformasi ke penampang baja, sehingga:
u+
= += 18,75 cm
344,8 4584,6
18,75
r? -T-
T
13,2964
+
IT30
I
28,7036
t- 2LA'v 4584.6
'
t = 344,8 -
tt2964cm
284 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
Momen inersia penampang dihitung dengan menggunakan teorema sumbu sejajar: pelat beton dir
LW 7=-5-=
s,a = sru.lu o^**= = 2005,8636 cm3 Menentukarfl*
r coNToH 12-2
Pelat Beton
Hitunglah tegangan-tegangan dari balok komposit dalam gambar berikut, jika diketahui Profil WF
mutu beton f ,' = 20 MPa dan Eouiu = 200.000 MPa dan momen lentur yang bekerja
',=Il-r
Ie
WF 150.6,5.9
3OC
9m Momen im
sejajar:
Pelat Betoo
I oo= z.sn, I ao = z.s nl on= z.s m I Profil r*rF
rffi
t 25cm r
T !o=l-t=8,1525-lO
l0l = - 1,8475 cm
a \), =t+d-i
= 10 + 30 - 8,1525
= 31,8475 cm
:
t
I
t
be 225 il
n= - o -.< ^*
=z)cID
Menentukan- lokasi sumbu netral:
296,78 2419,5
,,, = I Z A =419
A') 5
8,1525 cm (diukur dari bagian atas pelat)
2g6,i =
Momen inersia penampang selanjutnya dihitung dengan menggunakan teori sumbu
sejajar:
J= 25.055,818
(bagian atas baja terletak di bawah sumbu netral, sehinggafroadalah tegangan tarik)
Tegangan pada serat bawah baja:
t-
P7 x lb 150 x 106 x 318,475
MPa (tarik)
r sb 1,, 25.055,g l g x I04
= 190,66
,- _M x, l50x106xgl,525
lc
.l = nxtt _
=
9x25.055,g1gx
1tekan)
- lOa
-=5,'l2MPa
286 PERENCANMN STRUKTUB BAJA
Jika beton diasumsikan tidak memikul tegangan tarik, beton di bawah sumbu netral
harus diabaikan. Perhitungan sumbu netral diulangi lagi sebagai berikut:
Sistm p
(shored) d
berat dari qil
ro
,-l.--""---l'
". f-[-----l-r Beton 25.v ft2
A.y
L2,s.f2
digunakam5nl
profil baja ad
beban-beba I
tJt
_Z A'y _ tz,st? + 1169,5
I
yang
CONTOH.
Diketahui
sebesar 5fr)
e
digrdtt
tl
., sistem pelatrr
'- >A 25t+46J8 perancah (dll
f (25'y + 46,78) = 12,5-fz + 1169,5
25f2 + 46,78t - I2,5.fz + 1169,5 tuutril
:-E
12,5.f2 + 46,78y - 1169,5 = 0 #
f = 7,98 cm '.;
Momen inersia penampang:
1,, =; 1
I CONTOH 12-3
Diketahui suatu penampang komposit dengan jarak antar balok 2,5 m. Mutu beton
yang digunakan adalahf ,' = 20 MPa dan mutu baja BJ 41. Beban hidup yang bekerja
sebesar 500 kg/m2. Hitunglah tegangan-tegangan yang terjadi pada penampang untuk
sistem pelaksanaan tanpa perancah (unshored) dan untuk sistem pelaksanaan dengan
perancah (shored)l
12 cm
___t
-l
wF 450.200.9.14
l*z,s *-ti
Penyelesaian:
Menentukan lebar efektif, b, diambil nilai terkecil dari:
Menentukan nllai n:
Eo",o, = 47OO\ft = 47OOt/20 = 21.000 Mpa
E ,,u = 200.000 MPa
"- --Eour-2oo.ooo-o
Eo.,.n - 21 .OOO - '
rt -T-
f*
t
t
I
I
15,29
T J
fn {
f
I tr
45
41,71
t= ryl
1,,
Lt
("c -
= 88.871,524
zge,so -'"
-=4::!,-4!
= 33.500 + 96,76(34,5
88'871'524
cma
= t5,ze cm
- 15,2912
-L
b.
I
PGEEry
*
T
t - s- =
rsa
M!*, x ld
4,1445
r4go x lo3
= 27.gr5 Mpa #- [ITrrIIl
l184tL
f,t = .f,,1 zl,sls tvlPa
Tahap II: Beton sudah mengeras, beban hidup 500 kg/m2 dipikul oleh penampang
komposit.
Beban hidup yang harus dipikul = 500(2,5) = 1250 kglm
-27,815 MPa
/_-2,08 MPa
-29,895 MPa
M^uk"- = f.o.L2 =
{ tezf X:)2 = 1036,125 kg.m - 1,036125 x 107 N.mm
, l'036125 x 107=
Pada fuf .f,o=' -,rsb - 6,95 Mpa
1490 x 103
M = fi.a1'z
290 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
R = 3453,75 kg
q = 1250 kglm 12.5 KUAT LEIITI
Kuat lenf I
menunrt SIt[l
,3t8 L
l*---rl
,
a- Ifli
W
BMDakibatR, 4,
Pl-
3885,47 s180,625
kg.m kg'm *.',
q=r25okstm b. un
WBMDakibat
342'7,23 5625
ffr
kg.m kg.m
rf '''l
Tahap II: Pelat beton sudah mengeras penunjang di tengah dilepaskan {r,
Di tengah bentang timbul momen lentur akibat RB dan beban hidup, yang besarnya: ,i!}r,
,M Ul32"ld
Jsb - c
x =+34.32Mpa
osb 2130,7 lO'
Tegangan total:
GAMBAR I25[ I
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 291
Ob = o'90
Kuat lentur nominal yang dihitung berdasarkan distribusi tegangan plastis, dapat
dikategorikan menjadi dua kasus sebagai berikut:
1. Sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton
Dengan mengacu pada Gambar 12.5, maka besar gaya tekan C adalah:
T = Ar.fy 12.13
Dari keseimbangan gaya C = T, maka diperoleh:
A,f
s Jv
12.t4
o,85 f,'bE
Kuat lentur nominal dapat dihitung dari Gambar 12.5.b:
M' = C'd' 12.15
,,
*l r-
0.8s./.'
-'lIt^ r-
0,85./.',
a-=+--T H<z---------
T---]
F* ,, +
lF=td,:
l l
H *>- II r-------1 r i
IlHr :--l*l
I
-d';
=l I +
==
tt
tt
[J ltr
k-J-J
Jy ft 'fj
GAMBAR '12.5 x Kuat Lentur Nominal Berdasarkan Distribusi regangan plastis
I
292 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
Jika dari hasil perhitungan Persamaan 12.14 ternyata a ) tr, maka asumsi
Penyeler*
harus diubah. Hasil ini menyatakan bahwa pelat beton tidak cukup kuat untuk
Tentukangql
mengimbangi gaya tarik yang timbul pada profil baja.
dan baja)- &
2. Sumbu netral plastis jatuh pada profil baja C diambil fi
Apabila ke dalam blok tegangan beton, c, ternyata melebihi tebal pelat beton, A;fr= a
maka distribusi tegangan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 12.5.c. Gaya
tekan, C", yang bekerja pada beton adalah sebesar: 0,85f,.C
C, = 0,85'fr''bs't, 12.17 sehingga ;i
T, =A;lr_C, t2.19
Gaya tekant
Dengan menyamakan Persamaan 12.18 dan,-12.19 diperoleh: Tterleak p{
sebesar:
L, =
A,'fy - c" ., _d
,2
12.20
-z-
Atau dengan mensubstitusikan Persamaan L2.L7, diperoleh bentuk:
Kuat len0rn
A,.1, - M' = C':
0,85 l,'.bE t,
C=
J 12.2t
Kuat lentlr E
Kuat lentur nominal diperoleh dengan memperhatikan Gambar 12.5.c: 0;M. 'E
Hitunglah kuat lentur rencana dari komponen struktur balok komposit pada contoh Hitunglah h:
12.2. Asumsikan terdapat cukup penghubung geser sehingga balok dapat berperilaku
sebagai komponen struktur komposit penuh.
l._i;:
Penyele*f-,,,
Asumsikan qi
I
A=
o,'
= l?fi,qrt
Y
Penyelesaian:
Tentukan gaya tekan C dalam beton (gaya geser horizontal pada pertemuan antara beton
dan baja). Karena balok diasumsikan berperilaku sebagai komposit penuh, maka nilai
C diambil dari nilai terkecil antara A,.frdan0,85.fi.A,:
A;fr= 4678(240) = 1.122.720 N
o c
= 0.85.f,'.b ]'lryl2o===- -=29.3521
=of5x20x2250 La'r' mm
Gaya tekan resultan C terletak pada jarak al2 dari serat atas beton. Gaya tarik resultan
7 terletak pada titik berat profil WF, lengan momen dari momen kopel C dan 7 adalah
sebesar:
y -4,*,-t=(Y)+ 100 - (4€4)=235,323e5 mm
Kuat lentur nominal dari komponen struktur komposit tersebut:
Mn = C'y = T'y = 1.122.120 (235,32'395) = 264.202.905,1 N'mm
Penyelesaian:
Asumsikan sumbu netral plastis jatuh di pelat beton, sehingga:
A,'f, _ 13.440 x 240
0,85.f,' .bE 0,85x20x1500
Karena tebal pelat beton hanya lz cm,maka pelat beton tidak dapat mengimbangi
cu{u ,*{.1"'f, v2ns timbul pada baja, sehingga lokasi sumbu netral plastis utan iatu-t
pada profil baja (kasus 2).
Lokasi titik berat dari bagian tarik profil baja diukur dari serat bawah profil adalah tii'
Gaya geser yang terjadi antara pelat beton dan profil baja harus Persary
dipikul oleh sejumlah
penghubung geser, sehingga tidak terjadi slip puda ,uut--ara
layan.
nol dan trr
Besarnya gaya geser horizontal yang harus dipikur oreh penghubung
geser diatur
diperlukan p{
dalam SM o3-1729-2o02Pasal12.6.2. Pasal ini menyatakan bahwiuntuk yang sema
aksi komposit
di mana beton mengalami gaya tekan akibat lentur, gaya geser horizontar total yang Persyd
bekerja pada daerah yang dibatasi oleh titik-titik 2002 Pasrl IEr
-o*"n poritif maksimum dan momen
nol yang berdekatan, harus diambil sebagai nilai terkeci:l dari: A,{,
0,g5.f",.A,atau 1. scE
IQ,. Selanjutnya kita notasikan guyu g"r", horizontal ini aengari ?ft. 2. dn
..J.rku 9":Tya
V, ditentukan oleh A,.fratauO,gs.f",.A", ,,uf.u yii"g terjadi adalah 3' F*
perilaku aksi komposit penuh, dan jumiali penghubung g"r", y*j
diperrukan antara 4' id
titik momen nol dan momen maksimum adalah: 5. ir*
6. jihl{
N, =Z t2.23 dipl
Dengan Qnadalah kuat geser nominal satu buah penghubung geser.
Jenis penghubung
Jika jufl
geser yang dipersyaratkan dalam sM 03-1729-2002 pasal
lzs: ua*un slip antara odr
i"*"pa i""il aksi koryct 1
BAB 12 I KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 295
Kuatnominalpenghubunggeserjeniskanalyangditanamdalampelatbetonmasif'
diatur sesuai Pasal 12.6.4, Yaitu:
sebagai komposit parsial, maka momen inersia efektif I"u balok komposit harus dihitung
sebagai berikut:
Gunakan *
bentang- Jilll
1*"*f = I, + (Io - ,, -_ry
dengan: q
f+
adalah gaya tekan pada pelat beton untuk kondisi komposit penuh, N
12.26
"-B
F
I" adalah momen inersia penampang baja, mma Gunakan 5l[
It adalah molnen inersia penampang balok komposit penuh yang belum
retak, mm4
ZQ,
#- -/
aaahhjumlah kekuatan penghubung geser di sepanjang daerah yang __H
dibatasi oleh momen positif dan momen nol, N
nurio ?cf minimal adalah 0,25 agartidak terjadi slip berlebihan pada balok.
LJ
l++L----j.
I.
I CONTOH 12-6
Hitunglah jumlah penghubung geser yang diperlukan pada komponen struktur komposit r coNTott
dalam Contoh 12.41 Desainlah *
selema kr{l
Penyelesaian: Mh(r!
= 20
Data yang ada: WF 300.150.6,5.9 BJ37
f'' = 20 :MPa
tebal pelat beton, / = 10 cm
panjangbentang, L=9m
Gaya geser horizontal Voakibat aksi komposit penuh adalah:
Vn=C=t.122.72ON
Gunakan stud connector 1lz" x 5 cm. Diameter maksimum stud yang diizinkan:
2,5.tr= 2,5{9) = 22,5 mm > 1/2" (= lZ,7 mm)
Luas penampang melintang satu buah stud connector:
. 'ffx 12-72
rr
A,, = = 126,73 mm2
Gunakan minimum 28 stud untuk 1/z bentang balok, atau 56 buah untuk keseluruhan
bentang. Jika satu buah stud dipasang tiap penampang melintang, jarak antar stud adalah:
2x(Llz"x5cmstud)
r coNToH 12-7
Desainlah sebuah balok komposit interior pada denah lantai berikut. Asumsikan bahwa
selama konstruksi tidak digunakan perancah (unshored). Gunakan material BJ 37, f' ,
= 20 MPa (n = 9) dan tebal pelat lantai adalah 10 cm.
e.oo m (4@2,25
l-
1-
I
,5m
t_ HH
Penyelesaian:
a. Perhitungan beban
beban mati: pelat beton = 0,1 x24W =Z4}kg,:r?
bekisting = t5 kglfl?
mekanikal = 20 kgtr,2
plafon = 28 kglmz
partisi = 95 kglrrf
*
Qo = 398 kglmz
beban hidup et = M kglrr?
beban konstruksi: D = 255 kg/m2 (beton + bekisting)
L = 100 kg/m2
298 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
b. Desain terhadap beban konstruksi (aksi komposit belum bekerja, karena beton Q;1
belum mengeras)
qu= 2,25(1,2(255) + 1,6(100)) = 1048,5 kg/m (M. dirrif
u,= f'l,'I? = ftro+a,s)t8,5)2 = 9469,26 kg'm = 9,4693 ton'm d. uqhnq a
Yr
=.$
zp",tu= = 438,3e cm3
#-r*=e#?#{ GunaLrrf
Kontrol terhadap lendutan selama konstruksi:
di *rrr ,
!Elr
A- 2,270998 x IOB
46873 w* (untuk WF 300)
0,85x240x(150+87,5) =
ns perlu -
#
E
2,270998 x 108
424O,89 m# (untuk WF 350)
A, p".1, = 0,85 x 24Ox(175 + 87,5) =
2,270998 x lO8
ll q
A_
- = 3872,11 mrr? (untuk WF 400)
l*J.-----------*
s mrtu
nerru 9,35 x240 x (200 + 87,5)
2cm
Dicoba WF 350.175 (1, = 11.100 cm4, Z,= 689,12 cm3, A = 52,68 cmz)
= 5268 x24ox[4
- \'2 * too - is\
,)
Tidak digunakfll
41, f ,' = 2O lill
= 323.033.760 N'mm
BAB 12 ! KOMPONEN STRUKTUR KOMPOS|T 299
d;Mn = 0,85(323.033.160)
= 274.579.696 N.mm > M,(2,3247 x 108 N.mm) eK
(Mu dhevisi setelah ditambahkan berat sendiri balok)
Ambll Q, = 41.599 N
Jumlah stud yang dibutuhkan: il,
r
I
N=
Z= ffi= 30,39 = 32 btah (untuk r/z bentang)
untuk keseluruhan bentang dipasang 64 buah stud, jika pada tiap penampang
melintang dipasang dua buah stud, maka jarak antar stud adalah:
2 stud j" -5 cm
{l
i
:i
i
36 @ 23,5 cm iil
r coNToH 12-8
Desainlah sebuah balok komposit interior dengan bentang
9 m dan jarak antar balok
2,4 m. Gunakan jumlah minimum sttd3r+" 7,5 cm. Tebal perat
- betln adarah 12 cm.
Tidak digunakan perancah selama konstruksi, dan material yang
digunakan adalah BJ
41,.f = 20 MPa, n = 9.
"'
300 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
12 cm
___t 4r*
-l
L=9m
"+
A,j
4r*
:
[*- z,o .
-l 4*
Penyelesaian: Cobe pr{
a. Perhitungan beban Menc&
beban mati : pelat beton = O,l2(24A0) = 288 kglm2 li
Mu
As peflu
rr,,(r.,_;)
Untuk / = 120 mm dan a = 25 mm -r, - $,= t2o -T = fi7,5 mm
A- 28.703,16 x 104
J pertu
0,85x24Ox(150+107,5) = 4687,3 mm2 (untuk WF 300)
A s peflu
28.703,16 x tA4
0,85x240x(175+107,5) = 4781,37 mmz (untuk WF 350)
bE =tL=lrs=2,25m
bE =bo=2,4m )o*ou bz=2,25m
)
s =8xtp.tut=8x12=96cm
junrlah penghubung goS€r
=f * f =
# * ,= 10,375 = l2buah
Maka dipasangtotal 12 buah penghubung geser, sehingga untuk r/z
bentang terdapat
6 buah penghubung geser.
Kuat geser nominal 6 buah penghubung geser tipe stud adalah:
Le,=6x(0,5XA,.Xff.+l
= 6 x to,s x j x n x 252 x lNVn.5n) = 967.170 N
Z*uk. = A, x.f, = 6314 x 250 1.578.500 N
=
Karena > Q, .
f* maka sumbu netral plastis jatuh pada penampang baja.
Menentukan letak sumbu netral plastis
asumsikan bahwa sumbu netral prastis jatuh pada flens
tekan, sehingga dari
keseimbangan gaya diperoleh hubungan:
2 Q,+ c, = T^*"- c,
967.170 + C, = 1.578.500 - C/
2'C, = 611.330
I = 305'66s N
Letak sumbu netral plastis dari tepi atas flens
=
*,
= #ffi = 6'e86 mm
302 PERENCANMN STRUKTUR BAJA
Tularyryl
padapel* til
Letak garis kerja 7 diukur dari tepi bawah flens baja dihitung sebagai berikut penampangh
Luas, A(cm2) Lengan, y(cm) Axy (cm3) negarif. Nafl
Profll WF 63,14 t7,5 1t04,95
yang sedikir fi
pelatbetmbn
Flens - 12,22 34.65 - 423,423 cukup dalm;
50,92 681,527 dapat diabfu
Jika Etl
pada penamFl
-v jiiriir
68t.527
13,384 cm = 133,84 mm
' = 50,92 = penghubuqg lrr
f. Menghitung kuat lentur nominal 4(rda
untuk menghitung kuat lentur nominal, terlebih dahulu harus dihitung nilai
dengan menyamakan \Qn dengan C, = 0,85'f"''bo'a'
q(uffi
>Q, dengan: A_ d
25.285 mm
Q=
0,85 x 20 x2250 = f,
Ar' {
Tentukan momen internal terhadap titik kerja T I
ZQn,Mn, =LQ,@-t +t,-;) f"-fl
= 967.170 (350 - 133,84 + l2O -af, r coNToH fl
= 312.896.420,5 N'mm Tentukan kgtf
Cr ,Mn,=Cf(d-t-ff1 komposit yaug;
BJ 37 serra dfi
= 175(6,986)(250X350 - 133,84 - 3,493)
;.
64.999.010,2 N'mm Penyelesafu *
=
a. Menerr*i
Mn= M,,* Mnr= 377.895.430,7 N'mm Akibat q
diabaik- t
6;Mn = 0,85'377.895.430,7 nominat {a;
= 321.211.116,1 N.mm = 32,12 ton.m > Mu ( = 29,3056 ton.m) T- t*'',t
M,yarag diperhitungkan adalah Musetelah ditambahkan berat sendiri balok, yaitu
Gaya telil
28.703,16 kg.m + 29.305,8 kg.m
= {tr,zx+e,ox9)2 = = 29,3056 ton.m c*:r'
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 303
mengijinkan penggunaan sistem komposit ini pada daerah momen negatif. Pada Pasal
12.4.2.3 dinyatakan bahwa penampang komposit dapat didesain untuk memikul momen
negatif sejauh hal-hal berikut dipenuhi:
1. balok baja mempunyai penampang kompak yang diberi pengaku memadai
2. pelat beton dan balok baja di daerah momen negatif harus disatukan dengan
penghubung geser
3. tulangan pelat yang sejajar dengan balok baja di sepanjang daerah lebar efektif
pelat beton harus diangker dengan baik
Tirlangan yang diletakkan sejajar dengan sumbu longitudinal balok baja, dan terletak
pada pelat beton yang memiliki lebar efektif b, dapat digunakan sebagai bagian dari
penampang komposit efektif. Hal ini dapat digunakan pada daerah momen positif maupun
negatif. Namun pada daerah momen positif, tulangan hanya memberikan kontribusi
yang sedikit. Hal yang sebaliknya terjadi pada pelat beton, di daerah momen negatif
pelat beton berada dalam keadaan tarik. padahal beton tidak memiliki kemampuan yang
cukup dalam menahan gaya tarik, sehingga pada daerah momen negatif pelat beton
dapat diabaikan.
Jika tulangan yang dipasang pada pelat beton hendak diperhitungkan kontribusinya
pada penampang komposit, maka gaya yalg timbul pada tulangan harus ditransfer oleh
penghubung geser. Kuat nominal yang timbul pada tulangan dapat dihitung sebesar:
dengan: A' adalah luas total tulangan longitudinal pada tumpuan interior yang terletak
di dalam lebar efektif flens b,
Ar' adalah luas total tulangan tekan, pada lokasi momen positif maksimum
dan terletak di dalam lebar efektif b,
f, adalah tegangan leleh minimum dari tulangan longitudinal
r coNToH 12-9
Tentukan letak sumbu netral plastis dan hitung kuat lentur nominal M,dari suatu balok
komposit yang memikul momen negatif. Profil wF 300 x 150 x 6,5 x 9 dengan material
BJ 37 serta tulangan berdiameter 16 mm (/r, = 400 MPa).
Penyelesaian:
a. Menentukan letak sumbu netral plastis
Akibat momen negatif pelat beton berada dalam kondisi tarik, sehingga pelat
diabaikan dalam analisa. Tulangan memberikan kontribusi berupa tahanan tarik
nominal T* yang besamya adalah:
7,, = A,, X fr, = rc1t x rr x 162)(400) = 964.247 *
Gaya tekan nominal maksimum dari profil WF 300 adalah sebesar:
C-,k, = A, X .fy = 4678(240) = 1.122.720 N
304 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
Karena C-uk. ) {., sumbu netral plastis akan jatuh pada profil WF, dan mengecil- Lil
kesetimbangan gaya dapat diekspresikan sebagai berikut: dengan anghLi
Tsrsmtrss
+T =C Padahd
-T inersia yary t:
27, = C-rk. - 7,, = l'122'720 - 804'247 = 318'473 N
l' rrl
T, = 159'236'5 N ]ql{
Jika sumbu netral plastis jatuh di flens, maka jarak sumbu netral plastis dari tepi
2. r_{
atas flens adalah sebesar:
€ftil
bcb
Ts 3' I*l
frx bt = ## = 4'42mm < ,,(= 9 mm) OK
krti
sd
b. Menghitung kuat lentur nominal, M,. Terlebih dahulu tentukan letak garis kerja
r
gaya C, yang diukur dari bagian bawah profil.
coNTolil{i
-4"
Tentukan ld
Luas, A(cm2) Lengan, y(cm) Axy (cm3) komposit rrlr
Profll WF 46,78 15 701,7 Tebal ofl
Flens - 6,63 29,779 - 197,435 bE =Z&fi
40,15 504,265 bo =?''5t
f.'=tfJ,
t9^*.?2t L =(i
t= 4U,I5 = 12,56 cm = 125,6 mm
n =8
Hitung momen terhadap garis kerja C,: Penyelet*;
Tr, ,Mn, =7,,(d-f +/-50) Perhitungan t{
= 804.247 (300 - 125,6 + 100 - 50) Beban mati'
mengecil. Luasan pelat beton biasanya direduksi dengan cara membagi lebar pelat
dengan angka 2n atau 3n, dengan n adalah rasio modulus.
Pada konstruksi tanpa perancah (unshored), diperlukan sebanyak tiga buah momen
inersia yang berbeda untuk menentukan lendutan jangka panjang, yaitu:
1. 1,, momen inersia dari profil baja, yang digunakan untuk menghitung lendutan
yang ditimbulkan oleh beban-beban yang bekerja sebelum beton mengeras
2. momen inersia dari penampang komposit yang dihitung berdasarkan lebar
1r.,
efektif bln, digunakan untuk menghitung lendutan yang ditimbulkan oleh
beban hidup dan beban mati yang bekerja setelah beton mengeras
3. Ir yaflg dihitung berdasarkan lebar efektif bl2n, unttk menentukan besar
lendutan jangka panjang yang disebabkan oleh beban mati yang bekerja
setelah beton mengeras
r coNToH 12-10
Tentukan lendutan pada saat konstruksi serta lendutan jangka panjang dari konstruksi
komposit dengan profil WF 300 x 150 x 6,5 x 9 dan data-data sebagai berikut:
Tebal pelat, t = 12 cm
bE = 225 cm
bo =2'5m
f ,' = 27'5 lN4Pa
L =6m
n =8
Penyelesaian:
Perhitungan beban:
Beban mati:
Pelat beton = 0,12(2400)(2,5) = '720 kg/m
= 7,2 N/mm
Bekisting = 20(2,5) = 50 kg/m = 0,5 N/mm
Mekanikal = 20(2,5) = 50 kg/m = 0,5 N/mm
Plafond = 28(2,5) = 70 kg/m = 0,7 N/mm
Partisi = 100(2,5) = 250 kg/m = 2,5 N/mm
Berat sendiri profil = 36,7 kg/m= 0,367 N/mm
Beban hidup = 400(2,5) = 1000 kg/m = 10 N/mm
I Komptrm
Pelar Bm
T 12 cm \\F -{I}
t
l II
_ 2l?5i
- tlsJ
''
30 cm
Lendutan.langl
I
A_
5.
II
RANGKL}IJN
Komponen A (cm2) y (cm) Axy Io Io + A.&
L. kndurr I
l: +'
Pelat Beton 337,5 6 2025 4050 2,56 6261,84 trnduta.,;
wF 300 46,78 27 1263,06 7210 18,44 23.116,77
ar +'
384,28 3288,06 29.378,61 3. knduta j
l,+
_ 3288.06
Y=ffi=8'56cm 4. tendurn "1
A, +'
Lendutan akibat beban mekanikal, plafon dan partisi: trndum j
5qLo __!.O6mm
5x(0,5+0,7+2,51 x6000a a, +'
^
A-
-3 =
384E1ff
384 x 200.000 x 29.378.61 x lOa
Lendutan akibat beban hidup: 12.9 DEK BAJA (
5qLo 5x10x60004 Perkembangn
L4
384EIh = 2,87 mm yang selain bcrl
384 x 200.000 x 29.i38,61 x 10a
tulangan posiil
Untuk menghitung lendutan jangka panjang akibat beban rangkak lebar efektif pelat
beton direduksi sebesar 507o sehingga:
sebagai dutq
dari gelombug
b- ..< Perslarfr
t4'0625
z-:*a =
cm
i= komponen srrd
pasal ini dipcrr
t. ringd
2. lehr
I -r bot€t
12cm
-T- t ]
l- I
30 cm
t GAMBAR 127 r
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 307
t =H#= 10,56 cm
RANGKUMAN:
1. Lendutan pada saat konstruksi (aksi komposit belum bekerja):
Ar + A, = 8,85 + 0,58 = 9,43 mm
2. Lendutan jangka pendek tanpa beban hidup:
Ar + A, = 8,85 + 1,06 = 9,91 mm
3. Lendutan jangka pendek dengan beban hidup:
A, + A, * Ao = 8,85 + 1,06 + 2,87 = 12,78 mm
4. Lendutan jangka panjang tanpa beban hidup:
A, + A, = 8,85 + 1,23 = 10,08 mm
5. Lendutan jangka panjang dengaa beban hidup:
-
A, + Ao + A: 8,85 + 2,87 + 1,23 = 12,95 mm
3. tebal pelat minimum diukur dari tepi atas dek baja = 50 mm Beban !
4. diameter maksimum stud yang dipakai = 2O mm, dan dilas langsung pada
q,
flens balok baja
5. tinggi minimum stud diukur dari sisi dek baja paling atas = 40 mm NI
Jika gelombang pada dek baja dipasang tegak lurus terhadap balok penopangnya,
Asumstr
maka kuat nominal penghubung geser jenis paku harus direduksi dengan suatu faktor,
rs yang besarnya ditetapkan sebagai berikut:
A ,l
Jarak antar penghubung geser tersebut dalam arah longitudinal tidak boleh lebih dari ,UI
900 mm.
Kareae'
TT
T i
bE
bE
h=
5cm Sehinggl
MisalLr
tekan p
.T
Karena r
dengan I
Kuat ku
Data compodeck adalah sebagai berikut:
Penyelesaian: .q
L. Desain balok baja
Beban mati: Pelat beton + dek metal = 240(3) = 720 kglm 6u'J
Partisi = 50(3) = 150 kg/m
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 309
Misalkan sumbu netral plastis jatuh di pelat beton, maka tinggi blok tegangan
tekan pada balok beton adalah:
A xf 8412 x 24O
--
a=
0,85
J ")
Karena a 1tr, berarti sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton, dan sesuai
dengan asumsi semula.
d. Kontrol leei
T Sebelum hc+
151,4 mm
Qp ={
Ar=
:
BAB 12 r KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 311
karena A;1, = 8412(240) = 2.018.880 N > L Qn, maka ada bagian dari profil baja
yang berada dalam tekan.
Maka dari hitungan tersebut dapat dikatakan bahwa sumbu netral plastis jatuh
pada flens tekan.
Letak garis kerja { diukur dari tepi bawah flens baja dihitung sebagai berikut:
67.4 1020,59
I_= -ff
1020.59
= 15.14 cm
Q uM n -'^ri:::?",,';,1 : #il?!;K, 1 N mm
d. Kontrol lendutan
Sebelum beton mengeras
eo = 3(240 + 66) = 918 kg/m = 9,18 N/mm
5x9,18x10.0004
A1 = - 25,22 mm
384 x 200.000 x 23.700 x 104
312 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
\= 384 x
5x3x10.0004
x 23.700 x
200.000 104
= 8,24 mm I'
W
setelah beton mengeras aksi komposit mulai bekerja, momen inersia penampang
komposit, 1o dihitung sebagai berikut:
27;17 I
N
lz l_
"=?=## =e,28=e Kory
-------_------.+ffi
Fdd Eti
40
+ =ry = 277,7 ,,,,r
wril:
-----_---_---
[]I
i
_!
r
",fr
.,i
Y =?ffi = t2,tL cm
4
Karena struktur dianggap sebagai balok komposit parsial, maka momen inersia
harus direduksi sebagai berikut:
I€nqt
4+/
I"f"kif = 1, +(Irr- QW
= 23.700 + (12.183,1 - 23,00)rffi 12.10 KOLOM lm
= 61.327,7 cma
Kolom kry
lendutan akibat beban hidup:
dapat pula d
e = 3(250) = 750 kg/m = 7,5 N/mm tulangan bai I
kolom koryd
5x7,5 x 10.0004
A3= = 7,96 mm nilaa fr, E dr"r
384 x 200.000 x 61.327,7 x lO4
Persy4
Iendutan jangka panjang akibat beban mati berupa partisi dihitung sebagai berikut:
12.3.1. Batr.
l. I'qp
mch
aht
BAB 12 I KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 313
A
13,88
tt
m[z T' T5
I40 I
l_ r---.
ll---l *=#=138'8mm
, = i3# = 16.72 cm
1. Luas penampang profil baja minimal sebesar 4Vo dari luas total penampang
melintang kolom komposit, jika kurang maka komponen struktur tekan ini
akan beraksi sebagai kolom beton biasa
314 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
2. Untuk profil baja yang diselubungi beton, persyaratan berikut harus dipenuhi: a
a. Tulangan longitudinal dan lateral harus digunakan, jarak antar pengikat 4
lateral tidak boleh lebih besar dari 2/3 dimensi terkecil penampang kolom q;
komposit. Luas penampang melintang dari tulangan longitudinal dan r*
transversal minimum 0,18 mm2 per mm jarak antar tulangan longitudinal/
transversal L
b. Selimut beton harus diberikan minimal setebal 40 mm dari tepi terluar ?t
tulangan longitudinal dan transversal
c. Tulangan longitudinal harus dibuat menerus pada lantai tingkat kecuali
+
L n
tulangan longitudinal yang hanya berfungsi sebagai kekangan beton q{
3. Kuat tekan beton, f"' berkisar antaru 2l hingga 55 MPa untuk beton normal, ,
dan minimal 28 MPa untuk beton ringan {
4. Tegangan leleh profil baja dan tulangan longitudinal tidak boleh melebihi 380 t"
MPa. {'
5. Untuk mencegah tekuk lokal pada pipa baja atau penampang baja berongga,
Koefisitn cn
maka ketebalan dinding minimal dipersyaratkan sebagai berikut:
a. Ud.[
a. Untuk penampang persegi dengan sisi b, maka , =- b E q:
b. Untuk penampang lingkaran dengan diameter D, maka
lf,,
, = O nlg,
b. Udp
qr
Tata cara perhitungan kuat rencana kolom komposit diatur dalam SNI 03-1729- ii
2OO2 Pasal 12.3.2. Dalam pasal ini dinyatakan bahwa kuat rencana kolom komposit:
Jnifll
baja dan H
Nu = 0"'N, 12.30 Jan glranll
0,3 kali tu
dengan: 6" = 0,85 5r.
f
=,
4 = Ar'f"r=b 12.31
dengan
I
r
D
Nilai dari ar ditentukan sebagai berikut:
Untuk ,\" < 0,25 maka ar = 1 12.32a Kuat ld
, 1,43
dengan l.lc
Untuk 0,25 < a, < 1,2 maKao,= 12.32,b
rtr-o,oz.\
Untuk I,2 1,2 maka ar = 1,25')rr2 12.32c
r coNToll
di maBa:
Hitunglafr fl
k^.1 r;
Ac =*r!1
.,,r,(3)
12.33
I
f, + c;.f,,'(t)
I
fmy = 12.34 50 cm
Em =s+"^.t.!
5 ,4, 12.35 m
E, = 0,041 '*t's'f 12.36
Jari-jari girasi kolom komposit diambil lebih besar daripada jari-jari girasi profil
baja dan kolom beton. Pendekatan yang konservatif adalah dengan menggunakan jari-
jari girasi yang terbesar antara profll baja dan kolom beton, yang dapat diambil sebesar
0,3 kali dimensi dalam bidang tekuk.
f* =r>0'3'b 12.37
I CONTOH 12-12
Hitunglah nilai kuat tekan rencana dari kolom komposit berikut:
I T KL
f,
= 3,6m
= 25 MPa
= 400 MPa
I
50 cm
oto-250
5
l---to"*+
Penyelesaian:
Luas beton, A, = 500 x 500 = 250.000 mmz
Luas profll, A, = 11.980 mm2
316 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA
IA\ IA PenyeLc.f#
.f^y - f, + c:f,,'ttl .,f?\i) \
Hitung grytr
P, =ffi
=240 +0,7 (400) (ffi#) + 0,6 (25) (4+3frZ9) -*,
Periksa
= 571,66 MPa -,
Hitung modulus elastisitas modiflkasi:
'.4 =tfr
E =S*r^'Z'(*\
um -L-13".\A"/ Periksa hd#l
A" =S
= 2oo.ooo + 0,2 (24.t0, (4ftffrZq)
= 295.152,66 MPa A" =#
Jari-jari girasi kolom komposit diambil dari nilai terbesar antara: 4 ,i:1,
..,t
karena 0,25 < i, < 1,2, maka
=-=
1,43 1.43
= 1,04 =fi
1,6 - 0,67x" 1,6 - 0,67.0,336
"5
-,';
f
t# __,
f,, = = +# = 54e,67 Mpa
ll
Beban tekan aksial rencana yang dipikul oleh beton:
I
Q'N,, = 0N,- 0N,"= 5.597.289,61 - 2.443.920 = 3.153.369,61 N
g
:
t
1,7'O'f = 1,7(0,6)(25X250.000) = 6.375.000 > 0'N,"
im "''Ab
i-
lr
r coNToH 12-13
i Periksalah apakah kolom pipa komposit berikut ini cukup untuk menahan gaya aksial
tekan P, = 20 ton dan P, = 45 ton. Material yang digunakan adalah BJ 37.
I
l(DK
I
l-
t'
Data lain:
I
fr' =25MPa
i D = 190,7 mm
I t
D
ll
li =7 mm
il,
d =P-2t=190,7 -2(7)=176,7 mm
Penyelesaian:
Hitung gaya tekan aksial perlu, Pu:
Pu = l,2Po + l,6Pr= 1,2{20) + 1,6(45) = 96 ton
I
A, = fu @' - &) = f,rr 090,72 - ti6,i\ = 4039,77 mmz
i
Sebud r1fl
= 258.517 MPa 10 cm- I{
r* = rpipu = 65 mm tapi tidak kurang dari 0,3D = 0,3(190,7) = 57,21 mm OK m). Bebrp
beban hi{
t" lenduta;*
^. =#{t=#ffi=,74 a) hfl#
b) r+*i
c) Lcj*
karena 0,25 < )\, < 1,2, maka
1,43 1.43 s.12.11 Sr* -+*
1,6 - 0,67I. 1,6-0,67x0,74 =
1,295 balok efl
memiH ffl
yans rq#
f" =+=W=284'e3MPa
ps""inEiiifli
s.12.12
Nn = Aif,, = 4O39,77(284,93) = 1.151'051,66 N Jo*ri:
Q'N, = 0,85(1.151.051,66) = 978.393,91N = 97,84 ton >p, (= 96 ton) Fei*
Tflffi
Bctf#
SOAL-SOAL LATIHAN Bctr1tr
B€r.ru
s.12.1 - 5.12.3 Dalam sirll
Hitunglah/tentukan lokasi sumbu netral penampang (diukur dari sisi atas pelat beton) dan momen dalam G*
p
inersia, 1,., untuk masing-masing penampang berikut ini:
-E[--l
fy
(MPa)
Tebal Lebar
pelat, efektif, f"'
(cm)
l-l
I, Soal ," bu @m) (MPa) n
Gambr l*
s.12.1 wF500.200.10.16 250 l0 225 20 9
Hitunshlt
lL,
s.12.2 wF 600.200.11.17 4to t2 250 22,5 9
s.12.13
s.12.3 WF350.350.12.19 240 12 180 20 8 dengan ql
baja digunatat
dl0-2$r
JL
Gambar S.12.1 - S.12.3
s.12.4 - 5.12.6
Dari soal 5.12.1 -
5.12.3, hitunglah lokasi sumbu netral plastis diukur dari tepi atas pelat,
tentukan pula besamya kuat lentur nominal, Mn, dar. penampang tersebut! Asumsikan penampang
berperilaku komposit penuh.
Gambr s.re
V
s.12.7 - S.12.9
Agar terjadi perilaku aksi komposit penuh dari penampang pada soal 512.1 - 5.12.3 hitunglah
jumlah stud (penghubung geser) yang diperlukan, serta tentukan pula jarak antar stud tersebut!
Asumsikan balok mempunyai panjang bentang sebesar 4 x br. Gunakan ukuran stttd th" x 5 cm,
denganf, = 400 MPa'
5.12.10 Sebuah sistem balok komposit interior dari prof,1 WF 350.175.7.11 memikul pelat beton setebal
10 cm. Jarak antar balok adalah sebesar 150 cm dan panjang bentang balok adalah 750 cm (7,5
m). Beban yang harus dipikul meliputi beban konstruksi 90 kghfi, beban partisi 70 kg/m2, serta
fE beban hidup 400 kg/m2. Baja yang digunakan adalah BJ 37, serta asumsikan n = 9. Hitunglah
lendutan yang terjadi berikut ini:
a) Lendutan maksimum sebelum pelat beton mengeras
b) Lendutan maksimum jangka pendek setelah terjadi perilaku komposit
c) Lendutan maksimum jangka panjang setelah terjadi perilaku komposit
3.12.11 Suatu sistem pelat lantai komposit terdiri dari balok baja sepanjang 12 m dengan jarak antar
balok adalah 2,5 m, digunakan material BJ 37 dan mutu beton f', = 25 MPa. Pelat tersebut
memikul beban konstruksi sebesar 90 kg/m2 dan beban hidup 400 kg/m2. Desainlah profil WF
yang mencukupi untuk memikul beban-beban tersebut!
5.12.12 Desainlah profil baja berikut penghubung gesernya berdasarkan kondisi berikut ini:
Jarak antar balok = 1,5 m Beban partisi = 90 kglmz
Panjang balok =
9m Beban plafon = 25 kglm2
Tebal pelat total =12cm Beban hidup = 300 kg/m2
Beban konstruksi = 90 kgfu? ^ Mutu baja, /, = 240 MPa
Beban hidup konstruksi = 100 kg/m2 Mutu beton, /"' = 27,5 MPa
Berat pelat dan deck = 250 kglrfr Kuat tarik putus stud, /, = 400 MPa
Dalam sistem komposit ini digunakan dek baja gelombang dengan ukuran seperti ditunjukkan
dalam Gambar 5.12.12.
l-
4cm
T-
|, Gambar 5.12.12
It 5.12.13 Hitunglah kuat tekan rencana dari komponen struktur tekan komposit seperti pada Gambar S.12.13,
tr dengan menggunakan mutu baja fr = 240 MPa dan mutu beton /.' = 30 MPa. Profil baja yang
: digunakan adalah WF 350.350.12.i9, dengan tulangan longitudinal 4D25 dan tulangan sengkang
d 10 - 250 mm.
I
I
60 cm
T
FNT.
lFg F- * "* --'l
L
Gambar s.12.1