Anda di halaman 1dari 42

tr

12
Komponen Struktur Komposit
GAMBAR 12.I r f,T
yang DiselubunE la
Pada awal d
komposit unot h
oleh AISC (ArGi
struktur kompori
beton (Gamba t.?.
Perilaku toq
material ini dTr,
jika gaya geser h
menggunakanf-l
berupa stud. bsFr
ini selanjutnya ft
memberikaa sarr-
yang telah rnengEa
dari satu buah d
Di samping iu, F
12.1 STRUKTUR KOMPOSIT tenaga kerja.tzl-
Sejumlah ncl
Penggunaan balok baja untuk menopang suatu pelat beton telah ditemukan sejak lama. berfungsi koryrrl
Namun pada saat itu pelat beton dan balok baja tidak dihubungkan dengan suatu peng- dipasang lebih sofl
hubung geser sehingga yang dihasilkan adalah suatu penampang non komposit. Pada penuh, hal ini fu
penampang non komposit, pelat beton akan mengalami lendutan yang cukup besar ini dikatakan mrrg
yang disebabkan oleh besarnya beban yang harus dipikul oleh pelat beton tersebut. Seiring@r
Seiring berkembangnya metode pengelasan yang baik serta ditemukannya alat-alat yang digunakan d{
penghubung geser yang menahan gaya geser horizontal, maka lekatan antara pelat mempunyai tegillr
beton dan balok baja dapat ditingkatkan. Pada akhirnya kedua material ini (baja dan ini mempunyai h
beton) akan menjadi satu kesatuan komponen struktur yang disebut dengan komponen positif satu arah F
struktur komposit. Komponen struktur komposit ini dapat menahan beban sekitar 33
hingga 5OVo leb1h besar daripada beban yang dapat dipikul oleh balok baja saja tanpa
adanya perilaku komposit.
Pada awal tahun 1930 konstruksi jembatan juga sudah mulai menggunakan
penampang komposit, namun baru pada tahun 1944 dikeluarkan peraturan oleh AASHTO
(American Association of State Highway and Transportation Officials) tentang spesifikasi
jembatan jalan raya dengan struktur komposit. Pada sekitar tahun 1950 penggunaan !-
I

t-l-+\JJ_(_\:
lantai jembatan komposit mulai berkembang dengan pesat (terutama di Amerika). pada I

I
-- --
jembatan ini gaya geser longitudinal ditransfer dari balok baja kepada pelat beton i
I

bertulang dengan menggunakan penghubung geser. Hal ini mengakibatkan pelat beton l
I

tersebut akan turut serta membantu memikul momen lentur yang timbul. Penampang
komposit ini dapat dilihat dalam Gambar l2.l.a. GAMBAR 122 r FEfll
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 279

(a) (b)

GAMBAR 12.1 a (al Lantai Jembatan Komposit dengan Penghubung Geser, (b) Balok Baja
yang Diselubungi Beton

Pada awal tahun 1960 mulai dikembangkan pula penggunaan komponen struktur
komposit untuk bangunan gedung yang menganut pada spesifikasi yang dikeluarkan I
I
oleh AISC (American Institute of Steel Construction) pada tahun 1952. Komponen
struktur komposit yang digunakan dapat berupa balok baja yang diselubungi dengan il

beton (GambN 72.1.b).


Perilaku komposit hanya akan terjadi jika potensi terjadinya slip antara kedua
material ini dapat dicegah. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa hal ini dapat teratasi
jika gaya geser horizontal pada kedua permukaan baja dan beton dapat ditahan dengan
menggunakan penghubung geser. Tipe-tipe penghubung geser yang sering digunakan dapat
berupa stud, baja tulangan spiral, atau profll kanal kecil yang pendek. Penghubung geser
ini selanjutnya dihubungkan pada bagian flens atas balok dengan jarak tertentu dan akan
memberikan sambungan secara mekanik melalui mekanisme pengangkuran dalam beton
yang telah mengeras. Penghubung geser tipe stud paling banyak digunakan, dan lebih
dari satu buah stud dapat dipasang pada tiap lokasi, jika lebar flens memungkinkannya.
Di samping itu pemasangan stud juga relatif lebih mudah dan hanya membutuhkan
ter,aga kerja dalam jumlah yang sedikit.
Sejumlah penghubung geser diperlukan untuk membuat sebuah balok dapat
berfungsi komposit secara penuh. Namun terkadang jurnlah penghubung geser dapat
dipasang lebih sedikit daripada yang diperlukan untuk menimbulkan perilaku komposit
penuh, hal ini akan mengakibatkan terjadinya slip antara baja dan beton; balok seperti
ini dikatakan mengalami aksi komposit parsial.
Seiring dengan perkembangan teknologi, mulai ditemukan pula pelat baja gelombang
yang digunakan dalam pembuatan struktur pelat komposit dan terbuat dari bahan yang
mempunyai tegangan tarik tinggi serta dilapisi bahan anti karat. Pelat baja gelombang
ini mempunyai dua macam fungsi yaitu sebagai bekisting tetap dan sebagai penulangan
positif satu arah pada lantai beton bangunan gedung bertingkat. Arah gelombang (rib)

GAMBAR 12.2 * Pelat Lantai Komposit dengan Pelat Baja Gelombang


280 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

dari pelat baja ini dapat diletakkan dalam arah tegak lurus atau sejajar terhadap balok.
Namun pada sistem pelat lantai komposit, umumnya arah rib diletakkan tegak lurus
terhadap balok lantai dan sejajar dengan arah balok induk. Gambar 12.2 memperlihatkari
sistem pelat lantai yang menggunakan pelat baja gelombang dengan arah rib tegak lurus
terhadap sumbu balok.
Pembahasan awal dalam bab ini akan difokuskan pada komponen struktur komposit
biasa dengan penghubung geser dan akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai
pelat lantai komposit dengan menggunakan pelat baja gelombang.
Dengan menggunakan kontruksi komposit dalam desain suatu komponen struktur
ternyata dapat diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut:
a. dapat mereduksi berat profil baja yang dipakai
GAMBAR I?3f,,1
b. tinggi profil baja yang dipakai dapat dikurangi Komposit Oergr f
c. meningkatkan kekakuan lantai
d. dapat menambah panjang bentang layan
ditransformasfu
Reduksi berat sekitar 2O-307o dapat diperoleh dengan memanfaatkan perilaku Gambar l)-J,rr
sistem komposit penuh. Dengan adanya reduksi ber4t ini maka secara langsung juga dan regangamp
dapat mengurangi tinggi profil baja yang dipakai. Berkurangnya tinggi profil baja diagram q!q;:
yang dipakai akan mengakibatkan berkurangnya tinggi bangunan secara keseluruhan, dengan teori H
dan membawa dampak pula berupa penghematan material bangunan, terutama untuk datar sebelum t
' dinding luar dan tangga. dalam gambal
Kekakuan dari pelat lantai komposit pada dasarnya lebih besar daripada kekakuan regangan bats t
pelat beton dan balok baja yang beraksi non komposit. Secara normal pelat beton
berperilaku sebagai pelat satu arah yang membentang di antara balok-balok penopang. 8.=&r
Dalam desain komposit, momen inersia balok akan bertambah sehingga kekakuan
E
pelat lantai akan meningkat. Meningkatnya kekakuan ini akan memberikan beberapa atau t, =
keuntungan dalam pelaksanaan konstruksi, antara lain bahwa lendutan akibat beban i,
hidup akan berkurang, dan penggunaan perancah selama proses konstruksi struktur dengan:
d =[
komposit akan mampu mengurangi lendutan akibat beban mati. Di samping itu dengan
menggunakan asumsi desain komposit, maka kapasitas penampang dalam menahan , =E
T

beban akan jauh lebih besar daripada kapasitas pelat beton atau profil baja yang bekerja
sendiri-sendiri. Namun dalam claerah momen negatif, kekakuan dari sistem komposit
Modulus cB
harus dihitung kembali karena dalam daerah ini beton (yang mengalami tarik) harus E" = Qlt
diabaikan. Dalam daerah momen negatif biasanya harus disediakan tulangan tekan pada
pelat beton.
dengan w fl
fr' "fi
Berat jenis b€ln;
12.2 TEGANGAN ELASTIS DALAM BALOK KOMPOSIT perhatiken
perhitungan
l[
Kuat rencana dari balok komposit biasanya didasarkan pada kondisi saat terjadi lehr r

keruntuhan, namun perilaku balok komposit pada saat beban layan merupakan salah satu transformasi lue L
hal penting yang harus dipahami. Lendutan harus selalu dikontrol pada saat beban layan, n, sedangkan tetdl
dan dalam beberapa kasus kuat rencana bisa ditentukan oleh syarat kemampulayanan. dalam Gambar l?t
Tegangan lentur dan geser dalam balok homogen dapat dihitung berdasarkan formula: letak garis netrdt
dapat dihitung bm
.fu=T danl=fi 12.1 menggunakan peut

Balok komposit bukan merupakan suatu balok homogen, sehingga persamaan di ,-


rst
M'r,
,
l-
atas tidak dapat digunakan. Untuk dapat menghitung tegangan-tegangan pada suatu
penampang komposit, diperlukan transformasi penampang. Umumnya penampang beton
, _il-h
t,t - -T- ]
BAB 12 T KOMPONEN STBUKTUR KOMPoSIT 281

(a) (b)

GAMBAR t2.3 s (a) Diagram Regangan Balok Komposit, (b) Diagram Tegangan pada Balok
Komposit dengan Penampang Tertransformasi

ditransformasikan menjadi baja, namun mempunyai efek yang sama dengan beton.
Gambar 12.3 menunjukkan sebuah segmen dari balok komposit dengan diagram tegangan
dan regangannya. Jika pelat beton dihubungkan secara kaku terhadap profil baja, maka
diagram regangan akan mempunyai bentuk seperti pada gambar tersebut. Hal ini sesuai
dengan teori lendutan kecil, yang menyatakan bahwa penampang melintang akan tetap
datar sebelum atau sesudah terjadi lentur. Namun, distribusi tegangan linear seperti
dalam gambar hanya tepat untuk balok yang homogen. Hubungan antara tegangan dan
regangan baja dan beton dapd dinyatakan sebagai:

8r=8, atau
ti=+ 12.2
E
atau f, = 7i f, = n1, 12.3

dengan: E, = modulus elastisitas beton


E
=#=rasiomodulus
L c
Modulus elastisitas beton diberikan dalam sNI-03- I 729 -20o2 p asal 12.3.2:
E, = o,o4lw''t ,F 12.4

dengan w adalah berat jenis beton (2400 kg/m3)


f"' adalah kuat tekan beton berumur 28 hari (Mpa)

Berat jenis beton normal dapat diambil sebesar 2400 kglm3.

Perhatikan penampang komposit yang ditunjukkan dalam Gambar 12.3 (tata cara
perhitungan lebar efektif balok komposit akan dijelaskan kemudian). untuk men-
transformasi luas beton, Ar, maka lebar efektif pelat beton dapat dibagi dengan dengan
n, sedangkan tebal beton tidak perlu diubah. Hasil proses transformasi ini ditunjukkan
dalam Gambar L2.3.b. Untuk menghitung tegangan, maka harus dihitung terlebih dahulu
letak garis netral dan momen inersia dari penampang tersebut. Sehingga selanjutnya
dapat dihitung besarnya tegangan lentur pada bagian atas dan bawah profil baja, a"rgu,
menggunakan persamaan:
M'v
rst I 12.5
TT

t
M'tt.
rl)
Jsb - t 12.6
I
tr
282 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

dengan: M adalah momen lentur yang harus dipikul


Ir, adalah momen inersia terhadap sumbu netral
lt adalah jarak dari sumbu netral ke serat atas profil baja
lu adalah jarak dari sumbu netral ke serat bawah profil baja

Tegangan yang terjadi pada serat atas beton dihitung berdasarkan persamaan

t_ M.n
J, - n.+
12.7

Prosedur ini hanya tepat untuk momen lentur positif, dengan serat atas penampang
komposit berada dalam tekan, sedangkan untuk momen lentur negatif akan mengakibatkan
beton berada dalam kondisi tarik, padahal tegangan tarik beton sangat kecil sehingga Penydeseh
tidak dapat menahan tegangan tarik yang terjadi. Lebar efehiif ;
bE = *=!
12.3 LEBAR EFEKTIF BALOK KOMPOSIT be= bs',
Konsep lebar efektif sangat berguna dalam proses desain suatu komponen struktur Menentuka fl
(komposit), terutama ketika proses desain harus dilakukan terhadap suatu elemen yang F
"b€im
mengalami distribusi tegangan yang tidak seragam. Besarnya lebar efektif dari suatu
E*O= {
, =jh-rr
komponen struktur komposit dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Untuk balok-balok interior:

b^-L-
L4 t2.t Pelat betoo ft
bE=
2.
bo

Untuk balok-balok eksterior:


12.9
*=9,
Menentukan h
b, = + (arak pusat balok ke tepi pelat) L2.10 ii:

*
b, =
*bo + (arak pusat balok ke tepi pelat) 12.11
Pelat Ben
Profil WF
balok interior

balok eksterior
L_l_,. f ___J
r
--I--
GAMBAR 12.4 Lebar Efektif Balok Komposit 12J-
-T_
r coNToH 12-1 30
I

Hitunglah momen inersia (I) dan modulus tampang (^9) untuk penampang komposit
berikut ini, jika diketahui mutu beton untuk pelat adalah f', = 25 MPa. I

*
BAB 12 r KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 243

,i

wF 300.300.10.15

bo--3m
Penyelesaian:
Lebar efektif pelat beton diambil nilai terkecil dari:
b^=L-690-l5ocm)
L 4 4 | br=l50cm
br= bo = 300 cm )

Menentukan nilu n:
Eo",on = 47OO.,ff, = 47OOJB = 23.500 MPa
Eou,u= 200.000 MPa
F

' =#=ffi=8'51 =8
Pelat beton ditransformasi ke penampang baja, sehingga:
u+
= += 18,75 cm

Menentukan letak garis netral:

Luas Transformasi Lengan Momen


A (cm2) ) (cm) A.y (cm3)
Pelat Beton 225 6 1350
Profil WF 119,8 27 3234,6

344,8 4584,6

18,75

r? -T-

T
13,2964
+

IT30
I
28,7036
t- 2LA'v 4584.6
'
t = 344,8 -
tt2964cm
284 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Momen inersia penampang dihitung dengan menggunakan teorema sumbu sejajar: pelat beton dir

A (cm2) y(cm) 1o (cma) d(cm) Io + A& @ma)


Pelat Beton 225 6 2700 7,2964 14.678,42692
Profil WF 119,8 27 20.400 13,7036 42.897,08062
I= 57.575,50754
,T
Selanjutnya modulus penampang (^9) dapat dihitung sebagai berikut:
,11
s. = so.,on = YW = 4330'1576 cnf

to = suuiu = \ffi = 44.411,8386 cm3


^o"
b.LLJ 't1<

LW 7=-5-=
s,a = sru.lu o^**= = 2005,8636 cm3 Menentukarfl*

r coNToH 12-2
Pelat Beton
Hitunglah tegangan-tegangan dari balok komposit dalam gambar berikut, jika diketahui Profil WF
mutu beton f ,' = 20 MPa dan Eouiu = 200.000 MPa dan momen lentur yang bekerja

',=Il-r
Ie
WF 150.6,5.9
3OC
9m Momen im
sejajar:

Pelat Betoo
I oo= z.sn, I ao = z.s nl on= z.s m I Profil r*rF
rffi

sebesar 150 kN.m.


Penyelesaian:
Tegangan pada r
f_
Mx
rse
T1;:'#:::: ". ),, = 225
cm (bagian aras b.ir
ID

br= bo = 250 cm Tegangan pada tc

Menentukan nllai n: {_ Mxt


rsb Iv
Eb.,on= 4lo0 1ff; = 4700 J2o = 21.000 MPa
Eouiu= 2oo'ooo MPa
Tegangan s
pah
Mxi
,=#
Eouiu
=##=e.52=e 2oo.oo
+_
Jc - nxt
BAB 12 I KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 285

pelat beton ditransformasikan ke penampang baja, sehingga:

t 25cm r

T !o=l-t=8,1525-lO
l0l = - 1,8475 cm
a \), =t+d-i
= 10 + 30 - 8,1525
= 31,8475 cm
:
t
I
t
be 225 il
n= - o -.< ^*
=z)cID
Menentukan- lokasi sumbu netral:

Luas Transformasi Lengan Momen


A (cm2) y (cm) A.y (cm3)
Pelat Beton 250 5 1250
Profil WF 46,78 25 1169.5

296,78 2419,5

,,, = I Z A =419
A') 5
8,1525 cm (diukur dari bagian atas pelat)
2g6,i =
Momen inersia penampang selanjutnya dihitung dengan menggunakan teori sumbu
sejajar:

A (cm2) y(cm) 1o (cm4) d (cm) Io + A* @r#)

Pelat Beton 250 5 2083,3 3,t525 4567,864


Profll WF 46,78 25 72t0 t6,8475 20.487,954

J= 25.055,818

Tegangan pada serat atas baja:


Mxv 150x106x1g,475
Jsa = ------:!
f"" 1,, 25.055,g l g x lOa
= I 1.06 Mpa (tarik)

(bagian atas baja terletak di bawah sumbu netral, sehinggafroadalah tegangan tarik)
Tegangan pada serat bawah baja:

t-
P7 x lb 150 x 106 x 318,475
MPa (tarik)
r sb 1,, 25.055,g l g x I04
= 190,66

Tegangan pada serat atas beton:

,- _M x, l50x106xgl,525
lc
.l = nxtt _
=
9x25.055,g1gx
1tekan)
- lOa

-=5,'l2MPa
286 PERENCANMN STRUKTUB BAJA

Jika beton diasumsikan tidak memikul tegangan tarik, beton di bawah sumbu netral
harus diabaikan. Perhitungan sumbu netral diulangi lagi sebagai berikut:
Sistm p
(shored) d
berat dari qil

ro
,-l.--""---l'
". f-[-----l-r Beton 25.v ft2
A.y

L2,s.f2
digunakam5nl
profil baja ad
beban-beba I

,,I:-JT I Profil 46.78 25 1169,5

tJt
_Z A'y _ tz,st? + 1169,5
I
yang
CONTOH.
Diketahui

sebesar 5fr)
e
digrdtt
tl
., sistem pelatrr
'- >A 25t+46J8 perancah (dll
f (25'y + 46,78) = 12,5-fz + 1169,5
25f2 + 46,78t - I2,5.fz + 1169,5 tuutril
:-E
12,5.f2 + 46,78y - 1169,5 = 0 #
f = 7,98 cm '.;
Momen inersia penampang:

1,, =; 1

Q5)(7,98)3 + 72tO + 46,78(25 - 7,98)2 = 24.995,9g6 cma

Tegangan-tegangan pada penampang:


,M:i
" =@=12'l2MPa
150 x
- 79.8)106 x (l00 Penyda*
J'o (tarik)
Menentukan E
150 x 106 x (300 + 100 - b^=L=g
f*= 24.995,996 x tO4
79,8)
= 192,15 MPa (tarik) L4/
b, = bo=l'
150 x 106 x79,8
f"
9x24.995,996x104 =
5,32 MPa (tekan)
*
Menentuklan
Perbedaan hasil analisis pertama dan kedua tidak terlalu besar, sehingga
dalam Ew^ ?l
prakteknya perhitungan kembali letak sumbu netral tidak terlalu perlu dilakukan.
Era"= XIU
E-
qr
12.4 SISTEM PELAKSANAAN KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT
4-
Metode pelaksanaan suatu komponen struktur komposit (khususnya untuk komponen lebar efetrif ctdl
struktur lentur), seca-ra umum dapat dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya ':r
tumpuan
sementara (perancah). Menentukan bt
Jika tumpuan sementara tidak digunakan (unshored) maka profil baja akan
berperilaku sebagai penumpu dari bekisting pelat beton, selama betonlelum
-"ng".ur.
Dalam tahap ini, balok baja harus mampu memikul beban-beban yang meliputilerat
Pelat Beton
sendiri, berat bekisting pelat serta berat beton yang masih belum mengeras.
Setelah Profil WF
pelat beton mengeras maka aksi komposit akan mulai bekerja, sehingga
semua beban
layan yang ada (meliputi beban mati dan hidup) akan dipikul oleh kJmponen
struktur
komposit.
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUB KOMPOSIT 287

Sistem pelaksanaan yang lain adalah dengan menggunakan tumpuan sementara


(shored) selama pelat beton belum mengeras. Tumpuan sementara ini akan memikul
berat dari profll baja, bekisting pelat serta beton yang belum mengeras. Dengan
digunakannya tumpuan sementara akan dapat mengurangi tegangan yang timbul pada
profil baja selama proses konstruksi. Setelah beton mengeras, perencah dilepas dan
beban-beban layan dipikul melalui aksi komposit baja dan pelat beton.

I CONTOH 12-3
Diketahui suatu penampang komposit dengan jarak antar balok 2,5 m. Mutu beton
yang digunakan adalahf ,' = 20 MPa dan mutu baja BJ 41. Beban hidup yang bekerja
sebesar 500 kg/m2. Hitunglah tegangan-tegangan yang terjadi pada penampang untuk
sistem pelaksanaan tanpa perancah (unshored) dan untuk sistem pelaksanaan dengan
perancah (shored)l

12 cm
___t

-l
wF 450.200.9.14

l*z,s *-ti
Penyelesaian:
Menentukan lebar efektif, b, diambil nilai terkecil dari:

br= L4- # = 150 cm


br= bo = 250 cm
)) ur=150 cm

Menentukan nllai n:
Eo",o, = 47OO\ft = 47OOt/20 = 21.000 Mpa
E ,,u = 200.000 MPa

"- --Eour-2oo.ooo-o
Eo.,.n - 21 .OOO - '

lebar efektif ekuivalen =


* =f = 10,62
"rn
Menentukan letak garis netral:

Luas Transformasi Lengan Momen


l lcr*) y (cm) A.y (cm3)
Pelat Beton 200,04 6 1200,24
Profll WF 96,76 34,5 3338,22
296.80 4538,46
288 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

rt -T-
f*
t
t
I
I

15,29

T J
fn {
f

I tr
45
41,71

t= ryl
1,,
Lt

("c -
= 88.871,524
zge,so -'"
-=4::!,-4!
= 33.500 + 96,76(34,5

88'871'524
cma
= t5,ze cm
- 15,2912
-L

* fu;rc,e71t2)3 + 2etr.,04(15,2g - 6)2

b.
I
PGEEry
*
T

l5,zg = 5812,39 cm3 di trr!*


^
s'o 88.871,524
=ff=2130'7 cm3 Thhap I: B#
M-* *i *
(
"sa --
88'871'524
- 12 = 2i.0r2,62 cm3
l5,Zg
M--t
a. Pemeriksaan tegangan untuk sistem pelaksanaan tanpa perancah (unshored) 'IE

Perhitungan beban konstruksi: Pada ll,f r


1. berat profil WF = 76 kg/m
2. berat pelat beton = 0,12(2400)(2,5) = 720 kglm Pada lf,:
3. berat bekistinE = 5O(2,5) = 125 kg/m
Total = 921kglm
Ihhap I: Pelat beton belum mengeras, beban seluruhnya dipikul oleh profil baja
1^
M^uk" =
!p2t11012 = 4144,5 kg.m = 4,1445 ton.m = 4,1445 x 107 N.mm

t - s- =
rsa
M!*, x ld
4,1445
r4go x lo3
= 27.gr5 Mpa #- [ITrrIIl

l184tL
f,t = .f,,1 zl,sls tvlPa
Tahap II: Beton sudah mengeras, beban hidup 500 kg/m2 dipikul oleh penampang
komposit.
Beban hidup yang harus dipikul = 500(2,5) = 1250 kglm

M*uk" = zsoXOf = 5625 kg.m = 5,625 x 107 N.mm


L
|tf
Tambahan tegangan yang terjadi: F____l?i
M^k" 5,625 x 107
f" =-nxS,= _9x58L2.39x 10,: = -1'075 MPa Wm
tf,=-!t
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 28!'

M-u1, 5,625 x lO7


fro = s", = -2,08 MPa
27.ar2,62 x 1a3
-=
5,625 x
f*= 'f*, 1A7
.=
S,, = 2130,7 x 103
26,3g MPa

-27,815 MPa
/_-2,08 MPa

-29,895 MPa

+27,815 MPa +26,39 MPa +54,205 MPa

b. Pemeriksaan tegangan untuk sistem pelaksanaan dengan perancah (shoreA


di tengah bentang
Tahap I: Balok memikul 921kglm

M^uk * =fi.q.L'=fi<SZl><3)z=582.82kg.m =0,58282 x l0? N'mm

M^uk"- = f.o.L2 =
{ tezf X:)2 = 1036,125 kg.m - 1,036125 x 107 N.mm

pada tx , - f,o = f,b =


tjffi# = 3,el Mpa

, l'036125 x 107=
Pada fuf .f,o=' -,rsb - 6,95 Mpa
1490 x 103

M = fi.a1'z
290 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

R = 3453,75 kg
q = 1250 kglm 12.5 KUAT LEIITI
Kuat lenf I
menunrt SIt[l
,3t8 L
l*---rl
,

a- Ifli

W
BMDakibatR, 4,
Pl-
3885,47 s180,625
kg.m kg'm *.',
q=r25okstm b. un
WBMDakibat
342'7,23 5625
ffr
kg.m kg.m
rf '''l

Tahap II: Pelat beton sudah mengeras penunjang di tengah dilepaskan {r,
Di tengah bentang timbul momen lentur akibat RB dan beban hidup, yang besarnya: ,i!}r,

tr(* = 5180,625 + 5625 = 10.805,625 kg.m = 10,805625.107 N.mm


Kuat lct
dikategorftr I
- M
r.| _ j _ __
rc,?x,tc
10,805625x107
gx5g12,3gx 103 =_2,06MPa t. sd
D{
,M 10,805625 x 107
t
rsa sS4 27.012,62 x lO3 =-4MPa
Gfi
,M 10.805625 x 107
Jsb =s*= = + 50,71 MPa fl
2130,7 x lO3
DriL
rudalf dari tepi kiri timbul momen sebesar:
Arf = 3885,47 + 3427,73 = 7313,2 kg.m = 7,3132.107 N.mm a

,M 7,3132 x 107 rqdl


rc ,?x.Sc = - 1,39 MPa
9x5812,39x103 I
"M - 7,3132 x 107
atau I
Jsa S
SA 27.012,62 x lO3
= - 2,71 MPa

,M Ul32"ld
Jsb - c
x =+34.32Mpa
osb 2130,7 lO'
Tegangan total:

Pada tengah bentang Pada 1*Z dari kiri


f, - 2,06 MPa - 1,39 MPa
f,o +6,95-4=+2,95MPa - 3,91- -
2,71 = 6,62 lslPa
f,o - 6,95 + 50,71 = + 54,62 l(.Pa + 3,91 + 34,32 = + 38,23 MPa

GAMBAR I25[ I
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 291

12.5 KUAT LENTUR NOMINAL


Kuat lentur nominal dari suatu komponen struktur komposit (untuk momen positif),
menurut SNI 03-1729-2002 Pasal 12.4.2.1 ditenrukan sebagai berikut:
1680
a. Untuk4<
tlt

M, k;*"ll: nominal yang dihitung berdasarkan distribusi tegansan


plastis pada penampang komposit
Ob = 0'85
A..f
-I ft>1680
b. Unruk
0.85 f,'bE' t. fi,
M, kuat momen nominal yang dihitung berdasarkan superposisi tegangan-
tegangan elastis yang memperhitungkan pengaruh tumpuan sementara (perancah)

Ob = o'90
Kuat lentur nominal yang dihitung berdasarkan distribusi tegangan plastis, dapat
dikategorikan menjadi dua kasus sebagai berikut:
1. Sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton
Dengan mengacu pada Gambar 12.5, maka besar gaya tekan C adalah:

C = 0,85.f ,'.a.bo 12.12


Gaya tarik T pada profil baja adalah sebesar:

T = Ar.fy 12.13
Dari keseimbangan gaya C = T, maka diperoleh:
A,f
s Jv
12.t4
o,85 f,'bE
Kuat lentur nominal dapat dihitung dari Gambar 12.5.b:
M' = C'd' 12.15

atau Mn - r.d, = e;;(!, + t, - a\


-t
2l 12.16

,,
*l r-
0.8s./.'
-'lIt^ r-
0,85./.',

a-=+--T H<z---------
T---]
F* ,, +
lF=td,:
l l

H *>- II r-------1 r i
IlHr :--l*l
I

-d';
=l I +
==
tt
tt
[J ltr
k-J-J
Jy ft 'fj
GAMBAR '12.5 x Kuat Lentur Nominal Berdasarkan Distribusi regangan plastis
I
292 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Jika dari hasil perhitungan Persamaan 12.14 ternyata a ) tr, maka asumsi
Penyeler*
harus diubah. Hasil ini menyatakan bahwa pelat beton tidak cukup kuat untuk
Tentukangql
mengimbangi gaya tarik yang timbul pada profil baja.
dan baja)- &
2. Sumbu netral plastis jatuh pada profil baja C diambil fi
Apabila ke dalam blok tegangan beton, c, ternyata melebihi tebal pelat beton, A;fr= a
maka distribusi tegangan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 12.5.c. Gaya
tekan, C", yang bekerja pada beton adalah sebesar: 0,85f,.C
C, = 0,85'fr''bs't, 12.17 sehingga ;i

Dari keseimbangan gaya, diperoleh hubungan: Gaya tekr r


T' =C"+C" 12.18
c =!J
Besamya 7" sekarang lebih kecil daripada A;fr, yaitu: Atau a i

T, =A;lr_C, t2.19
Gaya tekant
Dengan menyamakan Persamaan 12.18 dan,-12.19 diperoleh: Tterleak p{
sebesar:

L, =
A,'fy - c" ., _d
,2
12.20
-z-
Atau dengan mensubstitusikan Persamaan L2.L7, diperoleh bentuk:
Kuat len0rn
A,.1, - M' = C':
0,85 l,'.bE t,
C=
J 12.2t
Kuat lentlr E
Kuat lentur nominal diperoleh dengan memperhatikan Gambar 12.5.c: 0;M. 'E

M., = C;dr' + C".dr' 12.22

r coNToH 12-4 r coNTO]a .

Hitunglah kuat lentur rencana dari komponen struktur balok komposit pada contoh Hitunglah h:
12.2. Asumsikan terdapat cukup penghubung geser sehingga balok dapat berperilaku
sebagai komponen struktur komposit penuh.

l._i;:

Penyele*f-,,,
Asumsikan qi
I
A=
o,'
= l?fi,qrt
Y

BAB 12 ! KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 293

Penyelesaian:
Tentukan gaya tekan C dalam beton (gaya geser horizontal pada pertemuan antara beton
dan baja). Karena balok diasumsikan berperilaku sebagai komposit penuh, maka nilai
C diambil dari nilai terkecil antara A,.frdan0,85.fi.A,:
A;fr= 4678(240) = 1.122.720 N

0,85'f :'A, = 0,85(20X100X2250) = 3.825.000 N


sehingga C =1.122.720N

Gaya tekan resultan dapat diekspresikan sebagai:


C = 0,85.f l.A"

o c
= 0.85.f,'.b ]'lryl2o===- -=29.3521
=of5x20x2250 La'r' mm

Gaya tekan resultan C terletak pada jarak al2 dari serat atas beton. Gaya tarik resultan
7 terletak pada titik berat profil WF, lengan momen dari momen kopel C dan 7 adalah
sebesar:
y -4,*,-t=(Y)+ 100 - (4€4)=235,323e5 mm
Kuat lentur nominal dari komponen struktur komposit tersebut:
Mn = C'y = T'y = 1.122.120 (235,32'395) = 264.202.905,1 N'mm

Kuat lentur rencana:


0; Mn = 0,85(264-202.905,1)
= 224.572.469,3 N.mm = 22,45J tonm
tr
r coNToH 12-5
Hitunglah kuat lentur nominal M, dari penampang komposit berikut:
a
b

Mutu pelat beton


f"'=20MPa
n--9

Penyelesaian:
Asumsikan sumbu netral plastis jatuh di pelat beton, sehingga:
A,'f, _ 13.440 x 240
0,85.f,' .bE 0,85x20x1500

= 126,49 mm > t, (=120 mm)


294 PERENCANAAN STHUKTUR BAJA

Karena tebal pelat beton hanya lz cm,maka pelat beton tidak dapat mengimbangi
cu{u ,*{.1"'f, v2ns timbul pada baja, sehingga lokasi sumbu netral plastis utan iatu-t
pada profil baja (kasus 2).

C, - 0,85.f',.bE /, = 0,85(20X1500X120) = 3.060.000 N


A,.f, - 0.85 fi.bu.t,
,_
L, _
= ___-___,-= x 24o\ _
03.440 3.060.000
_=82.E00N
Tinggi blok tekan pada sayap profil baja dihitung sebagai berikut:
C
+ =
i-ur= zffio = t'725 r,on < tr(= 17 mm)

Lokasi titik berat dari bagian tarik profil baja diukur dari serat bawah profil adalah tii'

, n:9.,!21 GAMBAR III


," =
r3aA ,J-9 * 29r37s 29,21
134,4 - 0,1725 xZO
= cm
paku be*qn
Kuat lentur nominal kali diad
Mn =Cr'dr'+Cr'dr' frr r&
masif, dit
= 3.060.000(367,9) + 82.800(307)
= 1.151.193.600 N.mm
Q, =(
dengan:
+
.f.
o.
Kuru
diatur sed I
Q, =*
dengan: Lc
tr
12,6 PENGHUBUNG GESER l-

Gaya geser yang terjadi antara pelat beton dan profil baja harus Persary
dipikul oleh sejumlah
penghubung geser, sehingga tidak terjadi slip puda ,uut--ara
layan.
nol dan trr
Besarnya gaya geser horizontal yang harus dipikur oreh penghubung
geser diatur
diperlukan p{
dalam SM o3-1729-2o02Pasal12.6.2. Pasal ini menyatakan bahwiuntuk yang sema
aksi komposit
di mana beton mengalami gaya tekan akibat lentur, gaya geser horizontar total yang Persyd
bekerja pada daerah yang dibatasi oleh titik-titik 2002 Pasrl IEr
-o*"n poritif maksimum dan momen
nol yang berdekatan, harus diambil sebagai nilai terkeci:l dari: A,{,
0,g5.f",.A,atau 1. scE
IQ,. Selanjutnya kita notasikan guyu g"r", horizontal ini aengari ?ft. 2. dn
..J.rku 9":Tya
V, ditentukan oleh A,.fratauO,gs.f",.A", ,,uf.u yii"g terjadi adalah 3' F*
perilaku aksi komposit penuh, dan jumiali penghubung g"r", y*j
diperrukan antara 4' id
titik momen nol dan momen maksimum adalah: 5. ir*
6. jihl{
N, =Z t2.23 dipl
Dengan Qnadalah kuat geser nominal satu buah penghubung geser.
Jenis penghubung
Jika jufl
geser yang dipersyaratkan dalam sM 03-1729-2002 pasal
lzs: ua*un slip antara odr
i"*"pa i""il aksi koryct 1
BAB 12 I KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 295

GAMBAR 12.6 a Shear Connector pada Balok Komposit

tidak kurang dari emPat


paku berkepala (stud) dengan panjang dalam kondisi terpasang
Ldi diu-"t"*ya, atau berupa profil baja kanal hasil gilas panas'
di dalam pelat beton
Kuat nominal pengtruUung geser jenis paku yang ditanam
masif, ditentukan sesuai Pasal 12'6'3, yaitu:
12.24
en = 0,5.A,. ,lf:Q = A,,..fu
jenis paku' mm2
dengan: Ar" adalah luas penampang penghubung geser
adalah tegangan putus penghubung geser
jenis paku' MPa
f, N
Q, adalah Lrrat gese. nominal untuk penghubung geser'

Kuatnominalpenghubunggeserjeniskanalyangditanamdalampelatbetonmasif'
diatur sesuai Pasal 12.6.4, Yaitu:

Qn = Q,3(ty + 0,5't-)' L,'lI!1 12.25

dengan: L, adalah panjang penghubung geser jenis kanal' mm


tt adalah tebal Pelat sayap. mm
t,
i- adalah tebal Pelat badan. mm
t,'
Persamaan12.23memberikanjurnlahpenghubunggeserantaratitikdenganmomen
r nol dan momen maksimum, sehingga untuk sebuah balok yang
diperlukan penghubung geser sejumlah 2'Nryan|harus
tertumpu sederhana'
diletakkan dengan jarak/spasi
yang sama.
persyaratan mengenai jarak antar penghubung geser diatur dalam SNI 03-1729-
-|d,
2002 Pasal 12.6.6 yarlg antara lain mensyaratkan:
t*
F 1. selimut lateral minimum = 25 mm, kecuali ada dek baja
,ir 2, diameter maksimum = 2,5 x tebal flens profil baja
3. jarak longitudinal minimum = 6 x diameter penghubung geser
tla 4. longitudinal maksimum = 8 x tebal pelat beton
Jarak
fr 5.jarakminimumdalamarahtegaklurussumbulongitudinal=4xdiameter
6. iika aigunatan dek baja gelombang, jarak minimum penghubung geser dapat
diperkecil menjadi 4 x diameter
lrlr mencegah terjadinya
Jika jumlah penghubung geser tidak cukup banyak untuk
pada perilaku
fs slip antara pelat beton aan U-at;t baja, maka analisis
struktur
harus
komposit
didasarkan
yang dianggap berperilaku
I ids utri to*porit parsial. untuk kompoiren
296 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

sebagai komposit parsial, maka momen inersia efektif I"u balok komposit harus dihitung
sebagai berikut:
Gunakan *
bentang- Jilll
1*"*f = I, + (Io - ,, -_ry
dengan: q
f+
adalah gaya tekan pada pelat beton untuk kondisi komposit penuh, N
12.26
"-B
F
I" adalah momen inersia penampang baja, mma Gunakan 5l[
It adalah molnen inersia penampang balok komposit penuh yang belum
retak, mm4
ZQ,
#- -/
aaahhjumlah kekuatan penghubung geser di sepanjang daerah yang __H
dibatasi oleh momen positif dan momen nol, N

nurio ?cf minimal adalah 0,25 agartidak terjadi slip berlebihan pada balok.
LJ
l++L----j.
I.

I CONTOH 12-6
Hitunglah jumlah penghubung geser yang diperlukan pada komponen struktur komposit r coNTott
dalam Contoh 12.41 Desainlah *
selema kr{l
Penyelesaian: Mh(r!
= 20
Data yang ada: WF 300.150.6,5.9 BJ37
f'' = 20 :MPa
tebal pelat beton, / = 10 cm
panjangbentang, L=9m
Gaya geser horizontal Voakibat aksi komposit penuh adalah:
Vn=C=t.122.72ON
Gunakan stud connector 1lz" x 5 cm. Diameter maksimum stud yang diizinkan:
2,5.tr= 2,5{9) = 22,5 mm > 1/2" (= lZ,7 mm)
Luas penampang melintang satu buah stud connector:
. 'ffx 12-72
rr
A,, = = 126,73 mm2

Modulus elastisitas beton:


E" = O,O4L'*t's .1F = 0,041(2400)''t ln = 21.550 MPa
Kuat geser satu buah stud connector:

Q, = 0,5'A," rlt:4 = 0,5(126,73) Jn x 2L550 = 41.599 N Penyeler-r.t


A,;fu= 126,73(N0) = 50.692 N > 41.599 N a. Pert@gr
ZQn= 41'599 N bch
Persyaratan jarak antar penghubung geser:
Jarak minimum longitudinal -- 6d = 6(12,7) = 76,2 mm
Jarak maksimum longitudinal = 8r = g(100) = gO0 mm
Jarak transversal = 4d = 4(12,7) = 50,8 mm
Jumlah stud yang diperlukan: bcbl
b€hl
N =z= w = 26'98= 28 buah
BAB 12 r KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 297

Gunakan minimum 28 stud untuk 1/z bentang balok, atau 56 buah untuk keseluruhan
bentang. Jika satu buah stud dipasang tiap penampang melintang, jarak antar stud adalah:

S=- 9000 =JZUInm


56
T
Gunakan 58 buah stud dengan penempatan seperti pada gambar berikut ini:

2x(Llz"x5cmstud)

r coNToH 12-7
Desainlah sebuah balok komposit interior pada denah lantai berikut. Asumsikan bahwa
selama konstruksi tidak digunakan perancah (unshored). Gunakan material BJ 37, f' ,
= 20 MPa (n = 9) dan tebal pelat lantai adalah 10 cm.

e.oo m (4@2,25

l-

1-
I

,5m

t_ HH
Penyelesaian:
a. Perhitungan beban
beban mati: pelat beton = 0,1 x24W =Z4}kg,:r?
bekisting = t5 kglfl?
mekanikal = 20 kgtr,2
plafon = 28 kglmz
partisi = 95 kglrrf
*
Qo = 398 kglmz
beban hidup et = M kglrr?
beban konstruksi: D = 255 kg/m2 (beton + bekisting)
L = 100 kg/m2
298 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

b. Desain terhadap beban konstruksi (aksi komposit belum bekerja, karena beton Q;1
belum mengeras)
qu= 2,25(1,2(255) + 1,6(100)) = 1048,5 kg/m (M. dirrif
u,= f'l,'I? = ftro+a,s)t8,5)2 = 9469,26 kg'm = 9,4693 ton'm d. uqhnq a

Yr
=.$
zp",tu= = 438,3e cm3
#-r*=e#?#{ GunaLrrf
Kontrol terhadap lendutan selama konstruksi:
di *rrr ,

Batas lendutan= L1360 (tanpa beban hidup) L=ti


q = 2,25(255) = 573,75 kg/m = 5,7375 N/mm rl-{rrF
A_ 5qLo rr 5qLo _ rrr,11I^:*rT^0,.=8258,7cma
38481 -'I,pe'r'
= IB4EL = 384;200.000 x 23,6 l: o'- Ambil fll,lc
^= Jumhh fl
c. Desain balok komposit *=S
q
qu= 2,25(1,2(398) + 1,6(400)) = 2514,6 kgly fl
m,= {'o*'I} = lizst+,O (8,5)2 = 22.7og,gg kg'm = 2,27ogg} x 108 N'mm
Unurk H
Mu rnelintrgf
A, p".1,
0 xfyx(4- ,- t) ,=E
J#
sI :*l
Untuk r 100 mm dan a diasumsikan sama dengan 25 mm, maka
=
t-15a=87,5mm
r*.f lpF

!Elr

A- 2,270998 x IOB
46873 w* (untuk WF 300)
0,85x240x(150+87,5) =
ns perlu -

#
E

2,270998 x 108
424O,89 m# (untuk WF 350)
A, p".1, = 0,85 x 24Ox(175 + 87,5) =
2,270998 x lO8
ll q
A_
- = 3872,11 mrr? (untuk WF 400)
l*J.-----------*
s mrtu
nerru 9,35 x240 x (200 + 87,5)
2cm
Dicoba WF 350.175 (1, = 11.100 cm4, Z,= 689,12 cm3, A = 52,68 cmz)

Menentukan lebar efektif, b, diambil nilai terkecil dari:


be= rl+.L 1/+ (8,5)= = 2,125 m V *l
br=bo=2,25m
sehingga b, diambil sama dengan 2,125 m. $V.*l

Asumsikan sumbu netral plastis berada di pelat beton, sehingga:


h,
A xf 5268 x 240
tr
*o=-0,85 xs "y x bu = 0,85 x 20 x 2125
=35mm< 100 mm OK
f"'
Kuat lentur nominal dihitung sebagai berikut: r coNTolt t:
tC a\ Desainlah seH
Mz =A'fl:
r ", \r+ t - r)
2,4 m. Guna&r.1

= 5268 x24ox[4
- \'2 * too - is\
,)
Tidak digunakfll
41, f ,' = 2O lill
= 323.033.760 N'mm
BAB 12 ! KOMPONEN STRUKTUR KOMPOS|T 299

d;Mn = 0,85(323.033.160)
= 274.579.696 N.mm > M,(2,3247 x 108 N.mm) eK
(Mu dhevisi setelah ditambahkan berat sendiri balok)

d. Menghitung jumlah stud

Vn = 0,85.f!.a.bu = A, x f, = 5268(240) = 1.264.320 N


Gunakan studtlz" x 5 cm, kuat geser satu buah stud diambil dari nilai yang
terkecil
di antara:
Q, = 0,5'A,, lf; * E, = 05(12673).ln x ztsso = 41.599 N
A,,'fu= 126,73(400) = 50.692 N > 41.599 N ll

Ambll Q, = 41.599 N
Jumlah stud yang dibutuhkan: il,
r
I
N=
Z= ffi= 30,39 = 32 btah (untuk r/z bentang)

untuk keseluruhan bentang dipasang 64 buah stud, jika pada tiap penampang
melintang dipasang dua buah stud, maka jarak antar stud adalah:

' = 5fl = 274'2 mm = 27,5 cm


s*n = 6d = 7,62 cm
Jmuk,= 8r = 80 cm

2 stud j" -5 cm

{l
i
:i

i
36 @ 23,5 cm iil

e. Menghitung kuat geser penampang

vu = Qs14,6 + 1,2(4e,6)) (Y) = 10.e40 ks = 10,e4 ton


QV, = 0,9 (0,6.f h. t
_ = 0,9(0,6) (240X346)(6)
,).
= 26,9 ton > Vu
OK
1, 346-2(9+14\
"_:___:+:__:J !p
rr
;= ' = 42.85 <
,lf,
= 7r

r coNToH 12-8
Desainlah sebuah balok komposit interior dengan bentang
9 m dan jarak antar balok
2,4 m. Gunakan jumlah minimum sttd3r+" 7,5 cm. Tebal perat
- betln adarah 12 cm.
Tidak digunakan perancah selama konstruksi, dan material yang
digunakan adalah BJ
41,.f = 20 MPa, n = 9.
"'
300 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

12 cm
___t 4r*
-l
L=9m
"+
A,j
4r*
:

[*- z,o .
-l 4*
Penyelesaian: Cobe pr{
a. Perhitungan beban Menc&
beban mati : pelat beton = O,l2(24A0) = 288 kglm2 li

bekisting = llkeln? bE *'


mekanikal = 2A kgtrrf bE qk
plafon = 2S kgtn? .l

partisi = _+100 kg/m2 d. Unmt cI


Qp = 451kg!m2 hubrmg gtl
"
beban hidup : 4, = 400 kg/m2 t* "l*

D = 303 kg/m2 (beton + bekisting)


beban konstruksi :
L = lN ke/n? nd
Makaq*
b. Desain terhadap beban konstruksi (pelat beton belum mengeras) 6 hre F{
qu = 2,4(1,2(303) + 1,6(100) = 1256,64 k9lm Kuat gruq,1
u, = fu,.t? = fezse,a+X9)2 = 12:23,48 kg.m
l
= 12.723,48.104 N.mm
Mu
-perru --e f, _l2.723,4gxloa
Z 0,9 x 250 =565.488mm3=565,488cm3 T
rarem f, {
Kontrol terhadap lendutan selama konstruksi
Batas lendutan =
h =# = 25 mm Mene&
asumsikr,l
q = 2,4(3O3) = 727,2 kglm = 7,272 Nlmm keseimbfl
n =5qL4 r -_ 5qLo
- 384E1-r' 'Perlu r q,l
3848L
5 x7,272 x 90004
l)67-lllr
,,-
t_
peflu
384x200.000x25 =
12.424,9 cma
t
c. Desain balok komposit
q, = 2,4(1,2(451) + t,e1466;; = 2834,88 kglm Letak str
ru, = {.q.L2 = f,{zsz+,s8x9)2 = 28.703,16 kg.m
= 28.703.16.104 N'mm
BAB 12 r KOMPONEN STRUKTUR KOMpOS;T 301

Mu
As peflu
rr,,(r.,_;)
Untuk / = 120 mm dan a = 25 mm -r, - $,= t2o -T = fi7,5 mm
A- 28.703,16 x 104
J pertu
0,85x24Ox(150+107,5) = 4687,3 mm2 (untuk WF 300)

A s peflu
28.703,16 x tA4
0,85x240x(175+107,5) = 4781,37 mmz (untuk WF 350)

A.= 28.703,16 x lOa


s pertu
0,85x240x(200+87,5) = 3872,11 mtr.2 (untuk WF 400)

Coba profil WF 350.175.7.11


Menentukan lebar efektif &u:

bE =tL=lrs=2,25m
bE =bo=2,4m )o*ou bz=2,25m
)

d. Untuk mendapatkan jumlah minimum penghubung geser maka jarak


antar peng_
hubung geser harus dibuat maksimal:

s =8xtp.tut=8x12=96cm
junrlah penghubung goS€r
=f * f =
# * ,= 10,375 = l2buah
Maka dipasangtotal 12 buah penghubung geser, sehingga untuk r/z
bentang terdapat
6 buah penghubung geser.
Kuat geser nominal 6 buah penghubung geser tipe stud adalah:

Le,=6x(0,5XA,.Xff.+l
= 6 x to,s x j x n x 252 x lNVn.5n) = 967.170 N
Z*uk. = A, x.f, = 6314 x 250 1.578.500 N
=
Karena > Q, .
f* maka sumbu netral plastis jatuh pada penampang baja.
Menentukan letak sumbu netral plastis
asumsikan bahwa sumbu netral prastis jatuh pada flens
tekan, sehingga dari
keseimbangan gaya diperoleh hubungan:

2 Q,+ c, = T^*"- c,
967.170 + C, = 1.578.500 - C/
2'C, = 611.330
I = 305'66s N
Letak sumbu netral plastis dari tepi atas flens
=
*,
= #ffi = 6'e86 mm
302 PERENCANMN STRUKTUR BAJA

12.7 BALOK t(Ol


Pada umuuyi
sebagai silj
sering didert'il
mengijintr jh
12.4.2.3 diryr
ne_satif sej-;l
r- b&.
2. pctit
pqt
3.q
pcfr i

Tularyryl
padapel* til
Letak garis kerja 7 diukur dari tepi bawah flens baja dihitung sebagai berikut penampangh
Luas, A(cm2) Lengan, y(cm) Axy (cm3) negarif. Nafl
Profll WF 63,14 t7,5 1t04,95
yang sedikir fi
pelatbetmbn
Flens - 12,22 34.65 - 423,423 cukup dalm;
50,92 681,527 dapat diabfu
Jika Etl
pada penamFl
-v jiiriir
68t.527
13,384 cm = 133,84 mm
' = 50,92 = penghubuqg lrr
f. Menghitung kuat lentur nominal 4(rda
untuk menghitung kuat lentur nominal, terlebih dahulu harus dihitung nilai
dengan menyamakan \Qn dengan C, = 0,85'f"''bo'a'
q(uffi
>Q, dengan: A_ d
25.285 mm
Q=
0,85 x 20 x2250 = f,
Ar' {
Tentukan momen internal terhadap titik kerja T I
ZQn,Mn, =LQ,@-t +t,-;) f"-fl
= 967.170 (350 - 133,84 + l2O -af, r coNToH fl
= 312.896.420,5 N'mm Tentukan kgtf
Cr ,Mn,=Cf(d-t-ff1 komposit yaug;
BJ 37 serra dfi
= 175(6,986)(250X350 - 133,84 - 3,493)
;.
64.999.010,2 N'mm Penyelesafu *
=
a. Menerr*i
Mn= M,,* Mnr= 377.895.430,7 N'mm Akibat q
diabaik- t
6;Mn = 0,85'377.895.430,7 nominat {a;
= 321.211.116,1 N.mm = 32,12 ton.m > Mu ( = 29,3056 ton.m) T- t*'',t
M,yarag diperhitungkan adalah Musetelah ditambahkan berat sendiri balok, yaitu
Gaya telil
28.703,16 kg.m + 29.305,8 kg.m
= {tr,zx+e,ox9)2 = = 29,3056 ton.m c*:r'
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 303

12.7 BALOK KOMPOSIT PADA DAERAH MOMEN NEGATIF


t
Pada umumnya daerah momen positif pada suatu struktur balok menerus dapat didesain I
il
sebagai suatu komponen struktur komposit, sedangkan daerah momen negatif lebih I
sering didesain sebagai komponen struktur non komposit. Namun SNI 03-1729-2002 !
.

mengijinkan penggunaan sistem komposit ini pada daerah momen negatif. Pada Pasal
12.4.2.3 dinyatakan bahwa penampang komposit dapat didesain untuk memikul momen
negatif sejauh hal-hal berikut dipenuhi:
1. balok baja mempunyai penampang kompak yang diberi pengaku memadai
2. pelat beton dan balok baja di daerah momen negatif harus disatukan dengan
penghubung geser
3. tulangan pelat yang sejajar dengan balok baja di sepanjang daerah lebar efektif
pelat beton harus diangker dengan baik

Tirlangan yang diletakkan sejajar dengan sumbu longitudinal balok baja, dan terletak
pada pelat beton yang memiliki lebar efektif b, dapat digunakan sebagai bagian dari
penampang komposit efektif. Hal ini dapat digunakan pada daerah momen positif maupun
negatif. Namun pada daerah momen positif, tulangan hanya memberikan kontribusi
yang sedikit. Hal yang sebaliknya terjadi pada pelat beton, di daerah momen negatif
pelat beton berada dalam keadaan tarik. padahal beton tidak memiliki kemampuan yang
cukup dalam menahan gaya tarik, sehingga pada daerah momen negatif pelat beton
dapat diabaikan.
Jika tulangan yang dipasang pada pelat beton hendak diperhitungkan kontribusinya
pada penampang komposit, maka gaya yalg timbul pada tulangan harus ditransfer oleh
penghubung geser. Kuat nominal yang timbul pada tulangan dapat dihitung sebesar:

7) (untuk daerah momen negatif) = A,ify, 12.27


C, (untuk daerah momen positif) = A,'-fu, 12.28

dengan: A' adalah luas total tulangan longitudinal pada tumpuan interior yang terletak
di dalam lebar efektif flens b,
Ar' adalah luas total tulangan tekan, pada lokasi momen positif maksimum
dan terletak di dalam lebar efektif b,
f, adalah tegangan leleh minimum dari tulangan longitudinal

r coNToH 12-9
Tentukan letak sumbu netral plastis dan hitung kuat lentur nominal M,dari suatu balok
komposit yang memikul momen negatif. Profil wF 300 x 150 x 6,5 x 9 dengan material
BJ 37 serta tulangan berdiameter 16 mm (/r, = 400 MPa).

Penyelesaian:
a. Menentukan letak sumbu netral plastis
Akibat momen negatif pelat beton berada dalam kondisi tarik, sehingga pelat
diabaikan dalam analisa. Tulangan memberikan kontribusi berupa tahanan tarik
nominal T* yang besamya adalah:
7,, = A,, X fr, = rc1t x rr x 162)(400) = 964.247 *
Gaya tekan nominal maksimum dari profil WF 300 adalah sebesar:
C-,k, = A, X .fy = 4678(240) = 1.122.720 N
304 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Karena C-uk. ) {., sumbu netral plastis akan jatuh pada profil WF, dan mengecil- Lil
kesetimbangan gaya dapat diekspresikan sebagai berikut: dengan anghLi
Tsrsmtrss
+T =C Padahd
-T inersia yary t:
27, = C-rk. - 7,, = l'122'720 - 804'247 = 318'473 N
l' rrl
T, = 159'236'5 N ]ql{
Jika sumbu netral plastis jatuh di flens, maka jarak sumbu netral plastis dari tepi
2. r_{
atas flens adalah sebesar:
€ftil
bcb
Ts 3' I*l
frx bt = ## = 4'42mm < ,,(= 9 mm) OK
krti
sd
b. Menghitung kuat lentur nominal, M,. Terlebih dahulu tentukan letak garis kerja
r
gaya C, yang diukur dari bagian bawah profil.
coNTolil{i
-4"
Tentukan ld
Luas, A(cm2) Lengan, y(cm) Axy (cm3) komposit rrlr
Profll WF 46,78 15 701,7 Tebal ofl
Flens - 6,63 29,779 - 197,435 bE =Z&fi
40,15 504,265 bo =?''5t
f.'=tfJ,
t9^*.?2t L =(i
t= 4U,I5 = 12,56 cm = 125,6 mm
n =8
Hitung momen terhadap garis kerja C,: Penyelet*;
Tr, ,Mn, =7,,(d-f +/-50) Perhitungan t{
= 804.247 (300 - 125,6 + 100 - 50) Beban mati'

= 180.473.026,8 N.mm Pelat trtd


Bekising
T, iM,. =7"(d-f -(4,4212)) MekanH*
= 159.236,5(300 - 125,6 - 2,21) Plafod ,

= 27.418.932.94 N.mm Partisi i


Mn = Mn, * M,, = 201 .891.959,7
Berat srfi
Beban hidrry
6;M,= 0,85(207.891.959,7) = 176.708.L65,8 N.mm = 17,67 tonm
Lendutan padr'h

12,8 LENDUTAN Akibat p.ld d*


Komponen struktur komposit memiliki momen inersia yang lebih besar daripada
komponen struktur non komposit, akibatnya lendutan pada komponen struktur komposit
^ --fr
-r -S
akan lebih kecil. Momen inersia dari komponen struktur komposit hanya dapat tercapai Akibat bekirli:
setelah beton mengeras, sehingga lendutan yang diakibatkan oleh beban-beban yang
bekerja sebelum beton mengeras, dihitung berdasarkan momen inersia dari profil baja saja.
Pada daerah momen positif, beton akan mengalami tekan secara berkesinambungan
^ -s#
^2-m
yang akan mengakibatkan beton mengalami gejala rangkak (creep). Rangkak adalah Total lendura r
salah satu bentuk deformasi struktur yang terjadi akibat beban tekan yang bekerja
secara terus menerus. Setelah deformasi awal tercapai, deformasi tambahan yang Setelah petd h
diakibatkan rangkak akan terjadi secara perlahan dan dalam jangka waktu yang cukup bertambah merl
lama. Lendutan jangka panjang yang terjadi pada komponen struktur komposit dapat
diperkirakan dengan cara mengurangi luas pelat beton sehingga momen inersia akan *=T*
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 30s

mengecil. Luasan pelat beton biasanya direduksi dengan cara membagi lebar pelat
dengan angka 2n atau 3n, dengan n adalah rasio modulus.
Pada konstruksi tanpa perancah (unshored), diperlukan sebanyak tiga buah momen
inersia yang berbeda untuk menentukan lendutan jangka panjang, yaitu:
1. 1,, momen inersia dari profil baja, yang digunakan untuk menghitung lendutan
yang ditimbulkan oleh beban-beban yang bekerja sebelum beton mengeras
2. momen inersia dari penampang komposit yang dihitung berdasarkan lebar
1r.,
efektif bln, digunakan untuk menghitung lendutan yang ditimbulkan oleh
beban hidup dan beban mati yang bekerja setelah beton mengeras
3. Ir yaflg dihitung berdasarkan lebar efektif bl2n, unttk menentukan besar
lendutan jangka panjang yang disebabkan oleh beban mati yang bekerja
setelah beton mengeras

r coNToH 12-10
Tentukan lendutan pada saat konstruksi serta lendutan jangka panjang dari konstruksi
komposit dengan profil WF 300 x 150 x 6,5 x 9 dan data-data sebagai berikut:
Tebal pelat, t = 12 cm
bE = 225 cm
bo =2'5m
f ,' = 27'5 lN4Pa
L =6m
n =8
Penyelesaian:
Perhitungan beban:
Beban mati:
Pelat beton = 0,12(2400)(2,5) = '720 kg/m
= 7,2 N/mm
Bekisting = 20(2,5) = 50 kg/m = 0,5 N/mm
Mekanikal = 20(2,5) = 50 kg/m = 0,5 N/mm
Plafond = 28(2,5) = 70 kg/m = 0,7 N/mm
Partisi = 100(2,5) = 250 kg/m = 2,5 N/mm
Berat sendiri profil = 36,7 kg/m= 0,367 N/mm
Beban hidup = 400(2,5) = 1000 kg/m = 10 N/mm

Lendutan pada saat konstruksi:


Akibat pelat dan berat sendiri profll:

A_ 5aLa 5x (7,2 + O, 36'7) x 60004


-r = 8,85 mm
384E1 s 384 x 200.000 x7210 x l}a
Akibat bekisting:
5oLa 5x0,5x60004
u2
A_
- 3uEr - = 0,58 mm
s 384 x 200.000 x'7210 x I}a
Total lendutan selama konstruksi = Ar * Lz = 9,43 mm
Setelah pelat beton mengeras, aksi komposit mulai bekerja sehingga momen lnersla
bertambah menjadi It, yang dapat dihitung sebagai berikut:
b- oo<
;=T=28'125cm
306 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

I Komptrm
Pelar Bm
T 12 cm \\F -{I}
t
l II
_ 2l?5i
- tlsJ
''
30 cm
Lendutan.langl

I
A_
5.

II

RANGKL}IJN
Komponen A (cm2) y (cm) Axy Io Io + A.&
L. kndurr I
l: +'
Pelat Beton 337,5 6 2025 4050 2,56 6261,84 trnduta.,;
wF 300 46,78 27 1263,06 7210 18,44 23.116,77
ar +'
384,28 3288,06 29.378,61 3. knduta j
l,+
_ 3288.06
Y=ffi=8'56cm 4. tendurn "1

A, +'
Lendutan akibat beban mekanikal, plafon dan partisi: trndum j
5qLo __!.O6mm
5x(0,5+0,7+2,51 x6000a a, +'
^
A-
-3 =
384E1ff
384 x 200.000 x 29.378.61 x lOa
Lendutan akibat beban hidup: 12.9 DEK BAJA (
5qLo 5x10x60004 Perkembangn
L4
384EIh = 2,87 mm yang selain bcrl
384 x 200.000 x 29.i38,61 x 10a
tulangan posiil
Untuk menghitung lendutan jangka panjang akibat beban rangkak lebar efektif pelat
beton direduksi sebesar 507o sehingga:
sebagai dutq
dari gelombug
b- ..< Perslarfr
t4'0625
z-:*a =
cm
i= komponen srrd
pasal ini dipcrr
t. ringd
2. lehr
I -r bot€t
12cm
-T- t ]

l- I

30 cm

t GAMBAR 127 r
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 307

Komponen A (cmz) y (cm) Axy Io Io + A.&


Pelat Beton 168,75 6 tor2,5 2025 4,56 5533,92
wF 300 46,78 27 1263,067210 16,44 19.853,4
215,53 2275,56 25.387,32

t =H#= 10,56 cm

Lendutan jangka panjang akibat rangkak:


5qLo
a5= 384EIt 5x(0,5 +0,7 + 2,5)x6000a
= 1,23 mm
384 x 200.000 x 25.387,32 x toa

RANGKUMAN:
1. Lendutan pada saat konstruksi (aksi komposit belum bekerja):
Ar + A, = 8,85 + 0,58 = 9,43 mm
2. Lendutan jangka pendek tanpa beban hidup:
Ar + A, = 8,85 + 1,06 = 9,91 mm
3. Lendutan jangka pendek dengan beban hidup:
A, + A, * Ao = 8,85 + 1,06 + 2,87 = 12,78 mm
4. Lendutan jangka panjang tanpa beban hidup:
A, + A, = 8,85 + 1,23 = 10,08 mm
5. Lendutan jangka panjang dengaa beban hidup:
-
A, + Ao + A: 8,85 + 2,87 + 1,23 = 12,95 mm

12,9 DEK BAJA GELOMBANG


Perkembangan struktur komposit dimulai dengan digunakannya dek baja gelombang,
yang selain berfungsi sebagai bekisting saat pelat beton dicetak, juga berfungsi sebagai
tulangan positif bagi pelat beton. Penggunaan dek baja juga dapat dipertimbangkan
sebagai dukungan dalam arah lateral dari balok sebelum beton mulai mengeras. Arah
dari gelombang dek baja biasanya diletakkan tegak lurus balok penopangnya.
Persyaratan dek baja gelombang dan penghubung gesernya untuk digunakan dalam
komponen struktur komposit diatur dalam SNI 03-1729-2ffi2 Pasal 12.4.5.1. Dalam
pasal ini dipersyaratkan:

1. tinggi maksimum dek baja, h,


= 75 mm
2. lebar rata-rata minimum dari gelombang dek, w, > 50 mm, lebar ini tidak
boleh lebih besar dari lebar bersih minimum pada tepi atas dek baja

GAMBAR 12.7 E Penampang Melintang Dek Baja Gelombang


308 PERENCANMN STRUKTUR BAJA

3. tebal pelat minimum diukur dari tepi atas dek baja = 50 mm Beban !
4. diameter maksimum stud yang dipakai = 2O mm, dan dilas langsung pada
q,
flens balok baja
5. tinggi minimum stud diukur dari sisi dek baja paling atas = 40 mm NI
Jika gelombang pada dek baja dipasang tegak lurus terhadap balok penopangnya,
Asumstr
maka kuat nominal penghubung geser jenis paku harus direduksi dengan suatu faktor,
rs yang besarnya ditetapkan sebagai berikut:
A ,l

r, =ffiffilff)-ro] <ro 12.29

dengan: t, adalah faktor reduksi Dicoh


Nr adalah jumlah penghubung geser jenis paku pada setiap gelombang pada Sebehn
potongan melintang balok baja Beban t
Hs adalah tinggi penghubung geser jenis paku - (h, + 75 mm) Beban I
hr adalah tinggi nominal gelombang dek baja
wr adalah lebar efektif gelombang dek baja tln

Jarak antar penghubung geser tersebut dalam arah longitudinal tidak boleh lebih dari ,UI
900 mm.
Kareae'

I CONTOH 12-11 ir.


Konstruksi balok lantai yang digunakan bersama dengan dek baja gelombang (compodeck) 6il
dan beton membentuk suatu struktur komposit. Gelombang dari compodeck diletakkan
tegak lurus balok. Panjang bentang balok adalah 10 m dan jarak antar balok 3 m (as b. Mengli
ke as). Tebal total pelat beton adalah 12 cm. Material yang digunakan adalah BJ 31 , Setelah I
f ,' = 20 MPa. Berat pelat dan deck adalah 240 kglmz, beban hidup 250 kglrfi,beban kornpmi
partisi 50 tglm2.-Taak ada perancah selama konstruksi dan bebin hidup konstruksi
q,
adalah 100 kg/m2. Desainlah balok tersebut dan hitung pula kebutuhan penghubung
geser yang diperlukan. -u"
Irbar c,
tr='7 cm

TT
T i
bE
bE
h=
5cm Sehinggl

MisalLr
tekan p
.T

Karena r

dengan I
Kuat ku
Data compodeck adalah sebagai berikut:
Penyelesaian: .q
L. Desain balok baja
Beban mati: Pelat beton + dek metal = 240(3) = 720 kglm 6u'J
Partisi = 50(3) = 150 kg/m
BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 309

Beban hidup: 250(3) = 750 kg/m


qu = l,2Qo + I,6qr= 1,2(720 + 150) + 1,6(750) = 2244kglm
m, = f.O,.L'= * r 2244 x 102 = 28.050 kg.m = 28.050.10a N.mm
Asumsikan a=50 mmdan d=400
Mu 28.050.104
A s penu
, , ld - - a\
q'r;\r*, 0,85'240'(200 + 120 - 25)
r)
= 4661 mm2 = 46,61 cmz

Dicoba menggunakan profil WF 400.200.8.13 (A, = 84,12 cmz)


Sebelum beton mengeras balok baja memikul:
Beban hidup pada saat konstruksi = 3 x 100 = 300 kg/m
Beban mati = 3(240 + 66) = 918 kg/m
qu = 1,2(978) + 1,6(300) = 1581,6 kg/m
Mu = D.170 kg.m = lg.ii}'I04
f,0,-L' = { ttsSr.6Xl0)2 =
N.mm

Karena WF 400.200.8.13 termasuk penampang kompak, maka


Mn = Mp = Z*'fy = 1285,95'1o3 x 240 = 308.628.000 N'mm
QM, = 0,9(308.628.000) = 271.765.200 N'mm > M.. OK

b. Menghitung kuat lentur balok komposit


Setelah pelat beton mengeras, maka beban terfaktor yang harus dipikul oleh balok
komposit adalah:
qu = 1,2(3 x(240 + 50 + 66)) + 1,6(3 x 250) =248l,6kglm
Mu = L8r,.r'= l0)2 = 31.020 kg.m = 31.020. 104 N.mm
{-tz+St.Oif
Lebar efektif pelat beton diambil dari nilai terkecil antara:

bE = 1l+ L = l/+ (10) = 2,5 m


bE =bo=3m
Sehingga lebar efektif diambil sebesar 2,5 m.

Misalkan sumbu netral plastis jatuh di pelat beton, maka tinggi blok tegangan
tekan pada balok beton adalah:
A xf 8412 x 24O
--
a=
0,85
J ")

xf' x b, 0,85 x 20 x 2500


= 4J,5 flrm < /. = 70 mm

Karena a 1tr, berarti sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton, dan sesuai
dengan asumsi semula.

Kuat lentur nominal balok komposit:


Mn = A,.fy (4 -, - i) = suzfz40x200) + r20 - (f)
= 598.O93.200 N.mm

6u'M, = 0,85(598.093.200) = 508.319.220 N'mm > M.. OK


310 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Selanjutnya balok harus diperiksa pula terhadap geser:


karena A,
vu = f,.q,.L = \.12+u,el00) = r2.4o8 kg = 124.080 N yang berr
0V, = 6.0,6 fr hl t_ = 0,9(0.6)(240)(342X8) = 354.5g5,6 N > q E Keseidr
r, 400-2(13+l6t
_=- _=12,75< 1100 Z,A,
tw8
E -71 OK
lJta
2xl
c. Menghitung kebutuhan penghubung geser
Karena kuat lentur balok komposit cukup besar dibandingkan momen lentur yang CT
timbul akibat beban, maka akan lebih menguntungkan jika digunakan aksi komposit Irtak sl-
parsial. Terlebih dahulu dihitung jumlah penghubung geser yang diperlukan untuk
menimbulkan aksi komposit penuh.
ct
Untuk aksi komposit penuh, C = Vn= 0,85.f ,'.a.bo= A;f, = 2.018.880 N E;l
Gunakan slutd 3lq" - 10 cm (Ar, = 285 mm2) satu buah tiap penampang. Maka dri
Faktor reduksi kekuatan stud, r, (N. = 1, 4 pada fterr
= 10 cm)

o'ss /tv-\ tH- ktak erit


r. =Try\dli - r,ol < r,o
I

= T (#) t# - = 3,4 > t,o


',0]
h,ofl
nea$

ambil r, = f = 20 MPa, modulus elastisitas beton adalah:


1,0. Untuk
"'
E, = 0,041rts tF = 0,041(24O0)1's l/m = 21.550 MPa
Kuat geser satu buah stud: -t
Qn = 0,5'A," lf; E, = 0,5 (285) ' Jnt n550 = 93.550 N =
Besamlr I
"
A,,'fu= 285 (400) = 114.000 N > 93.550 N OK A=-
Jumlah stud yang diperlukan:
0I
Tentukan r
N =
t ="## = 21,58 = 22 s,.td (untuk 1lz bentang)
Lg,: I
Sehingga untuk keseluruhan bentang dibutuhkan M buah stud agar terjadi aksi
komposit penuh. Jika tiap 2 gelombang dipasang I buah stud, maka jarak antar
stud adalah 2(200) = 400 mm, sehingga jumlah stud yang dipakai adalah sebanyak
(10.000/400) + I = 26 stud, atau 13 buah tiap tlz bentang. cJ :lr
Z Q, = 13(93.550) = 1.216.150 N
Mr=l
+ ,,Q, 6;M,
4,18 mm +Cr
Jadi dapc d
t--_ TJ
gelombaq d

d. Kontrol leei
T Sebelum hc+
151,4 mm
Qp ={

Ar=
:
BAB 12 r KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 311

karena A;1, = 8412(240) = 2.018.880 N > L Qn, maka ada bagian dari profil baja
yang berada dalam tekan.

Keseimbangan gaya yang terjadi:


2Q,+ c, = T^*r- c,
l.216.150 * Cr= 2.018.880 - q
2xC, =802.730
Cr = 401'365 N
Letak sumbu netral plastis dihitung dari sebelah atas flens tekan adalah:
ct 401.365
mm ( < tr= 13 mm )
*Ur= ffffi
= 8'36

Maka dari hitungan tersebut dapat dikatakan bahwa sumbu netral plastis jatuh
pada flens tekan.
Letak garis kerja { diukur dari tepi bawah flens baja dihitung sebagai berikut:

Luas, A(cm2) Lengan, y(cm) Axy (cm3)

Profil WF 84,12 20 1682,4


flens - 16.72 39,582 - 661,81

67.4 1020,59

I_= -ff
1020.59
= 15.14 cm

Besarnya a dihitung dari persamaan:


>Q, l.216.150
= 28'6r mm
" =
w{;f , q= od;6;;soo
Tentukan momen internal terhadap garis kerja {:
LQ': M'r
i'* oo -aft
cr '
=;'r'.:r*r:-:'*#
lvloz=
itYr;ri^i{ -ri',?- 4,r8) = s6.423.s27,6N.mm
M, = Mn, * Mnr= 52.729.979,19 N.mm

Q uM n -'^ri:::?",,';,1 : #il?!;K, 1 N mm

314" 10 cm dengan jarak 400 mm (tiap


Jadi dapat dipasang 26 buah stvd -
gelombang dek baja)

d. Kontrol lendutan
Sebelum beton mengeras
eo = 3(240 + 66) = 918 kg/m = 9,18 N/mm
5x9,18x10.0004
A1 = - 25,22 mm
384 x 200.000 x 23.700 x 104
312 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

lendutan akibat beban hidup selama konstruksi


Qt = 3 x 100 = 300 kg/m = 3 N/mm

\= 384 x
5x3x10.0004
x 23.700 x
200.000 104
= 8,24 mm I'
W
setelah beton mengeras aksi komposit mulai bekerja, momen inersia penampang
komposit, 1o dihitung sebagai berikut:

27;17 I
N

lz l_
"=?=## =e,28=e Kory
-------_------.+ffi
Fdd Eti
40
+ =ry = 277,7 ,,,,r
wril:
-----_---_---

[]I
i
_!
r
",fr
.,i

Komponen A (cm2) ) (cm) Axy Io + A'3


Pelat Beton 194,39 3,5 680,365 793,76 8,61 15.204,3
wF 300 u,t2 32 2691,84 23.744 19,89 56.978,8
278,51 3372,205 72.183,1

Y =?ffi = t2,tL cm
4
Karena struktur dianggap sebagai balok komposit parsial, maka momen inersia
harus direduksi sebagai berikut:
I€nqt
4+/
I"f"kif = 1, +(Irr- QW
= 23.700 + (12.183,1 - 23,00)rffi 12.10 KOLOM lm
= 61.327,7 cma
Kolom kry
lendutan akibat beban hidup:
dapat pula d
e = 3(250) = 750 kg/m = 7,5 N/mm tulangan bai I
kolom koryd
5x7,5 x 10.0004
A3= = 7,96 mm nilaa fr, E dr"r
384 x 200.000 x 61.327,7 x lO4
Persy4
Iendutan jangka panjang akibat beban mati berupa partisi dihitung sebagai berikut:
12.3.1. Batr.
l. I'qp
mch
aht
BAB 12 I KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 313

A
13,88

tt
m[z T' T5

I40 I
l_ r---.
ll---l *=#=138'8mm

Komponen A (cmz) y (cm) Axy Io + A'&


Pelat Beton 97,16 ?5 3,10,06 396,73 13,22 17.377,2

wF 300 84,12 32 269r,84 23.700 t5,28 4334A,2

181,28 3031,9 60;71't,4

, = i3# = 16.72 cm

I"f.krif' = Ir+ (I,r' -Q


W
= 23.70A + (@.717,4 - 23.700)rffi
= 52.429,2 crrf
A5= 5x1,5x10.0004
384 x 200.000 x x = 1,86 mm
52.429.2 lO4
Lendutan total yang terjadi:
A, + A, + A, = 25,22 + 7,96 + 1,86

= 35,04 *r, = h = 41,6 mm OK

12IA KOLOM KOMPOSIT


Kolom komposit dapat dibentuk dari pipa baja yang diisi dengan beton polos atau
dapat pula dari profil baja hasil gilas panas yang dibungkus dengan beton dan diberi
tulangan baja serta sengkang, seperti halnya pada kolom beton biasa. Analisis dari
kolom komposit hampir sama dengan analisis komponen struktur tekan, namun dengan
nllel dan r yang telah dimodifikasi.
fr, E
Persyaratan bagi suatu kolom komposit ditentukan dalam SNI 03-1129-2002 Pasal
12.3.1. Batasan-batasan berikut harus dipenuhi oleh suatu kolom komposit:

1. Luas penampang profil baja minimal sebesar 4Vo dari luas total penampang
melintang kolom komposit, jika kurang maka komponen struktur tekan ini
akan beraksi sebagai kolom beton biasa
314 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

2. Untuk profil baja yang diselubungi beton, persyaratan berikut harus dipenuhi: a
a. Tulangan longitudinal dan lateral harus digunakan, jarak antar pengikat 4
lateral tidak boleh lebih besar dari 2/3 dimensi terkecil penampang kolom q;
komposit. Luas penampang melintang dari tulangan longitudinal dan r*
transversal minimum 0,18 mm2 per mm jarak antar tulangan longitudinal/
transversal L
b. Selimut beton harus diberikan minimal setebal 40 mm dari tepi terluar ?t
tulangan longitudinal dan transversal
c. Tulangan longitudinal harus dibuat menerus pada lantai tingkat kecuali
+
L n
tulangan longitudinal yang hanya berfungsi sebagai kekangan beton q{
3. Kuat tekan beton, f"' berkisar antaru 2l hingga 55 MPa untuk beton normal, ,
dan minimal 28 MPa untuk beton ringan {
4. Tegangan leleh profil baja dan tulangan longitudinal tidak boleh melebihi 380 t"
MPa. {'
5. Untuk mencegah tekuk lokal pada pipa baja atau penampang baja berongga,
Koefisitn cn
maka ketebalan dinding minimal dipersyaratkan sebagai berikut:
a. Ud.[
a. Untuk penampang persegi dengan sisi b, maka , =- b E q:
b. Untuk penampang lingkaran dengan diameter D, maka
lf,,
, = O nlg,
b. Udp
qr
Tata cara perhitungan kuat rencana kolom komposit diatur dalam SNI 03-1729- ii
2OO2 Pasal 12.3.2. Dalam pasal ini dinyatakan bahwa kuat rencana kolom komposit:
Jnifll
baja dan H
Nu = 0"'N, 12.30 Jan glranll
0,3 kali tu
dengan: 6" = 0,85 5r.

f
=,
4 = Ar'f"r=b 12.31
dengan
I
r
D
Nilai dari ar ditentukan sebagai berikut:
Untuk ,\" < 0,25 maka ar = 1 12.32a Kuat ld
, 1,43
dengan l.lc
Untuk 0,25 < a, < 1,2 maKao,= 12.32,b
rtr-o,oz.\
Untuk I,2 1,2 maka ar = 1,25')rr2 12.32c
r coNToll
di maBa:
Hitunglafr fl
k^.1 r;
Ac =*r!1
.,,r,(3)
12.33

I
f, + c;.f,,'(t)

I
fmy = 12.34 50 cm

Em =s+"^.t.!
5 ,4, 12.35 m
E, = 0,041 '*t's'f 12.36

dengan: A" adalah luas penampang beton, mm2


Penydct-
A, adalah luas penampang tulangan longitudinal, mm2 Luas belu,.tl
A., adalah luas penampang profil baja, mmz Luas profiLd
BAB 12 I KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 315

E adalah modulus elastisitas baja, MPa


Ec adalah modulus elastisitas beton, MPa
Em adalah modulus elastisitas kolom komposit, MPa
f,, adalah tegangan tekan kritis, MPa
fr* adalah tegangan leleh kolom komposit, MPa
f, adalah tegangan leleh profil baja, MPa
i; adalah kuat tekan karakteristik beton, MPa
kc adalah faktor panjang efektif kolom
L adalah panjang komponen struktur, mm
rm adalah jari-jari girasi kolom komposit
w adalah berat jenis beton, kg/m3
ic adalah parameter kelangsingan
o, adalah faktor reduksi beban aksial tekan
a adalah faktor tekuk

Koefisien c1, c2, darr c, ditentukan sebagai berikut:


a. Untuk pipa baja yang diisi beton:
ct = 1,0 cz = 0,85 cz = 0,4
b. Untuk profil baja yang dibungkus beton:
ct = 0,1 cz = 0,6 cz = 0,2

Jari-jari girasi kolom komposit diambil lebih besar daripada jari-jari girasi profil
baja dan kolom beton. Pendekatan yang konservatif adalah dengan menggunakan jari-
jari girasi yang terbesar antara profll baja dan kolom beton, yang dapat diambil sebesar
0,3 kali dimensi dalam bidang tekuk.
f* =r>0'3'b 12.37

dengan r adalah jari-jari girasi profil baja dalam bidang tekuk


b adalah dimensi terluar kolom beton dalam bidang tekuk
Kuat rencana maksimum yang dipikul oleh beton harus diambil sebesar 1,7'0;f|'AB,
dengan 0, = 0,60 dan Au adalah luas daerah pembebanan.

I CONTOH 12-12
Hitunglah nilai kuat tekan rencana dari kolom komposit berikut:

I T KL

f,
= 3,6m
= 25 MPa
= 400 MPa

I
50 cm
oto-250

5
l---to"*+
Penyelesaian:
Luas beton, A, = 500 x 500 = 250.000 mmz
Luas profll, A, = 11.980 mm2
316 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

Periksa terhadap syarat luas minimum profil baja: _ry


fo =1$
4= 11.e80
4 2soffi;ho% = 4'79vo > Avo OK
4 =$
Periksa syarat jarak sengkang/pengikat lateral: 0'N" = {l
^ .l J
d
Jarak sengkan E = 250 x 5([ = 333,3 mm OK
fuat tetn*#
Periksa syarat luas tulangan longitudinal:
,.,LTffi
Jarak antar tulangan longitudinal = 500 - 2(n) - 2(L0) - 22 Beban ff
= 378 mm d'f,- =
Luas tulangan longitudinal =
f,x r x 222
= 380,13 mm2 > 0,18(378) = 68,04 mm2 OK
Periksa syarat tulangan lateral:
I CON
Periksal$
Luas tulangan sengkang =f,xo x 102,, tekan P, =
= 78,54 mm2 > 0,18(250) = 45 m# OK
Hitung tegangan leleh modifikasi:
Luas total tulangan longitudinal, A,= 4(380,13) = 1520,52 mr*
Luas neto beton, A" = 250.000 - 11.980 ' 152fr,22 = 236.499,78 mr:,2
Untuk profil baja yang diberi selubung beton, maka:
Ct = 0,7 cz = 0,6 ca = 0,2

IA\ IA PenyeLc.f#
.f^y - f, + c:f,,'ttl .,f?\i) \
Hitung grytr
P, =ffi
=240 +0,7 (400) (ffi#) + 0,6 (25) (4+3frZ9) -*,
Periksa
= 571,66 MPa -,
Hitung modulus elastisitas modiflkasi:
'.4 =tfr
E =S*r^'Z'(*\
um -L-13".\A"/ Periksa hd#l

A" =S
= 2oo.ooo + 0,2 (24.t0, (4ftffrZq)
= 295.152,66 MPa A" =#
Jari-jari girasi kolom komposit diambil dari nilai terbesar antara: 4 ,i:1,

a. 0,3b - 0,3 (500)' = 150 mm 'l


) r =l50mm 4+{
b. ry=75,lmm ) ^ Hitung fflr
jari-jari gi#
Langkah selanjutnya adalah menghitung kuat tekan kolom komposit:

. k".L [^, 3600 f-571,66


=;i f- =t
!q= ffi:, l";tB fr =
0,336
^. flrd

..,t
karena 0,25 < i, < 1,2, maka

=-=
1,43 1.43
= 1,04 =fi
1,6 - 0,67x" 1,6 - 0,67.0,336
"5

-,';

BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT 317

f
t# __,
f,, = = +# = 54e,67 Mpa

Nn = Aif", = 11.980 (549,67) = 6.585'046,6 N


0'N,= 0,85 (6.585.046,6) - 5.597.289,61= 559,73 ton

Kuat tekan aksial rencana dari profil WF 300.300.10.15 adalah:


Q'Nn,= 0,85(11.980)(240) = 2.443.920 N
11

ll
Beban tekan aksial rencana yang dipikul oleh beton:
I
Q'N,, = 0N,- 0N,"= 5.597.289,61 - 2.443.920 = 3.153.369,61 N
g
:

t
1,7'O'f = 1,7(0,6)(25X250.000) = 6.375.000 > 0'N,"
im "''Ab
i-

lr
r coNToH 12-13
i Periksalah apakah kolom pipa komposit berikut ini cukup untuk menahan gaya aksial
tekan P, = 20 ton dan P, = 45 ton. Material yang digunakan adalah BJ 37.
I

l(DK

I
l-

t'
Data lain:
I
fr' =25MPa
i D = 190,7 mm

I t
D
ll
li =7 mm
il,
d =P-2t=190,7 -2(7)=176,7 mm

Penyelesaian:
Hitung gaya tekan aksial perlu, Pu:
Pu = l,2Po + l,6Pr= 1,2{20) + 1,6(45) = 96 ton

Periksa ketebalan minimum pipa


t
I
E = tr,o,]
f'
t^in = D
l# E#m = 2,33mm < 7 mm OK
l:
i
Periksa luas penampang minimum profil baja terhadap luas total penampang komposit:
i

I
A, = fu @' - &) = f,rr 090,72 - ti6,i\ = 4039,77 mmz
i

l{ A, = f,.n.* = l.nlte,t)z = 24.522,4 mmz


;=.o,= #zgr,* *snA= 0,141 > o,o4 g
Hitung nilai tegangan leleh modiflkasi fi,,), modulus elastisitas modifikasi (E*) dan
jari-jari girasi (r,):
IA\ IA\
.fmy = f, + c, ,r\i) * ,, f ,'
\i)
= 240 + 0 + 0,85 Q, (Tffi)
= 368,99 MPa
318 PERENCANAAN STRUKTUR BAJA

E" - o,o41wr's-lfi = 0,041 (2400)15 lB = 24.t00 Mpa s.12.7 - S.12.9


IA\ Agar ufl
E* =n+c;O".\n) jumtah il
{grrrnsilrl
densan f !E
= 200.000 + 0,4 (24.10q (ffi) s.12.10
9',

Sebud r1fl
= 258.517 MPa 10 cm- I{
r* = rpipu = 65 mm tapi tidak kurang dari 0,3D = 0,3(190,7) = 57,21 mm OK m). Bebrp
beban hi{
t" lenduta;*

^. =#{t=#ffi=,74 a) hfl#
b) r+*i
c) Lcj*
karena 0,25 < )\, < 1,2, maka
1,43 1.43 s.12.11 Sr* -+*
1,6 - 0,67I. 1,6-0,67x0,74 =
1,295 balok efl
memiH ffl
yans rq#
f" =+=W=284'e3MPa
ps""inEiiifli
s.12.12
Nn = Aif,, = 4O39,77(284,93) = 1.151'051,66 N Jo*ri:
Q'N, = 0,85(1.151.051,66) = 978.393,91N = 97,84 ton >p, (= 96 ton) Fei*
Tflffi
Bctf#
SOAL-SOAL LATIHAN Bctr1tr
B€r.ru
s.12.1 - 5.12.3 Dalam sirll
Hitunglah/tentukan lokasi sumbu netral penampang (diukur dari sisi atas pelat beton) dan momen dalam G*
p
inersia, 1,., untuk masing-masing penampang berikut ini:

-E[--l
fy
(MPa)
Tebal Lebar
pelat, efektif, f"'
(cm)
l-l
I, Soal ," bu @m) (MPa) n
Gambr l*
s.12.1 wF500.200.10.16 250 l0 225 20 9
Hitunshlt
lL,
s.12.2 wF 600.200.11.17 4to t2 250 22,5 9
s.12.13
s.12.3 WF350.350.12.19 240 12 180 20 8 dengan ql
baja digunatat
dl0-2$r

JL
Gambar S.12.1 - S.12.3

s.12.4 - 5.12.6
Dari soal 5.12.1 -
5.12.3, hitunglah lokasi sumbu netral plastis diukur dari tepi atas pelat,
tentukan pula besamya kuat lentur nominal, Mn, dar. penampang tersebut! Asumsikan penampang
berperilaku komposit penuh.

Gambr s.re
V

BAB 12 T KOMPONEN STRUKTUR KOIV]POSIT 319

s.12.7 - S.12.9
Agar terjadi perilaku aksi komposit penuh dari penampang pada soal 512.1 - 5.12.3 hitunglah
jumlah stud (penghubung geser) yang diperlukan, serta tentukan pula jarak antar stud tersebut!
Asumsikan balok mempunyai panjang bentang sebesar 4 x br. Gunakan ukuran stttd th" x 5 cm,
denganf, = 400 MPa'

5.12.10 Sebuah sistem balok komposit interior dari prof,1 WF 350.175.7.11 memikul pelat beton setebal
10 cm. Jarak antar balok adalah sebesar 150 cm dan panjang bentang balok adalah 750 cm (7,5
m). Beban yang harus dipikul meliputi beban konstruksi 90 kghfi, beban partisi 70 kg/m2, serta
fE beban hidup 400 kg/m2. Baja yang digunakan adalah BJ 37, serta asumsikan n = 9. Hitunglah
lendutan yang terjadi berikut ini:
a) Lendutan maksimum sebelum pelat beton mengeras
b) Lendutan maksimum jangka pendek setelah terjadi perilaku komposit
c) Lendutan maksimum jangka panjang setelah terjadi perilaku komposit

3.12.11 Suatu sistem pelat lantai komposit terdiri dari balok baja sepanjang 12 m dengan jarak antar
balok adalah 2,5 m, digunakan material BJ 37 dan mutu beton f', = 25 MPa. Pelat tersebut
memikul beban konstruksi sebesar 90 kg/m2 dan beban hidup 400 kg/m2. Desainlah profil WF
yang mencukupi untuk memikul beban-beban tersebut!

5.12.12 Desainlah profil baja berikut penghubung gesernya berdasarkan kondisi berikut ini:
Jarak antar balok = 1,5 m Beban partisi = 90 kglmz
Panjang balok =
9m Beban plafon = 25 kglm2
Tebal pelat total =12cm Beban hidup = 300 kg/m2
Beban konstruksi = 90 kgfu? ^ Mutu baja, /, = 240 MPa
Beban hidup konstruksi = 100 kg/m2 Mutu beton, /"' = 27,5 MPa
Berat pelat dan deck = 250 kglrfr Kuat tarik putus stud, /, = 400 MPa

Dalam sistem komposit ini digunakan dek baja gelombang dengan ukuran seperti ditunjukkan
dalam Gambar 5.12.12.

l-
4cm
T-

|, Gambar 5.12.12
It 5.12.13 Hitunglah kuat tekan rencana dari komponen struktur tekan komposit seperti pada Gambar S.12.13,
tr dengan menggunakan mutu baja fr = 240 MPa dan mutu beton /.' = 30 MPa. Profil baja yang
: digunakan adalah WF 350.350.12.i9, dengan tulangan longitudinal 4D25 dan tulangan sengkang
d 10 - 250 mm.

I
I
60 cm

T
FNT.
lFg F- * "* --'l
L
Gambar s.12.1

Anda mungkin juga menyukai