Anda di halaman 1dari 15

Prinsip Dasar Beton Bertulang

A. Balok Beton & Tulangan


• Balok beton tanpa tulangan

Beton kuat menahan tekan dan tidak kuat menahan tarik


• Balok beton dengan tulangan

• Fungsi utama beton


1. Menahan beban / gaya tekan 2. Menutup baja tulangan agar tdk berkarat.

• Fungsi utama baja tulangan


1. Menahan gaya tarik (meskipun juga kuat terhadap gaya tekan).
2. Mencegah retak beton agar tidak melebar.
B. Faktor Keamanan
1. Faktor beban (U)
Adalah faktor keamanan yang berkaitan dengan beban luar yang bekerja
pada struktur.
2. Faktor reduksi kekuatan (Ø)
Adalah faktor keamanan yang berkaitan dengan kekuatan / kemampuan
struktur dalam menahan beban luar.

1. Faktor beban (U)


Besar faktor beban yang diberikan untuk masing masing beban yang bekerja
pada suatu penampang struktur akan berbeda beda, tergantung dari jenis
kombinasi beban yang bersangkutan.

Menurut pasal 11.2 SNI 03-2847-2002, agar supaya struktur dan komponen
struktur memenuhi syarat kekuatan dan layak pakai terhadap bermacam
macam kombinasi beban, ............
Menurut pasal 11.2 SNI 03-2847-2002, agar supaya struktur dan komponen
struktur memenuhi syarat kekuatan dan layak pakai terhadap bermacam
macam kombinasi beban, harus dipenuhi ketentuan dari kombinasi
kombinasi beban terfaktor sbb :

a) Jika struktur atau komponen struktur hanya menahan beban mati D saja,
maka dirumuskan :
U = 1.4.D
b) Jika berupa kombinasi beban mati D dan beban hidup L, maka dirumuskan :
U = 1.2.D + 1,6.L + 0,5.(A atau R)

c) Jika berupa kombinasi beban mati D, beban hidup L, dan beban angin W,
maka diambil pengaruh yang besar dari dua macam rumus berikut :
U = 1.2.D + 1,0.L ± W + 0,5.(A atau R)
U = 0,9.D ± 1,6.W
d) Jika pengaruh beban gempa E diperhitungkan, maka diambil yang besar dari
2 macam rumus berikut :
U = 1.2.D + 1,0.L ± 1,0.E
U = 0,9.D ± 1,6.E
2. Faktor reduksi kekuatan (Ø)
Ketidak pastian kekuatan bahan terhadap pembebanan pada komponen
struktur dianggap sebagai faktor reduksi kekuatan.

Nilai faktor reduksi kekuatan ditentukan menurut pasal 11.3 SNI 03-2847-
2002 sebagai berikut :

1) Struktur lentur tanpa beban aksial (misalnya : balok).

Ø = 0,80
2) Beban aksial, dan beban aksial dengan lentur

a) Beban aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur Ø = 0,80

b) Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur

- komponen dtruktur dengan tulangan spiral atau sengkang ikat Ø = 0,70.

- Komponen struktur dengan tulangan sengkang biasa Ø = 0,65


3) Geser dan Torsi

Ø = 0,75
4) Tumpuan pada beton

Ø = 0,65
C. Kekuatan Beton Bertulang

1) Jenis kekuatan
Menurut SNI 03-2847-2002 , pada perhitungan struktur beton bertulang, ada beberapa
istilah untuk menyatakan kekuatan suatu penampang beton bertulang :

• Kuat nominal Rn (pasal 3.28)


• Kuat rencana Rr (pasal 3.30)
• Kuat perlu Ru (pasal 3.29)
 Kuat nominal (Rn) diartikan sebagai kekuatan suatu komponen struktur atau
penampang yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode
perencanaan sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi.
Nilai kuat nominal suatu penampang beton bertulang tergantunga pada :

• Dimensi penampang.
• Jumlah dan letak tulangan.
• Mutu beton dan baja tulangan

 Kuat Rencana (Rr) diartikan sebagai kekuatan suatu komponen struktur atau
penampang yang diperoleh dari hasil perkalian antara kuat nominal Rn dengan
faktor reduksi kekuatan Ø.

Rr = Ø.Rn
 Kuat Perlu (Ru) diartikan sebagai kekuatan suatu komponen struktur atau
penampang yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau dengan kata lain
adalah besarnya gaya luar yang bekerja yang harus ditahan oleh komponen struktur
atau penampang.
2) Prinsip Perhitungan Struktur Beton Bertulang

• Perhitungan struktur beton bertulang pada dasarnya meliputi 2 buah hitungan,


yaitu : hitungan yang berkaitan dengan gaya luar dan yang berkaitan dengan
gaya dalam.
• Hitungan yang berkaitan dengan gaya luar, harus disertai dengan faktor
keamanan yang disebut faktor beban ......sehingga diperoleh kuat perlu Ru.
• Hitungan yang berkaitan dengan gaya dalam, harus disertai dengan faktor
keamanan yang disebut faktor reduksi kekuatan Ø .....sehingga diperoleh kuat
rencana Rr = Ø.Rn.
• Agar struktur mampu memikul beban dari luar yang bekerja pada struktur
tersebut, maka harus dipenuhi syarat :

• Rr >= Ru atau Ø.Rn. > = Ru.


D. Pemasangan Tulangan
1) Tulangan longitudinal
• Fungsi utama baja tulangan pada struktur beton bertulang adalah untuik menahan
gaya tarik.
• Tulangan longitudinal / memanjang diupayakan untuk dipasang pada bagian serat
yang mengalami gaya tarik.
• Tulangan longitudinal dipasang searah sumbu batang.
2) Tulangan Geser
• Retakan beton pada balok juga dapat terjadi di daerah ujung balok yang
dekat dengan tumpuan.
• Retakan ini disebabkan oleh bekerjanya gaya geser atau gaya lintang pada
balok yang cukup besar, sehingga tidak mampu ditahan oleh material beton
dari balok yang bersangkutan.
• Agar balok dapat menahan gaya geser tersebut maka diperlukan tulangan
geser yang dapat berupa : tulangan miring/tulangan serong,
sengkang/begel.
Sb

Sb

begel
balok

Snv

ds

D
Sn
Sb = tebal penutup beton minimal (9.7-1 SNI 03-2847-2002). Jika berhubungan dengan tanah / cuaca : untuk D
>= 16 mm, Sb = 50 mm dan untuk D < 16 mm, tebal Sb = 40 mm. Jika tidak berhubungan dengan tanah / cuaca
tebal Sb = 40 mm.

b = Jarak maksimal (as-as) tulangan samping (3.3.6-7 SK SNI T-15-1991-03), diambil <= 300 mm dan <=1/6 x
tinggi efektif balok. Tinggi efektif balok (d) = tinggi balok (h) – ds.

Snv = Jarak bersih tulangan arah vertikal (9-6-2 SNI 03-2847-2002) diambil >=25 mm dan >= D. Disarankan
>= 40 mm.

D = diameter tulangan longitudinal.

ds = jarak titik berat tulangan tarik sampai serat tepi beton bagian tarik sebaiknya diambil >= 60 mm.

Anda mungkin juga menyukai