Anda di halaman 1dari 6

1.

Hitunglah beban kerja layan yang dapat dipikul oleh komponen struktur tarik berikut ini, jika baut yang digunakan adalah baut mutu tinggi A325 berdiameter 3/4"
dengan ulir di luar bidang geser, sedangkan mutu pelat baja adalah BJ 34. Diketahui pula bahwa perbandingan beban hidup dan beban mati adalah 4 (L/D=4).

55 55 30

t = 15 mm

40

60

40

Gambar P.6.1

Jawaban :
Diketahui :
− Batang mutu tinggi A325 berukuran 15 mm x 140 mm berdiameter 3/4"
- Dengan ulir diluar bidang geser → r1 = 0,5
- Digunakan BJ 34 → fy =210 MPa
fu = 340 MPa
Perbandingan antara beban hidup dan beban mati adalah : 4, atau L/D = 4
Ditanya : Beban kerja layan yang dapat dipikul oleh komponen struktur tarik
Penyelesaian :
55 55 30

t = 15 mm

40

140 60

40

t = 15 mm

→ Menganalisis kondisi tahanan tarik rencana :


Luas kotor Ag = (15 mm).(140 mm)
Luas kotor Ag = 2100 mm2
Lebar lubang berdiameter 3/4" dikonversikan menjadi mm yaitu : 19,05 mm
An = Ag - n.d.t
An = 2100 - (2).(19,05 + 3,2)(15)
An = 1432,5 mm2
Max.An = 0,85 Ag = 0,85 (2100) = 1785 mm2
Ae = An = 1432,5 mm2
─ Kondisi leleh : ─ Kondisi fraktur :
Tn = ∅. 𝐴𝑔. 𝑓𝑦 Tn = ∅. 𝐴𝑒. 𝑓u
Tn = 0,9 x 2100 x 210 Tn = 0,75 x 1432,5 x 340
Tn = 396900 N Tn = 365287,5 N
Tn = 39,69 ton Tn = 36,52 ton
→ Menganalisis kondisi tahanan baut :
Kondisi geser :
∅.Rn = ∅ x 0,5.fub .m.Ab= 0,75.(0,5).(825).(1). . 𝜋. 19,052

∅.Rn = 8,99 ton/baut


Kondisi tumpu :
∅.Rn = ∅ x 2,4.db.tp.fup = 0,75.(2,4).(19,05).(15). 340

∅.Rn = 17,83 ton/baut


Tahanan geser menentukan, sehingga tahanan untuk 4 baut :
∅. Tn = 4 𝑥 8,99 = 35,96 𝑡𝑜𝑛
Dari baut, beban maksimal yang mampu dipikul adalah 35,96 ton, sedangkan plat (leleh = 39,69 ton dan fraktur = 36,52 ton),
sehingga beban yang digunakan adalah 36,52 ton.
→ Menentukan jumlah beban kerja yang dapat dipikul struktur tersebut :
∅. Tn ≥ Tu
36,52 ≥ 1,2D + 1,6L → = 4 → L = 4D
36,52 ≥ 1,2D + 1,6(4D)
36,52 ≥ 1,2D + 6,4D
36,52 ≥ 7,4D
7,4D ≥ 36,52
,
D≤
,
D ≤ 4,93 ton, sehingga L ≤ 4 x 4,93 = 19,72 ton
Jadi, beban kerja layan yang mampu dipikul oleh komponen struktur tarik adalah :
D + L = 4,93 + 19,72
= 24,65 ton
2. Dua buah pelat setebal 30 mm disambungkan dengan suatu pelat sambung setebal 15 mm seperti tampak dalam gambar.
baut yang dipakai sebagai alat pengencang adalah baut A325 berdiameter 5/8" dengan ulir di luar bidang geser. Mutu pelat adalah
BJ 34.Hitunglah tahanan tarik rencana yang diperbolehkan bekerja pada komponen struktur tersebut!

50 60 60 50

50

70

50

25 mm

t = 15 mm
Gambar P.6.2
Jawaban :
Diketahui :
Suatu plat sambung 15 mm x 170 mm dengan baut A325 berdiameter 5/8"
Dengan ulir diluar bidang geser → r1 = 0,5
Digunakan BJ 34 → fy = 210 Mpa
fu = 340 Mpa
Ditanyakan : Tahanan tarik rencana yang diperbolehkan bekerja pada komponen struktur tersebut.
Penyelesaian :
→ Menganalisis kondisi tahanan tarik rencana ;
Bidang sambung dari potongan berikut terdiri dari dua (2) bidang geser dengan asumsi bahwa
yang menentukan adalah plat dengan tebal terkecil yaitu = 15 mm.
50 60 60 50

50

170 70

50

25 mm

Luas kotor, Ag = (15 mm).(170 mm) t = 15 mm


2
Luas kotor, Ag = 2550 mm
Lebar lubang berdiameter 5/8" dikonversikan menjadi mm yaitu 15,875 mm

→ An = Ag - n.d.t
An = 2550 - (2)(15,875 + 3,2)(15)
2
An = 1977,8 mm
2
Max.An = 0,85.Ag = 0,85 (2550) = 21675,5 mm
2
Ae = An = 1977,8 mm

─ Kondisi leleh : ─ Kondisi fraktur :


Tn = ∅. 𝐴𝑔. 𝑓𝑦 Tn = ∅. 𝐴𝑒. 𝑓u
Tn = 0,9 x 2550 x 210 Tn = 0,75 x 1977,8 x 340
Tn = 481950 N Tn = 504339 N
Tn = 48,19 ton Tn = 50,43 ton
→ Menganalisis kondisi tahanan baut :
Kondisi geser :
∅.Rn = ∅ x 0,5.fub .m.Ab= 0,75.(0,5).(825).(2). . 𝜋. 15,8752

∅.Rn = 12,29 ton/baut


Kondisi tumpu :
∅.Rn = ∅ x 2,4.db.tp.fup = 0,75.(2,4).(15,875).(15). 340

∅.Rn = 14,62 ton/baut


Kondisi tarik :
∅.Rn = ∅ x 0,75.fub .Ab= 0,75.(0,75).(825).(15). . 𝜋. 15,8752

∅.Rn = 13,82 ton/baut

→ Tahanan tarik menentukan, sehingga tahanan untuk 4 baut :


∅. Rn = 4 x 13,82 = 55,28 ton
∅. Rn ≥ Tn
∅. Rn (55,28 ton) ≥ Tn (48,19 ton) → OK!
Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan maka tahanan tarik fraktur yang menentukan yaitu
gaya sebesar 48,19 ton.
3. Hitunglah besarnya beban layan maksimum, P, yang menimbulkan geser eksentris pada
sambungan dalam gambar P.6.6. Beban terdiri 30% beban mati dan 70% beban hidup. Baut yang digunakan adalah A325
berdiameter 7/8" dengan ulir di luar bidang geser. Asumsikan pelat cukup kuat menahan beban tersebut (BJ 37)
a) Gunakan metode elastis
b) Gunakan metode plastis
100 140

140

t = 11 mm

Gambar P.6.6

Jawaban :
Diketahui :
Batang mutu tinggi A325 berdiameter 7/8" dengan t = 11 mm e
Dengan ulir diluar bidang geser, r1 = 0,5
Digunakan BJ 37 : fy = 240 Mpa
fu = 370 Mpa
Beban terdiri dari 30% beban mati dan 70% beban hidup r0 100 140
Ditanyakan : beban layan, P ?
Penyelesaian : P
a) Metode elastis P baut X Y X2 Y2
e = 50 + 140 = 190 mm 1 -50 70 2500 4900
M = e . Pu 2 -50 -70 2500 4900
M = 190Pu 3 50 -70 2500 4900 1 2
𝑟= 𝑥 +𝑦 2 2
4 50 -70 2500 4900
𝑟 = 502 + 702 = 86,023 mm 10000 19600 𝑥
140
R1 =
.
=
,
= 0,552Pu 29600
∑ ∑
3 𝑦 4
Tahanan baut :
→ geser : → Tumpu : t = 11 mm
ϕ.Rn = ϕ . 0,5 . fub.m.Ab ϕ.Rn = ϕ . 2,4 . db.tp.fup
= 0,75 . 0,5 .(825).(1).( x π x 22,2252) = 0,75 . 2,4 .(11).(22,225).(370)
= 12,238 ton = 16,340 ton
Maka tahanan geser menentukan, sehingga tahanan untuk 4 baut :
→ ϕ.Tn = 4 x 12,238
= 49,312 ton
0,552Pu ≤ 12,238
Pu ≤ 11,686 ton
Pu ≥ 1,2D.P + 1,6L.P
Pu ≥ 1,2 0,30. 𝑃 + 1,6(0,70. 𝑃)
11,686 ≥ 1,48P
= 30%. 𝑃 = 30% 𝑥 10,206 = 3,062 𝑡𝑜𝑛
P ≤ 10,206
= 70%. 𝑃 = 70% 𝑥 10,206 = 7,144 𝑡𝑜𝑛

→ Maka : Pu = 1,2D + 1,6L


Pu = 1,2(3,062) + 1,6(7,144)
Pu = 15,105
→ syarat : Pu ≤ Tn
15,105 ≤ 49,312 → OK!
→ M=P.e
= 10,206 x 190 = 1939,14
→ ∑x2 + ∑y2 = 45450 Syarat :
. ,
→ Rx = 2 = = 4,586 R ≤ ∅.Tn
∑x + ∑y2 7,941 ≤ 49,312 → OK!
. ,
Ry = ∑x2 + ∑y2 = = 3,931

, Jadi beban layan maksimum, P adalah sebesar:


Rx = = = 2,552
49,312 ton
R = 𝑅𝑥2 + 𝑅𝑦 + 𝑅𝑥 2 Dimana 30% beban mati = 3,062 ton
R = 4,5862 + 3,931 + 2,552 2 Dimana 70% beban hidup = 7,144 ton
R = 7,941

b) Metode plastis 100 140


→ e = 140 + 50 = 190
Ab = db2 = x 25,42 = 506,707 mm2 P
Rni = r.fub.m.Ab
= (0,5).(825).(1).(506,707)
= 21,31 ton
Misalkan diambil r0 200 mm 1 2
e = 190 Rult = 194.28 (sama dengang hitungan di analisis elastis)
r0 = 195 140 r𝒊 𝒚𝒊

. x𝒊 3 4
No.Baut xi yi ri ∆i Rni Pi = Rni.ri

1 145 75 163 8.60000 98.54 87.528 16087 t = 11 mm


2 -50 75 90 4.74856 74.02 -41.058 6672
3 145 -75 163 8.60000 98.54 87.528 16087
4 -50 -75 90 8.6 98.54 -54.662 8883 e = 190
79.34 47729
r0
𝑃𝑛1 = ∑𝑅𝑛𝑖 = 79,34 ton Pu = 1,2D + 1,6L
= 1,2 (0,30) (79,34) + 1,6 (0,70) (112,30)
∑ .
𝑃𝑛2 = ( )
=( )
= 112,30 ton = 154,36 ton
4. Hitunglah besarnya beban layan, P, yang terdiri dari 20% beban mati dan 80% beban hidup, pada sambungan yang
terlihat dalam gambar P.6.7, gunakan baut A325 berdiamater 7/8" dengan ulir di dalam bidang geser. Mutu baja BJ 34
a) Gunakan metode elastis
b) Gunakan metode plastis

160
P

4@80

Pelat, t = 13 mm

80

Gambar P.6.7

Jawaban :
Diketahui :
Batang mutu tinggi A325 berdiameter 7/8" dengan t = 13 mm
Dengan ulir diluar bidang geser, r = 0,5
Digunakan BJ 34 : fy = 210 Mpa
fu = 340 Mpa
Ditanya : Hitunglah besar beban layan, P
Penyelesaian :
a) Metode elastis
Baut yang menerima gaya terbesar adalah 1,3,6,8 sebagai contoh diambil baut nomor 1 :
e
→ e = 45 + 160 = 205 mm
M = e . Pu 160
M = 205Pu P
𝑟 = 𝑥2 + 𝑦2
𝑟 = 452 + 802 = 91,788 mm 1 2
Mencari resultan gaya :
P baut X Y X2 Y2 3 4

1 -45 80 2025 6400


𝑟0 𝑥
2 -45 45 2025 2025 4@90
3 -45 -45 2025 2025 5 6
4 45 -80 2025 6400
5 45 80 2025 6400 7 8 Pelat, t = 13 mm
6 45 45 2025 2025
7 45 -45 2025 2025
8 45 -80 2025 6400 80
16200 33700
49900

Sehingga resultan gaya R adalah :


M.r x ,
𝑅1 = ∑x2+ ∑y2
= = 0,377 Pu

→ Tahanan baut :
Lebar lubang diameter 7/8" dikonversikan menjadi 22,225 mm
─Kondisi geser : ─Kondisi tumpu :
ϕ.Rn = ϕ . 0,5 . fub.m.Ab ϕ.Rn = ϕ . 2,4 . db.tp.fup
= 0,75 . 0,5 .(825).(1).( x π x 22,2252) = 0,75 . 2,4 .(13).(22,225).(340)
= 12,238 ton = 17,746 ton
→ Maka tahanan geser menentukan, sehingga tahanan untuk 8 baut :
ϕ.Tn = 8 x 12,238
= 98,624 ton
0,377Pu ≤ 12,238
Pu ≤ 11,861 ton
Pu ≥ 1,2D.P + 1,6L.P
Pu ≥ 1,2 0,20. 𝑃 + 1,6(0,80. 𝑃)
11,861 ≥ 1,52P
= 20%. 𝑃 = 20% 𝑥 10,341 = 2,068 𝑡𝑜𝑛
P ≤ 10,341
= 80%. 𝑃 = 80% 𝑥 10,341 = 8,273 𝑡𝑜𝑛
→ Maka : Pu = 1,2D + 1,6L
Pu = 1,2(2,068) + 1,6(8,273)
Pu = 16,438
→ syarat : Pu ≤ Tn
16,438 ≤ 98,624 → OK!
→ M=P.e
= 10,341 x 205 = 2119,91
→ ∑x2 + ∑y2 = 49900 Syarat :
. ,
→ Rx = ∑x2 + ∑y2 = = 3,399 R ≤ ∅.Tn
4,672 ≤ 98,624 → OK!
. ,
Ry = = = 1,912
∑x2 + ∑y2
, Jadi beban layan maksimum, P adalah sebesar:
Rx = = = 1,293
98,624 ton
R = 𝑅𝑥2 + 𝑅𝑦 + 𝑅𝑥 2 Dimana 20% beban mati = 2,068 ton
R = 3,3992 + 1,912 + 1,293 2 Dimana 80% beban hidup = 8,273 ton
R = 4,672
b) Metode plastis
→ e = 45 + 160 = 205 mm
Ab = db2 = x 25,42 = 506,707 mm2
Rni = r.fub.m.Ab
= (0,5).(825).(1).(506,707)
= 21,31 ton
Misalkan diambil r0 150 mm
e = 205 Rult = 194.28 (sama dengang hitungan di analisis elastis)
r0 = 200

. 160
No.Baut xi yi ri ∆i Rni Pi = Rni.ri
P
1 150 90 175 8.6 8.60 7.373 1504
2 -50 90 103 5.06 5.06 -2.458 521
3 150 50 158 7.77 7.77 7.373 1229 𝑟𝑖 𝑦𝑖
4 -50 50 71 3.48 3.48 -2.458 246 𝑥𝑖
5 150 -50 158 7.77 7.77 7.373 1229
6 40 -50 64 3.15 3.15 1.966 202 4@80
7 -50 -90 -175 -8.60 -8.60 -2.458 1505
8 150 -90 -175 -8.60 -8.60 7.373 1505
24.1 7940 Pelat, t = 13 mm
e = 205
𝑟0
𝑃𝑛1 = ∑𝑅𝑛𝑖 = 24,1 ton
80
∑ . Pu = 1,2D + 1,6L
𝑃𝑛2 = ( = = 19,60 ton
) ( ) = 1,2 (0,20) (24,1) + 1,6 (0,80) (19,60)
= 30,82 ton
5. Rencanakan sambungan dalam Gambar p.6.8 dengan baut A325 berdiameter 7/8".
Disyaratkan bahwa baut disusun dalam dua lajur dengan jarak vertikal antar baut adalah 75 mm.
Beban terdiri dari 30% beban mati dan 70% beban hidup. Gunakan metode elastis. Mutu baja 34.

80

50°
Posisi baut teratas

120 kN

t = 15 mm
Gambar P.6.8

Jawaban :
Diketahui :
Menggunakan tipe baut = A325
r = 0,5 (tanpa ulir)
t = 15
Menggunakan tipe baja BJ 34 :
fy = 210 Mpa
fu = 340 Mpa
Ditanyan : Rencanakan sambungan baut, menggunakan metode elastis
Penyelesaian :
Diasumsikan sambungan baja menggunakan 4 baut, jarak vertikal dan horizontal adalah 80 mm
dan 110 mm seperti pada gambar dibawah ini :
110 80

50°
Posisi baut teratas

80 e

120 kN

t = 15 mm
e adalah jarak antara tegak lurus arah pembebanan dan titik berat, seperti gambar diatas, Maka pencarian nilai e dipakai metode geometri sebagai berikut :
ey = 80 + (0,5)(110) = 135 mm 110 80
ex = (0,5)(80) = 40 mm
er = ey2 + ex2
er = 1352 + 402 𝑒𝑦
50°
Posisi baut teratas
er = 140,8 mm 𝑥
𝑒𝑥 𝑦
𝑒𝑟
er e e
= sin

140,8 40
=
1 sin x 120 kN
x = arc.sin(0,29) = 16,86°
y = 180° - 𝛼 − 90° - x
y = 180° - 50° - 90° - 16,86°
= 23,14°
r = 180° - 90° - y
r = 180° - 90° - 23,14°
= 66,86°

𝑒 er
=
sin 𝑟 sin 90

𝑒 148,8
=
sin(66,86) sin 90
e = 148,8

→ Mencari besar Ru pada baut maksimum → ∑d2 = ∑x2 + ∑y2


M = Pu . e ∑d2 = 4(552) + 4(402) = 18,500 mm2
M = 13 x 148,8 = 1934,4 ton.mm
Semua baut menerima gaya sama besar, sebagai contoh baut 1 :
. , . ( )
→ Rx = = = 4,18 ton → Rv = = = 2,5 ton
∑ ,

M. 1934,4 x . 13 ( )
→ Ry = ∑d2 = = 5,75 ton → Rh = = = 2,1 ton
18,500

→ Tahanan geser per baut : → Gaya total pada satu baut :


b
Rn = r.fu .m.Ab Ru = Rx + Rh 2 + Ry + Rv 2
Rn = (0,5).(825).(1).(387,751) Ru = 4,18 + 2,1 2 + 5,75 + 2,5 2

Rn = 16,99 ton/baut Ru = 10,37 ton


→ Sehingga :
∅ Rn ≥ Ru (terfaktor)
∅ 16,99 ≥ 1,2D + 1,6L
∅ 16,99 ≥ 1,2(0,30)(10,37) + 1,6(0,70)(10,37)
∅ 16,99 ≥ 15,35 ton OK
6. Sambungan geser eksentris (sambungan A) dalam Gambar P.6.9 berikut ini menggunakan baut A325 berdiameter 7/8" dengan ulir
diluar bidang geser. Beban terdiri dari 40 kN beban mati dan 140 kN beban hidup. Hitunglah jumlah baut yang dibutuhkan dengan cara
elastisitas. Berikutnya rencanakan pula sambungan profil ┘└ 100.100.14 ke flens kolom (sambungan B), t flens = 25 mm

180

Sambungan B t = 10 mm

Sambungan A

┘└ 100.100.14

30
Gambar P.6.9
Jawaban :
Diketahui :
Menggunakan tipe baut A325 Menggunakan tipe baja BJ 34 :
Berdiameter, d b = 22,225 mm ( tanpa ulir ) fy = 210 Mpa
m=1 fu = 340 Mpa
r = 0,5
Beban mati, D = 4,0 ton
Beban hidup, L = 14,1 ton
Ab = db2 = x 22,2252 = 387,95 mm2

tflens = 25 mm
t = 10 mm
Ditanyan : Hitunglah jumlah baut yang dibutuhkan dengan cara elastisitas
Penyelesaian :
e = 180 - 30 = 150 mm
P = 1,2D +1,6L
= 1,2(4,0) + 1,6(14,1) = 27,37 ton
M = 27,37(150) = 6842,5 ton.mm
∑d2 = ∑x2 + ∑y2
2
= 2(100 )
2
= 20000 mm
. ,
→ Rx = = = 34,21 ton

. ,
→ Ry = ∑ = = 0 ton
P ,
→ Rv = 𝑁
= = 13,7 ton

→ Tahanan geser per baut : → Gaya total pada satu baut :


b
Rn = r.f u .m.Ab Ru = Rx 2 + Ry + Rv 2
Rn = (0,5).(825).(1).(387,751) Ru = 34,21 2 + 0 + 13,7 2

Rn = 16,99 ton/baut Ru = 36,85 ton

→ Maka jumlah baut yang diperlukan :


,
= ,
= 2,2 ≈ 2 baut

180

Sambungan B t = 10 mm

Sambungan A

┘└ 100.100.14

30

→ Periksa kekuatana pelat : → Tinjauan tahanan baut :


2
Ag = (100)(14) = 1400 mm Tahanan geser
An = A g - n (d b + c)(t p) ϕ.Rn = r . fub.m.Ab
= 1400 - 2(22,225 + 2)(10) = 0,75 . (825).(1).(387,95)
= 24,09 ton/baut
= 915,5
2 2
85% Ag = 0,85 (1400) = 1190 mm > An = 915,5 mm Kondisi tumpu
A e = A n = 915,5 mm
2 ϕ.Rn = ϕ . 2,4 . db.tp.fup
= 0,75 . 2,4 .(22,225).(10).(340)
Tu = 1,2D + 1,6L
= 13,65 ton
= 1,2(4,0) + 1,6(14,1) = 27,37 ton
Leleh : Kondisi tarik
ϕ.Tn = ϕ.fy.Ag = 0,90 (210) (1400) = 26,9 ton ϕ.Rn = ϕ . 0,75 . fub. Ab
Fraktur : = 0,75 . (0,75).(825).(10).( 𝑥 𝜋 𝑥387,952)
ϕ.Tn = ϕ.fy.Ae = 0,90 (210) (915,5) = 17,4 ton = 5,49 ton/baut
Jumlah baut dihitung berdasarkan gaya yang terjadi = 27,37 ton Tahanan yang digunakan minimum = 5,49 ton/baut

→ Jumlah baut : → Tata letak sambungan :


, 𝑆 → 3𝑑𝑏 < 𝑆 < 15𝑡𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 175 𝑚𝑚
jumlah baut = = ,
= 4,9 ≈ 5 baut
𝑆 → 3 22,225 < 𝑆 < 15 14
𝑆 → 66,66 < 𝑆 < 210
Diambil S = 70 mm

𝑆1 → 1,5𝑑𝑏 < 𝑆1 < 4𝑡𝑝 + 100 𝑚𝑚 𝑎𝑡𝑎𝑢 75 mm


𝑆1 → 1,5 22,225 < 𝑆1 < 4 14 + 100 𝑚𝑚
𝑆1 → 33,34 < 𝑆1 < 156

Anda mungkin juga menyukai