Anda di halaman 1dari 25

Dasar-dasar Konveksi Konveksi Paksa M elalui Permukaan Lu a r

dan bilangan Nusselt sebagai

- - x X
Nu = h - = - (1 -24)
k ol BAB II

Gambaran ini menunju!G~an bahwa semakin tipis tebal lapisan batas ot, maka akan KONVEKSI PAKSA MELALUI PERMUKAAN LUAR
semalcin besar konduk1.ansi konveksinya. Untuk memindahkan sejumlah besar kalor secara
cepat, kit? :nengusahakan untuk memperkecil tebal lapi san batasnya sebanyak mungkin.
Dari persamaan (1 -24) dapat lcita ketahui bahwa secara fisik bilangan Nusselt dapat 2.1 Aliran Melalui Plat Rata
diartikan sebagai kebalikan (inverse) terhadap tebal lapisan batas kalor.
Sepen i yang telah dibahas pada da ar konveksi, j ika pcmanasan dimu l.:. : da ri ie;::
depan plat maka lapisan batas kecepatan dan kalomya akan berkembang secara b--?.rsam c.2 :-..
dan ketebalan relatifnya terga ntung pada be amya angka Prandtl.

2.1.1. Lo ani air l)alam Aliran Lirn1in ar

Angka Prandt l untuk logam cair sang.at rendah y2.kni berkisar 0,01 ; olei-. · aren2. ·:u
tapisan batas kalomya jauh lebih tebal dari pada lapi san batas kecepatan (6 1 >> 8 ) r. .:.!
tersebut dapat kita lihat pada gambar di bawah ini .

lulor

.L..
Gambar 2-1. lapisan batas kalor dan kecqxuan untuk perpindahan kalor Joga m cair
di atas plat rata [ 19/

Secara analitis penentuan harga koefisien perpindahan kalor untuk kasus ini serupa
pada bagian lA yakni dengan menggunakan persamaan energi integral lapisan batas. Dari
penyelesaian persamaan integrasi tersebut didapat bahwa :

0l ~ ✓Sax
U
(2-1)
co

17 18
Konveksi Paksa Melalui Pemmkaan Luar Kom•eksi l'aksa Meta1u, r ermu,._uu " .........

Koc:isicn pcrpindahan kalor dapat dinyatakan dengan


----+U co
____.
____..,
(2-2) l...:.rpiSlil. tx.tu k.:tlor
y
•frco ··-···· l_
Hubungan ini dapat dibuat dalam bentuk tak berdimensi sebagai
G ~Xo ·I· Ba!Uo ckogsa pcrpiad.1baa blor
h X .x &~a ttop,.
Nux = - - - = 0, 530 (Re x . Pr / 12 =0 , 530Pe 11 2 (2-3 ) pccrin<bb20 lalo r
T..., ;,- T eo
k
-O = T _ T ...,
T.,, = T=
Teo- T....,
Pe - Re.Pr yang discbut sebagai bilangan Peclet.
DenQan menggunakan persamaan berikut untuk tebal lapisan batas hidrodinamik,
Gambar 2-2. Lapisan batas kalo.- da11 kecepatan untuk fluida umum / 19/
0 4 , 64
X 11 2 (2 -4)
ReY. Penentuan harga koefisien perpindahan kalo r untuk kasus ini telah kit a bahas pada
bagian I .4; hasiloya kita tuliskan kembali sebagai beri kut :
Maka kita <lapat mcnghitung oIo t :
Nux = 0,332.Pr 1 · 3 .Re 1 :: (2-7)
o 4 , 64 r:::- r::--
-=-- v Pr=l , 64 ✓ Pr (2-5)
ot ✓8 yang berlaku pada jangkauan Re < 5 x I 0
5
.

Untuk menghitung koefisien perpindahan kalor dengan rnenggunakan persamaan di


Karena untuk logam cair Pr =0,0 I; maka kita peroleh atas, sifat-sifat fluid a dievaluasi pad a suhu fi Im, yakni rata-rata aritmetik antara suhu
dinding dan suhu aliran bebas, Tr = (Tw + T00)/2.
0
- = 0, 164 (2-6)
ot Oalam praktek biasanya k;ta menggunakan harga rata-rata koefisien perpindahan
kalor sepanjang plat mulai x = 0 sampai x = L, jadi :
yang menunjukk'.an bahwa untuk logam cair o << ot
- 1L
h = -J h{x)dx=2h(x) lx=L (2-8)
2.1.2 Fluida Umum Dalam Aliran Laminar Lo

Berbeda dengan logam cair, fluida yang umum seperti udara (Pr =0,7) atau :3,ir Dengan demikian angle.a Nusselt rata-rata untuk aliran laminar sepanjang plat rata adalah :
memiliki angka Pr > 1. Oleh karena itu lapisan batas kecepatannya lebih tebal dari pada
lapisan batas kalor. Hal tersebut dapat kita lihat pada gambar 2-2 di bawah ini. Nu = 0,664 Prl/3_Rel/2 (2-9)

Perlu diperhatikan bahwa persarnaan {2-9) berlaku untuk fluida yang mempunyai
angka Prandtl antara 0,6 sampai 50. Persamaan tersebut tidak berlaku untuk fluida yang
mempunyai angka Prandtl sangat rendah seperti logam cair, dan yang mempunyai angka

19 20
Konveksi Paksa M eJalu, l"'ermu1,.uun. .._..... ,
Konveksi Paksa M elalui Perm 11kaa 11 L u ar

Prandtl sangat tinggi seperti minyak berat atau silikon. Churchill dan Ozoe [l) telah
I
· menglcorelasikan sejumlah besar data yang meliputi rentang angka Prandtl yang cukup u
cx;. L (0, 1 l (0, ')l
luas·, clan mendapatkan hubungan sebagai berikut untuk aliran laminar di atas plat rat.a Rex = - - = - - - -- - 2 , 2 x 1~~ =-
v 0, 0 928xlo- r
yang isotermal:
Bilangan Peclet adalah :
Pex = Rex.Pr = (2,2 x 105)(0,0 162) = 3564
0, 3387 Re 112 • Pr 113
Nux = 1/4 untuk R~.Pr > 100 (2-10)
rl~+ (a
~
04 6 0)
213
]
Bilangan Nusselt adalah :

Nux = 0,530 Pex 112 = 0,53LY1564) 112 = 31 _(..l


Untuk kasus fluks kalor tetap, angka 0,3387 diganti dengan 0,4637; dan 0,0468 diganti
dengan 0,0207. Sifat-sifat fisik fluida dievalusi pada suhu film . Nu K
___ x _. - (31 , 64) (10 , Sl)
hX - - - -- ---=1
L 0, 7
Contoh kasu 2- 1
Nilai rata-ra ta koefisien perpindali:111 kalor adaiah
2
Suatu plat rata bujur sangkar berukuran 20x20 cm dijaga pada suhu tetap 120°C.
Fluida pada suhu 80°C mengalir di atasnya dengan kecepatan 0 , 1 mis. Berapa kalor yang
h = 2 hx = (2)( 1663) = .>>2<,

dilepas plat tersebut jika fluidanya adalah :


Sehingga perpindahan kalor total mcnjad i :
(a ) Ai r raksa
q = h .A (Tw- Ted
(bl· Udara
( c) Minyak Mesin
= (3326)(0,2)\120-80)
= 5322 W

Jawab :
(b) Udara
Bilangan Reynolds adalah :
Suhu film, Tr = (80+120)/2 = 100°C .

Sifat-sifat fisik pada suhu film adalah : u .L (0, 1) (0, 2 )


Re,_ = ,x:, 865
V 23, 1 2 x 10~
Fluida p[ kg/m
3
] v[ m]./s ] k[ W/m.°C] Pr

AirRaksa 13.385 0,0928xl0-6 10,51 0,0162 Bilangan Nusselt adalah :

Udara 0,9949 23,12f 10-6 0,0317 0,693 - 1/3 1/2 II' I


Nu = 0,664 Pr Re = 0,664 (0,693) ·'(865) 12 = t 7,28
Minyalc Mesia 840 0,203xl0-4 0,137 276

- Nu.k (17,28) (0,0317)


h =-- ------~ 3
(a) Air R.aksa L 0,2

Bilangan Reynolds adalah :


sehingga perpindahan kalor total menjadi :

21 q = h .A{Tw - TcrJ
22
> Konveksi Paksa Me/aJu1 J-'ermu1<aan LUar

Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

= (3)(0,2)\120-80) =5W
Dari hasil hitungan tampak bahwa pcrpindahan .:2Jor terbesar terj adi pada flu ida

!I
Jogam cair, ha! ini disebabkan oleh besarnya konduktivitQ b.lor logam cair.
(c) Minyak Mesia Hasil perhitungan kita buat dalam benruk tabel berikut .
Bilangan Reynolds adalah :

Fuida Nux -
u L
Re x = ~ =
(0, 1) (0, 2) h [ \\ /m2 _oc
l q{
98 5 II' ~
I' 0,203 I

I Air P.aksa 3 J,6..; : - : 26 s~:::


I
I
Karena bilangan Prandtl umuk minyak mesin cukup besar, maka k·,ta gunaka n persamaan
I
(2-10).
Udara 17,'.2 ~ 3 5
Bilangan Nu sselt adalah :
Minyak Motor 6 9.l f 94 l SC,
112 113
0 , 3327Re . Pr '

2.1.3 Aliran Turbulen

Korelasi untuk aliran turbulen sep2njang (:;.· rata tel2 h diker:.t- 2ngkc :- .-,leh
Whitaker (24) dengan bentuk sebag2.i berik.7..lt
0, 3387 (985 ) 112 . (276) 113
=69, 16
!: - 11)

Dalam prakteknya, lebih dis.ukai menggunru ~. harga koefisien perpindah2.. ··alor


rata-rata h scpanjang _Plat mulai 0 $ x s L. Pad~ iliran turbulen, sel2.iu dimu!ci oleh
Nux .K (69,16)(0,137)
= - - - - - - - - - - = 47 lapisan batas laminar. Oleh karena itu perata-rataan han1s digunakan un~uk memperoleh
L 0,2
harga rata-rata koefisien perpindahan kalor.

Nilai rata-rata koefisien perpindahan kalor adalah :


Misalkan aliran laminar pada jangkauan O $- xs: c dan turbulen pada daer2h c s x
s L. Koefisien perpindahan kalor lokal bagi kedua d.a-erah ters~bu! aJalah .
h = 2.hx = (2)(47) = 94
pad:! 0 :s; x :s; c (laminar)
sehingga perpindahan kalor total adalah :
q = h .A(Tw -T'X>)
= (94)(0,2/(120-80)
=ISOW

23
24
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar
J(onveksi Paksa Melalui Permukaa11 Luar

Koefisien perpindahan kalor rata-rata h. sepanjaog daerah plat 0 s 'X s L didefinisikan


ontoh k.asus 2-2
sebagai :
Udara atmosfir pada T 00 = 275 K dan Uoo = 20 mis mengc.lir Sef,'anjang plat rata
dengan panjang L = 1,5 m yang dijaga pal a suhu dinding T w = 325 K.
a) Tentukan koefisien perpindahan kalor rata-rata h sepa.njang daerah aliran laminar.
Bilangan Nusselt rata-rata sepanjang daerah laniinar dan turbulen setelah proses integrasi
b) Berapa h sepanjang plat L = 1,5 m
didapat :
c) Hitung perpindahan kalor total pada plat jika lebamya \\' = I m.
I

0 43 8 113 5
Nu = 0,036 Pr • (Ret°- - Rt;: O,&) + 0,664 Pr .Rt;:0, (2-12)
Asumsikan tran sisi terjadi pada Rec = 2 .10 5
Harga Nu pada persama.an di atas tergantung pada harga Reynolds kritis untuk
Tr = (275 + 325)/2 = 300 K
peralihan cbi laminar ke turbulen. Untuk angka Reynolds kritis Rec = 2. l o5 persama.an di

atas menjadi : Sifat-sifat fisik udara pada suhu film 300 K adalah :

1
43 08 113 k = 0,026W/m.°C = 15,69x 10-6m /s Pr = 0,708
Nu= 0,036 Pr°- (Rei, · - 17.400) + 297 Pr {2-i3)

Untuk Rec = 2. l0 5, lokasi Xe dimana transisi terjadi adaiah :


Whitaker [24) menyarankan persamaan beril...'Ut untuk lebih mempertahan.kan
ketergantungan sifat-sifat fluida terhadap temperatur.
6
( 15, 6 9 X 10 - ( 2 . 1 0 S ) = O, . n
57

[ l
0, 25 20
0 43
Nu = 0,036 Pr • (Rei,o,s - 9200) ~: (2- 14)

(a} Koefisien perpindahan kalor • "'.ta-rata untuk lapisan bat as laminar didapat dari

Semua sifat dievaluasikan pada suhu aliran bebas kecuali µ w d:evaluasi pada suhu persamaan (2-9)

diitding. Untuk gas koreksi viskositas dapat diabaikan, dan semua sifat dievaluasi pada
suhu film.
h ~o,664[:J .R"'"' Pr
113

Persamaan (2-14) di atas memberikan angka Nusselt rata-rata pada daerah laminar 0 02 6 113 5
= o 664 [ ' ] (0 708) (2.10 ) Vl
' 0, 157 '
dan turbulen pada plat rata yang sesuai untuk fluida-fluida seperti udara, air hingga minyak
mesin pada jangkauan :
= 43,8 W/m2 .s untuk 0 < x < 0,157 m
5 6
2.10 <Rei,< 5,5 x 10
(bl Bilangan Reynolds pada L = 1,5 m adalah :
0,7 <Pr<380
0,26 < ( µ j µ w) < 3,5 u L (20) (1, 5) 10€
_££_ = - - - - - - - , . 6. - 1, 91 X
V 15, 69 X 10- -

Koefisien perpindahan kalor rata-rata h sepanjang L = 1,5 m dengan mengabaikan


koreksi viskositas, kita peroleh dari persamaan (2-14) :

25
26
Konveksi Paksa MeJalui Permukaan Luur
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

h= 0,036 r.:_Jkl Pr0,43


LX
(ReLo,e· - 9200)
Nux = C.Rex 112 (2-·16)

=0 , 036[ \~! }o,


6
708) '
0 43 6 8
[(1, 91x 10 ) ' -92 00] C adalah fungsi dari bilangan Pr dan P, dan harganya dapat dilihat pada tabel 2-1 .
Pendekatan penyelesaian analitis untuk kasus ini adalah aliran melewati baji seperti
= 50,4 W/m2.°C
gambar di bawah ini

(c) Perpindahan kalor total menjadi :

q = w.L.h (Tw-Tcx:)
= (I)( 1,5)(50,4)(325-275) V
= 3780 W

2.2 Aliran Menyilang Silinder

Pengetahuan mengenai perpindahan kalor untuk aliran menyilang silinder penting


dala:n beberapa kasus dalarn prak-tek, seperti perhitungan perpindahan kalor pada sayap
Gamhar 2-.f. Aliran melintasi baji /9}
pesawat terbang yang kontur depannya mendekati bentuk silinder. Tetapi penentuan
koefisien perpindahan kalor untuk hal ini sangat sulit karena kompleksnya pola-pola aliran
Tahel 2-J.Harga C untuli per amaan (2-16)
di sekitar silinder tersebut. Gambar di bawah ini mengilustrasikan karakteristik aliran

disekitar sebuah silinder dalam aliran silang.


Pr

/3 m

I 0,7 0,8 1,0

C
5,0 10

4< Rc<l>O <,0< R< < SOOO R< > 5000


Ho·hi 1urb<lknt
h irofvOf'lu,"\"'\
M' lltc -. .-k,•
0 0 0,292 0,307 0,332 0,585 0,730
0,2 0,11) 0,331 0,348 0,378 0,609 0,851
Gambar 2-3. Aliran di sekitar silinder /19) 0,5 0,333 0,384 0,403 0,440 0,792 1,013
l,0 1,000 0,496 0,523 0,570 1,043 1,344
Penyelesaian analitis dan numerik telah diberikan cl'!h Hartree ( I 93 7) dan
diperoleh bahwa kecepatan pada sisi-sisi lapisan batas meningkat sebanding dengan x

menurut hubungan : 2.2.1 Kocfisien Seret

Koefisien seret untuk benda tumpul (permukaan tegak lurus terhadap aliran)
(2-15)
didefinisikan oleh :

dengan m = p /(2- p) dan p 1f adalah sudut baji. Dari pemecahan lapisan bar,s laminar pu2
Gaya seret = F0 = c0 • A ~ (2-17)
diketahui pula bahwa bilangan Nusselt lokal dapat dinyatakan sebagai : 2g

27
28
p
Konveksi Paksa Melalui Permukaa.n Lllar
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

dengan Co adalah koefisien seret dan A adalah luas bidang frontal yang berhadapan

dengan aliran, untuk silinder adalah produk perkalian antara diamcter d ~ngan panjang. Contoh kasus 2-3
Nilai-nilai koefisien seret untuk silinder diberikan sebagai fungsi bilangan Reynolds dalam Fluida pada 80°C mengalir dengan kecepatan aliran bebas 10 mis menyil2..::g
gambar 2-5 di bawah ini. silinder dengan diameter 5 cm. Tentukan koefisien seret dan gaya seret per meter panjc...ig
Gaya seret pada silinder itu diakibatkan oleh tahanan gesek dari apa yang disebut tabung untuk :
seret bentuk (form drag) dan seret tekanan (pressure drag) yang disebabkan oleh daerah (a) Udara pada I atm
tekanan rendah di bagian belakang silinder yang ditimbulkan oleh proses pemisahan aliran. (b) C)2 pada I atm
Pada angka Reynolds yang rendah tidak: terjadi pemisahan aliran, emua seret disebabkan
(C) Air
oleh gesek viskos. Pada angka Reynolds di atas 1000 seret bentuk yang disebabkan oleh
(d) Etilena glikol
5
· aliran terpisah turbulen menjadi lebih besar. Sedangkan pada angka R~ynolds sekitar 10 (e) tvtinyak mesin
aliran lapisan batas mungkin menjadi turbulen yang menyebabkan profil kecepatan
menjadi lebih curam, dan pemisahan aliran menjadi sangat terlambat. Akibatnya., seret Sifat-sifat fisik fluida pada 80°C :
5
bemuk menjadi berkurang. dan ini terlihat dari patahan pada kurva di sekitar Re = 3. 10 .

Penalaran yang sama juga berlak"U pada bola. Tingkah lak-u yang serupa terlihat pada benda ! Fluida p [ kg.' m3 ]
I
tumpul lainnya seperti silinder elips dan daun angin (air foil). i !
I

100
80 I I Udara 0,99 1
60 I
l
40

20
" ~"' : CO:i 1,525 IU 5 x 10-'.

ci
...
10
8
"N..' ....
l i Air 971 ,2 3,6S x 10·--:-

Etilena Clikol 1.078 2,9 S :x 10-(


6
I " ~

--
4
.... I Minyak Mesin 825
~
il ' ••••__I
2 r-...
1:,.: 0.8
I
i -....""" - .... -
I
0 .6 (a) Udan pada 1 atm
0.4
i \
l.,i,.i..-
j
0.2

o:Ii I Anglea Reynolds adalah :


I0 - 1 2 4 6 , (QU 2 , t 10' l • 6 102 2 ◄ II 10' 2 4 ~ Jo-4 l 4 6 10~ 1 4 6 1Cl6
u00 .D __ (10) (0, 05)
Re_ u_D Re= 2, 4 X 10 4
V 21, 07. l0-6
"
Gambar 2-5. Koef,sien suet untuk minder /21/
Dari gambar 2-5 didapa1 Co = l ,2

Gaya seret per meter panjang tabung adalah :


2
p.u "°
Frf L =D .,CD 2g
29
30
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Lu.ar
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

( 0 0 ~ \ ( 1 2) ( 0 , 9 91) .(1 0 )2
f I f (2 ) (9 , 8 )
(d) Etilena glikol
= 0,3 Nim Angka Reynolds adalah :

u D (10) (0,0 5 ) = l,?xlOs


(b) CO2 pada l atm Re = ~ =
V 2, 98 . 10~
Angka Reynold s adalah:
I
Dari gambar 2-5 didapat Co = 1,4
ucoD
(1 0 ) ( 0 , 0 5 )
Re = - - = - - - - - 4 , 4 x 10.:
V 11 , 38 . l0- 6 Gaya seret per meter panjang tabung adalah :
p . u2:ro
Fo / L = D . Co - -
Dari gambar 2-5 didapat Co = 1,3 2g
Gaya seret per meter panjang meter tabung adalah : = ( 0 0 5 ) ( 1 , 4 ) ( 1 O7 8) ( 1 0 ):_
I I

(2) ( 9 , 8 )
p. u2
D . C0 ~
<X)
= 385 N/m

(0 , 0 5 ) (1, 3) (1 , 52 5 ) (1 0 )2
(2) {9, 8)
(e) Minyak mesin
= 0,5 Ni m
Angka Reyno ld s adalah :

(c) Air u D (10) ( 0 , 05) 4


Anglea Reynolds adalah : Re= ~= -4 = l,4xl0
V 0,375.10

U 00 • D ( 1 0 ) ( 0, 0 5 )
Re = - - - ---- l,4xl0 6 Dari gambar 2-5 didapat Co = 1,2
V 3, 68. l0- 7
Gaya seret per meter panjang tabung adalah :

Dari gambar 2-5 didapat Co = 0,4 p.u2


00
Gaya scret per meter µanjang tabung adalah : F0 / L= D.C0 ~

p.u2 = (0 05) (1 2 ) (8 2 5) (10)2


00
Fo /L = D.CD 2g ' ' (2) (9, 8)

= 253 Nim
(971, 2) (10 )2
(0,05) (0,4) (2) (9,8)

= 99N/m

31
32
Kn1n·eksi -Paksa A1 elalu1 rcr11110,ou11 ,_, .. ..

Hasil perhitungan di atas kita tabdkan sebagai berilcut:


Pada gambar di atas sif~t-sifat fisik dievaluas: pa& temperatur film Korelasi ini
untuk gas tidak menunjukkan, s<•:cara eksplisit, keterangannya pada bilangan Prandtl
Fluida Co FIL [ Nim ]
karena kebanyakan gas memiliki nilai Prandtl yang tidak jauh berubah terhadap perubahzn
temperatur. Oleh karen" itu telah banyak dila\...-ukan penelitian untuk lebi11
memperhitungkan pengaruh angka Prandtl ini .
Udara 1,2 0,3
Whitaker (24) telah mengkorelasikan koefisien perpindahan kalor rata-rata untuk
CO2 1,3 0,5
berba~'li fluida baik gas maupun zat cair yang menga lir menyilang silinder tung.gal dengan
i

Air 0,4 99 bentuk persamaan sebagai berikut :

Etilena glikol 1,4 385 ( '. 0 , 25

Minyak mesin 1,2 25 Nu = [ 0, 4Re


0·~ +C , 06 Re 213 ]:= : - C, 4 ,--!
i µJ..
1
( 2- IS )
\ (1 · • )

2.2.2 Koefisien Perpindahan kalor yang berlalu pada jangkauan ·


40 < Re < 10 5
Gambar 2-6 di bawah ini menunjuk.kan korelasi koefisien perpindahan kalor rata-
0,67 < Pr , 300
rata h untuk pemanasan dan pendinginan udara menyilan_g silinder tunggal dari Mc.
0,25 < Px < 5 , 2
Adams (16). Pw

Sifat-sifat fisik untuk persamaan di atas dieval uasi pad:: s.uhu ali ran bebas 1-.e\'.uali µw f-<Cda
I ! V'
suhu dinding. Untuk gas koreksi viskositas dapat diabai kan., dan sifat fluida die,·alu::si
!I II . ,-,V
IO'l
I
I . ' ..
.,;;~ ~ pada suhu film . Pada persamaan (2-18) terdapat kcterg-,:.n.ungan bilangan Nuss.eh pada dua
0 5
tO :;:,if bilangan Reynolds berbeda. Untuk Re · men·paka,1 i-.:ontribusi dari karaktcristik dzerah
!! • -;i,s'f 213
4.;) lapisan batas laminar dan untuk Re merupakan komribusi dari daerah aliran bal i · di
I! ., ~r.' sekitar silinder.
~ . 20
j
.. iI ,_b-d ~""- Gambar 2-7 menunjukkan korelasi data eksperimental dari berbagai peneliti umuk
-
10
i. •.___ .. - ,--,.-
I--
: berbagai macam fluida . Tampak bahwa persam.2.2.n (2-18) sesuai dengan data
i P'P"'

k,a~
, eksperimental yang ada dalamjangkuan ± 25~~-
I
!

~ ~~·- ~

Suatu korelasi yang lebih umum dan lebih terperinci diberikan oleh Churchill dan

---
I
I
---~, I
Bernstein (3] untuk koefisien perpindahan kalor rata-rata bagi aliran menyilang silinder
...
OA

0I
I
!
I
dalam bentuk sebagai berih1t :
0.1 l • • • 1.0 J 4 • t 10 4
• • toJ 1 4
• '101 1 4 4 1
lO' 1 4 1
, 'tO' J 1

---~ Nu= 0, 3+ 0,
.
62Re112. Prl/3 [1-J-~-)s1s ,- -
,-4/"-

(2-19)
Gambar 2-6. .Angka N11ssdJ rata-rata untuk aluan udara menyilang silindu tunggal {16/
[ 1+(0,.4/PrJ
-2/ 3]1/~
,2E2 0O O j

2
yang berlaku pada rentang 10 <Re< 107 dan Pe> 0,2.

33
34
- Konveksi Paha Mdalui Permukaan Luar

Suhu film, Tr = (250 + 300)/2 = 300 K


Rumus ini memberik.an hasil yang agak lebih rcndah ~ekitar 20 % dari data rentang angka
Reynolds antara 20.000 dan 400.000; untuk rentang ini disa.ranlcan rnenggunalcan rum us
Sifat-sifat fisik"tluida pada suhu film :
berikut: k = 0,0262 W/rr..°C ,, = 15,69 x IO~ m 2/s Pr = 0,708
Angka Reynolds menjadi :

ucc.D (30) (0, 025)


Re = - - - = _ =4 7.8 01
0 62R 112. p 119 Ke 15.69.10 6
Nu = 0.3 + · e r. (1 + (- - -) 11 1 V

(1 +(0.4/Pr) 213] 114 282000 (2-20) (a) Koefisien perpindahan kalor rat a-rata h dapat kita tentukan dcngan menggunakan
persamaan (2- 18) :

Nu = (0,4 Re0·5 + 0,06 Re 213 ] Pr°- 4


= (0,4( 47.801)0.5 + 0,06( 47 .80 I )213] (0, 70 )!1-4
= 145
Persamaan (2-19) dan (2-20) berla~-u untuk fludia udara, air, hingga natrium cair baik
kondisi temperatur diding konstan ma:..;un fluks kalor konstan. Semua sifat die\ - luasi
pada suhu film . - Nu.k (145 ) (0, C2E2)
h = 15:2 \\"im 1 "C
D 0,025
(b) Laju perpindahan kalor rnenjadi :

q = h (JTDL)(Tw - T<d
Contoh ka.ms 3-4 = (152)(Jrx0,025xl)(350 - 250)
= 1193 W/m

Untuk atmosfir pada T.. = 250 K dan kecepatan aliran bebas U.. = 30 mis Jika kita gunakan persamaan (2-20) sebagai perbandingan, maka hasiln ya dapat kita liha1
mengalir melintasi silinder yang berdiameter D = 2.5 cm. Pennukaan silinder dijaga pada pada tabel sebagai berikut :
temperatur seragam 3 50 K hitunglah :
- I
h q
(a). Koefisiensi perpindahan kalor rata-rata h
Persarnaan Nu [ W/rn2 .°C ) [ \Vi m )
(b). Laju perpindahan blortiap 1 m panjang silinder

Whitaker 145 152 11 93

Churchi II-Bernstein 150 157 1232

35 36
Kom 1eksi Paksa ftfelalui rermwwan 1..,uu,

2.1-.3 Variasi h(0) Di Sckitar Silindcr-

Pada pembahasan di atas perh.::~ian han~'a kita fokuskan pada penentuan koefisicn
perpindahan kalor rata-rata saja. Pada kenyataannya koefisien perpindahan kalor lokal
h( 0) bervariasi tcrhadap sudut O ai sekitar silinder. Pada titik stagnasi O = 0 nilai tcrsebut
culn1p besar, kemudian berlrurang secara seragam hingga lapisan batas terpisah dari
permukaan dinding atau lapisan batas berubah menjadi turbulen~ kemudian peningkatan
terjadi lagi pada bagian belakang silinder.
Vari:i.c;i koefisien perpindahan kalor lokal h(O) terhadap sudut 0 di sekitar silinder Ar·ah
Aliran 1
telah diselidiki oleh Eckert dan Soehngen (1942) untuk bilangan Reynold s yang rendah
dan olch Giedt (1949) untuk bilanga n Reynolds yang tinggi. Distribusi tersebut dapat k.ita
lihat pada gambar di bawah ini .

(;ambar 2-9 Variasi Nu pada Reyan;; rin,:J:i /.J/


Arah
Ali ran

280

Gamhar 2-8. Variasi Nu pada Re yang rcndah /.:/]

Untuk mengilustrasikan rumitnya mekanisme perpindahan kalor di sekitar silinder,


kita perhatikan gambar di bawah fni . Pada angka Reynold yang agak rendah (70 .800 dan
IO 1.300) titik minimum koefisien perpindahan kalor terjadi di sekitar titik pisah.
Kemudian terjadi peningkatan pada bagian belakang silinder seoagai akibat gerakan Cl I _:o 00 o() 10 100 1.. I I~ 1110

pusaran turbulen (eddy viscosity) pada aliran yang menjadi terpisah. Pada angka Reynolds
yang lebih tinggi terdapat dua titik minimum. Yang pertama terjadi pada titik transisi dari
lapisan batas laminar ke turbulen yakni pada sudut O ;; 80°~ dan kedua terbentuk ketika
lapisan batas turbulen memisah yakni pad:t sudut 9 ~ 130°. Gambar 2-10. Variasi nUai Nussdi lokal dari si/indu dalam a/iron silang / 19}
37
38
Gambar ?-11 menunjukkan medan suhu di sekitar silinder panas yang ditempatkan
melintang dalam aliran udara. G~:-:!:-ga:-:: gelap ada!ah garis suhu tetap. Tarnpak pada dengan A adalah lua:; frontal , yakni A = (1rD 2/4) dan U:x: adalah kecepatan aliran bebas.
gambar daerah aliran terpisah yang terbentuk di belakang silinder pada angka Reynolds FIA adalah gaya seret tiap satua~ !uas ~ola. Gambar 2-12 di bawab ini menunjukkan
yang lebih tinggi, dan medan turbulen yang terdapat di daerah tersebut. koefisien seret rata-ra.ta Co untuk aliran menyilang bola. Perbandingan gambar 2- 12

--~
,fl~~
dengan gambar 2-5 untuk silinder tunggal memperlihatkan karakteristik umum yang
serupa.

400
... I
·--~ ~-- ~ 200
100
""\
..,
'
I
):... 1 n: m Ill,\ oO
40 "'
,:- ~ \.
20
ii 10
~"'-
~
6 "'
t
·;:, 4
9'..k
8:,,: ~ .... ~
......
~

0.6
.,-
i,..
.
~

1(1 S '. I .'~ 11 11\1 1)1 .\ Kl IM• J 1 . l11!m l l l !\ . " .4


0 -i
1
0 .1
\ ~

Gamhar 2-1 /. Foto-fntn interfaometer a/iron udara menyilang silinder /7] 0 .06
10- 1 1 ◄ 6 I oo 2 ◄ , Io' l ◄ 6 I 02 l • 6 I oJ l • 6 Io• l 4 E Io!

u-D
Re = -
"
2.3 Aliran Menyilang Bola
Gambar 2-12. Koefisien seret untuk bola /21/
Kar::ikteri.,tii< aliran menyilang bola agak serupa dengan yang ditunjukkan pada
gambar 2-2 untuk siiinder tunggal. Oleh karenanya ketergantungan pada koefisien seret
serta koefifien perpindahan kalor diharapkan serupa dengan silinder. 2.3.2 Koefisien Perpindahan K:alor

Untuk aliran gas menyilang bola, Mc. Adams [16) mert:komendasikan korelasi
sed~rhana sebagai berikut :
2.3.1 Koefisien Seret
- 06
Jika Fo adalah gaya seret yang disebabkan oleh aliran menyilang bola, maka Nu = 0,37 Re ' untuk 17 <Re< 70.000 (2-22)

koefisien seret Co didefinisikan oleh hubungan berikut :


Dimana sifat-sifat fisik fluida dievaluasi pada suhu film.
Suatu korelasi yang lebih urnum untuk fluida gas dan zat cair yang mengalir
2
F p. uoo menyilang bola telah dtberikan oleh Whitaker [24] dalam bentuk sebagai berikut :
-=Cn-- (2-21)
A 2
(2-23)

4
yang sesuai pada : 3,5 <Re< 8.10
39
40
Konveksi Paksa Me lalui Permu kaa n L uar

0,7 <Pr < 380


I < J.L:xJ < 3, 2 Sifat-sifat fisik pada suhu film :
µw
- Fluida
dan sifa• -sifat fisik dievaluasi pada suhu aliran bebas, kecuali µw dievaluasi pada suhu V k Pr µ -:x; /! ,.:
2
dinding. Untuk gas koreksi viskositas dapat diabaikan, tetapi sifat-sifat fis ik dievaluasi [m /s) [W/m .0 C) (kg/m.s] [kg/m.s]
pada suhu fil ..1.
Persamaan (2-23) untuk bola dan persamaan (2-18) untuk silinder memiliki bentuk
Udara 19.10-6 0,029 0, 70 1.8 1. 10-5 1,95 .10-5
yang sama kecuali untuk konstanta 2. Jika Re ➔ 0 (tanpa aliran), persamaan (2-23)
memiliki nilai batas Nusselt = 2, yang menyatakan keadaan konduksi kalor dalam keadaa n I
Air ..;,79_10-7 0,64 5 3,c, · 4,71. 10 4 I 2,83 j•)--
tunak dari bola pada temperatur seragam ke sekeliling nya.
l
Sifat-sifat fi sik air pada T x:

1<>1 1' = 1,01. JO~ m: !s k = 0,602 \\ /m.°C Pr = 7


-
C 0Ai r

:. Ouda.ra.

'-=-
Angka Reynol ds 2.dala h :

..
C
~
,-::::: JO (a) Udar2 Re = uoc . D = (1 i ( 0 , O~SJ
V 19 . 1 o-o
(

z
(b)Air R e = Ucc.D = (l) (0 , 0 2_~ ) = 24 . 7 5:
V 1-01.10
1.0
1.0 10 10'
Hasil perhitungan untuk kedua fluida di at as kita buat d2la m bentuk tabel beriku t ini :
u.D
R9 =
V

GctTWar 2-13. Nilai Nu untuk aliran menyilang bola {24/


Persamaan (2-22) I'
I
Persamaan (2-23)

Mc. Adam
lI \\'hitc:J ·er
I

Fluida
Contoh kasus 2-5
Nu -h q
-
Nu
-
h q
Fluida pad:i 20°C mengalir dengan kecepatan I mis melintasi bola berdiameter 2,5
cm yang dijaga pada suhu 100°C. Tentukan laju aliran kalor dari bola ke fluidajika : [W/m2 _oq [W] (W/m2 _cq f\\1
(a) Udara pada 1 atm
(b) Air
Udara 27,5 32 20 20,5 24 15
Tr = (20 + 100)/2 = 60°C Air - - - 284 6839 .!295

41
42
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luur

2.4 Aliran Menyila'1g Silindcr Tak Bundar

Hasil ekspenmen untuk harga kodisien perpindahan kalor rata-rata h . untuk aliran Di bawah ini akan kita lihat perbandingan harg:a Nusselt untuk beberapa geometri

udara menyilang silinder tak bundar dengan berbagai bentuk geometri telah dikorelasikan penampang sili;ider p:-.dajangkaUau l-iilar.gan Reynolds antara 10.000 hingga 100.0 2.

oleh Jakob [IO] dengan hubungan sebagai berikut :


Tabd 2-3. Pabanaurgan harga NussdJ ulflJ.lk berbagai geomari

(2-24) Nu

Tobe/ 2-2 Konstonta C don n un1uk persomc.Jn (2-24)


Re
~0 ~0 ~ 0 ~0 ~ 01
49,93 46,11
10000 50,81 51,33 49.19
I
I
I
Geometri Re = U.,D. ~ C I
20000 77,98 75,05 73,62 80,81 76,55
V
l
I

0-1 5.000 - 100.000 0.588 0.222


30000

40000
100,18

199,67
9 5,26

11 2,81
96,79

1 l"i ,54
110,96

138,96
99. 15

l 19, 12
I
I
I

C 1~ • 2500 - 15.000 0.61 2 0.224


f 50000 143, 19 128,63 1 36,64 165,45 13"7,35
I
◊~ 2 ..500- 7.500 0.624 0.261 60000 165,83 143, 19 154,54· 190,80 154,29

OA .5.000 -100.000 0.638 0. 138


70000

80000
187,74

209,04
156,77

169,58
171,66

187,66
215,25

238,94
170 24

185,37

0~1 5.000 - 19 500 0.638 0.144


90000 229,83 181,74 203,19 261,99 199,84
100000 250,18 193,35 218, 17 284,.49 2 13,74

□ ~r .5.000 -100.000 0.675 0.092

Penyelidikan harga koefisien perpindahan k.alor rata-rata lchususnya unru.;: prisma

□~
2.500 - 8.000 0:699 0.160
segi empat baru terbatas pada sudut serang 0° dan 45° saja. yakni seperti yang c:Lltl-ukan

I~ 4 .000 - 15.000 0.731 0.205


oleh Reiher (1925) dan Hilpert (1933). Dalam penyelidikan eksperimentalnya lgz_:-.:.Shi (8]
meneliti hal tersebut pada berbagai sudut serang a dan menentukan pada sud:!: berapa

0~1 19.500-100.000 0.782 0.035 terjadinya nilai Nusselt maksimum dan minimum. Harga Nusselt rata-rata pr.sma segi

a = 00 dan 45° dari lgarashi ditunjukkan dalam gtlmbar di ~wall ini yang
rr
empat untuk
3.000 - 15.000 0.804 0.085 dibandingk:an terhadap Reiher dan Hilpert sepeni yang dikutip ~leh Jakob ,dm..m bulru
teksnya [ l O].

43
44
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

Re vs Nu

?JY, dengan a = 0°. Kemudian pada a = 20° - 25° nilai Nusseh rat...-rata mencapai maksimum
dan di atas a = 25° akan berkurang kembali dengan berumbahnya sudut serang a .
·::-·.,ij

200 ;- Nu1
J~~-- - - -------,,------------7

:::,
1--N1.'.'
1----l°"t..~
.. - o o - □
z 150 1-1.JL~
-+-Nt..5

1(1()


IJ
0 20 {,0 1(10 120 I -.u.. r
I t
i;;,-(,;CX•)
1~Li---JJ'.___--ir~L-r::..__________1

Gambur 2-14. Ailui Nusselr untuk herhu,:ui xeometri saluran

Dapat dilihat pada gambar bahwa untuk sudut a = 0° hasil yang diperoleh lgarashi
48 18 IQ
211
berada antara Reiher dan Hilpert, dan nilainya 40% lebih tinggi dari H..ilpert. Sedangkan ti

pada sudut a = 45° hasilnya mendekati Reiher. Persamaan umum yang dapat digunakan
untuk kasus ini adalah :
Gambar 2-15. Ndai Nusselt rata-ra1a poda a= o c /&/

- 066
Untuk a = 0°; Nu = 0,14 Re ' (2-25)
Nilai Nusselt rata-rata sebagai fungsi bilangan Reynolds untuk sudut serang o. =
l 0° dan a = 20° dapat dilihat" pada garnbar 2-16 di bawah ini. Dan korelasi 1ang didapat
0 59
• Untuk a = 45°; Nu :::: 0,27 Re • (2-26) Igarashi dinyatakan deng.m hubungan sebagai berikut :

- 064
• Untuk a = 10°; Nu= 0,15 Re ·
Gambar di bawah ini menunjukkan variasi nilai Nusselt rata-rata terhadap berbagai
sudut serang yang be~a. Di atas sudut a = 12° nilai Nus~lt rata-rata semakin - 067
Untuk a = 20°;Nu = 0, 133 Re (2-28)
berkurang dengan bertarnbahnya sudut serang a; dan pa~a harga a = 15° harganya sama • '

dengan a = 0°. Kemudian pada a = 20° - 25° nilai Nusselt rata-rata mencapai maksimum
dan di atas a = 25° akan berkurang kembali dengan bertarnbahnya sudut serang a .

45
46
Konveksi Paksa Me/alui f'crmukaan Luar
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

>••~- - -- - - - - - -------------.

2$81..__ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _-i

.i
!
il •11,..,
zeo~· ---- --------------"""'7,.c__--1
I
I
I

I: '~'+--'- - - - - - - - - ' r - - - - 7 " ' - - - - - - , , , . . - c . - -- --l

Gamhar 2-18. Visuali. a~i aliran di seki1ar prisma I I

111 21 111
. " 78

' 0 - 10 °
Gambar 2-16. Nilai Nusult rata-rata pada a= 45c /8/

1N _ _ __ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _~

Gamba, 2-19. Nu VS R~ untuk a= ,oc dan we /8/

........\ ••r•"'I' Cl

Gambar 2-17. Variasi nilai Nussdt rata-rata terhadap berbagai sudut saang a [3/

47
48
Koni·eksi Paksa MelaJui Permukaan Luar
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

2.5. Aliran Menyilaog Berlols Tabung


(2-30)
Karakteristik ;>erpindahan kalor dan penurunan tekanan dari berkas tabung
memiliki sejumlah aplikasi dalam mendisain alat-alat penukar kalor dan peralatan.
Jilca Uco adalah kecepatan aliran bebas diukur pada titik sebelum fluida memasuki berkas
perpindah~n kalor dalam industri. Misalnya suatu jenis penukar kalor yang terdiri dari
ta...,ung, maka kecepatan aliran mak.sirnum untuk berkas tabung susunan segaris adalah :
susunan berkas tabung di mana suatu fluida mengalir dalam tabung sedang fluida lain
mengalir menyilang tabung-tabung tersebut. Biasanya susunan berkas tabung adalah 5.r/D
u =u _1-=u - - - (2-31)
segaris dan selang-seling seperti tampak pada ·gambar di bawah ini . Karakteristik maks
I
oc s T -D oo s /D-1
T

geometrinya ditandai oleh pit melintang (transverse pitch) Sr dan pit memanjang
dengan ST adalah pit melintang dan D adalah diameter luzr tabung. Tampak bahwa (Sr -
(longitudinal pitch) S1. antara pusat tabung~ pit diagonal (diagonal pitch) S 0 adalah jarak
D) adalah bidang aliran minimum untuk berkas tabung susunan segaris antara tabung yang
diagonal antara pusat tabung yang susunan selang-seling.
berdekatan r :'!.da garis melintang tiap panjang tabung .
Untuk berkas tabung selang-seling bidang alira:1 minimum dapat terjadi 2ntara
12 bung yang berdekatan pada baris melintang atau baris diagonal. Untuk kasus ini perlu
N e, N

C, dicek untuk menentukan umaks. Jadi kecepatan alira n maksimum untuk berkas tzbung
.
0
.
0
'-
o. susunan selang-seling adalah :
c:l c:l c:l

C
ST U 00 S 0 /D
0 u maks =Ux (2-3:)
2(So -D ) 2 Sn/D-1
C
d
<
"' Kecepatan aliran m....;sa maksimum Gmaks· seperti yang 0.idefinisikan pada

persama.an (2-30) dapat juga dihitur, 6 dengan rumus beri.k."Ut :

H
Gmaks = -,.-_- (2-33)
."I.min

Gambar 2-20. Susunan berkas tabung (a) Segaris (b) Selang-seling


dengan M adalah laju aliran massa total melalui berk.as tabL•ng dalam kg/s dan Amin luas

total bidang aliran minimum.


Bilangan Reynolds didasarkan atas kecepatan maksimum yang terjadi pada berkas
tabung, yakni kecepatan yang melalui bidang aliran yang minimum. Luas bidang ini 2.5.1. Korelasi Perpindahan Kalor
tergantung pada susunan geometri tabung. Jadi bilangan Reynolds adalah :
Pola-pola aliran melalui susunan berkas tabung sangat rumit sehingga sebetulnya
tidak rnungkin untuk menaksir koefisien perpindahan b.lor dan penurunan tekanan secara
D.Gmaks
Re=---- (2-29) analisis murni. Oleh karena itu pendekatan eksperimental adalah satu-satunya alternatif
µ
untuk menentukan koetisien perpindahan kalor.
dengan Gmaks adalah kecepatan aliran rnassa maksimum, yakni :

49
50
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

Grimison [6) mengkorelasikan sejumlah data perpindahan kalor untuk udara, untuk
susunan berkas taLung segaris dan ,;ela11~-seling yang memiliki IO baris melintang atau
lebih dalam arah aliran dengan hubungan sebagai berikut : yan!} sesuai pada jangkauan 0, 7 < Pr <" 500 dan N ~ 20. Untuk z.at cair sifat-sifat fi.sik
dievaluasi pada suhu borongan rata-rata. dan koreksi vi.: ·ositas diperhitungkan. Sedangkan
-Nu = C (D.Gmaks)n (2-34)
untuk gas sifat-sifat fisik dievaluasi pada suhu film dan koreksi viskositas dapcu dibaikan.
0 µ
Tobe/ 2-4. Konstanta Co dan n untuk pa-samaan (2-34)
dalam jangkauan angka r,eynolds 2000 <Re< 40.000.
Hubungan ini telah digeneralisasikan untuk f1uida selain udara dengan
I

~
d
-7 iI
memasukkan pengaruh angka Prandtl dalam bentuk:
1.25 1.5 : {) 3.0 I
I

Nu= 1,13 Re" .Pr 11J (2-35) C n I C n C C n


i

~
I
untuk 2000 < Re < 40.000; Pr> 7; dan N ~ I 0. d
ISegaris
Harga-harga konslanta C0 dan eksponen n ditabelkan pada tabel 1-3 di bawah ini . Semua
1.25 0.386 0.592 I
0 ..305 0.608 0. 11 i 0.704 0:0703 0 752
sifat-sifat fisik dievalusi pac :-. ,;uhu film . I
Jika jumlah tabung dalam baris kurang dari I 0, maka perbandingan koefisien
1.5 0.407 0.586 0.27S 0.620 0 .11: 0 .702 0.0753
I 0 .7-1-1

perpindahan kalor hN untuk N < 10 dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan 2.0 0.464 0.570 0.3.3.'.'. 0.602 0.25~ 0.632 0.220
I 0.6-18
I
3.0 0.332 0.601 0.396 0.58-1 0.41 :- 0.518 0.317 0.608
berikut : I i

Selang-seling i
(2-36)
0.6 - - - - - 0.2]6 i
I
0 636
I
Faktor koreksi C 1 dapat dilihat pada tabel 1-4 0.9 - - -
! 0.-195 0.571 0.-145 i 0 .581
- ' i
Zukauskas [25] m~rangkum dari beberapa peneliti dan menyarankan korelasi 1.0 - - 0 .551 0 .558 - i
I I - I

berikut ini untuk koefisien perpindahan kalor untuk aliran menyilang susunan berkas
I
I
tabung:
i 1.l 25 - - - - 0 .~.:!
! 0.565 0.575 ! 0 .560

1.25 0.575 0.556 0 .561 0.554 0.57-: 0.556 0.579 ! 0.562


I
!

I
I
n l.5 0.501 0.568 0.511 0.562 0 .50: 0.568 0.542 0 .568
- m 036 Pr (2-37)
Nu = C2 Re .Pr '
(- -
Prw )
I
2.0 0.448 0..572 0 .462 0 .568 0.5:5 0.556 0.498 0.570
!
f

dengan Prw adalah angka Prarcid yang dievalusi pada suhu dinding, dan untuk n adalah
3.0 0 .334 0.592 0395 0.580 0.4SS 0.562 0.467
I 0.574
-

sebagai berikut :

n = 0 untuk gas
n = 0,25 untuk zat cair

51
52
Konveksi ~aksa Me,c.uu, 1 ...., ................ ~ - -

Konveksi Paksa M elalui Permukaan L uar

Tahd 2-5. FakJor kor~si CJ untuk pusamaan (J-61)

Prandtl dan susunan berkas tabung. Jadi persamaan ini lebih baik digunakan dari p2.:ia
N 2 3 4 5 6 7 8 9 persamaan (2-38).

Segaris 0,64 0,80 0,87 0,90 0,92 0 ,94 0,96 0,98 0,99
Tahel 1-6. Kon.-.tanta C2 dan e.ksponen m untuk persamaan (2-37)

Selang-seling 0,68 0,75 0,83 0,89 0,92 0,95 0,97 0,98 0,99

sumber : Oz.isik ( 19 ) I Geometri Re C2 M

10 - 102 0, 0 ,40

IQ2- 103 Dikerjakan sebagai tabung


l ,:. tung.gal

1,0 Segaris 10 3 - 105 0,'27 0,63

2. 105 - 106 0.21 0,84


0,9 I
C
3
0,8
10 - 102 0.9 0,4(,
I
I
I
Segari s I
10 2 - 103 Dikerjakan S<!bagai tabung tunggZ.:
0,7
Selan g-se l in I
103 - 2. 105 o,., ,_ST)°'
,.
1 2 0,60 -
s-:-
< 2
i
\ SL s:.
0,6
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Selang-sel ing 103 - 2. ,oS 0,40
,-
0,60 :::...:.. > 2
N s:.

2. 105 - 106 0,022 0,84


Gambar 2-21. Faktor kor&si untuk pusamaan (2-38) [25/
Sumber : Zukauskas 1251

Persamaan (2-37) berlaku untuk susunan berkas tabung yang memiliki jumlab
ta.bung N = 20 bM!- atau lebih dalam arah aliran. Jika jumlahnya kurang dari 20. maka
2.5.2 Korc:asi Penukann Tekanan
angka Nusseltnya dapat diperoleh dari hubungan berikut :
Zukeuskas [25] mengkorelasikan persarnaan berikut untuk penurunan tekz:ian yang
(2-38) disebabkan oleh gesckmt fluida yang penurunan tekanan yang disebablcan oleb gesekan
fluida yang mengafir melalui susunan berkas tabu% :
dimana faktor korelcsi C3 diberikan pada gambar 2-22 untuk susunan tabung segaris dan · '.J
1.
2
N.G ma ks
selang-seling. AP ;..: f - ---- z (2-39)
Persamaan (2-37) mernberikan basil yang lebih sesuai dengan data-data ~;- 2p

eksperimental untuk jangkauan data yang cukup hias, baik untuk laju aliran massa. angka :?. dengan f = faktor gesekan
53 ~~

;t 54
G = PUmaks = kecepatan aliran ma.;sa maksimum [kg/m2 .s]
2.5.3 Logam Cair
N = jumlah tabung o~l;in1 arah ·atiran
Z = faktor koreksi untuk efek konfigurasi susunan berkas tabung Hoe, Dropkin, dan Dwyer ( ! 95"/) mengkorelasika:i sejumlah data perpindah 2 n

(Z = l untuk susunan bujur sangkar dan segi tiga sama sisi). ka!or untuk air raksa yang mengalir menyilang susunan berkas tabung dengan :1ubun ~an
sebagai berikut :
I ----1--

Xr = sr/D
~,cL = sL/D
A
11 10 1
◄ ~ 10':u11u,l XT' X1. -~- Nu =4 ,03 + 0,228(Re.Pr)0,6 7 (2-40)

10
8
6
'-.
--~~~ :=--z -,
10 0_11/
_ 106
,
2 '- _10•
....._iii!"'
!
-
I I I
R.c-10 1 11
~ ,O"
._
-'-- __
-'--
dengan jangkauan 2~.000 < Re < 80 .000. Sifat-sifat fisik cievaluasi paca suhu rata -ra:2

'
:.rT :ii: xl.

11
4

~ I
I "-.'-..""'! I

l r{
>-~-

.._ __ dari suhu borongan dan suhu dinding .


i
1.0
2
' ' " :"-. r--.
I I
!
l I
6 1n - l 6 10°
~rT - 1)/ (rL - ,'l
4 10 1 Dalam percobaannya, mereka menggu nakan 60 - 7 :· baris tabung dengan ukur~.
8 I, " ',._ .__._ 0,5 inchi yang disusun segi tiga sama sisi dengan rasio pit-Giameter 1,375 .
6
4 " "-
r-,.
- .t'I'. :._ 1.25

IJn -- ;....,..._~ ,,I.SO


r--.."" ...,i----'"'"
Contoh kasus 2-6
o.I i 2.5

8 I Air pada T1 = 24°C dipanaskan hingga T 2 = 74cc dengan melewatkannyc. m el2l:.::


6
10 1 2 ◄ 6 8 10 1 2 4 6810) 2 4 6 8 10• 2 4 6 8 JO! ~ 4 6 8 106 2 4
Re susunan berkas tabung selang-seling. Diameter luar t abur.~ . D = 2,5 cm dan d i_i2ga p2c::.
Gambar 2-22. Faktor gesekan f dan faktor koreksi Z untuk susunan berkas suhu permukaan seragam T v: = I00°C. Pit melintang dan r...-emanjangnya adalah :
tabung segari /19/
100
SL ST
E x, =sr/D : xL =s1_/D
1, 5 don 2
6 r 0 = s0 {D
I I
x, "'"o 1-- D D
I
4 '--
I R.: • 10;
! 1.6
- Kecepatan aliran u 00 air sebelum memasuki berkas tabung adalah = 0,3 mis
I 1.◄
>10'
..... / Ucx:

"-- ---
~
IG -z ' // / --- a) . Tentukan koefisien perpindahan kalor rata-rata h
8
6
4
' . "
'-
'
;'\
~
-
:JU
-
I
1.0 l<r
10•

10'' ......... ~ ' ~~ >10(


-
- b). Berapa jumlah baris tabung N yang diperlukan dalam arah aliran untuk memanaskan
xr •x.D
""r--... ....... r-... ..... 0 .4 0 .6 0.8 I .? 4 '--
air tersebut.
I'..... I'> vii,;-
Xr = l.25 x,fx 1_

~- --- ~--
i.,

1.0 ........ .........


t Tb= (24 + 74)/2 = 49°C
8 ........... r--;:: ~,_
6

0.1
&
I
\
2.0
r---~
\
2.S
- ,.;;,;;;; r-1--,
~

::::- .... 1--,--


--.;: ~
Sifat-sifat air pada suhu borongan rata-rata 49°C adalah :

Cp = 4,174 J/kg."C p = 989 kg/m


3

-4
Pr = 3,64

6 ' k = 0,644 W/m..°C µ = _5,62 x IO kg. m .s



W 2 4 6 8 IQl 2 4 6 8 I0 1 ◄ 6 810 5
Pada Tw = 100°C, Pr= 1,74. Kecepatan maksimum umuk susunan tabung selang-sdi.og
dapat ditentukan dengan persamaan (2-32) atau (2-33) te.gantung mana yang memberikan

uma1cs terbesar. Untuk kasus ini uma1cs diberikan oleh persamaan (2-32) :
Gamhar 2-23. Faktor gesekan f dan faktor koreksi Z untuk susunan berkas tabung selang-
seling /19}

55
56
ST/D 2
urnaks= U - - - = 0, 3 - - = 0, 6 m/s
., ST/D - 1 2- 1 = bidang aliran sebelum memasuki bcrkas tabung

= L.m.ST
Kecepatan maksimum liran·massa Gmaks menjadi : = pennukaan perpindahan kalor total
As

2
= (Jr DL)(N)(m)
Gmaks = p .umaks = (989X0,6) = 593,4 kg/m .s
m = jumlah tabung per baris

N = jumlah baris
Bilangan Reynr !ds adalah :
L = panjang tabung
D.Gmaks (0, 025) (593, 4) ST = pit melintang
Re = --=== -------
4
- 2, 64 x 10 4
µ 5,62xl0 - /J. Tm = beda suhu antara fluida dan pcrmukaan dind ing
Tl ,T2 = temperatur air masuk dan kcl uar
a) . Persarnaan (2-37) dapat digunakan untuk menentukan h dengan asumsi N ~ 20 . Untuk
susunan tabung selang-seling, dengan Sr/D = 2, SJD ,. ., 1,5 atau Sr/SL= 2/1 ,5 < 2
Untuk menentukan ~Tm digunakan beda temperatur lou,aritmik rata-rata :
dan Re = 2,64xI04, konstanta C2 dan ekspon,. n ·m dari persamaan (2-37) dipero leh

dari tabel 2-5 : [ (Tw - Ti ) / ( Tw - T2 ) )


ln[ (Tw -T i) I (Tw -T2))

m = 0,6

>• = tum},.li plJ>a


i per baru

'h(0,025) 36 3, 64)1/<
0, 371 (26. 400) 0 • 6 (3, 64) 0 , ( 1,74 11. :: t-nJ.o, h ha rb
0, 644

h= 8230W /m2. 0 c
Persamaan (a) menjadi :
b). Kita gunakan keseimbangan energi untuk menentukan jumlah baris melintang N

yang diperlukan :
(1tDLm)h T2 -Tl
ln{ (Tw-Tl) / (Tw -T2 )) (Lm~) (uoopcp) (T2- Tl)
(Perpindahan kalor dari tabung ke air) = (Kalor yang dibawa oleh air)

(a)
penyelesain untuk N diperoleh :
dengan:
N = ]:_
,r
ST
D
(¾;~)
h
ln (
1

T -T
w-'S.)
w 2
M = A'X}-ur,. p = laju aliran massa total [kg/s]
57
58
J{onveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

. 1
=- (2)
7T
((0, 3) (989) (4174))

= 102,8 =103
8230
. ln
(100 - 24)
100 - 74

:. Diperlukan 103 _baris tabung.


Cp = 1009 J/kg.°C

k == 0,03 W/m.°C
P

µ
= 0,998 kglm3

= 2,075 x 5
10- kg/m.s
Pr = 0,697

Jika untuk kasus yang sama digunakan susunan tabung segaris maka perbedaan hasilnya Kecepatan aliran maksimum ditentukan oleh persamaa.n (2-32):
lcita lihat pada tabel berikut : ST/D 2
u = u
00
--- 8-- = 16m/s
maks ST/D-l 2- 1
- N Kecepatan aliran m:assa maksimum Gmaks menjadi :
Su unan h
Gmaks = P .umaks = (0,998X16) = 15,97 kg.lm- .s
Sclang-seling 8230 103

Re = D.Gmaks (o, 019) (15, 97)


Scgaris 8129 104 2,015 10-S
µ X

(a).Persamaan (2-39) kita gunakan untuk menentukan penurunan tckanan.


Fak."1or gesekan f di dapat dari gambar 2-21, untuk Re= 14 .623 da.n X1. = JD = 2 maka
Contoh kasus 2-i
diperol.:!h f = 0,22. Faktor koreksi Z, untuk XL= XT = 1 maka .
Udara pada tekanan atmosfir dan temperatur T 1 = 325 K mengalir melalui berkas
2
tabung dengan susunan segaris. Diameter luar tabung D = 1,9 cm dan dijaga pada suhu N.G
b.P =f maks Z
dinding seraga.,11 Tw = 375 K. Pit melintang dan pit memanjang adalah : 2p

= 0 2:. ( 0' 15) ( 15' 9 7 )2 4 2 2 N / m2 .


' ( 2) (0,998)

Berkas tabung terdiri dari panjang tabung L = 0,75 m. jumlah baris N = 15 baris dalarn (b).Koefisien perpindahan kalor rata-rata h ditcntukan oleh persamaan (2-37).

arah aliran, dan m = 20 tabung tiap baris. Kecepatan udara tepat sebelum memasuki berkas
Untuk susunan segaris dengan Re = 14..:_~23, koefisien C2 dan eksponen m didapat dari
tabung U-oc, = 8 mis.

(a). Tentukan penurunan tekanan ~p


tabel 2-5; C2 = 0,27 da.n m = 0,63 .
(b).Berapa koefisien perpindahan kalor rata-rata h Nu = h-D = 0, 27 ReO, 63 .PrO, 3 6
k
( c). Berapa temperatur udara keluar T 2
~- (0,019) o, 27 (14. 623)0,6 3 (0, 697)0,36
(d).Tentukan laju perpindahan kalortotal q 0,03

Karena temperatur lceluar T 2 belum diketahui maka suhu borongan t1dak dapat ditentukan.

Sifat-sifat fisik udara dievaluasi pada suhu rata-rata sebagai berikut : (c). Untuk menghitung temperatur keluar T2, kita gunakan keseimbangan energi.
(Tw + T 1)/2 = (375 + 325)/2

=350K
59
60
......
[(onveksi Paksa .Melalui Permukaan Lu ar

Pe rpindahan kalor dari )


(p e rmukaan tabung r.e udpra ( Ka lor yang d i bawa)
oleh udara
= (LmST)I.Joo p
= (0,75)(2ox2xo,019)(8X0,998)
= 4,551 kg/s
dengan :
M = Aoc-1.Lx:-P =laju aliran massa total [kg/s] Jadi perpindahan kalor total q adalah :
q = (4,551)(1009)(343,5 -325) = 84,95 Kw
Aoo = bidang aliran sebelum memasuki berkas tabung
= L.m . 1 Jika untuk kasus yang sama kita gunakan susunan tabung selang-s ... ling maka perbcdaan
= permukaan perpindahan kalor total hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut ini :
= (Tr DL)(N}(m)
ti Tm = beda suhu • -:·ara fluida dan permukaan dindino0

T t, T 2 = temperatur air masuk dan keluar


usunan tiP h T2 q
lI
(W/m2 _oC] [K] [KW]
[N/1112 ] I
Untuk menentukan ti Tm d.tguna kan beda tempcracur logaritmik rata-rata ·
157,5 343,5 84,95
Segaris 422

124 340,2 69,80


Selang-sel ing 675

Persamaan (a) menjadi :


2.6. P rpindahan Kalor Dalam Aliran Kecepatan Tinggi

(nDLm) h T 2- T l Aliran keccpatan tinggi yang mendekati atau melebihi kecepatan suara banyak
ln[ (Tw - Tl)/(T •• - T2 )] = (LmST) (u ... pcpl (T2 -T l)
dipakai dalam aplikasi misalnya pada pesawat terbang kecepatan tinggi atau misil. Dalam
hal ini _pengaruh efek kompresibilitas atau efek lesapan viskos dan peogaruh variasi sifat
Tw-Tl
1n - - -
D h terhadap temperatur menjadi sangat penting. Laju perpind2 \ian kalor pada plat rata dengan
nN-
Tw-T2 ST u-:.cp:::.p kecepatan tinggi dapat dihitung dengan hubungan yang sama seperti yang digunakan u!1tuk
aliran tak mampu mampat kecepatfill rendah. Koefisien perpindahan kalor rata-rata

ln 375 - 325 = (n) (15) _!. 157, 7 didefinisikan kembali dengan hubungan:
375-Tz 2 {S) (0,gSS) (l00g) T2 = 343,5K
(2--41)

Laju perpindahan l<.alor total dapat dihitung dengan : dengan Tw = temperatur dinding
Taw = temperatur
q = M .c,, (T2 - Tl)
hx = koefisien perpindahan kalor loklll pada kecepatan
dengan M = ~ -Uoo- p rendah

61
62
Konveksi Paksa Melalui PermuJ.aun Luur
Kom•eksi Paksa Melalui Permukaan Luar

.. . Pada persamaan di atas tampak bahwa temperatur dinding adiabatik T aw mengg,a ntikan
r= l,9Pr 113 Pr00 (2-48)
temperatur aliran bebas Toc; yang biasa digunakan dal -: m aliran kecepatan renrlah.
Untuk menggunakan persamaan (1-66) di atas, koefisien perpindahan kalor lokal
di...'.apat dari korelasi seperti aliran melalui plat rata pada kecepatan rendah. Misalnya untuk Aliran turbulen r =Pr 113 (2-49)

aliran lapisan batas laminar, hx adalah :


Faktor pemulihan ini penting jika kita mempenimbangkan temperatur gas ideal T oc
dengan kecepatan u:x: yang dipcrlambat secara adiabatik pada kecepatan not. Konversi
Nu x = h x.x = 0, 3 3 2P r 113 .Re 11 2 untukRe,. < 5. 10 . (2-42) energi kinetik gas ideal k~ energi dalam akan menghasilkan temperatur gas :
Y. ~

sedangkan untuk lapisan batas turbulen adalah ; "2


--.n
T,_,_ = T +-- (2-50)
Untuk jangkuan angka Reynolds 5. 10s < Rex < 107 : .,.., -x 2Cp

hx dengan T 00 di sebut temperatur st:ig11a i


- - -- = 0 , 0296 log Rex-o , z . Pr - 213 (2-4 3)
p. U,x: . C p
Dalam lapisan batas kecepatan tinggi mungkin tcrdapat gradien suhu ya ng cukup
7 9
Untuk jangkuan angka Reynold s 10 < R<!x < 10 : berarti dan karena itu terdapat perbedaan sifat-si fat ya ng cukup besar melim a lapi sa n
batas tersebut. Dengan demikian untuk kecepatan tinggi sifat-sifat f1uida dicvaluasi pada
(2-44) temperatur rujukan sebagai beril-a.11

(2-5 I)
5 5
Untuk jangkuan angka Reynolds 2.10 <Rex < 5.10 :

X
Contoh kasus 2-8
~ =O, 029 0 43
Rex o, 8 . Pr '
k Udara pada tekanan p = l/30 atm, temperatur T 00 = 2S0 K, dan kecepatan Ux = 600
(2-45) mis mengali.r melintas plat rata yang panjangnya L = 0,8 m dan lebar w = 0,3 m. Berapa
pendinginan yang diperlukan untuk rnenjaga agar perrnukaan plat berada pada temperatur
Temperatur dinding adiabatik T.,., didefinisikan sebagai:
seragam T w = 3 00 K.
u2
Taw =T 00 + r ~ (2-46)
2C p Sifat-sifat udara pada 300 K :
Pr= 0,708 ep = 1006 J/kg.°C
dengan r adalah faktor pemulihan yang dihubungkan dengan bilangan Prandtl sebagai

berikut: BAGIAN LA.MINAR


Faktor pemulihan r :
A1iran laminar r =Pr 112
0,6 <Pr< 15 (2-47)
r = Pf1/2 = (0, 708) lfl = 0,8~ 1

63
64
Konveksi Paksa Melalui Permukaan Luar

Temperatur dinding adiabatik T aw :


BAGIAN TURBULEN
u2 600 2 Faktor pemulihan r:
T11 w= T00 + r ~ =250+0841---- = 400,5K
2Cp , 2 X 1006
r = Prl/3 = (0,708)1/3 =0,89 1
Temperatur rujukan Tr :
Tempefatur dinding adiabatik Taw :
Tr = T00 + 0,5 (Tw - T 00) + 0,22 (Ta~· - T00)

= 250 + 0,5(300 - 250) + 0,22(400,5 - 250) ' 2


uoo 600 2
= 308,1 K Taw = T00 + r - = 250 + 0,891 - - - = 409,4 K
2Cp 2x1006

Sifat-sifat udara pada Tr = 308 K dan p = 1/30 atm adalah : Temperatur rujukan Tr :
1 , 1475 ~ Tr = T 00 + 0,5 (T..,..-T00) + 0,22 (T8 w-T00)
P = ·- - - = 0,0383 kg/m-' k = 0,0269 W/m .°C
30
= 250 + 0,5(3 00 - 250) + 0,22(409,4 - 250)
= 1,998 x to-5 kg/m .s Cp = 1007 J/kg.°C
=3 10 K
Pr = 0,710
Koefisien perpindahan kalor lokal untuk aliran turbule:-: dapat kit<4entukan dari persamaan
5
Misalkan transisi terjadi pada bilangan Reynolds kritis Rec = 5 .1o , maka : (2-43) :
hx = 0,0296 Pt1oo cp Pr213.RCx-0,2
µ 1,998 X 10-5 5 ( ,-o
Xe= - - Rec ~ - - - - - - (5.10 ) = 0,43 m 2
pUoo 0,0383 X 600 = (0,0296X0,0383X600Xl007X0,7lf213 x lo'1,998xl0-5
O
38 3
x GOOJ ' x -C, , L

Koefisien perpindahan kalor rata-rata untuk lapisan batas laminar sepanjang O ~ X ~ 0,43 = s2,8 x-0.2
m adalah :
Nilai rata-rata hx sepanjang 0,43 < X <0,8 adalah :

- 1 018
h =----- hxdx = 58,4w/m2-°C
0,8-0,430,43
0,0269
= - - - (0, 064) (5. 10 5 )1/2 (0, 710)1/3
0,43
Perpindahan icalor sepanjang daerah turbulen adalah :
= 26,2 Wtm2°C
qt = -h .w (L- XJ(Tw-Taw)

= 58,4 (0,3)(o,s - o,43X300 - 409,4)


Perpindahan kalor sepanjang daerah aliran laminar adalah :
= -709,2 W
I
q = w.JCc.h- Cfw - Taw) Pendinginan total adalah penjumlahan dari perpindahan k.alor daerah laminar + daerah
= (0,3X0,43X26,2X:~OO- 400,5) turbulen :
=-340W l t
q = q +q = 340+709 = 1049W
66

Anda mungkin juga menyukai