Anda di halaman 1dari 34

Pertemuan ke 1 dan 2

1.1. Kompetensi Dasar


Memahami operasi dalam vektor, operator nabla, integral garis, integral permukaan, integral
volume, Teorema Divergensi, dan Teorema Stokes.

1.2 Indikator Hasil Belajar


1) Mampu menjelaskan pengertian besaran skalar, vektor.
2) Mampu menjelaskan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor.
3) Menjelaskan pengertian gradien.
4) Dapat menjelaskan integrasi vektor.
5) Menjelaskan sistem kordinat bola
6) Menjelaskan sistem kordinat silinder
7) Dapat menjelaskan Divergensi.
8) Menjelaskan pengertian Curl
9) Menjelaskan system Laplacian

1.3 Uraian Materi


A. ALJABAR VEKTOR

1
2
3
4
5
6
Pertemuan ke 3 dan 4

1.1. Kompetensi Dasar


Memahami hukum Coulomb, medan listrik, hukum Gauss

1.2 Indikator
1) Menjelaskan pengertian hukum Coulomb.
2) Menjelaskan pengertian medan listrik.
3) Menerapkan medan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
4) Menjelaskan pengertian hukum Gauss
5) Menganalisis medan listrik yang ditimbulkan oleh kawat dengan muatan kontinu dengan
hokum coulomb dan hokum Gauss
6) Menggunakan hukum Coulomb untuk menganalisis medan
l i s t r i k s i s t e m m u a t a n ti ti k .
7) Menggunakan hukum Coulomb untuk menganalisis medan
l i s t r i k s i s t e m m u a t a n k o n ti n u .
8 ) M e n g h i t u n g m e d a n l i s t r i k p a d a s u a t u j a r a k z d i a t a s ti ti k
tengah antara dua muatan yang sama besar terpisah pada
jarak d.

1.3 Uraian Materi


Hukum Coulomb
Hukum eksperimental dasar ini mengacu pada situasi seperti diilustrasikan pada Gambar 1.1
yang terdiri dari dua muatan q dan q’ yang terpisah pada jarak R. Kita asusmsikan muatan tetap pada
posisinya dan tidak ada materi lain yang memuatinya (situasi vakum). Gaya pada q oleh q’ akan
⃗F
ditulis sebagai q→q' .

q’
R̂ 
R R q

r'
 
r F
0

Gambar 1.1. Vektor posisi dilibatkan dalam hukum Coulomb


Berdasarkan ilustrasi pada Gambar 1.1, kita dapat tuliskan:
⃗R
⃗R R^ =
= | ⃗r - ⃗r ' | R =| ⃗r - ⃗r ' | R
(1-1)
Dengan demikian, hukum Coulomb dapat dinyatakan:
1 qq ' ^
⃗F R
q→q' =
4 πε o R 2
(1-2)
dengan:
o = 8,85  10-12 (coulomb)2 /newton-(meter)2
= 8,85  10-12 farad/meter

7
1
4 πε o =9109 meter/farad
Kita juga dapat menuliskan hukum Coulomb dalam bentuk:
1 qq ' ⃗
⃗F R
q→q' =
4 πε o R 3
(1-2)
2. Sistem Muatan Titik
Misalkan, ada sejumlah N muatan titik yang terdistribusi di sekitar muatan q. Kita nyatakan
masing-masing muatan dengan qi dan vektor posisinya
⃗r i , dengan i =1, 2, 3, . . . N. Situasi ini
⃗F
q →q
dilustrasikan pada Gambar 1.2. Masing-masing muatan ini mengerjakan gaya pada q, i . Gaya
⃗F
total q , akan diberikan oleh jumlah vector dari gaya-gaya individu, dengan demikian:
N N N
qq i R i qqi R⃗i
⃗F q =∑ ⃗Fq →q =∑ 2
=∑ 3
i=1
i
i=1 4 πε o R i i=1 4 πε o Ri (1-3)
dengan:
⃗R
i
⃗R =⃗r −⃗r R^ i=
i i Ri=|⃗r −⃗r i| Ri (1-4)
q2 q1

R̂2 R̂1
R2
qi
R1
R̂i 
Ri Fq
q
RN

qN
R̂N
Gambar 1.2. Sistem muatan
Contoh soal
Tiga buah muatan q1, q2 dan q3 terletak pada posisi berturut-turut (0,3), (0,0) dan (6,0).
Tentukan gaya elektrostatika dan besar gaya tersebut di q2
Penyelesaian:
r 1 = 3, r^ o 1 = 3j, r 2 = 6, r^ o 2 = 6i
1 q q
F=
4 πε o 3 (
q2 12 3 j + 32 6 i
6 , besarnya
)F2 adalah
1 q q 1 q q
F=
4 πε o 6 (
q2 12 18 j + 32 6 i
6 =
4 πε o )
q 2 12 + 32 ( 182 + 62 )
6 6
1/2
( )
2.2 Medan Elektrostatika

8
Dalam ilmi fisika konsep medan merupakan suatu konsep yang cukup penting dalam menelaah
dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan gejala-gejala tertentu. Suatu ruang dapat
dipandang sebagai suatu medan dari suatu besaran fisis tertentu. Apabiala suatu besaran
mempunyai nilai disetiap titik dalam ruang tertentu, maka ruang itu dapat dikatakan sebagai medan
dari besaran tersebut.Bila didalam ruang terdapat muatan listrik maka ia akan menciptakan
suatu keadaan didalam ruang tersebut sedemikian rupa sehingga muatan uji (Q) yang
ditempatkan dalam ruang tersebut mengalami gaya eletrostatika. Keadaan tersebut dapat
dengan mengatakan bahwa muatan listrik tersebut mencip[takan suatu muatan listrik.
Medan listrik ini dapat dinyatakan dengan suatu besaran vektor E yang besar dan arahnya
bergantung pada posisinya,jadi lebih tepat E (r ) . Besarnaya gaya yang dalami oleh
muatan uji Q yang ditempatkan di dalam medan listrik ini F (r , Q) bergantung secara
linear pada besaran Q. besar dan arah F (r , Q) digunakan untuk mendefinisikan kuat
medan listrik E (r ) sebagai berikut:
F ( r ,Q )
E (r )
= Q
Dengan demikian bila kuat medan listrik dissuatu posisi diketahui kitas dapat menentukan
gaya elektrostatika yang akan dialami oleh suatu muatan titik Q bila ditempatkan pada
posisi tersebut sebagai bertikut:
F (r , Q)= E (r ) Q
Jika beberapa titik yang bermuatan q 1, q2, .......qn yang berjarak r1, r2.......rn dari Q.
berdasarkan prinsip superposiosi, maka gaya total yang dialami oleh Q adalah
F = Q E , dengan
1 q
∑ r i r^i
E = 4 πε o i2 (1.4)
E disebut medan listrik dari sumber muatan.
Titik P dengan koordinat
R1 disebut titik medan, sedangkan titik di mana terdapat q
1
disebut titik sumber.
ri
.' P(x,y,z)
Ri Ri

Gambar 2.3 Medan listrik oleh sumber muatan dalam koordinat xyz.

Medan listrik E merupakan besaran vektor yang berubah dari titik ke titik dalam
ruang, bergantung pada konfigurasi atau bentuk muatan sumber. Menurut pengertian fisika
E(P) adalah gaya persatuan muatan yang tuimbul pada muatan uji coba, bila ia diletakkan di
titik P. Distribusi muatan kontinue sering dikelompokkan muatannya terbatas pada

9
sepanjang garis ( λ ) atau pada luas permukaan ( σ ) atau pada volume benda ( ρ ).
Secarta matematik hal ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Sejumlah muatan titik
1 qi
∑r r^ i
E = 4 πε o i2
2. Muatan kontinue pada kawat
1 r^
E = 4 πε o ∫ ro2 λ dl
(1.5)
3. muatan kontinue pada permukaan
1 ^r o
E = 4 πε o ∬ ( )r2 σd s (1.6)
4. Muatan kontinue pada volume
1 ^r o
E = 4 πε o ∭ ( ) r2 (1.7)ρdτ
Bila koordinat titik sumber dq adalah (x , y , z’) dan koordinat titik medan P adalah (x,y,z),
’ ’ ’

1/2
'2 '2
maka: jarak
r=[ ( x−x' ) +( y− y ) +( z−z ) ]
2

r=( x−x' ) i+ ( y− y ' ) j+ ( z−z ' ) k


dengan demikian medan listrik di titik P(x,y,z) adalah

( x−x ' ) i+( y− y ' ) j+( z− z' ) k ' ' ' ' ' '
1 ∭ 1/2
ρ ( x , y , z ) dx dy dz
E(x,y,z) =
4 πε o [( x−x' )2+( y− y' )2+ ( z−z' )2 ]
Contoh:
1. hitung medan listrik sejauh z di atas kawat lurus panjang dengan rapat muatan
persatuan panjang λ yang homogen.
Penyelesaian:

Kuat medan listrik ioleh elemen kawat dl adalah:


λ dl
dE =
4 πε o r 2
cos θ
semua komponen diarahkan dalam bentuk pariabel yang bersesuaian.

10
a
r = cosθ , x = a tan θ
ad θ π π
θ= θ=−
dx = cos 2 θ x = ∞, 2 dan x = - ∞ , 2
λcosθ dl
∫ 4 πε r2
E= o ,
π
2
1
∫ cos θdθ
4 πε o z π
E= 2

λ
E=
2 πε o z
2. Muatan yang terdistribusi pada suatu permukaan, seperti pada gambar berikut ini:

dE = -dEx + dEy, dimana dEx = 0

dE = dEy = dE cos θ

1 σ dA
^r o cosθ
=
4 πε o r2

R 2π
1 r ' dr ' dφ
σz ∫ ∫ 3
4 πε o o 0 2 '2
E = ( z +r ) 2 k^
R
2 πσ z r ' dr ' ^
∫ k
4 πε o 0 2 ' 2 3 2
E = ( z +r )
R 2 '2
σz 1 d ( z +r ) ^
E= ∫ k
2 εo 2 0 2 ' 2 3 2
( z +r )
σz 1
E=
2 εo 2
[−2 ( z 2 + r ' 2 )
−1/2
]
σz 1 1

E=
2εo z

[ 2
( z +r ) 2 '2
1
] k^

11
1 σ ^
E= k
bila R >> z atau di dalam, maka R = 0, sehingga
2 εo
2
R
Jika z>> R di luar, maka z2 << 1, sehingga dapat diterapkan dweret binomial
−1
1 R2
1
( z2 + R2 )
−1
2
=
z
1+ 2
z( ( )) 2

−1
R2 1 R2
( )
1+
z
2

=1+
( )( )

2 z2
+. . ..
2
σR ^
E= 2
k
4 εo z
3. distribusi muatan pada kawat yang panjangnya 2L, maka medan listrik di atas kawat
yang berjarak z adalah :

dEy = dE cos θ
2L
z λ dl
E= ∫ k^
4 πε o 0 3

( z 2 +l 2 ) 2
λz l
E=
[
2 πε o z 2 √ z 2 +L2
^
k
4. Medan listrik oleh kawat melingkar, dengan jari-jari R
]
dEy = dE cos θ
2 πR
z λ dl
E= ∫ k^
4 πε o 0 3

( z2 + R2 ) 2

2 πR
zλ dl
E= ∫ k^
4 πε o 0 3

( z2 + R2 ) 2

12
zλR
3 k^
2 2 2
E = 2εo(z +R )

2.3 Hukum Gauss dan Aplikasinya


Telah dibahas bahwa muatan titik q dari titik asal 0 dapat menimbulkan medan listrik di
sebarang titik sejauh r dari titik asal yang besarnya adalah
1 q
E= r^
4 πε o r 2 o
Ada tiga cara dalam menggambarkan kuat medan listrik, yaitu
1. dengan menggunakan rumus yang di atas, yaitu
1 q
E= r^
4 πε o r 2 o
2. dengan beberapa vektor E yang arahnya keluar secara radial dan kekuatan medan
ada hubungannya dengan kerapatan garis medan.
3. dengan garisgaya-garis gaya dari sumber muatan (Faraday).

Dengan cara ketiga ini dapat dikatakan bahwa kekuatan medan sebanding dengan jumlah
garis gaya atau garis medan per satuan luas. Atau fliks E melalui permukaan s sebanding
dengan jumlah garis medan melewati permukaan s. Secara matematik pernyataan ini
dirumuskan sebagai berikut:
1 Q
∮ E d A= 4 πε ∬ r 2 r 2 sin θdθdφ
o
π 2π

∮ E d A= 4 Qπε ∫ ∫ sinθdθdφ
o 0 0
Q
∮ E d A= ε
o , bentuk bergantung pada distribusi muatan dalam bahan

Q= ∫ λdl , untuk rapat muatan dalam kawat


Q= ∬ σ dA , untuk rapat muatan dalam luas permukaan
Q= ∭ ρdτ , untuk rapat muatan dalam volume.
Hukum Gauss dalam bentuk diferensial dapat ditulis sebagai berikut:
∮ E.dA=∭ ∇ . ⃗E dτ
1 r^
∇ . E=
4 πε o
∭ r ()
∇ . o2 ρdτ

r^ o
∇.
()
r2 = 4 π , menurut dirac.
∭ ρdτ=1 , sehingga

13
ρ
∇. E=
εo
, persamaan Gauss bentuk diferensial. (1.8)
Contoh penerapan hukum Gauss
1. Sebuah kawat lurus panjang jari-jarinya R, hitung medan listrik di dalam dan di luar
kawat tersebut.
Solusi: buat dulu permukaan Gauss pada kawat tersebut

Permukaan Gauss, dengan jari-jari r< R

1
∮ E d A= ε ∫ λdl
o
1
E ( 2 π rl )= λ .l
εo
λ
E= r^
2 πε o r o
, dengan r< R (1.9)
Medan di luar (dengan cara yang sama), maka diperoleh
λ
E= r^
2 πε o r o
, dengan r> R
2. Medan listrik oleh silinder yang panjangnya L, dengan jari-jari R

pat muatannya ρ=kr


E( r )
pada r < R
1
∯ E . dA= ε ∭ ρdτ
o
l r 2π
1
∫∫ ∫ ( kr ) rd φdrdz
εo o o o
E ( 2π rl )=

14
l
2 π kr 3
E ( 2π rl )= ∫ dz
3ε o o
2
kr ^
E= r
3εo o , Pada r = R
3
2 π kR l ^ 1
E ( 2π Rl ) = r E= kR 2 r^ o
3 εo o ,
3εo
Pada r > R, dengan cara yang sama
3
2πR l ^
E ( 2π rl )= r
3 εo o
3
1 kR ^
E= r
3εo r o

3. Medan listrik oleh bola koaksial yang berjari-jari dalam adalah a dan luar adalah b
k
ρ=
Dengan rapat rapat muatan r2
E(r) pada r < a, E=0
E(r) pada a< r < b
1
∯ E dA= ε ∭ ρdτ
o
1 k 2
∭ r sin θdθ drd φ
=
εo r2
r π 2π
1
k ∫∫ ∫ dφdθ dr
=
εo a o o
r
4 πk
ε
∫ dr
= o a
4 πk
E ( 4 πr 2 )= [ r−a ]
εo
1
E= 2 k ( r−a ) ^r o
εo r
E(r) pada r > b
b π 2π
2 1
E ( 4 πr )= k ∫∫ ∫ dφ sin θdθ dr
εo a o o

15
4 πk
( b−a )
=
εo
1
E= k ( b−a ) r o
εo r2

Pertemuan ke 5

1.1. Kompetensi Dasar


Memahami potensial listrik, dipole listrik, multipole listrik, energi listrik, kerapatan energi listrik
1.2 Indikator Hasil Belajar

Menjelaskan pengertian potensial listrik,


Menganalisis dipole listrik,
Menganalisis
multipole listrik,
energi listrik, kerapatan energi listrik

2.5 Potensial Listrik


Medan listrik E adalah medan yang mempunyai sifat khusus yaitu bahwa ∇ x E =
0. Ini berakibat bahwa medan E merupakan gradien suatu skalar. Jadi bila E ~ ∇ a , maka
∇ x E = 0., dimana a adalah fungsi skalar. Hubungan antara E dan potensial dapat
diturunkan sebagai berikut:
E=−∇ V
E .dl=− ∇V .dl
b

∫−dV
∮ E.dl = a

- ∮ E.dl = Vb –Va, untuk lintasan tertutup Vb = Va, sehingga

∮ E.dl = 0. Dengan menerapkan persamaan Stokes, maka

∮ E.dl = ∬∇ x E dA, dA # 0, jadi yang memberi harga nol adalah


∇ x E = 0.
Jika Va ¿ Vb, maka :
a

Va = - ∞
∫ E.dl

16
b

Vb = - ∞
∫ Edl
b a b

∫∞ E.dl+∫∞ E.dl ∫ E.dl


Vab = Vb – Va = - =- a
Secara umum potensial di suatu titik tertentu dapat dirumuskan :

Vp = - ∫ E.dl (1.10)
Potensial oleh muatan titik

Vp = - ∫ E.dl
r

∫∞ 4 πε1 Q
r 2
dr
=- o
1 Q
=
4 πε o r
untuk sejumlah muatan titik yaitu : q1, q2, q3,....... qn, masing-masing pada jarak
r1, r2, r3,........rn, maka:
1 q1 q 2 q

Vp =
[+ +. . .. .. . . n
4 πε o r 1 r 2 rn ] , Penjumlahan biasa.
Potensial oleh distribusi muatan
1. rapat muatan pada kawat ( λ )
1 λ
∫ dr
Vp =
4 πε o r (1.11)
2. rapat muatan pada luas permukaan
1 σ dA

4 πε o r
Vp = (1.12)
3. rapat muatan pada volume
1 ρdτ
4 πε o
∭ r
Vp = (1.13)

Contoh soal
1. Bola konduktor bermuataan homogen, dengan rapat muatan σ
Hitung potensial di titik p sejauh z dari pusat bola.
Solusi:

17
1 σ dA
4 πε o
∬ r
Vp =
2
σ R sin θdθdφ
4 πε o
∬ 1
2 2
= ( z +R −2 zR cos θ ) 2
π
2 πσ R 2 1 1 d (−2 Rz cos θ )

4 πε o 2 o Rz 1
2 2
= ( z + R −2 Rz cos θ ) 2
1 1
σR
2εo z
( [
( R+ z )2 ) 2−( ( R−z )2 ) 2
]
Vp =
1
2 2
Jika z > R, maka [ ( R−z ) ] = z – R, sehingga
2
σR
Vp =
εo z
1
2 2
Jika R > z, maka [ ( R−z ) ] = R – z, sehingga
σR
Vp =
εo
2. hitung medan listrik di atas daerah permukan sejauh z, dengan rapat muatan σ dan
jari- jari R.
Solusi:

Z r
1 σ dA
r‘ dr’ 4 πε o
∬ r
Vp =
'
σ r ' dr dφ
4 πε o ∬ 2 ' 2 1 2
R '2 ( z +r )
2 πσ 1 d=( r )

4 πε o o 2 1
R 2π
2 '2
( z + r ) σ2 r ' dr ' dφ
Vp =
4 πε
1
∫∫ 1
σ 1 2 '2

Vp = 2 ε o
[ 2
2 '2 2 o o
.2 ( z =+r ) −z ] o
( z +r ) 2

18
1
σ 2 '2 2
[ ]
( z + r ) −z
Vp =
2 ε o
2. Potensial oleh muatan volume
Sebuah bola dengan rapat muatan ρ = konstan dengan jari-jari R. Hitung potensial
pada : i r<R
ii r>R

Solusi: Dengan menerapkan hukum Gauss

1
∮ E d A= ε ρV
o , maka

Jadi medan listrik di dalam bola adalah

1 4 3
E(4 πr )
2
=
ε o
ρ πr
3 ( )
1
E= ρr r^ o
3 εo
medan listrik di luar bola
1
∮ E d A= ε ρV
o
1 4 3
E(4 πr )
2
=
ε o
ρ πR
3 ( )
1
E= 2
ρR 3 r^ o
3εor
i. Potensial di dalam bola adalah
R r

∫∞ ⃗E2 dr−∫ E1 dr
V1 =- R
R r

∫∞ 3 ε1 r2 ρR3 dr−∫ 31ε ρ rdr


= o R o
2
ρR ρ ( 2 2)
− r −R
=
3 ε o 6 εo
2 2
ρR ρr

=
ε o 6 εo
ii. Potensial di luar bola

19
r

∫∞ 3 ε1 r2 ρR3 dr
V2 = - o
3
ρR
=
3 εo r

2.5 Hubungan antara E, ρ dan V


Dalam elektrostatika hubungan antara kuat medan listrik dengan rapat muatan volume
dan potensial listrik adalah merupakan hubungana segitiga.

E=−∇ V , atau ∇ x E =0
ρ ρ
∇ 2 V =− ∇. E=
εo , atau
εo
ρ=ε o ∇ . E
Bentuk integralnya
1 dq
E= ∫
4 πε o r 2
V=- ∫ E.dr
Solusi hubungan segitiga di atas adalah aebagai berikut:
1. diketahui E, maka V dan ρ dapat dicari dengan persamaan berikut:

V =- ∫ Edr
ρ=ε o ∇ . E
2. diketahui V, maka E dan ρ dapat dicari dengan persamaan berikut:
E=−∇ V
1
ρ=− ∇ 2 V
εo
3. diketahui ρ , maka E dan V dapat dihitung, dengan persaman berikut:
1 ρdτ
E= ∭
4 πε o r2
1 ρdτ
4 πε o
∭ r
V=

1. DIPOL LISTRIK
Jika dua buah muatan yang sama besarnya tapi berlainan jenis terpisah oleh jarak yang
kecil akan membentuk suatu dipol listrik. Pandang dua muatan -q di posisi r’ dan +q’ di
posisi r’+l, maka medan listrik di titik r :

20
Jika jarak antara kedua muatan titik sangat kecil (limit l
mendekati nol) dan tidak
ada medan listrik, kecuali muatan-muatan titik tadi tak
hingga.

21
Dalam kasus ini, maka ql menjadi konstan, sehingga
dikatakan dipol titik. Suatu dipol dikarakteristik oleh
momem dipol listrik:

Distribusi potensial yang dihasilkan oleh dipol listrik:

MULTIPOL LISTRIK
Jika terdiri dari banyak muatan titik, maka untuk
mengurangi jumlah koordinat titik
digunakan suatu distribusi muatan.
Pandang suatu titik sembarang didalam distibusi muatan
yang berjarak r’ dengan
rapat muatan pada titik tersebut ρ(r’) dan suatu titik
tinjau r yang berada jauh dari

22
distribusi muatan tadi.

23
2.6 Usaha dan Energi dalam Elektrostatika
Usaha adalah kerja yang dilakukan oleh gaya F untuk memindahkan muatan dari suatu
tempat ke tempat lainnya.

W= ∫ F.d l
Jiak kerja yang dilakukan oleh gaya F melawan medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan
q, maka

W= ∫ (−F).dl
b
−∫ q E.dl
= a
b

∫ E.dl
=-q a
V −V
=q ( b a) (1.14)
Kalau kita memindahkan muatan dari jauh tak hingga ke titik P, maka
p
−∫ q E.dl
W= ∞
W = qVp
Jadi energi elektrostatika adalah kerja yang kita lakukan untuk melawan medan listrik yang
ditimbulkan oleh suatu muatan q di titik tersebut.
a. Distribusi muatan titik
Bila kita memindahkan sejumlah muatan titik, ke suatu tempat tertentu diperlukan usaha
yang diperlukan dapat dihitung dengan cara menjumlahkan sebanyak jumlah muatan yang
dipindahkan, dengan persamaan berikut ini:

W = ∑ Wi , dengan Wi = ∑ qiV pi
b. Energi oleh distribusi muatan yang kontinu dengan rapat muatan λ
1
∫ λVdl
W= 2
c. Energi oleh distribusi muatan pada suatu luas permukaan dengan rapat muatan σ

24
1
W= 2
∫ σ VdA
d. Energi oleh distribusi muatan pada volume, dengan rapat muatan volume ρ
1
∫ ρVd τ
W= 2
Untuk daerah yang ada medan listriknya, maka
1
∭ ρVd τ
W= 2
εo
2
∭ ( ∇ . E ) Vd τ
=
εo ε
∭ ∇ . ( E V ) dτ + o ∭ E2 dτ
= 2 2
εo
∭ E2 dτ
= 2

Contoh soal
Bola konduktor berongga mempunyai jari-jari R1 dan R2 seperti pada gambar.
Berapa energi yang tersimpan dalam bola konduktor tersebut?

r < R (energi dalam)


Solusi:
o
1
2R
∫ ρ Vd τ
Wd = 1

o π 2π
1 3Q Q
Energi pada r > R2 ∫ ∫ ∫ 3
r 2 sin
R2 π 2 π 2 R o o 4 πR 4 πε o R1
∫∫ ∫ 43Q Q= 1
r 2 sin θdφdθdr
o1 o oθdφdθ
πR 3 4 dr
πε R o 1
W2 =
2
Q
=
8πε o R 2
W = Wd + Wl
Q2 1 1
=
(

8 πε o R 2 R 1 )
Pertemuan ke 6 dan 7
25
1.1. Kompetensi Dasar
Memahami pengertian persamaan Laplace dan Poison, syarat batas, metode bayangan, metode
pemisahan variabel.

1.2 Indikator Hasil Belajar


1) Menjelaskan pengertian persamaan Laplace
2) Menjelaskan pengertian persamaan
3) Menjelaskan pengertian syarat batas.
4) Menjelaskan pengertian metode bayangan
5) Menganalisis metode pemisahan variabel
6)

26
7) PERSAMAAN LAPLACE
8) Dalam kasus persoalan listrik statik yang
melibatkan konduktor, dimana seluruh
9) muatan-muatannya berada pada permukaan
konduktor atau muatan-muatannya
10) merupakan muatan-muatan titik yang tetap, maka ρ
adalah nol di titik di dalam
11) ruang:

2
12) ∇ φ = 0 -------> Persamaan
Laplace
13) TEOREMA I : Jika φ1, φ2, …, φn adalah solusi-solusi
persamaan Laplace, maka:
14) φ = C1φ1 + C2φ2 + ... + C2φ2
15) Dimana C adalah konstanta sembarang, juga
merupakan solusi.
16)

27
17)

18) Persamaan Laplace dalam satu variabel bebas


19) Jika ϕ merupakan fungsi yang bergantung hanya
pada satu variabel saja, makapersamaan Laplace
menjadi suatu persamaan diferensial biasa. Contoh
fungsi ϕ yang hanya bergantung pada x saja.

20)
21) a dan b adalah konstanta yang ditentukan oleh
syarat batas.
22) Dalam koordinat bola:

23)
24) Persamaan Laplace dalam banyak variabel bebas
25) Sebagai contoh untuk kasus koordinat bola (r,θ,ϕ),
dimana kita membatasi diri
26) bahwa fungsi φ tidak bergantung pada variabel
azimut ϕ, sehingga :

28
27) φ = φ(r,θ)
28) Persamaan Laplace menjadi:
29)

29
METODA BAYANGAN
Metoda ini berkaitan dengan masalah dari satu atau
lebih muatan titik akibat
30
kehadiran permukaan-permukaan batas. Sebagai
contoh konduktor, baik yang
digroundkan (potensialnya nol) atau yang diberi
potensial tertentu.
Geometri dari suatu muatan dapat diinversi dengan
muatan di luar permukaan batas.
Muatan tersebut dinamakan muatan bayangan.
Contoh:

1. Suatu muatan titik q diletakkan pada jarak d dari


konduktor bidang tak-hingga
yang digroundkan. Hitung potensial dan rapat muatan di
setiap titik serta gaya
yang bekerja pada muatan titik q.

31
Sehingga potensial di setiap titik:

(x = 0)
Potensial di titik x = 0, maka d =0 sehingga: φ
= 0 sesuai dengan syarat
awal bahwa konduktor digroundkan (potensialnya nol).
Rapat muatan permukaan:

32
Muatan titik akibat kehadiran konduktor bola yang
digroundkan
Pandang suatu muatan titik q terletak pada jarak y relatif terhadap titik pusat suatu
konduktor bola yang berjejari a. Kita akan menghitung potensial, rapat muatan
permukaan di sembarang titik φ(x), dimana φ(x = a) = 0 dan gaya yang bekerja pada
muatan titik q.

33
34

Anda mungkin juga menyukai