Anda di halaman 1dari 7

Materi Kuliah Fisika Dasar II

(Pokok Bahasan 1)
MUATAN LISTRIK DAN HUKUM COULOMB
Drs. Ishafit, M.Si.
Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan

 Muatan Listrik
Muatan listrik diketahui ada dua jenis, yaitu (dinamai) muatan listrik positif dan
muatan listrik negatif. Benda dikatakan bermuatan listrik positif apabila benda itu
kekurangan elektron, sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan
bermuatan listrik negatif. Benda dikatakan netral apabila jumlah muatan listrik
positif dan negatif yang dikandungnya sama (benda dapat dikatakan tidak
bermuatan). Muatan listrik diberi simbol q dan satuan muatan dalam SI adalah
coulomb (C).
 Kuantisasi Muatan Listrik
Dari eksperimen diketahui bahwa muatan yang dikandung suatu benda merupakan
kelipatan bulat dari muatan elementer (yang diberi simbol e). Jadi, muatan listrik
yang dikandung benda dapat dinyatakan dengan q=ne (dalam hal ini n merupakan
bilangan bulat). Besar muatan elementer (muatan elektron atau proton) adalah:
e=1,60 x 10-19 C
Nilai ini 1 C ekivalen dengan kuantitas muatan yang dibawa oleh 6,25 x 10 18
elektron.

 Interaksi antara Dua Benda Bermuatan Listrik

+ +

Interaksi Dua Benda Bermuatan


Interaksi Dua Benda Netral
Sejenis (positif-positif)

- - + -
Interaksi Dua Benda Bermuatan Interaksi Dua Benda Bermuatan
Sejenis (negatif-negatif) Tak Sejenis (positif-negatif)

Gambar 1.
1
Dua benda yang bermuatan listrik sama (keduanya positif atau negatif) saling tolak-
menolak, akan tetapi apabila kedua benda bermuatan listrik tidak sejenis (satu
positif dan lainya negatif) saling tarik-menarik.

 Gaya Interaksi Elektrostatik (Hukum Coulomb)

Pernyataaan kuantitatif tentang gaya interaksi listrik antara dua benda bermuatan
listrik pertama kali dinyatakan oleh Charles A. de Coulomb (1736-1806), yaitu:

Interaksi elektrostatik antara dua partikel bermuatan sebanding dengan muatan


keduanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya, dan
arahnya segaris dengan garis hubungan kedua muatan.

r
q Fq '
r̂ q’
Gambar 2.

Misalkan q dan q’ dua muatan listrik berada di dua titik yang terpisah sejauh r, dan
misal r adalah vektor satuan yang arahnya dari q menuju q’ (diandaikan kedua
muatan diam), maka rumusan matematis dari hukum Coulomb adalah:

qq'
Fq '  k 2
rˆ (1)
r
dalam hal ini, k adalah tetapan kesebandingan yang telah diukur sebesar:

k  9,0  109 Nm 2C-2


Tetapan k dihubungkan dengan tetapan lain 0, yaitu:
1
k 
4 0 (2)

dengan 0 disebut permitivitas ruang hampa yang bernilai:

 0  8,85 1012 C2 N-1m-2


Sehingga Fq’ menjadi:
1 qq'
Fq '  rˆ
4 0 r 2 (3)

Gaya listrik yang dialami muatan q’ oleh distribusi muatan diskret (misalnya n buah
muatan q) adalah:
n
1 qi q'
Fq '  F1  F2    Fn 
4 0
r
i 1
2
rˆi (4)
i

2
Gaya listrik yang dialami muatan q’ oleh distribusi muatan kontinyu adalah:

q' dq
Fq '  
4 0 r 2
rˆ (5)

dq r
q’

Gambar 3.

1. Gaya Elektrostatik oleh Muatan Positif pada Kawat Semi-Infinite


dF
dFy  dF cos

q
dFx  dF sin 
r
D

dQ  dx

x
dx
Gambar 4.
qdQ
dF  k rˆ (6)
r2
qdx sin 
dFx  dF sin   k (7)
r2
qdx cos
dFy  dF cos  k (8)
r2
sindx
Fx  kq  (9)
0 r2
 cosdx
Fy  kq  (10)
0 r2

3
Dengan menggunakan geometri gambar di atas, maka diperoleh:

x  D tan  dx  D sec2 d (11)


r  D sec r 2  D 2 sec2  (12)

 /2 sinD sec2 d kq  / 2


Fx  kq     sin d
D sec 
2 2 (13)
0 D 0

kq
Fx   (14)
D
kq  / 2 kq
D 0
Fy  cosd  (15)
D
kq ˆ ˆ kq
F (i  j)  2 135 0 (16)
D D
2. Gaya Elektrostatik oleh Cincin Bermuatan Kontinyu

dF

q

r d
z
+ + Q
+ +
R
+ +
ds + +

Gambar 5.

4
Qds
dQ 
2R
(17)

qdQ
dF  k (18)
r2

dQ cos kqQ ds cos


F  kq 
2R  r 2
2
 (19)
r
kqQd
2 3/ 2 
F ds
2R( R  d )
2 (20)

 ds  2R (21)

kqQd kqQd ˆ
F F j
( R 2  d 2 )3 / 2 atau
(R  d )
2 2 3/ 2 (22)

Jika d>>R (q terletak sangat jauh dari cincin) maka diperoleh


gaya elektrostatis didekati oleh persamaan:

kqQ
F
d2 (23)

3. Gaya Listrik pada Muatan q oleh Muatan Berdistribusi Bidang


dF

d
dQ dR
+ + + + + + +
+ + + + R+ + +
+ + + + + + + +
+ + + + + + + +

Gambar 6.

5
kqd dQ
dF 
( R 2  d 2 )3 / 2 (24)

kqd dQ
F   dF  
( R 2  d 2 )3 / 2 (25)

dQ  dS  2R dR (26)

Gaya yang bekerja pada muatan q mempunyai besar:

 kqd 2R dR  2 R dR
F   kqd 0 ( R 2  d 2 )3/ 2
0 ( R 2  d 2 )3 / 2 (27)

Integral ini dihitung dengan substitusi u  R2  d 2 dan du  2R dR sehingga


kita dapatkan:
1/ 2 u 
 2 R dR  du u 2
0 (R  d )
2 2 3/ 2
  2 3/ 2 
d u

 1 / 2 u d 2 d (28)

2 q
F  kqd    2kq 
d  2 0 (29)

6
Soal:
1. Muatan Q1=40 C dan Q2=-50 C terletak dalam bidang x-y pada r  (8ˆi  16ˆj) cm
dan r  20iˆ cm .
(a) Gambarkan sistem muatan ini dalam bidang x-y !
(b) Tuliskan vektor r dari Q1 ke Q2, dan vektor satuannya r̂ !
(c) Tuliskan persamaan gaya elektrostatik (dalam tata tulis vektor) yang berkerja
pada Q1 oleh kerena muatan Q2, dan hitunglah gaya elektrostatik tersebut !

2. Gaya total yang F bekerja pada muatan q diperoleh dari muatan Q1 dan Q2, dengan
konfigurasi muatan seperti telihat pada gambar. Besarnya gaya tersebut adalah
5,5 N250. Jika q=16 C, a=0,20 cm, dan b=0,40 cm, tentukan besar muatan Q1
dan Q2.

F
q

b b

Q1 a Q2

3. Tentukan gaya elektrostatik yang berkeja pada muatan q oleh muatan positif yang
terdistribusi kontinyu pada kawat panjang tidak berhingga.

dEy  dE cos
dE

q
dEx  dE sin 
r
D
dQ  dx
-∞.... ..+∞
x
dx

Referensi:

Stanford, A. L. and Tanner, J. M., 1985, Physics for Students of Science and
Engineering, Academic Press, Inc., Orlando, Florida.

Anda mungkin juga menyukai