Anda di halaman 1dari 27

MUATAN LISTRIK

MEDAN LISTRIK
HUKUM COULOMB
PENDAHULUAN
Benda terdiri dari molekul-molekul.
Muatan Listrik dan
Molekul terdiri dari atom-atom.
juga medan listrik
Atom terdiri dari inti dan elektron. ada di mana saja.

Atom : Inti positif, Elektron negatif


Muatan proton = e = 1.610–19 C, massa = 1.67x10-27 kg
Muatan electron = –e = - 1.610–19 C, massa = 9.11 x 10-31 kg
Satuan muatan : Coulomb (C) –> sangat besar !
Jadi 1 C > 61018 elektron
Dalam keadaan normal, setiap benda adalah netral,
jumlah elektron sama dengan jumlah proton

Plastik digosok dg bulu  plastik bermuatan negatif


Gelas digosok dg sutra  gelas bermuatan positif
Benda yang bermuatan listrik menimbulkan medan
listrik disekitarnya

E E

+ ̶

Arah garis medan listrik oleh Arah garis medan listrik


benda bermuatan positif oleh benda bermuatan
adalah keluar. negatif adalah masuk.
Pola garis medan listrik dari dua benda bermuatan listrik
yang diletakkan berdekatan seperti gambar berikut :

+ +

+
-

Arah medan listrik pada suatu titik sama dengan arah


garis singgung garis medan listrik pada titik tersebut.
++

++
++

̶-
Definisi Kuat Medan Listrik, E
Kuat Medan Listrik dikatakan ada, bila muatan positif atau negatif di
bawa ke daerah itu mengalami gaya (tolak atau tarik).

- +

Medan tersebut menolak muatan positif dan menarik muatan


negatif, berarti daerah tersebut ditimbulkan oleh muatan positif.
Kedua ibu dan
anak ini
memegang
generator listrik
Van de Graaff
sehingga rambut
mereka berdiri.
Mengapa ?.
HUKUM COULOMB
Apabila dua muatan berdekatan maka
kedua muatan tersebut akan mengalami
gaya tarik-menarik (muatan berlawanan
jenis) atau tolak-menolak (muatan sejenis)

+ -

+ +
A YANG DIALAMI MUATAN
E

F12 F21
+ II
-
I

F12 : Gaya yang dialami muatan pertama karena medan


listrik yang ditimbulkan oleh muatan kedua
F21 : Gaya yang dialami muatan kedua karena medan
listrik yang ditimbulkan oleh muatan pertama
Gaya yang dialami muatan II adalah :
 1 Q1 (Q 2 ) 1 Q1Q 2
F21  r̂12   r̂12 Satuan Newton
4 0 r 2
4 0 r 2

Arah ke kekiri, berlawanan dengan arah jarak r12 yang


diukur dari muatan I ke muatan II

Gaya yang dialami muatan I adalah :


  Arah ke kanan, dengan besar sama dengan
F12   F21
besar gaya yang dialami muatan II
Kuat Medan Listrik, E, pada jarak r dari
sebuah muatan titik sebesar Q

Jarak r diukur dari muatan ke titik yang dihitung E-nya

+ r
1 Q Q
E r̂  k 2 r̂ N/C
4 r 2
r

Arah medan listrik searah dengan jarak r, (ε permitivitas


listrik dari medium)
Di dalam ruang hampa ε diganti dengan ε0 = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
E 1 Q Q
E  r̂   k 2 r̂
̶ r 4 r 2
r

Arah medan listrik berlawanan arah dengan jarak r,


dengan k = 9x109 N.m2/C2 di dalam ruang hampa.
HUBUNGAN ANTARA KUAT MEDAN LISTRIK
DAN GAYA YANG DIALAMI OLEH MUATAN
 1 Q1 (Q 2 ) 1 Q1Q 2
F21  r̂12   r̂12
4 0 r 2
4 0 r 2

 1 Q1 
F21  (Q 2 ) r̂  (Q 2 ) E1
Dapat ditulis 40 r 2 12


E1 adalah kuat medan listrik oleh Q1

 1 ( Q 2 ) 
F12  (Q1 ) (r̂21 )  Q1 E 2
40 r 2


E 2 adalah kuat medan listrik oleh Q 2
Kuat Medan Listrik pada jarak y oleh batang panjang
L bermuatan listrik dengan kerapatan λ positif
E
E1 Ey1 Ey2 E2
Ex1 Ex2
θ θ
r y r
dQ2 dQ1
-x +x
dx x -x dx
Ambil elemen muatan dQ1 dan dQ2 pada jarak x terhadap
absis titik yang akan dihitung E-nya, maka
dQ1 = dQ2 = λ dx
E total ke arah sumbu x = 0, jadi yang ada ke arah sumbu y
Untuk perhitungan seluruh muatan pada batang, ambil
muatan titik dQ :

E oleh muatan dQ :
dEy dE
dE = k dQ/r2 dEx
θ
r y
dQ
-x +x
dx x
Kuat Medan Listrik total ke sumbu y :

dE = dEy= dE cos θ
dQ cos  k dx cos 
dE y  k dE y 
r2 r2
x = y tan θ dx = y sec2 θ dθ dx d
2

r =y sec θ r2 =y2sec2 θ r y

k cos  k 1 k  1
dE y 
y
d E  Ey  
y 2
 
cos  d Ey 
y
sin  2

k 2 k L L
Ey  {sin 1  sin ( 2 )}  sin  dengan : sin    2 2

y y r y 2  ( L2 ) 2

k 2k 2k L
Ey  {sin 1  sin (   2 )}  sin   2
E
y y y y (2)
2 L 2

Bila L >>, maka y2 << L/2, sehingga y 2  ( L2 )2  L2


2k 
Ey  E E
y 2y
Kuat Medan Listrik oleh Busur Lingkaran Bermuatan
L /2
Ey   dE y 0
L / 2
Bermuatan
negatif
dEx= k dQ cos θ/r2

dEx= k λ ds cos θ/r2


ds = r dθ
L/2 0
2k
E x  k  r d cos / r  k / r  cos d
2
Ex  sin 
L / 2  0
r

Berapa kuat medan listrik pada pusat lingkaran bermuatan ?


Jawab = 0
Kuat Medan Listrik pada sumbu
lingkaran bermuatran listrik
uniform dengan kerapatan
muatan (muatan persatuan
panjang) l = Q/2pR

Ambil elemen : dq = lds

Ez   dE cos dq ds
dE  k 2  k 2
r r
k cos 

Ez 
r2
 ds

2 2

 ds   Rd  R  d  2R
0 0
k cos s  R
Ez  2
2R
r r2 = z2 + R2

 cos θ = z/r
kQz
Ez  2
(z  R 2 ) 3 / 2

= 0 pada z = 0
= 0 pada z = tak berhingga
= max pada z = 0.7R
Kuat Medan Listrik Pada Sumbu Bidang Lingkaran
Bermuatan Listrik Seragam Q+
ĵ Ambil elemen luas lingkaran, dengan
jari-jari , dan lebar d. Besar elemen
muatan ini adalah dQ.
ρ î
 
R θ r dE z dQ 2  d

k̂ Q R 2
z  
dρ dE R dE 2  d
dQ  Q
R 2

  dQ
Kuat medan listrik pada jarak z  dE dE  k 2 r̂
r
   
dE  dE z k̂  dE R ĵ  dE R  0, karena simetri
 
Jadi, dE  dE z k̂

  dQ dQ z
dE  dE z  (k 2 r̂ ) cos   k 2 2 k̂
r  z 2  z 2

dQ z
dE  k 3
(  z )
2 2 2

2d
(Q )z
dE  k R 2
3
(  z ) 2
2 2
2d
(Q )z 2kQ z  d
R 2
dE  2
dE  k 3 R ( 2  z 2 ) 3 2
(  z ) 2
2 2

2kQ  
R
2kQ z  d z
E 2  3
 2 1  1

R 0 ( 2  z 2 ) 2 R  (R 2  z 2 ) 2 
 

1 Q  z 
E ( 2 ) 1  
2 0 R  (R 2  z 2 ) 2 
1
 
Bila z <<< R, maka 1 Q 
E ( 2 )
2 0 R 2 0

dengan   rapat mua tan permukaan


Dwi kutub listrik
Sepasang muatan listrik berlawanan jenis dengan
besar Q terpisah sejauh d, disebut dwikutub listrik.

Dwikutub listrik mempunyai momen


•P
dwikutub :
+Q r  
p  Q d Coulomb.meter (C.m)
d
Kuat medan listrik pada titik P akibat dwikutub :
-Q
E = 2kQd/r3 bila r >> d
E = 2kp/r3 E berbanding terbalik dengan r3

Sedangkan untuk muatan tunggal, E = kq/r2 berbanding


terbalik dengan r2 .
Contoh dwikutub listrik adalah molekul air (H2O)
1050
+ - +
H2O  2H + O
Hydrogen  Hydrogen
p
-
Oxygen

+q H2O di dalam medan listrik uniform


d p F
Molekul air mengalami momen gaya
θ
E (torka) yang cenderung memutar,
-F sehingga p searah dengan E.
-q
Pada jarak x dari muatan -
E
+q
d p F
x x sin θ

-F θ
-q E

Torka = t = (-F) (-x sin q)+ F {(d-x) sin q} = F d sin q


= q E d sin q = p E sin q
Vektor t = p x E
Energi Potential= U = -W = - p E cos q = - p. E
Minimum bila p searah dengan E

Anda mungkin juga menyukai