Anda di halaman 1dari 47

TEKNIK TEGANGAN

TINGGI
Pertemuan 2
Hukum Eksperimental Coulomb
600 S.M.
Orang-orang Yunani Kuno menggunakan istilah listrik (electricity),
diturunkan dari kata batu akik (amber) dalam bahasa mereka.
1600
Dr. Gilbert, seorang fisikawan penasihat Ratu Inggris, menuliskan
hasil penemuannya dan menyatakan bahwa kaca, Kristal belerang,
batu akik dan berbagai bahan lainnya tidak hanya menarik
buluh-buluh jerami atau rambut, namun juga segala jenis logam,
kayu, daun, batu, tanah bahkan air dan minyak.
1736-1806
Seorang pewira dari Korps Zeni Angkatan Darat Perancis, Kolonel
Charles Coulomb, melaksanakan serangkai percobaan kompleks
dengan menggunakan sebuah neraca torsi, untuk mengetahui
secara kuantatif besarnya gaya yang bekerja pada dua buah objek
yang masing-masingnya memiliki sejumlah muatan listrik statis.
Perumusan Hukum Coulomb

Coulomb menyatakan bahwa gaya yang terdapat di antara


dua buah objek yang sangat kecil, berada di dalam ruang-
hampa dan saling dipisahkan oleh jarak yang relative besar
dibandingkan ukurannya sebanding dengan muatan pada
masing-masing objek dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara keduanya.
Uji Coba Coulomb
F F
+
r
q1 q2

Q1 xQ2
F k 2
R
K = 1/40 = 9 x 10-9 Nm 2c -2
MEDAN LISTRIK
Hukum Coulomb :
Gaya-gaya yang terjadi pada dua buah muatan
berjarak R
Sebanding dengan kedua muatan Q1 dan Q2
Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
Muatan sejenis akan tolak-menolak
sedangkan muatan tak sejenis akan tarik-
menarik
1 pada
Arah gaya Q1Qgaris penghubung antara
2
2
F a 12
4
kedua muatan
o
2
R 12
12
o 8,854 x10
1
12
9 x10 k
9

4(8,854 x10 )
R 12 Q1Q 2
a 12 F2 k 3
R 12
R 12 R 12
Q 2 Q1
F1 k 3
R 21 F 2
R 21
9
F 10 F
0 8.854 x 10 12
; F farad
m 36 m
Q1 = muatan listrik di titik 1

Q2 = muatan listrik di titik 2

r = jarak antara ke dua muatan


r2 r1 Q2

- Notasi arah gaya Coulomb


r1
r2
Q1 = muatan di 1
Q2 = muatan di 2
Q1
Untuk mengakomodasi informasi arah gaya ini maka hukum
Coulomb dapat ditulis kembali sebagai
QQ
F21 k 1 2 2 a12
r
N m 2
k 8.99 109
C2
di mana F1 adalah gaya pada muatan Q1 yang disebabkan
oleh muatan Q2, a21 adalah vektor satuan yang berarah dari
Q2 ke Q1, dan R21 = R21a21 adalah vektor posisi dari Q2 ke Q1.
Contoh
Diketahui sebuah muatan Q1 sebesar 300
C yang terletak di titik A(1, 2, 3). Hitung
gaya Coulomb yang bekerja pada muatan
lain Q2 sebesar - 100 C yang terletak di
titik B(2,
Jawab : 0, 5).

R 12 r 2 r1 (2 1)a x (0 2)a y (5 3) a z a x 2a y 2a z
R 12 ( a x 2a y 2a z )
R 12 1 (2) 2 3 a 12
2 2 2

R 12 3
6 6
(300 x10 )( 100 x10 ) (a x 2a y 2a z )
F2 9x10 9

32 3
10 a x 20 a y 20 a z N
Garis gaya listrik
Garis gaya listrik digunakan untuk
menggambarkan medan listrik
Arah medan listrik menyinggung garis gaya

EP
P Q
EQ

Garis gaya rapat medan listrik kuat

5/11/17 10
Garis gaya oleh sebuah muatan titik

+ -

5/11/17 11
Garis gaya akibat dipol
Muatan positip dan negatip yang berjarak
sangat dekat dan merupakan satu
kesatuan

+ -

5/11/17 12
Medan Listrik :
Gaya persatuan muatan E [N/C]
Dapat didefinisikan sebagai gaya yang bekerja
pada suatu muatan Q1 sebesar 1 C akibat
muatan lain Q2
F2 1 Q1Q 2 1 Q1
E2 a 12 a
2 12
Q 2 4o R 12 Q
2
4o R 12
2

Medan listrik akibat muatan titik Q pada suatu titik berjarak R dari Q :

1 Q
E a
2 R
4o R
Muatansumber S berupa muatan titik seharga Q dan
r '
terletak pada posisi r ' P berada pada
. Titik
(r r )
posisi , sehingga posisi relative P terhadap muatan
r )
'
sumber adalah . Vektor(rsatuan
' arah SP
haruslah sama dengan r r .
E
r
'
r
Jadi kuat medan listrik pada titik oleh muatan
y titik Q pada , harus sama dengan
'
q
1 q (r r )
E (r ) ' atau
'
(r r ) 4 0 r r ' 2r r
S
'
r P 1 q(r r ' )
E (r )
4 0 r r ' 3
r
x 14
atau dalam bentuk skalar :
Q
EP k 2
r r'
Persamaan dalam koordinat ....
Kartesian menjadi :

[( x x' )a x ( y y ' )a y ( z z ' )a z ].


EP kQ 3
[( x x' ) ( y y ' ) ( z z ' ) ]
2 2 2 2

Kuat medan listrik oleh banyak .


muatan titik :
E = E1 + E2 + ..+ En = j=1j=n Ej
atau
15
j n
(r rj ' )
E P kQ j 3
j 1 r rj '
Contoh ...
Carilah kuat medan di (0,0,5) m karena
adanya muatan q1 = 0.35 C di titik
... (0,4,0) m dan muatan q2 = - 0.55 C
di .... titik (3,0,0) m.
Jawaban :
R1 = - 4ay +5az . aR1 = (- 4ay
+5az )/ ..... 41
R2 = - 3ax +5az . aR2 = (- 3ax +5az)/ ...
34 16
E1 = kq1/R1 aR1
.. E1 = (- 48.0 ay +60.0
az )V/m .... E2 = kq2/R2
aR2 ... E2
= ( 74.9 ax 124.9 az )V/m
E = E1 + E2
.. = 74.9 ax 48.0 ay
64.9 az

17
Contoh
Carilah E pada (0,3,4) m dalam koordinat Cartesian yang
diakibatkan oleh muatan titik Q = 0.5 C dititik pusat koordinat.!

Penyelesaian :
Dalam kasus ini,
R = (0-0)ax + (3-0)ay + (4-0)az = 3ay + 4az
R = 32 4 2 5
3a y 4a z
aR = 0,6a y 0,8a z
5
Dengan menggunakan persamaan (3), intensitas medan magnetik
adalah 6
0,5 10
E= (0,6a y 0,8a z )
4 (10 / 36 )5
9 2

Jadi |E| = 180 V/m dalam arah 0,6 ay + 0,8 az


Medan listrik akibat muatan garis yang terletak di sumbu z :

L
E a L = Rapat muatan persatuan panjang C/m
2o
Medan listrik akibat muatan garis yang terletak sembarang:

L L R
E aR 2
2o R 2o R
R adalah vektor yang panjangnya adalah jarak terdekat dari muatan garis
ke titik P yang hendak dihitung medan listriknya (R tegaklurus pada arah
dari muatan garis).
Akibatnya ujung vektor R ini adalah titik P sedangkan pangkalnya
terletak pada muatan garis dimana salah satu koordinatnya sama dengan
koordinat titik P.
Contoh
Hitung medan listrik E di titik P(5, 6, 1)
akibat muatan garis L = 30 n C/m yang
terletak pada perpotongan antara bidang y
Jawab
= 3 dan: z = 5. z

3
L

5
R

y
1 P(5,6,1
)
6
x
z

3
L

5
R

y
1 P(5,6,1
)
6
x

R (6 3) a y (1 5) a z 3 a y 4 a z
R (32 ) (4) 2 5
9
L R 30 x10 (3 a y 4 a z )
E 2
18x10 9
2
64,8 a y 86,4 a z
2o R 5
Medan listrik akibat muatan bidang :

s
E aN s = Rapat muatan persatuan luas C/m2
2 o

aN adalah vektor satuan yang arahnya tegak lurus dari muatan bidang ke
titik yang hendak dihitung medan listriknya.
Contoh
Sebuah muatan bidang S sebesar 2 nC/m2
terletak pada bidang x = 3. Sebuah
muatan garis L sebesar 20 nC/m terletak
pada x = 1, z = 4. Tentukan arah medan
Jawab
listrik :di titik P(4, 5, 6).
Akibat muatan garis :

R (4 1) a x (6 4) a z 3 a x 2 a z
R (3) 2 (2) 2 3,606
9
(20 x10 )(3 a x 2 a z )
E L 18x10 9
2
83,056 a x 55,371 a z
(3,606)
Akibat muatan bidang :

9
E S 18x10 (2 x10 ) a x
9

113,097 a x

Akibat muatan garis dan muatan bidang :

E E L E S 83,056 a x 55,371 a z 113,097 a x


196,153 a x 55,371 a z
aE 0,962 a x 0,272 a z
(196,153) (55,371)
2 2
PENGERTIAN FLUKS
Misalkan terdapat aliran udara yang mengalir
melalui suatu lup tertutup seluas A dengan
kecepatan v
Didefinisikan vektor luas A sebagai vektor yang
normal/tegak lurus pada permukaan lup
Bila vektor kecepatan v searah dengan vektor A,
maka debit aliran udaranya adalah = vA
dengan satuan [(m/s) (m 2) = m3 /s], debit volume
ini disebut fluks
Flux berasal dari bahasa Latin yang berarti
mengalir
Bila vektor kecepatan v membentuk sudut
dengan vektor luas A, maka debitnya adalah =
vAcos
Bila dinyatakan dengan notasi vektor
=vA
Pengertian fluks kemudian dapat diperluas untuk
besaran lain yang tidak ada hubungannya dengan
kecepatan
HUKUM GAUSS

Hukum Gauss menyatakan


bahwa jumlah fluks medan
listrik yang menembus suatu
permukaan tertutup sebanding
dengan jumlah muatan yang
ada di dalam permukaan
tertutup tersebut


o Q o E dA Q

Permukaan tertutup tersebut sering disebut sebagai permukaan Gauss


Jumlah fluks yang menembus permukaan S1 positip (ada muatan positip)
Jumlah fluks yang menembus permukaan S2 negaitip (ada muatan negatip)
Jumlah fluks yang menembus permukaan S3 nol (tidak ada muatan)
Jumlah fluks yang menembus permukaan S4 nol (jumlah muatan nol)
Fluksi Elektrik dan Hukum
Gauss

Fluksi elektrik merupakan medan saklar namun kerapatannya D


merupakan medan vektor. Per definisi fluksi elektrik memancar dari
sebuah muatan positif dan berakhir pada muatan negatif. Jika tidak
terdapat muatan negatif fluksi elektrik akan berakhir pada titik tak
berhingga. Per definisi pula satu coulomb muatan listrik akan
menghasilkan satu coulomb fluksi elektrik. Oleh karenanya,

= Q (C)
Pada suatu titik yang berdekatan P, garis-garis fluksi memiliki arah
vector satuan a dan jika sejumlah fluksi memotong diferensial
permukaan dS (yang normal terhadap a), maka kerapatan fluksi
elektrik pada titik P adalah
d
E= a(C/m2)
dS

Fluksi elektrik untuk muatan titik.


Pendefinisian kerapatan fluksi elektik D

Distribusi muatan volume dengan kerapatan (C/m3) diperlihatkan sebagai permukaan tertutup S. Oleh
karena setiap coulomb muatan Q memiliki satu coulomb fluksi, maka fluksi total yang memotong
permukaan tertutup S merupakan ukuran eksak dari muatan total yang dilingkupi. Jika pada elemen
permukaan dS, D membentuk sudut terhadap vektor satuan normal permukaan an, maka diferensial
fluksi yang memotong dS adalah
d = D dScos =D dS an = D dS

Q D dS Q v dv
S v

D dS dv
S v
v

v Rapat muatan per satuan volume C/m3


di mana dS adalah elemen
permukaan vektor. Hukum Gauss
menyatakan bahwa fluksi total yang
keluar dari sebuah permukaan
tertutup adalah sama dengan
muatan total yang berada di dalam
permukaan tersebut. Bentuk integral
Hukum Gauss diberikan oleh
D dS Q yangdilingkupi
S Kerapatan muatan
yang dilingkupi oleh
permukaan S.

Pandanglah sebuah muatan titik yang


terletak di titik pusat koordinat Gambar
berikut ini

Muatan titik yang


dilingkupi oleh bidang
permukaan bola.
Jika muatan ini dilingkupi oleh sebuah permukaan bola dengan
jari-jari r, maka dengan menggunakan sifat kesimetrian, D yang
diakibatkan oleh Q adalah memiliki magnituda yang konstan dan
normal terhadap bidang permukaan di posisi manapun. Dengan
menggunakan hukum Gauss, dapat diperoleh persamaan
Q D dS D dS D
4r 2

S S

dimana dapat diperoleh D = Q/4r2. Oleh karena itu,

Q
D= ar
(koordinat bola)
4r 2

Sehingga dapat
disimpulkan
1 Q Qenclosed
E
4 0 r 2 E dA
0
Q
Ek 2
r E dA 4kQenclosed
1 1
k k
4 0 4 0
Secara umum, untuk vektor A definisi divergensi untuk
ketiga macam siste koordinat yang kita bahas adalah:

Ax A y Az
Cartesian: A =
x y z

1 1 Az
Silindris: A = rAr
r r r z

1 2 1 A
Bola: A
r Ar
1
r sin

A sin
r sin
r 2 r
=
Contoh
Dalam koordinat bola, ditunjukkan bahwa untuk muatan Q
potensialnya adalah V = Q/40r. Dengan menggunakan gradien
bola diperoleh
Q Q
E = V a r ar
r 4 r
4 r 2
Contoh
Suatu muatan garis sebesar 8 nC/m terletak di
sumbu z. Hitung rapat fluks listrik di = 3 m
Jawab :
L
E a D o E
2o
9 9
L 8x10 1,273x10
D a a a
2 2
9
1,273x10 nC
3 D a 0,424 a 2
3 m
Contoh
Pada gambar di bawah ini ditunjukkan tiga buah plastik bermuatan dan sebuah koin
netral (tidak bermuatan). q1 = 3.1 nC, q2 = -5.9 nC dan q3 = -3.1 nC. Tentukan jumlah
fluks yang menembus permukaan S1 dan S2

Jawab :

q1 3,1x10 9 C Nm 2
S1 12
350
o 8,85x10 C 2
C
Nm2
q1 q 2 q 3 (3,1 5,9 3,1) x10 9 Nm2
S2 12
670
o 8,85x10 C
Contoh
r
Diketahui rapat fluks listrik : D a r nC / m 2
3
a). Hitung medan listrik di r = 0,2 m
b). Hitung muatan total di dalam bola r = 0,2 m

Jawab :

a).

D r 9
D o E E x10 a r
o 3 o
0,2 x10 9 N
r 0,2 E 12
a r 7,53 a r
3(8,854 x10 ) C
b).

2
r
Q D dS 3a r r sin dda r
2

4r
3 3 3
r 2 r
cos 0 0 (2)( 2)
3 3 3
4(0,2) 3
r 0,2 x10 9 3,35 pC
3
Contoh
Diketahui rapat fluks listrik : D x a x
Hitung jumlah muatan yang terletak di
dalam bola r = 1 m
Jawab :
Agar lebih mudah terlebih dahulu rapat fluks
listrik ini dinyatakan dalam koordinat bola
menggunakan transformasi koordinat dan
transformasi vektor
D x ax
(r sin cos ) (sin cos a r
cos cos a sin a )
r sin cos a r
2 2

r sin cos cos a


2

r sin sin cos a


Jumlah muatan di dalam bola r = 1
adalah :
Q
V
v dv atau D dS
S

Q
2 2 2
( r sin cos ) ( r sin d d )
S
2
(1)
3 3 2
sin cos d d
0 0
Oleh karena :

sin 1 cos sin d d(cos )


2 2

cos 2 cos sin


2 2

1 cos sin
2 2

1 cos 2
cos
2

2
Maka :

2
1 cos 2
Q [(1 cos )d (cos )] (
2
) d
0 0 2
2
1 1 cos 1
[(cos cos ) cos 0 ][( sin 2)
3

2 3 2 0

1 1
[( 1 1) (1 1 )][( 2 0)
3 3

2 3
1
(sin 4 sin 0) 4,189
2
Contoh
Diketahui rapat fluks listrik :
20

D 2 sin 2 a sin 2a C / m 2


Hitung muatan total yang terletak di dalam volume 1< <
2, 0 < < /2, 0 < z < 1 menggunakan kedua ruas dari
teorema divergensi

Jawab :
1 (D ) 1 D D z
v D
z
1 20 sin 2 1 20 sin 2

2

20 sin 2 40 cos 2

3
3
20 sin 2 40 cos 2
v
3
3
20 sin 2 40 cos 2
Q v dv dddz
3
3


2 20 sin 2 40 cos 2 dddz
2


1
1 20
sin 2
40 cos 2 ddz
1 1 1 cos 2
20 1
1
2 cos 2 dz 0
2 1 2
1 3
10 cos 2 d
2 2
/2
3 3
5( sin 2 5 0 0 7,85C
2 0 2 2
Q D dS D dS1 D dS2 D dS3 D dS4
20
)ddz
2
D dS1 ( sin
2
20
)ddz
2
D dS 2 ( sin
1
1
D dS3 20 sin ddz 0
1
D dS 4 20 sin 0 ddz 0
/2
1 cos 2
Q 10 (sin 2 )ddz 10(1 0) 1
2 0
/ 2
1 cos 2
10(1 0) 1 d
0
2
/ 2
1 5
5(1 0) sin 2 7,85C
2 0
2
Latihan
Sebuah muatan QA=-20C terletak di titik A(-6, 4, 7), dan muatan
1.
QB=50C di titik B(5, 8, -2). Kedua muatan berada di dalam
ruang hampa. Jika jarakdinyatakan dalam satuan meter,
tentukan: (a) RAB; (b) RAB. Tentukan vector gaya yang bekerja
pada QA oleh QB, jika 0 dianggap bernilai: (c) 10-9/(36) F/m; (d)
8,854 x 10-12 F/m.
2. Sebuah muatan sebesar -0,3C terletak dititik A(25, -30, 15)
(dalam satuan cm), dan sebuah muatan lainnya sebesar 0,5C
berada di B(-10, 8, 12) cm. tentukan E di lokasi (a) titik pusat
koordinat; (b) P(15, 20, 50) cm.
3. Selesaikan penjumlahan jamak:
Latihan
4. Hitung medan listrik di M(3, - 4, 2) dalam ruang hampa
yang disebabkan oleh muatan Q1 = 2 n C di P1(0, 0, 0) dan
Q2 = 3 n C di P2 (- 1, 2, 3).
5. Bila D=5,00r2 ar mC/m2 untuk r0,08m,dan D=0,205/r2 ar
C/m2 untuk r0,08m. (a) Tentukan v untuk r=0,01m. (c)
Berapakah kerapatan muatan permukaan yang harus ada
pada selubung bola r=0,08 untuk menjadikan D=0 di
daerah r>0,08m?
6. Ulangi solak nomor 5, namun gunakan .D=v, dan ambilah
integral volume yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai