Anda di halaman 1dari 23

MEDAN LISTRIK, POTENSIAL LISTRIK DAN ENERGI POTENSIAL SUATU

MUATAN YANG BERADA PADA SUATU TITIK YANG BERPONTENSIAL V

I. Kompetensi Dasar :
 Memahami medan listrik dan potensial listrik
II. Indikator :
 Menghitung kuat medan listrik yang ditimbulkan muatan listrik.
 Dapat menghitung potensial pada suatu titik di sekitar muatan titik
 Menghitung energi potensial

A. Medan Listrik

Gambar 1. Michael Faraday

Menurut Michael Faraday yang adalah ilmuwan dari Inggris (1791-1867)


suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke seluruh ruang. Ketika
muatan yang kedua didekatkan dengan muatan pertama, ia akan merasakan gaya
yang disebabkan oleh adanya medan listrik di tempat tersebut.
Jadi, secara umum pengertian dari medan listrik adalah daerah di sekitar
muatan listrik yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik. Besar kecilnya gaya yang
dialami oleh suatu muatan listrik dalam medan listrik disebut kuat medan listrik.
Arah kuat medan listrik selalu menjauhi atau meninggalkan pusat medan yang
bermuatan (+) dan menuju atau mendekati medan yang bermuatan (-).

1
Gambar 2. Garis medan listrik

Dalam membahas interaksi coulomb, kita dapat memandangnya dari segi


medan. Medan adalah suatu besaran yang mempunyai harga pada tiap titik dalam
ruang. Bila dikaji dari adanya gaya coulomb maka gaya coulomb yang ada di sekitar
suatu muatan listrik disebutlah dengan medan listrik. Dengan kata lain medan listrik
didefinisikan sebagai gaya pada suatu muatan positif dimana gaya yang diberikan
pada muatan lain berpengaruh terhadap muatan uji yang lainnya yang diletakkan di
sekitarnya. Seperti gambar berikut ini:

Gambar 3. Medan listrik pada beberapa muatan

Kita dapat menyelidiki medan listrik yang mengelilingi sebuah muatan atau
sekumpulan muatan dengan mengukur gaya pada muatan tes positif yang kecil.
Yang dimaksud dengan istilah muatan tes adalah muatan yang sangat kecil sehingga
gaya yang diberikannya tidak mengubah secara signifikan distribusi muatan yang
mengakibatkan medan yang diukur. Gaya pada muatan tes positif q yang kecil, yang
diletakkan diberbagai lokasi disekitar satu muatan listrik di Q akan berbentuk seperti

2
gambar diatas. Gaya pada b sedikit lebih kecil dari a karena jaraknya lebih besar
(Hukum Coulomb); dan gaya pada c lebih kecil lagi.
Dalam hal ini gaya listrik tersebut mempunyai besar dan arah yang berbeda-
beda sesuai dengan hukum coulomb. Besarnya medan listrik dapat dirumuskan
sebaai berikut:
F
E .......................................................................................(1)
q
Dimana :
E = medan listrik (N/C)
F = gaya coulomb (N)
q = muatan uji (C)

Karena medan listrik tersebut dipengaruhi oleh gaya listrik dan besarnya gaya
listrik tersebut adalah:
q2
F k
r2
q2
k 2
E  r ..............................................................................................(2)
q

Dengan demikian maka kuat medan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
q
Ek ..............................................................................................(3)
r2
Bila melihat persamaan (1) terdapat gaya listrik dimana besaran ini termasuk
besaran vektor dan oleh sebab itu maka medan listrik juga merupakan besaran
vektor, maka dalam pencarian besarnya nanti dengan menggunakan analisis vektor.
Hubungan untuk medan listrik yang disebabkan oleh satu muatan titik ini juga
disebut sebagai Hukum Coulomb. Disebutkan bahwa E tidak bergantung pada q, hal
ini membuktikan bahwa E hanya bergantung pada muatan Q yang menghasilkan
medan tersebut, dan bukan pada nilai muatan uji q.
Demikian juga medan listrik termasuk besaran vektor, seperti halnya gaya
listrik. Apabila pada suatu titik dipengaruh oleh medan listrik yang ditimbulkan oleh
lebih dari satu benda bemuatan, maka kuat medan listrik di tempat itu sama dengan
jumlah vektor dari masing-masing kuat medan.

3
Gambar 4. Medan listrik oleh beberapa muatan

Apabila letak benda berada dalam satu garis lurus, maka kuat medan listrik
pada titik C adalah : EC = EA + EB
Jika letak benda tidak dalam satu garis lurus. Maka kuat medan listrik di titik
C adalah:
Lihat gambar berikut ini:
C
-Q

r
r

A B

+Q +Q
r

Tentunkan besarnya medan listrik yan dialami oleh muatan – Q!


Jawab:
Dengan menggunakan analisis vektor maka didapatkan hal sebagai berikut

Untuk mencari EC maka digunakan rumus sebagai berikut:

Ec  ECA  ECB  2 ECB ECA cos  .............................................................(4)


22

Qc Q
Dimana: ECA  k 2
dan ECB  k 2c
rAC rBC
Keterangan : k = konstanta dielektrik (9 x 109 Nm2/C2)
Qc = muatan listrik C (C)

4
r = jarak antar muatan (m)
E = medan listrik (N/C)

Apabila medan listrik pada suatu titik disebabkan oleh banyak muatan maka
kuat medan listrik E, adalah jumlah vektor medan listrik oleh masing-masing muatan
itu sehingga dapat dirumuskan dengan:
E = E1 + E2 + E3+......= ∑E
N
1 q1 1 q2 1 q3 1 q1
E  
40 r1 40 r2 40 r3
2 2 2
 .....  E 
40
r
i
2
ri
i

Contoh Soal:
1. Titik A berada di dalam medan listrik. Kuat medan listrik di titik A = 0,4 N/C.
Jika pada titik A diletakkan benda bermuatan listrik 0,2 C maka pada benda
tersebut bekerja gaya Coulomb sebesar …
Pembahasan :
Diketahui :
E = 0,4 N/C
q = 0,2 C
Ditanya :
Gaya listrik ?
Jawab :
F = q E = (0,2 C)(4 N/C) = 0,8 N

2. Sebuah titik bermuatan q berada pada titik A di dalam medan listrik yang
ditimbulkan oleh muatan (+) sehingga mengalami gaya sebesar 0,1 N dalam arah
menuju muatan q. Jika kuat medan di titik A adalah 0,02 N/C, maka besar dan
jenis muatan q adalah …
Pembahasan :
Diketahui :
F = 0,1 N
E = 0,02 N/C
Ditanya :
Besar dan arah muatan q ?
Jawab :
5
Besar muatan q :
F=qE
q = F / E = 0,1 N : 0,02 N/C = 5C
Jenis muatan q :
Arah gaya Coulomb menuju muatan q sehingga muatan q harus bernilai positif.

3. Dua bola bermuatanberjarak 20,0 cm satu sama lain. Keduanya dipindahkan dan
Gaya pada masing-masingnya ternyata menjadi tiga kali lipat. Berapa jarak
mereka masing-masing?
Pembahasan :
Diketahui :
ro = 20 cm
F1 = 3F0
Ditanyakan: r1 =………?
Jawab :

Karena maka,

𝐹0 𝑟1
= ( )
𝐹1 𝑟0
𝐹0 𝑟1 2
= ( )
3𝐹1 𝑟0

1
r1 = 𝑟0 √
3

1
r1 = (20 𝑐𝑚)√
3

r1 = 11,45 𝑐𝑚
r1 = 0,1145 𝑚

6
4. Dua muatan listrik terpisah sejauh 40 cm. Kuat medan listrik dan arah medan
listrik pada titik yang terletak di tengah-tengah kedua muatan adalah…

Pembahasan :
Andaikan titik yang terletak di tengah-tengah kedua muatan adalah titik P.
Diketahui :

Ditanya : besar dan arah medan listrik pada titik yang terletak di tengah-tengah
kedua muatan (titik P)
Jawab :
Medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan A pada titik P :
𝑞𝐴 9 2 2
2 𝑥 10−6 𝐶
EA = k = (9 x 10 Nm /𝐶 )
rAP2 (2 x 10−1 m)2
18 𝑥 103 𝐶
=
4 x 10−2 m
= 4,5 𝑥 105 𝑁/𝐶
Muatan A negatif sehingga arah medan listrik menuju muatan A (ke kiri).
Medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan B pada titik P :
𝑞𝐴 9 2 2
4 𝑥 10−6 𝐶
EA = k = (9 x 10 Nm /𝐶 )
rAP2 (2 x 10−1 m)2
36 𝑥 103 𝐶
=
4 x 10−2 m
= 9 𝑥 105 𝑁/𝐶

Muatan B positif sehingga arah medan listrik menjauhi muatan B (ke kiri).

Resultan medan listrik pada titik A :


EA dan EB searah karenanya dijumlahkan.

7
E = EA + EB
E = 4,5 𝑥 105 𝑁/𝐶 + 9 𝑥 105 𝑁/𝐶
E = 13,5 x 105 N/C
Arah medan listrik adalah menuju muatan A dan menjauhi muatan B (ke kiri).

5. Dua buah muatan titik q1 = +12 nC, dan q2 = - 12 nC, ditempatkan pada jarak 10
cm. Hitung medan listrik yang ditimbulkan oleh kedua muatan ini pada titik a, b,
dan c seperti gambar dibawah ini.

Penyelesaian:
Medan listrik pada titik a yang disebabkan oleh muatan q1 dan q2 yaitu Ea1 dan
Ea2.
q1 12  10 9 C
E a1  k  (9  10 Nm / C )
9 2 2

r12 (6  10 2 m) 2
 3  10 4 N / C menuju q 2

q2
Ea 2  k
r22
12  10 9 C
E a 2  (9  10 9 Nm 2 / C 2 )
(4  10 2 m) 2
E a 2  6,75  10 4 N / C (menuju q 2 )
Dengan demikian resultan medan listrik pada titik a sebesar:
Ea =Ea1 + Ea2 = (3+6,75) x 104 = 9,75 x 104 N/C

Kuat Medan listrik yang disebabkan oleh q1 dan q2 pada titik b sebesar Eb1 dan
Eb2 yaitu

8
q1
Eb1  k
r12
12  10 9 C
Eb1  (9  10 Nm / C )
9 2 2

(1  10 2 m) 2
Eb1  108  10 4 N / C (menjauhi q1)
q2
Eb 2  k
r22
12  10 9 C
Eb 2  (9  10 9 Nm 2 / C 2 )
(11 10 2 m) 2
Eb 2  0,89  10 4 N / C (menuju q 2 )
Jadi resultan kuat medal listrik yang ada pada titik b sebesar
Eb = Eb2 + Eb1 = (0,89+(-108)) x 104 = - 108 x 104 N/C (kearah kiri menjauhi q1).

B. Potensial Listrik
Jika medan listrik menggambarkan gaya per satuan muatan pada sebuah
partikel bermuatan dalam medan, maka materi yang akan selanjutnya dijelaskan
adalah energi potensial berdasarkan pada “persatuan muatan”, maka hal ini akan
membawa kita pada konsep potensial listrik.
Untuk menjelaskan mengenai potensial listrik perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 5. Gambar plat dengan sisi positif dan sisi negatif

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua plat yang bermuatan
positif dan negatif. Bila sebuah muatan positif didekatkan pada plat positif maka

9
muatan tersebut gerakannya akan dipercepat dari plat bermuatan positif ke plat
bermuatan negatif. Ini terjadi karena pendistribusian medan listrik yang merata pada
daerah plat diatas sehingga gaya listrik akan melakukan kerja pada muatan positif
tersebut. Pada proses ini terjadi perubahan energi kinetik dan energi potensial pada
pergerakan partikel tersebut, dimana energi kinetik partikel akan bertambah dan
energi potensialnya akan berkurang seiring dengan kerja yang dilakukan oleh gaya
listrik tersebut. Sesuai dengan kekekalan energi, energi potensial diubah menjadi
energi kinetik dan energi total tetap kekal. Dari melihat gambar di atas dan
memahami konsep akan perubahan energi maka potensial listrik didefinisikan
sebagai Energi potensial per satuan muatan secara matematis dapat dituliskan
dengan:
𝐸𝑃
𝑉= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5)
𝑞
Potensial listrik dinyatakan dengan simbol V. Misalkan titik muatan q
memiliki energi potensial listrik EPa di titik a, maka potensial listrik Va pada titik ini
adalah
𝐸𝑃𝑎
𝑉= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
𝑞
Dalam hal ini hanya energi potensial yang dapat diukur secara fisik, berarti ada
selisih antara potensial plat posistif atau plat a dengan plat negatif atau plat b, selisih
tersebut disebut dengan beda potensial.
Bila partikel itu bergerak dari sebuah titik dimana energi potensial itu adalah
𝐸𝑃𝑏 ke sebuah titik dimana energi potensial itu adalah 𝐸𝑃𝑎 maka perubahan energi
potensial adalah Δ𝐸𝑃 = 𝐸𝑃𝑎 − 𝐸𝑃𝑏 .
Sedangkan kerja (W) dari gaya tersebut adalah
𝑊𝑏𝑎 = 𝐸𝑃𝑏 − 𝐸𝑃𝑎 = −(𝐸𝑃𝑎 − 𝐸𝑃𝑏 ) = − Δ𝐸𝑃
Jadi, 𝑊𝑏𝑎 = − Δ𝐸𝑃 atau – 𝑊𝑏𝑎 = Δ𝐸𝑃 .............................................(7)

Karena selisih energi potensial, EPa – EPb , sama dengan negative dari kerja
, 𝑊𝑏𝑎 , yang dilakukan oleh gaya listrik untuk memindahkan muatan dari titik b ke
titik a, maka akan mendapatkan beda potensial 𝑉𝑏𝑎 sebesar :
𝑊𝑏𝑎 ∆𝐸𝑃
− =
𝑞 𝑞

10
𝑊𝑏𝑎 ∆𝐸𝑃
− =
𝑞 𝑞
𝐸𝑃𝑏 − 𝐸𝑃𝑎 𝐸𝑃𝑎 𝐸𝑃𝑏
−( )= −
𝑞 𝑞 𝑞
𝐸𝑃𝑎 − 𝐸𝑃𝑏 𝐸𝑃𝑎 𝐸𝑃𝑏
= −
𝑞 𝑞 𝑞
∆𝐸𝑃
(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) =
𝑞
(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) 𝑞 = ∆𝐸𝑃
atau
𝑊𝑏𝑎 𝐸𝑃𝑎 𝐸𝑃𝑏
− =( − )
𝑞 𝑞 𝑞
𝑊𝑏𝑎 𝐸𝑃𝑏 𝐸𝑃𝑎
− = −( − )
𝑞 𝑞 𝑞
𝑊𝑏𝑎
− = (𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 )
𝑞
−𝑊𝑏𝑎 = (𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) 𝑞

Dimana 𝑊𝑏𝑎 adalah usaha yang dilakukan oleh medan listrik pada partikel
bermuatan ketika partikel itu bergerak itu bergerak dari suatu titik ke titik yang
diinginkan.
Misalkan kita menggerakkan sebuah partikel bermuatan q dari titik 𝑖 ke titik 𝑓
di dalam sebuah medan listrik dengan cara menerapkan gaya kepadanya. Selama
pergerakan, gaya yang kita berikan melakukan usaha 𝑊𝑎𝑝𝑝 pada muatan, sementara
medan listrik juga melakukan usaha W seperti yang dijelaskan sebelumnya kepada
muatan tersebut. Berdasarkan teorema energi kinetik-usaha, perubahan energi
kinetik dari partikel adalah
∆𝐾 = 𝐾𝑓 − 𝐾𝑖
∆𝐾 = 𝑊𝑎𝑝𝑝 + 𝑊
−𝑊 = 𝑊𝑎𝑝𝑝
Dari persamaan −𝑊 = 𝑊𝑎𝑝𝑝 , dapat kita simpulkan ketika kita menggerakkan
sebuah muatan dari titik b ke titik a, sehingga usaha yang dilakukan oleh medan
listrik pada muatan tersebut sebesar −𝑊𝑏𝑎 , dimana besar usaha tersebut sama
dengan 𝑊𝑎𝑝𝑝 , maka :
– 𝑊𝑏𝑎 = Δ𝐸𝑃

11
𝑊𝑎𝑝𝑝 = Δ𝐸𝑃 ........................................(8)
Dari persamaan 8, maka kita dapat mengaitkan usaha 𝑊𝑎𝑝𝑝 dengan beda
potensial listrik antara posisi awal dan akhir muatan, yaitu :
(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) 𝑞 = ∆𝐸𝑃
(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) 𝑞 = – 𝑊𝑏𝑎
(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) 𝑞 = 𝑊𝑎𝑝𝑝

Jadi, dapat disimpulkan bahwa beda potensial muatan yang digerakkan dari
titik b ke titik a, yaitu :
(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) 𝑞 = ∆𝐸𝑃 atau (𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) 𝑞 = 𝑊𝑎𝑝𝑝 ........................(9)

Dengan: (𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) = beda potensial (Volt)


𝑊𝑎𝑝𝑝 = usaha yang dilakukan akibat gaya yang diberikan (Joule)
q = muatan uji (C)

Menghitung Potensial dari Medan Listrik


Dari beberapa kajian di atas mengenai potensial listrik, maka pada potensial
listrik,medan listrik, dan energi listrik maka terdapat suatu hubungan yaitu:
Kerja 𝑊𝑎𝑝𝑝 (kerja oleh gaya eksternal) yang dilakukan oleh gaya yang kita
terapkan untuk memindahkan suatu muatan q dari titik b ke titik a adalah
(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) 𝑞 = 𝑊𝑎𝑝𝑝
𝑊𝑎𝑝𝑝 = 𝑞 (𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 )
Kita juga dapat menuliskan kerja yang dilakukan sebagai gaya dikalikan jarak
dan ingat bahwa gaya pada q adalah F = qE, di mana E adalah medan listrik seragam
antara kedua pelat tersebut. Dengan demikian,
𝑊𝑎𝑝𝑝 = Fd
(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) = qEd
Dimana d adalah jarak (sejajar terhadap garis-garis medan) antara titik-titik a
dan b. Sekarang kita menentukan kedua persamaan untuk W ini sama dengan
𝑞(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 ) = qEd atau
(𝑉𝑎 − 𝑉𝑏 )= Ed
Jika diselesaikan untuk E maka

12
(𝑉𝑎 −𝑉𝑏 )
E= ………………………………………………(10)
𝑑

Potensial listrik pada suatu titik

Gambar 6. Potensial listrik pada suatu titik

Hubungan usaha, potensial listrik dengan energi potensial listrik, yaitu :


𝑞2
−𝑊 = ∆𝐸𝑃 = 𝑘 ………………………………………………………..(11)
𝑟

Dengan demikian potensial listrik pada titik P dapat dirumuskan dengan :


Wba
Vp 
q
q2
Vp  k
qr
Jadi potensial listrik di titik P sebesar:
𝑞 1 𝑞
𝑉𝑝 = 𝑘 atau 𝑉𝑝 = ………………………………………………(12)
𝑟 40 𝑟

Keterangan:
Vp = potesial listrik di titik P (volt)
q = muatan uji (C)
r = jarak antar muatan (meter)
k = konstanta pembanding (9,0 x 109 N.m2/C2)
 0 = permitivitas ruang hampa (8,85 x 10-12 C2/N.m2)

Potensial Listrik Beberapa Muatan Sumber

13
Jika terdiri atas beberapa muatan sumber, besarnya potensial listrik adalah
jumlah aljabar biasa dari masing-masing potensial. Misalnya, kumpulan muatan
sumber adalah q1, q2, dan q3, maka potensial listrik pada titik P adalah:

Gambar 7. Potensial listrik bergantung pada muatan q1, q2, dan q3.

… Persamaan 13

dengan r1 adalah jarak antara q1 ke P, r2 adalah jarak q2 ke P, dan r3 adalah


jarak q3 ke P. Potensial listrik merupakan besaran skalar, sehingga dalam
memasukkan tanda positif atau negatif pada muatan harus dengan benar.

Contoh Soal :
1. Berapa besar kerja yang diperlukan untuk memindahkan muatan -8,6 C dari
ground ke titik yang potensialnya +75V?
Penyelesaian :
Diketahui:
q = -8,6 c  8,6 x10 6 C
V a  0 volt

Vb  +75 volt
Dit :
Wapp = ……?
Jawab:
Usaha adalah perubahan energi, sehingga besarnya usaha yang dilakukan sama
dengan besarnya perubahan energi potensial yang terjadi.
Wapp = EP

14
= EPb  EPa

= qVb  qVa

= q Vb  Va 
= -8,6 x 10-6 C (75-0) volt
= - 645 x 10-6 J
= - 6,4 x 10-4 J

2. Berapa besar kerja yang diperlukan untuk memindahkan sebuah proton dari suatu
titik dengan potensial +100 V ke titik potensial -50 V? nyatakan jawaban anda
dalam joule dan electron volt.
Penyelesaian :
Diketahui:
V1 = +100 V
V2 = -50 V
Q proton = +1,60 x 10-19 C
1eV = 1,60x 10-19 C
Ditanya:
W = ….?
Jawab:
Vba = Vb - Va
 Kerja (W) dalam joule:
Wapp = q.Vba
Wapp = q (Vb - Va)
Wapp  1,60 10 19 C  50C   100C 
Wapp  2,4 10 17 joule
 Kerja (W) dalam electron volt:
W  qVb  Va 
W  1eV 50C   100C
W  150eV

3. Muatan Q mengakibatkan potensial listrik +125 V pada jarak 15 cm.


Berapa besar Q? ?
Penyelesaian :

15
Diketahui :
𝑣 = 125 𝑣
𝑁𝑚2
𝑘 = 9,0 𝑥 109
𝐶2
𝑟 = 15 𝑥 10−2 𝑚
Diketahui : Q = …?
Jawab :
𝑘𝑄
𝑣= 𝑟
(9,0 𝑥 109 )𝑄
125 =
15 𝑥 10−2

𝑄 = 2,1 𝑥 10−9 𝐶
Jadi besar Q adalah 2,1 𝑥 10−9 𝐶

4. Berapa potensial listrik sebuah titik pada jarak 15,0 cm dari muatan 4,00 µC?
Penyelesaian :
Diketahui :
k = (9,0 x 109 Nm2/C2)
q = 4,00 µC menjadi (4,00 x 10-6) C
r = 15,0 cm menjadi (15,0 x 10-2) m
Ditanya :
V = …??
Jawab :
kq
V 
r
9,0  10 4,00  10 
9 6
=
15,0  10  2

= 2,40  10 5 V

5. Berapa beda potensial yang diperlukan untuk memberikan EK sebesar 65,0 kV,
inti Helium (q = 2e)
Penyelesaian :
Diketahui:
EK= 65,0 kV
q = 2e

16
Ditanya: ∆V=....?
Jawab:
Permasalahan di atas dapat kita selesaikan dengan total energi yang ada pada
Helium, yaitu:
ΔEK +ΔEP = 0 (kita ketahui ∆EP = q. ∆𝑉) maka,
∆EK + q.∆V = 0
65,0 + 2e.∆V = 0
-65,0
∆V =
2e
∆V=-32,5 kV

6. Berapa besar energi kinetik yang didapat sebuah elektron (dalam Joule dan eV)
ketika jatuh melalui beda potensial sebesar 21.000 V pada tabung gambar TV?
Pembahasan :
Diketahui : 𝑉 = 21.000 𝑉
Ditanya : 𝐸𝐾 = . . . ?
Dijawab :
∆𝐸𝐾 + ∆ 𝐸𝑃 = 0
∆𝐸𝐾 = − ∆𝐸𝑃
𝐸𝐾 = – 𝑞(𝑉𝑏 − 𝑉𝑎 ) = – (– 1.60 × 10−19 𝐶)(21.000 𝑉) = 3,4 × 10−15 𝐽
𝐸𝐾 =– 𝑞(𝑉𝑏 − 𝑉𝑎 ) = – (– 1 𝑒)(21.000 𝑉) = 21 𝑘𝑒𝑉

7. Sebuah elektron mendapatkan energi kinetik sebesar 3,45 × 10−16 𝐽 ketika


dipercepat oleh medan listrik pada monitor komputer dari pelat A ke pelat B.
Berapa beda potensial antara pelat-pelat tersebut, dan pelat mana yang memiliki
potensial lebih tinggi?
Penyelesaian :
Diketahui :
𝐸𝐾 = 3,45 × 10−16 𝐽
𝑞 = −1,60 × 10−19 𝐶
Ditanya : (𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 ) = ⋯ ?
Jawab :
∆𝐸𝐾 + ∆ 𝐸𝑃 = 0

17
∆𝐸𝑘 = −∆𝐸𝑝
𝐸𝑃 = 𝑞(𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 )
𝐸𝑘 = −𝐸𝑝
𝐸𝑘 = −𝑞(𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 )
3,45 × 10−16 = −(−1,60 × 10−19 )(𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 )
3,45 × 10−16
= (𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 )
1,60 × 10−19
3,45 × 10−16
(𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 ) =
1,60 × 10−19
3,45 × 10−16
(𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 ) =
1,60 × 10−19
(𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 ) = 2,156 × 103
(𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 ) = 2,16 × 103 V
Karena (𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 ), maka pelat B lebih besar dibandingkan dengan pelat A
dengan nilai beda potensian sebesar tegangan 2,16 × 103 V

C. Energi Potensial Suatu Muatan yang Berada Pada Suatu Titik yang
Berpotensial V.
Energi potensial listrik dari sebuah sistem muatan titik didefinisikan sebagai
kerja yang diperlukan untuk memindahkan suatu muatan uji dari jarak tak berhingga
ke suatu tempat di sekitar muatan sumber atau menuju kedalam sistem.
Sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi
adalah minus perbedaan energi potensial gravitasi.

Fgrav

18
Gambar 8. Energi Potensial

Wab = -∆Ep = - (Epb-Epa) ............................................................................. (11)


Rumus diatas berlaku apabila gaya yang melakukan usaha adalah gaya
konservatif (gaya yang usahanya tidak tergantung pada lintasannya). Dalam bentuk
integral persamaan di atas ditulis:
Wab = - (Epb – Epa)
𝑏
= ∫𝑎 𝐹 . 𝑑𝑠 ........................................................................................... (12)
Dengan ds menyatakan perpindahan muatan.
Gaya listrik mempunyai sifat yang sama dengan gaya gravitasi, yaitu arahnya
radial dan besarnya bergantung r. Oleh karena itu, gaya listrik dapat digolongkan
juga sebagai gaya konservatif. Persamaan diatas berlaku juga untuk gaya listrik dan
untuk menghitung energi potensial suatu sistem yang terdiri dari beberapa muatan.

Gambar 8. Energi potensial pada beberapa muatan

Pada gambar diatas muatan q dan q0 terpisah pada jarak r. Kemudian q0


digerakkan sejauh ds= dr. Jika kita gerakkan q0 dari titik A yang berjarak ra ke titik B
yang berjarak rb (dihitung dari muatan q), maka perubahan enegi potensialnya dapat
dihitung dengan rumus
∆𝐸𝑝 = EpB – EPA
𝑟
= - ∫𝑟 𝑏 𝐹 . 𝑑𝑠
𝑎
𝑟
= -q0 ∫𝑟 𝑏 𝐸 . 𝑑𝑠
𝑎

𝑟 1 𝑞
= -q0 ∫𝑟 𝑏 (4𝜋𝜀 𝑟 2 ) (𝑑𝑟)
𝑎 0

19
𝑟 𝑞𝑑𝑟
= -q0 ∫𝑟 𝑏 4𝜋𝜀 2
𝑎 0𝑟

𝑞𝑞 1 1
∆𝐸𝑝 = 4𝜋𝜀0 (𝑟 − 𝑟 )
0 𝑏 𝑎

Dimana ∆𝐸𝑝 adalah perubahan energi potensial listrik, q dan q0 adalah besar
muatan sumber dan muatan uji, ra dan rb adalah jarak muatan uji awal dan jarak akhir
terhadap muatan sumber. Namun, persamaan diatas tidak mendefinisikan energi
potensial listrik. Untuk mendapatkan definisi energi potensial listrik, maka untuk ra
dianggap tak berhingga, 𝐸𝑝𝐴 = 0. Dengan demikian definisi energi potensial sistem
dua muatan menjadi :
𝑞 𝑞0 1 1
EpB – EpA = ( − )
4𝜋𝜀0 𝑟𝑏 𝑟𝑎
𝑞 𝑞0 1 1
EpB – 0 = ( − )
4𝜋𝜀0 𝑟𝑏 ∞
1 𝑞 𝑞0
EpB =
4𝜋𝜀0 𝑟𝑏

Atau secara umum,


1 𝑞 𝑞0
Ep = ......................................................................................... (12)
4𝜋𝜀0 𝑟
Keterangan:
Ep = energi potensial listrik (Joule)
q, q0 = besar muatan uji dan muatan sumber
r = jarak anatara muatan uji dan sumber

Energi Potensial dari Beberapa Muatan

Gambar 9. Energi potensial dari beberapa muatan

20
Energi potensial merupakan besaran vektor sehingga energi potensial dari
sistem 3 muatan merupakan penjumlahan skalar (jumlah aljabar) dari energi
potensial tiap dua muatan dalam sistem. Sehingga:
1 𝑞1 𝑞2 1 𝑞2 𝑞3 1 𝑞1 𝑞3
Ep = + +
4𝜋𝜀0 𝑟12 4𝜋𝜀0 𝑟23 4𝜋𝜀0 𝑟13
1 𝑞1 𝑞2 𝑞2 𝑞3 𝑞1 𝑞3
Ep = ( + + ) atau,
4𝜋𝜀0 𝑟12 𝑟23 𝑟13
1 𝑞
Ep = ∑ ........................................................................................... (13)
4𝜋𝜀0 𝑟

Contoh soal :
1. Tiga muatan dipegang tetap seperti pada gambar. Berapakah besarnya energi
potensial listrik bersama dari ketiga-tiga muatan tersebut? Anggaplah bahwa
q = 1,0 x 10-7 C dan r = 10 cm. r12 = r23 = r13 = sama. q1 = + q, q2 = + 2q dan
q3 = - 4q

Penyelesaian :
Dik :
q = 1,0 x 10-7 C
r = 10 cm = 0,01 m
q1 = + q
q2 = + 2q
q3 = - 4q
Dit. EP = .......?
Pembahasan:
1 (+𝑞)(−4𝑞) (+𝑞)(+2𝑞) (−4𝑞)(+2𝑞)
Ep = [ + + ]
4𝜋𝜀0 𝑟 𝑟 𝑟

21
10 𝑞 2
= - 4𝜋𝜀
0 𝑟

𝑚2 2
(9,0 𝑥109 𝑁. 2 )(10)(1,0 𝑥 10−7 𝐶)
𝑐
= 0,01 𝑚
-3
= -9,0 x 10 J
2. Titik P, Q, dan R terletak pada satu garis dengan PQ = 2 m dan QR = 3 m. Pada
masing-masing titik terdapat muatan 2 µC, 3 µC, dan -5 µC. Tentukan besarnya
energi potensial muatan di Q!

Dik :
PQ = 2 m
QR = 3 m
qP = 2 μC = 2 × 10-6 C
qQ = 3 μC = 3 × 10-6 C
qR = -5 μC = -5 × 10-6 C PQ = 2 m
Dit. EpQ = ...?
Pembahasan

EpQ= Ep1 + Ep2 (karena besaran skalar)


EpQ = (27 × 10-3) + (45 × 10-3) = 72 × 10-3 J = 7,2 × 10-2 J

3. Dua muatan positif yang terpisah 0,3 cm memiliki energi posisi 30 joule. Bila
muatan pertama sama dengan setengah kali muatan kedua, berapakah jumlah
kedua muatan ...? (k = 9 x 109 Nm2/c2)
Dik :
q1 = ½ q2
r = 0,3 cm = 3 x 10-3 m
Ep = 30 joule

22
k = 9 x 109 Nm2/c2
Dit. q1 + q2 .....?
Pembahasan
𝑘 𝑞1 𝑞2
Ep =
𝑟

Ep.r = k ½ q22
30.3𝑥10−3
q2 = √
0,5.9𝑥109

q2 = 2√5 x 10-6 C
maka, q1 = ½ . 2√5 x 10-6
= √5 x 10-6 C

23

Anda mungkin juga menyukai