2
𝑒2
𝑚𝑣 = 𝑘 (6)
𝑟𝑛
Dari postulat Bohr tentang momentum sudut (Persamaan),
𝑛ℎ
𝑣=
2𝜋𝑚𝑟𝑛
maka persamaan (6) menjadi
𝑛ℎ 2 𝑒2
𝑚( ) =𝑘
2𝜋𝑚𝑟𝑛 𝑟𝑛
sehingga siperoleh jari-jari orbit pada bilangan kuantum ke-n memenuhi persamaan
ℎ2 (7)
𝑟𝑛 = 𝑛2
4𝜋𝑚𝑘𝑒 2
Untuk orbit pertama, 𝑛 = 1,
(6,63 × 10−34 𝐽𝑠)2
𝑟1 = (1)2
109 𝑁𝑚2
(4)(3,14)2 (9,1 × 10−31 𝑘𝑔) (9 × ) (1,6 × 10−19 𝐶)2
𝐶2
𝑟1 = 0,529 × 10−10 𝑚 = 0,529Å
Jari-jari pada orbit pertama ini disebut jari-jari Bohr. Dari hasil perhitungan
tersebut, jari-jari orbit elektron pada orbit ke−𝑛 pada persamaan (7) dapat
dituliskan menjadi
𝑟𝑛 = 𝑛2 𝑟1 (8)
Persamaan (8) menunjukkan bahwa elektron berada pada orbit tertentu, yakni
𝑟1 , 4𝑟1 , 9𝑟1 , … , 𝑛2 𝑟1 , seperti diperlihatkan pada Gambar 10. Tidak akan ada elektron
yang mengorbit inti atom pada lintasan berjari-jari 2𝑟1 , 3𝑟1 , 5𝑟1 , atau pada orbit
bukan kelipatan 𝑛2 dari 𝑟1.