Anda di halaman 1dari 77

Nur Rachmat (1910631140039) Ahmad Yanshari Mufied (1910631140063)

Rajes Nasrullah (1910631140043) Aji Masifora (1910631140064)


Saeful Jamal (1910631140046) Annisa Anastasya (1910631140067)
Tiara Tafana Nurmala H (1910631140051) Annisa Zalna Saputri(1910631140068)

KELOMPOK 4
KELAS B TEKNIK INDUSTRI 2019
9.1 Momen Inersia
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.1 Momen Inersia

Kecepatan Translasi Benda: Momen Inersia:

Energi Kinetik Benda: Kecepatan Sudut:

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
Contoh Soal

Berapakah momen inersia dan energi kinetik bulan yang beredar mengelilingi bumi?
Diketahui : kg,
rb = 384.404 km = 3,84m
= 27,5 hari = 2,38
Jawab :

Karena diameter bulan jauh lebih kecil daripada jarak bulan-bumi,


maka bulan dapat dipandang sebagai benda titik.
Momen inersia bulan terhadap sumbu yang berada di bumi adalah

kg
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
Contoh Soal
Kecepatan sudut revolusi bulan:

Energi kinetik bulan:

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.2 Momen Inersia Sejumlah Partikel

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.2 Momen Inersia Sejumlah Partikel

Momen inersia total:

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.2 Momen Inersia Sejumlah Partikel

Jarak benda ke sumbu putar:


Momen inersia
terhadap sumbu putar:
Maka momen inersia benda
terhadap sumbu putar menjadi:

Jika sumbu putar


sejajar dengan vektor
Kelompok 4 Kelas B
sembarangan maka: Teknik Industri 2019
9.5 Jari – Jari Garis

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.5 Jari – Jari Garis
Jika sebuah benda titik yang memiliki massa M yang berjarak R dari
sumbu putar maka momen inersia benda tersebut memenuhi :
I = MR2

Namun jika benda bukan titik maka momen inersianya terhadap pusat
massa memiliki bentuk yang bermacam-macam bergantung pada
bentuk benda.

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.5 Jari – Jari Garis
Jari-jari garis didefinsikan sebagai berikut:
Misalkan sebuah benda benda memiliki momen inersia I.
Jarak inilah yang disebut jari-jari garis. Karena benda sudah
diperas menjadi titik massa maka momen inersianya
memenuhi 2 MRg.

Karena momen inersianya harus sama dengan momen


inersia benda awal maka diperoleh persamaan

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.5 Jari – Jari Garis

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Momen Gaya

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Momen Gaya
Benda yang sedang bergerak akan mengalami perubahan kecepatan
ketika pada benda tersebut juga dikenai gaya.
Ini merupakan ungkapan hukum II Newton.

Benda yang diam akan berotasi jika pada benda tersebut bekerja suatu
besaran yang namanya momen gaya atau torka.

Torka akan menghasilkan percepatan rotasi. Untuk menentukan


rumus untuk torka mari kita lakukan percobaan berikut (percobaan
dalam pikiran).
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Momen Gaya
Untuk menentukan rumus untuk torka mari kita lakukan percobaan
berikut (percobaan dalam pikiran).

i) Kita ubah-ubah gaya yang bekerja pada benda yang sama dan
pada jarak yang sama dari sumbu rotasi dan amati efeknya.
Kita akan amati bahwa makin besar gaya yang diberikan maka
percepatan rotasi akan makin besar. Ini berarti makin besar gaya maka
torka makin besar. Jadi kita dapatkan kesebandingan

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Momen Gaya

ii) Kita ubah-ubah jarak tempat gaya bekerja dari sumbu rotasi tetapi
mempertahankan besar gaya

iii) Kita ubah-ubah sudut antara gaya dan vektor penghubung sumbu
putar dengan gaya. Jarak maupun besar gaya dipertahankan

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.5 Jari – Jari Garis

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.5 Jari – Jari Garis

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Momen Gaya Total

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Momen Gaya Total

Jika pada sebuah benda bekerja


sejumlah gaya secara bersamaan,
maka momen gaya total merupakan
jumlah vektor dari momen gaya
yang dihasilkan oleh masing-
masing gaya.

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Momen Gaya Total

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Momen Gaya Total

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Hukum II Newton untuk Rotasi Benda Tegar

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Hukum II Newton untuk Rotasi Benda Tegar

Gerak translasi
Jika terdapat resultan momen gaya pada suatu benda yang
mempunyai momen inersia maka benda berotasi dengan
percepatan sudut tertentu.
Hubungan antar resultan momen gaya, momen inersia
dan percepatan sudut dinyatakan melalui persamaan :

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.6 Hukum II Newton untuk Rotasi Benda Tegar

Gaya sentral Contoh gaya sentral :


- Gaya gravitasi
Vektor gaya sentral dalam bentuk umum: - Gaya coulumb
F(r) = besarnya gaya - Gaya pegas
r = vektor satuan arah radial

Momen gaya yang dihasilkan gaya sentral

Posisi benda setiap saat:


Perkalian silang
vektor yang sama nol
karena sudut antara
keduanya nol
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.7 Menggelinding dan Selip

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.7 Menggelinding dan Selip

Karena gaya ini menyinggung roda


Perputaran roda maka gaya tersebut menghasilkan
disebabkan adanya momen gaya. Akibatnya adalah
gaya gesekan antar timbul percepatan rotasi pada roda.
roda dengan jalan.
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.7 Menggelinding dan Selip
Gaya gesekan antara
antara roda dengan jalan Gesekan kinetik
merupakan gaya stastik baru terjadi pada
karena tidak ada gerak relatif roda yang selip
antara permukaan roda dan
jalan.
Yang terjadi adalah
bagian permukaan roda turun Karena ada gerak relative antara
disisi depan, kemudian permukaan jalan daan permukaan
menempel di jalan, lalu naik roda
kembali di sisi belakang.

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.7 Menggelinding dan Selip
Kondisi terjadinya selip dan tidak selip sebagai berikut :

a) Roda tidak mengalami selip atau b) Roda mengalami selip jika


menggelinding murni jika i)
i)
ii) Percepatan sudut dan
ii) percepatan sudut dan percepatan percepatan translasi memenuhi
translasi memenuhi hubungan ɑ =ɑR ketidaksamaan ɑ > ɑR

Untuk menekan kemungkinan terjadi selip maka ban kendaraan yang beroperasi
di jalan licin atau berlumpur memiliki kembang-kembang yang kasar.

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.8 Energi Kinetik Benda Tegar

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
Energi Kinetik Benda Tegar
Gerakan benda tegar umumnya merupakan kombinasi dari gerak translasi pusat massa dan gerak rotasi
terhadap pusat. Akibatnya, energi kinetik dua macam gerak tersebut, yaitu energi kinetik translasi terhadap
pusat massa dan energi kinetik rotasi terhadap pusat massa.
Energi kinetik
Energi kinetik rotasi
translasi

Ktrans = Mv2pm Krot =  Ipm 2 pm 


M = massa benda Ipm = momen inersia 
Vpm = laju pusat massa = laju rotasi terhadap pusat 
pm 

  massa

Dengan demikian energi kinetik total benda tegar yang sedang bergerak adalah
Ktot = Ktrans + Krot
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
Contoh soal

Sebuah benda kecil dengan massa 1,5 kg ditempatkan pada ujung batang tak bermassa.
Ketika berputar dengan kecepatan sudut 10 rad/s, energi kinetik yang dimiliki benda tersebut adalah 300 J.
Hitung: a) momen inersia b) Jarak benda ke sumbu rotasi, dan c) kecepatan translasi benda.

Jawab :
Momen inersia benda
I = = = 6 kg m2
Jarak benda ke sumbu rotasi
r==2m
kecepatan translasi benda
v = = 10 2 = 20 m/s

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
Contoh soal

Bola pejal yang mrmiliki massa 25,0 kg dan jari jari 12 cm menggelinding murni dengan laju translasi
3 m/s. Berapakah energi kinetik total bola tersebut.
Jawab :

Karena bola menggelinding murni maka akan berlaku hubungan vpm = pm

R. Atau kecepatan sudut rotasi bola terhadap pusat massa


S. pm = vpm / R = 3/0,12 = 25 rad/s.
T. Momen inersia bola terhadap pusat massa adalah
I = MR2
= 25,0 (0.12)2
= 0,216 kg m2
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
Contoh soal

Energi kinetik translasi bola


Ktrans = 25,0 32 = 112,5 J

Energi kinetik rotasi terhadap pusat massa


Krot = Ipm pm
= 0,216 252 = 67,5 J
Energi kinetik total benda tegar
Ktot = Ktrans + Krot
= 112,5 + 67,5 = 180 J
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.10 Roda Terbang

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.10 Roda Terbang

Roda terbang atau dalam bahasa inggris disebut flywheel adalah alat yang memiliki silinder
dengan massa sangat besar dan digunakan untuk menyimpan energi. Roda terbang bisa semacam
silinder dengan massa sangat besar yang dapat berputar pada sumbu vertikal seperti pada gambar
di bawah. Energi yang akan disimpan digunakan untuk memutar silinder sehingga kecepatan
rotasinya muncul atau bertambah.

Jika gesekan dengan udara dapat diabaikan maka silinder akan terus berputar dengan
kecepatan hampir konstan dalam waktu yang lama. Jadi energi tersimpan cukup aman dalam
putaran silinder.
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.10 Roda Terbang

Ketika energi akan diambil kembali maka silinder dihubungkan dengan pemutargenerator.
Generator menghasilkan energi listrik dan pada saat bersamaan kecepatan rotasi silinder
berkurang. Ketika akan menyimpan energi lagi maka kecepatan putar silinder kembali
diperbesar. Dan ketika energi akan diambil maka kecepatan putar silinder direduksi kembali.

Skema roda terbang :


Roda terbang terdiri dari silinder yang memiliki massa sangat besar dan dapat berotasi bebas
pada poros.
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.10 Kerja Oleh Momen Gaya

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.10 Kerja Oleh Momen Gaya
Misalkan benda tegar sedang diam, yaitu tidak berotasi maupun tidak bertranslasi. Pada benda
tersebut kemudian dikenai dua gaya berlawanan arah, sama besar dan tidak segaris. Maka pusat
massa benda tidak bergerak, sedangkan benda melakukan rotasi terhadap pusat massa dibawah.
Karena muncul rotasi maka telah terjadi perubahan energi kinetik rotasi benda dari nol menjadi
tidak nol. Energi kinetik translasi pusat massa sendiri tidak berubah.

Dua buah gaya berlawanan arah yang tidak segaris menghasilkan momen gaya. Akibat
munculnya energi kinetik rotasi maka kita mengatakan bahwa momen gaya yang bekerja pada
benda dapat menghasilkan energi kinetik rotasi pada benda.

Gaya yang sama besar dan


berlawanan arah yang bekerja
pada benda hanya menimbulkan
rotasi tanpa menimbulkan
perpindahan pusat massa.
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.10 Kerja Oleh Momen Gaya

Untuk menentukan kerja yang dilakukan momen


gaya, kita menggunakan rumus yang persis dengan
saat menghitung kerja oleh gaya pada gerak translasi.
Kita hanya mengganti F dengan ʈ dan ∆x dengan ∆ɵ .
Jadi jika momen gaya ʈ bekerja pada benda tegar
dan selama itu benda berotasi sebesar ∆ɵ , maka kerja
yang dilakukan oleh momen gaya tersebut adalah

Wmomen = ʈ∆ɵ

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.11 Teorema Kerja-Energi Gerak Rotasi

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.11 Teorema Kerja-Energi Gerak Rotasi

Teorema ini mengatakan bahwa kerja yang dilakukan gaya luar pada
suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik benda. Karena
kemiripan gerak rotasi dan translasi, maka teorema tersebut dapat
diterapkan langsung pada gerak rotasi benda tegar dengan mengganti
besaran-besaran yang sesuai.
Untuk gerak rotasi benda tegar, teorema kerja energi berbunyi :
”Kerja yang dilakukan oleh momen gaya luar sama dengan
perubahan
energi kinetik rotasi benda tegar”
Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Wmomen =∆Krot
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.11 Teorema Kerja-Energi Gerak Rotasi
Kerja yang dilakukan untuk mengubah kecepatan rotasi benda dari ω1 ke ω2 menjadi :

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.13 Teorema Kerja-Energi Umum

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9. Teorema Kerja Energi Umum ”
Jika benda hanya melakukan gerak rotasi maka energi kinetiknya hanya energi kinetik
rotasi.
Contohnya adalah roda yang diputar pada mesin balancing di bengkel mobil. Namun, karena
secara umum benda tegar melakukan dua macam gerak yaitu translasi dan rotasi, maka
pada perhitungan teorema kerja energi yang umum kita harus memperhitungkan kerja oleh
gaya dan kerja oleh momen gaya.
Contoh yang paling umum gabungan gerak translasi dan rotasi adalah roda yang sedang
menggelinding. Efek dari kerja tersebut adalah munculnya perubahan pada energi kinetik
translasi dan energi kinetik rotasi.
Teorema kerja energi yang lebih umum dirumuskan menjadi
“Kerja yang dilakukan gaya luar dan momen luar sama dengan perubahan energi
kinetik translasi dan rotasi benda tegar.”

Pernyataan di atas memiliki persamaan sebagai berikut :

Wgaya + Wmomen = ∆Ktrans + ∆Krot Kelompok 4 Kelas B


Teknik Industri 2019
9. 11 Teorema Kerja Energi Umum

Roda yang dipasang di mesin balancing (kiri) hanya memiliki energy kinetik
rotasi.Pusat massa roda tidak bergerak, tetapi berada pada poros yang tetap. Roda
yang digelindingkan di jalan (kanan) melakukan rotasi sekaligus translasi (poros
mengalami perpindahan).
Energi kinetik total roda sama dengan jumlah energy kinetik rotasi dan translasi.
Pada mesin balancing, roda hanya mendapatkan momen gaya.
Ketika akan mengglinding, roda mendapatkan momen gaya
dan gaya sekaligus.
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.14 Momentum Sudut Benda Tegar

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.14 Momentum Sudut Benda Tegar
Momentum sudut adalah perkalian
antara momen inersia dengan kecepatan
sudut, atau

: momen inersia
kecepatan sudut

Sifat momen inersia pada gerak rotasi


serupa dengan sifat massa (inersia) pada
gerak translasi.

Sifat momentum sudut pada gerak rotasi


serupa dengan sifat momentum pada gerak
Kelompok 4 Kelas B
translasi. Teknik Industri 2019
9.14 Momentum Sudut Benda Tegar
Karena sifat-sifat yang serupa tersebut maka persamaan-persamaan yang berlaku pada gerak translasi
dapat digunakan pada gerak rotasi dengan mengganti besaran yang setara pada 2 jenis gerakan tersebut

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.15 Hubungan Antara Momentum Sudut dan Momen Gaya

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.15 Hubungan Antara Momentum Sudut dan Momen Gaya

Momen gaya yang bekerja pada


sebuah benda sama dengan laju
perubahan momentum sudut benda, atau

Momen gaya pada persamaan. Jika


terdapat sejumlah momen gaya yang
bekerja pada benda maka momen tersebut
dijumlahkan dan hasil penjumlahan
tersebut yang diterapkan dalam
persamaan.
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.15 Hubungan Antara Momentum Sudut dan Momen Gaya

Torka yang bekerja pada benda


yang bergerak di bawah pengaruh
gaya sentral adalah nol. Dengan
demikian, untuk benda yang
bergerak di bawah pengaruh gaya
sentral laju perubahan momentum
sudut terhadap waktu nol.

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.16 Hubungan Antara Momentum Sudut dan Momentum Linier

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.16 Hubungan Antara Momentum Sudut dan Momentum Linier

Seperti halnya gaya yang memiliki Momentum sudut adalah


hubungan dengan momen gaya, momentum yang dimiliki oleh benda-
momentum sudut juga memiliki hubungan
benda yang melakukan gerak rotasi,
dengan momentum linier.
maka
Momentum linier merupakan L= r.p
momentum yang dimiliki oleh benda- Maka dari itu, untuk memecahkannya
benda yang bergerak pada lintasan lurus. diperlukan diferensial
Lintasan lurus itu hanya untuk membantu
kita menganalisis gerakan benda. Jadi,
seolah-olah kita menganggap benda
bergerak sepanjang lintasan lurus saja. Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.16 Hubungan Antara Momentum Sudut dan Momentum Linier

Karena perkalian silang vektor yang


sama hasilnya nol maka suku pertama di
ruas kanan hasilnya nol. Suku kedua di ruas
kanan adalah perkalian silang vektor posisi
dan gaya. Jadi kita dapat menulis :

atau

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.16 Hubungan Antara Momentum Sudut dan Momentum Linier

Dengan memperhatikan hukum II Newton untuk gerak rotasi maka kita dapat
dimpulkan bahwa bagian dalam tanda kurung di ruang kanan persamaan (9.31)
merupakan momentum sudut. Akhirnya kita dapatkan hubungan antara
momentum sudut dan momentum linier sebagai berikut.
atau dalam notasi skalar

Dengan sudut antara vektor jari-jari dan momentum.


Untuk menentukan sudut , kalian harus gambar ulang
vektor p dan r sehingga pangkal ke dua vektor tersebut
berimpit. Sudut adalah sudut yang dibentuk oleh
pangkal kedua vektor tersebut Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.16 Hubungan Antara Momentum Sudut dan Momentum Linier

Gambar benda yang memiliki momentum linier p dan bergerak


dalam jarak r dari sumbu rotasi menghasilkan momentum sudut.

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.17 Hukum kekekalan momentum sudut

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.17 Hukum kekekalan momentum sudut
Hukum kekekalan momentum sudut menyatakan bahwa jika resultan momen
gaya pada sebuah benda tegar yang bergerak rotasi bernilai nol maka
momentum sudut benda tegar yang bergerak rotasi selalu konstan.

Rumus hukum kekekalan momentum sudut


dapat diturunkan secara matematis dengan
memodifikasi rumus hukum II Newton versi
momentum sudut.

Rumus hukum II Newton versi momentum


sudut ini merupakan analogi rotasional dari rumus
hukum II Newton versi momentum

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.17 Hukum kekekalan momentum sudut
Jika resultan momen gaya bernilai nol maka rumus di atas berubah menjadi :

Keterangan :

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.17 Hukum kekekalan momentum sudut
Contoh Soal :
Sebuah partikel yang sedang bergerak rotasi mempunyai momen inersia 4 kg m2 dan kelajuan sudut 2
rad/s. Jika kelajuan sudut partikel berubah menjadi 4 rad/s maka momen inersia partikel berubah
menjadi…
Diketahui : Momen inersia awal = 4 kg m2
Kelajuan sudut awal = 2 rad/s
Kelajuan sudut akhir = 4 rad/s
Ditanya : Momen inersia akhir….?
Jawab :

Hukum kekekalan momentum sudut menyatakan bahwa :

Momentum sudut awal (Lo)


= momentum sudut akhir (Lt) (momen inersia awal) (kelajuan sudut awal) = (momen inersia akhir) (kelajuan sudut akhir)
(4 kg m2)(2 rad/s) = (momen inersia akhir)(4 rad/s)
momen inersia akhir = 2 kg m2

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.18 GASING

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.18 GASING
Sekarang kita akan mencoba membahas teori tentang gerakan gasing.
Kalau kita perhatikan gerakan gasing maka tampak bahwa di samping
berputar terhadap sumbu, gasing juga berputar terhadap arah.

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.18 GASING

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.18 GASING

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.19 Motor Miring di Jalan Melengkung

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.19 Motor Miring di Jalan Melengkung
Saat bergerak pada jalan melengkung motor menempuh gerak melingkar.
Ketika bergerak melingkar benda merasakan gaya ke luar yang dikenal dengan
gaya sentrifugal. Gaya ini akan menjungkalkan motor. Agar motor tidak terjungkal
maka pengendara harus menghasilkan reaksi penyeimbang. Caranya adalah
memiringkan motor. Motor terjungkal artinya ada rotasi terhadap titik kontak ban
dengan jalan ke arah luar. Gaya sentrifugal menghasilkan torka yang cenderung
merotasi motor ke arah luar.
Dengan memiringkan motor ke dalam maka gaya berat menghasilkan torka
yang melawan torka gaya sentrifugal. Jika dua torka tersebut saling meniadakan
keterangan :
(sama besar) maka motor stabil: tidak terjungkal (rotasi keluar) maupun tidak
m = massa motor dan pembalap
terjerembab ke tanah (rotasi ke dalam). v = laju motor
R = jari-jari lintasan

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.19 Motor Miring di Jalan Melengkung
Pada titik pusat, massa motor Motor tidak jatuh jika torka total nol, atau
dan pembalap juga bekerja gaya
gravitasi ke bawah sebesar
W = mg

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.20 Fisika Sepatu/Sandal High Heels

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.20 Fisika Sepatu/Sandal High Heels

Momen gaya

Gaya yang bekerja pada kaki =0,12×


adalah setengan dari berat tubuh.
Momen gaya

=0,025×()

Sehingga:
0,12×= 0,025×()
Sehingga:
Sehingga:
0,12×= 0,025×() atau

=
Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.20 Fisika Sepatu/Sandal High Heels

Momen gaya

Gaya yang bekerja pada kaki


adalah setengan dari berat tubuh.
Momen gaya

atau

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.21 Modulus Elastisitas

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.21 Modulus Elastisitas
Modulus Young (Y) Modulus Geser (G)

Regangan
Tekanan
Modulus Young
Konstanta Pegas

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.21 Modulus Elastisitas
Modulus Volume (B)

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.21 Modulus Elastisitas
Susunan Kawat secara Seri
F kawat atas = F kawat bawah

Maka:

Dari persamaan panjang total:

Maka,

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
9.21 Modulus Elastisitas
Susunan Kawat secara Pararel
Konstanta efektifnya,

Maka: F kawat atas = F kawat bawah

atau

Dengan menghilangkan , diperoleh:

Kelompok 4 Kelas B
Teknik Industri 2019
Nur Rachmat (1910631140039) Ahmad Yanshari Mufied
Rajes Nasrullah (1910631140043) (1910631140063)
Saeful Jamal (1910631140046) Aji Masifora (1910631140064)
Tiara Tafana Nurmala H Annisa Anastasya (1910631140067)
(1910631140051) Annisa Zalna Saputri(1910631140068)

KELOMPOK 4
KELAS B TEKNIK INDUSTRI 2019

Anda mungkin juga menyukai