Lensa cembung atau lensa konveks adalah benda bening tembus cahaya yang
bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian tepi. Ada dua sebutan untuk lensa
ini, yaitu lensa konvergen dan lensa positif. Disebut lensa konvergen karena
berkas-berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan
mengumpul/memusat pada satu titik, yaitu di titik fokus belakang lensa.
Pada lensa cembung, titik fokus tempat berpotongan sinar-sinar bias selalu
berada di bagian belakang lensa cembung, maka fokus lensa cembung adalah
fokus sejati. Sehingga jarak fokus lensa cembung selalu bertanda positif. Oleh
karena itu, lensa cembung disebut juga lensa positif.
Baca: Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung, Contoh Soal dan Pembahasan
Letak dan sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bergantung pada
letak benda. Sebuah benda yang berada di depan sebuah lensa cembung akan
memiliki bayangan dengan sifat tertentu. Sifat bayangan bisa saja maya atau
nyata, tegak atau diperkecil, serta diperbesar, diperkecil atau sama besar.
Bayangan sebuah objek oleh lensa cembung dapat ditentukan dengan cara
melukiskan 2 dari 3 sinar istimewa pada lensa cembung.
Baca: Cara Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung
Secara matematis, pernyataan Hukum Snellius yang kedua di atas dapat dituliskan
dalam bentuk persamaan berikut.
n1 sin i = n2 sin
r
Keterangan:
n1 = indeks bias mutlak medium 1
n2 = indeks bias mutlak medium 2
n21 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
i = sudut datang pada medium 1
r = sudut bia pada medium 2
Selain kedua pernyataan Hukum Snellius di atas, masih ada hal lain yang berlaku
pada peristiwapembiasan cahaya, yaitu sebagai berikut.
1) Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, sinar akan
dibiaskan mendekati garis normal. Ini berarti, sudut bias lebih kecil daripada
sudut datangnya (r < i).
2) Jika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat, cahaya
akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jadi, sudut datang lebih kecil dari sudut
bias (i < r).
3) Jika sinar datang tegak lurus batas dua medium, maka sinar tidak dibiaskan
melainkan diteruskan.
Jadi telah jelas bahwa, pada lensa cembung sebenarnya terjadi dua kali proses
pembiasan. Namun satu hal yang perlu kamu ketahui adalah lensa cembung
berbeda dengan kaca plan paralel. Pada lensa cembung, jarak antara dua
permukaan lengkungnya sangat kecil, sehingga dalam melukiskan peristiwa
pembiasan cahaya pada lensa cembung hanya digambarkan satu kali pembiasan,
dan ini mengisyaratkan kepada kita seolah-olah hanya terjadi pembiasan sekali
saja.
■ Sinar istimewa 1: Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik
fokus (F1) di belakang lensa.
■ Sinar istimewa 2: Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F ) akan
2