Anda di halaman 1dari 21

BAB 9

BENDA TEGAR DAN ELASTISITAS


Nama: Hadi N ur A li
k elas: TM 1 A
t ugas: PRA KTIKUM FIS IKA DA SA R
9.1 Momen Inersia
Salah satu besaran yang penting yang dimiliki benda tegar adalah momen inersia. Untuk
memahami momen inersia, mari kita tinjau sebuah benda sederhana, yaitu sebuah benda titik
bermassa m yang ditempatkan di ujung sebuah tongkat. Massa tongkat dianggap nol.
Panjang tongkat adalah r. Salah satu ujung tongkat dikaitkan dengan poros sehingga benda m
dapat berputar dengan bebas terhadap poros tersebut.
Kecepatan translasi benda adalah v=wr
Energi kinetik benda adalah
9.2 Momen Inersia Sejumlah Partikel
Jika sistem yang sedang kita bahas mengandung sejumlah partikel maka momen inersia total
sistem tersebut merupakan jumlah momen inersia masing-masing partikel. Penjumlahan
dapat dilakukan secara aljabar biasa karena pada pelajaran ini kita anggap momen inersia
merupakan besaran skalar. Pada pelkajaran fisika lanjut sebenarnya momen inersia
merupakan bukan skalar melainkan tensor rank-2 atau matriks.
9.3 Momen Inersia Benda Kontinu
Momen inersia benda kontinu dapat ditulis sebagai

Seperti yang umum dilakukan, jika kita


mengambil ∆m¡→ 0 maka penjumlahan pada
persamaanberubah menjaid integral dengan
terlebih dahulu melakukan transformasi berikut ini
9.4 Dalil Sumbu Sejajar
Jika diketahui momen inersia terhadap sumbu pusat massa adalah IPM maka momen
inersia benda bermassa M pada sembarang sumbu yang berjarak D dari sumbu pusat
massa dan sejajar dengan sumbu pusat massa memenuhi

Momen inersia terhadap sumbu pusat massa memenuhi persamaan


Momen inersia terhadap sumbu sejajar sumbu pusat massa dan berjarak D dari
sumbu pusat massa adalah
9.5 Jari-jari Girasi
Jika sebuah benda titik yang memiliki massa M yang berjarak Rdari sumbu putar maka momen
inersia benda tersebut memenuhi I = MR2. Namun jika benda bukan titik maka momen inersianya
terhadap pusat massa memiliki bentuk yang bermacam-macam bergantung pada bentuk benda. Jari-
jari girasi didefinsikan sebagai berikut. Jarak inilah yang disebut jari-jari girasi. Karena benda sudah
diperas menjadi titik massa makamomen inersianya memenuhi MR²g. Karena momen inersianya
harus sama dengan momen inersia benda awal maka diperoleh persamaan MR²g=I atau
9.6 Momen Gaya Total
Jika pada sebuah benda bekerja
sejumlah gaya secara bersamaan,
maka momen gaya total merupakan
jumlah vektor dari momen gaya
yang dihasilkan oleh masing-masing
gaya.Seperti tampak pada Gambar
9.18 momen gaya yang dihasilkan
oleh
masing-masing gaya adalah
9.7 Hukum II Newton untuk Rotasi
Benda Tegar
momen inersia diketahui maka hukum II Newton adalah

Ada kasus yang menarik yaitu momen gaya yang dihasilkan oleh gaya sentral.
Contoh gaya sentral adalah gaya gravitasi, gaya coulumb,dan gaya pegas. Arah
gaya selalu ke satu pusat. Vektor gaya sentral dapat ditulis dalam bentuk umum
9.8 Menggelinding dan Selip
Misalkan jari-jari roda adalah R dan gaya gesekan statik antara roda dengan
jalan adalah fs. Besarnya momen gaya yang bekerja pada salah satu roda adalah

Persamaan menyatakan bahwa percepatan rotasi roda agar tidak selip memiliki
batas maksimum. Nilai terbesar percepatan rotasi yang bisa dimiliki roda agar
tidak selip adalah
9.9 Energi Kinetik Benda Tegar
Gerakan benda tegar umumnya
merupakan kombinasi dari gerak
translasi pusat massa dan gerak
rotasi terhadap pusat massa.
Akibatnya, energi kinetik yang
dimiliki benda tegar yang
sedang Qbergerak merupakan
gabungan dari energi kinetik dua
macam gerakan tersebut.
9.10 Roda Terbang
Roda terbang atau dalam bahasa Inggris disebut flywheel adalah alat yang
memiliki silinder dengan massa sangat besar dan digunakan untuk menyimpan
energi.
Salah satu cara menyimpan energi adalah menggunakan baterei
atau aki. Tetapi jika energi yang harus disimpan berada dalam jumlah megawatt
maka sulit mendapatkan baterei untuk menyimpannya. Kalau pun ada harganya
menjadi sangat mahal.
9.11 Teorema Kerja-Energi Gerak Rotasi
Pada pembahasan tentang gerak benda titik kita sudah mempelajari teorema kerja-energi. Teorema ini mengatakan
bahwa kerjayang dilakukan gaya luar pada suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik benda. Karena
kemiripan gerak rotasi dan translasi, maka teorema tersebut dapat diterapkan langsung pada gerak rotasi benda tegar
dengan mengganti besaran-besaran yang sesuai. Untuk gerak rotasi benda tegar, teorema kerja energi berbunyi:
Kerja yang dilakukan oleh momen gaya luar sama dengan perubahan energi kinetik rotasi benda tegar,
Persamaan dapat diturunkan dengan cara cukup sederhana sebgai berikut. Jika torka menggeser sudut benda tegar
sebesar d0 maka kerja yang dilakukan torka tersebut memenuhi persamaan dan dapat ditulis dalam bentuk
diferensial berikut ini
9.13 Teorema Kerja Energi Umum
Kerja yang dilakukan gaya luar
dan momen luar sama dengan
perubahan energi kinetik
translasi dan rotasi benda tegar.
Pernyataan di atas diungkapkan
dalam persamaan umum berikut
ini
9.14 Momentum Sudut Benda Tegar
Untuk gerak partikel, kita telah mendefinisikan momentum sebagai perkalian massa (inersia) dengan
kecepatan P=mv. Pada gerak rotasi benda tegar, kita akan mendefinsikan besaran yang sejenis, yang
kita sebut sebagai momentum sudut. Momentum sudut adalah perkalian antara momen inersia dengan
kecepatan sudut, atau

Tabel 9.1 adalah rangkuman besaran setara tersebut


9.15 Hubungan Antara Momentum Sudut
dan Momen Gaya
Momen gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan laju perubahan
momentum sudut benda, atau

Sudah kita bahas sebelumnya bahwa torka yang bekerja pada benda yang
bergerak di bawah pengaruh gaya sentral adalah nol. Dengan demikian,
untuk benda yang bergerak di bawah pengaruh gaya sentral laju perubahan
momentum sudut terhadap waktu nol. Ini berarti momentum sudut benda
yang berada di bawah pengaruh gaya sentral adalah konstan.
9.16 Hubungan antara Momentum Sudut
dan Momentum Linier
Seperti halnya gaya yang memiliki hubungan dengan momen gaya, momentum sudut juga memiliki
hubungan dengan momentum linier.Untuk mencari hubungan tersebut mari kita perhatikan diferensial
berikut ini
9.17 Hukum Kekekalan Momentum
Sudut
Dari persamaan (9.30) kita dapat menyimpulkan bahwa, jika momen gaya
yang bekerja pada suatu sistem nol maka diperoleh

Hubungan di atas menyatakan bahwa momentum sudut bukan merupakan


fungsi waktu. Artinya, momentum sudut bersifat kekal. Jadi, jika tidak ada
momen gaya luar yang bekerja maka momentum sudut sistem bersifat kekal.
Momentum sudut akhir sama dengan momentum sudut awal.
9.18 Gasing
Ketika gasing berputar terhadap sumbu gasing dengan kecepatan sudut maka gasing memiliki
momentum sudut

Jika sumbu gasing membentuk sudut  dengan arah vertikal maka vektor pusat massa gasing dengan
gaya gravitasi membentuk sudut 180o-(Gambar 9.29). Dengan demikian, besar momen gaya yang
bekerja pada gasing adalah
9.19. Mengapa Motor Miring di Jalan
Melengkung?
Saat bergerak pada jalan melengkung motor menempuh gerak melingkar. Ketika bergerak melingkar benda
merasakan gaya ke luar yang dikenal dengan gaya sentrifugal. Gaya ini akan menjungkalkan motor. Agar
motor tidak terjungkal maka pengendara harus menghasilkan reaksi penyeimbang. Caranya adalah
memiringkan motor.
9.20 Fisika Sepatu/Sandal High Heels
Gaya-gaya yang bekerja pada kaki adalah setengah dari berat
tubuh (W/2), gaya normal pada tumit (N2) dan gaya normal pada bagian depan
bawah kaki (N1). Dengan aturan kesetimbangan gaya maka
9.21 Modulus Elastisitas
Sifat elastis adalah sifat bahan yang cenderung kembali ke bentuk semua setelah
gaya yang bekerja pada benda dihilangkan.
Untuk membedakan bahan berdasarkan keelastisannya, maka didefinsikan
besaran yang namanya modulus Young. Benda yang lebih elastis (lebih lunak)
memiliki modulus elastis yang lebih kecil.
Dari hasil percobaan yang dilakukan orang pada sejumlah besar
bahan diamati sifat yang menarik, yaitu perbandingan tekanan dan regangan
untuk suatu benda selalu konstan. Pernyataan ini dapat diungkapkan dengan
persamaan berikut ini

Anda mungkin juga menyukai