Anda di halaman 1dari 41

BAB III

SISTEM KRISTAL

1. PENGERTIAN SISTEM KRISTAL

Sistem kristal adalah suatu pembagian atau penggolongan sistem kritstal


berdasarkan aturan-aturan yang berlaku. Pada wujudnya sebuah kristal itu
seluruhnya telah dapat di tentukan secara ilmu ukur, dengan mengetahui sudut-
sudut bidangnya. Untuk dapat membayangkan kristal hal ini dapat dilakukan
dengan menetapkan kedudukan bidang-bidang tersebut dengan menggunakan
sistem-sistem koordinat. Dalam ilmu kristalografi, geometri dipakai dengan tujuh
jenis sistem sumbu.

Penggolongan 7 sistem kristal ini didasarkan pada :


a. Jumlah sumbu kristalografi
- Kristal bersumbu tiga dan empat
b. Letak atau posisi sumbu kristalografi
- Semua sumbu saling tegak lurus
- Salah satu sumbu tidak tegak lurus JLPN
- Ketiganya saling tegak lurus
c. Perbandingan panjang dari sumbu-sumbu kristalografi
- Tiga sumbu memmpunyai parameter sama
- Dua sumbu parameternya sama dan satu diantaranya berbeda
d. Nilai sumbu C atau sumbu vertikal

Dalam penggolongan ketujuh sistem kristal, setia

10
1.1 SISTEM KRISTAL ISOMETRIK

Cubic = Isometric = Tesseral = Tessular) adalah sistem kristal yang paling


simetri dalam ruang tiga dimensi. Sistem ini tersusun atas tiga garis kristal
berpotongan yang sama panjang dan sama sudut potong satu sama lain, sistem ini
berbeda dengan sistem lain dari berbagai sudut pandang. Sistem ini tidak berpolar
seperti yang lain, yang membuatnya lebih mudah dikenal. Kata isometrik berarti
berukuran sama, terlihat pada struktur tiga dimensinya yang sama simetri, atau
dikenal pula dengan sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya
ada tiga dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan
panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya.

Ketentuan :

Sumbu a = b = c

Sudut = = = 90

Karena Sb a = Sb b = Sb c

Disebut juga Sb a

Cara Menggambar :

a= ^ b- = 30

a:b:c=1:3:6

Penentuan Klas Simetri Sistem Reguler Menurut Herman Mauguin


Bagian pertama : Menerangkan nilai sb a (SB a, b, c), mungkin
bernilai 4 atau 2 dan ada tidaknya bidang simetri yang
tegak lurus sumbu a tersebut.
4 2
Bagian ini dinotasikan dengan : , 4 , 4 , , 2

11
Angka menunjukkan nilai sumbu dan huruf , menunjukan adanya bidang simetri
yang tegak lurus sumbu a tersebut.
Bagian kedua : Menerangkan sumbu simetri bernilai 3. Apakah sumbu
simetri yang bernilai itu, juga bernilai 6 atau hanya bernilai
3 saja. Maka bagian kedua selalu ditulis : 3 atau 3
Bagian ketiga : Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri intermedite /
diagonal bernilai 2 dan tidaknya bidang simetri diagonal
yang tegak lurus terhadap sumbu diagonal tersebut.Bagaian
2
ketiga dinotasikan dengan , 2, m atau tidak ada.

Contoh :

4 2 4 2
- Klas Hexotahedral ......................................... 3 --- 3

- Klas Pentagonal Icositetrahedral ..................4 3 2 --- 43 2

- Klas Hextetrahedral ....................................... 4 3 m --- 4 3 m

2 2
- Klas Dyakisdodecahedral .............................. 3 --- 3 -

- Klas Tetratohedris ......................................2 3 --- 23 -


Contoh Bentuk-Bentuk Kristal Sistem Reguler

AXES Herman-
System Class Name 2- 3- 4- 6- Maugin
Center
Planes

(1) (2) Fol Fold Fold Fold Symbols


d (3)
Tetartoidal 3 4 - - - - 23
Diploidal 3 4 - - 3 yes 2/m 3
Isometric

Hextetrahedral 3 4 - - 6 - 4 3m
Gyroidal 6 4 3 - - - 432
Hexocahedral 6 4 3 - 9 Yes 4/m 3 2/m

12
Sistem Isometrik dibagi menjadi 5 Kelas, yaitu :

a. Kelas Tetartoidal
- Kelas : Ke-28, Simetri : 2 3
- Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar dua.
- Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan
a3
- Sudut : Ketiga-tiganya 90o
- Bentuk Umum : Tetartoidal yang unik, serta pyritohedron, kubik, deltoidal
dodecahedron, pentagonal dodecahedron, rhombik dodecahedron, dan
tetrahedron.
- Mineral yang Umum : Changcengit, Korderoit, Gersdorffit, Langbeinit,
Maghemit, Micherenit, Pharmacosiderit, Ullmanit, dan lain-lain
.
b. Kelas Hexoctahedral
- Kelas : Ke-32, Simetri : 4/m 3bar 2/m
- Elemen Simetri : Merupakan kelas yang paling simetri untuk bidang tiga
dimensi dengan empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar dua, dan sumbu
putar dua, dengan sembilan bidang utama dan satu pusat.
- Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
- Sudut : Ketiga-tiganya 90o
- Bentuk Umum : Kubik, bidang delapan, bidang duabelas, dan trapezium. Dan
kadang-kadang trisoktahedron, tetraheksahedron, dan heksotahedron.
- Mineral yang Umum : Fluorit, Galena, Intan, Tembaga, Besi, Timah, Platina,
Perak, Emas, Halit, Bromargyrit, Kllorargirit, Murdosit, Piroklor, kelompok
Garnet, sebagian besar kelompok Spinel, Uraninit dan lain-lain.

c. Kelas Hextetrahedral

13
- Kelas : Ke-31, Simetri : 4bar 3/m
- Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar
empat, dan enam bidang kaca.
- Sumbu Kristal : Tiga sumbu sama panjang yang disebut a1, a2, dan a3.
- Sudut : Ketiga-tiganya 90o
- Bentuk Umum : Empatsisi, tristetrahedron, deltoidal dodecahedron, dan
hekstetrahedron serta yang jarang kubik, rhombik dodecahedron dan
tetraheksahedron.
- Mineral yang Umum : Sodalit, Sphalerit, Domeykit, Hauyne, Lazurit, Rhodizit,
dan lain-lain.

d. Kelas Diploidal
- Kelas : Ke-29, Simetri : 2/m 3bar
- Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar dua,
dan tiga bidang kaca dan satu pusat.
- Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
- Sudut : Ketiga-tiganya 90o
- Bentuk Umum : Diploid dan pyritohedron dan juga kubik, octahedron,
rhombik dodecahedron, trapezohedron dan yang jarang trisoctahedron.
- Mineral yang Umum : Pyrite, Kobaltit, Kliffordit, Haurit, Penrosit, Tychit,
Laurit, dan lain-lain

5. Kelas Giroid
- Kelas : Ke-30, Simetri : 4 3 2
- Elemen Simetri : Terdapat tiga sumbu putar empat, dan empat sumbu putar
tiga, dan enam sumbu putar dua
- Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
- Sudut : Ketiga-tiganya 90o
- Bentuk Umum : Kubik, octahedron, dodecahedron, dan trapezohedron, serta
yang jarang trisoctahedron dan tetraheksahedron.
- Mineral yang Umum : Cuprit, Voltait, dan Sal Amoniak.

14
15
GAMBAR MASING-MASING KELAS DAN JARING-JARING DALAM
SISTEM KRISTAL ISOMETRIK

1. Kelas Diploidal
Sumber: webmineral.com

2. Kelas Giroid
Sumber: webmineral.com

3. Kelas Hexoctahedral
Sumber: webmineral.com

4. Kelas Hextetrahedral
Sumber: webmineral.com

5. Kelas Tetartoidal
Sumber: webmineral.com

16
CONTOH MINERAL DENGAN SISTEM ISOMETRIK

(1. Halite NaCl) (2. Fluorite CaF2) (3Native Gold Au)

(4. Galena PbS) (5. Pyrite FeS2) (6.Native Copper Cu)

(7. Cuprite Cu 2O) (8.Sodalite Na4Al3(SiO4)3Cl) (9. Spharelite (Zn, Fe)S)

17
1.2 SISTEM KRISTAL TETRAGONAL

Pada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan


sumbu) a = b c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b tapi tidak
sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90o. Hal
ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalografinya ( , dan ) tegak lurus
satu sama lain (90o).
Sama dengan system Isometrik, sistem kristal ini mempunyai 3 sumbu
kristal yang masing-masing saling tegak lurus. Sumbu a dan b mempunyai satuan
panjang sama. Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih
pendek. Tapi pada umumnya lebih panjang.

Sistem Tetragonal Sumbu Tetragonal

Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem


kristal Tetragonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada
sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3,
dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya
perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b- = 30o Hal ini menjelaskan bahwa
antara sumbu a+ memiliki nilai 30o terhadap sumbu b-

18
Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas:
1. Ditetragonal Dipyramidal
- Kelas : ke-27, Simetri : 4/m 2/m 2/m
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 4 sumbu putar
dua, 5 sumbu simetri.
- Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu
sumbu (sumbu c ) bisa l ebih panjang atau pendek dari kedua
sumbu lainnya.
- Sudut : semuanya memiliki sudut 90o.
- Bentuk Umum : ditetragonal dipiramid, tetragonal dipiramid,
ditetragonal prism, tetragon al prism, dan basal pinakoid.
- Mineral yang Umum : apophylit, autunit, meta-autunit, torbernit,
meta-torbernit, xenotime, carletonit, plattnerit, zircon, hausmannit,
pyrolusit, thorite,anatase ,rilit,casiterit dan lain-lain.

2. Kelas Tetragonal Trapezohedral


- Kelas : ke-26, Simetri : 4 2 2
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 2 sumbu putar
dua, semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain.
- Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu
sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua
sumbu lainnya.
- Sudut : semuanya memiliki sudut 90o.
- Bentuk Umum : tetragonal trapezohedron, ditetragonal prism,
tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan basal pinakoid.
- Mineral yang Umum : wardit dan kristobalit.

3. Kelas Ditetragonal Pyramidal


- Kelas : ke-25, Simetri : 4 mm
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat dan 4 bidang
simetri.

19
- Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu
sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua
sumbu lainnya.
- Sudut : semuanya memiliki sudut 90o.
- Bentuk Umum : ditetragonal pyramid, ditetragonal prism,
tetragonal prism, tetragonal pyramid, dan pedion.
- Mineral yang Umum : diaboleit, diomignit, fresnoit, hematophanit,
dan routhierit.

4. Kelas Tetragonal Scalahedral


- Kelas : ke-24, Simetri : 4bar 2 m
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 2 sumbu putar
dua, dan 2 bidang simetri.
- Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu
sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua
sumbu lainnya.
- Sudut : semuanya memiliki sudut 90o.
- Bentuk Umum : tetragonal scalahedron, disphenoid, ditetragonal
prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid.
- Mineral yang Umum : kalkopirit dan stannit termasuk akermanit,
hardistonit, melilit, urea, luzonit, pirquitasit, renierit, dan
tetranatrolit.

5. Kelas Tetragonal Dipyramidal


- Kelas : ke-23, Simetri : 4/m
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat dan 1 bidang
simetri.
- Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu
sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua
sumbu lainnya.
- Sudut : semuanya memiliki sudut 90o.

20
- Bentuk Umum : tetragonal dipiramid, tetragonal prism, dan
pinakoid.
- Mineral yang Umum : scapolit, wulfenite, vesuvianit, powellit,
narsarsukit, meta-zeunerit, leucit, fergusonit, dan scheelit.
6. Kelas Tetragonal Disphenoidal
- Kelas : ke-22, Simetri : 4bar
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat.
- Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu
sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua
sumbu lainnya.
- Sudut : semuanya memiliki sudut 90o.
- Bentuk Umum : tetragonal disphenoidal, tetragonal prism, dan
pinakoid.
- Mineral yang Umum : cahnit, minium, nagyagit, tugtupit, dan
beberapa yang jarang seperti krookesit, meliphanit, schreibersit,
dan vincentit.
7. Kelas Tetragonal Pyramidal
- Kelas : ke-21, Simetri : 4
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat.
- Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu
sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua
sumbu lainnya.
- Sudut : semuanya memiliki sudut 90o.
- Bentuk Umum : tetragonal piramid, tetragonal prism, dan pedion.
- Mineral yang Umum : wulfenit (diragukan), pinnoit, piypit dan
richelit

21
GAMBAR MASING-MASING KELAS DAN JARING-JARING DALAM
SISTEM KRISTAL TETRAGONAL

1. Kelas Ditetragonal
Dipyramidal
Sumber: webmineral.com

2. Kelas Tetragonal
Trapezohedral
Sumber: webmineral.com

3. Kelas Ditetragonal
Pyramidal
Sumber: webmineral.com

4. Kelas Tetragonal
Scalahedral
Sumber: webmineral.com

5. Kelas Tetragonal
Dioyramidal
Sumber: webmineral.com

22
6. Kelas Tetragonal
Disphenoidal
Sumber: webmineral.com

7. Kelas Tetragonal
Pyramidal
Sumber: webmineral.com

23
CONTOH MINERAL DENGAN SISTEM TETRAGONAL

1. Zircon ZrSiO4) 2. Chalcopyrite CuFeS2 3. Leucite KalSi2O6

4. Scheelite CaWO4 5. Wulfenite PbMoO4 6. Cassiterit SnO2

7. Scapolite Group 8. Vesuvianite 9. Pyrolusite MnO2

24
1.3 SISTEM KRISTAL ORTHOROMBIK

Sistem ini disebut juga sistem Rhombis dan mempunyai 3 sumbu simetri
kristal yang saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu tersebut
mempunyai panjang yang berbeda.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Orthorhombik memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak
ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut
kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, ketiga sudutnya
saling tegak lurus (90).

(Gambar : Sistem Orthorombik Asli (Kiri) & Sistem Orthorombik Modifikasi)

a bc
a bc
===90

(Gambar : Paramater antara panjang sumbu dan sudut yang dibentuk)

25
(Gambar: Geometri Sistem Kristal Orthorombik)

(Gambar : Jaring jaring Orthorombik)

26
Hermann-
AXES Maugin
System Class Name Planes Center Symbols
2- 3- 4- 6-
Fold Fold Fold Fold
Pyramidal 1 - - - 2 - mm2
Disphenoidal 3 - - - - - 222
Orthorhombic
2/m 2/m
Dipyramidal 3 - - - 3 yes
2/m

Dalam sistem kristal orthorombik dibagi lagi menjadi 3 kelas, berikut


adalah penjelasannya :

1. Orthorhombic - Dipyramidal Class (2/m 2/m 2/m)


- Kelas : ke-8, Simetri : 2/m 2/m 2/m
- Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar dua dengan sebuah bidang simetri
yang berpotongan tegak lurus dengan ketiga sumbu dan sebuah pusat.
- Sumbu : semuanya tidak sama panjang.
- Sudut : sudut antara ketiganya = 90o.
- Bentuk Umum : orthorombik dipiramid, prisma, dan pinakoid silang.
- Mineral yang Umum : kelompok barit, termasuk belerang, olivine,
staurolit, andalusit, kelompaok aragonite, marcasit, topas, brookit, enstatit,
anthrophilit, sillimanit, zoisit, adamit, danburit, kordierit, wavilit, dan lain-
lain.

2. Kelas Orthorombik Disphenoidal


- Kelas : ke-7, Simetri : 2 2 2
- Elemen Simetri : ada 3 sumbu putar.
- Sumbu : semuanya tidak sama panjang.
- Sudut : sudut antara ketiganya = 90o.
- Bentuk Umum : orthorombik disphenoid, orthorombik prisma, dan
pinakoid silang.
- Mineral yang Umum : epsomit

27
3. Orthorhombic - Pyramidal Class
- Kelas : ke-6, Simetri : 2 m m
- Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar dua dan 2 bidang.
- Sumbu : semuanya tidak sama panjang.
- Sudut : sudut antara ketiganya = 90o.
- Bentuk Umum : piramid, prisma, kubah, dan pedion.
- Mineral yang Umum : hemimorfit, bertrandit, enargit, natrolit, dan prehnit.

GAMBAR MASING-MASING KELAS DAN JARING-JARING DALAM


SISTEM KRISTAL ORTHOROMBIK

1. Kelas Orthorombik
Dipyramidal
Sumber: webmineral.com

2. Kelas Orthorombik
Disphenoidal
Sumber: webmineral.com

3. Kelas Orthorombik
Pyramidal
Sumber: webmineral.com

28
CONTOH MINERAL DENGAN SISTEM ORTHOROMBIK

1. Aragonite CaCO3) (2. Topaz Al2SiO4(F, OH)2) (3. Hemimorphite)

(4. Sulfur S) (5. Barite BaSO4) (6. Marcasite FeS2)

(7. Enstatite Mg2Si2O6) (8. Olivine (Mg,Fe)2SiO4.) (9. Pyrolusite MnO2)

29
1.4 SISTEM KRISTAL HEKSAGONAL

Sistem ini mempunyai 4 sumbu kristal, dimana sumbu c tegak lurus


terhadap ketiga sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d masing-masing membentuk
sudut 120 terhadap satu sama lain. Sambu a, b, dan d memiliki panjang sama.
Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya
lebih panjang).
Pada kondisi sebenarnya, ancer Hexagonal memiliki axial ratio (perbandingan
sumbu) a = b = d c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan
sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut
kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada ancer ini, sudut dan
saling tegak lurus dan membentuk sudut 120 terhadap sumbu .
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, ancer
Hexagonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu
a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan
sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan).
Dan sudut antar sumbunya a+^b = 20 ; d^b+= 40. Hal ini menjelaskan bahwa
antara sumbu a+ memiliki nilai 20 terhadap sumbu b dan sumbu d membentuk
sudut 40 terhadap sumbu b+.
Ketentuan: c
Ada 4 sumbu yaitu a, b, c, d
Sumbu : a = b = d c
Sudut : 1 = 2 = 3 = 900 ba d a
b
d
Sudut : 1 = 2 = 3 = 1200
Sb a, b, dan d terletak dalam bidang
horisontal/lateral dan membentuk
c
60 .
0

Gambar Sistem Heksagonal


Sb c dapat lebih panjang atau lebih
pendek dari Sb a.

30
AXES
Hermann-
System Class Name 2- 3- 4- 6- Planes Center Maugin
Fol Fol Fol Fol Symbols
d d d d
Trigonal Dipyramidal - 1 - - 1 - 6
Pyramidal - - - 1 - - 6
Dipyramidal - - - 1 1 yes 6/m
Ditrigonal Dipyramidal 3 1 - - 4 - 6m2
Hexagonal
Dihexagonal Pyramidal - - - 1 6 - 6mm
Trapezohedral 6 - - 1 - - 622
Dihexagonal
Dipyramidal 6 - - 1 7 yes 6/m 2/m 2/m

Sistem ini dibagi menjadi 7:

1. Hexagonal Piramid
- Kelas : ke-20, Simetri : 6/m 2/m 2/m
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua, 7
bidang simetri masing-masing berpotongan tegak lurus terhadap salah satu
sumbu rotasi dan satu pusat.
- Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau
pendek dari sumbu c.
- Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara
semua sumbu a dan sumbu c sebesar 90o.
- Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal dipiramid,
diheksagonal prisma, heksagonal prisma dan dasar pinakoid.
- Mineral yang Umum : beryl, molibdenit, pyrhotit, nikelin, grafit
kakohenit, seng, fluoserit dan lain-lain.

31
2. Hexagonal Bipramid
- Kelas : ke-16, Simetri : 6/m
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri.
- Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek
dari sumbu c.
- Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara
semua sumbu a dan sumbu c sebesar 90o.
- Bentuk Umum : heksagonal dipyramid, heksagonal prism, dan basal
pinakoid.
- Mineral yang Umum : agardit, hangsit, hedyphane, mixit thaumasit, dan
kelompok apatit (apatit, mimetit, vanadinit, dan pyromorpit).

3. Dihexagonal Piramid
- Kelas : ke-18, Simetri : 6 m m
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 bidang simetri.
- Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek
dari sumbu c.
- Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara
semua sumbu a dan sumbu c sebesar 90o.
- Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal pyramid,
diheksagonal prism, heksagonal prism dan pedion.
- Mineral yang Umum : zincit, moissanit, taafeit, greenockit, dan wurtzit.

4. Dihexagonal Bipiramid
- Kelas : ke-20, Simetri : 6/m 2/m 2/m
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua, 7
bidang simetri masing-masing berpotongan tegak lurus terhadap salah satu
sumbu rotasi dan satu pusat.

32
- Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau
pendek dari sumbu c.
- Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara
semua sumbu a dan sumbu c sebesar 90o.
- Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal dipiramid,
diheksagonal prisma, heksagonal prisma dan dasar pinakoid.
- Mineral yang Umum : beryl, molibdenit, pyrhotit, nikelin, grafit
kakohenit, seng, fluoserit dan lain-lain.

5. Trigonal Bipiramid
- Kelas : ke-15, Simetri : 6bar (ekuivalen dengan 6/m)
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 1 bidang simetri.
- Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek
dari sumbu c.
- Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120o. Sudut antara
semua sumbu a dan sumbu c sebesar 90o.
- Bentuk Umum : trigonal dipiramid, trigonal prism, dan basal pinakoid.
- Mineral yang Umum : hanya mineral-mineral jarang laurelit, liotit, dan
reederit-(Y).

6. Ditrigonal Bipiramid
- Kelas : ke-17, Simetri : 6bar m 2
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 3 sumbu putar dua, dan 4
bidang simetri.
- Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau pendek
dari sumbu c.
- Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara
semua sumbu a dan sumbu c sebesar 90o.

33
- Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal pyramid,
diheksagonal prism, heksagonal prism dan pedion.
- Mineral yang Umum : benitoit, belkovit, konnelit, baringerit, basnasit,
hidroksil basnasit, ofretit dan lain-lain.

7. Hexagonal Trapezohedral
- Kelas : ke-20, Simetri : 6/m 2/m 2/m
- Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar enam, 6 sumbu putar dua, 7
bidang simetri masing-masing berpotongan tegak lurus terhadap salah satu
sumbu rotasi dan satu pusat.
- Sumbu Kristal : terdapat tiga sumbu dalam satu bidang, disebut a1, a2, dan
a3 sama panjang satu sama lain, sumbu a bisa lebih panjang atau
pendek dari sumbu c.
- Sudut : sumua sudut antar sumbu positif a sebesar 120 o. Sudut antara
semua sumbu a dan sumbu c sebesar 90o.
- Bentuk Umum : diheksagonal piramida, heksagonal dipiramid,
diheksagonal prisma, heksagonal prisma dan dasar pinakoid.
- Mineral yang Umum : beryl, molibdenit, pyrhotit, nikelin, grafit
kakohenit, seng, fluoserit dan lain-lain.

34
GAMBAR MASING-MASING KELAS DAN JARING-JARING DALAM
SISTEM KRISTAL HEKSAGONAL

1. Kelas Heksagonal
Pyramidal
Sumber: webmineral.com

2. Kelas Heksagonal
Bipyramid
Sumber: webmineral.com

3. Kelas Diheksagonal
Pyramidal
Sumber: webmineral.com

4. Kelas Diheksagonal
Bipyramidal
Sumber: webmineral.com

5. Kelas Trigonal
Bipyramidal
Sumber: webmineral.com

35
6. Kelas Ditrigonal
Bipiramid
Sumber: webmineral.com

7. Kelas Heksagonal
Trapezohedral
Sumber: webmineral.com

36
CONTOH MINERAL DENGAN SISTEM HEKSAGONAL

1. Quartz SiO2 2. Corondum Al2O3 3. Beryl Be3Al2Si6O18

4. Graphite C 5. Apatit A5(XO4)3(F,Cl,OH 6. Molybdenite MoS2

7. Zincite (Zn, Mn)O 8. Benitoite BaTiSi3O9. 9. Greenockite CdS

37
1.5 SISTEM KRISTAL TRIGONAL

Beberapa ahli memasukkan ancer ini kedalam system Hexagonal.


Demikian pula cara penggambarannya juga sama. Perbedaannya, bila pada ancer
Trigonal setelah terbentuk bidang dasar, yang terbentuk segienam, kemudian
dibentuk segitiga dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik
sudutnya.
Pada kondisi sebenarnya, ancer Trigonal memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a = b = d c , yang artinya panjang sumbu a sama dengan
sumbu b dan sama dengan sumbu d, tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga
memiliki sudut kristalografi = = 90 ; = 120. Hal ini berarti, pada ancer ini,
sudut dan saling tegak lurus dan membentuk sudut 120 terhadap sumbu .
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, ancer
Trigonal memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a
ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu
c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan
sudut antar sumbunya a+^b = 20 ; d^b+= 40. Hal ini menjelaskan bahwa
antara sumbu a+ memiliki nilai 20 terhadap sumbu b dan sumbu d membentuk
sudut 40 terhadap sumbu b+.

Gambar Sistem Trigonal

38
Hermann-
AXES
System Class Name Planes Center Maugin
2-Fold 3-Fold 4-Fold 6-Fold Symbols
Pyramidal - 1 - - - - 3
Trigonal Rhombohedral - 1 - - - yes -3
Ditrigonal Pyramidal - 1 - - 3 - 3m
Trapezohedral 3 1 - - - - 32
Hexagonal
3 1 - - 3 yes 3 2/m
Scalenohedral

Sistem ini dibagi menjadi 7:

1. Hexagonal Scalenohedral
- Kelas : ke-13, Simetri : 3bar 2/m
- Elemen Simetri : ada 1 bidang putar tiga, 3 bidang putar dua, 3
bidang simetri
- Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2,
dan a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih
pendek ata lebih panjang dari sumbu c.
- Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara
sumbu a dan sumbu c = 90o.
- Bentuk umum : scalenohedron, rhombohedron, diheksagonal prism,
hexagonal prism, hexagonal dipiramid, dan basal pinakoid.
- Mineral yang Umum : anggota kelompok kalsit, termasuk
korondum, hematit, bismuth, antimon, sturmanit, brusit, arsenic,
soda niter, chabazit, dan millerit.

2. Trigonal Trapezohedral
- Kelas : ke-12, Simetri : 3 2
- Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua.
- Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2,
dan a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih
pendek ata lebih panjang dari sumbu c.

39
- Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara
sumbu a dan sumbu c = 90o.
- Bentuk umum : trigonal trapezohedron, rhombohedron, trigonal
prism, ditrigonal prism, trigonal dipiramid, dan basal pinakoid.
- Mineral yang Umum : kuarsa, tellurium berlinit, dan cinnabar.

3. Ditrigonal Pyramidal
- Kelas : ke-11, Simetri : 3m
- Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar tiga dan 3 bidang simetri
- Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2,
dan a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih
pendek ata lebih panjang dari sumbu c.
- Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara
sumbu a dan sumbu c = 90o.
- Bentuk umum : ditrigonal pyramid, heksagonal prism, heksagonal
pyramid, trigonal prism, ditrigonal prism, dan pedion.
- Mineral yang Umum : anggota kelompok tourmalin, termasuk
didalamnya pyrargyrit, jarosit, natrojarosit, alunit, dan proustit.

4. Kelas Rhombohedral
- Kelas : ke-10, Simetri : 3bar
- Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar tiga dan sebuah pusat
- Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2,
dan a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih
pendek ata lebih panjang dari sumbu c.
- Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara
sumbu a dan sumbu c = 90o.
- Bentuk umum : rhombohedron, heksagonal prism, dan basal
pinakoid.
- Mineral yang Umum : anggota kelompok dolomit, termasuk ankerit,
ilmenit, dioptase, willemit, dan phenakit.

40
5. Kelas Trigonal Pyramidal
- Kelas : ke-9, Simetri : 3
- Elemen Simetri : ada 1 sumbu putar tiga
- Sumbu Kristal : tiga sumbu, semua dalam satu bidang disebut a1, a2,
dan a3 sama satu sama lain, tapi sumbu-sumbu tersebut dapat lebih
pendek ata lebih panjang dari sumbu c.
- Sudut : semua sudut antara dasar sumbu a = 120o. Sudut antara
sumbu a dan sumbu c = 90o.
- Bentuk umum : trigonal pyramid, trigonal prism, dan pedion.
- Mineral yang Umum : gratonit hanya satu-satunya yang dikenal
dalam kelas ini.

41
GAMBAR MASING-MASING KELAS DAN JARING-JARING DALAM
SISTEM KRISTAL TRIGONAL

1. Kelas Ditrigonal
Pyramidal
Sumber: webmineral.com

2. Kelas Hexagonal
Scalenohedral
Sumber: webmineral.com

3. Kelas Trigonal -
Pyramidal
Sumber: webmineral.com

4. Kelas Trigonal -
Rhombohedral
Sumber: webmineral.com

5. Kelas Trigonal -
Trapezohedral
Sumber: webmineral.com

42
CONTOH MINERAL DENGAN SISTEM TRIGONAL

1. Ilmenite FeTiO3 2. Antimony Sb 3. Bismuth Bi

4. Dolomit CaMg(CO3)2 5. Tourmalin Group 6. Dioptase CuSiO2(OH)2

7. Hematit Fe2O3 . 9. Arsenic As

43
1.6 SISTEM KRISTAL MONOKLIN

Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga
sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus
terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga
sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang
paling panjang dan sumbu b paling pendek.

Pada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki axial ratio


(perbandingan sumbu) a b c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak
ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut
kristalografi = = 90 . Hal ini berarti, pada ancer ini, sudut dan saling
tegak lurus (90), sedangkan tidak tegak lurus (miring).

Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem


kristal Monoklin memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya
tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada
sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini menjelaskan bahwa
antara sumbu a+ memiliki nilai 45 terhadap sumbu b.

a
b b
a

Sistem
c Gambar Sistem Monoklin

44
3 sumbu
ab;bc

c < a 90 derajat

abc

Sumbu a+ dibuat 30
derajat terhadap c-
dan b c
Parameter dibuat :
a = 3b Gambar Jaring-jaring Monoklin

c = 2a
Dalam sistem kristal monoklin dibagi menjadi 3 kelas, yaitu

1. Prismatic
- Kelas : ke-5, Simetri : 2/m, Elemen Simetri : 1 sumbu putar dua
dengan sebuah bidang simetri yang berpotongan tegak lurus, Sumbu
: tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 90o, tapi a dan c
tidak saling tegak lurus.
- Bentuk Umum : monoklin prisma dan pinakoid.
- Mineral yang Umum : akanthit, aktinolit, aegirin, azurite, allamit,
annabergit, arsenopyrit, biotit, borak, boulangerit, brazilianit,
brochantit, butlerit, calaverit, carnotit, catapleit, caledonit, celsian,
klinoklas, kriolit, datolit, diopside, gypsum, manganit, olivenit,
psilomelan, rosasit, talc, wolframit, titanit, dan lain-lain.

2. Kelas Sphenoidal
- Kelas : ke-4, Simetri : 2, Elemen Simetri : 1 sumbu putar.
- Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 90o, tapi a
dan c tidak saling tegak lurus.
- Bentuk Umum : sphenoid, pedion, dan pinakoid.

45
- Mineral yang Umum : boltwoodit, halotrichit,
franklinfurnaceit, goosekrecit, mesolit, rinkit, wollastonit-2M
dan lain-lain.
3. Kelas Domatik
- Kelas : ke-3, Simetri : m, Elemen Simetri : 1 bidang simetri.
- Sumbu : tidak ada yang sama panjang, Sudut : a dan b = 90o, tapi a
dan c tidak saling tegak lurus.
- Bentuk Umum : kubah, pedion, dan pinakoid.
- Mineral yang Umum : alamosit, antigorit (serpentin), klinohedrit,
natron, neptunit, skolosit, dan lain-lain.

GAMBAR MASING-MASING KELAS DAN JARING-JARING DALAM


SISTEM KRISTAL MONOKLIN

1. Kelas Monoklin Prismatik


Sumber: webmineral.com

2. Kelas Monoklin Sphenoidal


Sumber: webmineral.com

3. Kelas Monoklin Domatik


Sumber: webmineral.com

46
CONTOH MINERAL DENGAN SISTEM TRIGONAL

1. Azurite 2. Biotit 3. Talc Mg3Si4O10(OH)2


Cu3(CO3)2(OH)2 K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(F,OH)2

4. Gypsum CaSO4.2H2O 5. Manganite MnO(OH) 6. Arsenopyite FeAsS

7. Hematit Fe2O3 8. Annarbegite Ni3(AsO4)2.8H2O

47
1.7 SISTEM KRISTAL TRIKLIN

Sumbu a b c; Sudut 90; Sumbu a,b,c saling berpotongan


dan membuat sudut miring tidak sama besar ; Sb a disebut Sb Brachy; Sb b
disebut Sb Macro; Sb c disebut Sb Basal; Penggambarannya: L a+ / c- = 45o; L b+ /
c- = 80o. Perbandingan sumbu: a : b : c = 1 : 4 : 6.

C+

80o b+
o
45
a+

(Gambar Sistem Triklin)


Sistem ini dibagi menjadi 2 kelas:
1. Kelas Pinakoid
- Kelas : ke-2, Simetri : 1bar
- Elemen Simetri : hanya sebuah pusat.
- Sumbu Kristal : tiga sumbu tak sama panjang.
- Sudut : tak ada satupun yang tegak lurus.
- Bentuk Umum : pinakoid.
- Mineral yang Umum : albit, ambligonit, anapait,
andesine, babingtonit, bustamit, colinsit, inesit, jamesit,
labradorit, rhodonit, dan lain-lain.

48
2. Kelas Pedial
- Kelas : ke-1, Simetri : 1
- Elemen Simetri : hanya sebuah pusat.
- Sumbu Kristal : tiga sumbu tak sama panjang.
- Sudut : tak ada satupun yang tegak lurus.
- Bentuk Umum : pedion.
- Mineral yang Umum : axinit, amesit, tundrit, kaolinit, epistolit,
dan lain-lain.

GAMBAR MASING-MASING KELAS DAN JARING-JARING DALAM


SISTEM KRISTAL TRIKLIN

- 1. Kelas Triklin Pinacoid


- Sumber: webmineral.com

2. Kelas Triklin Pedial


Sumber: webmineral.com

49
CONTOH MINERAL DENGAN SISTEM TRIKLIN

1. Albit NaAlSi3O8 2. Labradorite 3.Amblygonite


aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNa,Ca)AlSi3O8 (Li, Na) Al (PO4)(F,OH)

50

Anda mungkin juga menyukai