Anda di halaman 1dari 13

SISTEM KRISTAL ISOMETRIK dan SISTEM

TETRAGONAL BESERTA SUB KELAS dan


CONTOH MINERALNYA

Disusun Oleh : Arya Candra Wiguna

Jurusan Teknik Geologi


Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
2016
Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Sistem Kristal Tetragonal


A. Pengertian Sistem Kristal Tetragonal
Dalam kristalografi, sistem kristal tetragonal adalah salah satu dari 7 kelompok kisi titik.
Kristal tetragonal kisi hasil dari peregangan kisi kubik sepanjang salah satu vektor kisi,
sehingga menjadi kubus prisma empat persegi panjang dengan dasar persegi (dengan a) dan
tinggi (c, yang berbeda dari). Ada dua tetragonal kisi Bravais yaitu: Tetragonal Sederhana
(dari peregangan kisi sederhana-kubik) dan Tetragonal Berpusat (dari peregangan baik
wajah-berpusat atau berpusat badan kisi kubik).
Tetragonal Bravais lattices

Primitive

Body-centered

Sama dengan system Isometrik, sistem kristal ini mempunyai 3 sumbu kristal yang
masing-masing saling tegak lurus. Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang sama.
Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih pendek. Tapi pada umumnya
lebih panjang.
Pada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b c
, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut
kristalografinya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).

Gambar 1 Sistem Tetragonal


Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem kristal Tetragonal
memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan
nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6
(nilai bukan patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini
menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30 terhadap sumbu b.

B. Penentuan Kelas Simetri Sistem Tetragonal


1. Penentuan Klas Simetri Sistem Tetragonal Menurut Herman Mauguin
Bagian Pertama : Menerangkan nilai sumbu c, munkin bernilai 4 atau tidak bernilai
dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu c. Bagian ini dinotasikan

dengan :

4
m

,4, 4 .

Bagian kedua : Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu lateral dan ada tidaknya
bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu lateral tersebut. Bagian ini

dinotasikan dengan :

2
m

, 2 , m atau tidak ada.

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Bagian Ketiga : Menerangkan ada tidaknya sumbu simtri imtermediet dan ada
tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu intermediet tersebut.
Bagian ini dinotasikan dengan : 2, 2, m atau tidak ada.
Contoh :
4
1. Kelas Ditetragonal bipyramidal........ m ,
4
m ,

2
m ,

2
m ,

2
m

2
m

2. Kelas Tetragonal trapexohedral 4 2 2

4 4 2

3. Kelas Ditetragonal pryramidal 4 m m

4 m m

4. Kelas Tetragonal sclenohedral 4

2 m

5. Kelas Tetragonal bipyramidal. 4

4 -

6. Kelas Tetragonal pramdal................... 4

4 -

7. Kelas Tetragonal bisphenoidal 4

2 m

2. Penentuan Klas Simetri Tetragonal Menurut Schoenflish


Bagian pertama : Menerangkan nilai sumbu yang tegak lurus sumbu c, yaitu sumbu

lateral (sumbu a, b, d) atau sumbu intermediet, ada 2 kemungkinan:


o Kalau sumbu tersebut bernilai 2 dinotasikan dengan D dari kata Diedrish.
o Kalau sumbu tersebut tidak bernilai dinotasikan dengan c dari kata Cyklich.
Bagian kedua : Menerangkan nilai sumbu c. Nilai sumbu c ini dituliskan di sebelah
kanan agak bawah dari notasi d atau c.
Bagian ketiga: Menerangkan kandungan bidang simetrinya.
o Bidang simetri horizontal
(h)
|
o Bidang simetri vertical
(v)
o Bidang simetri diagonal

dinotasikan h

(d)

Kalau mempunyai:
o Bidang simetri horizontal

(h)

o Bidang simetri vertical

(v)

dinotasikan h

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Kalau mempunyai:
o Bidang simetri vertical

(v)

o Bidang simetri diagonal

(d)

dinotasikan v

Kalau mempunyai:
o Bidang simetri diagonal

(d)

dinotasikan d

Contoh :
1. Kelas Ditetragonal pyramidal....................................C4v
2. Kelas Ditetragonal bipyramidal................................D4h
3. Kelas Tetragonal scalenohedral.................................D2d
4. Kelas Tetragonal trapezohedral.................................D
5. Kelas Tetragonal bipyramidal....................................C4h
6. Kelas Tetragonal pyramidal.......................................C4
7. Kelas Tetragonal bispenoidal....................................S4
8. Kelas Dihexagonal pyramidal...................................C6
9. Kelas Dihexagonal bipyramidal................................D6h
10. Kelas Hexagonal trapezohedral.................................D6

C. Sumbu Sistem Kristal Tetragonal

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Terdiri atas 3 sumbu Kristal yang membentuk sudut saling lurus , , = 900.

Dua sumbu horizontal a1, a2 sama panjang.

Sumbu c lebih panjang dari a1 dan a2.


Terdiri atas 7 kelas Kristal.

D. Pembagian Sistem Kristal Tetragonal


1. Tetragonal Pyramidal

Axial Configuration

Paper Model

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Sistem internasional : 4
Unsur simetri
: 1A4
Bentuk terdiri atas 4 bidang, dimana bentuk atas dan bawah berbeda yang masingmasing mempunyai variasi kiri dan kanan yang membentuk 2 pasang enantiomorf
Contoh mineral
: Wulfenite

2. Tetragonal Disphenoidal

Axial Configuration

Paper Model

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Sistem Internasional : 4
Unsur Simetri
: 1A4
Bentuk terdiri ata 4 bidang triangles yang di control oleh sumbu 4 rotoinversi.
Contoh mineral
: Cahnite

3. Tetragonal Dipyramidal

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Axial Configuration

Paper Model

Sistem internasional : 4/m


Unsur simetri
: I, 1a4, 1m
Bentuknya terdiri atas 8 bidang, 4 di atas dan 4 di bawah yang di batasi oleh bidang
cermin m.
Contoh Mineral

: Fergusonite

4. Tetragonal Trapezohedral

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Axial Configuration

Paper Model

Sistem internasional : 422


Unsur simetri
: 1A4, 4A2 (=4/m2/m2/m)
Bentuknya terdiri atas 8 bidang yang merupakan enantiomorf kiri dan kanan.
Contoh mineral
: Phosgenite

5. Ditetragonal Pyramidal
Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Axial Configuration

Paper Model

Sistem internasional : 4mm


Unsur simetri
: 1A4, 4m
Karena tidak memiliki bidang simetri horizontal, sehingga memberikan bentuk yang
berbeda atas dan bawahnya.
Contoh mineral
: Diaboleite

6. Tetragonal Scalenohedral

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Axial Configuration

Paper Model

Sistem internasional : 42m


Unsur simetri
: 1A4, 2A2, 2m
Bentuk Kristal
: Tetragonal Disphenoidal (Tetragonal Tetrahedron), terdiri atas
4 bidang triangle yang memotong ketiga sumbu kristal; Tetragonal Scalenohedral
(Rhombic Scalenohedral) terdiri atas 8 bidang scalene triangle.
Contoh mineral
: Chalcopyrite

7.

Ditetragonal Dipyramidal

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Axial Configuration

Paper Model

Sistem internasional : 4/m2/m2/m


Unsur simetri
: I, 1A4, 4A2, 5m
Bentuk Kristal
:
Tetragonal dipyramida {hhl} adalah dipyramida dengan 8 bidang triangle yang

memotong sumbu 3 dan 2 sumbu horizontal.


Ditetragonal dipyramidal {hkl} terdiri atas 16 bidang triangular yangmasing
masing memotong ketiga sumbu Kristal masing-masing memotong ketiga sumbu

Kristal.
Contoh mineral

: Rutile

Praktikum Kristal dan Mineral | Sistem Kristal Tetragonal

Anda mungkin juga menyukai