Peta Topografi
Di susun oleh :
Fitra Ardiansyah
410016026
TEKNIK GEOLOGI
YOGYAKARTA
PETA TOPOGRAFI
Peta merupakan gambaran dua dimensi dari suatu obyek yang dilihat dari atas
yang ukurannya direduksi. Hakekat dari interpretasi peta topografi adalah sebagai
pelengkap ilmu geologi dengan latihan teknik penafsiran geologi melalui peta
topografi.
Pengertian dari peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk
penyebaran dan ukuran dari roman muka bumi yang kurang lebih sesuai dengan
daerah yang sebenarnya.
Unsur-unsur yang penting terdapat dalam suatu peta topografi meliputi :
1. Relief
Adalah beda tinggi suatu tempat atau gambaran kenampakan tinggi rendah suatu
daerah serta curam landainya sisi-sisi perbukitan. Jadi menunjukkan perbedaan tinggi
rendahnya permukaan bumi.
Sebagai contoh :
bukit
lembah
daratan
lereng
pegunungan
Relief terjadi antara lain karena perbedaan resistensi antara batuan terhadap
proses erosi dan pelapukan (eksogen) juga dipengaruhi gejala-gejala asal dalam
(endogen) perlipatan, patahan, kegiatan gunung api dan sebagainya. Dalam peta
topografi penggambaran relief dengan :
Garis hachures
Yaitu garis-garis lurus yang ditarik dari titik tertinggi ke arah titik yang lebih
rendah disekitarnya dan ditarik searah dengan lereng. Semakin curam lerengnya maka
semakin rapat pula garisnya sebaliknya garis akan renggang jika reliefnya landai.
Shading (bayangan)
Bayangan matahari terhadap earth feature dan biasanya dikombinasi dengan peta
kontur. Pada daerah yang curam akan memberikan bayangan gelap sebaliknya daerah
yang lancai berwarna cerah.
Tinting (pewarnaan)
Warna-warna tertentu. Semakin tinggi reliefnya warna akan semakin gelap.
Kontur
Yaitu dengan cara menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama. Peta
ini paling penting untuk geologi karena sifatnya kualitatif dan kuantitatif.
Kualitatif : hanya menunjukkan pola dan penyebarannya bentuk-bentuk roman muka
bumi.
Kuantitatif : selain menunjukkan pola dan penyebaran bisa juga mengetahui ukuran
baik secara horisontal maupun vertikal sehingga jelas gambaran tida dimensinya.
2. Drainage
Drainage pattern/pola pengaliran atau pola penyaluran adalah segala macam
bentuk-bentuk yang hubungannya dengan penyaluran air baik di permukaan maupun
di bawah permukaan bumi. Sebagai contoh sungai-sungai, danau atau laut dan
sebagainya. Sungai-sungai itu sendiri dipermukaan bumi ada yang terpolakan dan
tidak terpolakan. Hal ini tergantung dari batuan dasar yang dilaluinya.
Dalam hal ini pola/pattern didefinisikan sebagai suatu keseragaman di dalam :
bentuk (shape)
ukuran (size)
penyebarannya/distrubusi
Hubungan antar relief, batuan, struktur geologi dan drainage dalam macam-
macam pola penyaluran :
a. Dendritik
Mencerminkan sedimen yang horisontal atau miring, resistensi batuan seragam,
kemiringan lereng secara regional kecil. Bentuk pola penyaluran seperti pohon.
Contohnya pada daerah dengan sedimen lepas, daratan banjir, delta, rawa, pasang
surut, kipas-kipas alluvial, dll.
b. Parallel
Umumnya mencirikan kemiringan lereng yang sedang-curam tetapi juga didapatkan
pada daerah-daerah dengan morfologi yang parallel dan memanjang. Contohnya pada
lereng-lereng gunung api. Biasanya akan berkembang menjadi pola dendritik atau
trellis.
c. Trellis
Terdapat pada daerah dengan batuan sedimen yang terlipat, gunung api, daerah
dengan rekahan parallel. Contohnya pada perlipatan menujam, patahan parallel,
homoklin dan sebagainya.
d. Rectangular
Mengikuti kekar-kekar dan patahan.
e. Radial
Mencerminkan gunung api kubah (dome). Terdapat pula pola yang sentripetal
(kebalikan dari radial).
f. Annular
Mencerminkan struktur kubah yang telah mengalami erosi bagian puncaknya.
Dari contoh-contoh pola pengaliran tersebut merupakan pola dasar penyaluran yang
sangat membantu untuk penafsiran suatu struktur geologi.
3. Culture
Yaitu segala bentuk hasil budi daya manusia. Misalnya perkampungan, jalan,
persawahan dan sebagainya. Culture membantu geologi dalam penentuan lokasi. Pada
umumnya pada peta topografi, relief akan digambarkan dengan warna coklat,
drainage dengan warna biru dan culture dengan warna hitam.
4. Kelengkapan Peta Topografi
Pada peta topografi yang baik harus terdapat unsur/keterangan yang dapat digunakan
untuk berbagai kegiatan penelitian atau kemiliteran, yaitu :
a. Skala
Merupakan perbandingan jarak horisontal sebenarnya dengan jarak pada peta. Perlu
diketahui bahwa jarak yang diukur pada peta adalah menunjukkan jarak-jarak
horisontal. Ada 3 macam skala yang biasa dipakai dalam peta topografi.
1. Representative Fraction Scale (Skala R.F.)
Ditunjukkan dengan bilangan pecahan. Contohnya 1 : 10.000. Artinya 1 cm di dalam
peta sama dengan 10.000 cm di lapangan (sama dengan 100 meter di lapangan).
Kelemahan dari skala ini bila peta mengalami pemuaian/penciutan maka skala tidak
berlaku lagi.
2. Graphic Scale
Yaitu perbandingan jarak horisontal sesungguhnya dengan jarak
dalam peta, yang ditunjukkan dengan sepotong garis. Contohnya
0 300 m
Skala ini adalah paling baik karena tidak terpengaruh oleh pemuaian maupun
penciutan dari peta.
3. Verbal Scale
Dinyatakan dengan ukuran panjang. Contohnya 1 cm = 10 km ato 1 cm = 5 km.
Skala ini hampir sama dengan skala R.F.
Dari ketiga macam skala tersebut di atas, yang umum/paling banyak digunakan dalam
peta geologi atau topografi adalah kombinasi skala grafis dan skala R.F.
b. Arah Utara Peta
Salah satu kelengkapan peta yang tidak kalah penting adalah arah utara, karena tiap
peta yang dapat digunakan dengan baik haruslah diketahui arah utaranya. Arah utara
ini berguna untuk penyesuaian antara arah utara peta dengan arah utara jarum
kompas.
Ada 3 macam arah utara jarum kompas, yaitu :
1. Arah Utara Magnetik (Magnetic North = MN)
2. Grid North
3. True North
c. Legenda
Pada peta topografi banyak digunakan tanda untuk mewakili bermacam-macam
keadaan yang ada di lapangan dan biasanya terletak di bagian bawah dari peta.
d. Judul Peta
Judul peta merupakan nama daerah yang tercantum dalam peta dan berguna
untuk pencarian peta bila suatu waktu diperlukan.
e. Converage Diagram
Maksudnya peta tersebut dibuat dengan cara atau metoda yang bagaimana, hal
ini untuk dapat memperkirakan sampai sejauh mana kebaikan/ketelitian peta,
misalnya :
- Dibuat berdasarkan foto udara
- Dibuat berdasarkan pengukuran di lapangan
f. Indeks Administrasi
Pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintahan, hal ini penting untuk
memudahkan pengurusan surat izin untuk melakukan atau mengadakan
penelitian/pemetaan.
g. Index of Adjoining Sheet
Menunjukkan kedudukan peta yang bersangkutan terhadap lembar-lembar peta
disekitarnya.
h. Edisi Peta
Dapat dipakai untuk mengetahui mutu daripada peta atau mengetahui kapan peta
tersebut dicetak atau dibuat.
http://tizarwijayanto.blogspot.co.id/p/blog-page.html
http://pengetahuangeologi.blogspot.co.id/2013/02/peta-topografi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Peta_topografi