BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan
merupakan
faktor
penting
dan
strategis
dalam
agar dipandang
baik
seseorang tidak akan mengetahui dan memahami mengenai sauatu hal yang
ada dan sedang berkembang di dunia.
Pendidikan bagi umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang
harus dipenuhi sepanjang hayat. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 ayat 3 menyatakan bahwa
Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.1 Pendidikan
yang mampu mendukung terhadap pembangunan di masa datang adalah
pendidikan yang mampu mengembangkan semua potensi anak, sehingga
UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung:Citra
Umbara, 2006), p. 76.
untuk
dini
diselenggarakan
sebagai
upaya
meletakkan
dasar-dasar
Ibid, pasal. 1.
pendidikan yang ditempuh. Pendidikan anak di usia dini memiliki peran paling
besar dalam pembentukan karakter anak saat dewasa nanti. Arti
penting
anak usia dini dilandasi dengan kesadaran bahwa masa anak-anak adalah
masa keemasan ( the golden years) Pada masa usia dini pendidikan menjadi
begitu penting, menurut Bredekamp pendidikan pada masa usia dini ini diakui
sebagai periode yang sangat penting dalam membangun sumber daya
manusia, pengembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa
berikutnya.3 Masa ini merupakan penentu dan peletak dasar kehidupan
manusia.Karena pada masa ini anak belajar kemampuan dan perkembangan
dasar,
dimana
kemampuan
tersebut
merupakan
modal
anak
untuk
paling
Bredekamp, Sue. Copie. Carol, Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Education
Program (Washington DC : NAEYC Publication, 1997), p.97.
4
Santrok, J W. Perkembangan Anak. 2007. (Boston: Mc Graw Hill.), p.172 .
dianggap sebagai ayah dari pendidikan anak, ia juga yang pertama kali
mendirikan kindergarten (taman kanak-kanak). Frobel memandang bahwa
pendidikan
secara
wajar.5Dari
Saat ini pendidikan anak usia dini sudah menjadi rujukan utama bagi
para orang tua agar anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang layak.
Walaupun berdasarkan data dari Direktorat PAUD tahun 2007, jumlah anak
usia dini yang tertampung pada lembaga PAUD sekitar 7.155.165 anak atau
sekitar 27,34 %, dan angka partisipasi kasar (APK) PAUD dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2004, APK PAUD masih 24,75 %,
5
Patmonodewo, Soemaiarti, Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta: Rineka Cipta. 2003), p.7
namun pada akhir 2013 naik menjadi 68,10%. Pada tahun 2014 APK PAUD
ditargetkan
sebesar
72
%.Sedangkan
tahun
2015,
Ditjen
PAUDNI
menargetkan APK PAUD sebesar 75 %. Masih ada sekitar 5,97 juta anak
dari total 18.723.199 anak atau 31,9%, anak berusia 3-6 tahun yang belum
terlayani
pendidikan
anak
usia
dini,
dari
jumlah
seluruh
anak
di
Indonesia.Dan Saat ini masih ada 23.516 desa dari total 77.587 desa atau
sekitar 31% yang belum terlayani PAUD.6 Sementara data Kemendibud
melalu Subdit PTK PAUD Dirjen PAUNI jumlah tenaga pendidik TK
berjumlah 252.639 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 baru
12%. Sisa sekitar 88% masih lulusan SMA dan D3, dan PAUD sekitar 79.000
masih lulusan SMA.7Dilihat dari data tersebut maka dapat dilihat jumlah anak
yang terlayani masih cukup rendah. Ada 2 hal yang melatar belakangi
mengapa angka partisipasi anak usia dini masih rendah, yang pertama
adalah tidak tersedianya akses PAUD di daerah tersebut dan yang kedua
adalah
belum
terbangunnya
kesadaran
orang
tua
akan
pentingnya
usia
dini
yang
memiliki
yaitu pada
6
7
pendidikan
untuk
anak
yang
sesuai
dengan
diantaranya
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 , tentang Standar PAUD (Jakarta, Dit
PAUD, 2010), p. 14.
satu
komponen
yang
sangat
menentukan
keberhasilan
murid secara efektif sesuai dengan kendala sumber daya dan lingkungan.9
Kunci pengajaran yang bermutu adalah kemampuan guru yang
bermutu.Kemampuan guru memiliki peran yang sangat penting dalam
menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh
karena itu, kemampuan guru harus memikirkan dan membuat perencanaan
secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi anak-anak
dalam proses pembelajaran.
Efektivitas pelaksanaan tugas mengajar yang dilakukan seorang guru
ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki oleh guru itu sendiri.Kemampuan
9
yang
tepat, terbatasnya
media
yang
digunakan, terbatasnya
baik
mengenai
ilmu
yang
diajarkan
maupun
ilmu
merencanakan,
melaksanakan
dan mengevaluasi
pembelajaran
sampai dengan
menimbulkan
banyak
kritik.
Misalnya
pelaksanaan
proses
tua
pandangan para pendidik sendiri tentang makna pendidikan anak usia dini.
10
karena para guru tidak memiliki latar belakang pendidikan yang mendukung
atau bahkan ada pendidik yang memang tidak mengenyam pendidikan
sebelumnya.
Dari
11
(KB), dan 174 SPS, dan 100 TK.10Untuk mengatasi hal ini, maka pemerintah
menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan untuk para
pendidik
bekerja
sama dengan
Data. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bidang PAUDNI Kab.Serang Tahun, 2013.
Ibid.
12
Op.Cit
11
12
merencanakan
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka terdapat berbagai
permasalahan yang dapat diidentifikasikan, sebagai berikut:
1. Masih banyak pendidik PAUD yang belum memiliki kemampuan
perencanaan pembelajaran PAUD.
2. Apakah
ada
peningkatan
kemampuan
pendidik
terhadap
PAUD
13
13
C. PEMBATASAN MASALAH
Dari
identifikasi
penelitian ini akan dibatasi pada apakah pelatihan model terbimbing dan
mandiri pendidik PAUD berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan
pembelajaran di PAUD. Pelatihan merupakan salah satu metode dalam
pendidikan orang dewasa atau dalam suatu pertemuan yang biasa digunakan
untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan mengubah sikap peserta
dengan cara spesifik. Pelatihan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pelatihan
PAUD
yang
berisikan
materi
yang
terkait
pelaksanaan
14
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah yang peneliti
ajukan adalah Apakah terdapat pengaruh pelatihan PAUD
kemampuan guru merencanakan
pembelajaran
terhadap
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis
meupun praktis :
1. Secara teoretis
Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah
khasanah keilmuan terutama dalam bidang pendidikan anak usia dini.
Khususnya dalam pengembangan kualitas sumber daya pendidik anak
usia dini dan di bidang ilmu pendidikan khususnya yang berhubungan
dengan
pengaruh
merencanakan
pelatihan
pembelajaran
PAUD
terhadap
kemampuan guru
15
2. Secara praktis.
a. Bagi pendidik lembaga pendidikan anak usia dini
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan
untuk evaluasi diri dan motivasi bagi pendidik dan lembaga pendidikan
anak usia dini untuk semakin meningkatkan kualitas yang dimiliki,
khususnya
kemampuan
menyusun
program
merencanakan
16
e. Pendidik PAUD
Menambah kemampuan dan
sebagai
masalah
SDM
atau
rujukan
dalam
penelitian