Abstract. Guidance and counseling in early childhood can be interpreted as an effort to help
teachers / assistants towards early childhood from the age of 0-5 years which is the golden age
in the phase of human brain development. Before the guidance is done at an early age,
guidance should be done beginning with knowing the needs felt by the child. The PAUD
program aims to ensure that all early childhood children in the millennial generation have the
opportunity to grow and develop optimally according to their potential. The research method
used in this study is a qualitative method that is descriptive and tends to use analysis services to
develop children's potential. This study aims to describe how counseling guidance services for
the development of self-potential in early childhood in the millennial era. The results showed
that counseling guidance services affect the development potential of early childhood.
1. Pendahuluan
Dewasa ini, bidang pendidikan mendapatkan perhatian yang cukup besar baik itu dari pemerintah
Kementerian Pendidikan Republik Indonesia sebagai tingkatan tertinggi dalam struktur kependidikan
di Indonesia maupun kelompok masyarakat terkecil. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan
pendidikan yang sesuai dengan harapan bersama dari Pendidikan Anak Usia Dini hingga Perguruan
Tinggi. Khususnya dalam pendidikan, bimbingan perkembangan anak usia dini sangat diperlukan.
Asumsi dasar yang melandasi bahwa PAUD memerlukan bimbingan dan konseling adalah kesetaraan
PAUD sekarang ini dengan pendidikan dasar. Anak usia dini adalah anak yang sedang berada dalam
proses perkembangan. Perkembangan pada anak usia dini meliputi beberapa aspek perkembangan
fisik-motorik, kognitif, bahasa nilai-nilai moral agama, sosial emosional dan seni. Kegiatan bimbingan
dan konseling untuk anak usia dini diarahkan untuk membantu anak agar dapat bersosilaisasi dengan
teman temannya di sekolah. Misalnya, pada saat awal masuk sekolah umumnya anak-anak mengalami
kesulitan bersosialisasi maka dengan bantuan guru/pendamping anak dikenalkan dengan teman-teman
yang lain dalam suasana yang menyenangkan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Browder L, diperkirakan 51% anak-anak
memiliki gangungan emosional. Anak-anak dengan ganguangan emosional cenderung memiliki
sesuatu hambatan keberhasilan akdemis, khususnya di bidang membaca, matematika, bahasa dan
ekpsresi tertulis. Selain membahas tentang apa itu bimbingan konseling bagi anak usia dini, yang
menjadi pokok pembahasan adalah menjelaskan berbagai macam layanan yang biasanya digunakan
untuk bimbingan konseling dalam ranah AUD. Permasalahan ini harus mendapat perhatian dan
penanganan agar anak dapat mengembangkan kemampuan dirinya secara optimal.
Tujuan penulisan ini ialah agar pembaca dapat memahami pengertian dari bimbingan konseling
anak usia dini terlebih dahulu. Kemudian dapat memahami pelayanan apa yang seharusnya diterapkan
dalam bimbingan konseling anak usia dini dan memahami bagaimana penerapan layanan itu sendiri
terhadap anak usia dini sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
2. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu
menggunakan data berupa kata-kata dan menghasilkan deskripsi berupa kata-kata. Pada dasarnya
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami kejadian yang dialami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan (Moleong, 2014). Peneliti ingin
memaparkan fakta-fakta yang ada pada suatu pendidikan anak usia dini. Sehingga mendapatkan jenis
layanan yang cocok diterapkan untuk anak usia dini.
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu teknik wawancara, yaitu metode
pengumpulan data dan informasi secara lisan untuk berkomunikasi secara langsung (Koentjaraningrat,
2006). Cara pengumpulannya yaitu dengan bertanya kepada responden untuk mendapatkan jawaban
yang digunakan sebagai objek penelitian.
4. Simpulan
Bimbingan dan konseling anak usia dini merupakan upaya memberikan bantuan yang dilakukan oleh
guru terhadap anak usia dini agar anak mampu mengatasi permasalahan permasalahan yang
dihadapainya. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling pada anak usia dini, terdapat beberapa
pelayanan yang dilakukan konselor/ pembimbing di sekolah paud. Apabila dalam proses konseling
guru tidak mampu mengatasinya, guru dapat mengalihtangankan penanganan kepada ahlinya. Layanan
evaluasi merupakan layanan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanganan yang telah dilakukan
guru pendamping tehadap anak usia dini.
5. Daftar Pustaka
Afifuddin, B. A. S., & Saebani, B. A. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia.
Atabik, A. (2014). Pendidikan dan pengembangan potensi anak usia dini. 149–165.
gerald, k. (2012). mengenali potensi anak.
Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
ISBN 979-514-051-5.
Bhakti, C. P. (2017). PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENGHADAPI ERA MILENIAL.
104-113.
Kons, P. D. (1960). PENDEKATAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ANAK USIA DINI.
Syoadih, E. (2008). Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini.
Atabik, A. (2014). Pendidikan dan pengembangan potensi anak usia dini. 149–165.
Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Provinsi Jawa. (2018). KONSELING KREATIF :
STRATEGI EFEKTIF PELAYANAN BK DI ERA DISRUPTIF.
El fiah, r. (2017). Layanan Bimbingan Dan Konseling Anak Usia Dini. 390-394.
Nuzliah. (2017). Pendekatan layanan bk pada anak usia dini. 108-118.
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/edukasi/read/2019/02/06/22532551/peran-penting-guru-bk-di-
era-industri-40
https://www.muslimahnews.com/2019/01/24/mengembangkan-potensi-anak-usia-dini/
http://akademik.uniska-bjm.ac.id/konseling-kontemporer-bagi-guru-bk-dalam-perlindungan-anak-di-era-milenial