Stevianus Laoh
Martha M. Sendow
Melissa L.G. Tarore
ABSTRACT
The objective of research is to examines and to describe evaluate the PKH already right
targets, and how commitment or obligation carried out by the PKH, and if the help of cash who
received by PKH used to the education and health needs or to the other needs. Data analysis was
done descriptively, served with using the table and then be interpreted. This research was conducted
from March 2016 until June 2016 started from preparation until report compilation. The data used
in the form of primary data and secondary data in which 8 respondent of the population. This
research was carried out with purposive sampling method. The result showed that participants of
PKH in Malalayang Satu village is almost right target based on SLB and social ministry criteria but
the participants of PKH less run commitment also the help of cash received by the PKH used to the
other needs than education and health.
Keyword: evaluation, program of family hope, Urban Village of Malalayang, Manado City.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mendeskripsikan apakah penerima bantuan
PKH ini sudah tepat sasaran, dan bagaimana komitmen atau kewajiban yang dilakukan oleh peserta
PKH, juga apakah bantuan dana yang diterima oleh peserta PKH digunakan untuk kebutuhan
pendidikan dan kesehatan atau untuk kebutuhan lain. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai
bulan Juni 2016 mulai dari persiapan sampai penyusunan laporan penelitian. Penelitian ini
menggunakan data primer dan data sekunder, dengan jumlah responden sebanyak 8 responden dari
populasi peserta PKH. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta PKH di Kelurahan Malalayang
Satu hampir tepat sasaran berdasarkan 14 kriteria BPS dan Kementerian Sosial, tetapi peserta PKH
kurang menjalankan komitmen berdasarkan PKH, juga bantuan dana yang diterima oleh peserta PKH
digunakan untuk kebutuhan lain selain pendidikan dan kesehatan.
Kata Kunci: evaluasi, program keluarga harapan, Kelurahan Malalayang, Kota Manado.
315
Evaluasi Proses Bantuan Program Keluarga Harapan...................(Stevianus Laoh, Martha Sendow, Melissa Tarore)
316
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 315 - 330
yang ada di Kota Manado mendapatkan Sosial Kota Manado, di temukan permasalahan
Program Keluarga Harapan. Data dari Dinas yang menjadi dasar penelitian ini, yaitu dikatakan
Sosial menunjukkan jumlah peserta Program oleh pihak Kelurahan Malalayang Satu bahwa
Keluarga Harapan di Kota Manado saatini peserta penerima PKH ditentukan langsung oleh
Dinas Sosial Kota Manado setelah dilakukan
yaitu 3.225 peserta pada tahun 2015.
sensus di Kelurahan Malalayang Satu, akan tetapi
Kota Manado adalah salah satu Kota di
menurut Pihak Kelurahan Malalayang Satu, masih
Sulawesi Utara yang memiliki jumlah penduduk
ada masyarakat miskin yang tidak menerima
miskin terbanyak (BPS Sulut, 2016). Kota
Manado memiliki 11 Kecamatan dan 87 bantuan PKH, sebaliknya ada juga beberapa
masyarakat yang tergolong sejahtera tetapi
Kelurahan, Kecamatan Malalayang telah
menerima bantuan tersebut. Informasi dari Dinas
mendapatkan PKH sejak tahun 2008. Data dari
Sosial Kota Manado yaitu menurut salah seorang
Kantor Kecamatan Malalang Kota Manado
Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan
menunjukkan total bantuan dana yang diterima
(UPPKH) mengatakan bahwa kurangnya
oleh Kecamatan Malalayang berjumlah Rp.
komitmen para peserta Program Keluarga
265.316.250 pada tahun 2015, dan semua
Harapan dalam menjalankan atau menyukseskan
Kelurahan di Kecamatan Malalayang
program tersebut. Komitmen yang dimaksud
mendapatkan bantuan PKH. Tabel 2 menunjukkan
dalam Program Keluarga Harapan tersebut yaitu
jumlah peserta PKH setiap Kelurahan di
kewajiban dari peserta PKH yang berkaitan
Kecamatan Malalayang.
dengan keberhasilan untuk pencapaian tujuan
PKH tersebut yaitu pengentasan kemiskinan
Tabel 2. Jumlah Peserta PKH Berdasarkan
melalui pendidikan dan kesehatan, diantaranya
Kelurahan Di Kecamatan Malalayang
Ibu hamil harus memeriksa kesehatan
Tahun 2015
kandunganya di Puskesmas sesuai dengan yang
Nama Jumlah Keluarga/Peserta
ditetapkan/disyaratkan PKH, harus
Kelurahan Penerima
memperhatikan kesehatan anak usia balita dengan
Bahu 9 syarat-syarat yang sudah ditentukan, harus 85%
Batu Kota 13 kehadiran anaknya di sekolah, mengikuti paket A,
Kleak 6 B, C untuk anak yang sudah putus sekolah, dan
Malalayang Satu 83 anak dari peserta penerima PKH tidak bole putus
Malalayang Satu 31 sekolah.
Barat Peserta penerima bantuan PKH khususnya
Malalayang Satu 81 seorang Ibu dari Rumah Tangga Sangat Miskin
Timur yang bersangkutan sebagai penerima PKH
Malalayang Dua 51 tentunya memiliki tanggung jawab yang besar
Winangun Satu 20
dalam mengelola dana PKH bahkan menjalankan
Winangun Dua 15 komitmen untuk keberhasilan pencapaian tujuan
Jumlah 309 yang sudah ditetapkan oleh pihak pengelola PKH.
Sumber: Kecamatan Malalayang Kota Kegagalan dalam menjalankan PKH ini tentunya
Manado, 2016 bersumber dari peserta PKH yang belum mampu
bertanggung jawab penuh dalam menjalankan
komitmen atau kewajiban yang sudah ditetapkan,
Tabel 2 menunjukkan jumlah peserta besarnya komitmen para peserta PKH ini tentunya
PKH di Kecamatan Malalayang berjumlah 309 dapat pula berdampak besar pada proses
peserta PKH, dan Kelurahan Malalayang Satu percepatan penanggulangan kemiskinan.
merupakan Kelurahan yang memiliki peserta Dari fenomena di atas yang diperoleh
terbanyak yaitu 83 peserta dibandingkan dengan penulis, maka penulis tertarik untuk melakukan
Kelurahan lain yang ada di Kecamatan sebuah penelitian tentang evaluasi bantuan
Malalayang, total dana yang didapat oleh Program Keluarga Harapan yang kurang sesuai
Kelurahan Malalayang Satu berjumlah dengan kinerja atau tujuan yang ditetapkan,
Rp.71.187.500, oleh sebab itu penulis tertarik dalam sebuah penelitian dengan judul:
untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut. “Evaluasi Proses Bantuan Program Keluarga
Hasil pra-survei yang penulis lakukan di Harapan (PKH) Di Kelurahan Malalayang Satu,
Kantor Kelurahan Malalayang Satu dan Dinas
317
Evaluasi Proses Bantuan Program Keluarga Harapan...................(Stevianus Laoh, Martha Sendow, Melissa Tarore)
318
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 315 - 330
319
Evaluasi Proses Bantuan Program Keluarga Harapan...................(Stevianus Laoh, Martha Sendow, Melissa Tarore)
Kelurahan Malalayang Satu berdasarkan lebih muda tentunya berbeda dengan responden
agama/kepercayaan yang dianut. yang berumur lebih tua. Tabel 8 menunjukkan
Tabel 6 menunjukkan agama yang dianut jumlah responden berdasarkan kelompok umur
oleh penduduk Kelurahan Malalayang Satu Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah responden
berjumlah lima, yaitu Kristen, Islam, Katolik, terbanyak yaitu berada pada kisaran umur 30–
Hindu dan Budha, dan sebagian besar penduduk 39. Responden yang berumur lebih dari 50
di Kelurahan Malalayang Satu memeluk agama tahun berjumlah 2 orang dan responden yang
Kristen yaitu 6.668 jiwa dengan persentase paling sedikit yaitu responden yang berumur
76,68 persen, sedangkan yang lainnya yaitu 40-49 tahun dengan jumlah 1 orang.
agama Islam 1.403 jiwa dengan persentase
16,13 persen, agama Katolik 541 jiwa dengan
persentase 6,22 persen, agama Hindu 43 jiwa Tabel 4. Jumlah Penduduk dan Kepala
dengan persentase 0,50 persen dan agama Keluarga (KK) Menurut Lingkungan Dan Jenis
Kelamin Di Kelurahan Malalayang Satu
Budha 42 jiwa dengan persentase 0,49 persen.
320
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 315 - 330
321
Evaluasi Proses Bantuan Program Keluarga Harapan...................(Stevianus Laoh, Martha Sendow, Melissa Tarore)
responden, dan terdapat juga 1 (satu) responden menggunakan tabel kemudian diinterpretasikan
dengan tingkat pendidikan SLTA, sedangkan untuk penarikan kesimpulan.
yang lainnya yaitu 1 (satu) responden tidak
berpendidikan atau tidak pernah sekolah. Ketepatan Sasaran
Tepat sasaran adalah peserta penerima
Pekerjaan Responden bantuan PKH yang ditetapkan sudah sesuai
Jenis pekerjaan mempengaruhi dengan kriteria yang dikeluarkan oleh
kesejahteraan hidup dari para peserta penerima Kementerian Sosial. Kriteria peserta penerima
PKH, responden yang memiliki pekerjaan akan bantuan PKH yang ditetapkan oleh
membantu masalah perekonomian dari Kementerian Sosial berdasarkan juga dengan
keluarga responden tersebut. Tabel 10 lebih dari 9 dari 14 kriteria yang ada pada
menunjukkan jumlah responden berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Dinas Sosial yang
jenis pekerjaan. ada di Kota Manado bekerja sama dengan BPS
guna untuk mendapatkan data Rumah Tangga
Tabel 10. Jumlah Responden Sangat Miskin (RTSM) yang ada di Kelurahan
Berdasarkan Jenis Pekerjaan Malalayang Satu, selanjutnya data rumah
Jumlah Responden tangga sangat miskin yang diperoleh Dinas
Jenis Pekerjaan Sosial dari Kantor BPS akan dilakukan survei
(Orang)
Ibu Rumah Tangga 6 untuk ditetapkan sebagai calon peserta
(IRT) penerima bantuan PKH. Terdapat 14 (empat
Pembantu Rumah 1 belas) kriteria yang ada pada Badan Pusat
Tangga Statistik (BPS), dan dikatakan jika 9 (sembilan)
variabel itu terpenuhi maka keluarga tersebut
Berdagang 1
dikategorikan sebagai keluarga miskin atau
(Warung Kecil)
keluarga kurang mampu. Selain kriteria
Jumlah 8 berdasarkan BPS, Kementerian Sosial juga
menambahkan 7 (Tujuh) kriteria khusus yang
Tabel 10 dalam penelitian ini ditemukan harus dimiliki oleh peserta PKH, dikatakan jika
ada 6 (Enam) responden yang memiliki salah satu kriteria dimiliki oleh rumah tangga
pekerjaan hanya sebagai Ibu Rumah Tangga sangat miskin maka rumah tangga tersebut
(IRT), dan 1 (satu) responden bekerja sebagai layak untuk mendapatkan bantuan PKH.
Pembantu Rumah Tangga, dan yang lainnya 14 kriteria berdasarkan Badan Pusat
yaitu 1 (satu) responden bekerja dengan Statistik yaitu sebagai berikut:
berdagang atau usaha warung kecil yang ada di 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal
dalam rumahnya. kurang dari 8M 2 per orang,
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari
Hasil dan Pembahasan tanah/bambu/kayu murahan,
Dalam sub-bab ini dievaluasi dan
3. Jenis dinding tempat tinggal dari
dideskripsikan apakah bantuan PKH ini sudah bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah dan
tepat sasaran atau sudah diberikan kepada tembok tanpa diplester,
mereka yang layak untuk menerima bantuan 4. Tidak memiliki fasilitas buang air
PKH ini atau sebaliknya, juga akan dievaluasi besar/bersama-sama dengan rumah tangga
dan dideskripsikan bagaimana peran peserta lain,
penerima bantuan PKH dalam menjalankan 5. Sumber penerangan rumah tangga tidak
komitmen seperti yang sudah di tetapkan oleh menggunakan listrik,
Kementerian Sosial, serta apakah dana yang 6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata
sudah diterima oleh peserta PKH digunakan air tidak terlindung/sungai/air hujan,
untuk keperluan pendidikan dan kesehatan atau 7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari
hanya untuk kepentingan lainnya. Hasil dan adalah kayu bakar/arang/minyak tanah,
pembahasan dalam penelitian ini akan
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam
dievaluasi dan dideskripsikan dengan
dalam satu kali seminggu,
322
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 315 - 330
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru sembilan kriteria berdasarkan BPS, dan
dalam setahun, dikatakan oleh BPS bahwa jika sembilan
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua variabel dimiliki oleh rumah tangga tersebut
kali dalam sehari, maka rumah tangga tersebut adalah rumah
11. Tidak sanggup membayar biaya tangga sangat miskin atau rumah tangga kurang
pengobatan di puskesmas/poliklinik, mampu. Tabel 12 menunjukkan jumlah
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga responden yang memiliki kriteria khusus yang
adalah: petani dengan luas lahan 500 m2, ditetapkan oleh Kementerian Sosial.
buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh
perkebunan dan atau pekerjaan lainnya Tabel 12. Kriteria Berdasarkan Kementerian
dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- Sosial Yang Dimiliki Responden
per bulan, Kriteria Yang Dimiliki Jumlah
Responden
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: Anak Balita dan SD 2
tidak sekolah/tidak tamat SD/ tamat SD, Anak SD Dan SLTP 2
14. Tidak memiliki tabungan/barang yang Anak SD 2
mudah dijual dengan harga minimal Rp. Anak SLTP 1
500.000,- seperti sepeda motor kredit/non Anak SD, SLTP dan SLTA 1
kredit, emas, ternak, kapal motor, atau Jumlah 8
barang modal lainnya. Dikatakan jika 9
variabel terpenuhi maka suatu rumah Tabel 12 menunjukkan kriteria yang
tangga itu adalah miskin. dimiliki oleh semua responden dalam penelitian
Dari hasil wawancara yang dilakukan ini. Sebagian besar kriteria yang dimiliki oleh
dengan responden dalam penelitian ini responden adalah anak usia pendidikan mulai
menunjukkan jumlah kriteria yang dimiliki oleh dari usia SD sampai usia SLTA yaitu dua
responden yaitu disajikan pada Tabel 12. responden memiliki anak usia SD dengan
persentase 25 persen, dua responden memiliki
Tabel 11. Rekapitulasi Responden anak usia SD dan SLTP dengan persentase 25
Berdasarkan Jumlah Kriteria Yang persen, satu responden memiliki anak usia
Dimiliki Dari BPS SLTP dengan persentase 12,5 persen, satu
Jumlah Jumlah responden memiliki anak usia SD, SLTP dan
Persentase
Kriteria Responden
(%) SLTA dengan persentase 12,5 persen, dan dua
Yang Dimiliki (Orang)
13 2 92,86 responden memiliki anak usia balita dan SD
12 2 85,71 dengan persentase 25 persen. Dari ktiteria yang
11 2 78,58 ditetapkan oleh Kementerian Sosial dapat
10 1 71,42 dilihat bahwa semua responden dalam
3 1 21,42 penelitian ini memiliki kriteria tersebut, dan
Jumlah 8 100 terdapat satu responden yang memiliki tiga dari
tujuh kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian
Tabel 11 menunjukkan ada dua responden Sosial, jadi responden dalam penelitian ini
yang memiliki kriteria terbanyak dengan jumlah adalah keluarga yang layak untuk menerima
kriteria yaitu 13 dengan persentase 92,86 bantuan PKH tersebut.
persen, dan juga terdapat satu responden dengan Dari hasil wawancara yang dilakukan
kriteria yang paling sedikit dengan jumlah dengan responden berdasakan variabel
kriteria 3 dengan persentase 21,42 persen ketepatan sasaran menunjukkan bahwa 87,5
sedangkan yang lainnya yaitu dua responden persen peserta PKH yang diteliti memiliki
memiliki 11 jumlah kriteria dengan persentase kriteria berdasarkan Badan Pusat Statistik yaitu
78,58 persen, dua responden memiliki 12 tujuh responden, dan hasil penelitian ini pun
jumlah kritera dengan persentase 85,71 persen, menunjukkan terdapat satu responden dengan
dan satu responden memiliki 10 jumlah kriteria persentase 12,5 persen yang tidak memiliki
dengan persentase 71, 42 persen. Hasil kriteria tersebut, dari hasil wawancara langsung
penelitian ini menunjukkan hampir semua menunjukkan kriteria yang dimiliki oleh satu
responden yang diteliti memiliki lebih dari
323
Evaluasi Proses Bantuan Program Keluarga Harapan...................(Stevianus Laoh, Martha Sendow, Melissa Tarore)
responden ini hanya tiga dari empat belas mulai dari usia SD sampai pada usia SLTA, jadi
kriteria yang dimiliki oleh responden. komitmen yang harus dilakukan oleh responden
Kriteria khusus yang dikeluarkan oleh adalah harus memperhatikan kehidupan
Kementerian Sosial yang harus dimiliki oleh terutama kebutuhan anak dengan usia
peserta PKH, ditemukan bahwa semua pendidikan. Dari hasil wawancara yang
responden dalam penelitian ini memiliki kriteria dilakukan dikatakan bahwa rata-rata kehadiran
tersebut dengan persentase 100 persen, kriteria anak dari responden pada satu mata ajaran
yang dimiliki oleh responden yang diteliti yaitu terakhir ini yaitu aktif atau sudah melebihi dari
rata-rata memiliki anak dengan usia pendidikan 85 persen kehadiran anaknya disekolah.
dari SD sampai SLTA juga ada yang memiliki Dikatakan bahwa pendidikan anak adalah hal
anak usia balita. yang utama untuk keluarganya jadi beberapa
responden terus mendorong anaknya untuk
Komitmen/Kewajiban Peserta PKH tetap terus bersekolah walaupun jarak dari
Istilah kata komitmen digunakan pada rumah responden untuk menempuh sampai
bantuan PKH, komitmen yang dimaksud pada kesekolah cukup jauh, tapi anak dari beberapa
bantuan PKH ini yaitu sebagai kewajiban dari responden tetap bersemangat untuk pergi
peserta PKH yaitu harus memperhatikan kesekolah dan dikatakan juga sebagai orang tua
pendidikan anak dan kesehatan dari peserta maka harus mendukung apapun itu yang
PKH tentunya untuk usia balita. Untuk lebih berhubungan dengan pendidikan dari anak
spesifiknya komitmen yang dimaksud oleh responden karena pendidikan juga dapat
Kementerian Sosial yaitu untuk pendidikan membantu menurunkan angka kemiskinan,
yaitu harus aktif sekolah selama satu mata apabila anaknya tidak kesekolah itupun
ajaran yaitu maksimal harus 85 persen disebabkan karena anaknya mengalami sakit
kehadiran anaknya disekolah, dan tidak boleh atau berhalangan membantu orang tua dirumah,
putus sekolah dan khusus untuk kesehatan atau juga karena kurangnya biaya untuk pergi
yaitu: ke sekolah, tetapi mereka tetap mengutamakan
15. Anak usia 0-28 hari harus diperiksa pendidikan dari anak-anaknya dari pada
kesehatannya sebanyak 3 kali kebutuhan lainnya.
16. usia 0–11 bulan harus diimunisasi dan Responden yang tidak berkomitmen
ditimbang setiap bulan sebagai peserta PKH rata-rata memiliki kriteria
17. usia 6-11 bulan harus diberikan Vit A anak dengan usia balita dan usia pendidikan
sebanyak 2 kali mulai dari usia SD sampai usia SLTP.
Jumlah responden yang berkomitmen dan Responden yang memiliki anak usia balita
tidak berkomitmen menjalankan tentunya harus menjalankan pemeriksaan
komitmen/kewajiban sebagai peserta penerima kesehatan secara rutin berdasarkan Kementerian
bantuan PKH dapat dilihat pada Tabel 13. Sosial. Dari hasil wawancara yang dilakukan
dengan responden yang memiliki usia balita
Tabel 13. Jumlah Responden Berdasarkan mengatakan pemeriksaan kesehatan anaknya
Komitmen pada usia 0-28 hari hanya satu kali dan ada
Jumlah Responden yang tidak melakukan, pada usia 0-11
Kriteria
(Orang)
Berkomitmen 4
responden memberikan imunisasi dan
Tidak Berkomitmen 4 ditimbang sebanyak dua kali ada juga yang
Jumlah 8 tidak melakukan, dan untuk usia 6-11 bulan
responden memberikan Vit A sebanyak satu
Tabel 13 menunjukkan empat responden kali. Pemeriksaan kesehatan yang tidak
yang berkomitmen terhadap prosedur PKH dan dijalankan secara rutin oleh responden yang
ada juga empat responden yang tidak memiliki usia balita disebabkan karena
berkomitmen menjalankan prosedur PKH. kurangnya uang transportasi untuk pergi ke
Dalam penelitian ini responden yang Puskesmas karena jarak rumah responden
berkomitmen sebagai peserta PKH rata-rata sampai kefasilitas kesehatan atau Puskesmas
memiliki kriteria anak dengan usia pendidikan terlalu jauh dan membutuhkan uang transportasi
324
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 315 - 330
serta uang untuk pembayaran difasilitas Dalam penelitian ini penulis ingin mengevaluasi
kesehatan tersebut. serta mendeskripsikan apakah bantuan dana
Khusus untuk pendidikan dari anak pendidikan dan kesehatan yang diberikan sudah
responden yang tidak berkomitmen dikatakan digunakan untuk kebutuhan pendidikan atau
bahwa kehadiran anak mereka disekolah dalam anak sekolah dari anak peserta PKH dan
satu mata ajaran tidak mencapai 85 persen kebutuhan kesehatan dari keluarga peserta PKH
dikarenakan anaknya tidak terlalu rajin pergi tersebut, atau bantuan dana yang diterima oleh
kesekolah atau malas untuk bersekolah juga responden digunakan untuk kepentingan lain
karena faktor lain yaitu jarak untuk menempuh selain dari kebutuhan pendidikan dan kesehatan.
dari rumah responden kesekolah terlalu jauh Manfaat PKH dalam penelitian ini dievaluasi
sehingga membutuhkan biaya transportasi dan untuk bantuan dana yang diterima oleh peserta
dari beberapa responden mengatakan bahwa PKH khusus untuk tahun 2015.
mereka sering kehabisan uang, jadi tidak ada Jumlah nilai bantuan PKH yang diterima
biaya transportasi untuk keperluan sekolah oleh responden berbeda-beda, oleh sebab itu
anaknya dan dengan terpaksa anaknya tidak dalam penelitian ini akan dideskripsikan secara
masuk sekolah. per-responden yang akan disajikan dalam
Komitmen atau kewajiban dari sebagian bentuk tabel sehingga dapat dilihat jumlah nilai
peserta Program Keluarga Harapan di Kelurahan yang diterima oleh responden dan pengeluaran
Malalayang Satu ditemukan bahwa setengah dari yang dilakukan oleh beberapa responden
semua responden menjalankan komitmen, kemudian akan menarik kesimpulan. Manfaat
dikatakan oleh beberapa peserta PKH yang bantuan PKH pada penelitian ini akan
berkomitmen bahwa mereka harus tetap dievaluasi khusus untuk tahun 2015.
menjalankan komitmen atau suatu kewajiban yang
harus mereka buat karena takut bantuan PKH 1. Deskripsi Manfaat Responden A
yang sedang mereka terima akan dicabut oleh Manfaat yang diterima oleh responden A
pihak pengelolah PKH jika mereka tidak pada tahun 2015 diterima selama dua kali dalam
melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka.
satu tahun dana yang diterima pada tahap
Ada juga sebagian peserta PKH di Kelurahan
pertama berjumlah RP.158.000 dan pada tahap
Malalayang Satu tidak menjalankan komitmen
yang harus mereka buat dengan alasan karena yang kedua berjumlah Rp.600.000. jadi total
disebabkan oleh beberapa faktor yang ada, faktor- bantuan dana yang diterima oleh responden A
faktor yang dimaksud yaitu karena jarak dari adalah Rp.758.000. Tabel 14 menunjukkan
rumah untuk pergi ke Sekolah terlalu jauh jumlah pengeluaran yang dikeluarkan oleh
sehingga memerlukan biaya transportasi responden A berdasarkan kebutuhan.
sedangkan mereka tidak selalu memiliki uang
untuk digunakan sebagai biaya transportasi anak Tabel 14. Jumlah Pengeluaran Bantuan PKH Yang
Diterima Responden A
sekolah dan juga untuk pergi ke fasilitas Jumlah
kesehatan. Persentase
Kebutuhan Responden Pengeluaran
(%)
Kurangnya tanggung jawab dari peserta (Rp)
PKH dalam menjalankan komitmen sebagai Pendidikan 360.000 47,50
peserta penerima PKH dapat memperlambat Kesehatan 98.000 12,92
Pangan 300.000 39,58
proses pencapaian tujuan dari PKH, sebaliknya Jumlah 758.000 100
peserta PKH yang memiliki tanggung jawab yang
besar dalam menjalankan komitmen PKH dapat Tabel 14 menunjukkan jumlah terbesar
membantu percepatan proses pencapaian tujuan
yang dikeluarkan oleh responden A yaitu untuk
dari PKH yaitu untuk mengurangi angka
kebutuhan pendidikan anak SD yaitu 47,50
kemiskinan dan juga dapat memutuskan rantai
kemiskinan. persen, pengeluaran untuk pendidikan anak SD
adalah untuk membayar SPP dari anak
Manfaat Bantuan PKH responden A, dan pengeluaran untuk kebutuhan
Manfaat bantuan PKH adalah dana yang kesehatan yaitu 12,92 persen, dikatakan bahwa
diterima oleh peserta PKH harus digunakan biaya pengeluaran yaitu untuk membeli obat
untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan. diwarung ketika salah satu keluarga responden
325
Evaluasi Proses Bantuan Program Keluarga Harapan...................(Stevianus Laoh, Martha Sendow, Melissa Tarore)
326
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 315 - 330
327
Evaluasi Proses Bantuan Program Keluarga Harapan...................(Stevianus Laoh, Martha Sendow, Melissa Tarore)
Tabel 19. Jumlah Pengeluaran Bantuan PKH Yang Tabel 20 menunjukkan bantuan dana PKH
Diterima Responden F
yang digunakan untuk kebutuhan pendidikan
Jumlah
Persentase yaitu 81,81 persen, dan untuk kebutuhan
Kebutuhan Responden Pengeluaran
(%)
(Rp) kesehatan sebanyak 4,54 persen. Data yang
Pendidikan 1.700.000 94,44 diperoleh juga menunjukkan bahwa ada 13,63
Kesehatan 100.000 5,55
Jumlah 1.800.000 100
persen yang dikeluarkan oleh responden G
untuk kebutuhan atau kepentingan lain-lain.
Data tersebut menunjukkan bahwa pengeluaran
Tabel 19 menunjukkan pengeluaran
terbanyak responden G adalah untuk kebutuhan
terbesar yang digunakan oleh responden F
pendidikan dengan persentase 81,81 persen.
adalah untuk kebutuhan pendidikan dengan
Dari hasil yang ada dapat di simpulkan bahwa
persentase 94,44 persen jumlah yang
manfaat bantuan PKH tidak digunakan
dikeluarkan adalah untuk membayar SPP dari
semuanya untuk kebutuhan pendidikan dan
ketiga anak tersebut. Jumlah SPP untuk anak
kesehatan atau responden G tidak
SD yaitu 25.000/bulan, SLTP 30.000/bulan dan
memanfaatkan dana bantuan PKH seperti yang
untuk SLTA 50.000/bulan. Dikatakan oleh
seharusnya dilakukan oleh peserta penerima
responden F bahwa dana PKH yang diterima
PKH.
oleh responden F langsung dilunasi semua SPP
anak-anaknya, dan dana PKH yang masih
8. Deskripsi Manfaat Responden H
tersisa dibelanjakan untuk keperluan kebutuhan
Manfaat bantuan PKH yang diterima oleh
anak-anaknya seperti seragam sekolah, sepatu,
responden H diterima sebanyak empat kali
alat tulis menulis dan seluruh yang
dengan jumlah 220.000 yang diterima pada
berhubungan dengan keperluan sekolah anak-
tahap pertama sampai pada tahap terakhir, jadi
anaknya. Dari hasil wawancara yang dilakukan
jumlah seluruh yang didapat oleh responden H
oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 880.000 pada tahun 2015. Tabel 21
responden F sangat mendukung proses
menunjukkan jumlah pengeluaran yang
tercapainya tujuan dari bantuan PKH tersebut
dikeluarkan oleh responden H berdasarkan
juga untuk proses percepatan penanggulangan
kebutuhan.
kemiskinan dengan mengikuti prosedur dari
PKH. Tabel 21. Jumlah Pengeluaran Bantuan PKH Yang
Diterima Responden H
7. Deskripsi Manfaat Responden G Jumlah
Persentase
Manfaat bantuan PKH yang diterima oleh Kebutuhan Responden Pengeluaran
(%)
(Rp)
responden G pada tahun 2015 diterima Pendidikan 360.000 40,90
sebanyak empat kali, tahap pertama yaitu Lain-lain 520.000 59.10
Rp.700.000, tahap kedua Rp.600.000, tahap Jumlah 880.000 100
ketiga yaitu Rp.500.000 dan tahap keempat
yaitu Rp.400.000 jadi jumlah seluruh yang Tabel 21 menunjukkan bahwa jumlah
didapat oleh responden G pada tahun 2015 pengeluaran terbesar yang dikeluarkan oleh
sebanyak 2.200.000. Tabel 20 menunjukkan responden H yaitu untuk kebutuhan atau
jumlah pengeluaran yang dikeluarkan oleh kepentingan lain-lain dengan persentase 59,10
responden G berdasarkan kebutuhan. persen, jumlah pengeluaran yang dikeluarkan
yaitu untuk membeli alat rumah tangga juga
Tabel 20. Jumlah Pengeluaran Bantuan PKH Yang
Diterima Responden G
untuk perlengkapan mainan anaknya.
Jumlah Sedangkan untuk keperluan pendidikan hanya
Persentase
Kebutuhan Responden Pengeluaran
(%) 40.90 persen. Hasil wawancara yang
(Rp)
Pendidikan 1.800.000 81,81
dilakukan dengan responden H tentang
Kesehatan 100.000 4,54 manfaat yang digunakan oleh responden H
Lain-lain 300.000 13,63 maka dapat disimpulkan bahwa manfaat yang
Jumlah 2.200.000 100 didapat oleh responden H tidak digunakan
seperti yang sudah ditetapkan oleh
328
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 315 - 330
Kementerian Sosial, juga tidak ada biaya yang diterima oleh peserta PKH di Kelurahan
yang dikeluarkan untuk kebutuhan kesehatan, Malalayang Satu tidak hanya digunakan untuk
jadi responden H kurang bertanggung jawab kebutuhan pendidikan dan kesehatan tetapi juga
dalam menjalankan program dari PKH. digunakan untuk keperluan lain-lain seperti
kebutuhan pangan dan alat rumah tangga.
Dalam penelitian ini jumlah semua
responden yang menggunakan bantuan dana
Saran
PKH sesuai kebutuhan dapat dilihat pada Untuk peserta PKH di Kelurahan
Tabel 22. Malalayang Satu harus lebih bertanggung jawab
dalam menjalankan komitmen atau kewajiban
Tabel 22. Rekapitulasi Jumlah Responden yang harus dijalankan sebagai peserta penerima
Berdasarkan Pengeluaran
Jumlah Persentase bantuan PKH khususnya untuk pendidikan anak
Kebutuhan Responden Responden (%) dan kesehatan keluarga, kerja sama yang baik dari
(Orang) peserta PKH dalam menjalankan komitmen atau
Pendidikan 8 100 kewajiban dapat membantu mempercepat proses
Kesehatan 8 100 pencapaian tujuan dari PKH yaitu memutuskan
Pangan 5 62,5
Lain-lain 5 62,5 rantai kemiskinan. Manfaat yang diterima oleh
peserta PKH harus digunakan sebaiknya hanya
Dari hasil penelitian ini menunjukkan untuk kebutuhan khusus untuk pendidikan dan
bahwa manfaat yang diterima oleh sebagian juga kesehatan dan tidak digunakan untuk
peserta PKH di Kelurahan Malalayang Satu kepentingan lain.
tidak digunakan semuanya untuk kebutuhan
pendidikan dan kesehatan, manfaat yang
digunakan sebagian peserta PKH di Kelurahan
DAFTAR PUSTAKA
Malalayang Satu terdapat 87,5 persen atau 7
responden/peserta PKH yang menggunakan
Andayasari, Ika, 2006. Pengembangan Kube-
bantuan dana PKH untuk kebutuhan lain selain
Fakir Miskin Dalam Upaya Pengentasan
pendidikan dan kesehatan, dan rata-rata
pengeluarannya yaitu untuk membeli Kemiskinan (Kasus Upaya Pengentasan
perlengkapan alat rumah tangga seperti TV, alat Kemiskinan Melalui KUBE-FM Di
masak dan alat makan, dan juga sebagiannya yaitu Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi
untuk kebutuhan pangan atau kebutuhan makan Selatan). Tesis S2 Institut Pertanian
dari sebagian peserta PKH di Kelurahan Bogor, Bogor.
Malalayang Satu. Dalam penelitian ini terdapat
hanya satu responden yang tidak menggunakan Ansory, Sonni, 2010. Evaluasi Program
bantuan dana PKH untuk kebutuhan atau Keluarga Harapan (Perbandingan Di Desa
keperluan lain-lain, melainkan mengunakan Sumber Ketempa Kecamatan Kalisat Dan
bantuan dana PKH yang diterima untuk Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang
kebutuhan pendidikan dan kesehatan. Kebupaten Jember Tahun 2009). Skripsi
Universitas Jember.
329
Evaluasi Proses Bantuan Program Keluarga Harapan...................(Stevianus Laoh, Martha Sendow, Melissa Tarore)
Badan Pusat Statistik, 2014. Indikator Murdiansyah, Isnan. 2014. Evaluasi Program
Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulawesi Pengentasan Kemiskinan Berbasis
Utara 2014. Katalog BPS: 7102019.71. Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus
BPS Provinsi Sulawesi Utara. Pada Program Gerdu-Taskin di
Kabupaten Malang). Skripsi STIE Widya
Badan Pusat Statistik, 2015. www.bps.go.id. Gama, Lumajang.
Diakses pada tanggal 10 desember 2015.
Matualage, Priska, 2015. Implementasi
Badan Pusat Statistik, Statistik Daerah Provinsi Kebijakan Program Keluarga Harapan Di
Sulawesi Utara 2015. Katalog BPS: Kota Manado (Studi Kasus Di Kecamatan
1101002.71. . BPS Provinsi Sulawesi Tuminting). Skripsi Universitas Sam
Utara. Ratulangi, Manado.
Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Maghftroh, Amelia. 2014. Kemiskinan Dalam
No 146/HUK/2013. Tentang Penetapan Perkembangan Kota Semarang:
Kriteria Dan Orang Tidak Mampu. Karakteristik Dan Respon Kebijakan.
Tesis Universitas Diponogoro, Semarang.
Djannata, Andika., Hastarini D Atmanti, 2011.
Analisis Program-Program Purwanto, Agus, 2011. Evaluasi Kebijakan
Penanggulangan Kemiskinan Menurut Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Memutuskan Rantai Kemiskinan (kajian
Di Kota Semarang Dengan Metode AHP di Kecamatan Mojosari Kabupaten
(Analisis Hierarki Proses) (Studi Kasus: Mojokerto). Vol.16/No.03./2013.
Kota Semarang Tahun 2011). E-Journal.
Diakses Pada Tanggal 10 Januari 2016. Susnaini, 2014. Evaluasi Program Keluarga
Harapan (PKH) Tahun 2013 Di
Kaawoan, Gabriela, 2014. Evaluasi Program Keluruhan Bintoro Kecamatan Patrang
Pengembangan Usaha Agribisnis Kabupaten Jember. Skripsi Universitas
Perdesaan Di Kecamatan Kalawat Jember.
Kabupaten Minahasa Utara. Skripsi
Universitas Sam Ratulangi, Manado. Sujarweni, V. Wiratna, 2014. Metodologi
Penelitian. Pustakabarupress. Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 1997. Indikator Ekonomi.
Penerbit Erlangga. Jakarta. Syukriadi, M, 2013. Evaluasi Kebijakan
Bantuan Langsung Sementara Masrayakat
Kurniawan, Agus, 2014. Evaluasi Pelaksanaa Di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan
Program Bantuan Langsung Sementara Raya Kota Pekanbaru Tahun 2013.Jurnal
Masyarakat di Kelurahan Dalam Bugis Universitas Riau. Pekanbaru.
Kecamatan Pontianak Timur Kota Vol.01/No.02/oktober/2014.
Pontianak. Skripsi S1 Universitas
Tanjungpura, Kalimantan Barat. Suryawati, Chriswardani, 2005. Memahami
Kemiskinan Secara Multidimensional,
Komentar News, 2016. Program Keluarga Understanding Multidimension Of
Harapan untuk memutuskan rantai Poverty. Jurnal Fakultas Kesehatan
kemiskinan, Hal 31/ 20 Mei-2016. Masyarakat dan Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponogoro,
Maabuat, Adrianus, 2016. Pengaruh Semarang, Jawa Tengah. Vol.
pertumbuhan Ekonomi Terhadap 8/No.03/September/2005
Kemiskinan Di Provinsi Sulawesi Utara.
Skripsi Universitas Sam Ratulangi,
Manado.
330