Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS DETERMINAN JUMLAH PENDUDUK


MISKIN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI
TENGAH TAHUN 2018-2021

SRI INANG SARI


P10119233

DEPARTEMEN BIOSTATISTIK, KB DAN KEPENDUDUKAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
PROPOSAL PENELITIAN
ANALISIS DETERMINAN JUMLAH PENDUDUK
MISKIN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI
TENGAH TAHUN 2018-2021

SRI INANG SARI


P10119233

DEPARTEMEN BIOSTATISTIK, KB DAN KEPENDUDUKAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan kemuliaan yang agung penulis ucapkan kepada ALLAH
SWT, atas Rahmat, Anugerah dan Perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan
Proposal Penelitian yang berjudul “Analisis Determinan Jumlah Penduduk Miskin
Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018-2021” ini sesuai pada
waktunya. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana Strata
Satu (S1) pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako dengan baik.
Dalam proses penulisan Proposal ini, penulis banyak mendapat dukungan,
bantuan, dan masukan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua Penulis yang selalu menjadi pendukung utama segala kegiatan
yang Penulis lakukan.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP, selaku Rektor Universitas Tadulako Palu.
3. Bapak Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Tadulako Palu.
4. Bapak Herawanto S.KM., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat.
5. Bapak Drs. Simon Sapary, M.Sc selaku Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi
Tengah
6. Bapak Ir. Jefrie Wahido, M.Si. selaku Kepala Bagian Tata Usaha
7. Bapak Mohamad Fadlian Syah,SST,M.Si selaku pembimbing Instansi di Badan
Pusat Statistik Sulawesi Tengah
8. Bapak dan ibu tenaga pekerja di Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah Bidang
Statistik Sosial
9. Panitia Pelaksana Magang yang telah membimbing dan memberikan banyak
informasi kepada Penulis.
10. Teman - teman kelompok yang sudah membantu memberikan informasi baik
barupa data, dll demi terselesainya laporan Magang.
11. Semua teman - teman R19EL yang selalu memberi semangat dan masukan
kepada Penulis.
12. Teriring doa yang tulus dari penulis, semoga Allah Subhanallah Wata’ala (SWT)
berkenan membalas dengan pahala yang setimpal serta bernilai ibadah disisi-Nya
atas segala budi baik dan amal bantuan semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
13. Penulis memohon saran dan kritikan apabila terdapat banyak kekurangan pada
hasil laporan magang yang sudah Penulis buat.semoga laporan ini memberi
banyak kegunaan pada semua pihak.
Dalam penulisan Laporan Magang Mandiri ini, Penulis menyadari bahwa
semua ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi maupun cara pengungkapan dan
penyajian dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat di harapkan. Dan semoga laporan tugas akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi pembacanya. Akhir kata, mohon maaf apabila dalam
penulisan laporan ini terdapat banyak kesalahan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya khususnya bagi penulis.

Palu, 07 Juli 2022

Sri Inang Sari


P10119233
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan saat ini menjadi isu yang sangat penting untuk dibahas
karena isu ini merupakan masalah yang tak pernah selesai bagi sebagian besar
Negara di seluruh dunia, Kemiskinan tidak hanya menjadi permasalahan bagi
negara berkembang, bahkan negara-negara maju pun mengalami kemiskinan
walaupun tidak sebesar negara berkembang. Terlebih lagi dengan adanya
kemiskinan sekarang ini, menjadi penyebab utama dari sejumlah problem
sosial, politik, keamanan dan ekonomi khususnya di negara-negara
berkembang, sehingga tak heran jika masalah kemiskinan selalu menjadi isu
penting dalam proses pembangunan di setiap wilayah.
Secara ekonomi kemiskinan dapat diartikan sebagai kekurangan
sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat atau sekelompok orang tidak mampu mencukupi tingkat
kemakmuran ekonomi, yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dari
standar hidup tertentu. Jika diartikan dengan pendapatan dan kebutuhan dasar
maka kemiskinan dapat diukur secara langsung, yaitu ketika pendapatan
masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum maka orang ini
dapat dikatakan miskin.
Kemiskinan bila dibiarkan terus menurus tanpa adanya usaha dalam
meminimalisirnya maka akan mengakibatkan tingkat kemiskinan semakin
tinggi dan semakin banyak jumlah penduduk yang masuk dalam lingkaran
setan kemiskinan, tentu dampak yang ditimbulkannya semakin parah dan
dampak yang ditimbulkan pun beragam, dampak yang ditimbulkan antara
lain adalah makin banyak masyarakat yang memiliki pendapatan rendah,
pendidikan rendah, gizi pun tak terpenuhi, lalu pertumbuhan tidak jalan, mutu
modal manusia tidak baik, cara berfikir menjadi kurang kreatif dan tidak
produktif, akibatnya mereka tidak mampu berkompetisi untuk memasuki
lapangan kerja sehingga mereka terpaksa menganggur atau bekerja dengan
upah yang rendah.Terlihat disini bahwa persoalan berputar-putar terus disitu,
dan lingkaran setan itu jika akhirnya terjadi juga pada keturunan mereka maka
semakin sulitlah keluar dari kemiskinan. Sulit bagi mereka untuk dapat
mengubah nasibnya dari kondisi miskin menuju kondisi yang lebih baik tanpa
adanya bantuan dari pihak lain dalam hal ini adalah pemerintah.
Kemiskinan merupakan salah satu penyakit dalam ekonomi, sehingga
harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Permasalahan kemiskinan
memang merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat
multidimensional. Peran pemerintah juga sangat menentukan, baik dalam
membuat masyarakat menjadi miskin, maupun keluar dari kemiskinan. Karna
dengan adanya Kebijakan yang kurang tepat dan ketidakberpihakan terhadap
masyarakat miskin akan dapat menciptakan kemiskinan yang lebih banyak
dan lebih dalam.
Kemiskinan menjadi masalah di hampir semua daerah di Indonesia.
Tak peduli apakah daerah dengan tingkat kompleksitas masalahnyapun
berbeda antar daerah. Padahal salah satu tujuan pembangunan nasional
Indonesia adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu
menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh
rakyat yang pada gilirannya akan mewujudkan kesejahteraan penduduk
Indonesia, sehingga salah satu sasaran pembangunan nasional adalah
menurunkan tingkat kemiskinan.
Upaya penanggulangan kemiskinan sudah dilakukan sejak tiga dekade
terakhir yaitu dengan penyediaan kebutuhan dasar seperti pangan, pelayanan
kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan
pertanian, pemberian dana bergulir melalui sistem kredit, pembangunan
prasarana dan pendampingan, penyuluhan sanitasi dan sebagainya. (Hureirah,
2005)

Faktanya, Masih tingginya jumlah penduduk miskin maupun


persentase kemiskinan Indonesia, hal ini menunjukan bahwa penanganan
yang dilaksanakan pemerintah untuk masyarakat miskin belum mampu
untuk menjangkaunya sehingga penanggulangan kemiskinan harus
dilakukan secara menyeluruh, yang berarti menyangkut seluruh penyebab
kemiskinan. Beberapa diantaranya yang menjadi bagian dari
penanggulangan kemiskinan tersebut yang perlu tetap ditindaklanjuti dan
disempurnakan implementasinya misalnya peningkatan pendidikan dan
kesehatan masyarakat, perluasan lapangan kerja dan pembudayaan
entrepeneurship (Hureirah, 2005).
Program pengentasan kemiskinan daerah sebagai salah satu indikator
penting kinerja pemerintah daerah. maka untuk menelaah kinerja pemerintah
daerah dalam menanggulangi kemiskinan, perlu terlebih dahulu diperhatikan
faktor-faktor penyebab kemiskinan determinan kemiskinan. Faktor-faktor
yang perlu dikaji misalkan persentase penduduk miskin, pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan, dan ekonomi. Kebijakan pemerintah daerah
yang berorientasi pada program pengentasan kemiskinan sudah seharusnya
didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kemiskinan
tersebut.
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu contoh daerah yang
masih menghadapi permasalahan kemiskinan dan upaya-upaya dalam
penanggulangan kemiskinan. Masih tingginya angka kemiskinan di
Provinsi Sulawesi Tengah, membuat propinsi ini terus dilanda
permasalahan kemiskinan. Provinsi Sulawesi Tengah dalam periode 2008-
2010 terjadi fenomena penurunan tingkat kemiskinan, tetapi rata-rata tingkat
kemiskinannya dibanding propinsi-propinsi lain di Indonesia masih terbilang
tinggi, seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 1.1.
Tingkat Kemiskinan Menurut Provinsi di Indonesia (%) Tahun 2019

Sumber : Badan Pusat Statistik 2020

Anda mungkin juga menyukai