DISUSUN OLEH
19
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN PELAKSANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN
(PPKH)
PERIODE BULAN MEI
TAHUN 2021
DISUSUN OLEH :
Mengetahui,
19
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………….……………………..
.iii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B. Tujuan ……………………………………………………………………. 1
BAB II REALISASI KEGIATAN BULAN INI
A. Timesheet Kegiatan.................................................................................... 3
B. Progress Pencapaian................................................................................... 5
BAB III PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN
A. Kendala Permasalahan ............................................................................... 7
B. Upaya Penyelesaian ................................................................................... 7
BAB IV RENCANA KEGIATAN BULAN BERIKUTNYA
A. Jadwal Kegiatan......................................................................................... 8
B. Target Pencapaian...................................................................................... 8
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... ….. 9
B. Saran dan Rekomendasi............................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Timesheet / CKP (Catatan Kegiatan Pendamping)
Lampiran 2 : Absensi Pendamping Di Sekretariat PKH Kecamatan
Lampiran 3 : Rekap Data Peserta PKH
Lampiran 4 : Notulen Kegiatan
Lampiran 5 : Foto Kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
19
A. Latar Belakang
Program Keluarga Harapan yang selanjutnya disebut PKH adalah program
pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan
sebagai keluarga penerima manfaat PKH Sebagai upaya percepatan penanggulangan
kemiskinan, sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan PKH.
Sebagai sebuah program bantuan sosial bersyarat, PKH membuka akses
keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas
layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di
sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang
disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosialnya
sesuai dengan amanat konstitusi dan Nawacita Presiden RI. Sasaran PKH merupakan
keluarga yang miskin dan rentan serta terdaftar dalam data terpadu program
penanganan fakir miskin, memiliki komponen kesehatan, pendidikan, dan/atau
kesejahteran sosial.
Tahun 2020, Kementerian Sosial RI pada tahun 2020 akan memfokuskan
pelaksanaan PKH pada empat kebijakan yakni Pencegahan Stunting, KPM Graduasi
Berdikari Sejahtera, Validasi di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) dan
sinergi dengan Program Keluarga Berencana (KB). Pertama, untuk pencegahan
stunting dan penanganan gizi buruk. Kebijakan yang dilakukan adalah penambahan
indek bantuan kategori ibu hamil dan anak usia dini. Dengan kenaikan indeks
bantuan untuk ibu hamil dan anak usia dini, diharapkan akan mendorong pemenuhan
kebutuhan nutrisi keluarga. Kenaikan indeks pada kategori Ibu Hamil dan Anak Usia
dini yang semula masing-masing menerima Rp 2,4 juta menjadi Rp 3 juta.
Selanjutnya, indeks bantuan untuk komponen yang lain masih tetap, yakni
Komponen Pendidikan Anak SD/sederajat Rp 900.000 per tahun; Komponen
Pendidikan Anak SMP/sederajat Rp 1,5 juta per tahun; Komponen Pendidikan Anak
SMA/sederajat Rp2 juta per tahun; Komponen Penyandang Disabilitas Berat Rp2,4
juta per tahun; dan Komponen Lanjut Usia 70 tahun ke atas senilai Rp2,4 juta per
tahun. Kebijakan PKH yang kedua adalah Graduasi Berdikari Sejahtera melalui
pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dan Kredit Mikro. Jadi kebijakan PKH diarahkan agar KPM mendapat akses
pembiayaan usaha sehingga mereka lebih produktif. Pembiayaan diberikan melalui
19
KUR dan kredit mikro, pemerintah berharap hal ini akan mendorong penguatan
ekonomi kerakyatan menuju Indonesia Maju. Kebijakan yang ketiga, adalah validasi
pada daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T), saturasi kabupaten atau
penambahan kecamatan di kabupaten menjadi fokus kebijakan ini. Berdasarkan Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Tim PKH akan menyisir di wilayah 3T
berdasarkan tiga komponen dalam PKH yakni Kesehatan, Pendidikan, dan
Kesejahteraan Sosial, Tim PKH yang dimaksud terdiri dari dinas sosial di kota dan
kabupaten setempat, Pendamping PKH, dan petugas PKH dari pusat. Yang keempat
adalah sinergi dengan program Keluarga Berencana (KB), artinya PKH fokus pada
kesehatan ibu hamil dan anak usia dini. Untuk komponen kesehatan, bantuan dibatasi
hanya diberikan kepada Ibu dengan maksimal dua kehamilan, anak usia dini
maksimal dua orang, disinilah bentuk sinergi PKH dengan Program KB yang
mendukung agar setiap keluarga cukup memiliki dua anak.
Selain itu,Pendamping Sosial PKH memiliki tugas pokok lain yaitu melakukan
kegiatan P2K2. Kegiatan P2K2 yang dilakukan pendamping setiap
bulannya,diharapkan dapat memotivasi keluarga penerima manfaat PKH aagar
memiliki komitmen untuk mandiri dan keluar dari lingkaran kemiskinan dengan
membuka usaha.banyak peluang yang dapat dimanfaatkan KPM bantuan sosial untuk
membuka usaha dalam skala kecil,namun mesti dilandasi spirit untuk hidup mandiri.
Penguatan FDS dilakukan dengan berbagai cara,antara lain :
1. Penguatan modul FDS
2. Pengembangan E-Learning.
3. Kerjasama dengan berbagai K/L dan stakeholders untuk memastikan efektivitas
hasil FDS
4. Komplementaritas program yang fokus peningkatan gizi.
5. Supervisi FDS oleh Peksos Supervisor
19
3. Menciptakan perubahan Manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan
pendidikan serta kesejahteraan sosial;
4. Mmengurangi kemiskinan dan kesenjangan; dan perilaku dan kemandirian
Keluarga Penerima
5. Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada Keluarga
Penerima Manfaat.
Dengan mewabahnya Covid 19, Kementrian Sosial mengeluarkan aturan bagi
pendamping sosial untuk bekerja di rumah ( work from home/WFH). Walaupun
begitu ,pendamping tetap memantau KPM melauli komunikasi sms/Wa. Segala bentuk
pertemuan yang mengumpulkan orang banyak juga ditiadaka,seperti pertemuan
kelompok?FDS, melakukan verifikasi ke sekolah dan Puskesmas.
Untuk penyaluran bantuan juga yang biasanya dilakukan di ATM dan
agen,untuk sekarang dilakukan di agen dan boleh diwakilkan bagi KPM yang rentan
terhadapt penyebaran virus. Hal ini untuk menghindari penyebaran virus corona dan
demi kesehatan dan keselamatan baik pendamping ataupun KPM. Dalam penyaluran
bantuan juga harus sesuia dengan SOP yang telah ditentukan oleh Kemensos yaitu
menggunakan APD( alat pelindung Diri) seperti masker dan sarung tangan.
Dalam segi bantuan juga mengalami perubahan selama pandemik Covid 19 ini,
bantuan PKH disalurkan setiap bulan dari bulan April sampai bulan Desember 2020 dan
jumlah nominalnya juga berubah dimana ada penambahan sebesar 25%, yaitu :
B. Tujuan
19
Laporan kegiatan pendamping ini disusun berdasarkan hasil kegiatan pendampingan
selama kurang lebih satu bulan lamanya. Penulisan laporan kegiatan ini bertujuan untuk
melaporkan rencana dan realisasi kegiatan pendamping dilapangan dalam
pendampingan peserta PKH selama sebulan . Selama satu bulan pendamping telah
melaksanakan tugasnya sebagai pendamping yaitu :
1. Koordinasi dengan perangkat kecamatan dan desa
2. Pertemuan ketua kelompok
3. Pemutahiran data CKPM perluasan
4. Penyaluran bantuan kpm perluasan di Tahap 1 & 2 tahun 2021
5. Home visit KPM perluasan
6. Pertemuan awal dan validasi data CKPM
7. Entry data CKPM perluasan
8. Membuat laporan bulanan
19
BAB II
REALISASI KEGIATAN BULAN INI
A. Timesheet Kegiatan
1-2
3 Kantor Kec. Cilongok Apel pagi dan kordinasi dengan aparat kecamatan
4 Sekretariat PPKH Kec. Cilongok Koordiasi dengan Tim PPKH kecamatan
5 Kantor Desa Pageraji Kordinasi dengan aparat pemerintahan desa
6 Agen Amanah RW 09 Penyaluran Bantuan Tahap 2 Termin 9
7 Kantor Kec. Cilongok Apel pagi dan kordinasi dengan aparat kecamatan
Agen Hani Pejogol Penyaluran Bantuan Tahap 2 Termin 9
8-9 Sekretariat PPKH Kec. Cilongok Koordiasi dengan Tim PPKH kecamatan
10 Kantor Kec. Cilongok Apel pagi dan kordinasi dengan aparat kecamatan
11 Rumah Ibu Taryati RW 09 Home Visit Saldo 0 dan Rekon Pencairan
12 Sekretariat PPKH Kec. Cilongok Koordiasi dengan Tim PPKH kecamatan
13 LIBUR HARI RAYA IDUL FITRI
15-16
17 Kantor Kec. Cilongok Apel pagi dan kordinasi dengan aparat kecamatan
19
B. Hasil Kegiatan dan Progress Capaian
Kegiatan yang dilakukan PKH Kabupaten Banyumas pada bulan Mei 2021
sebagai berikut :
19
BAB III
B. Upaya Penyelesaian
N Kendala dan Masalah Upaya penyelesaian
O
1 Kesulitan mencari CKPM Kordinasi dengan aparat pemdes dan
ketua kelompok
2 Kesulitan mengisi no rekening saat Kordinasi dengan APD divisi bansos
entri KPM validasi meminta BNBA sembako
19
BAB IV
RENCANA KEGIATAN BULAN BERIKUTNYA
A. Jadwal Kegiatan
M1 M2 M3 M4
1 Rekonsiliasi Tahap 2 √
3 Pemutakhiran data √ √
4 Pertemuan P2K2 √ √
B. Target Pencapaian
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pendamping PKH selama satu bulan kerja maka dapat
diambl kesimpulan :
1. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program penanggulangan kemiskinan
dan pengembangan system perlindungan sosial bersyarat bagi masyarakat miskin
yang di dalamnya terdapat komponen ibu hamil, balita/ anak prasekolah, anak usia
SD dan anak usia SMP dan SMA ataupun sederajat dan juga untuk Lanjut usia diatas
70 tahun dan juga penyandang dissabilitas berat.
2. Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) setiap bulannya mengadakan pertemuan
kelompok disalah satu rumah KSM sesuai dengan jumlah kelompok dampingan
dengan cara bergiliran setiap bulannya di rumah peserta PKH untuk mengetahui
kondisi rumah dan lingkungannya peserta PKH.
3. Koordinasi dengan kecamatan dan desa bertujuan untuk menyampaikan kegiatan
yang dilakukan pendamping
4. Walaupun pendamping melakukan WFH tapi koordinasi dan komunikasi dengan
pihak kecamatan,desa daampingan itu sendiri tetap berjalan
5. Setiap bulan kegiatan pendamping dilaporkan dalam bentuk laporan bulanan.
6. Segala kegiatan dan pekerjaan pendamping semua dilakukan dari rumah kecuali pada
saat penyaluran bantuan dan kegiatan yang harus ke desa dampingan
1. Perlu adanya upaya dari dinas terkait dalam upaya membantu pendamping dalam
pengembangan pemberdayaan kelompok peserta PKH.
2. Perlu adanya komunikasi yang intens dan persamaan persepsi anatara APD , Korkab
dan pendamping PKH agar tidak terjadi perbedaan komunikasi.
3. Saling membangun tanggung jawab dalam diri masing-masing pendamping dan APD
agar dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang ditetapkan.
4. Perlu adanya rapat koordinasi lintas sektoral anatara seluruh pendamping PKH
dengan instansi terkait seperti Kecamatan, aparat desa, fasilitas kesehatan, fasilitas
pendidikan untuk mengurangi mis komunikasi serta terjalinnya kerjasama yang baik.
5. Perlu adanya perhatian lebih dari Dinas dan pemerintah kabupaten terkait
kesejahteraan pendamping, seperti bantuan operasional pulsa ,karena semua
pekerjaan sekarang dilakukan secara online
6. Perlu adanya peningkatan server epkh agar pekerjaan pendamping lebih lancar
19
Lampiran 1: Time sheet / CKP (Catatan KegiatanPendamping)
19
19
19
19
Lampiran 2: Absensi Pendamping di Sekretariat PKH Kecamatan Cilongok
19
Lampiran 3: Rekap Data Peserta PKH
KECAMATAN : CILONGOK
NAMA PENDAMPING : AJENG RISTIANI,S.Pi
Komponen PKH
Pejogol 2 16 23 47 11 25 0 124 81
19
Lampiran 6: Dokumentasi
19