Anda di halaman 1dari 20

Program – Program

Kesejahteraan
Sistem Jaminan Sosial
• Sistem jaminan sosial merupakan salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah dalam rangka memenuhi fungsi distribusi
Pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Sistem ini digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
daya beli masyarakat terutama untuk kelompok yang tidak
mampu atau sulit meningkatkannya sendiri.
• Setiap negara di dunia memiliki sistem jaminan sosialnya masing
– masing dan program ini menjadi prioritas hampir di seluruh
negara. Misalnya saja, Amerika Serikat mengeluarkan sekitar
$594.5 triliun atau sekitar 4,3 persen PDB-nya untuk membiayai
program jaminan sosial di negaranya di tahun 2007.
• Tentunya ini bukanlah jumlah yang sedikit dan terus menjadi
beban pembiayaan di suatu negara.
KONSEP PEMBAYARAN DALAM
SISTEM JAMINAN SOSIAL
1. Unconditional Cash Transfer (Bantuan Tunai Tanpa Syarat),
merupakan program yang didesain untuk mencegah kelompok
masyarakat miskin dan rentan miskin dari pengurangan konsumsi
makanan pokok, akses kesehatan dan pendidikan di saat harga BBM
meningkat atau terjadi inflasi tinggi secara umum.
2. Conditional Cash Transfer (Bantuan Tunai Bersyarat), bantuan tunai
bersyarat merupakan program yang didesain untuk memberikan
bantuan pendukung jangka panjang pada masyarakat yang sangat
miskin yang ditargetkan.
Contoh: Program Keluarga Harapan (PKH) yang
3. Pembayaran Pay-as-you-go, skema program unfunded dimana setiap
pensiunan mendapatkan pembayaran pensiun yang didapatkan dari
pekerja yang saat ini sedang bekerja. Artinya, setiap generasi yang
pensiun akan dibiayai oleh generasi pekerja yang sedang produktif
dan bukan dari uang yang ia sisihkan selama bekerja .
DAMPAK SISTEM JAMINAN
SOSIAL PADA PERILAKU
EKONOMI INDIVIDU
Meskipun berguna untuk meningkatkan
kesejahteraan, banyak ekonom yang berpendapat
bahwa sistem jaminan sosial mengubah perilaku
individu dan mempengaruhi efisiensi dalam
perekonomian.

Perubahan perilaku individu ini terjadi terutama


dalam perilaku menabung masyarakat
1. Perilaku Menabung

• Sistem jaminan sosial mempengaruhi perilaku


menabung individu melalui tiga efek yaitu:
(1) Efek substitusi kekayaan (the wealth substitution
effect), merupakan efek yang terjadi akibat
individu menghadapi dua pilihan antara harus
menabung untuk kebutuhannya sendiri dengan
membayar sejumlah tertentu untuk jaminan
sosial. Misalnya negara memiliki konsep dana
pensiun untuk warga negaranya yang bekerja.
2. Efek pensiun (the retirement effect),
Jaminan sosial membuat masyarakat ingin lebih
cepat pensiun dari seharusnya.
Hal ini disebabkan masyarakat lebih merasa aman
untuk masa pensiunnya setelah ada jaminan sosial.
Jika masyarakat ingin lebih cepat pensiun, maka
mereka akan mempersiapkan lebih banyak tabungan
untuk masa pensiun yang lebih panjang dan secara
tidak langsung jaminan sosial akan meningkatkan
tabungan masyarakat.
(3) Efek warisan (bequest effect).
Akibat dari jaminan sosial, orang tua ingin
memberikan warisan yang lebih besar pada anaknya
untuk menghilangkan (off-set) efek distribusi dari
jaminan sosial. Pada akhirnya orang akan
meningkatkan tabungan pribadinya untuk nantinya
diberikan pada anaknya sebagai warisan.
DAMPAK JAMINAN SOSIAL
TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

Tujuan utama pemerintah dalam membuat sistem


jaminan sosial adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan.
Kesejahteraan masyarakat secara umum sebenarnya
adalah akumulasi dari kesejahteraan masing–masing
individu di dalam masyarakat tersebut.
Indikator, Strategi dan Program–
Program Kesejahteraan
1. INDIKATOR DAN STRATEGI KESEJAHTERAAN
INDONESIA
Indikator Kesejahteraan Rakyat Nasional (IKR
Nasional), yang terdiri dari:
1. kemiskinan;
2. pendidikan;
3. kesehatan;
4. infrastruktur dasar.
Strategi utama untuk
menanggulangi kemiskinan
1. Memperbaiki program perlindungan social;
2. Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar;
3. Pemberdayaan kelompok masyarakat miskin;
4. Menciptakan pembangunan yang inklusif.
SEKILAS GAMBARAN PROGRAM
KESEJAHTERAAN DI INDONESIA
Pemerintah Indonesia meluncurkan banyak program
kesejahteraan yang dibagi–bagi dalam tiga klaster
utama:
1. Klaster 1; Merupakan klaster program
kesejahteraan yang mencakup program bantuan sosial
terpadu berbasis keluarga. Program – program
kesejahteraannya antara lain: JKN (Jaminan Kesehatan
Masyarakat), PKH (Program Keluarga Harapan), Raskin
(Beras untuk Keluarga Miskin), BSM (Bantuan Siswa
Miskin), BLSM (Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat) dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Lanjutan

2. Klaster 2, klaster program kesejahteraan yang


mencakup program penanggulangan kemiskinan
berbasis pemberdayaan masyarakat. Program dalam
klaster 2 ini adalah PNPM Mandiri (Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri).
3. Klaster 3, klaster program kesejahteraan yang
menanggulangi kemiskinan berbasis pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil (UMKM). Program
dalam klaster 3 ini adalah KUR (Kredit Usaha Rakyat).
PROGRAM KESEJAHTERAAN
KLASTER 1
1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ;
Program ini merupakan integrasi dari semua program jaminan kesehatan
yang telah ada sebelumnya ke dalam satu penyelenggara yaitu Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Integrasi ini mulai diberlakukan sejak 1 Januari 2014 melalui mekanisme
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Pada intinya, program JKN
merupakan program turunan dari lingkup besar Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) sebagai jaminan kesehatan yang bersifat wajib atau
mandatory.
2. PKH (Program Keluarga Harapan) ;
Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program perlindungan sosial
yang membantu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan mekanisme
bantuan tunai. Setiap anggota keluarga penerima bantuan wajib untuk
melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Lanjutan

3. Raskin (Beras untuk Keluarga Miskin);


Program Raskin merupakan salah satu program subsidi
Pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan
sekaligus sebagai program perlindungan sosial di
bidang pangan dalam bentuk beras.
4. BSM (Bantuan Siswa Miskin);
Bantuan Siswa Miskin (BSM) merupakan program
perlindungan sosial nasional yang bertujuan untuk
menghilangkan hambatan bagi siswa miskin dalam
bersekolah dengan cara membantu siswa miskin
untuk mendapatkan
Akuntansi Transaksi Musyarakah

• Musyarakah adalah bentuk kerja sama dua orang atau lebih


dengan pembagian keuntungan secara bagi hasil. Menurut
Dewan Syariah Nasional MUI, PSAK Nomor 106
mendefinisikan musyarakah sebagai akad kerja sama antara
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, yaitu
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan
kerugian berdasarkan kontribusi dana. Selanjutnya, mitra
dapat mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil
yang telah disepakati secara bertahap atau sekaligus pada
bank.
Lanjutan

5. BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat)


merupakan salah satu program perlindungan sosial
yang diluncurkan pemerintah untuk melindungi
masyarakat miskin dari guncangan ekonomi yang tidak
bersifat permanen. BLSM disalurkan ke seluruh
Indonesia secara bertahap setelah pengumuman
penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
6. BOS (Bantuan Operasional Sekolah); merupakan
program pemerintah untuk membantu penyediaan
pendanaan bagi satuan pendidikan dasar dan pertama
untuk mendukung Program Wajib Belajar 9 tahun
Program–Program
Kesejahteraan

PROGRAM KESEJAHTERAAN KLASTER 2


• Program pemberdayaan masyarakat dicirikan
dengan beberapa hal berikut:
1. Pendekatan partisipasi masyarakat
2. Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
3. Program yang dilakukan secara swakelola oleh
masyarakat
PROGRAM KESEJAHTERAAN
KLASTER 3

• Satu – satunya program yang termasuk ke dalam


Klaster 3 yang berbasis pemberdayaan usaha
ekonomi mikro dan kecil adalah Kredit Usaha
Rakyat (KUR).
• KUR adalah skema kredit atau pembiayaan investasi
yang ditargetkan untuk Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha
produktif dan layak (feasible) tetapi belum dapat
mengakses pinjaman dari bank karena terbentur
persyaratan yang diberikan (belum bankable).
PROGRAM KESEJAHTERAAN
LAINNYA
Program kesejahteraan lainnya yang akan dibahas
dalam bagian ini merupakan program kesejahteraan
yang baru diluncurkan maupun yang tidak termasuk
dalam klaster di atas.
1. Program Keluarga Produktif

Anda mungkin juga menyukai