1. PROGRAM PEMERINTAH
Wirausaha masih menjadi mata pencaharian yang kurang diminati oleh sebagian
masyarakat Indonesia. Utamanya di kalangan pemuda, banyak yang berpandangan
menjadi wirausaha bukanlah impian atau cita-cita utama. Lebih banyak mereka para
pemuda mengejar impian untuk menjadi pekerja ataupun Pegawai Negeri Sipil. Padahal
menjadi wirausaha serta mandiri dengan usaha sendiri adalah salah satu jalan yang
bisa membawa mereka ke kesuksesan. Namun sayangnya, pandangan miring ini masih
menjadi hal yang lumrah dan juga terpelihara di tengah masyarakat. Pemerintah terus
menggencarkan supaya masyarakat memiliki minat untuk melakukan wirausaha. Salah
satunya adalah dengan menerbitkan Perpres No. 2 Tahun 2022 tentang
Pengembangan Kewirausahaan. Dalam perpres tersebut dijelaskan bahwa pemerintah
berupaya untuk mewujudkan ekosistem berwirausaha dan mencapai target rasio
kewirausahaan nasional 3,95 persen, dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4
persen. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan
Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum menjelaskan, bahwa
Pengembangan Kewirausahaan Nasional yang efektif dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan elemen Ekosistem Kewirausahaan yaitu Sumber Daya Manusia (SDM),
yang mencakup individu yang memiliki jiwa Kewirausahaan dan tenaga kerja terampil
dan terlatih, sangat diperlukan dalam keberlanjutan Kewirausahaan.
2. BUMN-PKBL
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan sebuah badan usaha berbadan
hukum yang dibentuk oleh negara, dengan sebagian besar atau keseluruhan modalnya
dimiliki oleh negara. Definisi BUMN termaktub dalam Undang-Undang No. 19 tahun
2003 pasal 1 yang berbunyi “Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut
BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan”.
BUMN terbagi atas Persero dan Perum. Perusahaan Persero merupakan BUMN
yang modalnya terbagi atas saham. Tujuan pendirian Persero adalah untuk
menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.Perusahaan Umum, yang
selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan
tidak terbagi atas saham. Maksud dan tujuan didirikannya Perum adalah
menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Maksud dan
tujuan didirikannya BUMN adalah untuk (1) Memberikan sumbangan bagi
perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada
khususnya; (2) Mengejar keuntungan; (3) Menyelenggarakan kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi
pemenuhan hajat hidup orang banyak; (4) Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha
yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi; (5) Turut aktif
memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi, dan masyarakat.
3. Perusahaan Swasta-CSR
Dengan adanya CSR, perusahaan akan lebih dekat dengan masyarakat sekitar
sekaligus mendapatkan dukungan operasional. Dalam hal ini, Perusahaan swasta
masih mendominasi penerapan CSR di Indonesia.
Banyak investor, termasuk dana investasi sosial dan lingkungan, lebih cenderung
untuk berinvestasi dalam perusahaan yang memiliki komitmen yang kuat terhadap
CSR. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki fokus CSR yang baik dapat lebih
mudah mendapatkan akses ke modal dan pembiayaan yang mereka butuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan.
Praktik CSR yang kuat dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan menciptakan nilai
merek yang lebih tinggi. Seiring dengan itu, ini dapat membantu perusahaan untuk
mendapatkan lebih banyak pelanggan, mempertahankan pelanggan yang ada, dan
mengungguli pesaing.
4. LMS/NGO
- LMS adalah Learning Management System adalah sebuah software yang dirancang
sebagai pusat pengelolaan sistem pembelajaran secara online. Perangkat lunak ini
umumnya digunakan untuk membuat, menyalurkan, sekaligus mengelola penyampaian
bahan belajar peserta didik.
Dalam kata lain, arti Learning Management System adalah suatu bentuk manajemen
pembelajaran terintegrasi berbasis digital yang mana lebih sering kita kenal dengan
sebutan e-learning.
- Tujuan utama LMS adalah untuk membantu institusi pendidikan, organisasi, atau
perusahaan dalam mengorganisasi, menyampaikan, dan melacak pembelajaran online.
- LMS menyediakan alat untuk membuat, menyusun, dan mengelola kursus online,
serta melacak kemajuan siswa atau peserta pelatihan.
- Contoh LMS populer termasuk Moodle, Blackboard, Canvas, dan banyak lagi.
2. *NGO (Non-Governmental Organization)
- Tujuan utama NGO adalah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan
mencapai perubahan sosial yang lebih baik melalui berbagai program dan proyek.
- NGO dapat berfokus pada berbagai isu, seperti hak asasi manusia, kesehatan,
pendidikan, konservasi lingkungan, dan banyak lagi.
Keduanya memiliki peran dan tujuan yang unik dalam masyarakat. LMS lebih berfokus
pada penyediaan pembelajaran online dan pengembangan kompetensi, sementara
NGO berusaha untuk mencapai perubahan sosial positif melalui berbagai program dan
kampanye.
3. Pendapatan melalui Pelatihan Online, Banyak institusi pendidikan dan bisnis dapat
menghasilkan pendapatan tambahan dengan menjual kursus atau pelatihan online
melalui LMS. Ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan.
5. Impact dan Angel Investor
Angel impact investor adalah segalanya dan banyak lagi. Mereka tidak hanya mencari
keuntungan finansial atas investasi mereka, namun strategi investasi inti mereka
dipadukan dengan keinginan untuk melihat perubahan nyata di dunia dengan
berinvestasi pada wirausaha sosial yang menjalankan bisnis dengan memajukan tujuan
sosial dan lingkungan secara positif. Dengan kata lain, angel impact investor
memanfaatkan kekuatan kapitalisme untuk berbuat baik.
Dengan menjadi angel impact investor, Anda akan menjadi aset fundamental bagi
ekosistem wirausaha sosial yang sedang berkembang. Anda tidak hanya akan
mengembangkan portofolio Anda sendiri tetapi Anda secara pribadi akan mendorong
dunia yang lebih baik di masa depan melalui wirausaha sosial.
Namun sebelum kita melangkah lebih jauh, langkah terpenting yang perlu Anda lakukan
untuk menjadi angel impact investor adalah menemukan bisnis perantara yang dapat
menghubungkan Anda dengan wirausaha sosial yang memenuhi visi Anda tentang
keuntungan finansial atas investasi Anda. baik tujuan sosial dan lingkungan pribadi
Anda.
Konsultan usaha berdampak sosial seperti Fundie melakukan semua pekerjaan penting
untuk memastikan Anda mendapatkan hasil maksimal dari investasi Anda. Fundie
menyelaraskan kesepakatan yang telah diperiksa secara internal agar sesuai dengan
selera investasi para mitranya.
6. Sosial enterprise
Gendron
Kewirausahaan sosial adalah mekanisme yang efektif untuk menghasilkan nilai dalam
bentuk kemasyarakatan, ekonomi, dan lingkungan. Kewirausahaan sosial melibatkan
promosi dan pembangunan perusahaan atau organisasi yang menciptakan kekayaan
dengan tujuan menguntungkan masyarakat.
Wawan Dhewanto
Perusahaan sosial adalah organisasi yang mengkolaborasikan misi sosial dari program
nirlaba atau pemerintah dengan pendekatan bisnis yang didorong oleh pasar
British Council
Perusahaan sosial adalah bisnis yang berdagang untuk mengatasi masalah sosial dan
lingkungan di mana sebagian besar keuntungan yang dihasilkan akan diinvestasikan
kembali ke dalam misi sosial mereka.
Sebagai kesimpulan, usaha sosial (social enterprise) adalah setiap usaha bisnis yang
dibuat untuk tujuan sosial-mengurangi masalah sosial atau kegagalan pasar dan untuk
menghasilkan nilai sosial saat beroperasi dengan disiplin keuangan, inovasi, dan tekad
bisnis sektor swasta.
Dalam penggunaan istilah yang luas, “wirausaha sosial” adalah individu dan
“perusahaan sosial” adalah organisasi. Maka dari itu, social enterprise adalah ekspresi
dalam bentuk institusional dari istilah social entrepreneur.
Guna membedakan perusahaan sosiall dengan jenis usaha lainnya, kita perlu
memahami apa saja yang menjadi ciri-ciri atau karakteristik dari social enterprise.
Terdapat empat unsur utama yaitu, social value, civil society, innovation, dan economic
activity. Berikut penjelasan lengkapnya:
Social value
Unsur ini bisa dibilang berbeda ketimbang unsur social enterprise lainnya, di mana
unsur ini menciptakan nilai sosial yang tidak dapat diperebutkan serta hadir dalam
sebagian pendekatan untuk perusahaan sosial.
Civil Society
Innovation
Economic Activity
Kegiatan ekonomi dalam social enterprise tidak selalu berkaitan tentang keuntungan
atau menekankan pada orientasi profit. Pada dasarnya, jenis usaha ini membutuhkan
keseimbangan antara keuntungan bisnis dan sosial sehingga social enterprise mampu
terus bertahan.
Selain karakteristik yang berbeda, social enterprise juga memiliki lima elemen penting
yang mesti ada, yaitu:
Business Purpose
Funding Sources
Pendonor dalam social enterprise yang memberikan donasi pastinya mempunyai tujuan
khusus untuk mengatasi masalah sosial. Maka dari itu, perlu adanya keselarasan
kebutuhan antara pendonor dengan klien yang akan diberikan bantuan.
Social enterprise dapat memanfaatkan misi sosial dan jaringan pendukungnya guna
menghasilkan proposisi penjualan yang menarik dengan menggabungkan produk atau
pelayanan yang diberikan dengan urgensitas tujuan sosial.
Operation plan
Maksudnya social enterprise akan mengambil potensi sumber daya manusia secara
luas untuk turut berkontribusi dalam memberikan sumbangsihnya yang bermanfaat bagi
perusahaan. Ekspansi brand awareness perusahaan juga dapat dilakukan dengan
memanfaatkan jejaring dengan banyak orang yang terlibat dalam perusahaan.
Tujuan utama dari perusahaan sosial adalah menghasilkan dampak sosial yang baik.
Hal ini dapat dilihat dari visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat dilihat
dari bagaimana perusahaan secara konsisten menyampaikan serta
mengkomunikasikannya kepada publik mengenai komitmennya untuk dampak sosial.
Tujuan yang dimiliki social enterprise lalu diwujudkan dalam bentuk konkret seperti
menciptakan lapangan kerja, memberikan pelatihan, komitmen membangun
keterampilan dalam komunitas lokal, ataupun penyediaan layanan lokal. Adapun dana
yang digunakan guna mewujudkan tujuan tersebut merupakan hasil keuntungan yang
kemudian diinvestasikan kembali untuk memberi dampak sosial.
Misalkan, kita membuat perusahaan sosial yang berfokus pada penangan sampah.
Produk yang kita jual berupa produk fashion yang ramah lingkungan dengan
memanfaatkan sampah sebagai bahan bakunya. Dengan begitu, makin banyak orang
yang membeli produk kita, selain untung secara finansial, semakin sedikit pula sampah
yang ada.
Belum lagi jika kita menggandeng masyarakat untuk memproduksi produk fashion yang
kita jual. Tentunya, seiring bertambahnya jumlah klien juga akan memberikan
pemasukan dan membantu perekonomian masyarakat tersebut.
Du Anyam
Brand ini menyediakan produk souvenir berbahan material pohon lontar yang
dikerjakan secara dianyam. Du Anyam memanfaatkan keberadaan pohon lontar yang
melimpah di NTT. Alhasil, Du Anyam berhasil meningkatkan pendapatan penganyam
hingga 40% serta memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada anak cucu para
ibu penganyam.
SukkhaCitta
Brand fashion ini menyediakan berbagai macam jenis produk yang lahir dari tangan
perajin di desa-desa. Dari hasil kolaborasi tersebut, SukkhCitta sukses meningkatkan
60% pendapatan desa binaan dengan sekitar 340 ibu-ibu yang menjadi perajin.