Anda di halaman 1dari 2

Lembar Pertanyaan

1. Apa yang di maksud dengan Corporate Social Responsibility (CSR)?


2. Bagaimana hubungan positif antara tanggung jawab sosial perubahaan atau
(Corporate Social Responsibility) dengan kinerja keuangan dapat terjadi?
3. Mengapa kewajiban CSR di Indonesia telah membawa masalah. Adakah peraturan
yang mewajibkan pelaksanakan CSR bagi perusahaan perusahaan di Indonesia?
4. Apakah yang terjadi dengan Dana CSR PT Aneka Tambang?
5. Apa yang seharusnya dilakukan PT. ANTAM terhadap kasus CSR saat ini?

Lembar Jawaban

1. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah
suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung
jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada. Menurut Kotler dan Nancy (2005) mengemukakan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk
meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan
mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.
2. Terdapat hubungan yang positif antara tanggung jawab social perubahan atau CSR
dengan kinerja keuangan, diantaranya:
 Tanggung jawab sosial perusahaan menunjukan kepedulian perusahaan
terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada hanya
sekedar kepentingan perusahaan saja.
 Tanggung jawab dari perusahan (Corporate Social Responsibility) merujuk
pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua
stake holder, termasuk didalamnya adalah pelanggan atau customers, pegawai,
komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga
competitor.
 Pengembangan program-program sosial perusahaan berupa dapat bantuan
fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat (community
development), outreach, beasiswa dan sebagainya.
3. Kewajiban melaksanakan CSR bagi perusahaan perusahaan yang diatur dalam UU No
25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) dan UU No 40 Tahun 2007
(UUPT) tentang Perseroan Terbatas tidak bisa diterapkan secara sederhana Mengenai
besaran biayanya, dalam UUPM tidak disebutkan secara jelas jumlah dan sumbernya.
Dalam UUPT dana CSR wajib dianggarkan berdasarkan kepatutan dan kewajaran.
Sedangkan dalam UUBUMN yang dijelaskan melalui Peraturan Menteri Negara
BUMN No Per-05/MBU/2007 (Per.Men PKBL) mengatur dana PKBL sebesar 4%
keuntungan bersih.
4. Anggota Komisi VIII DPRRI, M. Oheo Sinapoy MBA menilai pemanfaatan dana
Corporate Social Responsibility (CSR) PT Antam Tbk, khususnya pada Unit Bisnis
Pertambangan (UBP)  Nikel Pomalaa, banyak yang tidak tepat sasaran, atau tidak
sesuai dengan semangat dan tujuan CSR. terjadinya pemanfaatan dana CSR Antam
yang tidak tepat sasaran itu, akibat intervensi pemerintah baik itu provinsi maupun
kabupaten yang terlalu berlebihan. Berikutnya adalah  penyalahgunaan proyek
kerjasama dengan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa
Tengah. Proyek pertanian terpadu di Desa Munggangsari Kecamatan Grabag
Purworejo senilai Rp 5,8 miliar menjadi ladang korupsi sejumlah pejabat Universitas
Jend. Sudirman sebagai pihak pelaksana program dan PT Antam.
5. PT.ANTAM cenderung memberikan ruang terjadinya penyalahgunaan wewenang
oleh sejumlah kepala daerah atas kejahatan korupsi, sudah saatnya bagi PT.ANTAM
untuk membuka tabir dibalik praktek korupsi sejumlah kepala daerah sehingga
PT.ANTAM sebagai BUMN tidak tersandera oleh kejahatan sistemik para penguasa
korup yang senantiasa ingin merampok kekayaan sumber daya alam kita termasuk
sektor Minerba yang merupakan sasaran empuk para penguasa.

Anda mungkin juga menyukai