Anda di halaman 1dari 11

72

MODEL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN


TAMBANG BATUBARA DI KABUPATEN LAHAT TERHADAP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Antonius Suhadi, AR. Febrian, dan Sri Turatmiyah
Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang
E-mail : efka_turatmiyah@yahoo.com

Abstract

Corporate Social Responsibility (CSR) is a corporate responsibility. The research intends to inves-
tigate how CSR program is implemented, the role of local administrative, and CSR alternative model
on the coal mining company in Lahat District. This normative and empiric research is aimed at
finding out the implementation of local government role, and to find out the alternative model of
CSR. The CSR implementation of PT BA and PT BAU as a mining company in the cooperation program
includes area and environmental development. The CSR program on community development, as the
result of agreement among mining company, local people and related agency has to be based on the
approval of local administrative. The best alternative model CSR is the collaborative model among
corporation, local government and local people.

Key words: corporate social responsibility, community development, collaborative model.

Abstrak

Corporate social responsibility (CSR) adalah kewajiban perusahaan, namun realisasi dan peranan
pemerintah daerah terkadang menimbulkan ketidaksesuaian, karena itu perlu dibentuk model
alternatif CSR, khususnya pada perusahaan tambang batubara di Kabupaten Lahat. Penelitian ini
ditujuan untuk mengetahui realisasi, peranan pemerintah daerah dan menemukan model alternatif
CSR dalam bentuk realisasi CSR PT BA, PT BAU sebagai perusahaan tambang, dalam program
kemitraan, bina wilayah dan bina lingkungan. Program CSR pemberdayaan masyarakat (community
development) yang merupakan hasil kesepakatan perusahaan tambang, masyarakat dan Dinas
setempat harus mendapat persetujuan Pemerintah daerah. Model alternatif CSR yang tepat berupa
model kerja kolaboratif dari perusahaan, pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

Kata kunci: tanggungjawab sosial perusahaan, community development, model kolaboratif.

Pendahuluan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau bahwa setiap perseroan yang menjalankan ke-
yang lebih dikenal dengan Corporate Social giatan usahanya di bidang dan atau berkaitan
Responsibility (CSR) adalah sebuah kewajiban dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
yang dapat merubah pandangan maupun peri- tanggung jawab sosial dan lingkungan. Jika CSR
laku dari pelaku usaha, sehingga CSR dimaknai tidak dilakukan, maka perseroan tersebut dike-
bukan sekedar tuntutan moral, tetapi sebagai nakan sanksi sesuai dengan ketentuan perun-
suatu kewajiban perusahaan yang harus dilaksa- dang-undangan. Dalam Peraturan Menteri Nega-
nakan. Sebagaimana diatur dalam Pasal 74 UU ra BUMN No. PER-08/MBU/2013 Tentang Peru-
No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas bahan ke-4 atas Peraturan Menteri Negara Ba-

dan Usaha Milik Negara No. Per 05/MBU/2007
Tulisan ini merupakan Ringkasan Hasil Penelitian Ung-
gulan Perguruan Tinggi dari dana DIPA UNSRI No. 023- Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik
04.2.415112/2013 tanggal 15 Desember 2012 sesuai de- Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina
ngan surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Penelitian
Unggulan Perguruan Tinggi Universitas Sriwijaya No. Lingkungan dan UU No. 25 Tahun 2007 Tentang
144.b/UN9.3.1/PL/2013 tanggal 3 Juni 2013. Penanaman Modal Pasal 15 huruf b.
Model Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Tambang Batubara... 73

Kewajiban untuk memenuhi CSR oleh pe- setempat (lokal) dalam rangka meningkatkan
rusahaan pengelola sumber daya alam dalam kualitas kehidupan.
tataran operasional, belum dapat diimplemen- Akhir-akhir ini CSR sering mendapatkan
tasikan, karena kebanyakan pelaku usaha me- sorotan tajam dari berbagai pihak karena di-
mandang CSR hanya sebagai sukarela dan bukan nilai gagal. Konflik antara masyarakat dengan
kewajiban. Bagi perusahaan CSR dilandasi oleh perusahaan, antara masyarakat dengan peme-
nilai moral bukan perintah hukum (paksaan).1 rintah yang bersumber dari penguasaan sumber
Dalam kaitan ini, pembangunan suatu negara daya alam justru terus terjadi. Penyebab uta-
bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, manya adalah program tanggung jawab sosial
setiap warga negara berperan untuk mewujud- perusahaan tidak memberikan pengaruh positif
kan kesejahteraan sosial dan peningkatan kua- secara berarti bagi peningkatan kesejahteraan
litas hidup masyarakat. Pada dasarnya, terda- masyarakat. Sebagai makhluk sosial, setiap ma-
pat 3 (tiga) golongan yang berperan penting da- syarakat atau komunitas seharusnya memiliki
lam pembangunan sebuah negara. Pertama, pe- modal sosial, tentu dengan derajat sosial yang
merintah (government); kedua, masyarakat berbeda antara satu masyarakat (komunitas)
(community); dan ketiga, dunia usaha (corpora- dan masyarakat lainnya. Modal sosial itu berupa
te). Dunia usaha harus berperan mendorong komunitas sosial meliputi elemen-elemen mo-
pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mem- dal sosial antara lain: hubungan saling percaya
pertimbangkan pula masyarakat dan lingkungan (trust), jaringan sosial (social networks), pra-
hidup. Dunia usaha sekarang tidak hanya me- nata (institutions) dan resipositas (pertukaran
mikirkan kegiatan usahanya semata melainkan timbal balik).
meliputi aspek keuangan, sosial dan asp Kearifan lokal dalam pelaksanaan CSR
Ketiga aspek ini merupakan elemen me- adalah perusahaan tetap melakukan kegiatan
rupakan kunci dari konsep pembangunan berke- perusahaannya dengan tetap mengijinkan dan
lanjutan (sustainable development). Perusaha- mengembangkan budaya, adat istiadat serta
an dalam hal ini dibebani tanggung jawab sosial kebiasaan masyarakat setempat. Sebagai ben-
untuk ikut mensejahterakan masyarakat sekitar tuk komunitas lokal yaitu upaya untuk mencip-
perusahaan. CSR secara umum diartikan seba- takan social value yang bermakna bagi masya-
gai upaya dari perusahaan untuk menaikkan cit- rakat dan perusahaan demi tercapainya pelak-
ranya di mata publik dengan membuat prog- sanaan CSR.
ram-program amal, baik yang bersifat eksternal Isu Strategis di Kabupaten Lahat adalah
maupun internal. Program eksternal dengan salah satu daerah yang mempunyai kandungan
menjalankan kemitraan (patnership) dengan batubara sangat tinggi, namun potensi kerusak-
melibatkan seluruh pemangku kepentingan an lingkungan dan kemiskinan masyarakat se-
(stakeholder) untuk menunjukkan kepedulian bagai akibat kegiatan pertambangan belum
perusahaan terhadap masyarakat dan lingkung- mendapat perhatian yang serius. Adapun CSR
an sekitarnya. Secara internal mampu berpo- yang diterapkan belum memberikan pengaruh
duksi dengan baik, mencapai profit yang mak- yang signifikan terhadap peningkatan kesejah-
simal dan mensejahterakan karyawan. Disim- teraan masyarakat sekitar. Terdapat catatan
pulkan bahwa CSR atau tanggung jawab sosial utama terhadap cara menangapi permasalah ini
perusahaan adalah komitmen bisnis untuk ber- yakni bahwa keduanya dimulai dari manusianya
kontribusi dalam pembangunan ekonomi berke- (people) baik hasil produksi (output) yang di-
lanjutan, bekerja dengan para karyawan peru- harapkan maupun sumberdaya (resources) yang
sahaan, keluarga karyawan, dan masyarakat menjadi bahan untuk berproduksi (input). Ma-
nusia harus menempati posisi pertama karena
1
Firdaus, “Corporate Social Responsibility Transformasi untuk manusialah semua hasil alam ini. Adapun
Moral Ke Dalam Hukum Membangun Kesejahteraan Ma-
syarakat”, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 1 No. 1 Agustus perusahaan harus menempatkan keuntungan
2010, Fakultas Hukum Universitas Riau, hlm. 12.
74 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 14 No. 1 Januari 2014

(profit) pada urutan berikutnya dengan cara nilai adat yang hidup dan berkembang dalam
merubah paradigmanya. Perlu digarisbawahi masyarakat tersebut.
bahwa keuntungan yang berlimpah tanpa mem- Ada tiga pendekatan yang dilakukan da-
beri manfaat (benefit) pada masyarakat seki- lam penelitian ini. Pertama, pendekatan perun-
tarnya adalah sia-sia, yang pada akhirnya akan dangan-undangan (statute approach) guna me-
terjerumus kedalam kerugian (karena konflik neliti aturan-aturan yang kondusif bagi penga-
dengan masyarakat yang berkepanjangan, pe- turan CSR dan terwujudnya program CSR. Ke-
rusakan asset perusahaan, dan lain-lain). dua, pendekatan konsep (conceptual approach)
Pendekatan konsep digunakan untuk memahami
Permasalahan konsep program CSR sehingga diharapkan tidak
Berdasarkan latar belakang tersebut, ada ada lagi pemahaman yang kabur atau bias, se-
tiga permasalahan yang dibahas pada artikel hingga tidak ada celah bagi pihak perusahaan
ini. Pertama, bagaimana realisasi pelaksanaan untuk tidak melaksanakan program CSR dalam
tanggung jawab sosial (CSR) dengan bentuk kegiatan perusahannya. Ketiga, pendekatan ka-
pemberdayaan masyarakat partisipatif yang sus (case approach). Pendekatan ini bertujuan
berbasis pada kearifan lokal pada perusahaan untuk mempelajari penerapan-penerapan nor-
Tambang Batubara di Kabupaten Lahat; kedua, ma-norma atau kaidah-kaidah hukum yang di-
bagaimana peranan lembaga-lembaga pemerin- lakukan dalam praktik hukum. Terutama me-
tah daerah, budaya hukum masyarakat sekitar ngenai kasus-kasus tersebut dipelajari untuk
perusahaan dalam mewujudkan program CSR memperoleh gambaran terhadap dampak di-
terhadap pemberdayaan masyarakat partisipa- mensi penormaan dalam suatu aturan hukum
tif yang berbasis pada kearifan lokal; dan ke- dalam praktik hukum serta menggunakan hasil
tiga, bagaimana model altenatif CSR yang te- analisisnya untuk bahan masukan (input) dalam
pat dan sesuai dengan pemberdayaan masyara- eksplanasi hukum.
kat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan Bahan penelitian berupa normatif pres-
rakyat. kriptif kemudian dianalisis secara hermeneutik
dengan menemukan kaidah hukum yang menen-
Metode Penelitian tukan apa yang menjadi kewajiban dan hak yu-
Penelitian ini dengan menggunakan meto- ridis subjek hukum dalam situasi kemasyarakat-
de yuridis normatif dengan pertimbangan bah- an tertentu berdasarkan kerangka tatanan hu-
wa titik tolak penelitian terhadap peraturan kum yang berlaku dengan selalu mengacu pada
perundang-undangan yang membuka peluang positivitas, koherensi, keadilan dan martabat
untuk terwujudnya atau tidak dilaksakannya manusia, yang dalam implementasinya meman-
program tanggung jawab sosial perusahaan faatkan metode dan produk penelitian ilmu-
(CSR). Penelitian ini juga didukung dengan pe- ilmu sosial.
nelitian yuridis empiris bertujuan untuk meng-
gali makna hukum secara nyata sebagai-mana Pembahasan
ditentukan dalam peraturan perundang-undang- Implementasi CSR Pemberdayaan Masyarakat
an. Sesuai dengan pendekatan hermenutika yang Berbasis Kearifan Lokal Pada Perusahaan
atau interpretatif maka data diperoleh dengan Tambang Batubara di Kabupaten Lahat
menggali makna hukum atau ketentuan sesuai Kearifan lokal jika dikaitkan dengan pe-
ketentuan dan undang-undang, kemudian di- laksanaan CSR adalah perusahaan tetap mela-
kuatkan dengan prespektif dari perilaku para kukan kegiatan perusahaannya dengan tetap
pengusaha tambang batubara dalam menerap- mengijinkan dan mengembangkan budaya, adat
kan CSR partisipatif yang berbasis pada ke- istiadat serta kebiasaan masyarakat setempat.
arifan lokal, yang dimaksudkan perusahaan ter- Sebagai bentuk komunitas lokal yaitu upaya un-
sebut tetap mengijinkan dan membiarkan ma- tuk menciptakan social value yang bermakna
syarakat sekitar tambang melaksanakan nilai- bagi masyarakat dan perusahaan demi tercapai-
Model Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Tambang Batubara... 75

nya pelaksanaan CSR. Melalui interaksi tersebut kan apa pun yang ditimbulkannya. Teori tang-
kemudian dapat tercipta hubungan timbal balik gung jawab sosial dikaitkan dengan aktifitas pe-
yang saling pengertian dan memberikan keun- rusahaan, maka dapat dikatakan bahwa tang-
tungan bagi keduanya. CSR perusahaan banyak gung jawab sosial lebih menekankan pada ke-
dilakukan dengan pola Community Develop- pedulian perusahaaan terhadap kepentingan
ment. perusahaaan belaka. Dengan demikian konsep
Pembangunan masyarakat (community tangung jawab sosial lebih menekankan pada
development) adalah suatu proses dimana ma- tanggung jawab perusahaan atas tindakan dan
syarakat yang tinggal pada lokasi tertentu me- kegiatan usahanya yang berdampak pada orang-
ngembangkan prakarsa untuk melaksanakan orang tertentu, masyarakat dan lingkungan di
suatu tindakan (dengan atau tanpa intervensi) mana perusahaan-perusahan melakukan aktifi-
untuk mengubah situasi ekonomi, sosial, kultu- tas usahanya. Hal tersebut tidak berdampak
ral dan lingkungan mereka sesuai dengan kebu- negatif pada pihak-pihak tertentu dalam ma-
tuhan dan permasalahan masyarakat tersebut.2 syarakat. Secara positif hal ini mengandung
CSR adalah sebagai suatu aktifitas perusahaan makna bahwa perusahaan harus menjalankan
untuk ikut mengatasi permasalahan sosial de- kegiatannya sedemikian rupa, sehingga dapat
ngan peningkatan ekonomi, perbaikan kualitas mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan
hidup masyarakat dan mengurangi berbagai sejahtera.4
dampak operasionalnya terhadap lingkungan, Berdasarkan keterangan yang disampai-
mengikuti peraturan perundang-undangan yang kan Bapak Hasbi Alhamdi, Manager CSR PT. BA
berlaku, dalam jangka panjang mempunyai ke- Bukit Asam (Persero) Tbk, “sekarang dikenal
untungan bagi perusahaan dan pembangunan dengan sebutan PT. BA, untuk selanjutnya dise-
masyarakat.3 but juga Kami atau Perseroan, didirikan pada 2
CSR sebagai wujud implementasi program Maret 1981 berdasarkan Peraturan Pemerintah
dari community relations, jika ditujukan pada RI Nomor 42 Tahun 1980. Perseroan terdaftar
stakeholder yang tepat dan dilakukan dengan sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indo-
tepat, akan dapat menciptakan suatu kondisi nesia (BEI), dengan nama tagline PTBA, pada 23
bagi perusahaan. Sehingga perusahaan dapat Desember 2002. Perseroan tergabung dalam
menjalankan aktifitasnya lebih baik lagi tanpa Asosiasi Produsen Batubara Indonesia (APBI)
ada hambatan-hambatan yang muncul dari dan Indonesian Mining Asociation (IMA) serta
lingkungan sekitar. Penelitian bertujuan untuk tergabung ke dalam kelompok badan usaha mi-
mengkaji implementasi CSR pada perusahaan lik negara (BUMN). Sumber daya dan cadangan
tambang batubara pada PT Barubara Bukit batubara pada PT BA bahwa perseroan memiliki
Asam (PT BA) dan PT Bara Alam Utama (PT dan mengoperasikan wilayah IUP (Izin Usaga
BAU) dengan permberdayaan masyarakat yang Pertambangan) operasi produksi di Tanjung
berbasis pada kearifan lokal. Enim seluas 66, 414 hektar, meliputi Kabupaten
Muara enim dan Lahat Provinsi Sumatera Sela-
Realisasi CSR pada PT. BA (Batubara Bukit tan yang terdiri atas: pertama, Air Laya seluas
Asam) 7.621 Ha; kedua, Muara Tiga Besar; Ketiga,
Konteks tanggung jawab sosial (CSR) Banko Barat seluas 4.500 Ha; keempat, Banko
dalam hal ini ada kewajiban bertanggung jawab Tengah Blok Barat seluas 2.433 Ha; kelima,
atas perintah undang-undang, memperbaiki Banko Tengah Blok Timur seluas 22.937 Ha; ke-
atau sebaliknya memberi ganti rugi atas kerusa- enam, Bukit Kendi seluas 882 Ha; dan ketujuh,
Tambang batubara Ombilin seluas 2.950 Ha.
2
Mukti Fajar, 2010, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,
4
Studi Tentang Penerapan CSR pada Perusahaan Mul- Sukarmi, “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
tinasional Swasta Nasional dan BUMN di Indonesia, Ja- (Corporate Social Responsibility) dan Iklim Penanaman
karta: Pustaka Pelajar, hlm. 36. Modal di Indonesia”, Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 5
3
Ibid, hlm. 34. No. 2 Juni 2008, hlm. 14.
76 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 14 No. 1 Januari 2014

PT. BA secara konsisten terus me- Perseroan menjalin kerjasama dengan Pe-
ningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan merintah Daerah dan pihak lain yang berkom-
kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan peten dalam perencanaan dan pelaksanaan pro-
dengan menjalankan berbagai program yang gram, serta melibatkan masyarakat secara
berfokus pada peningkatan taraf hidup ma- langsung dalam proses perencanaan, pelaksana-
syarakat maupun upaya pelestarian lingkungan. an maupun monitoring program, serta melaksa-
Untuk itu, Perseroan menjalankan Program nakan program yang berdampak langsung ter-
Kemitraan dan Bina Lingkungan, berpedoman hadap upaya pemberdayaan sosial ekonomi ma-
pada Peraturan Menteri negara BUMN No. PER- syarakat di lingkar tambang. Tujuannya adalah
08/MBU/2013 Tentang Perubahan ke-4 atas memberi kejelasan mengenai arah dan pedom-
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik an pelaksanaan kegiatan CSR, optimalisasi ki-
Negara Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Pro- nerja, kesesuaian dengan kebutuhan dan ke-
gram Kemitraan Badan Usaha Milik Negara de- pentingan masyarakat, serta peningkatan ke-
ngan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. berdayaan dan kemandirian masyarak. Melalui
Selain Program PKBL Perseroan menjalankan peningkatan kualitas pelaksanaan CSR ini di-
program Bina Wilayah sebagai perwujudan Pe- harapkan masyarakat semakin merasa ikut me-
nerapan Pasal 74 Undang-Undang No.40 Tahun miliki dan menjaga keberadaan Perseroan se-
2007 tentang Perseroan Terbatas. Perseroan te- luruh program perusahaan berjalan dengan baik
lah merumuskan pola kebijakan jangka panjang memberi manfaat timbal balik dengan masya-
yang terintegrasi dalam bentuk “Pedoman CSR rakat disertai terjaganya lingkungan sekitar.5
PTBA”, yang telah disahkan oleh Direktur Uta- Pelaksanaan CSR pada PT BA dikelompokan ke
ma PTBA pada akhir 2011 yang mencakup enam dalam tiga program, yaitu program kemitraan,
fokus kegiatan, yaitu: ekonomi, lingkungan, hak program bina lingkungan dan program bina wi-
azasi manusia, praktik ketenagakerjaan dan layah.6
kelaikan kerja, tanggung jawab produk, dan Perseroan mentargetkan peningkatan ke-
kemasyarakatan. mandirian mitra binaan seraya membantu per-
Keenam fokus kegiatan tersebut mengacu luasan penjualan produk mitra binaan di ber-
kepada kaidah internasional mengenai keberha- bagai wilayah. Seiring dengan peningkatan dana
silan implementasi CSR yang ditetapkan oleh kelolaan, Perseroan pelaksanakan tiga pola pe-
Global Reporting Initiatives (GRI), yang diru- nyaluran untuk memperluas cakupan, mening-
muskan dalam strategi implementasi yang di- katkan serapan anggaran danmemperbaiki ting-
landasi oleh etika/norma bisnis yang berlaku, kat kolektibilitas. Ketiga pola penyaluran terse-
meliputi: pertama, pembangunan ekonomi dan but adalah penyaluran langsung, penyaluran
pemberdayaan masyarakat secara berkelanjut- langsung dalam rangka pembentukan cluster
an untuk meningkatkan kesejahteraan komu- usaha dan kerjasama penyaluran dengan mitra
nitas lokal serta masyarakat secara luas; kedua, yang kompeten. Dalam tahun 2012 realisasi
peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup, penyaluran dana CSR sebesar Rp.125, 79 miliar.
termasuk restorasi lahan pasca tambang; keti- Untuk Program Bina Lingkungan, Persero-
ga, jaminan pelaksanaan non diskriminasi dan an semakin aktif mengajak dan melibatkan pe-
penghargaan hak azasi manusia; keempat, pe- ran serta masyarakat secara langsung dalam
nerapan jaminan kesehatan dan keselamatan proses perencanaan, pelaksanaan maupun mo-
kerja serta upaya peningkatan kesejahteraan nitoring program pemberdayaan sosial ekonomi
karyawan; dan kelima, penerapan jaminan ke- masyarakat di lingkar tambang, melalui Prog-
amanan penggunaan produk dan kepuasan pe- ram “Musrenbang”. Guna mempercepat keman-
langgan; dan keenam, menjalin hubungan har- dirian masyarakat, Perseroan menjadikan bi-
monis dengan masyarakat yang dilandasi de- dang kegiatan pendidikan menjadi prioritas,
ngan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
5
Ibid.
6
Ibid.
Model Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Tambang Batubara... 77

bersama-sama dengan pelaksanaan pembangu- mulai dengan eksploitasi. Dengan luas wilayah
nan sarana dan prasarana yang diperlukan. Da- lahan pertambangan 796 ha, dengan penghasil-
lam Bidang Pendidikan, Perseroan menginisiasi an 1000 ton/tahun. Dijelaskan oleh Bapak Dar-
pelaksanaan program “Ayo Sekolah”, yakni pro- win Kepala K3 PT BAU bahwa dengan menda-
gram pemberian beasiswa pendidikan tingkat sarkan pada IUP yang dikeluarkan pemerintah
SD, SMT dan SLTA bagi siswa kurang mampu di daerah setempat untuk masa 20 (dua puluh)
ring 1 (satu) dengan sasaran siswa bersangkutan tahun dan dapat diperpanjang dalam waktu 10
dapat menyelesaikan pendidikan hingga seting- (sepuluh) tahun.
kat SLTA. Perseroan juga berpartisipasi dalam Sebagaimana yang terjadi di PT BA, de-
pelaksanaan program BUMN Peduli yang di- mikian pedoman CSR pada suatu perseroan ha-
koordinasikan oleh instansi terkait. Dalam ta- rus dicantumkan di RKAB dengan persetujuan
hun 2012 realisasi penyaluraan dana bina ling- dan kesepakatan antara perusahaana yang ber-
kungan sebesar Rp. 64, 71 miliar. sangkutan dan Pemerintah Daerah setempat.
Sementara untuk Porgram Bina Wilayah, Pelaksaan program CSR disampaikan ke Peme-
Perseroan semakin meningkatkan peran serta- rintah Daerah setempat khususnya kepada Di-
nya dalam pembangunan fisik sarana maupun nas Pertambangan Kabupaten Lahat. Disampai-
prasarana secara langsung maupun tidak lang- kan bahwa seiring meningkatnya kesadaran dan
sung, selain meningkatkan perannya dalam ke- munculnya berbagai tuntutan terhadap perusa-
giatan kemasyarakatan. Dalam tahun 2012 rea- haan terutama yang mengelola sumber daya
lisasi penyaluran dana bina wilayah sebesar Rp. alam dan lingkungan, maka konsep tanggung
83,25 miliar. jawab sosial perusahaan atau CSR menjadi ba-
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan gian yang tidak terpisahkan dengana kelangsu-
sasaran yang dituju dari pelaksanaan Program ngan hidup perusahaan di masa yang akan da-
Kemitraan PTBA adalah peningkatan kemampu- tang. CSR harus menjadi bagian dari kewajiban
an usaha kecil dan koperasi di sekitar wilayah perusahaan dalam upaya meningkatkan kese-
operasi Perseroan agar menjadi tangguh dan jahteraan masyarakat dan lingkungan alam.7
mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian Realisasi penyaluran dana CSR pada PT BA un-
laba Perseroan. Sedangkan sasaran dari kegiat- tuk tahun 2012 semua bidang sebesar Rp.
an Bina Lingkungan adalah tumbuhnya kehidup- 1.845.077480,-, tahun 2013 sampai bulan Agus-
an masya-rakat yang sejahtera melalui pembe- tus sebesar Rp.423.149.000,- meliputi program
rian bantuan bagi tumbuh dan berkembangnya kemitraan, bina lingkungan dan bina wilayah.
kesadaran akan perlunya pendidikan, interaksi
sosial dan keselarasan dengan kelestarian ling- Peran Pemerintah Daerah, Tokoh Masyarakat
kungan. Melalui kedua program PKBL tersebut, dalam Pelaksanaan CSR
Perseroan meyakini akan terjadinya eskalasi Perusahaan sebagai organisai ekonomi se-
pertumbuhan kesejahteraan sosial dan ekonomi lalu berada dan ada di tengah masyarakat. Pe-
masyarakat sekitar menjadi lebih berdaya dan rusahaan tidak mungkin berada di luar masya-
mandiri serta terpeliha-ranya hubungan yang rakat karena ia hidup, tumbuh dan berkembang
harmonis dan berkesinambungan antara perusa- serta dikembangkan oleh masyarakat. Oleh ka-
haan dengan masyarakat. rena itu tindakan perusahaan harus sesuai de-
ngan tujuan masyarakat mengenai kohesi so-
Realisasi CSR pada PT Bara Alam Utama (BAU) sial, kesejahteraann individu dan kesempa-tan
PT Bara Alam Utama dengan lokasi di Ke- yang sama untuk semua. Penerapan CSR di ka-
camatan Merapi Timur dengan luas lahan 800 langan dunia usaha sebagian besar masih dilan-
ha, dengan Izin Usaha Pertambangan dari Bu- dasi sifat kedermawanan (philantropy) dan ke-
pati Kepala daerah setempat. PT BAU dengan murahan hati dalam rangka membantu masya-
izin ekslporasi tahun 2004 dan sekarang sudah
7
Ibid.
78 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 14 No. 1 Januari 2014

rakat. Penerapannya tergantung pada komit- wa program CSR yang telah dilaksanakan meli-
men pimpinan perusahaan, status kepemilikan puti program kemitraan berupa: pertama, pe-
dan kemapanan perusahaan serta regulasi dan nyaluran dana kemitraan pada Usaha kecil Me-
perpajakan. Oleh sebab itu peran serta Peme- nengah (UKM) dan Koperasi dalam bentuk pin-
rintah Daerah dalam rangka mewujudkan prog- jaman lunak; kedua, pembinaan usaha kecil
ram CSR dilakukan secara stimulan dengan me- dan koperasi melalui program pelatihan dan
ngedepankan pembangunan masyarakat.8 penyelenggaraan kewirausahaan; ketiga, meng-
Keberhasilan suatu program nasional se- ikutsertaan mitra binaan pada berbagai pame-
perti program CSR tidak lepas dari peran serta ran berskala nasiona untuk menunjang promosi
berbagai pihak seperti Pemda setempat, ma- dan kampanye pemasaran produk mitra binaan;
syarakat sekitar perusahaan. Pembangunan dan keempat, meningkatan kemandirian dan
yang memanfaatkan modal sosial menunjukan kedisiplinan melalui rekonsiliasi piutang modal
keberhailan yang baik, sehingga dikatakan bah- bergulir.
wa modal sosial sebagai salah satu syarat ber- Prioritas program kemitraan adalah: per-
hasilnya suatu program pembangunan. Modal tama, komoditas yang menjadi andalan daerah;
sosial bukan terletak pada individu melainkan kedua, komoditas tradisional yang potensial un-
kelompok bahkan negara. Hubungan sosial ada- tuk dikembangkan; ketiga, komoditas yang ber-
lah merupakan cerminan dari kerjasama dan peluang ekspor atau berorientasi ekspor; keem-
koordinasi antar warga yang didasari oleh pat, komoditas yang dapat menyerapa tenaga
ikatan sosial yang aktif dan bersifat resiprokal kerja/padat karya. Program Bina Lingkungan
(timbal balik), selain itu, norma, jaringan sosial meliputi: pertama, program bantuan bencana
cenderung saling memperkuat. Keberhasilan alam; kedua, pendidikan dan peningkatan kese-
program CSR suatu perusahaan didasari atas hatan masyarakat; ketiga, pembangunan sarana
modal sosial yeng terdiri dari elemen-elemen:9 umum, pengembangan sarana ibadah dan pe-
Pertama, saling percaya (trust) yang meiputi lestarian alam. Tujuan dari kegiatan ini adalah
adanya kejujuran, kewajaran sikap egality, to- peningkatan standar hidup dan kesejahteraan
leransi dan kemurahan hati; kedua, jaringan so- masyarakat. Program ini dilaksanakan dalam
sial yang meliputi adanya partisipasi, pertukar- berbagai pola yang mencakup: pertama, penya-
an timbal balik, solidaritas, kerjasama dan ke- luran biaya untuk penyelanggaran pelatihan;
adilan. ketiga, pranata meliputi nilai-nilai yang kedua, pengadaan modal kerja, sarana dan pra-
dimiliki, norma dan sanksi dan aturan-aturan. sana untuk kelompok usaha bersama; keti-
PT BA dan PT BAU sudah melaksanakan ga,penyaluran bantuan dana untuk program pe-
program CSR sesuai pedoman yang dicantumkan ningkatan gizi balita; keempat, pengadaan bibit
dalam RKAB (Rencana Kegiatan dan Anggaran dan benih ikan; dan kelima, pembinaan pada
Biaya) yang telah disepakati antara perusaha- kelompok usaha bersama (KUB).
an, Pemda setempat dan masyarakat. Oleh ka- Adapun Program Bina Wilayah bertujuan
rena pedoman CSR yang baik sesuai dengan ke- untuk memberdayakan potensi ekonomi masya-
pentingan masyarakat sekitar. Berdasar penda- rakat sekaligus mewujudkan komitmen Perse-
pat dari beberapa orang informan, yang diambil roan untuk bersama-sama menciptakan kualitas
dari masyarakat ring 1 sekitar perusahaan, bah- hidup yang lebih baik bagi masyarakat. Program
Bina Wilayah dilaksanakan berupa pemberian
8 bantuan fisik maupun non-fisik dengan jangkau-
Busyra Azheri, “Menjadikan Tanggung Jawab Sosial Pe-
rusahaan Sebagai Salah Satu Instrumen dalam Pemba- an wilayah yang lebih luas. Pada tahun 2012,
ngunan Daerah”, Jurnal Yustika Media Hukum dan Ke-
pelaksanaan Program Bina Wilayah Perseroan
adilan, Vol. 13 No. 1 Juli 2010, Fakultas Hukum Uni-
versitas Surabaya, hlm. 95. banyak menyentuh kepentingan masyarakat,
9
Husni Thamrin, Imam Syafganti, Badarudin Rangkuti, baik dalam rangka mendukung peningkatan
“Implementasi CSR Berbasis Modal Sosial di Sumatera
Utara”, Journal Of Strategik Comunication Fakultas Il- kualitas pendidikan, prestasi keolahragaan mau
mu Komunikasi, Vol. 1 No. 1 Juli 2010, Universitas Pan- pun partisipasi langsung pada pembangunan
casila, hlm. 80.
Model Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Tambang Batubara... 79

daerah sekitar aktifitas operasional yang di- but.10 Berkaitan dengan program CSR akan ter-
salurkan melalui pemerintah daerah. laksana dengan baik apabila pemerintah daerah
Perseroan juga menggunakan beberapa setempat juga mempunyai fungsi sebagaimana
parameter sebagai indikator keberhasilan Prog- tersebut di atas melalui IUP perusahaan tam-
ram Bina Lingkungan, termasuk di antaranya: bang batubara.
pertama, semakin membaiknya kondisi sosial
masyarakat yang ada di sekitar perusahaan; ke- Model CSR permberdayaan Masyarakat Berba-
dua, semakin berkurangnya angka komplain sis pada Kearifan Lokal
atau keluhan dari masyarakat yang berkaitan Penyelenggaraan berbagai kewajiban ke-
dengan pemenuhan tanggung jawab sosial Per- negaraan yang dilakukan oleh pemerintah se-
seroan; ketiga, perusahaan dapat menjalankan mata-mata ditujukan untuk meningkatkan kese-
kegiatan bisnisnya dengan lancar serta terjalin- jahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hal
nya hubungan yang harmonis dengan warga ma- tersebut menjadikan kewenangan pemerintah
syarakat sebagai salah satu stakeholder Per- untuk menegakan program CSR pada setiap
seroan. perusahaan. Bahkan CSR sudah menjadi suatu
Peran serta pemerintah daerah dan ma- kewajiban yang diatur dalam peraturan perun-
syarakat dalam mendukung pelaksanaan prog- dang-undangan.11 Pelaksanaan CSR berkaitan
ram CSR perusahaan adalah: pertama, sebelum dengan good governance suatu perusahaan.
Pemda menandatangani Izin Usaha Pertamba- Good dalam pengertian governance mengan-
ngan (IUP), perusahaan harus membuat pedom- dung makna nilai-nilai yang menjunjung tinggi
an dan program CSR yang dimasukan dalam keinginan/kehendak rakyat untuk dapat me-
RKAB; kedua, pedoman dan Program CSR dise- ningkatkan kemampuannya dalam pencapaian
suikan dengan kebutuhan dan kepentingan ma- tujuan kemandirian, pembangunan berkelanjut-
syarakat sekitar perusahaan; ketiga, Pemerin- an dan keadilan sosial. Dari segi finansial go-
tah daerah dan masyarakat ikut memantau, vernance sebagai suatu interaksi antara peme-
mengawasi dan memberikan evaluasi terhadap rintah, dunia usaha dan masyarakat. Ketiga ins-
pelaksanaan CSR perusahaan; keempat, dalam titusi ini harus saling berkaitan dan bekerja de-
hal ada perusahaan yang tidak melaksanakan ngan prinsip-prinsip kesetaraan tanpa ada upa-
program CSR, maka pemerintah daerah akan ya untuk mendominasi satu pihak terhadap pi-
memberikan teguran, bahkan sanksi dengan hak lain.12
dicabutnya IUP tersebut. Prinsip good corporate governance (GCG)
Pemerintah dalam melaksanakan tugas adalah tanggung jawab (responsibility), akunta-
dan tanggung jawabnya, berfungsi sebagai pe- bilitas, keadilan dan transparansi. Inti prinsip
mimpin warga masyarakat, mengemudikan pe- tanggung jawab adalah untuk menjalankan pe-
merintahan, memberikan petunjuk, menghim- rusahaan kepada pemegang saham, direksi dan
pun potensi, memberikan arahan, mengkoordi- komisaris jajarannya dan bertanggung jawab
nasi kegiatan, memberi kesempatan dan kemu- kepada stakeholders lainnya, termasuk karya-
dahan, memantau dan menilai, mengawasi, wan dan masyarakat. Perusahaan mempunyai
mendukung, mendorong, dan melindungi. Ins- tanggung jawab untuk mematuhi hukum dan
trumen untuk mengarahkan kegiatan tersebut
di atas melalui “perizinan”. Melalui izin peme- 10
Y. Sri Pudyatmoko, “Upaya Pemerintah daerah Dalam
rintah mengendalikan dan mengontrol kegiatan Penanganan Perizinan Kegiatan Usaha di Kabupaten Sle-
man”, Groria Juris, Jurnal Hukum, Vol. 8 No. 1Januari-
masyarakat serta perusahaan. Oleh karena izin April 2008, Fakultas Hukum Unika Atmaja, hlm. 21.
di samping sebagai pedoman sekaligus sebagai 11
Tjip Ismail, “Peranan BUMN Dalam Penerimaan Pen-
dapatan Negara (Tinjauan Dari Perspektif Pajak)”, Jur-
jaminan terlaksananya kegiatan usaha terse- nal Hukum Bisnis, Vol. 26 No. 1 2007, hlm. 41.
12
Sjahruddin Rasul, “Penerapan Good Governance di
Indonesia dalam Upaya Pencegahan Tindak Pidana Ko-
rupsi”, Jurnal Mimbar Hukum, Vol. 21 No. 3 Oktober
2009, Fakultas Hukum UGM, hlm. 540.
80 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 14 No. 1 Januari 2014

peraturan. Oleh karena prinsip GCG merupa- pembangunan, sehingga masyarakat di tempat
kan kaidah norma ataupun pedoman korporasi tersebut diharapkan menjadi lebih mandiri de-
dalam sistem pengelolaan BUMN yang sehat.13 ngan kualitas kehidupan dan kesejahteraan
Program Corporate Social Responsibility yang lebih baik. Program community develop-
(CSR) merupakan investasi jangka panjang yang ment memiliki tiga karakter utama yaitu ber-
berguna untuk meminimalisasi resiko sosial, basis masyarakat, berbasis sumber daya setem-
serta berfungsi sebagai sarana meningkatkan ci- pat dan berkelanjutan (sustainable). Dua sasa-
tra perusahaan di mata publik. CSR merupakan ran yang ingin dicapai yaitu sasaran kapasitas
sebuah bentuk keseimbangan antara visi sosial masyarakat dan sasaran kesejahteraan yaitu
untuk peduli dengan masyarakat dan lingkung- kapasitas masyarakat dapat dicapai melalui
an sekitarnya dan visi operasional untuk men- upaya pemberdayaan, agar anggota masyarakat
capai keuntungan (profit) yang maksimal dan dapat ikut dalam proses produksi atau institusi
menjamin kepuasan masyarakat. Dalam proses penunjang dalam proses produksi, kesetaraan
operasionalnya perusahaan yang mempunyai dengan tidak membedakan status dan keahlian,
tanggung jawab sosial menganut alur: People keamanan keberlanjutan (sustainability) dan
yaitu mensejahterakan masyarakat sekitarnya, kerjasama (cooperation), kesemuanya berjalan
Planet dengan menjaga lingkugan sekitarnya, secara simultan.
serta Profit dengan tujuan utama mencapai ke- Beberapa prinsip dalam community deve-
untungan yang maksimal dan ketiganya dijalan- lopment adalah sebagai berikut.14 Pertama,
kan dengan Process melalui metode yang baik. kebutuhan komunitas harus dilihat dalam pen-
Program CSR suatu perusahaan dapat dekatan yang holistik. Meskipun prioritas dapat
memberikan hasil yang baik jika memperhati- disusun secara sektoral misalnya, namun harus
kan 2 hal yang menjadi catatan utama yakni mampu menjelaskan keterkaitannya dalam pe-
bahwa keduanya dimulai dari manusianya (peo- rencanaan secara menyeluruh; kedua, commu-
ple) baik hasil produksi (output) yang diharap- nity development adalah proses, artinya, pro-
kan maupun sumberdaya (resources) yang men- ses mestilah menjadi bagian penting dalam se-
jadi bahan untuk berproduksi (input). Manusia luruh aktifitas, sehingga dimonitor dan dieva-
harus menempati posisi pertama karena untuk luasi secara baik, dan diperlakukan sama pen-
manusialah semua hasil alam ini. Perusahaan tingnya dengan hasil atau kemajuan yang diper-
yang dahulu menempatkan keuntungan (profit) oleh; ketiga, pemberdayaan merupakan hasil
pada urutan pertama harus merubah paradig- dari pengaruh, partisipasi dan pendidikan ko-
manya. Keuntungan yang berlimpah tanpa munitas; keempat, tujuan community develop-
memberi manfaat (benefit) pada masyarakat ment adalah pemberdayaan dari komunitas
sekitarnya, pada akhirnya akan terjerumus ke bersangkutan, dan akan dicapai jika rangkaian
dalam kerugian, misalnya konflik yang aktifitas yang dijalankan merupakan kebutuhan
berkepanjangan dengan masyarakat, perusakan dana keinginan komunitas yang bersangkutan;
asset perusahaan, dan lain-lain). kelima, aktivitas yang dijalankan harus menja-
Model CSR yang tepat adalah CSR yang min bahwa itu memperhatikan lingkungan seki-
Secara umum community development dapat di tar, memperhatikan keberlanjutan (sustainabi-
definisikan sebagai kegiatan pengembangan lity), kemitraan antar seluruh pelaku akan lebih
masyarakat yang diarahkan untuk memperbesar menjamin akses kepada sumber daya secara
akses masyarakat untuk mencapai kondisi so- adil.
sial-ekonomi-budaya yang lebih baik apabila CSR dengan pemberdayaan masyarakat
dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan yang berbasis kearifan lokal, dengan menggu-
nakan konsep community development mempu-
13
Subiharto, “Ultra Vires dan Good Corporate Governan-
14
ce, Dalam Perspektif UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Alex Gunawan, 2009, Membuat Program CSR Berbasis
Perseroan Terbatas”, Varia Peradilan, Vol. XXV No. 294 Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta: Publisher Com-
Mei 2010, hlm. 86. pany, hlm. 21.
Model Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Tambang Batubara... 81

nyai pengertian bahwa “masyarakat setempat” utama. Community development mempunyai


yaitu, sekelompok masyarakat yang hidup ber- tiga karakter yaitu berbasis masyarakat, berba-
sama sedemikian rupa sehingga merasakan bah- sis sumber daya setempat dan berkelanjutan.
wa kelompok tersebut dapat memenuhi kepen- Dengan demikian masyarakat mendapatkan ke-
tingan-kepentingan hidup yang utama. Commu- untungan dan tetap dapat melestarikan budaya
nity development mempunyai tiga karakter ya- setempat, tanpa terganggung oleh aktifitas pe-
itu berbasis masyarakat, berbasis sumber daya rusahaan di sekitarnya. Pihak perusahaan juga
setempat dan berkelanjutan. Dengan demikian dapat menjalankan aktifitas dengan baik tanpa
masyarakat mendapatkan keuntungan dan te- ada protes, konflik dari masyarakat setempat.
tap dapat melestarikan budaya setempat, tan- Dengan demikian perusahaan dengan tujuan
pa terganggung oleh aktifitas perusahaan di se- utama memperoleh keuntungan (profit) dengan
kitarnya. Pihak perusahaan juga dapat menja- tetap memperhatikan kesejahteraan masya-
lankan aktifitas dengan baik tanpa ada protes, rakat (people), dan tetap menjaga lingkungan
konflik dari masyarakat setempat. sekitarnya (planet). Model CSR yang tepat ada-
lah “model kerja kolaborasi” karena tanpa du-
Penutup kungan masyarakat, pemerintah daerah setem-
Simpulan pat dan perusahaan mustahil memiliki pelang-
Realisasi pelaksanaan CSR pada perusaha- gan, pegawai dan sumber-sumber produksi lain-
an tambang batubara di Kabupaten Lahat dija- nya yang bermanfaat bagi perusahaan. Agar
lankan sebagaimana dalam aturan perundang- program CSR dapat berjalan sesuai dengan atu-
undangan baik yang ada pada PT BA Bukit Asam ran dan tujuan, dan tepat sasaran maka sebaik-
dan PT BAU. Pelaksanaan CSR meliputi bidang nya program CSR diajukan oleh masyarakat se-
kemitraan, Bina Lingkungan dan Bina Wilayah. kitar perusahaan sesuai dengan kebutuhannya.
Adapun peran Pemerintah daerah, tokoh ma- Program CSR tidak boleh overlaping dengan
syarakat setempat dalam mewujudkan program program Pemda setempat. Sebelum RKAB di-
CSR Perusahaan tambang batubara berupa tandatangani harus ada persetujuan terlebih
pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lo- dahulu dari pihak perusahaan, Pemda setempat
kal. Pedoman CSR disesuaikan dengan kebutuh- dan masyarakat.
an dan kepentingan masyarakat sekitar perusa-
haan yang dicantumkan dalam RKAB. Pemerin- Daftar Pustaka.
tah Daerah dan tokoh masyarajak ikut meman-
Azheri, Busyra. “Menjadikan Tanggung Jawab
tau, mengawasi, memberikan evaluasi terhadap Sosial Perusahaan sebagai Salah Satu Ins-
pelaksanaan CSR perusahaan. Dalam hal ada trumen dalam Pembangunan Daerah”.
perusahaan yang tidak melaksanakan program Jurnal Yustika Media Hukum dan Keadil-
CSR sesuai dengan pedoman yang tercantum an, Vol. 13 No. 1 Juli 2010. Surabaya: FH
Ubaya;
RKAB, maka pemerintah daerah setempat
memberikan teguran, bahkan sanksi atau di- Fajar, Mukti. 2010. Tanggung Jawab Sosial Pe-
rusahaan, Studi Tentang Penerapan CSR
tutupnya/dihentikannya IUP. pada Perusahaan Multinasional Swasta
Model CSR yang berbasis pada kearfian Nasional dan BUMN di Indonesia, Jakarta:
lokal pada perusahaan tambang batubara di Pustaka Pelajar;
Kabupaten Lahat merupakan model yang paling Firdaus. “Corporate Social Responsibility
sesuai, dikarenakan konsep community deve- Transformasi Moral Ke Dalam Hukum
lopment mempunyai pengertian bahwa masya- Membangun Kesejahteraan Masyarakat”.
Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 1 No. 1 Agustus
rakat setempat yaitu, sekelompok masyarakat
2000. Pekanbaru: FH Universitas Riau
yang hidup bersama sedemikian rupa sehingga
Gunawan, Alex. 2009. Membuat Program CSR
merasakan bahwa kelompok tersebut dapat me-
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Yog-
menuhi kepentingan-kepentingan hidup yang yakarta: Yogyakarta: Publisher Company;
82 Jurnal Dinamika Hukum
Vol. 14 No. 1 Januari 2014

Ismail, Tjip. “Peranan BUMN Dalam Penerimaan


Pendapatan Negara (Tinjauan Dari Pers-
pektif Pajak). Jurnal Hukum Bisnis, Vol.
26 No. 1 2007;
Pudyatmoko, Y. Sri. “Upaya Pemerintah daerah
dalam Penanganan Perizinan Kegiatan
Usaha di Kabupaten Sleman”. Jurnal Hu-
kum Groria Juris, Vol. 8 No. 1 Januari-
April 2008. Fak. Hukum Unika Atmaja;
Rasul, Sjahruddin. “Penerapan Good Governan-
ce di Indonesia dalam Upaya Pencegahan
Tindak Pidana Korupsi”. Jurnal Mimbar
Hukum, Vol. 21 No. 1 Oktober 2009. Yog-
yakarta: FH UGM;
Subiharto. “Ultra Vires dan Good Corporate Go-
vernance, Dalam Perspektif UU No. 40
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terba-
tas”. Varia Peradilan, Vol. XXV No. 294
Mei 2010;
Sukarmi. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility) dan Ik-
lim Penanaman Modal di Indonesia”. Jur-
nal Legislasi Indonesia, Vol. 5 No. 2 Juni
2008;
Thamrin, Husni. Imam Syafganti, Badarudin
Rangkuti, “Implementasi CSR Berbasis
Modal Sosial di Sumatera Utara”. Journal
Of Strategik Comunication, Vol. 1 No. 1
Juli 2010. Jakarta: Fakultas Ilmu Komuni-
kasi Universitas Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai