ARIF NURWASKITO
P0303206001
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2009
1
Tesis
Program Studi
ARIF NURWASKITO
Nomor Pokok P0303206001
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2009
2
TESIS
RANCANGAN REKLAMASI LAHAN
PADA KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL
DI PT ANEKA TAMBANG TBK KOLAKA
ARIF NURWASKITO
Nomor Pokok P0303206001
Menyetujui
Komisi Penasihat,
tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
Arif Nurwaskito
4
PRAKATA
Ibunda Hj.Nuryati Chamdan, istri Ariyanti Inayah, SE., M.Si., atas segala
do’a, dukungan moral dan material, serta kasih sayang yang tulus.
1. Bapak Prof. Dr. dr. A. Razak Thaha, M.Sc. selaku Direktur Program
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Baharuddin Nurkin, M.Sc. selaku Ketua Konsentrasi
Manajemen Lingkungan.
6. Segenap Pimpinan dan Karyawan PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis
memotivasi.
Allah SWT.
Arif Nurwaskito
6
ABSTRAK
ABSTRACT
The study aims to analyze the potential for erosion in the post land
of nickel ore mining and to plan arrangement, erosion and sedimentation
preventation, and handling of top soil in the post land of nickel ore mining
in PT Aneka Tambang Tbk, nickel mining business unit of Pomalaa.
The results of the study indicate that the land opening and nickel
mining at Bukit AS by PT Aneka Tambang Tbk causes damage to
environment in the form of holes due to excavation, scattered boulders,
vegetation loss and fauna, damage to beauty of nature, bare, and potential
for erosion as much as 6.238 tons/ha/year or 52.396,08 tons/year. The
reclamation activities is made to repair the damage of environment and
prevent erosion by drainage system, namely the making of drainage and
check dam, regrading of land, sloping arrangement, drainage system
arrangement, and handling of top soil.
8
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
PRAKATA iv
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR TABEL xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
DAFTAR PUSTAKA 90
LAMPIRAN
10
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
10. Boulder 57
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah PT. Aneka Tambang Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN)
Tambang Tbk. UBPN Operasi Pomalaa meliputi area seluas kurang lebih
8.314,40 Ha.
14
PROSPEKSI
EKSPLORASI
EVALUASI
DEVELOPMENT
EXPLOITASI
METALURGI
PEMASARAN
positif dan dampak negatif. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang
dampak negatif yang muncul bagi lingkungan fisik, yaitu potensi terjadinya
(Coutrier, 2004) :
pemerintah.
penambangan.
yang serius dari berbagai pihak yang terkait, khususnya pelaku kegiatan
pertambangan itu.
17
B. Rumusan Masalah
Kolaka.
Kolaka.
C. Tujuan Penelitian
Kolaka.
18
D. Manfaat Penelitian
manfaat yaitu:
pucuk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Erosi
tempat dan terangkutnya material tersebut oleh gerakan air atau angin
hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian tanah dari suatu tempat yang
E = R x K
Dimana:
satu wilayah dimana curah hujan dan jenis tanahnya relatif sama
kemiringan (S), serta pengelolaan lahan (P) dan tanaman (C). Sedangkan
Erosivitas Erodibilitas
Curah Hujan
Pengelolaan Pengelolaan
lahan tanaman
E = R x K x LS x P x C
sangat terkenal dan masih banyak dipakai sampai sekarang, yaitu disebut
memprediksi erosi pada lahan-lahan non pertanian, tapi tidak dapat untuk
erosi parit, tebing dan dasar sungai. (Suripin, 2004). Besarnya erosi dapat
E =RKLSCP
Dengan :
faktor panjang lereng (L), dan faktor kemiringan lereng (S), Soemarwoto
R = 0,41 x H1,09
Lo
L =
22
1, 4
(s )
S =
9
Dengan
tanah. Tanah dengan indeks erodibilitas tinggi adalah tanah yang peka
selalu diartikan bahwa tanah itu resistan atau tahan terhadap air. (Sutedjo,
2002). Nilai faktor erodibiltas tanah (K) dari berbagai jenis tanah
erosi tanah yang tidak ditanami. Faktor ini mengukur kombinasi pengaruh
menurut kontur, guludan dan terras. Nilai dasar P adalah satu diberikan
untuk lahan tanpa tindakan konservasi. (Suripin, 2004). Nilai faktor P dapat
sebagai suatu laju erosi yang tidak melebihi laju pembentukan tanah.
Pengikisan tanah di bagian atas misalnya; akibat erosi, selalu diikuti oleh
pembentukan lapisan tanah baru pada bagian bawah profil tanah. Tetapi
Erosi merupakan proses alamiah yang tidak bisa atau sulit untuk
yang maksimum (soil loss tolerance), yaitu besarnya erosi yang tidak
kecil dari 10 ton/ha/tahun, maka erosi yang terjadi masih bisa dibiarkan,
(Suripin, 2002).
1. Cara Vegetatif
penanamannya.
2. Cara Mekanik
dianjurkan bila;
a. Air larian dan sedimen yang berasal dari daerah hulu akan
bangunanpencegah banjir.
(erosi) dengan cara menahan air (hujan) tetap pada tempatnya atau
air yang telah masuk daerah penambangan. Upaya ini untuk mencegah
air yang masuk pada lokasi penambangan menuju ke aliran air alamiah,
adalah :
hujan
c. Luas Daerah, merupakan luas daerah dimana air hujan jatuh pada
daerah tersebut.
30
1. Curah Hujan
persatu satuan Luas permukaan pada suatu jangka waktu tertentu. Curah
hujan merupakan salah satu faktor penting dalam suatu sistem penyaliran
dan sangat berpotensi terjadi erosi, karena besar kecilnya curah hujan
hujan yang jatuh pada suatu areal tertentu dalam jangka waktu yang relatif
lama, oleh karena itu besarnya curah hujan dapat dinyatakan dalam
m3/satuan luas, secara umum dinyatakan dalam tinggi air (mm). curah
hujan 10 mm berarti tinggi hujan yang jatuh pada areal seluas 1 m2 adalah
10 liter.
Data curah hujan yang akan dianalisis adalah curah hujan harian
Intensitas Curah Hujan adalah jumlah hujan yang jatuh dalam areal
satuan mm/jam, yang artinya tingkat dan kedalaman yang terjadi adalah
31
sekian mm dalam periode 1 jam. Untuk itu hanya didapat dari data
Rn
I = -----------------
t
24 Jam (Jam)
t = ------------------------
hari hujan (hari)
dimana :
3. Limpasan Permukaan
mengalir di atas permukaan tanah. Jumlah air yang menjadi limpasan ini
sangat bergantung kepada jumlah air hujan per satuan waktu (intensitas),
tanah, dan ada atau tidaknya hujan yang terjadi sebelumnya (kadar air
2000) :
mungkin terjadi.
Qp = 0,00278 C I A
dimana :
Qp = Laju aliran permukaan (debit) puncak dalam m3/detik.
C = Koefisien aliran permukaan
I = Intensitas hujan dalam mm/jam
A = Luas wilayah dalam hektar (ha)
datar, bergelombang, dan berbukit; empat katagori tata guna lahan, dan
metode ini adalah metode sederhana dan mudah. Harga koefisien limpasan
Koefisien
Kemiringan Kegunaan Lahan
Limpasan
- Sawa, Rawa 0,2
< 3% - Hutan, Perkebunan 0,3
- Perumahan dengan Kebun 0,4
- Hutan, perkebunan 0,4
- Perumahan 0,5
3% - 5%
- Tumbuhan yang jarang 0,6
- Tanpa tumbuhan, daerah penimbunan 0,7
- Hutan 0,6
- Perumahan, kebun 0,7
>15%
- Tumbuhan yang jarang 0,8
- Tanpa tumbuhan, daerah tambang 0,9
Sumber : Rudy Sayoga Gautama, 2003.
yang diperlukan adalah debit air, panjang saluran yang akan dibuat, model
b = n x h , dimana n = konstanta
F = (b + M.h) x h
a+b
F = ---------- h
2
w =a–b+h
H =w + h
V =Qxt
dimana :
V = Volume Cek Dam, dalam m3
Q = Debit Air Limpasan, dalam m3/detik
t = Lamanya hujan dari curah hujan tertinggi, dalam detik.
36
selesai dilakukan.
terganggu ekologinya.
bekas tambang agar kondisinya aman, stabil, dan tidak mudah tererosi
belum dimanfaatkan.
1. Persiapan Lahan
(Latifah, 2003).
tanah pucuk dengan lapisan tanah lain. Hal ini penting karena tanah
reklamasi.
memisahkannya.
dipertimbangkan.
4. Kegiatan Revegetasi
a. Kegiatan pemupukan
d. Penyimpanan biji
e. Persiapan pembenihan
40
F. Kerangka Pikir
AKTIFITAS PERTAMBANGAN
PARAMETER
• kerusakan lahan (lubang & boulder)
• vegetasi hilang
• perginya fauna
• rusaknya estetika alam
• terganggunya kualitas udara
DAMPAK LINGKUNGAN
(FISIK)
PEMANFAATAN LAHAN
SECARA OPTIMAL