Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

STUDI KASUS PT. BUMI RESOURCES TBK.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses dan Bisnis
Pertambangan
DOSEN PENGAMPU: VEBTASVILI, S.E., M.Acc.

KELOMPOK 3

IRDA KURNIATI 301-15-11-042

MARDIAH 301-15-11-052

MERIA ASTUTI 301-15-11-054

MUHAMMAD HASIM 301-15-11-058

PURNAMA SARI 301-15-11-068

KELAS 15 AKUNTANSI 2

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Studi Kasus PT Bumi Resources
Tbk”. Makalah ini disusun dari berbagai sumber, seperti litelatur perpustakaan,
jurnal, e-book, dan sebagainya. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun tidak
lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada:
1. Ibu Vebtasvili, S.E. M.Acc, selaku dosen mata kuliah Proses Bisnis dan
Pertambangan.
2. Serta teman-teman yang telah membantu dan mendukung terselesaikannya
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu pembaca diharapkan dapat
memberikan kritikan yang bersifat membangun untuk kedepannya. Penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun
kepada pembaca umumnya, khususnya Mahasiswa Universitas Bangka Belitung.

Balunijuk, Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN DEPAN .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iii
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah .........................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan Makalah ......................................................................2
PEMBAHASAN ....................................................................................................3
2.1 Profil PT Bumi Resouces Tbk .................................................................3
2.2 Jejak Langkah ..........................................................................................4
2.3 Entitas Anak dan Asosiasi .......................................................................6
2.4 Corporate Social Responbility (CSR) ......................................................7
2.5 Tinjauan Kasus .......................................................................................13
2.6 Dampak Pertambangan Batubara ...........................................................15
PENUTUP ............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................16
3.2 Saran .....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................17
LAMPIRAN .........................................................................................................19
Lampiran 1. Struktur Perusahaan
Lampiran 2. Good Corporate Governance
Lampiran 3. Laporan Keuangan
Lampiran 4. Informasi Perusahaan
Lampiran 5. Lembar Umpan Balik (Feedback Form)

iii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dua puluh tahun lalu, Indonesia adalah pemain marjinal di dunia
batubara. Antara tahun 2000 hingga 2009, era baru dimulai, terjadi ekspansi
besar-besaran batubara seiring dengan desentralisasi. Indonesia membangun
sektor dengan laju paling cepat di seluruh dunia, dengan produksi batubara
meningkat 460% sejak tahun 2000. Saat ini Indonesia adalah eksportir batubara
terbesar di dunia.
Seiring dengan booming industri pertambangan nasional, beberapa
perusahaan yang awalnya dibidang Industri pariwisata, beralih ke bidang
pertambangan. Seperti PT Bumi Resources Tbk mengawali usahanya pada
bidang industri perhotelan dan pariwisata dengan nama PT Bumi Modern, kini
berkembang pesat melakukan ekspansi usaha dengan menggali kekayaan alam
Indonesia, antara lain Batubara dan barang tambang lainnya. Saat ini, PT Bumi
Resources tercatat sebagai salah satu ekspontir Batubara termal terbesar
didunia. Selain itu, PT Bumi Resources Tbk juga memiliki portofolio usaha
bahan tambang lainnya. Berikut penulis merangkum, beberapa informasi,
selain profil perusahaan, struktur organisasi, aktivitas pertambangan, CSR,
GCG, laporan keuangan hingga kecurangan yang pernah dilakukan PT Bumi
Resources Tbk dan entitas anaknya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah
diatas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1. Bagaiman profil dari PT. Bumi Resources Tbk?
2. Bagaiman aktivitas pertambangan dari PT. Bumi Resources Tbk?
3. Bagaimana penerapan GSG dan CSR PT. Bumi Resources Tbk?
4. Apakah penyusunan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan standar
yang diterima umum (PABU)?

1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Terdapat tujuan dalam penulisan pada makalah ini. Tujuan penulisan makalah
proses bisnis dan pertambangan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui profil PT. Bumi Resources Tbk sebagai perusahaan tambang di
Indonesia.
2. Mengetahui aktivitas pertambangan PT. Bumi Resources Tbk.
3. Mengetahui realisasi Corporate Social Responbility (CSR).
4. Mengetahui Good Corporate Governance (GCG).
5. Mengetahui penyusunan laporan keuangan perusahaan tambang apakah
sesuai dengan Standar yang Diterima Umum (PABU).
6. Mengetahui dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan
tambang.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah


Manfaat dari penulisan makalah ini bagi pembaca yaitu:
1. Khususnya mahasiswa adalah :
Memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan referensi tentang studi kasus
perusahaan tambang yang ada di Indonesia karena penulisan yang ringkas,
padat dan mudah dipahami.

2. Bagi masyarakat pada umumnya:


Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya realisasi CSR, GCG
dan penerapan AMDAL dari perusahaan tambang serta mengenali dampak-
dampak negatif yang ditimbulkan oleh perusahaan tambang batubara.

2
PEMBAHASAN

2.1 Profil PT Bumi Resources Tbk


PT Bumi Resources Tbk mengawali usahanya pada bidang industri
perhotelan dan pariwisata dengan nama PT BUMI Modern. Perusahaan ini
pertama kali terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (kini telah menjadi
Bursa Efek Indonesia) pada tahun 1990.
Setelah itu, pada tahun 1998 BUMI bertransformasi dan memasuki
industri minyak, gas alam dan pertambangan. Saat ini, BUMI tercatat sebagai
salah satu eksportir batubara termal terbesar di dunia dengan pangsa pasar
global yang substansial dan merupakan pemasok utama di pasar domestik.
Berkantor pusat di Jakarta, BUMI beroperasi secara global di dua
negara dengan 9 area operasi yang mencakup Sumatera, Sulawesi, Kalimantan
serta satu area yang masih pada tahap eksplorasi di Republik Yaman. Saat ini,
BUMI memiliki dua unit usaha yang telah beroperasi dan memasarkan
produknya secara global yakni PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin
Indonesia.
Kegiatan operasi di 7 wilayah BUMI yang lain, lebih kecil dari area PT
Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, karena masih sebatas tahap pra-
operasi. Oleh karena itu, data yang disajikan pada laporan ini, merupakan data
BUMI sebagai induk perusahaan dan PT Kaltim Prima Coal serta PT Arutmin
Indonesia sebagai unit usaha.
Pada akhir tahun 2016, BUMI memiliki aset sebesar US$ 3,1 Milyar
dengan lebih dari 31.000 karyawan yang terdiri dari karyawan di kantor pusat
dan karyawan yang bekerja di operasi tambang unit bisnis dan kontraktornya.

VISI
Menjadi Perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan
pertambangan.

3
MISI
Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing perusahaan dalam menghadapi
persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk:
1. Meningkatkan hasil investasi dan nilai yang optimal bagi para pemegang
saham.
2. Memperbaiki kesejahteraan para karyawan.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi pertambangan.
4. Menjaga kelestarian lingkungan pada seluruh wilayah operasi
pertambangan.

2.2 Jejak Langkah

1973 Tahun awal pendirian perusahaan, didirikan dengan nama PT BUMI


Modern, bergerak di bidang industri perhotelan dan pariwisata.
1990 BUMI melakukan Penawaran Umum Perdana Saham di Bursa Efek Jakarta
dan Surabaya (Kini telah melebur menjadi Bursa Efek Indonesia).
1997 PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih 58,15% saham Perseroan dari
Asuransi Jiwa Bersama BUMIputera 1912.
1998 Melalui RUPS Luar Biasa tanggal 31Agustus, diputuskan untuk mengubah
bisnis utama Perseroan dari bidang perhotelan dan pariwisata menjadi
bidang minyak, gas alam, dan pertambangan.
2000 Perseroan mengakuisisi saham Gallo Oil (Jersey) Ltd. sebesar 97,5%.
Berdasarkan SK Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-21041
HT.01.04.-TH 2000 tertanggal 20 September, nama Perseroan berubah dari
PT BUMI Modern Tbk menjadi PT BUMI Resources Tbk.
2001 Di bulan November, Perseroan mengakuisisi 80% saham PT Arutmin
Indonesia (AI), produsen batubara terbesar keempat di Indonesia.
2003 Di bulan Oktober, Perseroan membeli 100% saham PT Kaltim Prima Coal
(KPC), produsen batubara terbesar di Indonesia, setelah mengakuisisi
Sangatta Holdings Ltd (SHL) dan Kalimantan Coal Ltd. (KCL).
2004 Perseroan mengakuisisi 19,99% saham Arutmin, sehingga meningkatkan
kepemilikannya menjadi 99,99%.

4
2005 Perseroan telah berhasil menyelesaikan seluruh proses divestasi saham
KPC sebagaimana disyaratkan dalam pasal 26 Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Setelah selesainya proses
divestasi tersebut maka kepemilikan saham KPC menjadi sebagai berikut:
SHL dan KCL yang merupakan unit usaha Perseroan masing-masing
24,5% dan 13,6% dimiliki secara langsung oleh Perseroan serta 32,4%
dimiliki oleh PT Sitrade Coal, yang merupakan unit usaha Perseroan.
2006 Perseroan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah
sebanyakbanyaknya 10% dari total saham yang dikeluarkan.
2007 30% kepemilikan BUMI di Arutmin dan KPC dijual kepada Tata Power
India. Pada bulan Juni dan Oktober diterbitkan dua obligasi konversi senilai
total US$ 450 juta dimana mengalami kelebihan permintaan 3 sampai 4
kali.
2008 Setelah melalui proses yang cukup panjang, BUMI akhirnya dapat
memiliki Herald Resources Ltd Australia dengan nilai AU$ 552 juta.
Operasi tambang seng, timah, dan emas ini berlokasi di Sumatera Utara.
2009 China Investment Corporation (CIC) menanamkan modal di BUMI sebesar
US$ 1,9 miliar dalam bentuk instrumen utang, terdiri dari US$ 600 juta
yang dibayarkan kembali di tahun 2013, US$ 600 juta di tahun 2014, dan
sisanya US$ 700 juta di tahun 2015. Investasi ini memiliki 12% cash
coupon per tahun dengan total IRR sebesar 19%, dimana seluruh sisanya
akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan untuk
restrukturisasi utang dan belanja modal.
2010 Dilaksanakannya transaksi penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu Perseroan sebagaimana telah disetujui dalam RUPSLB
pada tanggal 24 Juni.
2011 Perseroan melakukan pembayaran cicilan Tranche A sebesar US$ 600 juta
kepada China Investment Corporation (CIC) yang seharusnya jatuh tempo
pada 30 September 2013, dibayarkan hampir 2 (dua) tahun lebih awal
berdasarkan kesepakatan bersama.
2012 Melalui RUPSLB tanggal 21 Mei, diputuskan perubahan susunan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

5
2013 Melalui RUPS Tahunan dan Luar Biasa tanggal 28 Juni, diputuskan
perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Pada
tanggal 26 Juni, Perseroan menyelenggarakan acara syukuran dalam rangka
Hari Ulang Tahun ke-40.
2014 Pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas IV dalam RUPS
Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2014 dengan menerbitkan hingga
2.198.770.000 saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100
setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp250 per saham, atau senilai
Rp8.049.692.500.000. Sejumlah 15.853.620.427 lembar saham diambil
bagian dan dikeluarkan pada tanggal 7 Oktober.
2015 Melalui RUPS Tahunan tanggal 13 Agustus, pemegang saham menyetujui
perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Melalui RUPS tersebut, Perseroan melakukan efisiensi dengan mengurangi
jumlah anggota Direksi dari semula enam orang menjadi empat orang dan
Dewan Komisaris dari semula tujuh orang menjadi tiga orang
2016 Rencana restrukturisasi Perusahaan meraih 99,8% dukungan kreditur
berjamin dan 100% kreditur tidak berjamin. Dengan demikian, BUMI
Resources menghentikan proses PKPU dan segera meratifikasi
kesepakatan yang dicapai.

2.3 Entitas Anak dan Asosiasi


Bumi memiliki kepemilikan langsung di 24 anak perusahaan, seperti
dijabarkan pada table berikut:
No. Nama Perusahaan Persentase Kepemilikan Status
1 PT Sitrade Coal 99.98 Aktif
2 Kalimantan Coal Ldt 99.99 Aktif
3 Sangatta Holdings Ldt 99.99 Aktif
4 PT Arutmin Indonesia 70.00 Aktif
5 PT Indocoal Kaltim Resources 51.00 Aktif
6 PT Indocoal Kalsel Resources 70.00 Aktif
7 Forerunner Internasional Pte. Ltd 100.00 Aktif
8 PT Arutmin CBM 99.00 Aktif

6
9 PT Kaltim Prima CBM 99.00 Aktif
10 PT Kaltim Prima Coal 13.60 Aktif
11 PT Artha Widya Persada 30.00 Aktif
12 PT Visi Multi Artha 30.00 Aktif
13 Enercoal Resources Pte. Ltd. 100.00 Aktif
14 Bumi Netherlands BV 100.00 Aktif
15 PT Coalindo Energi 4.59 Aktif
16 Bumi Capital Pte. Ltd. 100.00 Aktif
17 Gallo Oil (Jersey) Ltd 100.00 Aktif
18 Bumu Netherlands BV 100.00 Aktif
19 PT Citra Prima Sejati (CPS) 99.75 Aktif
20 Knightley Business Resources Pte Ldt 100.00 Aktif
21 Ebury International Pte. Ltd. 100.00 Aktif
22 Bumi Investment Pte. Ldt. 100.00 Aktif
23 PT Lumbung Capital 99.80 Aktif
24 PT Bumi Resources Mineral Tbk 87.09 Aktif

2.4 Corporate Social Responbility (CSR)


Dalam menerapkan program CSR, BUMI memadukan lima pilar yaitu
People, Planet, Prosperity, Partnership dan Peace dalam strategi Perusahaan
(sebelumnya Profit, Planet dan People). Pilar-pilar ini disepakati pada tahun
2015 oleh anggota PBB yang dikenal sebagai Sustainable Develoment Goals
(SDG’s) dengan 17 program unggulan. Tujuannya dalam 15 tahun ke depan,
negara anggota PBB dapat mengurangi kemiskinan, meningkatkan
kemakmuran, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan.
Total dana yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatan Tanggung Jawab
Sosial BUMI dan unit usaha di tahun 2016 adalah sebesar US$ 5.15 juta.
Kegiatan CSR BUMI dikembangkan menjadi tujuh program kegiatan
CSR yang berkelanjutan dan diimplementasikan oleh PT Kaltim Prima Coal
(KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI) sesuai dengan acuan dalam ISO 26000.
Tujuh program itu terangkum dalam Program-program pemberdayaan
masyarakat unggulan meliputi:

7
1) Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah desa dan
masyarakat;
Pendekatan pengembangan masyarakat difokuskan utuk mendukung
kemandirian wilyah, khususnya desa-desa di sekitar tambang dengan
mendorong peningkatan peran masyarakat dan pemerintah desa dalam
proses pembangunannya.
 Desa Mandiri;
Inisiasi Program Desa Mandiri ini mulai dilakukan sejak kelulusan
penerima beasiswa penuh dari Sekolah Tinggi Pemberdayaan
Masyarakat Desa pada tahun 2009. Sampai dengan Desember 2016,
telah ada 20 BUMDesa di Kecamatan Rantau Pulung, Bengalon,
Sangatta Utara, dan Sangatta Selatan. Jenis usaha yang dilakukan antara
lain pengolahan air bersih/air minum, pengelolaan listrik desa, jasa
simpan pinjam, penjualan saprotan, pengelolaan ekowisata, pengolahan
kompos, pemijahan ikan air tawar, jasa angkutan, kuliner, jasa
penarikan retribusi parkir, budidaya kebun sawit, produksi air mineral
dalam kemasan, jasa digital printing, pembibitan sawit, dan jasa
pengelolaan Gedung Serba Guna.

Sosialisasi hasil uji indikator tingkat


kemandirian desa

 Koperasi Serba Usaha


Koperasi Serba Usaha (KSU) Agro Banua adalah koperasi binaan
Arutmin tambang Satui yang masih terus memberikan manfaat kepada
para anggotanya. Petani, pedagang dan pelajar memetik manfaat yang
banyak dari keanggotaan di KSU Agro Banua ini. Dengan usaha simpan

8
pinjam, KSU ini mampu memberikan solusi bagi para pengusaha kecil
dan menengah di sekitar tambang Satui.

Peninjauan Koperasi Serba Usaha yang


menjual hasil produksi masyarakat

2) Peningkatan sanitasi dan kesehatan masyarakat;


Kami terus terlibat aktif dalam peningkatan aksesibilitas dan kualitas
kesehatan masyarakat, khususnya di 4 kecamatan yang berada di sekitar
wilayah operasi penambangan KPC. Dukungan diberikan dalam berbagai
bentuk baik berupa bantuan langsung maupun program kesehatan yang
melibatkan multi pihak yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan
pemerintah. Program yang dilakukan sebagian besar merupakan program
multi years yang antara lain Penanggulangan Penyakit Menular,
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak, Bantuan Kesehatan bagi
Masyarakat Tidak Mampu, Peningkatan Kesadaran Masyarakat terhadap
Isu Kesehatan serta Bantuan Sarana dan Prasarana Kesehatan.

Penyuluhan terhadap pengendalian


Bantuan kesehatan operasi katarak gratis
penyakit tuberkolosis (TB) kepada
serta penyuluhan kesehatan
masyarakat

3) Peningkatan pendidikan dan pelatihan;


Meliputi; Pemberian Beasiswa, Lomba Keterampilan Siswa, Uji
Kompetensi Siswa SMK, Pelatihan Guru Unggul, Sekolah Budaya,
Program Kewirausahaan di Sekolah, Infrastruktur Pendidikan.

9
Lomba keterampilan Siswa di bidang
komputer dan diawasi oleh tim juri dari
KPC

4) Peningkatan infrastruktur;
Arutmin menyadari pentingnya pembangunan/ pengembangan
infrastruktur untuk mendukung masyarakat lingkar tambang dalam
menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Selama 2016, Arutmin
berpartisipasi dalam pembangunan sarana dan prasarana masyarakat di
beberapa lokasi kegiatan operasional, misalnya dengan pembangunan
tempat ibadah di Desa Rejosari, Batulicin. Arutmin pun memberikan
bantuan pemberian air bersih bagi warga desa setiap bulannya di Desa
Jeripah dan Mekarsari di Asam Asam.
KPC antaralain membangun infrastruktur umum seperti
pengaspalan jalan di Sangatta Utara, semenisasi jalan di Bengalon,
bantuan penyewaan shuttle bus untuk masyarakat, bantuan pembangunan
rumah ibadah di Sangatta Utara dan Selatan, serta bantuan kegiatan
perayaan Natal di Kutai Timur.

5) Pengembangan agribisnis;

10
Program pemanfaatan lahan pascatambang untuk agribisnis masih
meneruskan program pada tahun sebelumnya, berupa peternakan sapi
terpadu PESAT, peternakan ayam petelur, perikanan ditambah dengan uji
coba penanaman jagung dan kedelai serta sejumlah tanaman Hijauan
Makanan Ternak.

6) Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah;


Masyarakat diberi pelatihan penyadapan karea, pembibitan, dan
budidaya karet secara modern. Diharapkan, pada saat operasional Arutmin
di tambang Senakin berakhir, masyarakat mampu mandiri dari segi
ekonomi dengan hasil bertani karet.
Sedangkan KPC memberikan perhatian dan kesempatan kepada
kontraktor lokal untuk turut serta bekerjasama dalam rantai bisnisnya.
Secara khusus, KPC memantau dan memberikan pendampingan teknis
untuk memastikan kinerja mitra lokalnya dapat selalu memenuhi
persyaratan kerja yang ditetapkan. Proses pendampingan ini diharapkan
dapat meningkatkan profesionalisme dan daya saing mitra lokal sehingga
mampu kompetitif.

7) Pelestarian alam dan budaya.


Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di sektor non
tambang, sejak tahun 2011 Telaga Batu Arang yang merupakan sebuah
areal lahan pascatambang terus ditata dan telah menjadi salah satu obyek
wisata di Sangatta. Pada bidang program ini, selain pengembangan wisata
di areal pascatambang, KPC juga berkolaborasi dengan berbagai pihak
untuk menangani isu pengelolaan lingkungan, khususnya sampah
domestik, pelestarian Taman Nasional Kutai serta pengembangan wisata
di Kutai Timur.

11
Adapun kegiatan tahunan yang aktif dilakukan Bumi yaitu:
Kepedulian Terhadap Lingkungan

BUMI melakukan kegiatan penanaman 160 bibit Terumbu Karang


dan penanaman 2.500 bibit pohon Mangrove pada 28 September 2016 di
Area Perlindungan Laut (APL) Gosong Pulau Pramuka, Kepulauan
Seribu, DKI Jakarta. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk turut aktif
melestarikan lingkungan dan memperbaiki kehidupan masyarakat secara
keseluruhan. Kegiatan ini diikuti oleh manajemen dan karyawan BUMI
serta unit usaha, Arutmin dan KPC.

Kegiatan Donor Darah

Kegiatan ini dilakukan 2 kali dalam setahun. Pertama pada 2 Juni


2016 dengan peserta donor 125 orang dan berhasil mendonorkan sebanyak
78 orang. Kegiatan kedua dilaksanakan pada 22 November 2016 dengan
peserta donor mencapai 150 orang dan pendonor yang berhasil adalah
sebanyak 99 orang. Kegiatan ini terbuka bagi karyawan dari perusahaan
Bakrie lainnya dan juga umum.

12
2.5 Tinjauan Kasus
Berikut penulis memaparkan beberapa Skandal yang melibatkan PT. Bumi
Resources Tbk. yang dipublikasikan dalam media tanah air:

1) Penggelapan Pajak
Pada tanggal 15 Februari 2010 dilansir surat kabar (m.detik.com/news)
Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan penggelapan pajak yang
dilakukan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ke Direktorat Jendral Pajak.
ICW menemukan selisih pajak lebih rendah US$ 1.060 miliar dalam
laporan keuangan.
Temuan selisih pajak yang cukup besar ini didasarkan atas laporan
keuangan perusahaan tahun 2003-2008. Ini masih ditambahkan dugaan
kerugian pajak yang harus dibebankan kepada pemerintah dalam periode
lima tahun mencapai US$ 477 juta. Terdapat pula selisih royalti atas
batubara (BHPB) dengan jumlah mencapai US$ 143 juta. Hingga secara
akumulasi, kerugian yang ditelan pemerintah sebesar US$ 1.680 miliar.
ICW meyakini bahwa temuan ini cukup valid, karena bersumber dari data
primer. Laporan ICW akan dijadikan bukti permulaan dan langkah awal
penyelesaian pajak.

2) Dinilai Gagal Bayar, Saham Bumi Anjlok


Pada tanggal 26 September 2012 dilansir pada surat kabar (kompas.com)
Lembaga rating Internasional seperti Standard & Poor’s (S&P),
menurunkan peringkat utang BUMI mejadi default (D) sebelumnya
selective default (SD). Moody’s Investor Service mengubah prospek
peringkat korporasi menjadi negatif dari stabil. Hal ini terkait dengan
Bumi Resources memiliki utang sebesar US$2,6 Miliar kepada Bank
Internasional dan akan jatuh tempo pada 12 bulan.

3) Kasus Suap
Pada tanggal 11 april 2015 dilansir surat berita (Tribunnews/ Deny
Permana) Presiden PT. Arutmin Indonesia, Andrew Hidayat ditangkap

13
oleh Penyidik KPK terkait operasi tertangkap tangan (OTT) karena
berusaha menyuap anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP)
Andriansyah, dengan barang bukti berupa uang 40 ribu dolar singapura
dan Rp. 55,85 juta. Berdasarkan pemeriksaan keduanya ditetapkan sebagai
tersangka dan ditangkap atas kasus suap terkait kepentingan izin tambang
PT Maju Mitra Sukses di wilayah kabupaten tanah laut, Kalimantan
Selatan.

4) Pembuangan Limbah Berbahaya


Pada tahun 2015 PT. Arutmin pernah dilaporkan Greenpeace atas
pembuangan limbah berbahaya ke anak Sungai di Kalimantan Selatan
menyebabkan kerusakan.
Laporan yang merupakan hasil investigasi lapangan Greenpeace
selama kurang lebih enam bulan ini meyajikan bukti kuat bahwa beberapa
perusahaan tambang batu bara telah meracuni Air di Kalimantan Selatan
termasuk PT Arutmin Indonesia yang merupakan konsensi dari Bumi
Resources di Kalimantan Selatan, dengan wilayah seluas sekitar 55.600
hektar,perusahaan batubara terbesar di Indonesia.
Berdasarkan Konsensi Arutmin di Distrik Asam-Asam adalah yang
terburuk dari semua lokasi yang berhasil dikunjungi oleh Greenpeace. Satu
sampel (ID 14029) yang diambil dari konsesi PT Arutmin mengandung
kadar pH terendah dari semua sampel yang ada: ph 2.32. sebagai
perbandingan aturan ambang batas kualitas air limbah batubara
(Kementerian Lingkungan Hidup, No. 113, 2003) menyebutkan bahwa
kandungan pH harus diantara 6 hingga 9. Sampel itu juga mencatat
konsentrasi mangan tertinggi: 10 kali lebih tinggi dibanding ambang batas
legal untuk pembuangan yang diizinkan bagi tambang batubara.
Terkait hal ini, Greenpeace mengeluarkan mengeluarkan beberapa
rekomendasi dan tuntutan
1. Pertambangan batubara yang meraup untung dari aktivitas
pertambangan yang kotor dan illegal ini, harus bertanggung jawab
secara huku dan moral untuk memulihkan lingkungan dari aktivitas

14
illegal mereka, serta mengurangi limbah dari badan-badan air, atau
izin dari perusahaan tersebut harus dicabut.
2. Perusahaan yang terbukti melanggar hukum harus bertanggung jawab
membiayai operasi pembersihan, bahkan jika izin pertambangan
mereka sudah selesai atau dicabut, karena masalah air asam tambang
akan bertahan selama beberapa dekade dan Pemerintah tidak boleh
memberi perusahaan pertambangan batubara.
3. Otorisasi pemerintahan terkait harus memantau dan melakukan
investigasi secara lebih mendalam pertambangan batubara yang
melanggar standard nasional, dan mencemari lingkungan. Penegakan
hukum harus dipertegas. Dan celah celah regulasi harus ditutup.

2.6 Dampak Pertambangan Batubara


Di berbagai Negara, para ilmuwan telah membuktikan bahwa tambang
batubara menyebabkan polusi air. Secara umum dapak air asam Tambang
(Acid Mine Drainage/AMD), terutama dari tambang-tambang yang
ditinggalkan, terasa ratusan bahkan ribuan kilometre sungai secara global,
meliputi:
a. Kontaminasi air minum.
b. Kontaminasi suplai air industry.
c. Membunuh atau menganggu pertumbuhan dan reproduksi flora dan
fauna air.
d. Membatasi fungsi sungai dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
seperti mencuci.
e. Menurunkan hasil panen pertanian
f. Menurunkan hasil panen perikanan.
g. Penurunan nilai lahan/property yang berda disekitar badan air yang
tercemar asam tambang.
h. Air asam tambang terbentuk akibat terpaparnya bebatuan alami saat
proses pembukaan tambang. Air asam terbentuk saat mineral sulphide
teroksidasi dan bercampur dengan air. Kualitas semakin menurun saat
logam logam berbahaya terlarut di dalamnya dari bebatuan sekitar.

15
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Meskipun beberapa tahun belakangan terlibat dalam beberapa kasus, PT
Bumi Resources Tbk selalu berusaha untuk memperbaiki kesalahan.
Perusahaan senantiasa melakukan berbagai hal sebagai jaminan keberlanjutan
dalam menekan semua dampak negatif, dan memaksimalkan dampak-dampak
positif terutama secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Salah satu penerapan CSR perusahan yaitu Program pengembangan
kemasyarakatan adalah salah satu bentuk kontribusi Perusahaan untuk
kehidupan masyarakat yang berkelanjutan, baik secara sosial, ekonomi,
maupun lingkungan. Pelaksanaan program pengembangan kemasyarakatan
yang baik, akan berdampak kepada kesejahteraan para pemangku kepentingan,
terutama masyarakat sekitar perusahaan. Serta penerapan GCG, perusahaan
senantiasa mengintegrasikan 5Ps yaitu People, Planet, Prosperity, Partnership
dan Peace. Hingga kini PT Bumi Resources Tbk masih eksisten dalam
pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri dan dunia dan berusaha
memberikan yang terbaik untuk negeri.

3.2 SARAN
Penulis menyarankan bahwa PT Bumi Resources Tbk harus lebih
memperhatikan operasi Entitas Anak, sehingga tidak berfokus pada laba dan
pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri namun tetep menjaga
keberlangsungan dimasa depan.

16
DAFTAR PUSTAKA

 Rahmawati, Titik Sumarti. 2011. “Analisis Tingkat Partispasi Peserta


Program CSR Pemberdayaan Ekonomi PT Arutmin Indonesia”. Jurnal
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas
Ekologi Manusia, IPB Vol. 5, No. 3.
 https://andasiallagan92.wordpress.com/2015/04/01/kasus-pencemaran-
lingkungan/
 http://www.mongabay.co.id/2014/12/11/danau-danau-neraka-yang-
mengancam-sumber-air-kalsel/
 http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/03/326988/perusahaan-ini-
pencemar-terbesar-di-sungai-kalsel
 http://www.tribunnews.com/nasional/2015/05/26/presiden-direktur-pt-
arutmin-indonesia-diperiksa-penyidik-kpk-terkait-suap
 http://infosuma.blogspot.co.id/2015/06/pt-arutmin-indonesia-belum-
terima.html
 http://news.liputan6.com/read/289806/warga-tutup-jalan-tambang-pt-
arutmin-indonesia
 https://jurnaltoddoppuli.wordpress.com/2010/10/08/inilah-profil-3-
perusahaan-bakrie-yang-diduga-mengemplang-pajak-triliunan-rupiah/
 Sustainabiliy Report Bumi 2016
 Annual Report Bumi 2016

17
LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai