Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses dan Bisnis
Pertambangan
DOSEN PENGAMPU: VEBTASVILI, S.E., M.Acc.
KELOMPOK 3
MARDIAH 301-15-11-052
KELAS 15 AKUNTANSI 2
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Studi Kasus PT Bumi Resources
Tbk”. Makalah ini disusun dari berbagai sumber, seperti litelatur perpustakaan,
jurnal, e-book, dan sebagainya. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun tidak
lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada:
1. Ibu Vebtasvili, S.E. M.Acc, selaku dosen mata kuliah Proses Bisnis dan
Pertambangan.
2. Serta teman-teman yang telah membantu dan mendukung terselesaikannya
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu pembaca diharapkan dapat
memberikan kritikan yang bersifat membangun untuk kedepannya. Penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun
kepada pembaca umumnya, khususnya Mahasiswa Universitas Bangka Belitung.
Penyusun
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Terdapat tujuan dalam penulisan pada makalah ini. Tujuan penulisan makalah
proses bisnis dan pertambangan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui profil PT. Bumi Resources Tbk sebagai perusahaan tambang di
Indonesia.
2. Mengetahui aktivitas pertambangan PT. Bumi Resources Tbk.
3. Mengetahui realisasi Corporate Social Responbility (CSR).
4. Mengetahui Good Corporate Governance (GCG).
5. Mengetahui penyusunan laporan keuangan perusahaan tambang apakah
sesuai dengan Standar yang Diterima Umum (PABU).
6. Mengetahui dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan
tambang.
2
PEMBAHASAN
VISI
Menjadi Perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan
pertambangan.
3
MISI
Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing perusahaan dalam menghadapi
persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan untuk:
1. Meningkatkan hasil investasi dan nilai yang optimal bagi para pemegang
saham.
2. Memperbaiki kesejahteraan para karyawan.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi pertambangan.
4. Menjaga kelestarian lingkungan pada seluruh wilayah operasi
pertambangan.
4
2005 Perseroan telah berhasil menyelesaikan seluruh proses divestasi saham
KPC sebagaimana disyaratkan dalam pasal 26 Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Setelah selesainya proses
divestasi tersebut maka kepemilikan saham KPC menjadi sebagai berikut:
SHL dan KCL yang merupakan unit usaha Perseroan masing-masing
24,5% dan 13,6% dimiliki secara langsung oleh Perseroan serta 32,4%
dimiliki oleh PT Sitrade Coal, yang merupakan unit usaha Perseroan.
2006 Perseroan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah
sebanyakbanyaknya 10% dari total saham yang dikeluarkan.
2007 30% kepemilikan BUMI di Arutmin dan KPC dijual kepada Tata Power
India. Pada bulan Juni dan Oktober diterbitkan dua obligasi konversi senilai
total US$ 450 juta dimana mengalami kelebihan permintaan 3 sampai 4
kali.
2008 Setelah melalui proses yang cukup panjang, BUMI akhirnya dapat
memiliki Herald Resources Ltd Australia dengan nilai AU$ 552 juta.
Operasi tambang seng, timah, dan emas ini berlokasi di Sumatera Utara.
2009 China Investment Corporation (CIC) menanamkan modal di BUMI sebesar
US$ 1,9 miliar dalam bentuk instrumen utang, terdiri dari US$ 600 juta
yang dibayarkan kembali di tahun 2013, US$ 600 juta di tahun 2014, dan
sisanya US$ 700 juta di tahun 2015. Investasi ini memiliki 12% cash
coupon per tahun dengan total IRR sebesar 19%, dimana seluruh sisanya
akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan untuk
restrukturisasi utang dan belanja modal.
2010 Dilaksanakannya transaksi penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu Perseroan sebagaimana telah disetujui dalam RUPSLB
pada tanggal 24 Juni.
2011 Perseroan melakukan pembayaran cicilan Tranche A sebesar US$ 600 juta
kepada China Investment Corporation (CIC) yang seharusnya jatuh tempo
pada 30 September 2013, dibayarkan hampir 2 (dua) tahun lebih awal
berdasarkan kesepakatan bersama.
2012 Melalui RUPSLB tanggal 21 Mei, diputuskan perubahan susunan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
5
2013 Melalui RUPS Tahunan dan Luar Biasa tanggal 28 Juni, diputuskan
perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Pada
tanggal 26 Juni, Perseroan menyelenggarakan acara syukuran dalam rangka
Hari Ulang Tahun ke-40.
2014 Pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas IV dalam RUPS
Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2014 dengan menerbitkan hingga
2.198.770.000 saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100
setiap saham yang ditawarkan dengan harga Rp250 per saham, atau senilai
Rp8.049.692.500.000. Sejumlah 15.853.620.427 lembar saham diambil
bagian dan dikeluarkan pada tanggal 7 Oktober.
2015 Melalui RUPS Tahunan tanggal 13 Agustus, pemegang saham menyetujui
perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Melalui RUPS tersebut, Perseroan melakukan efisiensi dengan mengurangi
jumlah anggota Direksi dari semula enam orang menjadi empat orang dan
Dewan Komisaris dari semula tujuh orang menjadi tiga orang
2016 Rencana restrukturisasi Perusahaan meraih 99,8% dukungan kreditur
berjamin dan 100% kreditur tidak berjamin. Dengan demikian, BUMI
Resources menghentikan proses PKPU dan segera meratifikasi
kesepakatan yang dicapai.
6
9 PT Kaltim Prima CBM 99.00 Aktif
10 PT Kaltim Prima Coal 13.60 Aktif
11 PT Artha Widya Persada 30.00 Aktif
12 PT Visi Multi Artha 30.00 Aktif
13 Enercoal Resources Pte. Ltd. 100.00 Aktif
14 Bumi Netherlands BV 100.00 Aktif
15 PT Coalindo Energi 4.59 Aktif
16 Bumi Capital Pte. Ltd. 100.00 Aktif
17 Gallo Oil (Jersey) Ltd 100.00 Aktif
18 Bumu Netherlands BV 100.00 Aktif
19 PT Citra Prima Sejati (CPS) 99.75 Aktif
20 Knightley Business Resources Pte Ldt 100.00 Aktif
21 Ebury International Pte. Ltd. 100.00 Aktif
22 Bumi Investment Pte. Ldt. 100.00 Aktif
23 PT Lumbung Capital 99.80 Aktif
24 PT Bumi Resources Mineral Tbk 87.09 Aktif
7
1) Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah desa dan
masyarakat;
Pendekatan pengembangan masyarakat difokuskan utuk mendukung
kemandirian wilyah, khususnya desa-desa di sekitar tambang dengan
mendorong peningkatan peran masyarakat dan pemerintah desa dalam
proses pembangunannya.
Desa Mandiri;
Inisiasi Program Desa Mandiri ini mulai dilakukan sejak kelulusan
penerima beasiswa penuh dari Sekolah Tinggi Pemberdayaan
Masyarakat Desa pada tahun 2009. Sampai dengan Desember 2016,
telah ada 20 BUMDesa di Kecamatan Rantau Pulung, Bengalon,
Sangatta Utara, dan Sangatta Selatan. Jenis usaha yang dilakukan antara
lain pengolahan air bersih/air minum, pengelolaan listrik desa, jasa
simpan pinjam, penjualan saprotan, pengelolaan ekowisata, pengolahan
kompos, pemijahan ikan air tawar, jasa angkutan, kuliner, jasa
penarikan retribusi parkir, budidaya kebun sawit, produksi air mineral
dalam kemasan, jasa digital printing, pembibitan sawit, dan jasa
pengelolaan Gedung Serba Guna.
8
pinjam, KSU ini mampu memberikan solusi bagi para pengusaha kecil
dan menengah di sekitar tambang Satui.
9
Lomba keterampilan Siswa di bidang
komputer dan diawasi oleh tim juri dari
KPC
4) Peningkatan infrastruktur;
Arutmin menyadari pentingnya pembangunan/ pengembangan
infrastruktur untuk mendukung masyarakat lingkar tambang dalam
menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. Selama 2016, Arutmin
berpartisipasi dalam pembangunan sarana dan prasarana masyarakat di
beberapa lokasi kegiatan operasional, misalnya dengan pembangunan
tempat ibadah di Desa Rejosari, Batulicin. Arutmin pun memberikan
bantuan pemberian air bersih bagi warga desa setiap bulannya di Desa
Jeripah dan Mekarsari di Asam Asam.
KPC antaralain membangun infrastruktur umum seperti
pengaspalan jalan di Sangatta Utara, semenisasi jalan di Bengalon,
bantuan penyewaan shuttle bus untuk masyarakat, bantuan pembangunan
rumah ibadah di Sangatta Utara dan Selatan, serta bantuan kegiatan
perayaan Natal di Kutai Timur.
5) Pengembangan agribisnis;
10
Program pemanfaatan lahan pascatambang untuk agribisnis masih
meneruskan program pada tahun sebelumnya, berupa peternakan sapi
terpadu PESAT, peternakan ayam petelur, perikanan ditambah dengan uji
coba penanaman jagung dan kedelai serta sejumlah tanaman Hijauan
Makanan Ternak.
11
Adapun kegiatan tahunan yang aktif dilakukan Bumi yaitu:
Kepedulian Terhadap Lingkungan
12
2.5 Tinjauan Kasus
Berikut penulis memaparkan beberapa Skandal yang melibatkan PT. Bumi
Resources Tbk. yang dipublikasikan dalam media tanah air:
1) Penggelapan Pajak
Pada tanggal 15 Februari 2010 dilansir surat kabar (m.detik.com/news)
Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan penggelapan pajak yang
dilakukan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ke Direktorat Jendral Pajak.
ICW menemukan selisih pajak lebih rendah US$ 1.060 miliar dalam
laporan keuangan.
Temuan selisih pajak yang cukup besar ini didasarkan atas laporan
keuangan perusahaan tahun 2003-2008. Ini masih ditambahkan dugaan
kerugian pajak yang harus dibebankan kepada pemerintah dalam periode
lima tahun mencapai US$ 477 juta. Terdapat pula selisih royalti atas
batubara (BHPB) dengan jumlah mencapai US$ 143 juta. Hingga secara
akumulasi, kerugian yang ditelan pemerintah sebesar US$ 1.680 miliar.
ICW meyakini bahwa temuan ini cukup valid, karena bersumber dari data
primer. Laporan ICW akan dijadikan bukti permulaan dan langkah awal
penyelesaian pajak.
3) Kasus Suap
Pada tanggal 11 april 2015 dilansir surat berita (Tribunnews/ Deny
Permana) Presiden PT. Arutmin Indonesia, Andrew Hidayat ditangkap
13
oleh Penyidik KPK terkait operasi tertangkap tangan (OTT) karena
berusaha menyuap anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP)
Andriansyah, dengan barang bukti berupa uang 40 ribu dolar singapura
dan Rp. 55,85 juta. Berdasarkan pemeriksaan keduanya ditetapkan sebagai
tersangka dan ditangkap atas kasus suap terkait kepentingan izin tambang
PT Maju Mitra Sukses di wilayah kabupaten tanah laut, Kalimantan
Selatan.
14
illegal mereka, serta mengurangi limbah dari badan-badan air, atau
izin dari perusahaan tersebut harus dicabut.
2. Perusahaan yang terbukti melanggar hukum harus bertanggung jawab
membiayai operasi pembersihan, bahkan jika izin pertambangan
mereka sudah selesai atau dicabut, karena masalah air asam tambang
akan bertahan selama beberapa dekade dan Pemerintah tidak boleh
memberi perusahaan pertambangan batubara.
3. Otorisasi pemerintahan terkait harus memantau dan melakukan
investigasi secara lebih mendalam pertambangan batubara yang
melanggar standard nasional, dan mencemari lingkungan. Penegakan
hukum harus dipertegas. Dan celah celah regulasi harus ditutup.
15
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Meskipun beberapa tahun belakangan terlibat dalam beberapa kasus, PT
Bumi Resources Tbk selalu berusaha untuk memperbaiki kesalahan.
Perusahaan senantiasa melakukan berbagai hal sebagai jaminan keberlanjutan
dalam menekan semua dampak negatif, dan memaksimalkan dampak-dampak
positif terutama secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Salah satu penerapan CSR perusahan yaitu Program pengembangan
kemasyarakatan adalah salah satu bentuk kontribusi Perusahaan untuk
kehidupan masyarakat yang berkelanjutan, baik secara sosial, ekonomi,
maupun lingkungan. Pelaksanaan program pengembangan kemasyarakatan
yang baik, akan berdampak kepada kesejahteraan para pemangku kepentingan,
terutama masyarakat sekitar perusahaan. Serta penerapan GCG, perusahaan
senantiasa mengintegrasikan 5Ps yaitu People, Planet, Prosperity, Partnership
dan Peace. Hingga kini PT Bumi Resources Tbk masih eksisten dalam
pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri dan dunia dan berusaha
memberikan yang terbaik untuk negeri.
3.2 SARAN
Penulis menyarankan bahwa PT Bumi Resources Tbk harus lebih
memperhatikan operasi Entitas Anak, sehingga tidak berfokus pada laba dan
pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri namun tetep menjaga
keberlangsungan dimasa depan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18